You are on page 1of 16

LAPORAN KUNJUNGAN PRAKTIKUM ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI PERTANIAN PLTA KETENGER

Oleh: Epri Setiya Widiastuti NIM AIH009054

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2011 I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Sumber energi listrik merupakan faktor utama di dalam industri dan rumah tangga. Merupakan suatu realitas, bahwa listrik merupakan manusia kebutuhan dan yang sangat penting bagi terus kehidupan meningkat. Memperhatikan hal tersebut pemerintah maupun swasta mengupayakan penambahan kapasitas energi listrik dengan membangun pembangkit tenaga listrik yang penempatannya hampir merata di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada seperti: Air, Panas Bumi, Uap, BBM dan sebagainya. Pada masa pembangunan PLTA Ketenger telah disurvei oleh pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1932, sedangkan pelaksanaan pembangunannya dilaksanakan pada tahun 1935 dan selesai pada tahun 1939 oleh kontraktor Hindia Belanda NV. ANIEM 9 (N.V. Algemeene Nederlandsch Indische Electriciteit Maatchappy) untuk mesin unit 1 dan 2 dengan daya terpasang masing masing 3,52 MW. Pada tahun 1998 1999 dibangun kembali (renovasi) untuk mesin 3 dengan daya terpasang 1,05 MW oleh kontraktor PT. Dirga Bratasena Engineering Medan, untuk analisa mengenai dampak lingkungannya dilakukan oleh tim pusat studi kependudukan dan lingkungan hidup lembaga penelitian Universitas Diponegoro Semarang dan disetujui oleh pihak Komisi AMDAL Pusat Departemen Pertambangan dan Energi di Jakarta. B. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah : 1. 2. Mengetahui penggunaan air sebagai pembangkit tenaga listrik. Mengetahui bagian utama di PLTA Ketenger. dalam kondisi permintaan

3.

Mengetahui peralatan yang dipergunakan di PLTA. II. TINJAUAN PUSTAKA Pembangunan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pilihan alternatif yang tepat karena Indonesia kaya akan air, selain itu pembangkit ini tidak merusak alam, murah operasionalnya dan akan tercipta prospek bisnis yang lain seperti pariwisata, perikanan, olahraga alam dan sebagainya. Salah satu implementasinya adalah dengan membangunnya PLTA Ketenger yang berlokasi di Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah kurang lebih 12 km di sebelah Utara Kota Purwokerto. Dalam perkembangannya PLTA ketenger sekarang terdiri dari tiga mesin pembangkit dengan total kapasitas daya kurang lebih 8,09 MW. Keberadaan PLTA ini di bawah naungan PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit Mrica di Banjarnegara. Disamping itu PLTA Ketenger, PT. Indonesia Power juga mengolah seluruh PLTA yang ada di Jawa Tengah. Dalam menjalankan roda perusahaannya, PT. Indonesia Power melandaskan dirinya dengan pedoman yang kokoh dengan menetapkan paradigma, misi, visi dan budaya perusahaan. Untuk mengantisipasi hal ini tampak dengan jelas serangkaian kegiatan tengah dipersiapkan dan dilaksanakan terutama dengan melaksanakan konsolidasi internal baik sistem maupun infra struktur lainnya, diantaranya dengan sertifikasi ISO-9002 untuk Managemen Quality dan ISO-14002 untuk bidang lingkungan. 1. Paradigma Perusahaan Hari ini lebih baik dari hari kemarin, hari besok lebih baik dari hari ini.

2. Visi Perusahaan Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan. 3. Misi Perusahaan Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha-usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjalin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang. 4. Budaya Perusahaan Budaya perusahaan diarahkan untuk membentuk sikap dan perilaku yang didasarkan pada 5 filosofi dan lebih lanjut, filosofi dasar ini diwujudkan dalam 12 dimensi perilaku. 5. Lima filosofi Perusahaan a. Mengutamakan pasar dan pelanggan. b. Menciptakan keunggulan untuk memenangkan persaingan. c. Mempelopori pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Menjunjung tinggi etika bisnis. e. Memberi penghargaan atas prestasi. 6. Dua belas dimensi perilaku a.Integritas, berpikir benar, bersikap jujur, dapat dipercaya dan bertindak profesional. b. Sikap melayani, berupaya memenuhi komitmen terhadap kualitas pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. c. Komunikasi, melakukan komunikasi yang terbuka, efektif dan bertanggung jawab serta mengikuti etika yang berlaku. d. Kerjasama, melakukan kerjasama yang harmonis dan efektif untuk mencapai tujuan bersama dengan mengutamakan kepentingan perusahaan.

