You are on page 1of 9

Awal Mulanya Kehidupan dibumi Fakta menunjukan bahwa bumi kita sejak awal memanggul kehidupan.

Menurut dugaan, usia bumi kurang lebih adalah 3.000 juta tahun, namun hadirnya kehidupan diatas bumi barulah sekitar 2.000 juta tahun dan ini berawal dari makhluk hidup yang sangat sederhana. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil luruhannya Dengan metode tersebut dapat diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian batuan, ternyata terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang menunjukan tanda-tanda sisa kehidupan atau fosil. Ini berarti pada saat itu telah ada kehidupan dibumi. Jika sejak dahulu ada kehidupan di bumi, lalu pada saat yang tepat, hidup akan mempertunjukan dirinya, darimanakah gerangan kehidupan itu? Paham Penciptaan Khusus Ilmu hayat atau biologi berkembang melalui usaha-usaha para penggemar alam untuk menguak rahasia alam. Pada tahap itu pengetahuan mengenai alam masih berupa usaha mengumpulkan pengetahn yang langsung dapat diamati dengan mata, dikenali aromanya dengan indera pencium, serta disentuh dan dirasakan oleh indera peraba. Demikianlah orang yang mengamati bahwa kuda dan zebra mempunyai bentuk yang sama akan tetapi berbeda warna bulunya, tidak akan terlintas dalam fikirannya untuk bertanya-tanya apakah kedua haewan itu tadinya seasal. Demikian pula kalau ada penggemar tumbuh-tumbuhan mengamati bahwa tomat, cabai, dan kentang mempunyaibunga daun yang mirip, ketiga tumbuhan itu akan dianggapnya sebagai tiga jenis yang berbeda dan tercipta sebagai sendirisendiri dalam bentuk yang dikenal sekarang.

Semuanya itu disebabkan oleh pandangan manusia dalam abad kebangkitan di Eropa bahwa munculnya kehidupan di bumi terjadi seperti yang secara harfiah dicatat dalam kitab kejadian 1:20-31. Intinya ialah bahwa semua makhluk hidup di bumi ini diciptakan secara khusus sejak semula dalam bentuk yang kita kenal sekarang.

Sebagian cendekiawan gereja dapat menerima bahwa ktab kejadian tidak dapat ditafsirkan secara harfiah. Misalnya, sudah sejak tahun 1831, saat Darwin menyalesaikan pelajarannya di Cambridge, seorang pendeta Kristen Rev. Adam Sedgwick yang sudah tentu sangat taat beragama, sebagai guru besar Geologi pada Universitas Cambridge sudah menyatakan didepan umum bahwa gnesis tidak lagi dapat dijadikan pedoman yang secara harfiah benar sebagai penuturan sejarah kejadian bumi. Sedgwick mendasarkan pernyataannya itu pada kenyataan bahwa sama sekali tidak ada bukti akan adanya suatu banjr besar yang meliputi seluruh dunia. Demikian pula ia menyatakan telah bekerja dalam bidang keahliannya dengan kerangka acuan waktu yang jauh lebih panjang dari 6000 tahun. Akan tetapi sampai sekarang masih saja ada yang bertahan mengatakan bahwa isi kitab genesis itu harus diartikan secara harfiah.

Kendala menafsirkan secara harfiah ini kemudian menimbulkan usaha-usaha mengadakan penyasuaian apa yang diamati sebagai factor biologi dalam penelitian tentang asal-usul kehidupan dengan apa yang tercatat secara harfiah didalam kitab genesis. Ada salah satu hipotesis yang menyatkan bahwa asal-usul kehidupan di bumi itu adalah hidup yang datangnya dari Tuhan. Pendapat semacam ini kita kenal dengan paham Penciptaan Khusus atau special creation yang mengandung pengertian bahwa Tuhan langsung turun tangan, kemudian menciptakan hidup diatas bumi. Ilmuwan tidak menolak anggapan ini, akan tetapi saying , keterangan semacam itu diluar taraf dan batas ilmu pemngetahuan.

Bagaimanakah kehidupan itu terjadi? Ilmu biologi yang harus mencari jawaban mengenai persoalan itu, berusaha mencari keterangan dalam taraf dan lingkungannya sendiri. Dengan demikian, harus dihindarkan suatu gambaran tentang pekerjaan Tuhan yang agak anthomorfistis yang mengibaratkan Tuhan bagaikan manusia atau tukang.[1] Pendapat ini juga dikenal dengan sebutan Teori Transedental yang berpendapat bahwa semua ciptaan dibumi ini secara religi adalah ciptaan Super Nature atau Tuhan Yang Maha Kuasa diluar jangkauan sains.

