You are on page 1of 1

Pabrik-pabrik Ambar di Wina yang menggunakan ambar pucat untuk membuat pipa dan alat merokok, mengolahnya di mesin

bubut dan memolesnya dengan pemutih serta air atau dengan rotten stone dan minyak. Proses membuatnya berkemilau diakhiri deng an menggosok-gosok ambar dengan kain flanel. Saat dipanaskan secara bertahap di dalam bak berisikan minyak, ambar menjadi lun ak dan mudah dilenturkan. Dua keping ambar bisa disatukan dengan melumuri permuk aan keduanya dengan minyak biji rami, lalu dipanaskan, dan kemudian keduanya dit ekan saat masih panas. Ambar yang warnanya keruh bisa dibuat jernih di dalam bak -minyak tadi, dimana minyak mengisi pori-pori ambar sehingga kekeruhannya jadi h ilang. Pecahan-pecahan ambar yang kecil, yang dulunya dibuang atau cuma digunaka n untuk pernis, kini digunakan pada skala besar dalam pembentukan"ambroid" atau "ambar padat". Kepingan-kepingan ambar dipanaskan secara hati-hati dengan pengel uaran udara lalu dipadatkan menjadi sebuah gumpalan yang seragam dengan tekanan hidrolik yang kuat; ambar yang dilunakkan dipaksa melalui sejumlah lubang dalam sebuah lempengan logam. Digunakan secara luas untuk produksi perhiasan dan alat merokok, ambar padat ini menghasilkan warna-warni yang cemerlang dalam cahaya te rkutub. Amber sering diimitasi dengan resin yang lain seperti kopal dan damar, s erta seluloid dan bahkan kaca. Terkadang ambar baltik yang warnanya buatan dijul uki "ambar sejati". Ambar (terlebih lagi yang di dalamnya terdapat serangga) sering dipalsukan denga n menggunakan resin plastik. Uji keaslian ambar yang sederhana dilakukan dengan menyentuh objek dengan penjepit yang dipanaskan dan menentukan apakah bau yang d ihasilkan merupakan resin kayu. Jika tidak, berarti ambar itu palsu, meski hasil tes yang positif tak meyakinkan dikarenakan tipisnya lapisan luar resin sungguh an. Seringkali ambar palsu memiliki pose serta posisi sempurna dari serangga yan g terjebak di dalamnya.

You might also like