e.Tanggung jawab, bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban hingga tuntas, tepat waktu untuk mencapai hasil terbaik bagi perusahaan. f. Kepemimpinan, kerjanya. g.Pengambilan resiko, melaksanakan pengambilan keputusan dengan resiko yang sudah diperhitungkan potensi dan dapat dengan dipertanggung jawabkan. h.Pemberdayaan, memperdayakan SDM memberikan kepercayaan dan wewenang yang memadai. i. Peduli biaya dan kualitas, melaksanakan setiap kegiatan usaha j. Adaptif, dengan mengutamakan diri efektifitas dengan biaya untuk mencapai kualitas yang terbaik. menyesuaikan cepat terhadap perubahan, menyumbangkan gagasan dan menjadi agen perusahaan. k.Keselarasan tujuan, menyelaraskan tujuan SDM dengan tujuan perusahaan melalui pemahaman visi dan misi. l. Keseimbangan antar tugas dan hubungan sosial, menyeimbangkan usaha mencapai hasil kerja yang optimal dengan terciptanya suasana kerja yang optimal. memberi arahan yang jelas maupun menerima umpan balik dan menjadi contoh bagi lingkungan

III.

METODOLOGI PRAKTIKUM A. Alat

Alat yang digunakan dalam kunjungan praktikum adalah alat tulis. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam kunjungan praktikum adalah PLTA Ketenger sebagai objek kunjungan. C. Prosedur kerja Prosedur kerja yang dilakukan dalam kunjungan praktikum adalah: 1. Mengunjungi PLTA Ketenger di daerah Baturaden, Purwokerto. 2. Mengamati peralatan yang digunakan di PLTA Ketenger. 3. Memperhatikan penjelasan petugas yang berwenang. 4. Mencatat mengenai PLTA yang telah dijelaskan.

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Terlampir B. Pembahasan Periode pembangunan PLTA Ketenger dilakukan beberapa tahapan, tahap pertama adalah pembangunan atau pekerjaan sarana yang meliputi pembuatan jalan masuk, kantor, gudang, bengkel, perumahan dinas, pagar, saluran air minum dan instalasi listrik serta penyediaan tanah. Tahapan kedua adalah pekerjaan sipil meliputi pembangunan kolam tando, bendungan banjaran, bak pengedap masuk kolam, pipa pesat dan gedung pembangkit. Tahap terakhir terdiri dari pemasangan turbin, generator, indoor switchgear, cranes, transformer dan peralatan switchgear serta perlengkapan lainnya. Tujuan pembangunan PLTA Ketenger adalah untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, terutama kebutuhan energi listrik untuk daerah Gambasari dan Pasanggrahan, dimana energi listrik ini dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dari sungai Banjaran dan sungai Surobadak. Volume air dari kedua sungai dialirkan dan ditampung kedalam kolam tando dengan maksud mendapatkan debit dan tinggi jatuh yang diinginkan, baru kemudian air dalam kolam dialirkan melewati pipa besar untuk memutar turbin.

Energi listrik yang dihasilkan PLTA ketenger disalurkan ke berbagai daerah, antara lain Purwokerto, Purbalingga, Gombong, Karanganyar, Kebumen dan pompa air Gambarsari serta Pasanggrahan melalui saluran tinggi 30 kV. Pusat pembangkit tenaga listrik, khususnya pembangkit tenaga air (PLTA) merupakan suatu tempat pembangkit tenaga listrik dari sumber primer atau tempat untuk mengkonversikan sumber daya dari energi primer ke energi listik. Energi primer pada pembangkit tenaga listrk di sini adalah dengan memanfaatkan energi potensial dari tenaga air sebagai sumber daya primernya untuk diubah menjadi energi listrik.

Gambar 1. Foto satelit jalur distribusi air PLTA Ketenger.

