You are on page 1of 16

REVIEW DAN ANALISIS BISNIS DALAM FILM THE BILLIONAIRE

MAKALAH
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Manajemen Agroindustri Oleh : Kelompok 3 Fachlul Ayu Agustina Lita Sofiana Zein Umi Lathifah Ulfa Nailatun Najah Ima Nur Zaman Dewi Fatimatuzzahro (115100713111008) (115100700111016) (115100713111002) (115100713111004) (115101001111008) (115100713111003)

Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia, kesehatan dan rahmatnya sehingga makalah yang berjudul Review dan Analisis Bisnis dalam Film The Billionaire dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini memuat tentang profil pengusaha sukses Top Ittipat serta analisis terhadap bisnis yang dilakukannya. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui informasi mengenai kendala-kendala yang dihadapi Top Ittipat dalam menjalankan bisnisnya serta kekurangan dan kelebihan yang ada dalam bisnisnya. Dalam penyusunan makalah ini, kami menghadapi berbagai rintangan. baik itu yang datang dari diri kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada :
A. Dosen mata kuliah Manajemen Agroindustri yang telah membantu kami

dalam menyelesaikan makalah ini. B. Orang tua dan keluarga yang telah memberi dukungan kepada kami. C. Sahabat yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. KATA PENGANTAR................................................................................ DAFTAR ISI............................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.................................................................................... B. Pengertian............................................................................................ C. Tujuan.................................................................................................. D. Manfaat............................................................................................... BAB II THE BILLIONAIRE A. Profil Top Ittipat.................................................................................... B. Review Film........................................................................................... C. Bisnis-Bisnis Top Ittipat........................................................................ BAB III Analisis Bisnis A. Bisnis I................................................................................................... B. Bisnis II.................................................................................................. C. Bisnis III................................................................................................. BAB IV PENUTUP A. Simpulan................................................................................................ B. Saran....................................................................................................... 10 10 7 7 9 3 3 6 1 2 2 2 i ii iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengangguran merupakan masalah utama bagi seluruh negara, negara berkembang maupun negara maju pengangguran tetaplah masalah besar. Bahkan di Amerika pengangguran pun tetap ada. Pengangguran ini terjadi karena lapangan kerja yang tersedia tidak cukup untuk menampung seluruh tenaga kerja. Selain itu, mental job seeker yang dimiliki para pekerja juga menjadi penyebab utama. Para pekerja tersebut hanya menjadi job seeker saja, tanpa berniat untuk membuka usaha sendiri. Masalah ini tentunya memerlukan solusi yang cerdas dari kita. Salah satu pemecahan masalah yang bisa diterapkan adalah dengan cara menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Solusi ini dapat memicu para pencari kerja untuk bertekad menjadi pengusaha yang tidak tergantung kepada orang lain. Mereka diharapkan mampu menjadi penyedia lapangan kerja dan mengurangi pengangguran di negeri ini serta meningkatkan perekonomian negara. Semakin banyak pengusaha di suatu negara maka negara tersebut akan makmur dari segi finansial maupun segi-segi lainnya. Dalam memulai suatu usaha tidak hanya diperlukan tekad saja. Kerja keras, kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab dan sikap tidak mudah putus asa adalah modal utama bagi para pemula. Konsep manajemen juga harus diterapkan supaya bisnis berjalan sesuai dengan target yang ditentukan. Hal ini akan membantu menghasilkan keputusan yang tepat, sehingga bisnis yang dijalankan berhasil dan sukses. Bisnis yang dijalankan seorang pengusaha juga memerlukan evaluasi atau biasa disebut dengan analisis bisnis. Analisis bisnis berfungsi untuk mengidentifikasi masalah yang ditemui ketika bisnis dijalankan serta menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Analisis bisnis juga dapat memperbaiki system bisnis yang ada sehingga bisnis kembali berjalan dengan efektif dan efisien.

B. Pengertian Analisis bisnis adalah sebuah disiplin ilmu yang relative masih baru dan seringkali dikaitkan dengan permasalahan bisnis dan solusi bisnis bagi pengusaha maupun perusahaan. Seorang analis bisnis dapat memahami proses bisnis yang ada di suatu organisasi dan mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh organisasi tersebut. Analisis bisnis sangat berkaitan dengan konsep manajemen. Solusi dari permasalahan yang dihadapi pengusaha dapat diselesaikan dengan menerapkan konsep manajemen dan memaksimalkan konsep-konsep tersebut dengan benar supaya bisnis dapat kembali berjalan. C. Tujuan Analisis bisnis bertujuan untuk menganalisis situsi bisnis, mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi untuk memperbaiki sistem bisnis serta menentukan kebutuhan dalam bisnis tersebut. D. Manfaat Manfaat analisis bisnis dalam suatu perusahaan, antara lain :
1. Permasalahan yang dihadapi perusahaan dapat terselesaikan. 2. Bisnis berjalan efektiv dan efisien. 3. Sistem bisnis meningkat. 4. Kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. 5. Keuntungan perusahaan meningkat.

