You are on page 1of 15

MAKALAH ELEMEN MESIN II SISTEM REM

Disusun oleh :

Agung Prasetya Aji Rizwan Nur Agist Aden Susanto

( 101.03.1085 ) ( 101.03.1086 ) ( 101.03.1124 ) ( 101.03.1125 )

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA


2012

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada saya. Saya sebagai penyusun ingin menyampaikan banyak terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya kepada Ir. Sudarsono, MT selaku dosen Elemen Mesin 2, dan teman-teman satu kelas, sehingga makalah ini dapat diselesaikan Dalam penyusunan makalah ini saya telah berusaha semaksimal mungkin, dengan kerendahan hati dan penuh keikhlasan bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat membangun, karena saya sadar masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini Akhir kata, penyusun mengucapkan terimakasih dan berharap makalah tentang pegas ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca

Yogyakarta, 13 April 2012 Penyusun

SISTEM REM

Sistem Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun. Prinsip kerja rem yaitu pengereman terjadi karena gesekan antara ban dan jalan, gesekan akan bertambah sesuai dengan pembagian beban pada ban. Saat melakukan pengereman roda depan lebih dahulu melakukan pengereman dan disusul roda belakang, ini di karenakan saat dilakukan pengereman maka titik pusat gravitasi kendaraan akan pindah kedepan disebabkan adanya gaya ineretia dan karena adanya beban yang menyatu pada bagian depan. Dan pada pengertian lain rem dapat diartikan Tenaga gerak putar roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar. Pengereman dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (break drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan dan kendaraan melambat untuk berhenti

Macam-macam rem meurut penggunaannya pada kendaraan dapat dikelompokan sebagai berikut : A. Secara umum a. Rem kaki : digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi : b. Rem parkir : digunakan terutama untuk memarkir kendaraan dan digunakan juga pada saat darurat. c. Rem pembantu : digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk dan kendaraan berat. B. Berdasarkan tenaga yang digunakan a. Rem mekanik (mechanical brake) b. Rem hidrolik (hydraulic brake) c. Rem boster (booster brake) d. Rem udara (air brake) e. Rem vakum (vacuum brake) f. Rem gas buang (exhaust brake) g. Rem udara tekanan hidrolik (air over hydraulic brake) h. Rem ABS (antilock brake system) C. Berdasarkan komponen yang dioprasikan a. Rem tromol (drum brake) b. Rem cakram (disc brake)

Komponen-komponen sistem rem untuk rem mekanik adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Handel rem / parking break lever Kabel rem Kampas / sepatu rem Tromol, caliper dan disc

Mekanisme rem parkir pada drum brake

Mekanisme rem parkir pada disc brake

Komponen Rem hidrolik (tromol) a. b. c. d. e. f. g. h. Pedal rem Master cylinder Pipa rem Teromol Wheel cylinder Sepatu rem Katup P Katup LSPV

Sistem rem hidrolis

A. Pedal rem

B. Master Cylinder Single Master Cylinder digunakan untuk melayani sistem hidrolis untuk keempat wheel cylinder / caliper. Kelemahan pada jenis ini adalah bila terjadi kebocoran oli pada salah satu bagian maka secara keseluruhan akan mengganggu kinerja keempat wheel cylinder / caliper.

Double Master Cylinder digunakan untuk melayani sistem hidrolis bagian depan terpisah dengan bagian belakang atau bagian kanan depan kiri belakang terpisah dengan kiri depan kanan belakang. Kelebihan Double Master Cylinder bila terjadi kebocoran oli bagian depan maka sistem hidrolis rem bagian belakang masih dapat bekerja atau bila sistem pemipaan diagonal, bila terjdi kebocoran oli salah satu diagonal sistem hidrolis pad adiagonal lainnya masih tetap bekerja.