Pada PLTA Ketenger menggunakan beberapa sungai sebagai sumber mata airnya yaitu Sungai Sorobadag, Sungai Banjaran serta sungai-sungai kecil lainnya di sekitar lokasi tersebut yang kemudian ditampung di kolam tando dan dialirkan ke rumah pembangkit. Berikut adalah bentuk aliran DAS dari PLTA Ketenger.

Gambar 2. Bentuk Aliran DAS PLTA Ketenger.

Pada proses distribusi air melalui pipa pesat terdapat tiga bagian utama yaitu Kolam Tando, Surge Tank dan Power House. Berikut ini merupakan jalur pipa pesat yang terdapat di PLTA Ketenger.

Gambar 3. Jalur distribusi air dari penampang samping. Karena pusat listrik ini menggunakan sumber daya air, dilihat dari dampak negatif hampir tidak ada karena dalam operasionalnya sangat ramah dengan lingkungan, sumber hayati maupun ekosistem alam sekitar. Sedangkan dampak positif yang terjadi dengan dibangunnya PLTA Ketenger di antaranya yaitu: 1. Menghasilkan energi listrik yang murah dan berkualitas.

2. Proses operasionalnya hampir tidak menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat, habitat dan ekosistem lingkungan sekitarnya. 3. Tidak menimbulkan hilangnya sumber daya alam karena air yang dipakai pada hakekatnya tidak hilang volumenya, termasuk tidak memakai bahan bakar dan lainnya. 4. Sangat menunjang program listrik masuk desa sisi pariwisata alamnya dan peluangpeluang bisnis lainnya yang sangat tergali seperti air minum mineral dan agribisnis. 5. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekelilingnya.

Bagian- bagian dari PLTA Ketenger yaitu: 1. Waduk & Bendungan (Kolam Tando) Waduk berfungsi sebagai penampung air dari sungai Banjaran dan Surobadak, luas tangkapan hujan 30 km, debit rata-rata tiap tahun yang masuk kekolam Tando adalah 2,1 m3/detik.

Gambar 4. Kolam Tando PLTA Ketenger

Bagian ini merupakan komponen utama dari suatu pusat pembangkit hidro yang mana berfungsi sebagai penyimpan air untuk menggerakan turbin air. Bendungan ini berguna juga sebagai kesinambungan kerja, pengendali air serta untuk mendapatkan adanya tinggi jatuh air. Bendungan ini digolongkan atas beberapa jenis menurut struktur, bahanbahan konstruksinya, tujuan penggunaannya, prinsip perencanaannya, tinggi maupun untuk katagori lain. Menurut tujuan penggunaannya, dibedakan atas bendungan penyimpan, bendungan pengaturan. Sedangkan menurut bahan konstruksinya dan prinsip perencanaannya dibedakan atas bendungan urungan yang terdiri dari urungan batu, urungan tanah, bendungan beton, bendungan kerangka baja dan bendungan kayu. Bendungan PLTA Ketenger memiliki ukuran: a. Luas dasar kolam : 1,768 m2 : 3,536 m2 b. Luas permukaan kolam

c. Elevasi air tertinggi : 658 m d. Elevasi air terendah : 650 m e. Volume efektif 2. Tangki Surja (Surge Tank) Pada suatu instalasi pembangkit listrik tenaga air harus memperhitungkan kemungkinan bahaya yang timbul pada saluran pipa pada instalasi tersebut misalnya terjadinya water hammer akibat penutupan katup secara cepat. : 20.000 m3

Gambar 5. Tangki Surja PLTA Ketenger

Water hammer ini dapat menimbulkan peningkatan tekanan pada saluran pipa sehingga dapat menyebabkan pecahnya pipa apabila tekanan yang terjadi melebihi kekuatan maksimum dari pipa tersebut terutama untuk saluran yang relatif panjang dibagi dengan tinggi terjun yang ada. Untuk itulah perlu dipasang Surge Tank. Fungsinya untuk mengurangi water hammer akibat perubahan beban, menampung air saat beban mendadak turun, mensuplai air pada saat pembebanan mendadak dan lain-lain. 3. Rumah Pembangkit (Power House)

