You are on page 1of 10

ACARA I TEKNIK SAMPLING DAN PENGUMPULAN DATA A. Tujuan 1.

Mengenali dan melakukan beberapa teknik sampling yang digunakan dalam statistika. 2. Mengenali dan membedakan beberapa teknik sampling. 3. Membedakan Probability sample dengan non probability sample.

B. Bahan dan Alat 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan untuk acara praktikum kali ini adalah persemaian padi dan daftar IPK mahasiswa beberapa tahun angkatan. 2. Alat Alat-alat yang dibutuhkan adalah mistar/penggaris dan alat-alat tulis. C. Prosedur Kerja 1. Random Sampling a. Pengambilan secara acak sebanyak 60 semai pada semai yang telah disiapkan oleh asisten praktikum. b. Pengukuran tinggi atau panjang semai. c. Data yang telah diperoleh dicatat pada tabel data. 2. Sistematik Sampling a. Pemberian label sebanyak-banyaknya pada tanaman semai yang dipersiapkan. b. Semai pada angka nomor 1dianggap sebagai titik tolak, lalu nomor 5 (semai) diambil sebagai sampel kedua. Perlakuan tersebut diulang hingga didapatkan sampai 60 nomor tanaman semai sebagai sampel.

c. Setelah itu, dilakukan pengukuran terhadap tinggi atau panjang semai. d. Data yang telah diperoleh dicatat pada table data.

3. Groups Sampling a. Diambil 10 semai secara acak untuk setiap group pada semai yang telah dipersiapkan. b. Kemudian, diukur panjang semai dan hasilnya dicatat pada tabel data. 4. Stratified Sampling a. Daftar IPK mahasiswa beberapa tahun angkatan yang dikelompokkan berdasarkan jumlah SKS ( 16, 17-18, 19-20, 2122, dan 23-24). b. Tiap jumlah SKS patokan hanya ditentukan 20 sampel, sehingga total sampel yang dibutuhkan adalah 100 sampel. 5. Clustered Sampling a. Ditentukan 5 cluster semai padi secara acak. Tiap cluster berisi 15 semai. b. Untuk masing-masing cluster dilakukan pengamatan terhadap tinggi/panjang bibit semua anggota cluster. c. Data yang diperoleh dicatat pada tabel data. D. Hasil Pengamatan dan Analisis Data 1. Hasil Pengamatan a. Random Sampling No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tinggi (Cm) 16 15 16 21,5 14 13,5 13,2 17,3 17 16,5 15,3 No 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Tinggi (Cm) 14,7 14,8 15,3 14,1 15,4 14,4 15,4 16 14,5 14,3 17,9 No 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 Tinggi (Cm) 6,4 14,8 15 16,8 13,2 14,3 15,5 14,9 15,2 16,2 `16 No 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 Tinggi (Cm) 14,9 14,3 16,2 16,4 16 14 16 15,1 14,6 11,2 16,1

12 13 14 15

15,7 10 20 15,7

27 28 29 30

14,7 13,2 19,9 16,7

42 43 44 45

11,1 15,1 15,9 17,8

57 58 59 60

20,5 12 17,5 15

b. Sistematik Sampling Spl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 No 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Tgg 17,9 19,1 15 17,7 15,3 16,7 14,2 18 14 15,4 15,6 14,9 16,2 8,4 17,3 Spl 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 No 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 Tgg 15,6 18,4 15,9 14,2 20,2 14,2 18,3 14,6 17,3 16,6 18 17,2 16,7 17,7 8,4 Spl 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 No 61 63 65 67 69 71 73 75 77 79 81 83 85 87 89 Tgg 19 5 15,6 19,2 16,7 13,1 15,9 16,6 17,7 13,4 15,5 19,5 19,5 5 14,4 Spl 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 No 91 93 95 97 99 101 103 105 107 109 111 113 115 117 119 Tgg 14 11 15 17 14 15 12 16 17 17 19 12 15 13 15

c. Group Sampling No Spl I 1 2 3 4 5 6 7 17 13,8 11 15,5 15,4 15,6 17 II 15,3 12,5 17,4 13 19,3 15,6 16 III 16,4 13,6 14,5 14,5 14,5 15 14,3 Group IV 14,4 13,5 15,5 14,9 13 14 14,4 V 12,9 16,8 16,3 13 14,3 13,5 12,2 VI 10 17 17 16 17 13 15 VII 17,4 13,9 17 12,5 15,8 11 14,8 VIII 15,3 14,6 12,5 14 15,6 14,3 15,7

