You are on page 1of 47

PERTEMUAN 4 : PROYEKSI STEREOGRAFIK

GEOLOGI STRUKTUR

Firdaus (dauzy@ymail.com)

Pendahuluan
Dalam struktur geologi penuh unsur titik, garis, bidang, dan sudut
bahkan perpotongan dan kombinasi antara keempatnya

Untuk itu, muncullah suatu metode analisa yang cukup praktis dan
mudah untuk mengaplikasikannya dalam analisa struktur geologi, yaitu metode Proyeksi Stereografis.

Apa itu Proyeksi? Proyeksi merupakan suatu metode atau langkah untuk menggambarkan suatu bentuk tertentu menjadi bentuk yang lain dengan cara atau langkah yang tertentu dalam satu bidang atau garis yang disebut sebagai bidang proyeksi atau garis proyeksi.

Firdaus - GeoStruk, 2012

Pendahuluan
Proyeksi stereografi : gambaran 2D atau proyeksi dari
permukaan sebuah bola sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis. Suatu metode proyeksi dengan bidang proyeksi
berupa permukaan setengah bola (permukaan setengah bola bagian bawah -lower hemisphere).

Firdaus - GeoStruk, 2012

Macam-Macam Proyeksi Stereografis


Proyeksi stereografis terdiri dari beberapa macam, antara lain :

1. 2. 3. 4.

Equal Area Projection Equal Angle Projection Orthogonal Projection Polar Projection

Analisis geometri struktur geologi atau bidang-bidang diskontinu menerapkan prinsip-prinsip proyeksi stereografi menggunakan bantuan stereonet, berupa Wulf Net dan Schmidt Net .

Firdaus - GeoStruk, 2012

Tipe Streonet
Ada 2 tipe streonet yang umum digunakan dalam geologi Schmidt net Wulff net
Schmidt net Wulff net

Firdaus - GeoStruk, 2012

Tipe Streonet - Wulff Net


Wulff Net Lingkaran Besar (Great

circles) dan Lingkaran Kecil (Small circles) adalah busur lingkaran sebenarnya Digunakan dalam crystallography

Firdaus - GeoStruk, 2012

Tipe Streonet - Schmidt Net


Schmidt Net Setiap polygon 2 derajat mempunyai luasan yang sama
Digunakan dalam geologi struktur khususnya dalam analisis data statistik karena kerapatan hasil ploting menunjukkan keadaan yang sebenarnya

Firdaus - GeoStruk, 2012

Bagian-bagian Stereonet
Proyeksi stereografi : didasarkan pada perpotongan bidang atau
garis dengan suatu bidang proyeksi yang berupa bidang horizontal yang melalui sebuah bola. Bidang ini berbentuk lingkaran, disebut lingkaran primitive

Lingkaran Primitive

Garis keliling (perimeter) dari stereonet 360o dan sekala terkecil 2o Perimeter menunjukan arah kompas (azimuth)

Firdaus - GeoStruk, 2012

Bagian-bagian Stereonet
Lingkaran primitive merupakan proyeksi yang kedudukannya
(dip = 0). Oleh sebab itu, penentuan proyeksi dip untuk bidang dimulai pada lingkaran luar, dan dip 90o terletak pada pusat lingkaran.

Firdaus - GeoStruk, 2012

Bagian-bagian Stereonet
Untuk menentukan kemiringan bidang yang dip-nya antara 0 90o,
maka proyeksinya akan berbentuk busur yang jari-jarinya lebih besar dari jari-jari lingkaran primitive, sehingga disebut great circle.

Lingkaran Besar

(Great Circles) Busur lingkaran besar yang ditarik Utara-Selatan Ekivalen dengan garis bujur pada bola dunia

Firdaus - GeoStruk, 2012

10

Bagian-bagian Stereonet
Small circle yang merupakan perpotongan antara bidang
permukaan bola dengan bidang yang tidak melalui pusat bola, yang berfungsi untuk memplot arah jurus bidang, atau bearing suatu garis

Lingkaran Kecil

(Small Circles) Busur lingkaran yang ditarik dari timur ke barat Ekivalen dengan garis lintang pada bola dunia

Firdaus - GeoStruk, 2012

11

Plot Garis Trend dan Plunge


Line projected onto lower hemisphere of net will appear as single
point on net Sebagai contoh garis plunge pada 50o dalam arah 130o (50-130)

Firdaus - GeoStruk, 2012

12

Contoh
Plot the following lines on the stereonet: 20o - 060o 84o - 164o 45o - 320o 50o - 270o

Firdaus - GeoStruk, 2012

13

Aturan Tangan Kanan


Digunakan Aturan Tangan Kanan untuk seluruh pengukuran
struktur geologi Ibujari tangan kanan dalam arah strike Jari-jari dalam arah dip

Firdaus - GeoStruk, 2012

14

Plot Bidang
The intersection of a plane with the lower hemisphere of a sphere is
a great circle Contoh : bidang strike perlapisan 030o dan dip 60o SE

Firdaus - GeoStruk, 2012

15

Plot Bidang

Firdaus - GeoStruk, 2012

16

Latihan Plot Bidang


Plot the following planes (gunakan aturan tangan kanan): 000o/30o E 060o/60o SE 130o/20o SW 270o/90o N

Firdaus - GeoStruk, 2012

17

Plot Pole ke Bidang


Dalam menganalisa hubungan antara permukaan planar, ini sering
dilakukan plot pole ke bidang Pole adalah proyeksi suatu garis normal ke permukaan bidang Contoh pole ke bidang orientasi 000o/30o