Pada umumnya berbagai hipotesis mengenai asal-usul kehidupan tergolong kedalam salah satu dari empat jenis hipotesis.,yaitu:

1. Asal-usul kehidupan adalah hasil suatu mukjizat yang selalu ada diluar jangkauan penjelasan fisika dan kimia 2. Kehidupan, terutama dalam bentuk yang sederhana, muncul secara tiba-tiba dari benda mati dalam jangka waktu yang sangat singkat, sejak dahulu hingga sekarang. 3. Kehidupan itu muncul bersamaan dengan adanya zat dan tidak mempunyai asal-usul penciptaan. Kehidupan datang kebumi bersamaan dengan terciptanya bumi ini, atau beberapa waktu lama setelah bumi tercipta, sebagai jasad renik yang didorong masuk dari planet lain atau tatasurya lain. 4. Kehidupan muncul didunia melalui serangkaian reaksi kimia yang mengalami perbaikan dan kemajuan .Dari molekul-molekul takorganik dengan melalui berbagai reaksi tertentu yang pada keadaan sekarang hampir mustahil dapat berlansung, terjadilah molekul-molekul organic yang dapat memperbanyak diri.

Kita mengenal beberapa hipotesis yang ditemukan para ahli tidak terlepas dari cara penalaran seseorang dari zaman ke zaman. Oleh karena itu, ada beberapa hipotesis yang janggal kedengarannya. Sebaliknya ada yang benar jika ditinjau dari segi logika.

Teori asal usul kehidupan pada kategori pertama adalah Teori Abiogenesis atau Generatio Spontanea. Teori Generatio Spontanea ini mengatakan bahwa makhluk hidup terbentuk dengan sendirinya.Teori ini disebut juga Teori Abiogenesis yang berarti makhluk hidup dapat terbentuk dari makhluk mati. Pendukung teori ini adalah Aristoteles Thales, dan Anaximines.Thales menganggap kehidupan berasal dari air dan anaximines menganggap kehidupan berasal dari udara.

Teori asal usul kehidupan pada kategori kedua adalah Teori Biogenesis. Pendukung teori ini adalah Fransisco Redi, Lazzari Spalazano, dan Louis Pasteur. Fransisco Redi mengemukakan percobaan ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat ( Omne Vivum ex Ovo). Lazzaro Spalazani mengemukakan percobaan kaldu yang dididihkan dan ditutup rapat hanya akan membusuk bila dalam keadaan terbuka,harus ada jasad renik terlebih dahulu(Onme Ovum ex Vivo). Louis Pasteur mengemukakan percobaan yang sama dengan L. Spalazani namun menggunakan pipa leher angsa, yang kemudian berkesimpulan, untuk mendapatkan kehidupan harus ada kehidupan terlebih dahulu (Omne Vivum ex Vivo)

Teori asal usul kehidupan pada kategori ketiga adalah Teori Urey. Teori ini menjelaskan bahwa gas Metana(CH4), Amonia(NH3), Hidrogen(H2) dan Uap air (H20) yang diberi energi listrik dan radiasi sinar kosmik akan menghasilkankan terbentuknya senyawa organik misalnya asam amino yang merupakan komponen dasar protein. Protein adalah pembentuk protoplasma yang merupakan substansi dasar makhluk hidup.

Miller berhasil membuktikan teori Urey dalam laboratorium. dengan alat,dimana alat ini disimpan pada suatu kondisi yang diperkirakan sama dengan kondisi pada waktu sebelum ada kehidupan. Kedalam alat tersebut dimasukkan bermacam-macarn gas seperti uap air yang dihasilkan dari air yang dipanaskan, hidrogen, metan, dan amonia

Ada dua teori utama tentang asal-usul makhluk hidup di bumi, yaitu teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi.

1. Teori Evolusi Kimia

Ahli biokimia berkebangsaan Rusia (1894) A.l. Oparin adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi jauh sebelum kehidupan ini ada. Dia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi serta atmosfirnya.Atmosfir bumi mula-mula memiliki air, CO2, metan, dan amonia namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi maka zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi berbagai molekul organik sederhana. Senyawa senyawa ini membentuk semacam campuran yang kaya akan materi-materi, dalam lautan yang masih panas; yang disebut primordial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk hidup tetapi bertingkah laku mirip seperti sistem biologi. PrimodiaL soup ini melakukan sintesis dan berakumulasi membentuk molekul. organik kecil atau monomer. misalnva asam amino dan nukleotida. Monomer - monomer lalu bergabung membentuk polimer, misalnya protein dan asam nukleat. Kemudian agregasi ini membentuk molekul dalam bentuk tetesan yang disebut protobion. Protobion ini memiliki ciri kimia yang berbeda dengan lingkungannya..

