You are on page 1of 5

Amankah Makanan yang Kita Santap?

Sering kali, banyak di antara kita mengabaikan bahaya dari makanan yang disantap. Namun, setiap tahun, banyak orang menderita penyakit karena makanan yang mereka makan. Di negeri-negeri yang memiliki standar kebersihan tinggi, setiap tahunnya rata-rata 10 hingga 15 persen penduduknya terjangkit penyakit yang dibawa oleh makanan yang mereka santap. Beberapa hal yang membuat makanan yang disantap tidak aman yaitu:
y

Tercemar bakteri
Puluhan bakteri, virus, parasit, dan protozoa mengancam untuk meracuni makanan. Makanan bisa jadi tercemar bakteri berbahaya. Misalnya makanan disimpan dalam toples atau wadah yang tidak ditutup rapat. Atau sayuran mentah seperti lalapan tidak dicuci bersih terlebih dulu. Penyebab lain, daging dibiarkan pada temperatur ruangan selama beberapa waktu meski sudah dimasak dapat mengundang bakteri.

Pengolahan yang tidak bersih


Jika pengolahan makanan dilakukan secara cepat, kemungkinan besar faktor higienis kurang diperhatikan. Bisa jadi wadah untuk memotong daging mentah dan daging matang dilakukan di papan pemotong yang sama.

Makan di luar
Meski makan di luar menarik, tapi harus tetap berhati-hati. Beberapa rumah makan tidak menjaga kebersihan dapur sehingga menjadi sarang bibit penyakit. Ataupun beberapa rumah makan menghidangkan makanan di atas meja untuk waktu yang lama tanpa disimpan dalam lemari es atau wadah penyimpanan yang rapat. Atau yang sering terjadi, makanan sisa kemarin dihidangkan kembali pada hari berikutnya.

Zat kimia atau obat


Beberapa zat kimia atau obat diberikan kepada ternak atau tumbuhan. Misalnya beberapa hewan diberi antibiotik agar kebal terhadap penyakit, ataupun hormon agar ternak tumbuh lebih cepat. Bakteri-bakteri pada ternak ini menjadi lebih kebal, sehingga ketika dikonsumsi manusia, kuman-kuman penyebab penyakit pada manusia lamakelamaan akan kebal terhadap antibiotik. Demikian juga dengan pestisida pada tanaman. Makanan bisa tercemar oleh sisa-sisa pestisida atau zat-zat yang berbahaya atau beracun.

Membuat Makanan yang Aman


Penyakit yang berhubungan dengan makanan disebabkan bakteri. Biasanya bakteri bisa dihambat pertumbuhannya. Untuk membuat makanan menjadi lebih aman, maka makanan harus diolah dalam kondisi yang tidak memungkinkan tumbuhnya bakteri dalam makanan atau menyebarnya bahan-bahan pencemar di dapur. Berikut ini beberapa saran praktis yang bisa Anda lakukan untuk menghindari penyakit atau bahaya dari makanan yang sering terjadi.
y

Cuci tangan
Ini merupakan metode yang paling praktis, yaitu cuci tangan sebelum makan. Selalu mencuci tangan dengan sabun atau membersihkan dengan anti-septik setiap kali Anda akan makan atau menyentuh makanan.

Cuci dan bersihkan peralatan masak


Selalu cuci semua peralatan masak seperti talenan, pisau, meja dapur, parutan dengan sabun dan bisa juga dengan air panas setelah menyiapkan setiap hidangan. Hal ini lebih penting jika setelah mengolah daging sapi, daging ayam, atau makanan laut yang masih mentah dengan peralatan tersebut.

Cuci buah dan sayur


Meski buah dan sayur bisa dimakan langsung, namun selalu cuci buah dan sayur dengan air hangat untuk membersihkannya dari serangga dan sisa pestisida. Jika sayuran dan buah-buahan yang tidak perlu dikupas akan dimakan mentah atau tanpa dimasak, sikat bahan-bahan makanan ini dengan sikat sayuran untuk membuang kotoran maupun residu pestisida yang menempel. Sayuran berdaun, seperti bayam, kangkung, dan slada, harus dicuci bersih dan dipastikan tidak mengandung pasir dan tanah. Bahkan langkah terbaik adalah menguliti, mengupas, dan merebus sehingga membersihkan bahan makanan. Misalnya sewaktu mengolah selada dan kol, buanglah daunnya yang paling luar.