Firdaus - GeoStruk, 2012

18

Contoh : Plot Pole ke Bidang


Plot pole pada bidang berikut : 040/30

Firdaus - GeoStruk, 2012

19

Langkah 1
1. Tandai arah strike dari utara 040o pada primitive

Firdaus - GeoStruk, 2012

20

Langkah 2
2. Putar strike 040 ke arah utara dan buat garis great circle dengan
dip 30o

Firdaus - GeoStruk, 2012

21

Langkah 2
3. Hitung 90 derajat sepanjang E-W kearah pusat net dan tandai
lokasi pole

Firdaus - GeoStruk, 2012

22

Langkah 4
Putar kembali ujung utara net ke 0o

Firdaus - GeoStruk, 2012

23

Applications in Structural Geology


Stereonet digunakan untuk menyelesaikan masalah berikut : Merotasi kembali kemiringan perlapisan ke attitude sebelum
deformasi Menentukan bidang interseksi Plot geometri fold Menentukan displacemen fault

Firdaus - GeoStruk, 2012

24

Kasus
Seringkali diperlukan merotasi suatu struktur yang disebabkan
oleh deformasi Tentukan atitude perlapisan atau struktur Tentukan arah paleocurrent Unfold folded layers

Firdaus - GeoStruk, 2012

25

Contoh : Restoring Dipping Beds


Rock sequence with angular unconformity Determine the attitude of Group A prior to deposition of Group B Group A (145/26) Group B (020/30)

Firdaus - GeoStruk, 2012

26

Langkah 1
1. Visualize the problem first, then plot planes A (145/26), B
(020/30) and their poles

Firdaus - GeoStruk, 2012

27

Langkah 2
2. Rotate Group B to North and rotate both poles 30o to the east

Firdaus - GeoStruk, 2012

28

Langkah 3
3. Rotate pole to A to W-E axis and fit a new plane to pole Record dip of new plane (45o)

Firdaus - GeoStruk, 2012

29

Langkah 4
4. Rotate N back to top and find strike of restored Group A Strike and dip of restored Group A is 170/50

Firdaus - GeoStruk, 2012

30

Restoring Dipping Beds


Group A (145/26), Group B (020/30)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Plot kemiringan bidang sebagai Great Circles Plot Pole ke bidang Rotate strike of upper bed to N-S axis Rotate Group B to 30 horizontal along with its pole Rotate Group A pole same amount along small circle Plot planes to the poles Find new strike and dip of restored Group A

Firdaus - GeoStruk, 2012

31

Interseksi 2 Bidang
Interseksi 2 bidang akan menghasilkan suatu garis interseksi Contoh : dike cross-cutting dipping strata

Firdaus - GeoStruk, 2012

32

Contoh : Masalah Intersection


A gold-bearing zone is discovered at the altered contact between
a marble bed (340/60) and dike (040/40) In what direction (inclination) should the mine shaft be constructed to exploit the mineralized zone?

Sebuah zona emas-ban kontak diubah antara te (340/60) dan tanggul (04 Dalam arah (kecenderu tambang akan dibangun zona mineralisasi?

Firdaus - GeoStruk, 2012

33

Langkah 1
Visualize the problem, then plot the planes for the marble bed and
dike and find their intersection point

Firdaus - GeoStruk, 2012

34

Langkah 2
Now find the trend and plunge of the line of intersection (rotate
point onto W-E to find plunge)

Firdaus - GeoStruk, 2012

35

Langkah 3
Visualize your result and check that it makes sense Mine shaft must be constructed in the direction 132o SE at an
angle of 40o to exploit the ore body

Firdaus - GeoStruk, 2012

36

Pitch of Line in Plane


Determine plunge and pitch of line contained in plane

Firdaus - GeoStruk, 2012

37

Contoh
Find the pitch of strations on fault plane Fault plane 060/52 Striations oriented at 100

Firdaus - GeoStruk, 2012

38

Analisis Fold
Fold dapat digambarkan pada stereonet Plot Limb sebagai bidang kemiringan (dip) Plot trend dan plunge pada sumbu fold Tentukan orientasi bidang sumbu fold

Firdaus - GeoStruk, 2012

39

Contoh
Tentukan trace sumbu fold dan bidang sumbu fold untuk plung
fold NW limb fold 225/65 SE limb fold 018/65

Firdaus - GeoStruk, 2012

40

Contoh

Firdaus - GeoStruk, 2012

41

Contoh
Bidang Sumbu
Fold Plot pole ke limb Bi-sect sudut antara limb fold Fit plane to line of bi-section and fold hinge

Firdaus - GeoStruk, 2012

42

Diagram
Geometry of fold analyzed by plotting poles (-poles) to fold limbs Determine relative tightness of folding and fold symmetry

Firdaus - GeoStruk, 2012

43

Fault Problem
A fault plane striking at 180 and dipping at 50 degrees to west
displaces a bed and a fracture plane Bed oriented 030/30 Fracture oriented 300/45 Find displacement on fault, slip direction and fault type

Firdaus - GeoStruk, 2012

44

Fault Problem

Firdaus - GeoStruk, 2012

45

Fault Problem

Firdaus - GeoStruk, 2012

46

Fault Problem

Plot planes for fault, fracture and bed Measure pitch of bed and fracture in plane of fault Transfer pitch info to cross-section Measure pitch of fault slip vector on cross-section and plot on stereonet

Firdaus - GeoStruk, 2012

47

You might also like