You are on page 1of 12

ACARA II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM Tujuan Praktikum Hari/Tanggal Tempat Praktikum : Untuk mengetahui kadar kolesterol pada serum darah. : Sabtu, 28 April 2012 : Laboratorium Kimia Dasar Fakultas MIPA Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI Kolesterol merupakan suatu zat yang terdapat di dalam tubuh yang diproduksi oleh hati yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun jika kadar kolesterol didalam tubuh tinggi maka kesehatan jantung dan otak akan terganggu serta terjadi penyumbatan pada pembuluh darah. Manusia memiliki kolesterol didalam darah dengan kadar 80% yang disintesis didalam tubuh dan 20% diperoleh dari makanan ( Siswono, 2001). Kolesterol merupakan jenis lemak normal yang ada dalam darah, tetapi kolesterol dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang akhirnya akan berdampak pada penyakit jantung koroner ( Rahayu,2005 ). Kolesterol juga berperan dalam proses biokimia untuk komponen membran dan sintesisa berbagai hormon steroid (Sudarma, 2009).

Kadar kolesterol dalam darah dinyatakan dalam milligram per desiliter (mg/dL). Akibat kadar kolesterol terhadap resiko penyakit jantung tergantung dari beberapa factor antara lain usia, riwayat keluarga, kebiasaan merokok dan riwayat keluarga (Artikel: Sumber Informasi Kesehatan Anda, 2009).

Pada keadaan normal, kolesterol yang terdapat di dalam tubuh berikatan dengan protein membrane lipoprotein. Terdapat dua jenis lipoprotein yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) atau dikenal dengan lipoprotein kepdatan rendah dan High Density Lipoprotein (HDL) (Yazid dan Nursanti, 2006). Kolesterol tergolong sterol yang penting dan terdapat banyak di alam. Dari rumus kolesterol dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada atom C nomor 3memiliki posisi yang sangat penting (Poedjadi, 2007). Kolesterol disintesis dari asetil ko A yang berasal dari karbohidrat, lipid dan asam amino yang terjadi di dalam sitosol dengan berbagai macam tahapan dengan bantuan berbagai enzim yang berperan sebagai regulator (Prijanti, 2008). Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dL. Selain itu terdapat juga trigliserida yang merupakan suatu hasil dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan

sebagai sumber energi. Kadar trigliserida ini akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan (Siswono, 2001).

Jika kadar kolesterol normal (kurang dari 200 mg/dL) maka seseorang dapat dikatakan aman dari penyakit jantung koroner. Jika kadar kolesterol di dalam darah berkisar antara 200 mg/dL sampai 239 mg/dL maka di dalam darah terdapat kadar LDL normal dan kadar HDL tinggi serta trigliserida di dalam darah sehingga resiko penyakit jantung masih relative rendah. Namun, jika kadar total kolesterol di dalam dalah mencapai 240 mg/dL atu lebih memiliki resiko terkena penyakit jantung koroner dua kali lipat daripada kadar kolesterol normal karena terrdapat kadar LDL yang tinggi dan kadar HDL yang rendah di dalam darah (Artikel: Sumber Informasi Kesehatan Anda, 2009).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM 1. ALAT PRAKTIKUM

Gelas kimia 250 mL Penangas air Penjepit tabung Pipet tetes Pipet volum 1 mL, dan 10 mL Rak tabung reaksi Spektrofotometer UV-Vis Tabung reaksi Setrifuge

2. BAHAN PRAKTIKUM Alkohol absolut Aquades Asam asetat glacial Asam sulfat pekat Colour reagent
Petroleum Benzen

Serum rendah Serum tinggi

D. SKEMA KERJA

1. Uji Sampel Uji Sampel 2,5 ml alcohol absolute Dimasukkan dalam tabung reaksi tertutup (tabung S) + 0,1 ml serum kolesterol rendah Dikocok pada alat setrifugasi Hasil + 5 ml petroleum benzen Tabung ditutup Dicampur ( 30 detik) Hasil + 3 ml aquadest Dikocok 10-15 menit Didiamkan Terbentuk 2 lapisan Diambil lapisan atas Dimasukkan ke dalam tabung reaksi lain Hasil Dimasukkan dlm penangas (T= 800C) Cairan tinggal sedikit Dibiarkan mengering di udara terbuka Hasil + 4 ml colour reagent Tabung reaksi +4 mL CH3COOH glasial Blanko penangas air beberapa menit Didinginkan pada T kamar Sampel

