You are on page 1of 4

tentu semuanya udah pada tau sama yang namanya alveolus, yaitu tempat pertukaran udara di dalam paru-paru.

nah, ada yang menarik dari alveolus. mereka punya kecenderungan untuk collapse alias mengkerut karena surface tension (tegangan permukaan) yang dia punya. yang bikin dia ngga collapse ada 2 faktor.

pertama, dia ngehasilin surfaktan. surfaktan adalah zat cair yang nahan permukaannya biar ga mengkerut. kalau ada bayi yang lahir prematur, resikonya besar untuk kena masalah pernapasan karena sel-sel alveolusnya belum cukup matang untuk ngehasilin surfaktan yang memadai. kedua, mekanisme yang disebut interdependensi alveolus. kantung alveolus (alveolar sac) berbentuk kantung bulat kaya balon. nah, mereka berkumpul mirip anggur ngebentuk alveolar duct. jadi kalo suatu kantung alveolus kekurangan surfaktan dan cenderung mengkerut, dia bakal narik kantung alveolus yang lain untuk meregang. nah, karena yang lain juga punya tegangan permukaan (surface tension) yang cenderung narik dia mengkerut ke dalem, jadinya alveolar sac yang ketarik meregang ini bakal cenderung ngejaga bentuknya. hal ini yang bikin dia juga cenderung nahan alveolus yang tadinya udah mau mengkerut karena kurang surfaktan itu ga jadi mengkerut dan bisa tetep terjaga bentuknya.

*** faktor utama keberhasilan kita dalam hal apapun adalah takdir Allah. usaha segimana besar pun, kalo Allah berkehendak lain ga bakal jadi. sebaliknya kalo Allah berkehendak, kita ga berusaha keras (atau ga berusaha bahkan berusaha menghindar pun) bakal tetep terjadi. nah, di sisi lainnya barulah ada area yang jadi domain kita, yaitu usaha (ikhtiar). ada 2 hal yang berpengaruh besar pada diri kita, yaitu faktor internal diri kita dan lingkungan. sama kaya alveolus yang cenderung collapse, manusia cenderung untuk males, gampang jatuh, dan lemah usaha. sama kaya alveolus juga, faktor yang bisa ngejaga manusia supaya ngga "collapse" adalah "surfaktan" yang dia punya alias daya tahannya sendiri dan orang-orang lain

yang ada di sekitarnya yang sama kaya alveolus-alveolus lain yang ngejaga alveolus yang udah mau collapse untuk tetep bertahan. dari 2 faktor yang ngejaga alveolus supaya ngga collapse, surfaktan berperan lebih utama daripada mekanisme interdependensi alveolus. *** "tan, minta taushiyah dong. saya lagi futur nih," ngga jarang ada orang nanya gini ke saya. saya jawab, "kerjain aja apa yang harus kamu kerjain". kalo kata iklan, "just do it!". males belajar? belajar aja! ngga usah nunggu taushiyah dulu. saya yakin kalo mau pinter kita harus belajar, kalo mau kaya kita harus berusaha.. soalnya "pinter" dan "kaya" adalah sesuatu yang di luar kendali kita. tapi untuk rajin, kita cuma harus rajin. kalo mau belajar, kita cuma harus belajar. ngga harus semangat dulu. kalo mau semangat, tinggal semangat aja. ngga butuh apa2 dulu. soalnya rajin, belajar, dan semangat adalah sesuatu yang di dalam kendali kita. kesalahan awalnya adalah persepsi tentang diri kita yang seolah ngga kita kendaliin. harus kita stimulus dulu untuk gerak. itu kan jelas salah. kalo mau gerak ya tinggal gerak. kalo hati dan badan kita seolah jadi 2 orang yang berbeda, hati2 jangan2 badan (alias diri) kita lagi dikendaliin hawa nafsu atau syetan, bukan hati nurani (alias diri) kita sendiri. kalo belajar dari surfaktan, menurut saya obat males paling ampuh itu semangat dari diri kita sendiri. kalo males, paksain aja. obat males itu ngerjain apa yang harus kita kerjain. ga usah banyak mikir minta taushiyah, nyari lingkungan kondusif, dan lain-lain. kalo tau kita salah, langsung puter arah. kalo tau harusnya gimana, ya langsung kerja. beres. ga ribet. kalo kata Allah, "berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun rasa berat.." [QS. At Taubah (9) : 41]

kata seorang mentor saya jaman SMA dulu, pilihan kata 'infiruu' yang artinya 'berangkatlah' disini bermakna 'melesat bagaikan anak panah'. jadi walaupun males, kerjain aja sekuat tenaga.

