You are on page 1of 12

NOMOR URUT: 38

BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMA KELAS XI SEMESTER 1

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Pengampu : Dr. Budhi Setiawan, M.Pd Oleh : HENI SETYA PURWANDARI K1209033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

A. Mata Pelajaran, Standar Kompetensi Dasar, Indikator, Tempat 1. Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

2. Standar Kompetensi : Memahami berbagai informasi dari sambutan/khotbah


dan wawancara. 3. Kompetensi Dasar 4. Indikator

: Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara


: a) Mampu menemukan informasi dari isi pembicaraan dalam wawancara. b) Mampu merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.

5. Tempat

: Ruang Kelas

B. Petunjuk Belajar Uraian kegiatan 1. Kegiatan pendahuluan Kegiatan yang dilakukan guru Guru membuka pelajaran dengan salam, menanyakan kabar siswa, dan memberikan motivasi belajar. Guru mengulas kembali (secara singkat) materi yang telah dipelajari di pertemuan sebelumnya.
Guru menyampaikan SK,

Kegiatan yang dilakukan siswa Siswa menjawab salam, bertukar kabar, dan termotivasi untuk belajar.

Alokasi waktu

Siswa antusias mendengarkan ulasan dari guru.

10 menit

Siswa mendengarkan KD, dan Tujuan pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini. ulasan dari guru dengan seksama.

2. Kegiatan inti Guru memancing siswa (Eksplorasi) dengan memberikan pertanyaan tentang pengertian wawancara. Guru menerangkan materi pokok yang akan diajarkan (wawancara). Guru memberi siswa kesempatan untuk bertanya. (Elaborasi) Guru membagi siswa menjadi empat kelompok heterogen.

Siswa mencari pengertian wawancara.

Siswa menyimak ketika guru menerangkan materi. Siswa menanyakan halhal yang dirasa kurang jelas.

Di bawah bimbingan guru, siswa membentuk kelompok yang heterogen dan berkumpul dengan kelompoknya masing60 menit

Guru menayangkan video wawancara dan meminta siswa untuk menyimaknya dengan seksama.

masing. Siswa menyimak video wawancara dengan seksama. Siswa berdiskusi dan membuat rangkuman isi pembicaraan dalam wawancara dengan kelompok masing-masing. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya.

Guru menugasi siswa untuk membuat rangkuman isi pembicaraan dalam wawancara yang telah mereka simak.

Guru meminta masingmasing kelompok untuk menyampaikan/ mempresentasikan hasil diskusi kelompok masingmasing.

(Konfirmasi) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan

Siswa menyimak konfirmasi terhadap hasil

dalam bentuk lisan terhadap hasil diskusi siswa. 3. Kegiatan Penutup Guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan serta meminta siswa untuk menanyakan hal-hal (berkaitan dengan materi) yang dirasa belum jelas. Guru memberikan tugas kepada siswa (terkait dengan pembelajaran yang dipelajari hari ini). Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dan menutup pembelajaran dengan salam.

kerja yang diberikan guru. Siswa ikut menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan serta mengajukan pertanyaan seputar hal-hal (berkaitan dengan materi) yang dirasa belum jelas. Siswa menerima tugas yang diberikan guru.

Siswa mendengarkan dengan seksama dan menjawab salam.

C. Tujuan yang akan dicapai


1. Siswa dapat menemukan informasi dari isi pembicaran dalam wawancara. 2. Siswa dapat merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.

D. Informasi Pendukung 1. Pengertian wawancara Wawancara pada dasarnya suatu dialog yang memungkinkan suatu pihak (pewawancara) membimbing arah percakapan melalui serangkaian pertanyaan. Dengan demikian, percakapan itu lebih terstruktur dan mungkin melibatkan lebih dari dua orang. 2. Tujuan Wawancara Tujuan seseorang mengadakan wawancara ialah untuk memperoleh: a) bahan informasi, misalnya mengenai persoalan politik, ekonomi, dan pendidikan; b) bahan opini, misalnya mengenai pendapat orang yang diwawancarai tentang kejadian yang baru terjadi;

c) bahan cerita, misalnya mengenai human interest (sangat menarik untuk mengetahui sesuatu dari seseorang yang terhormat, misalnya apa yang dimakan sebagai sarapan oleh seorang presiden dan istrinya); d) bahan biografi; dan e) bahan laporan. 3. Jenis-jenis wawancara a. Wawancara serta merta, dikakukan secara spontan dan dilakukan dalam situasi alamiah. b. Wawancara dengan petunjuk umum, pewawancara membuat kerangka atau pokok permasalahan yang akan ditanyakan dalam proses wawancara. c. Wawancara dengan menggunakan seperangkat pertanyaan yang telah dibakukan. d. Urutan kata-kata serta cara penyajian pertanyaan untuk jenis wawancara ini sudah ditetapkan. Pihak pewawancara hanya membacakan pertanyaan yang telah disiapkan.

