You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa peristiwa penting yang memengaruhi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara lain yaitu: Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai salah satu negara pemenang perang di pihak Sekutu. Peran Amerika Serikat sangat besar membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya setelah Perang Dunia II.Kedua, Uni Soviet juga muncul sebagai negara besar pemenang perang dan berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur.Ketiga, munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di wilayah Eropa.Perang Dunia II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu tidak terlepas dari peran Uni Soviet, Uni Soviet membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman. Sambil membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan pengaruhnya, dengan cara mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslowakia, sehingga negara-negara tersebut masuk kedalam pengaruh pemerintahan komunis Uni Soviet.

BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Perang Dingin Setelah PD II berakhir, dua negara utama pemenang perang yang memiliki kekuatan paling besar dalam aliansi sekutu yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, berkembang menjadi dua kekuatan raksasa dunia (negara adikuasa).Kebetulan kedua negara mempunyai ideologi yang berbeda.Amerika berideologi demokrasi kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi komunis. Sehingga masing-masing negara kemudian bersaing untuk memperebutkan hegemoni dunia balk di bidang politik, ekonomi, militer, maupun ideologi. Dalam persaingan tersebut, keduanya memandang sate sama lain sebagai musuh yang berbahaya. Oleh karena itu masing-masing negara berusaha mencari dukungan clan sekutu dari negara-negara yang terlibat dalam PD II maupun negaranegara yang bare merdeka, sehingga mengakibatkan munculnya polarisasi kekuatan dalam dua blok. Negara-negara yang bergabung dengan Amerika disebut Blok Barat dan negara-negara yang bergabung dengan Uni Soviet disebut Blok Timur. Persaingan dua kekuatan ini menimbulkan suasana panas yang mengarah pada peperangan.Perang Vietnam clan perang Korea merupakan contoh dari persaingan diantara dua kekuatan besar itu.Dengan tidak jelasnya pecah kekuatan negara-negara besar dibalik setiap peperangan tersebut maka muncul istilah yang disebut dengan Perang, Dingin (Cold war). Perang Dingin adatah peperangan dalam bentuk ketegangan sebagai wujud dari konflik kepentingan, supremasi, clan perbedaan Ideologi

Periode 1945-1969 Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa.Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialiskomunis.Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan di antara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme di antara mereka. Ada dua karakter

pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan senjata atom.

Periode 1969-1979 Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS.Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut dtente (peredaan ketegangan).

Periode 1979-1985 Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani dtente.Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya munculah Doktrin Carter yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia.

Periode 1985-1991 Pada Maret 1985, MG mulai memimpin Uni Soviet.Perubahan secara besarbesaran mulai tampak pada masa ini. Gorbachev berbeda dengan penguasa-penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun 1987 ia berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah forum dialog. Bahkan pada tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989 seluruh tentara Uni Soviet telah mundur dari Afghanistan. Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan mengambil sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991.Bahkan bantuan untuk Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun pun

dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev.Namun kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi keras dari tokoh-tokoh komunis dalam negeri. Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus 1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri). Namun ternyata kudeta itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet.Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia, Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet.Latvia, Listhuania dan Estonia sendiri berhasil memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6 September 1991.Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni Soviet.Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS).Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di pihak AS.

B. Pengertian Perang Dingin Perang Dingin (bahasa Inggris: Cold War, bahasa Rusia: kholodnaya voyna, 19471991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 19471991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut. Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan.Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin.Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.Namun ada pula masa-masa di mana ketegangan dan persaingan di antara keduanya berkurang. Perang Dingin mulai berakhir di tahun 1980-an ketika Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev meluncurkan program reformasi, perestroika dan glasnost. Secara konstan, Uni Soviet kehilangan kekuatan dan kekuasaannya terhadap Eropa Timur dan akhirnya dibubarkan pada tahun 1991.

C. Dampak Perang Dingin Dampak perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet tampak pada: A. Bidang Politik Amerika Serikat berusaha menjadikan negara-negara yang

sedangberkembang menjadi negara demokrasi agar hak asasi manusia dapat dijamin.Bagi negara-negara yang sebelumnya kalah seperti Jerman dan

Jepang berkembang pula kapitalisme selain demokrasi.Negara-negara tersebut dapat sehaluan dengan AS dan merupakan negara pengaruhnya.

Uni Soviet dengan paham sosialis-kominunis mendengungkan pembangunan negara dengan Rencana Lima Tahun.Cara tersebut dilakukan dengan ditaktor bukan liberal. Bagi negara satelit (dibawah pengaruh) Uni Soviet yang melakukan penyimpangan akan ditindak keras oleh US seperti contohnya Polandia dan Hongaria. Demi kepentingan politik, ekonomi, dan militer kedua negara adikuasa tersebut menjalankan politik pecah belah sehingga beberapa negara menjadi terpecah seperti Korea, Vietnam, dan Jerman. B. Bidang Ekonomi AS sebagai negara kreditor terbesar memberikan pinjaman atau bantuan ekonomi kepada negara-negara yang sedang berkembang berupa Marshall Plan. AS juga memberikan bantuan Grants in Aid yaitu bantuan ekonomi dengan kewajiban mengembalikan berupa dollar atau dengan membeli barang-barang Amerika Serikat. Bagi negara-negara di Asia Presiden Truman mengeluarkan The Four Points Program for the Economic Development in Asia berupa teknik dalam wujud perlengkapan-perlengkapan ekonomis atau bantuan kredit yang berasal dari sektor swasta di Amerika Serikat yang disalurkan oleh pemerintah kepada negara-negara yang sedang berkembang. Dengan adanya perang dingin ini maka berbagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara Eropa Timur dan Eropa Barat tidak dapat terjalin. Kegiatan tersebut terhambat karena negara-negara Eropa merasa khawatir jika suatu saat wilayahnya akan dijadikan sasaran adu kekuatan oleh kedua negara adikuasa tersebut. Dampaknya perekonomian antara blok barat (negara-negara Eropa Barat) dan blok timur (negara-negara Eropa Timur) tidak seimbang dimana negara-negara blok barat jauh lebih maju daripada blok timur.