ada yang bilang ke saya, "tapi nanti ga ada feel-nya.." mendingan dikerjain tanpa feel daripada ngga ngerjain sama sekali, kan? kerjain aja, semoga Allah perlahan ngasih perasaan nikmat dalam ngerjainnya. surfaktan berperan lebih utama daripada mekanisme interdependensi alveolus. nah, saya rasa faktor utama yang ngejaga diri kita supaya ngga collapse juga adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. ujung2nya, MAU ATAU NGGA?! *** *) 'futur' bisa diartiin 'kembali/mundur/menurun'. biasanya istilah 'futur' dipake untuk keimanan yang lagi melemah.

Wikipedia
Sebuah alveolus (jamak: alveoli, dari alveolus Latin, "rongga kecil") adalah struktur anatomis yang memiliki bentuk rongga hampa. Ditemukan di parenkim paru-paru, alveolus paru adalah ujung pohon pernapasan, singkapan yang baik dari kantung alveolar atau saluran alveolar, yang keduanya situs pertukaran gas dengan darah juga. Alveoli yang khusus untuk paru-paru mamalia. Struktur yang berbeda yang terlibat dalam pertukaran gas pada vertebrata lainnya [3]. Membran alveolar permukaan pertukaran gas. Darah membawa karbondioksida dari seluruh tubuh untuk rilis ke alveoli, dan oksigen dalam alveoli diambil oleh darah di pembuluh darah alveolar, yang akan diangkut ke semua sel dalam tubuh. Location Alveoli terletak di zona pernapasan paru-paru, di terminasi distal duktus alveolar dan atrium. Kantung udara ini adalah titik pembentukan dan terminasi dari saluran pernapasan. Mereka menyediakan luas permukaan total sekitar 100 m2 Histologi Ada tiga jenis sel utama pada dinding alveolar (pneumocytes): Tipe I (alveolus skuamosa) sel-sel yang membentuk struktur dari dinding alveolus * Tipe II (Besar alveolar) sel-sel yang mensekresi surfaktan paru untuk menurunkan tegangan permukaan air dan memungkinkan membran untuk memisahkan, sehingga meningkatkan kemampuan untuk gas pertukaran. Surfaktan terus dirilis oleh eksositosis. Ini membentuk berair yang mendasari mengandung protein dan fosfolipid hypophase atasnya film yang terutama terdiri dari fosfatidilkolin dipalmitoyl.

* Makrofag yang merusak bahan asing, seperti bakteri. Reinflation dari uap berikut alveoli dibuat lebih mudah dengan surfaktan paru, yang merupakan campuran fosfolipid dan protein yang mengurangi tegangan permukaan dalam lapisan cairan tipis di semua alveoli. Lapisan fluida yang diproduksi oleh tubuh dalam rangka memfasilitasi transfer gas antara darah dan udara alveolar. Surfaktan ini diproduksi oleh sel alveolar besar (pneumonocytes granular, sebuah epitel kuboid), yang merupakan sel yang paling banyak di alveoli, namun tidak menutupi sebagai luas permukaan sebanyak sel alveolar skuamosa (epitel skuamosa). Sel alveolar besar juga memperbaiki endotheilium dari alveolus ketika menjadi rusak. Surfaktan paru Kurangnya dalam alveoli dapat berkontribusi pada atelektasis (runtuhnya sebagian atau seluruh paruparu). Tanpa surfaktan paru, atelektasis adalah kepastian, namun ada penyebab lain dari kolaps paru seperti trauma (pneumotoraks), COPD, dan pleuritis. Penyakit Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) adalah penyakit radang paru-paru parah. Biasanya dipicu oleh patologi paru-paru lainnya, peradangan tidak terkendali menyebabkan pertukaran gas terganggu, banjir alveolar dan / atau runtuh, dan sindrom respon inflamasi sistemik. Hal ini biasanya membutuhkan ventilasi mekanis dalam pengaturan unit perawatan intensif.

You might also like