4. Sebelum melakukan wawancara, ada hal yang harus diperhatikan, antara lain: a. menetapkan tujuan dan topik wawancara, b. menentukan narasumber yang tepat untuk diwawancarai, c. merumuskan pertanyaan-pertanyaan sesuai etika wawancara, yakni dengan tidak bertanya hal-hal yang bersifat pribadi dan jangan menggunakan kalimat introgatif, dan d. membuat kesepakatan jadwal melakukan wawancara dengan narasumber. 5. Pemilihan topik hendaknya memenuhi syarat berikut: Aktual dan faktual;

bermanfaat bagi orang banyak; menggugah hasrat orang banyak untuk berbuat positif; dan menyumbangkan nalar.

Contoh:

Dengan keamanan yang tinggi dan modal kecil mampu menjadikan seseorang suksesberwirausaha.

Ketekunan, kesabaran, dan keuletan merupakan modal utama seorang pengusaha dalam menghadapi krisis ekonomi.

Kreativitas merupakan aset yang paling berharga bagi seseorang untuk mandiri.

6. Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara a. Pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang jawabannya berupa uraian panjang, biasanya berupa pendapat (opini) narasumber tentang suatu hal. Pertanyaan ini

diawali dengan kata mengapa dan bagaimana. b. Pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang jawabannya singkat. Pertanyaan diawali dengan kata tanya siapa, kapan, di mana, dan berapa. c. Pertanyaan Konfirmatif, yaitu pertanyaan untuk memastikan kebenaran tentang sesuatu hal. Pertanyaan ini diawali dengan kata benarkah. d. Pertanyaan eksploratif/investigatif, yaitu petanyaan untuk menungkap lnformasi 7. Petunjuk melakukan wawancara
a. Lakukan persiapan dan perencanaan dengan matang meliputi

Menentukan topik wawancara dan narasumber. Menentukan tempat dan waktu wawancara. Mempersiapkan daftar pentanyaan yang akan diajukan. Mempersiapkan sarana pendukung : alat tulis, tape recorder, kamera dan lainlain. b. Ajukan pentanyaan dengan tegas dan kritis Simak secara sungguh-sungguh uraian jawaban yang diberikan nrasumber. Catat butir-butir pokok jawaban narasumber dengan. cepat dan cermat. Setelah se!esai, berikan catatan jawaban wawancara kepada nanasumber untuk diperiksa. Bila narsumber menyetujuinya mintalah paraf atau menandatanganinya. Merangkum dan menyampaikan hasil wawancara dengan bahasa yang mudah dipahami dalam bentuk: 1. Bentuk dialog. Dalam model ini hasil wawancana ditampilkan seperti teks drama. Pertanyaan yang diajukan dan jawaban nasumber ditampilkan dalam kalirnat langsung. 2. Bentuk prosa narasi. Dalam model ini, hasil wawancara disusun menjadi sebuah karangan. Jawaban narasumber diubah dalam kalimat tidak langsung atau diceritakah kembali oleh pewawancara. 8. Tahap-tahap Kegiatan Wawancara Proses kegiatan wawancara terbagi atas tiga fase, yaitu fase pendahuluan, fase tanya jawab, dan fase penutup. 1. Fase Pendahuluan Fase pendahuluan berupa kegiatan menciptakan suasana yang

menyenangkan, penjelasan tentang tujuan wawancara dan memberi dorongan atau mengajak penjawab untuk bersedia memberi keterangan yang sebenarnya tentang hal-

hal yang ditanyakan. Keberhasilan menciptakan suasana yang baik (kondusif) akan menjadikan wawancara berjalan lancar sehingga tujuannya pun tercapai. Pada saat wawancara Anda perlu memperhatikan peganganumum pelaksanaan wawancara berikut ini. 1. Persiapan materi, meliputi: menentukan tema atau topik dan tujuan,

menentukannarasumber dan menghubunginya, serta menentukan pokok-pokok pertanyaan berdasarkan topik yang dipilih. 2. Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawwawancara dimulai dan kemukakan tujuan wawancara. 3. Mendata identitas narasumber secara lengkap. 4. Persiapan alat (bawalah buku catatan, alat tulis, tape recorder,