8 9 10

12,9 17 16

16,6 15,5 13,1

10,8 14,4 13,8

14,6 11,6 13,5

17,9 17 15,3

17 15 15

15,6 13,3 17,1

13,9 11,2 11,3

d. Clustered Sampling No Tan. Sampel 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 e. Stratified Sampling Pengambilan SKS < 1,49 16 17-18 19-20 2 3 1 1,50-2,00 8 6 3 2,01-2,50 6 7 7 2,51-3,00 4 4 5 3,00< 0 0 4 Capaian Indeks Prestasi 17 12,5 14,3 15,5 17,8 16,1 15 12,5 14,3 14,8 13,7 18,9 17,3 17 17 2 14,5 18,5 20,3 15,2 12,5 19 18 15,2 14,5 13,2 13 14 15,5 13,8 11,1 Cluster Sampel Ke 3 20 18,2 14,9 16,2 14 15,8 15,9 16 13,5 17,8 15,5 13,3 14,5 15,5 5 4 17,3 16,6 16 15,5 12,7 15,2 14,4 15,5 15 16,3 16,5 13,7 14 17 17,2 5 16,7 16,2 8,5 15,8 15 17 13 16,3 15 16,2 17,1 17,5 18,7 16,3 16,7

21-22 23-24

0 1

1 2

8 1

7 10

4 6

2. No I

Analisis Data Uraian a. Kelebihan Teknik sampling ini sangat sederhana. b. Kekurangan Sifat populasinya harus homogen, jika tidak, kemungkinan akan terjadi bias.

Teknik Sampling Random Sampling

II

Sistematik Sampling

a. Kelebihan Sangat tepat untuk populasi yang sangat banyak. b. Kekurangan Kurang efisien karena harus memberi label terlebih dahulu pada individu yang akan menjadi sampel. a. Kelebihan Mudah dilakukan b. Kekurangan Nihil a. Kelebihan Bisa digunakan untuk populasi yang heterogen b. Kekurangan 1. Harus ada kriteria yang jelas untuk menstratifikasi lapisan-lapisan. 2. Jumlah satuan elementer dari setiap strata harus diketahui dengan pasti. a. Kelebihan Dapat digunakan apabila ukuran populasinya tidak diketahui dengan pasti. b. Kekurangan 5 populasi kedalam

III

Group Sampling

IV

Stratified Sampling

Clustered Sampling

Nihil

Kesulitan-kesulitan pada saat pengambilan sampel : a. Karena sampel yang disediakan bergiliran, maka waktu sangat tidak efektif sehingga praktikum berlangsung lama. b. Sebagian besar praktikan kurang begitu paham prosedur kerja dari masing- masing teknik sampling sehingga menambah lama proses pengambilan sampel. c. Kesulitan terbesar pada saat mempraktikkan teknik sampling sistematik kelompok. E. Pembahasan dan Kesimpulan 1. Pembahasan Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, teknik ini diperlukan agar sampel dapat merepresentasikan/mewakili populasi, sehingga memperkecil perbedaan yang diperoleh sampel yang diambil dari populasi. Berdasarkan prosedur atau cara yang digunakan dalam mengambil sampel dari populasi (teknik sampling), dapat diidentifikasikan kedalam dua jenis sampel, yaitu : a). Sampel Probabilitas (Probabi;ity Sampling) dan Sampel Nonprobabilitas (Nonprobability Sampling). Sampel Probabilitas atau disebut juga sampel random (Sampel acak) adalah sampel yang pengambilannya berlandaskan pada prinsip teori peluang, yakni prinsip memberikan peluang sama kepada seluruh unit populasi untuk dipilih sebagai sampel. Sebaliknya, Sampel Nonprobabilitas atau sampel nonrandom (Sampel tak acak) adalah sampel yang pengambilannya didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu (bias pertimbangan penelitian maupun pertimbangan peneliti). Sampel probabilitas diambil dengan menggunakan teknik sampling probabilitas atau teknik sampling random, sedangkan untuk mengambil sampel nonprobabilitas digunakan teknik sampling probabilitas, yakni pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sampel probabilitas cenderung memiliki tingkat representasi yang lebih tinggi daripada sampel nonprobabilitas. 6 (systematic ketelitian, sampling) karena dan sangat rumit dan tiap membutuhkan kehati-hatian kekompakan