Polimerisasi atau penggabungan monomer ini dapat dibuktikan oleh sydney Fox.Sydney Fox melakukan percobaan dengan memanaskan larutan kental monomer organik yang mengandung asam amino, asam amino pada suhu titik leburnya. Saat air menguap, terbentuklah lapisan monomer - monomer yang berpolimerisasi. Polimer ini oleh Sydney Fox disebut proteinoid.Dalam penelitian di laboratorium bila proteinoid dicampur dengan air dingin akan membentuk gabungan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer.Tahun lirna puluhan hipotesis tentang evolusi kimia rnendapat dukungan dari Stanley Miller dan gurunya Harold Urey (1953). Teori Urey didasari atas pemikiran bahwa bahan orqanik merupakan bahan dasar organism yang pada mulanya dibentuk sebagai reaksi gas yang ada di alam denqan bantuan energi.

2. Teori Kosmozoa Arrhenius ( 191 I ) menyatakan bahwa kehidupan pertama dimulai dari spora-spora kehidupan yang bersarna-sama dengan partikel debu alam disebarkan dari satu tempat ke tempat lain, di bawah pengaruh sinar matahari. Tetapi teori ini tidak memperhitungkan adanya temperature yang begitu dingin dan juga sangat panas dan sinar -sinar yang mematikan yang terdapat di angkasa luar, seperti sinar kosmis, sinar ultra violet dan sinar infra merah. Teori ini berdasarkan dua asumsi bahwa: 1. Benda hidup itu ada atau telah ada disuatu tempat dalam alam semesta ini 2. Hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antar benda angkasa ke bumi. 3. Teori Generatio Spontanea atau Abiogenesis Pada zaman Aristoteles lebih dari 2000 tahun yang lalu, muncul konsep, kehidupan berasal dari benda mati. Teori ini kita kenal denqan nama Generatio Spontanea atau teori Abiogenesis. Contoh orang yang percaya abiogenesis adalah Nedham, ilmuwan Inggris pada tahun (1700). Nedham, melakukan penelitian dengan merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit lalu menutup dengan tutup botol dari gabus. Setelah beberapa hari ternyata tumbuh bakteri dalam kaldu tersebut. Oleh karena itu Nedham menyatakan bahwa bakteri berasal dari kaldu. Namun, teori Nedham ini lalu dipatahkan oleh L. Spallanzani.

a.) Percobaan Francesco Redi

Fancesco Redi (1668), seorang fisikawan Italia merupakan orang pertama yang melakukan penelitian untuk membantah teori generatio spontanea. Dia melakukan serangkaian penelitian menggunakan daging segar. Redi memperhatikan bahwa ulat akan menjadi lalat dan lalat. Wadah yang satu ditutupi kain yang tembus udara dan yang satu tidak ditutupi. Setelah beberapa hari, pada daging yang tidak tertutup mulailah keluar belatung-belatung, sementara itu pada daging yang tertutup tidak tumbuh belatung. Tujuan penelitian Redi adalah untuk menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup perlu asalusul darimana dia berasal.Teori Abiogenesis juga ditentang pula oleh L. Spallazani dan L. pasteur dengan percobaan mereka masing-masing. b.) Percobaan Spatlanzani Pada tahun 7765, seorang biologiwan Italia yang bernama Lazzaro Spallaizani, melakukan percobaan yang berlawanan dengan teori Nedham. Spallanzani menyatakan bahwa Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai semua organism terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat sekali sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh. c.) Percobaan Louis pasteur Akhirnya seorang biologiwan bernama Louis Pasteur pada tahun 1864 melakukan percobaan menggunakan tabung berleher angsa. Pasteur sendiri meyakini bahwa sebuah sel pasti berasal dari sellainnya. Dalam percobaannya menggunakan tabung berleher angsa, pasteur merebus kaldu hingga mendidih kemudian mendiamkannya. Pada prinsipnya udara mampu masuk kedalam tabung, namun partikel debu akan menempel pada lengkungan leher tabung. Setelah sekian lama, ternyata tidak ada bakteri yang tumbuh.Namun setelah Pasteur mematahkan tabung leher angsa tersebut air kaldu di dalam tabung itu kemudian ditumbuhi oleh mikroba. Hal ini membuktikan bahwa kehidupan.juga berasal dari kehidupan. Berdasarkan hasil-hasil percobaan ilmuwan di atas maka muncullah teori biogenesis atau mahkluk hidup berasal dari mahkluk hidup. Selain itu, ada pula istilah omne vivum ex ovo atau mahluk hidup berasal dari telur.