atau handphone untuk merekam kegiatan wawancara) 5. Gunakan bahasa yang sopan dan bersikap santun (posisi antara narasumber dan pewawancara relatif berhadapan, tidak sering memotong pembicaraan, penampilan sopan, rapi, terkesan hormat, dan berbahasa baik) 6. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah pendekatan tidak langsung pada persoalan, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal kesenangan atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan denganpersoalan yang menjadi topik Anda. 2. Fase Tanya Jawab Lakukanlah kegiatan wawancara dengan memerhatikan tata cara dan sopan santun dalam berbahasa. Fase tanya jawab merupakan jantung suatu wawancara. Artinya, melalui tanya jawab itulah berbagai informasi yang diperlukan bisa didapat atau terungkap secara jelas. Oleh karena itu, si penanya tidak boleh salah kaprah dalam mengajukan pertanyaan atau melantur. Penanya mengajukan pertanyaan, lalu mengikuti jawaban dengan

saksama agar tidak terjadi pengulangan pertanyaan yang sama. Penanya dapat juga mengajukan pertanyaan tambahan jika penanya merasa masih ada yang kurang, asal bukan ulangan. Jika perlu, penanya juga dapat mengalihkan perhatian penjawab pada persoalan lain (sebagai agak selingan singkat). dari Misalnya, pokok karena bahasan jawaban yang yang sedang

diberikan penjawab

menyimpang

dibicarakan. Dalam hal seperti itu, si penanya harus melakukan pengalihan persoalan tersebutsecara bijak agar penjawab tidak sampai tersinggung.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam fase tanya jawab:

Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar keterangan tidak terputus. Jangan meminta pengulangan jawaban dari narasumber.

Hindari pertanyaan yang berbelit-belit. Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati petunjuk narasumber sepertioff the record, no comment, dan lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan narasumber.

Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.

3. Fase Penutup Fase penutup adalah penyimpulan hasil wawancara, lalu mengakhiri perbincangan dengan ucapan terima kasih oleh penanya kepada penjawab atas kesediaannya untuk diwawancarai. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam fase penutup:

Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan terima kasih dan mohon maaf!

Selain itu, kita harus mengetahui betul mengenai ketercapaian tujuan wawancara Anda.

9. Membuat Laporan Hasil Wawancara Laporan hasil wawancara dapat dibuat dalam berbagai bentuk, seperti artikel, sistematis (format formulir), dan bentuk dialog. Dari sudut jurnalistik, wawancara merupakan salah satu cara mencari bahan laporan paling menarik dan mengasyikkan. Pembaca mungkin berpikir bahwa wawancara menuntut kecakapan dan keterampilan yang tinggi serta kualitas tertentu dari pewawancara. Penyajian hasil wawancara sebenarnya tergantung pada pewancara bisa berupa narasi, dialog, esai, deskripsi, dan sebagainya. Hal-hal yang harus diperhatikan agar tulisan hasil wawancara menarik bagi para pembaca: 1. Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat cerita tersebut hidup. Seolaholah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca. 2. Keterangan mengenai keadaan sekitar narasumber membantu pembaca untuk melihat narasumber ketika diwawancarai. Kejadian-kejadian, keterangan-

keterangan, dan pendapat-pendapatyang diberikan narasumber mempunyai bobot terhadap tulisan, namun usahakanlah agar lebih jeli dalam penyampaiannya.

3. Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi, hiburan, bimbingan praktis, atau laporan. Contoh rangkuman wawancara Berbagai pengalaman menarik diceriterakan oleh Mayjen TNI Budiman. Jendral berbintang dua ini sejak kecil sudah menjadi pemimpin. Beliau, pria kelahiran Jakarta, 25 September 1956, menyambut baik ketika kami mewawancarainya. Simak wawancara Wartawan Yunior dengan beliau berikut ini.

Pengalaman menarik apa yang pernah Bapak alami selama menjadi TNI? Selama di TNI , yaitu memimpin orang banyak. Karena tiap orang berbeda-beda, mulai pertama kali memimpin 35 orang, lalu 150 orang, naik lagi 300 orang, 670 orang, dan sampai sekarang anak buah Bapak 35.000 orang. Itu menjadi pengalaman menarik karena tiap orang kan berbeda-beda. Ada yang baik ada sebagian kecil yang nakal jadi itu macemmacem.