+3 mL H2SO4 pekat 2 lapisan Dikocok pada alat setrifugasi Didiamkan dalam ruang gelap 30 menit Diukur A dan %T pada = 560 nm Hasil Dilakukan hal yang sama untuk kolesterol tinggi Hasil

2. Kurva Kalibrasi Tabung 1 - Disikan kolesterol 0,5 mL standar larutan - Disikan 0,05 kolesterol Tabung 2 1,0 mL standar larutan - Disikan 0,05 kolesterol Tabung 3 2,0 mL standar larutan 0,05

mg/mL petroleum benzen - Diuapkan kering


0

mg/mL petroleum benzen kering


0

mg/mL petroleum benzen kering dengan penangas air pada suhu 800C

dengan - Diuapkan

dengan - Diuapkan

penangas air pada suhu 80 C

penangas air pada suhu 80 C

Didiamkan pada suhu kamar sisa yang tertinggal Hasil : larutan standar kolestrol dengan kadar 125 mg%, 250 mg% dan 500mg% + 4 ml Colour Reagent (1 mg FeCl3.6H2O /ml asam asetat glasial ).
Hasil Persiapan blanko Tabung lain untuk blanko + 4 mL colour reagent Hasil Dimasukkan semua tabung dalam penangas

air, beberapa menit) Didinginkan pada temperatur kamar Hasil + 3 ml H2SO4 pekat dalam tabung 1.2.3 dan Blanko

(dialirkan melalui dimiringkan) membentuk 2 lapisan

dinding

tabung

yang

Dimasukkan dalam alat sentrifugasi

Didiamkan dalam ruang gelap, 30 menit Diukur A dan % T larutan 1,2,3 terhadap B,=560 nm
Hasil

E. HASIL PENGAMATAN No. PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN

1. Uji Sampel Kolesterol rendah. - 2,5 mL alkohol absolute + 0,1 mL serum - + petroleum eter - Dicampur dalam sentrifuge selama 30 s. - + 3 mL aquades - Terbentuk 2 fase , atas bening dan bawah keruh dengan ndapan melayang. - Kemudian setelah didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan. Bagian atas diuapkan dengan suhu 800C dalam penangas air sampai larutan menjadi sedikit. - Di kering udarakan, dan ditambahkan 4 mL colour reagent. - Dilakukan pemanasan dalam penangas air. - Didinginkan dan ditambahkan 3 mL H2SO4 pekat - Larutan berubah menjadi berwarna merah karat besi dengan proses eksoterm, warna terbentuk 2 macam, atas (kuning), Bawah ( merah bata). - Tidak terjadi perubahan - Dikocok dengan sentrifuge - Didiamkan dalam ruang gelap selama 3 menit - Diukur A dan % T pada spektrofotometer Pada = 560 nm 2. Uji sampel Kolesterol tinggi - 2,5 mL alkohol absolute + 0,1 mL - Terdapat endapan putih melayang pada tabung - Warna sedikit lebih gelap dibandingkan warna semula. - Absorban nya 0,183 dengna % T sebesar 5,46 %. - Larutan menjadi lebih jernih. - Warna larutan kolesterol menjadi kuning - Larutan tersisa sedikit dan warnanya kuning agak bening. - Terdapat endapan putih melayang pada tabung reaksi. - Tidak terjadi perubahan apapun. - Endapan terbentuk pada dasar tabung.

serum - + petroleum eter - Di campur dalam sentrifuge selama 30 s. - + 3 mL aquadest

reaksi. - Tidak terjadi perubahan apapun. - Endapan terbentuk pada dasar tabung.