Teori Adaptasi Lamark

Sebelum Lamark meng demukakan pemikirannya bagaimana makhluk hidup dapat berkembang perlahan-lahan dari satu bentuk lain, dan kakek Charles Darwin, yaitu Eramus Darwin juga sudah menduga adanya evolusi di dalam alam. Demikian Ibnu Khaldun pada zamannya pernah berspekulasi tentang munculnya berbagai makhluk hidup itu bertahap melaui penyempurnaan. Lamark mencoba menerangkan perubahan yang dialami oleh suatu spesies tumbuhan atau hewan. Dari sinilah maka munculah Hukum Kegunaan dan Ketakgunaan. Atas dasar huku ini setiap bagian tubuh yang selalu digunakan akan terus berkembang dan membesar. Bagianbagian tubuh yang tidak dimanfaatkan akan menjadi lemah dan mengecil, serta akhirnya hilang. Dan ini menjadi anggapan kedua Lamark yang dinamakannya Hukum Pewarisan Sifat-sifat yang dieroleh. Berdasarkan hukum ini lamak mengangggap bahwa setiap sifat baru yang diperoeh suatu makhluk hidup selama perjalanan hidupnya akan di turunkan ke zuriat. Teori adaptasi lamark ini di tunjukan kelemahannya oleh August Weismann, sebagai seorang ahli embriologi ia mempostulatkan adaya zat yang dihantarkan dari tetua ke zuriat yang di namakannya gerem plasem atau yang dalam bahasa Indonesia dapat kita sebut plasma nutfah. Zat ini di hantarkan dati tetua ke zuriat bebas dari perubahan-perubahan yang disebabkan pengaruh lingkkungan melalui sel kelamin. Oleh karena itu, teori Weisman itu disebut juga teori lintasan benih atau keimbahntheorie.

Teori seleksi alam Darwin

Carles Darwin adalah seorang ilmuan yang mampu mengembangkan teori seleksi alaminya. Darwin telah menunjukan keberanian untuk tidak mempertahankan suatu pendapat umum yang telah berurat dan berakal apabila sebagai ilmuan ia menemukan berbagai fakta yang tidak sesuai denagn pendapat umum itu walaupun ia harus menghadapi resiko. Darwin menyimpulkan bahwa pada lapisan yang tertua hanya di dapatkan fosil makhluk hidup yang sanagt sederhana bentuknya. Di bandinkan dengan pendapat Lamak, Darwin juga

masih tetap percaya bahwa karena kebiasaan atau ketidak sesuaian suatu bagian tubuh yang tidak terpakai lagi lama kelamaan akan hilang pada generasi zuriat.

Tentang Evolusi Kimia

Evolusionis terkenal, Alexander Oparin, muncul dengan gagasan "evolusi kimiawi" di awal abad ke-20. Gagasan ini menyatakan bahwa sel hidup pertama muncul secara kebetulan melalui sejumlah reaksi kimia yang terjadi pada kondisi bumi purba. Akan tetapi, tak satu evolusionis pun, termasuk Oparin sendiri, yang mampu memberikansatu pun bukti yang mendukung gagasan "evolusi kimia". Sebaliknya, setiap penemuan baru di abad ke-20 menunjukkan kehidup-an terlalu kompleks untuk dapat terbentuk secara kebetulan. Evolusionis terkenal Leslie Orgel membuat pengakuan berikut ini: "(Dengan mempelajari struktur DNA, RNA, dan protein). Dan mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluakan yang mati dari yang hidup, dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akana dikeluarkan (dari kubur) Selain menggugurkan teori evolusi, hukum "kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya" juga menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama muncul di bumi dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan ini berarti ia diciptakan oleh Allah. Allah, Dia-lah satu-satunya Pencipta yang dapat menghidupkan benda mati.

SIMPULAN Ada tiga permasalahan besar yang menjadi pertanyaan dengan munculnya teori seleksi alami Darwin. Pertanyaan pertama adalah bagaimana cara kehidupan paling sederhana muncul dibumi ini dari zat-zat yang tidak hidup. Pertanyaan besar kedua ialah apakah benar seperti kata orang bahwa apabila kita percaya akan bekerjanya teori seleksi alami Darwin sekaligus kita juga percaya bahwa nenek moyang manusia ialah kera yang dapat kita lihat sekarang ini. Hal-hal pertama bertentangan dengan pernyataan Omne Vivo ex Ovo sedangkan hal kedua sangat bertentangan dengan keyakinan orang bahwa adam adalah manusia pertama dibumi ini. Permasalahan ketiga berkenaan dengan seleksi alamiah yang bekerja mengarahkan munculnya jenis-jenis makhluk hidup baru, maka semua makhluk hidup itu muncul di

permukaan bumi hanya karena kebetulan saja, tanpa pengarahan ataupun kemauan suatu Zat Yang Maha Kuasa.

DAFTAR PUSTAKA Hakim, Andi.1999. Pengantar ke Filsafat Sains.Bogor : P.T Pustaka Litera Antar Nusa Darmodjo, Hendro. 2001. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. http://www.harunyahya.com/indo/buku/menyibak002.htm http://www.crayonpedia.org/mw/Teori_Asal_-_Usul_Kehidupan_12.2 [1] Sj.Drost J. Drs, Ilmu Alamiah Dasar, Buku Panduan Mahasiswa, 1992

You might also like