Masak daging hingga matang


Masak semua jenis daging hingga matang benar. Ini termasuk daging ikan dan daging ayam dengan tujuan membunuh organisme-organisme yang berbahaya. Daging sapi dan ayam yang beku dari lemari es harus dicairkan sama sekali sebelum dimasak, sehingga panas dapat menembus sampai bagian tengahnya. Dalam daging bisa terdapat cacing pita termasuk dalam ikan dan kerang. Cacing pita biasa menyerang hati atau paru-paru. Panasi bagian dalam daging hingga lebih dari 7080 derajat Celsius, meskipun sebentar, hampir semua bakteri, virus, dan parasit akan mati. Jika ingin memanaskan kembali makanan hendaknya dilakukan hingga suhu 75 derajat Celsius atau hingga makanan menjadi panas dan mengeluarkan uap. Misalnya, hindari makan daging ayam yang bagian dalamnya masih berwarna merah muda atau telur yang tidak matang benar. Karena berisiko tinggi masih mengandung organisme berbahaya seperti bakteri, virus dan parasit.

Pisahkan bahan makanan


Pisahkan letak bahan makanan saat membawa atau menyimpannya. Pisahkan daging dan makanan laut dari bahan makanan lain. Misalnya pisahkan kantong plastik belanja

Anda antara daging dengan bahan makanan lainnya, apalagi saat menyimpan di kulkas. Hindari menaruh makanan yang sudah matang pada piring yang sebelumnya digunakan untuk tempat daging yang masih mentah, kecuali piring itu telah dicuci secara menyeluruh dengan sabun atau air panas.
y

Makan segera
Setelah makanan selesai dimasak, segeralah makan, khususnya di daerah panas karena bakteri yang berbahaya dapat berkembang biak dengan cepat. Tips untuk menyiapkan makanan jauh sebelum waktu makan adalah dengan mendinginkan makanan tersebut dalam lemari es setelah masak dan hangatkan kembali dengan baik sebelum dihidangkan.

Jaga kebersihan dapur


Kebersihan dapur harus selalu dijaga. Perhatikan alat-alat memasak dan area memasak. Misalnya hindari menggunakan alas kaki dari luar rumah di area dapur maupun mengizinkan hewan peliharaan berada di area dapur.

Simpan dan bekukan di kulkas dengan benar


Kulkas dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya, dengan temperaturnya 4 derajat Celsius. Sedangkan di bagian freezer (beku) harus bertemperatur minus 17 derajat Celsius. Segera simpan makanan yang mudah rusak di kulkas selambat-lambatnya dua jam setelah dibeli.

Buang makanan rusak atau meragukan


Mungkin Anda lupa kapan terakhir kali telur yang berada di kulkas dibeli. Jika Anda ragu apakah makanan tersebut sudah rusak atau tidak, buanglah makanan yang meragukan tersebut daripada terkena penyakit.

Berhati-hati saat makan di luar rumah


Sewaktu makan di luar rumah, Anda perlu selalu berhati-hati. Kira-kira hingga 80 persen kasus penyakit yang terbawa oleh makanan berasal karena membeli atau memakan makanan yang dimasak dan dibeli di luar rumah. Pastikan restoran yang Anda kunjungi cukup bersih. Jika memesan steak atau daging, pesanlah daging yang dimasak hingga matang benar.

Dan jika Anda berencana membungkus makanan untuk dibawa pulang, pastikan bahwa makanan itu disantap selambat-lambatnya dua jam setelah Anda membelinya. Jika lebih dari dua jam, panaskan kembali makanan itu hingga 75 derajat Celsius atau hingga panas serta mengeluarkan uap. Memang menyantap makanan yang disukai pasti nikmat. Yang perlu diingat, tidaklah mungkin memastikan setiap saat bahwa makanan yang disantap telah aman dari segala bahaya. Namun jika Anda memperhatikan saran-saran di atas, yaitu makanan tersebut disiapkan dengan baik dan aman, Anda bisa lebih menikmati sajian makanan lezat kesukaan Anda.

