You are on page 1of 19

Ekonomi Teknik 06

PAJAK dalam ANALISIS EKONOMI TEKNIK

ISTILAH-ISTILAH DALAM PERHITUNGAN PAJAK


Gross Income (Pendapatan kotor) Expenses (Pengeluaran) Taxable Income (Pendapatan kena pajak) Rumus :

TI = GI E - d

dimana : TI = pendapatan kena pajak GI = pendapatan kotor E = pengeluaran d = penyusutan

Capital Gain (pendapatan modal)

CG = SP-PP
dimana : CG = pendapatan modal SP = harga jual aset PP = harga beli aset

Capital Loss (Kerugian Modal)

CL = BV SP
dimana : CL = kerugian modal

BV = nilai buku pada saat penjualan SP = harga jual aset

penjualan < 1 tahun penjualan > 1 tahun

STG (short term gain), STL (short term loss) LTG (long term gain), LTL (long term loss)

Recaptured Depreciation

RD = SP - BV
dimana : RD = recaptured depreciation BV = nilai buku pada saat penjualan SP = harga jual aset

Dimana RD > 0. Bila harga jualnya melebihi harga beli maka akan diperoleh pendapatan kapital, sehingga :

CG = RD CG = SP - BV

PERHITUNGAN DASAR PAJAK

PAJAK PENDAPATAN

P = (TI) T
dimana : P = besarnya pajak TI = pendapatan terkena pajak T = tingkat pajak yang dikenakan

jika

TI = GI E - d

maka

P = (GI-E-d) T

Ex : Tahun 2010 PT. Mitra Sejati memiliki pendapatan kotor sebesar


Rp. 7,5 milyar. Total pengeluaran adalah Rp. 2,5 milyar dan Depresiasi sebesar Rp. 1,7 milyar. Berdasarkan peraturan pemerintah, tingkat pajak yg dikenakan sebesar 35 %. Berapa pajak pendapatan yg harus dibayar perusahaan pd interval TI tersebut ?
Jawab : Pendapatan kena pajak : TI = Rp. 7,5 milyar ( Rp. 2,5 + Rp. 1,7 ) milyar = Rp. 3,3 milyar Pajak yg harus dibayar : P = (TI) T = (Rp. 3,3 milyar ) . 0,35 = Rp. 1,155 milyar

EFEK PAJAK PADA MODEL DEPRESIASI


Depresiasi nilai PW Pajak Scr matematis : Pajak yg dibayar per periode

TI = BTCF - dt
dimana : TI = pendapatan terkena pajak BTCF = aliran kas sebelum pajak dt = depreciation

ATCF = BTCF - P
dimana : ATCF = aliran kas setelah pajak BTCF = aliran kas sebelum pajak P = Pajak

Ex : Misalkan harga awal sebuah aset adalah Rp. 50 juta. Umur


efektifnya sepanjang 5 tahun. Aliran Kas sebelum pajak setiap tahunnya adalah Rp. 20 juta. Apabila tingkat pajak yang dikenakan adalah 30% dan ROR setelah pajak adalah 10%, bandingkan nilai present worth dari pajak yang dikenakan apabila digunakan metode : a. Depresiasi garis lurus b. Depresiasi SOYD
Jawab : a. SLD Rp 50 juta dt Rp 10 juta , dgn t 1, 2,...,5 Depresiasi :
5

Pendapatan kena pajak : TI = Rp. 20 juta Rp. 10 juta = Rp. 10 juta Pajak yg harus dibayar :

P = Rp. 10 juta x 0,3 = Rp. 3 juta /tahun

Total pajak yang dibayar : P = Rp. 3 juta x 5 tahun = Rp. 15 juta Nilai present worth dr pajak : PW Rp. 3 juta (P/A,10%,5)

