You are on page 1of 3

Perbanyakan Tanaman Mangga Perbanyakan tanaman mangga dapat dibedakan kedalam 2 jenis yaitu perbanyakan secara generatif melalui

benih dan perbanyakan vegetative melalui bagian tanaman mangga itu sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan mangga seluas 10.000 Ha dimana dalam 1 Ha terdapat 800 tanaman mangga tidak dapat di penihi secara langsung. Hal ini dikarenakan untuk memenuhi 10.000 Ha dengan tanaman mangga membutuhkan banyak biaya dan tenaga. Untuk itu dibutuhkan teknologi dimana untuk memenuhi 10.000 Ha dengan tanaman mangga yang membutuhkan sedikit tenaga dan sedikit biaya. Untuk menekan biaya dan tenaga, pemenuhan 10.000 Ha tanaman mangga dapat dilakukan secara bertahap serta membutuhkan aplikasi teknologi perbanyakan tanaman mangga yang tepat untuk menyediakan bibit unggul dengan mutu yang terjaga atau terjamin. Metode perbanyakan tanaman mangga yang terbaik adalah dengan menggunakan metode okulasi. Metode okulasi yaitu metode yang menyambung 2 tanaman (batang atas dan bawah) dimana masing masing tanaman memiliki keunggulan sehingga bibit tanaman yang dihasilkan sifatnya akan lebih baik dari pada sifat indukan asalnya. Metode perbanyakan vegetatif untuk tanaman mangga memang banyak akan tetapi okulasi merupakan cara yang paling tepat. Hal ini dikarenakan bila menggunakan perbanyakan vegetatif seperti cangkok dan stek hasil bibitnya tidak akan sekokoh tanaman hasil okulasi. Tanaman hasil cangkok dan stek memiliki perakaran yang di dominasi oleh perakaran serabut. Perkembangan perakaran ini menjadi akar tunggang membutuhkan waktu yang relative lebih lama. Berdasarkan hal tersebut okulasi lebih baik dari pada cangkok dan stek. Untuk perbanyakan bibit tanaman mangga dalam jumlah besar dengan metode okulasi perlu disediakan batang atas dan batang bawah yang banyak pula. Untuk menyediakan batang bawah dan batang atas dalam jumlah banyak dengan mutu yang terjamin di butuhkan teknologi yang tepat pula. Teknologi yang tepat dapat disesuaikan dengan syarat kebutuhan masing masing batang atas maupun batang bawah. Batang atas memiliki beberapa persyaratan untuk di okulasi antara lain : 1. Tunas dari pohon yang kuat, pertumbuhannya normal dan bebas dari serangan hama dan penyakit.

2. Tunas dari pohon induk yang sifatnya benar-benar seperti yang dikehendaki, misalnya berbuah lebat dan berkualitas tinggi (untuk tanaman buah-buahan) berbatang lurus, batang bulat, pertumbuhan diameter cepat (jika jenis tanaman kehutanan). 3. Bisa menyesuaikan diri dengan batang bawah sehingga sambungan kompatibel. Batang bawah memiliki beberapa persyaratan untuk okulasi antara lain : 1. Mempunyai daya adaptasi seluas mungkin, artinya tanaman itu kompatibel dengan berbagai varietas. Bahkan bila perlu juga kompatibel dengan berbagai jenis dalam satu genus, yang dimaksud kompatibel disini adalah kemampuan dua tanaman untuk membentuk sambungan (buding atau grafting) dengan baik dan sambungan dua tanaman ini mampu tumbuh dengan baik. 2. Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit yang ada didalam tanah. 3. Kecepatan tumbuhnya sesuai dengan batang atas yang digunakan, dengan demikian diharapkan batang bawah ini mampu hidup bersama dengan batang atas. 4. Tidak mempunyai pengaruh pada batang atas, baik dalam kualitas maupun kuantitas buah pada tanaman yang terbentuk sebagai hasil sambungan. 5. Mempunyai batang yang kuat dan kokoh. Berdasarkan persyaratan batang atas dapat dilakukan perbanyakan batang atas degan cara stek batang tanaman mangga. Perbanyakan dengan stek batang di pilih karena selain memenuhi persyaratan batang atas, teknik ini lebih mudah dibandingkan dengan teknik yang lain seperti cangkok. Stek batang mangga dapat dimulai dengan pemilihan pohon indukan yang akan di stek. Tujuan dari stek batang tanaman mangga ialah untuk menghasilkan tunas tunas yang berkualitas sebagai batang atas okulasi. Untuk menjaga mutu batang atas tanaman mangga diperlukan persyaratan untuk menjadi indukan bahan stek. Persyaratan indukan tanaman mangga untuk bahan stek ialah :
1. 2. 3. 4.

Bebas dari hama dan penyakit Bakal stek yang diambil berasal dari pohon induk yang unggul Bakal stek berasal dari tanaman yang belum tua Berasal dari tanaman induk yang berumur 2-3 tahun

Berdasarkan persyaratan batang bawah dapat dilakukan perbanyakan batang bawah dengan benih. Hal ini dikarenakan hanya tanaman mangga yang berasal dari benih yang cocok sebagai batang bawah okulasi. Perbanyakan tanaman mangga dengan benih membutuhkan waktu yang lama dan sulit dalam pengontrolan mutu benih itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang mendukung untuk perbanyakan batang bawah tanaman jagung. Perbanyakan batang bawah tanaman jagung dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat serta memenuhi persyaratan batang bawah itu sendiri dapat dilakukan dengan teknologi kultur jaringan. Teknologi kutur jaringan ialah pemuatan clon tanaman yang sifat fisik maupun genetiknya sama dengan tanaman induknya dengan cara mengkulturkan jaringan tanaman tersebut. Teknik kultur jadingan dari pohon induk unggul diharapkan dapat mengatasi masalah perbanyakan klonal bibit mangga sebagai batang bawah. Teknik kultur jaringan yang digunakan untuk perbanyakan mangga menggunakan kultur meristem. Hal ini dikarenakan kultur meristem mempunyai peluang keberhasilan yang tinggi sebab meristem memiliki sifat aktif membelah serta mudah dalam isolasi terhadap pathogen seperti virus utamanya. Dengan teknologi kultur jaringan untuk perbanyakan batang bawah dan teknologi stek batang untuk perbanyakan batang atas tanaman mangga mampu menghasilkan okulasi tanaman mangga yang berkualitas dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Selain itu mutu dari pada bibit hasil okulasi juga lebih terjamin karena batang atas dan batang bawahnya telah terseleksi dengan baik.

You might also like