Teknik sampling probabilitas (teknik sampling random) : 1. Teknik Sampling Random Sederhana (Simple Random Sampling) Sampel acak sederhana adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Peluang yang dipilih untuk setiap unit penelitian untuk dipilih sebagai sampel sebesar n/N, yakni ukuran sampel yang dikehendaki dibagi dengan ukuran populasi. lain : a. Harus tersedia kerangka sampling atau memungkinkan untuk dibuatkan kerangka samplingnya (dalam kerangka sampling tidak boleh ada unsur sampel yang dihitung dua kali atau lebih). b. Sifat populasinya harus homogen, jika tidak, kemungkinan akan terjadi bias. c. Ukuran populasinya tidak terbatas, artinya harus pasti berapa ukuran populasinya. d. Keadaan populasinya tidak terlalu tersebar secara geografis. Teknik pelaksanaannya ada dua cara, yaitu: a. Dengan mengundi unsur-unsur penelitian atau satuan elementer dalam populasi. b. Dengan menggunakan tabel angka random. 2. Teknik Sampling Random Sistematik (Systematic Random Sampling) Apabila ukuran populasinya sangat besar, hingga tidak memungkinkan pemilihan sampel dengan cara pengundian, maka teknik sampling sederhana tidak tepat untuk dilakukan. Dalam Dalam menggunakan teknik sampling random sederhana ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara

keadaan populasi yang demikian, maka yang digunakan adalah Teknik Sampling Random Sistematik. Persyaratan yang harus dipenuhi agar teknik sampling ini dapat digunakan adalah sama dengan dengan persyaratan untuk sampel random sederhana, yakni tersedianya kerangka sampling beraturan yang memungkinkan untuk diberikan nomor urut serta bersifat homogen. Cara penggunaan teknik sampling sistematik sama dengan cara teknik sampling random sederhana. Bedanya, pada teknik sampling sistematik perandoman atau pengundian hanya dilakukan satu kali, yakni ketika menentukan unsure pertama dari sampling yang akan diambil. Penentuan unsure sampling selanjutnya ditempuh dengan cara memanfaatkan interval sampel. Interval sampel adalah angka yang menunjukkan jarak antara nomor-nomor urut yang terdapat dalam kerangka sampling yang akan dijadikan patokan dalam menentukan unsur-unsur sampling kedua dan seterusnya hingga unsure ke-n. 3. Teknik Sampling Random Berstrata (Stratified Random Sampling) Teknik sampling digunakan apabila populasinya homogen, untuk dapat menggambarkan secara tepat tentang sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi kedalam lapisan-lapisan (strata) yang seragam (homogen), dan dari setiap strata dapat diambil sample secara random (acak). 4. Teknik Sampling Random Klaster (Cluster Random Sampling) Teknik ini digunakan apabila ukuran populasinya tidak diketahui dengan pasti, sehingga tidak memungkinkan untuk dibuatkan kerangka samplingnya dan keberadaannya tersebar secara geografis atau terhimpun dalam klaster-klaster yang berbeda-beda. 5. Group Sampling Populasi dibagi atau terbagi menjadi beberapa kelompok dengan kategori tertentu, lalu dari tiap kelompok diambil sampel secara sederhana. Nonprobability sample dibedakan atas:

a. Sampel Aksidental (Accidental Sampling) b. Sampel Kuota (Quota Sampling) c. Sampel Purposif (Purposeful Sampling) 2. Kesimpulan a. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel yang diperlukan agar sampel dapat merepresentasikan/mewakili populasi, sehingga memperkecil perbedaan yang diperoleh sampel yang diambil dari populasi. b. Teknik sampling yang sering digunakan dalam statistika adalah: 1. Random sampling 2. Sistematik sampling 3. Groups sampling 4. Stratified sampling 5. Clustered sampling c. d. Setiap teknik sampling mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Probability Sample pada adalah prinsip sampel teori yang peluang, pengambilannya yakni prinsip berlandaskan

memberikan peluang sama kepada seluruh unit populasi untuk dipilih sebagai sampel. e. Non probability sample adalah sampel yang pengambilannya didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu (bias pertimbangan penelitian maupun pertimbangan peneliti).

DAFTAR PUSTAKA Rahmantyo, Krisna. 2008. Teknik Sampling. www. Google. Co. id. Diakses pada19 Mei 2010 Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES: Jakarta Sugiana, Dadang. 2008. Populasi dan Teknik Sampling. www. Google. Co. id. Diakses pada 19 Mei 2010

10

You might also like