Cara kerja Master Cylinder Pedal Rem saat bebas - Piston diam - Primary cup pada posisi sedikit di depan inlet port - Ruang silinder dengan primary cup dan di sekeliling piston penuh dengan minyak rem Pedal Rem saat ditekan - Piston bergerak kedepan - Bila primary cup telah melewati compensating port, maka minyak rem di ruang silinder terteka dan membuka outlet valve - Minyak rem mengalir ke silinder roda dan menekan kanvas rem sehingga rem bekerja Pedal Rem saat dilepas - Piston bergerak kebelakang (karena return spring) - Primary cup mengerut maka minyak rem disekeliling piston mengalir lewat port pada permukaan piston ke ruang silinder depan - Sebagian minyak rem dari silinder roda kembali ke ruang silinder depan sampai outlet valve tertutup

C. Tromol Rem Teomol rem yang berputar bersama roda letaknya sangat dekat dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan

D. Wheel Cylinder Tipe-tipe Wheel Cylinder menurut jenis-jenisnya serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis Wheel Cylinder 1. Tipe Leading Trailing

Kelebihan dan Kekurangan Tipe Leading dan Trailing Kelebihan - Konstruksi sederhana - Jumlah komponen sedikit (Wheel Cylinder 1 buah dan return spring 1 buah) Kekurangan - Keausan kampas rem dapan (leading) lebih banyak dari kampas rem belakang (trailing) karena adanya self energizing efect) - Keausan kampas rem masing-masing tidak simetris (bagian atas lebih banyak dari pada bagian bawah) - Pengereman kurang pakem

2. Tipe Two Leading Single Action

Kelebihan dan Kekurangan Tipe Two Leading Single Action Kelebihan - Keausan kampas rem depan dan belakang simetris - Pengereman agak lebih pakem Kekurangan - Keausan kampas rem bagian atas tidak sama dengan bagian bawah - Komponen lebih banyak (Wheel cylinder 2 buah dan compression spring 2 buah) -

3. Tipe Two Leading Double Action

Kelebihan dan Kekurangan Tipe Two Leading Double Action Kelebihan - Pengereman lebih pakem - Keausan kampas rem simetris dan merata Kekurangan - Komponen lebih banyak (Wheel cylinder 2 buah dan return spring 2 buah)

4. Tipe Uni Servo

Kelebihan dan kekurangan Tipe Uni Servo Kelebihan - Pengereman lebih pakem Kekurangan - Komponen lebih banyak (Wheel cylinder 1 buah, servo 1 buah, dan return spring 3 buah) - Keausan kampas rem kurang simetris Katup

P (Proportioning valve)

Katup ini berfungsi menurunkan tekanan hidrolis pada silinder roda belakang secara otomatis saat pengereman, sehingga gaya pengereman pada roda belakang berkurang. Katup ini terletak diantara roda depan kiri dan kanan atau tengah-tengah setelah master silinder atas. Tipe katup P single

Tipe katup P double/ganda

Katup LSPV (Load Sensing Proportioning Valve) Katup ini berfungsi merubah tekanan awal split point dari roda-roda belakang sesuai dengan bebean. Katup ini terletak diantara roda belakang kiri dan kanan. Katup LSPV

Dan ini adalah salah satu part pendukung dari katup LSPV yaitu Load sensing spring.

Rem Boster Rem Boster atau sering disebut juga dengan Boster Rem merupakan alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipat gandakan tenaga penekanan pedal, rem yang dilengkapi boster disebut Rem Servo (servo brake). Boster Rem juga ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tapi juga ada yang terpisah. Berikut gambar boster rem yang menggunakan kevakuman mesin untuk menambah tekanan hidroliknya.

Cara kerja boster rem yaitu bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah keluar karena adanya perbedaan tekanan antara bagian depan dan belakang piston dan mengakibatkan torak terdorong ke depan. Dan digambarkan seperti ini

Bagian depan piston menghasilkan tekanan yang tinggi, dihubungkan dengan torak pada master silinder. Bila pedal rem dibebaskan, katup udara akan menutup dan berhubungan lagi dengan intake manifold dengan terjadinya kevacuman yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak piston kembali keposisi semula.

Daftar Pustaka Otomotif.web.id. Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB, Ismail Muchsin,ST.M.Sc Elemen Mesin II.

You might also like