Gambar 6. Rumah Pembangkit PLTA Ketenger

Bangunan sentral atau rumah pembangkit yang di dalamnya terdapat fasilitas-fasilitas atau bagian-bagian PLTA seperti turbin air, generator, ruang kontrol, ruang tegangan tinggi, ruang bengkel, governor, esitasi dan sebagainya. Rumah pembangkit sangat penting sekali karena semua kegiatan pembangkit terpusat di sini. Rumah pembangkit PLTA Ketenger 2 lantai (dua lantai di atas tanah dan dua lantai di bawah tanah). Governor merupakan fasilitas PLTA yang berfungsi untuk mengendalikan putaran generator agar stabil. Mekanisme kerja governor yaitu pompa akan memutar minyak, kemudian putaran tersebut menghasilkan tekanan yang akan membuat air naik. Esitasi berfungsi untuk memperkuat generator. 4. Pipa Pesat (Penstock) Pipa pesat adalah saluran yang digunakan untuk mengalirkan air dari kolam tandu ke Rumah Pembangkit. Pipa pesat (penstock) berfungsi:

1. 2.

Untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin. Untuk mendapatkan tekanan hidrolistika yang sebesar-besarnya.

Gambar 7. Pipa Pesat PLTA Ketenger Secara mekanis penstock berfungsi sebagai sarana pengubah tenaga kinetis dari hidrostatik pada reservoir (penampung) menjadi tenaga pontesial. Tenaga air tersebut menjadi tenaga mekanik pada turbin. Turbin akan menggerakkan generator sehingga menimbulkan listrik. Pipa pesat ini memiliki ukuran 1,40 m untuk beton bertulang, dengan diameter 0,85 m dan panjangnya 778,00 m. Sedangkan untuk pipa baja memiliki ukuran diameter 0,85 dan panjangnya 1910,00 m. Sumber sumber potensi tenaga PLTA Ketenger adalah curah hujan dan debit sungai. Jumlah curah hujan di daerah sekitar PLTA Ketenger dan aliran sungai atau debit sungai Banjaran dan Sarobadak sangat baik. Dimana debit ini sangat dipengaruhi oleh curah hujan itu sendiri, keadaan geografis, flora, temperatur, dan faktor lainnya di sebelah hulu sungai.

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan PLTA Ketenger dalam perkembangannya sekarang terdiri dari tiga mesin pembangkit dengan total kapasitas daya kurang lebih 8,09 MW. Keberadaan PLTA ini di bawah naungan PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit Mrica di Banjarnegara. Energi listrik yang dihasilkan PLTA ketenger disalurkan ke berbagai daerah, antara lain Purwokerto, Purbalingga, Gombong, Karanganyar, Kebumen dan pompa air Gambarsari serta Pasanggrahan melalui saluran tinggi 30 kV. Pada PLTA Ketenger menggunakan beberapa sungai sebagai sumber mata airnya yaitu Sungai Sorobadag, Sungai Banjaran serta sungai-sungai kecil lainnya di sekitar lokasi tersebut yang

kemudian ditampung di kolam tando dan dialirkan ke rumah pembangkit. B. Saran Kunjungan praktikum kali ini terdapat berbagai kendala yaitu tempat yang dikunjungi cukup jauh dan jalannya terlalu terjal yang dapat membahayakan praktikan. Selain itu, waktu kunjungan kurang lama sehingga hasil wawancara antara praktikan dengan karyawan PLTA kurang jelas. Untuk itu, diharapkan kepada pihak dosen dan asisten agar kunjungan praktikum disediakan kendaraan yang tidak beresiko tinggi, serta praktikan diberi tambahan waktu untuk wawancara dengan karyawan PLTA agar isi materi yang disampaikan dapat dipahami oleh praktikan.

DAFTAR PUSTAKA PLTA Ketenger. 2009. Bagian- Bagian Utama PLTA Ketenger. http://pltaketenger.blogspot.com/2009/03/bagian-bagian-plta ketenger.html. Diakses tanggal 23 Desember 2009 pukul 14.15.

PLTA Ketenger. 2009. DAS PLTA Ketenger. Http://pltaketenger.blogspot.com. Diakses tanggal 13 Desember, pukul 10.10. PLTA Ketenger. 2009. PLTA Ketenger. Http://pltaketenger.blogspot.com. Diakses tanggal 13 Desember, pukul 10.05. ___________. 2008. Pembangkit Listrik Tenaga Air. http://Kimpraswil. wikipedia.Wvic. Diakses tanggal 23 Desember 2009 pukul 14.05.

LAMPIRAN

You might also like