Rp. 3 juta (3,791) Rp.11,373


b. SOYD Depresiasi : d N (t 1) .x Rp 50 juta , dengan t 1, 2,...,5 t
S
Tabel perhitungan BTCF (dlm juta) dt (dlm juta) TI (dlm juta) -50 20 16,67 3,33 20 13,33 6,67 20 10,00 10,00 20 6,67 13,33 20 3,33 16,67

t 0 1 2 3 4 5

P (dlm juta) 1 2 3 4 5

Nilai present worth dr pajak :

PW Rp.1 juta (P/A,10%,5) Rp.1 juta (P/G, 10%,5) Rp. 1 juta (3,791) Rp.1 juta (6,862) Rp.10,653 juta

PERHITUNGAN CASH FLOW SETELAH PAJAK


Ex : Sebuah mesin direncanakan akan dibeli pada tahun 2012 oleh
PT RAS dengan harga Rp. 50 juta, dengan masa pakai 5 tahun tanpa nilai sisa. Pendapatan dalam 5 tahun diharapkan sebesar Rp 28 juta Rp 1 juta(t), dimana t adalah saat terjadinya aliran kas. Pengeluaran diperkirakan sebesar Rp 9,5 + Rp 0,5 juta (t). Bila tingkat pajak efektif 30%, dengan metode SLD, hitung aliran kas setelah dikenai pajak. Hitung juga present worth aliran kas bila MARR setelah pajak sebesar 8 %.

Jawab : Depresiasi : d t
Rp 50 juta 0 Rp 10 juta / tahun 5

t (tahun) 0 1 2 3 4 5

Tabulasi Aliran Kas Setelah Pajak (dlm juta rupiah) GI E BTCF dt TI P 27 26 25 24 23 10 10,5 11 11,5 12 17 15,5 14 12,5 11 10 10 10 10 10 7 5,5 4 2,5 1 2,1 1,65 1,2 0,75 0,3

ATCF -50 14,9 13,85 12,8 11,75 10,7

PW - 50 juta 14,9 juta (P/F, 8%,1) 13.95 juta (P/F,8%,2) 12,8 juta ( P / F ,8%,3) 11,75 juta ( P / F ,8%,4) 10,7 juta ( P / F ,8%,5) - 50 juta 14,9 juta (0,93) 13,95 (0,86) 12,8 juta(0.79) 11,75juta.(0,74) 10,7juta.(0,68) - 50 13,86 12 10.24 8,70 7,28 - 50 52,08 2,08 juta

EFEK PENDAPATAN KAPITAL PADA PAJAK

CGt = SPt- BVt


Dan Pajak dari Pendapatan Kapital adl sbb :

Pc = Tc.CGt = Tc. (SPt- BVt)


Dimana :
BVt SPt CGt
Tc Pc

: nilai buku aset pada periode ke-t : harga jual aset pada periode ke-t : pendapatan kapital yg diperoleh dr penjualan aset pd periode ke-t : tingkat pajak yang dikenakan pada pendapatan kapital : besarnya pajak dr pendapatan kapital

Ex : Sebuah mobil angkutan umum memiliki harga Rp. 75 juta dengan


umur 7 tahun dan nilai sisa Rp. 5 juta. Dengan menggunakan metode SLD maka : a. Berapa nilai buku mobil tersebut pada akhir tahun ke-3 ? b.Jika dijual seharga Rp. 55 juta pada akhir tahun ke-3, dan pendapatan kapital dikenakan pajak dengan tingkat 25%, berapa pajak yang harus dibayarkan ? c. Bila mobil tadi tetap dipakai dan baru dijual setelah masa pakainya habis dengan harga Rp. 10 juta, berapakah pajak pendapatan kapital yang harus dibayarkan? Jawab :

a. Nilai buku pada tahun ke-3 :

dt

Rp 75 juta Rp 5 juta Rp 10 juta 7

D 3 dt x 3 Rp10 juta x 3 Rp 30 juta BV3 Rp 75 juta Rp 30 juta Rp 45 juta

b. Pendapatan kapital yang diperoleh : CG3 = 55 juta 45 juta = 10 juta

besarnya pajak : Pc = Tc. CG3 = 0,25 x 10 juta = 2,5 juta

c.