BAB II THE BILLIONAIRE

A. Profil Top Ittipat Top Ittipat adalah pengusaha muda dari Thailand. Kini di usianya yang ke 26 tahun, Top telah menjadi seorang milyuner muda. Dia berhasil memproduksi cemilan rumput laut yang dijual di seluruh cabang 7Eleven di Thailand sampai ke negara-negara lain. Dengan penghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf maka Top Ittipat yang bernama lengkap Top Aitthipat Kulapongvanich ini telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai pengusaha termuda di Thailand. Berikut ringkasan perjalanan bisnis Top : Saat usia 16, Dia adalah pencandu game online. Saat usia 17, Ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang. Saat usia 18, Keluarganya bangkrut & meninggalkan hutang 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah). Saat usia 19, Dia menciptakan cemilan rumput laut Tao Kae Noi yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand.

Kini, di usia 26, Ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht (sekitar 235 milyar rupiah) per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf. Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah. Begitulah kutipan kalimat inspiratif dari Top Ittipat dalam sebuah wawancara dengan media. B. Review Film Film The Billionaire diangkat dari kisah nyata seorang pengusaha muda Thailand bernama Top Ittipat. Saat film ini beredar dan tayang pada tahun 2011, Top Ittipat berusia 26 tahun. Di usianya yang ke 26 tahun ini, Top telah menjadi seorang milyuner muda. Pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya hanyalah seorang biasa saja. Pada mulanya tak ada yang begitu spesial dari dirinya. Bahkan pemuda ini cenderung cuek dan tidak terlalu memikirkan masa depan. Seperti kebanyakan pemuda seumurannya, Top pernah mengalami kecanduan game online saat dia berumur 16 tahun dan membuatnya menelantarkan sekolah. Bukan satu hal yang baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari sini. Top mendapatkan uang dari menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah). Para pembelinya adalah sesama pecinta game online dan ada juga yang berasal dari luar negaranya. Namun karena ini bisnis ilegal maka sudah pasti tak akan dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok karena diketahui melakukan transaksi jual beli. Disaat yang bersamaan bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan dan disaat yang bersamaan pula karena kemalasannya di sekolah selama ini Top tidak berhasil masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan harus masuk Universitas Swasta.Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke

bisnis DVD Player tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD Playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top juga berusaha mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak bank tak begitu saja menyetujuinya. Di titik inilah Top mulai menyadari kesalahannya karena telah melalaikan sekolah dan pelajaran. Di titik yang sama ini jugalah, Top mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis. Hutang yang melilit usaha orang tuanya yang mencapai 40 juta Baht semakin memperburuk keadaan. Terlebih lagi rumah mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan ini Top tetap berkeras. Setelah akhirnya dapatkan pinjaman dari bank, segala hal dia coba lakukan, Top mencoba berjualan kacang (chesnut) bersama dengan pamannya. Diawali dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya bisa laris kepada para penjual kacang lainnya yang telah sukses sampai lakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik bagi produk kacangnya sehingga memiliki cita rasa yang khas dan unik. Lalu akhirnya Top membuka kedai di mal dan belajar tentang menemukan tempat yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah satu faktor menentukan dalam keberhasilan penjualan suatu produk. Namun berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat Top mulai melakukan ekspansi bisnis chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain dimana mesin pembuat kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan asap dan mengotori atap Mall sehingga harus tutup dan pihak Mal juga membatalkan kontrak kedainya. Dititik ini Top hampir putus asa. Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top tetap berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. Makanan cemilan yang kekasihnya berikan. Inspirasi memang bisa datang dari mana saja, sekalipun akhir kisah cintanya tak memberikan kenangan yang manis sebab kekasihnya pun akhirnya meninggalkan Top dikarenakan Top