Kementerian Kesehatan RI beserta Food Safety WHO sudah memberikan beberapa tips penyiapan Makanan yang Sehat dan Aman, sebagai berikut : 1. Tetap Jaga Kebersihan Hal yang dapat kita lakukan antara lain : y Cuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah penyiapan makanan y Cuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah buang besar dan kecil y Cuci dengan bersih peralatan yang akan digunakan untuk penyiapan makanan y Jaga selalu kebersihan dapur dan lindungi makanan dari serangga, tikus dan hewan lainnya Mengapa : Walaupun banyak bakteri yang tidak menyebabkan penyakit, namun bakteri berbahaya dapat ditemukan di tanah, air, hewan dan manusia. Bakteri ini dapat terbawa oleh tangan, kain pembersih, dan peralatan dapur khususnya papan pemotong makanan yang secara tidak sengaja dapat menyebabkan tercemarnya makanan. 2. Pisahkan Bahan Makanan mentah dengan Makanan Matang Hal yang dapat kita lakukan antara lain : y Pisahkan bahan makanan mentah seperti daging, unggas dan makanan lain dari makanan yang sudah matang y Gunakan peralatan dapur seperti pisau dan papan pemotong yang berbeda untuk makanan yang mentah dengan makanan yang sudah matang y Simpan makanan dalam wadah terpisah untuk menghindari makanan mentah bersinggungan dengan makanan yang sudah matang Mengapa : Cairan dan lendir yang terdapat pada bahan makanan mentah seperti daging, unggas dan makanan laut mengandung bakteri yang berbahaya. Bakteri tersebut dapat mencemari makanan lain selama proses penyiapan dan penyimpanan makanan. Perhatikan pula cara penyimpanannya di dalam lemari pendingin atau kulkas. 3. Memasak dengan Benar Hal yang dapat kita lakukan antara lain : y Pastikan makanan dimasak dengan matang, terutama daging, unggas, telur dan makanan laut y Rebuslah makanan yang berkuah sampai mendidih. Untuk daging dan unggas, pastikan air rebusan terlihat jernih dan bukan berwarna merah muda y Panaskan makanan yang telah dimasak, sebelum dikonsumsi kembali Mengapa : Memasak makanan dengan benar dapat membunuh bakteri berbahaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan yang dimasak sampai suhu 70oC aman untuk dikonsumsi. Makanan yang menggunakan daging cincang, ayam panggang, harus benar-benar matang sebelum dimakan. 4. Simpan Makanan pada Suhu yang Aman Hal yang dapat kita lakukan antara lain : y Jangan biarkan makanan disimpan dalam suhu kamar lebih dari 2 jam o y Simpan makanan yang telah dimasak dan makanan yang cepat rusak pada lemari pendingin (suhu di bawah 5 C) y Segera hidangkan makanan yang telah dimasak y Jangan terlalu lama menyimpan makanan dalam lemari pendingin y Jangan biarkan makanan beku mencair pada suhu kamar Mengapa : Bakteri dapat berkembang biak dua kali lebih cepat pada suhu kamar. Dengan mempertahankan suhu di bawa 5oC atau di atas 60oC, perkembangan bakteri dapat diperlambat atau berhenti, walaupun masih ada bakteri yang berkembangbiak di bawah suhu 5oC. 5. Gunakan Air Bersih dan Bahan Makanan Mentah yang Segar Hal yang dapat kita lakukan antara lain : y Gunakan air bersih y Pilih bahan makanan mentah yang masih segar y Pilihlah bahan makanan yang telah diproses, contohnya susu pasteurisasi y Cuci buah-buahan dan sayuran sebelum dimakan, terutama bila dimakan mentah y Hindari bahan makanan yang sudah kadaluarsa Mengapa : Bahan makanan mentah, termasuk air dan es, dapat tercemar oleh bakteri dan bahan kimia berbahaya. Racun kimiawi dapat dihasilkan melalui bahan makanan yang sudah rusak dan kadaluarsa. Lakukan langkah-langkah mudah seperti mencuci makanan dan mengupas kulit buah-buahan untuk mengurangi risiko tercemarnya makanan dari bakteri.

You might also like