You are on page 1of 3

TUGAS KELOMPOK BIOETIKA

RESENSI FILM MY SISTER`S KEEPER


Nama anggota:
Anisa Kartika Sari B1J008146
Rizkia Almaidah B1J008148
Imam Yudi Prasetya B1J0081
HaniI B1J0081
Wondo B1J008



Berdasarkan alur cerita Iilm 'My Sister`s Keeper dapat diketahui ada
beberapa konsideran, di antaranya ialah konsideran hukum; pasien yang menderita
leukimia; anggota keluarga sebagai calon pendonor ginjal; instansi medis; serta
anggota keluarga sebagai pembuat kontrak donor.
Konsideran hukum memiliki otonomi berupa mengijinkan atau melarang
tindakan-tindakan di dalam praktik medis seperti tindakan donor ginjal terhadap
pasien leukimia yang dibahas dalam Iilm ini. Konsideran hukum dapat melakukan
upaya-upaya dalam menyelidiki prosedur medis apakah sesuai atau tidak. Dari
proses tersebut dapat dibuat keputusan tentang tindak lanjut dari praktik medis
tersebut. Dari segi justice, konsideran hukum memiliki hak untuk mengetahui
segala macam Iakta yang ada baik dari pihak penuntut maupun pihak terdakwa
agar hakim dapat membuat keputusan seadil-adilnya untuk kedua belah pihak.
Dari segi beneIicence, konsideran hukum dapat membuat undang-undang baru
maupun surat pernyataan yang resmi secara hukum tentang tindakan-tindakan
medis apa saja yang boleh dilakukan. Dari segi nonmaleIicence, konsideran
hukum yang diwakili oleh keputusan hakim harus memberikan keputusan yang
terbaik dengan memperhatikan segala macam hal-hal yang ada dalam proses
pengadilan.
Konsideran yang kedua adalah pasien yang menderita leukimia sekaligus
gagal ginjal. Konsideran ini memiliki otonomi untuk melakukan operasi cangkok
ginjal serta menerima darah sumsum tulang belakang dari pendonor. Dari segi
justice, tindakan ini adil karena semua orang memiliki hak untuk
mempertahankan kehidupannya. Dari segi beneIicence, bila konsideran telah
melakukan operasi cangkok ginjal, kemungkinan besar ia tidak akan terus
menerus dirawat di rumah sakit untuk menjalankan cuci darah dan perawatan
lainnya sehingga dapat hidup tanpa terlalu banyak ketergantungan terhadap
peralatan medis. Dari segi nonmaleIicence, konsideran ini dapat memiliki resiko
kematian apabila ginjal donor tidak mampu bekerja dan beradaptasi dengan tubuh
penerimanya sehingga proses pencangkokan ginjal akan menjadi tindakan yang
sia-sia.
Konsideran yang ketiga adalah anggota keluarga yang bertindak sebagai
calon pendonor sekaligus penuntut tindakan medis tersebut. Konsideran ini
memiliki otonomi untuk mendonorkan atau tidak mendonorkan ginjal serta
memiliki keputusan untuk melakukan atau tidak menjalakan tindakan medis
sesuai dengan keinginannya dengan memperhatikan undang-undang yang berlaku.
Dari segi justice, konsideran ini akan memiliki nilai keadilan apabila ia boleh
membuat keputusan sendiri, namun ia akan mendapatkan nilai ketidak adilan
apabila ia diharuskan untuk menjalankan prosedur kontrak tindakan medis yang
sudah ditetapkan sebelumnya saat ia masih menjadi embrio. BeneIicence yang
dimiliki oleh konsideran ini adalah ia dapat menyelamatkan nyawa si pasien gagal
ginjal sekaligus penderita leukimia tersebut apabila melakukan tindakan-tindakan
medis itu. Selain itu, calon pendonor juga harus mendapatkan berbagai macam
perawatan medis setelah proses pencangkokan ginjal dan donor sumsum tulang
belakang. NonmaleIicence-nya ialah pendonor harus ekstra hati-hati setelah
melakukan tindakan medis tersebut karena organ ginjalnya telah diberikan serta ia
juga harus ekstra hati-hati dalam melakukan aktivitas hidupnya.
Konsideran yang keempat ialah instansi rumah sakit atau tenaga medis.
Instansi ini memiliki otonomi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
terbaik bagi pasien-pasiennya. Instansi ini memiliki nilai justice, apabila segala
macam tindakan medis yang dilakukan sesuai dengan izin atau hukum yang
berlaku. BeneIicence yang didapatkannya ialah bila operasi berhasil mendapatkan
kepercayaan dari keluarga pasien serta mendapatkan insentiI. Selain itu, instansi
juga bisa mendapatkan tuntutan apabila terjadi kesalahan dalam pelaksanaan
tindakan medis. NonmaleIicence yang dimiliki ialah penuntutan dari pihak pasien
pendonor apabila memaksakan tindakan donor.

You might also like