Mengapa Bapak bergabung di TNI dan bagaimana bisa menjadi Pangdam di Jawa Tengah?

Waktu kecil Bapak itu cita-cita Bapak ingin menjadi pemimpin., nah untuk bisa jadi pemimpin, jadi tentara. Terus sekarang jadi Pangdam karena Bapak kerja keras dan berbuat baik untuk negara dan bangsa sehingga dipercaya menjadi Pangdam. O ya , dulu sebelum ke sekolah dagang dulu, jualan singkong goreng, combro, misro, tales goreng. Jualan keliling pagi-pagi habis subuh, kalau tidak habis bawa ke sekolah. Ke sekolah berboncengan sepeda dengan ayah.Sebelum sampai sekolah dagang dulu, diteruskan setelah pulang sekolah. Habis itu baru main.Meski begitu Bapak selalu juara di sekolah dari SD SMP SMA sampai di Taruna Akabri, Bapak juara terus.

Apa harapan Bapak kepada anak-anak?

Harapan kepada anak-anak, menjadi generasi yang sehat, bertakwa pada Tuhan Yang Mahaesa, dan mandiri, kalau sudah besar diharapkan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, negara dan bangsa, agama serta bagi seluruh umat manusia.Amin. (Suara merdeka,Minggu,21 Maret 2010)

E. Latihan-Latihan EVALUASI A. Kerjakan soal-soal berikut ini dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan wawancara? 2. Sebutkan jenis-jenis wawancara! 3. Sebut dan jelaskan jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara 4. Sebut dan jelaskan tahap-tahap wawancara! B. Kerjakan soal-soal berikut di rumah! 1. Susunlah daftar pertanyaan untuk wawancara tentang informasi pekerjaan! Kalian dapat memilih narasumber yang ada di lingkungan kalian tinggal sesuai dengan profesi/pekerjaan yang kalian cita-citakan. Misalkan, kepala desa, dokter, guru, perawat, polisi dll. 2. Catatlah pokok-pokok hasil jawaban wawancara ! 3. Rangkum dan sampaikan hasil wawancara dengan bahasa yang mudah dipahami!

F. Petunjuk Kerja ccccc G. Penilaian Kriteria Penilaian Kognitif Tingkatan 3 Penjelasan secara benar dan tepat 2. Ketepatan menyebutkan jenis-jenis wawancara Menyebutkan Menyebutkan 4 jenis wawancara 3. Ketepatan menyebutkan dan menjelaskan jenisjenis pertanyaan dalam wawancara 2-3 jenis wawancara Menyebutkan 1 jenis wawancara Menyebutkan dan menjelaskan 1 jenis pertanyaan 2 Inti sudah tepat 1 Definisi kurang tepat skor

No 1.

Kriteria Ketepatan definisi wawancara

Menyebutkan Menyebutkan dan menjelaskan 4 jenis pertanyaan dan menjelaskan 2-3 jenis pertanyaan

dalam wawancara 4. Ketepatan menyebutkan dan menjelaskan tahaptahap wawancara

dalam wawancara

dalam wawancara Menyebutkan dan menjelaskan 1 tahap wawancara secara rinci

Menyebutkan Menyebutkan dan menjelaskan 3 tahap wawancara secara rinci dan menjelaskan 2 tahap wawancara secara rinci

Perhitungan nilai akhir dalm skala 0 100 adalah sebagai berikut : Perolehan skor Nilai akhir = Skor maksimum x skor ideal (100) = ..

Kriteria Penilaian Psikomotorik No 1. Aspek yang dinilai Susunlah daftar pertanyaan untuk wawancara tentang informasi pekerjaan! Kalian dapat memilih narasumber yang ada di lingkungan kalian tinggal sesuai dengan Skor 1 2 3 4

profesi/pekerjaan yang kalian cita-citakan. Misalkan, kepala desa, dokter, guru, perawat, polisi dll. 2. 3. Catatlah pokok-pokok hasil jawaban wawancara ! Rangkum dan sampaikan hasil wawancara dengan bahasa yang mudah dipahami!

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 100 adalah sebagai berikut : Perolehan skor Nilai akhir = Skor maksimum x skor ideal (100) = ..

Kriteria Penilaian Afektif No Indikator sikap Kelakuan Nama Siswa Kerajinan Kedisiplinan Kerja Sama Tanggung Jawab

Ket : 5 : Amat baik 3 : Cukup 1 : Sangat kurang 4 : Baik 2 : Kurang

You might also like