C. Bidang Militer Perebutan pengaruh antara AS dan US dalam pakta pertahanan.Negara-negara barat membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) tahun 1949 sebagai suatu organisasi pertahanan.Bila salah satu anggotanya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO.Awalnya bermarkas di Paris tetapi kemudian Perancis keluar karena mengganggap NATO didominasi oleh AS dan markasnya berpindah di Brussel.Hubungan Perancis dengan Uni Soviet dan RRC jauh lebih baik jika dibandingkan hubungan dengan negara Barat lainnya meskipun Perancis tidak menjadi anggota Blok Timur. Di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) athun 1954 atas dasar South East Asia Collective Defence Treaty. Anggota utamanya adalah negara-negara barat sementara negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia justru tidak ikut serta.Pakta pertahanan tersebut ditujukan terhadap komunis di Asia Tenggara khususnya di Vietnam.SEATO bubar pada tahun 1975. Sementara Uni Soviet dengan negara-negara blok Timur membentuk Pakta Warsawa (1955) atas dasar Pact of Mutuaal Assistance and Unified Command. Di Asia Tenggara Uni Soviet memberikan bantuan peralatan militer dan teknisi kepada Vietnam yang akhirnya dapat mendesak Amerika Serikat keluar dari negara tersebut(1975). D. Bidang Ruang Angkasa Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet membawa pengaruh terhadap penjelajahan ruang angkasa.Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut menguasai ruang angkasa karena dunia dirasa terlalu sempit untuk diperebutkan.

Berawal dari upaya Uni Soviet meluncurkan pesawat Sputnik I dan Sputnik II yang ditandingi AS dengan meluncurkan pesawat Explorer I dan Explorer II, Discovere dan Vanguard.

Diikuti dengan usaha Uni Soviet untuk mendaratkan Lunik di bulan serta astronot pertamanya Yuri Gagarin dengan pesawat Vostok I yang berhasil mengitari bumi selama 108 menit. Sementara Amerika Serikat mengirim astronot pertamanya yaitu Alan Bartlett Shepard yang berada di luar angkasa selama 15 menit.

Uni Soviet menunjukkan kelebihannya dengan meluncurkan Gherman Stepanovich Titov yang mengitari bumi selama 25 jam dengan Vostok II.

Disusul Amerika Serikat meluncurkan WSJohn H. Glenn dengan pesawat Friendship VII yang berhasil mengitari bumi sebanyak 3 kali.

Dampak Perang Dingin bagi Indonesia :

Sistem politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunismesosialisme pada masa Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme.

Pada masa akhir dua kepemimpinan di atas, Indonesia mengambil keterpurukan ekonomi.

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Perang dingin disebut pula perang urat saraf (cold war). Dinamakan Perang Dingin karena konflik yang melibatkan dua negara adi kuasa atau dua blok besar yaitu Blok Barat dan Blok Timur terbatas hanya saling menggertak saja, belum sampai pads perang terbuka yang mengerahkan kekuatan secara terbuka antara Blok Barat VS Blok Timur. Pasca Perang Dunia ke 2, AS dan US muncul sebagai Negara Adi Kuasa yakni Negara yang memiliki kekuatan lebih dibandingkan dengan NegaraNegara lain. Seperti Kekuatan Ekonomi, Kekuatan Militer, Kekuatan Politik serta pengaruhnya yang sangat luas dibandingkan Negara Lain.Yang menyebabkan kedua negara saling menjauh dan bersaing pasca Perang Dunia II adalah karena adanya perbedaan ideologi yang sulit untuk dipersatukan. AS berideologi liberal kapitalis yakni ideologi yang mengagung agungkan kebebasan dan kepentingan ekonomi sedangkan Uni Sovyiet beridiologi sosialis-Kapitalis yang mengagung agungkan kepentingan sosial atau banyak orang di atas kepentingan pribadi.Perbedaan yang sangat mendasar inilah yang menyebabkan kedua negara saling terlibat persaingan dan konflik yang hanya adu gertak saja. Perang dingin jugs dipicu perbedaan dalam bidang politik ekonomi dan adanya aksi-aksi militer. Disebut perang dingin karena secara nyata tidak kelihatan, perang dingin merupakan uraf syaraf antara blok komunis dengan blok demokrasi untuk memperebutkan Homogeni Internasional dan Pengaruh Ideologi. Dan dalam perang dingin, bukan hanya ada dampak positif tetapi terdapat pula dampak negatif, baik di bidang diantaranya di bidang Ekonomi, sosial budaya, militer, luar angkasa, teknologi dan politik.

You might also like