- Terbentuk 2 fase , atas bening dan bawah keruh dengan ndapan melayang.

- Kemudian setelah didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan. Bagian atas diuapkan dengan suhu 800C dalam penangas air sampai larutan menjadi sedikit. - Di kering udarakan, dan ditambahkan 4 mL colour reagent. - Dilakukan pemanasan dalam penangas air. - Didinginkan dan ditambahkan 3 mL H2SO4 pekat

- Larutan tersisa sedikit dan warnanya kuning agak bening.

- larutan berwarna kuning lebih pekat

- larutan menjadi lebih jernih

- larutan berubah menjadi berwarna merah karat besi dan proses eksoterm. Warna yang terbentuk 2 macam, atas (kuning bening), bawah ( krem keruh).

- Dikocok dengan sentrifuge - Didiamkan dalam ruang gelap selama 3 menit - Diukur A dan % T pada spektrofotometer Pada = 560 nm 3. Kurva Kalibrasi - Pada saat penamabahan 0,5 mL larutan kolesterol standar 0,05 mg/mL petroleum benzen pada tabung 1, tabung 2, dan tabung 3, di uapkan sampai kering pada suhu 800C. - + 4 mL colour reagent

- Tidak terjadi perubahan - Warnanya sedikit lebih gelap dibandingkan semula. - Absorbansinya 0,106 dan % T adalah 9,4 %.

- Warna bening seperti minyak agak kekuningkuningan pada saat telah dicampur petroleum benzen tidak terjadi perubahan yang mencolok.

- Larutan berwarna kuning jernih.( warna lemak).

- Persiapan larutan blanko dimasukkan 4 mL colour reagent - Tabung 1, tabung 2, tabung 3 dan - Tidak terjadi perubahan warna

tabung 3 dimasukkan pada penangas air - Semua tabung (tabung 1, tabung 2, tabung 3 dan Blanko ). - Pada tabung 1 : terbentuk 2 warna , dimana warna dibagian atasnya kuning tetapi sedikit dibandingkan warna bening dibagian bawahnya. - Pada tabung 2 : warna awalnya kunign bening setelah penambahan terbentuk 2 lapisan warna, dimana yang diatas berwarna kuning bening dan yang dibawah tidak berwarna. - Pada tabung 3 : warna kuning bening, penambahan terbentuk 3 warna , warna atas kuning, tengahnya berwarna orange dan paling bawah tidak berwarna. - Pada tabung blanko :terbentuk 2 warna bagian atasnya kuning beningtetapi sedikit dibandingkan bagian bawahnya. - Didiamkan pada ruang gelap selama 30 menit. - Diukur A dan % T pada spektrofotometer Pada = 560 nm - Tabung blanko Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 = 0,000 A = 0,141 A = 0,052 A = 0,526 A - Warna mejadi lebih gelap dari warna semula.

F. ANALISA DATA 1. Persamaan Reaksi

HOAc

Kolesterol
H2SO4

Carbonium dari 3,5- pentadiene

Ac2O O4 SO3

kation pentaenyl

Kolesta-heksena sulfonate 2. Perhitugan Kolesterol volume 0.5 mL Kadar kolesterol standar = 1.25 mg Massa = V x kadar = 0.5 mLx 0.05 mg/mL = 0.025 mg Kolesterol volume 1 mL Kadar kolesterol standar = 0.05 mg/mL Massa = V x kadar = 1.0 mLx 0.05 mg/mL = 0.05 mg Kolesterol volume 2 mL Kadar kolesterol standar = 0.05 mg/mL Massa = V x kadar = 2.0 mLx 0.05 mg/mL petroleum eter = 0.1 mg

3. Kurva kalibrasi

0.5 0.4 Absorbansi (A) 0.3 0.2 0.141 0.1 0.052 0 0 0 0.02 0.04 0.06 konsentrasi (mg) 0.08 0.1