Pendapatan kapital yang diperoleh : CG7 = 10 juta 5 juta = 5 juta besarnya pajak : Pc = Tc. CG7 = 0,25 x 5 juta = 1,25 juta

Ex : Sebuah apartemen dibangun dengan biaya Rp. 1,6 milyar di atas


tanah yang dibeli seharga Rp. 100 juta. Pendapatan tahunan sebelum pajak dr penyewaan apartemen diperkirakan sebesar Rp. 300 juta dengan dasar nilai uang sekarang. Direncanakan akhir tahun ke-6 akan dijual. Ongkos konstruksi bisa didepresiasi selama 32 tahun. Pengusaha menetapkan nilai MARR setelah pajak sebesar 10% (tanpa ada inflasi). Tingkat pajak pendapatan yg dikenakan adalah 34 %, sedangkan pajak pendapatan kapital sebesar 28%. Jika diasumsikan tanpa ada inflasi harga jual properti & tanah pd tahun ke-6 adalah Rp. 2,1 milyar, hitunglah: a. Besarnya pajak pendapatan yang dibayarkan per tahun b. Besarnya pajak pendapatan kapital pd saat dijual pd tahun ke-6 c. Present worth dr investasi tersebut pd akhir tahun ke-6

Ex : Suatu investasi membutuhkan modal sebesar Rp. 500 juta.


Aliran kas sebelum pajak sebesar Rp. 200 juta/tahun selama 6 tahun. Nilai sisa diestimasi sebesar Rp. 50 juta. Tingkat pajak efektif sebesar 35%. Dengan metode SLD, tentukan besar depresiasi pertahun dan tabulasikan aliran kasnya setelah dikenai pajak. Hitung pula besar ROR sebelum & setelah pajak (estmasi sebelum pajak 30-40%, estimasi setelah pajak 20-25%) Jawab :

Depresiasi : d t

Rp 500 juta Rp50 Rp 90 juta / tahun 5

Tabulasi Aliran Kas Setelah Pajak (dlm juta rupiah) t (tahun) BTCF dt TI P 0 -500 ke 1-5 200 90 110 38,5 200 90 110 38,5 6 50

ATCF -500 161,5 161,5 50

ROR Sebelum pajak dihitung sebagai berikut :

NPW = 0 -500 juta + 200 juta (P/A,i%,6) + 50 juta (P/F,i%,6) = 0 atau 200 juta (P/A,i%,6) + 50 juta (P/F,i%,6) = 500 juta
Dengan mencoba i = 30%, maka : 200 juta (2.64) + 50 juta (0,21) = 538,5 juta

Dengan mencoba i = 40%, maka : 200 juta (2.17) + 50 juta (0,13) = 440,5 Untuk mencapai ruas kanan 500 juta, dilakukan interpolasi linier, shg ROR : ROR sblm Pajak 30%

523,5 juta 500 juta .10% 523,5 juta - 440,5juta 30% 2,83% 32,83%

ROR Setelah pajak dihitung sebagai berikut :

NPW = 0 -500 juta + 200 juta (P/A,i%,6) + 50 juta (P/F,i%,6) = 0 atau 200 juta (P/A,i%,6) + 50 juta (P/F,i%,6) = 500 juta
Dengan mencoba i = 30%, maka : 200 juta (2.64) + 50 juta (0,21) = 538,5 juta

Dengan mencoba i = 40%, maka : 200 juta (2.17) + 50 juta (0,13) = 440,5 Untuk mencapai ruas kanan 500 juta, dilakukan interpolasi linier, shg ROR : ROR sblm Pajak 30%

523,5 juta 500 juta .10% 523,5 juta - 440,5juta 30% 2,83% 32,83%

You might also like