lebih konsentrasi mengurus bisnis dan usahanya. Seperti kata Ibunya, sesuatu akan dating kepadamu tapi sesuatu yang lain akan menjauh darimu. Top pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht. Belum lagi Top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya agar tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari lamanya. Dalam tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di mini market 7-Eleven. Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7Eleven ternyata memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran. Berbagai upaya Top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan. Keputusasaan melanda dirinya. Top hampir-hampir memutuskan untuk berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top melakukan usaha terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya penghabisannya kali ini tidak sia-sia. Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi. Untunglah juga ada kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan serta quota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian Top berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya. Perjuangan Top, segala kegagalan, getir dan pahit serta rasa duka dalam membangun sebuah bisnis kini mengantar Top pada sebuah kesuksesan. Sekarang ini di Thailand siapa yang tak mengenal akan Tao Kae Noi produk cemilan rumput laut terlaris di Thailand bahkan telah masuk juga ke berbagai Negara tetangga termasuk Indonesia. C. Bisnis-Bisnis Top Ittipat

1. Perdagangan senjata illegal (dalam makalah ini tidak akan dibahas secara spesifik) 2. Berdagang DVD 3. Berdagang Kacang (Chesnut) 4. Cemilan Rumput Laut (Tao Kae Noi)

BAB III ANALISIS BISNIS

A. Bisnis I

Bisnis yang pertama kali dilakukan oleh Top Ittipat adalah menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah). Namun bisnis ini kandas setelah akun di game onlinenya ditutup karena Top diketahui melakukan transaksi jual beli illegal. Setelah bisnis tersebut gagal, Top beralih ke bisnis yang lain, menjual DVD. Top memakai sisa uang dari bisnis sebelumnya untuk membeli DVD yang akan dijual kembali. Namun bisnis ini juga kandas karena ternyata DVD yang dibeli Top tidak mempunyai garansi atau barang bajakan. Dalam menjalankan bisnis ini, Top tidak memiliki rencana dan pertimbangan yang matang sehingga mengalami kerugian besar. Dalam memulai bisnis konsep-konsep manajemen perlu diterapkan supaya tujuan bisnis tersebut dapat tercapai. Dan apabila selama bisnis tersebut berjalan, terdapat kendala-kendala, dalam kasus Top kendala yang ditemui adalah tidak ada planning maupun konsep menejemen yang lain yang dapat mendukung bisnisnya, kurangnya survey pasar, ceroboh dalam mengambil keputusan, kurangya pengetahuan Top tentang manajemen. Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan cara mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum memulai bisnis. Melakukan survey pasar dan memperhatikan originalitas barang yang kita beli sangatlah penting supaya tidak mengalami kerugian. Jika sudah terlanjur terjadi seperti kasus Top, barangbarang yang sudah kita beli tersebut dapat kita jual kepada pengepul barangbarang bekas. Memang kerugian kita masih tidak bisa diganti seluruhnya, tetapi minimal kita masih bisa mendapatkan uang dari menjual barang-barang tersebut. B. Bisnis II Bisnis kedua yang dilakukan Top setelah bisnis sebelumnya gagal adalah berjualan kacang (chesnut). Bisnis kedua ini lebih terencana dan matang. Top

menyewa sebuah mesin pengolah kacang dari sebuah pameran makanan. Top juga mempelajari bagaimana membuat kacang yang enak dengan cara mendatangi penjual-penjual kacang di pecinan. Top memperhatikan cara mereka memasak kacang serta mencatat hal-hal penting yang dia temukan. Selanjutnya Top mencoba bereksperimen untuk menghasilkan kacang yang mempunyai rasa yang unik dan khas. Top pun menyewa tempat untuk berjualan kacang di sebuah pusat perbelanjaan. Karena baru saja dibuka, kacang buatan Top tidak laku-laku. Melihat ini, dia menerapkan strategi penjualan yang dilakukan oleh pedagangpedangan kacang di pecinan. Top juga berpindah tempat jualan ke lokasi yang lebih strategis yang terletak di pintu utama supaya dagangannya laku. Langkah yang diambil Top sangat tepat, kacangnya laris terjual dan dia berencana untuk membuka cabang. Tetapi setelah dagangannya mulai laku, pihak pusat perbelanjaan memberitahukan bahwa mesin pembuat kacang milik top mengotori atap mall dan membatalkan kontrak. Bisnis inipun akhirnya kandas. Kendala terbesar yang dihadapi Top dalam menjalankan bisnis kacangnya ini adalah lokasi. Pemilihan lokasi yang tepat sangat diperlukan supaya bisnis yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Lokasi penjualan sangatlah menentukan keuntungan yang akan diperoleh dari bisnis tersebut. Apabila salah dalam memilih lokasi, maka bisnis dapat terganggu atau bahkan bankrut. Solusinya adalah berpindah ke tempat lain yang lebih strategis. Dalam kasus Top, solusinya memindahkan barang dagangannya ke pasar tradisional. Di pasar tradisional, asap yang timbul akibat mesin pembuat kacang tidak akan dipermasalahkan, karena semua penjual kacang di pasar juga menghasilkan asap dari mesin pembuat kacangnya. Walaupun ada kemungkinan dagangan Top akan lama terjual karena harus bersaing dengan pedagang lainnya, namun hal tersebut akan memaksa Top untuk berinovasi dengan produknya sehingga