0.526

y = 4.4743x R = 0.7853

0.12

Berdasarkan kurva didapatkan persamaan y = 4,4743x Penentuan kadar kolesterol pada serum 1. Pada serum kolesterol tinggi Absorbansi kolesterol tinggi : 0,106 .y 0,106 .x = 4,4743x = 4,4743x = = 0,02369 mg Jadi, kadar kolesterol pada serum kolesterol tinggi adalah : = 0,024 mg/ 0,1 mL = 0,24 mg/ mL = 24 mg / 100 mL 2. Pada serum kolesterol rendah Absorbansi kolesterol rendah : 0,183 .y 0,183 .x = 4,4743x = 4,4743x = = 0,0409 mg Jadi, kolesterol pada serum kolesterol rendah adalah : = 0,041 mg / 0,1 mL = 0,41 mg / mL = 41 mg / 100 mL

G. PEMBAHASAN Kolesterol merupakan suatu sterol jenis lemak normal di dalam darah yang dibutuhkan tubuh untuk sintesis berbagai macam hormone steroid (Ardianto dkk., 2010). Dalam konsentrasi tinggi, kolesterol akan mengkristal dalam bentuk Kristal tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, dan memiliki titik lebur sekitar 0 sampai 1510C. . jika kolesterol terdapat pada

pembuluh darah maka akan terjadi penyempitan pembuluh darah karena kolesterol akan mennyebabkan terjadinya penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga kelembutan dan kelenturan pembuluh darah akan berkurang. Hal tersebut menyebabkan terjadinya gangguan pada aliran darah sehingga jantung harus memompa darah lebih keras lagi untuk menstabilkan aliran darah sehingga menimbulkan resiko penyakit jantung (Poedjadi, 2007). Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar kolesterol total dalam sampel darah. Kolesterol total adalah jumlah kolesterol ester dan kolesterol bebas di dalam darah. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah reaksi Lieberman-Burchard. Adapun kelebihan reaksi Lieberman-Burchard adalah reaksinya berjalan cepat, reagen bersifat stabil, realtif mudah, sensitivitas cukup tinggi dan tidak terganggu oleh hormon steroid (Ardianto dkk., 2010).

Penambahan alkohol absolut, dan petroleum benzen bertujuan untuk melarutkan kolesterol, Kolesterol sangat sukar larut karena kolesterol memiliki gugus fungsi yang polar akan tetapi kolesterol juga memiliki ring yang cukup panjang sehingga menyebabkan kolesterol bersifat nonpolar. Pengocokan yang dilakukan dengan alat setrifugasi bertujuan agar kolesterol tercampur dengan pelarut petroleum benzen dan alcohol absolut, penambahan aquades bertujuan untuk memisahkan lapisan larutan kolesterol dengan komponen lain karena kolesterol cenderung bersifat semipolar. Selanjutnya penguapan pada suhu 800C. dilakukan untuk menguapkan pelarut, sehingga yang tersisa hanya kolesterol yang akan diuji warnanya. Penambahan colour reagen (1.0 mg FeCl3.6H2O/mL asam asetat glasial) berfungsi untuk melarutkan kolesterol dengan bantuan pemanasan. Penambahan H2SO4 pekat bertujuan untuk membentuk kompleks warna (Ardianto dkk., 2010).Kompleks warna yang terbentuk mula-mula berwarna merah dan berubah menjadi hijau. Warna hijau terjadi karena adanya kesetimbangan dengan konsentrasi kolesterol (Poedjadi, 2007). Namun pada praktikum didapatkan 2 lapisan warna yakni kuning=bawah , atas bening. Warna kuning ini merupakan bagian dari asam dengan
flourosensi hijau bila dikenai cahaya(Poedjiadi, 2007: 75). Sedangkan pada saat sebelum

pengukuran dengan spektrofotometer larutan kolesterol di tempatkan pada kondisi gelap dikarenakan karena sifat dari kolesterol yang dapat menyerap cahaya, kolesterol dapat berubah menjadi 7-dihidroksikolesterol yang diubah menjadi vitamin D bila terkena sinar (Fessenden, 1986,:456). Pada praktikum, setelah kolesterol ditambahkan dengan H2SO4 pekat terbentuk kompleks berwarna orange kemerahan. Penetuan kadar kolesterol total dalam serum dapat ditentukan dengan pengukuran

absorban psds = 560, karena pada panjang gelombang tersebut diperoleh absorban yang satabil (Rahayu, 2005). Kurva kalibrasi dibuat dengan mengalurkan grafik antara konsentrasi kolesterol (mg) dengan absorban masing-masing sehingga diperoleh persamaan Y = 4,4743x. nila Y merupakan nilai absorban sampel (kolesterol) dan X merupakan kadar total kolesterol dalam 100 mL darah. Dari hasil pengukuran absorban, diperoleh nilai absorban A sebesar 0,106 untuk serum tinggi dan 0.183 pada serum rendah. Perbedaan nilai absorbansi antara serum rendah dan serum tinggi berhubungan dengan kadar total kolesterol pada serum-serum tersebut. Berdasarkan perhitungan dan grafik diperoleh kadar kolesterol total serum tinggi sebesar 24 mg/ 100 mL dan 41 mg/ 100 mL untuk serum rendah. Kadar total kolesterol dalam kedua serum tersebut tergolong rendah karena <200 mg/100 mL. Dalam darah manusia kadar kolesterol normal adalah terdapat kadar kolesterol berkisar antara 150-200 mg/100 mL sehingga kadar kolesterol dalam serum rendah maupun serum tinggi di bawah normal. Kadar kolesterol total merupakan jumlah kadar HDL, LDL dan trigliserida (kolesterol ester + kolesterol bebas) di dalam darah (Artikel:
Informasi Kesehatan Anda, 2009). B e r d a s a r k a n h a s i l p r a k t i k u m k a l i i n i , d a t a y a n g d i p e r o l e h m e r u p a k a n kolestrol dengan kadar rendah karena dalam darah manusia normal terdapat antara 150 -200mg tiap 100 ml darah (Poedjiadi, 2007: 76).

H. KESIMPULAN Pada serum darah setelah dilakukan perhitungan dengan analisa data, pada serum darah kolesterol tinggi terdapat kolesterol dengan kadar rendah yakni < 200 ng / 100 mL , yakni pada serum darah kolesterol tinggi terdapat 24 mg/ 100 mL. Sedangkan pada serum darah kolesterol rendah terdapat 41 mg/ mL, menyatakan bahwa kadar kolesterol pada serum tersebut terbalik.

DAFTAR PUSTAKA
Ardianto dkk,. 2010. Laporan Resmi Analisis Klinik Penetapan Kadar Kolesterol Total dengan Metode Enzimatik . Golongan I: FKK 2008. Fessenden, R.J., and Fessenden, J.S. 1986. Kimia Organik jilid 2. Jakarta : Erlangga. Poedjiadi, Anna. 2007. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press. Prijanti, Ani R. 2008. Metabolisme Lipid. Kuliah Modul Metabolik Endokrin FKUI: Universitas Indonesia. Rahayu, Tuti (2005) Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus L) Setelah Pemberian Cairan Kombucha Per-Oral (Blood Cholesterol Degree Of White Rat (Rattus Norvegicus L) After Getting Kombucha Fluid Per-Oral). Sains dan teknologi, 6 (2). Pp. 85-100. Issn 14115174 Siswono. 2001. Bahaya dari Kolesterol Tinggi. Gizi.net. http:// www.gizi.net/cgi-

bin/berita/fullnews.cgi?newsid 997059568,35248 Sudarma. 2009. Kimia Bahan Alam. Mataram: Universitas Mataram. Sumber Informasi Kesehatan Anda. 2010. Apa Arti Tes Kolesterol Anda?.Majalah Kesehatan. http://www.mangkukmerah.com/ Yazid dan Nursanti. 2006. Buku Petunjuk Praktikum Mahasiswa Analis. Yogyakarta: Andi.

You might also like