produk yang dijual Top memiliki keunikan tersendiri dan mengundang konsumen untuk membeli. C. Bisnis III Setelah bisnis kacangnya juga gagal, Top memulai bisnisnya lagi dengan membuat cemilan rumput laut. Top memperoleh modal dengan menjual mesin pembuat kacangnya. Top pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht. Top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya agar tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari lamanya. Modal untuk memulai bisnis ini didapatkan Top dengan cara menjual mesin pembuat kacangnya dan menjual komputer-komputer miliknya. Suatu saat Top ingin menjual produknya di 7Eleven, dia ingin menerapkan strategi hutan rimba yang dia ketahui dari rekaman pelajarannya di sekolah. Tetapi 7Eleven menolak produk Top karena dari segi kemasan, produk Top tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh 7Eleven. Top pun mendatangi desainer produk. Produk Top sudah memenuhi standar yang ditentukan. 7Eleven menyetujui untuk menjual produk Top, tetapi setelah mereka melihat pabrik pembuatan produk tersebut dan menilai kelayakan pabrik tersebut. Top juga harus mampu memproduksi 72.000 kemasan untuk disebarkan di seluruh cabang 7Eleven. Jika Top tidak mampu memenuhinya, maka kontrak dibatalkan. Top meminta pinjaman pada bank untuk membangun pabrik, tapi tidak disetujui karena masih belum cukup umur. Top tidak putus asa, dia menjual mobil dan komputernya yang tersisa untuk menyulap kantor ayahnya menjadi sebuah pabrik dan menyewa pegawai. Kerja keras Top membuahkan hasil, kontraknya disetujui dan Top mulai memasarkan produknya yang dinamai Tao Kae Noi di seluruh cabang 7Eleven. Saat ini produknya telah dijual di berbagai negara lain dan Top berpenghasilan 235 milyar rupiah per tahun.

Dalam bisnis rumput laut ini, kendala yang dihadapi Top adalah mengenai modal dan planning yang kurang tepat. Top menghabiskan banyak uang untuk menghasilkan cemilan rumput laut yang enak. Cara yang Top lakukan kurang tepat, karena Top membeli rumput laut berkardus-kardus dan mencobanya sendiri dan gagal berkali-kali. Solusinya, seharusnya Top menemui orang yang ahli dalam pembuatan cemilan rumput laut, sehingga kerugian akibat kegagalan dapat diminimalisir dan tidak terjadi kekurangan modal. Planning yang tepat tidak dilakukan Top ketika ingin menjual rumput lautnya di 7Eleven. Seharusnya Top menstardarkan produknya terlebih dahulu sebelum mengenalkannya pada 7Eleven, sehingga biaya produksi bisa diminimalisir.

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan Dalam memulai suatu bisnis harus dilakukan planning yang tepat. Perencanaan yang baik akan membuat bisnis sesuai dengan target yang ditentukan. Planning juga dapat mencegah kerugian yang mungkin terjadi serta dapat memaksimalkan system bisnis yang dijalankan. Tetapi tanpa spontanitas atau terlalu banyak pertimbangan juga akan membuat sebuah bisnis berjalan di tempat. Jika kita tidak berani mengambil resiko, maka sebuah bisnis mustahil akan berhasil. B. Saran Pengusaha yang ingin memulai sebuah bisnis sebaiknya menguasai konsepkonsep manajemen sehingga bisnis bisa berjalan lancar. Penguasaan tentang konsep manajemen juga harus diiringi dengan mental yang tangguh, sehingga

para pengusaha tidak mudah putus asa dalam menghadapi permasalahan yang ditemui dalam perjalanan bisnisnya.

You might also like