You are on page 1of 18

ACARA I PENGUKURAN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM Tujuan Praktikum : 1. Mempelajari metode pengukuran panjang, massa, dan rapatan jenis. 2. Mempelajari pengunaan teori ralat dan pengukuran. 3. Membandingkan beberapa metode pengukuran rapatan jenis.

Waktu Praktikum

: Selasa, 4 Desember 2012

Tempat Praktikum

: Laboratorium Fisika Dasar, Lantai II, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI Fisika didasarkan pada ukuran besaran fisika. Besaran-besaran dasar dalam fisika yaitu panjang, waktu, massa, suhu, tekanan dan resistensi (tahanan atau hambatan listrik). Semua basaran-besaran tersebut memiliki satuan yaitu suatu ukuran besaran yang bernilai 1,0. Standar yaitu suatu acuan yang berfungsi sebagai patokan pembanding bagi semua satuan yang ada contoh lain dari besaran yang bersangkutan, konvesri suatu satuan dari satu sistem ke sistem yang lain dapat dilakukan dengan mengunakan konversi berantai , dalam metode ini kita mengalikan ukuran semula dengan suatu faktor konversi (Haliday, 1985 : 41). Semua besaran fisik dapat dinyatakan dalam satuan pokok , pemilihan satuan standar untuk besaran besaran pokok menghasilkan suatu sistem satuan yang digunakan secara Universal adalah satuan SI atau standar internasional, yaitu untuk panjang adalah meter, untuk waktu adalah sekon, dan untuk massa adalah kilogram besaranbesaran tersebut diperlakukan sama dengan besaran aljabar lainya , bilangan yang sangat besar dan sangan kecil paling mudah dituliskan antara 1 dan 10 dikalikan dengan bilangan berpangkat 10, cara penulisan tersebut dinamakan notasi ilmiah (Tipler, 1991 : 21).
1

Suatu pengukuran yang akurat dan presisi sangat bergantung pada metode pengukuran dan alat ukur, hasil pengamatan yang baik akan berarti dan bermanfaat jika pengolahanya dikerjakan secara tepat, oleh karna itu harus ada pengetahuan yang lengkap tentang presisi pengukuran, cara analisa, teori ralat, dan statistik. Contohnya jangka sorong dapat digunakan untuk menentukan dimensi dalam, luar dan kedalaman skala verniar dari jangka sorong menigkat akuransi akuransi pengukuran hingga 1/20mm. Pada pengukuran mikrometer benda yang diujikan diletakan diantara batang pengukuran kemudian batang bergerak didekatkan kebanda uji dengan memutar skrup, bila skrup putar tidak dapat diputar lagi maka nilai pengukuran dapat dibaca. Pembacaan penuh dan setengah milimeter dapat dibaca pada skala 1/100 milimeter dibaca dalam skala vernier (Hikam, 2005 : 15).

C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat-alat praktikum a. Penggaris / mistar b. Mikrometer skrup c. Jangka saorong d. Timbangan neraca 2. Bahan-bahan praktikum a. Balok b. Silinder c. Kawat

D. PROSEDUR PERCOBAAN a. Menentukan volume benda 1. Diukur panjang dan diameter kawat pada 10 tempat berbeda. 2. Dipilih alat ukur yang sesuai untuk mengukur panjang dan diameter kawat tersebut.

b. Menentukan volume dan rapatan jenis benda 1. Diukur panjang, lebar, tinggi dan diameter benda dengan diukur di 10 tempat yang berbeda. 2. Dipilihlah alat ukur yang sesuai untuk mengukur benda tersebut. 3. Diulangi langkah 1 dan 2 untuk benda yang berbeda 4. Ditentukan massa dari masing-masing benda tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN Banda : kawat NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Panjang (cm) 50,7 cm 50,2 cm 50,1 cm 50,3 cm 50,5 cm 50,6 cm 50,7 cm 50,5 cm 50,5 cm 50,6 cm Diameter (mm) 0,32 mm 0,46 mm 0,46 mm 0,47 mm 0,46 mm 0,49 mm 0.48 mm 0,47 mm 0,46 mm 0,51 mm Jari-jari (mm) 0.16 mm 0,23 mm 0,23 mm 0,235 mm 0,23 mm 0,245 mm 0,24 mm 0,235 mm 0,23 mm 0,255 mm

Benda : Silinder No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tinggi (mm) 20,005 mm 19,045 mm 20,025 mm 20,025 mm 20,05 mm 20,025 mm 20.005 mm 20,025 mm 20,025 mm 20,025 mm

massa silinder = 23,5 gr Diameter (mm) 12,04 mm 12,04 mm 12,035 mm 12,035 mm 12,035 mm 12,035 mm 12,035 mm 12,05 mm 12035 mm 12,035 mm Jari-jari (mm) 6.02 mm 6,02 mm 6,0175 mm 6,0175 mm 6,0175 mm 6,0175 mm 6,0175 mm 6,025 mm 6,0175 mm 6,0175 mm

Benda : Balok No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Panjang (mm) 40,35 mm 40,30 mm 40,325 mm 40,35 mm 40,40 mm 40,35 mm 40,30 mm 40,35 mm 40,325 mm 40,30 mm

massa balok = 106,2 gr Lebar (mm) 15,30 mm 15,30 mm 15,33 mm 15,30 mm 15,30 mm 15,275 mm 15,30 mm 15,475 mm 15,275 mm 15,375 mm Tinggi (mm) 15,1 mm 15,275 mm 15,175 mm 15,15 mm 15 mm 15,1 mm 15,075 mm 15,05 mm 15,1 mm 15,1 mm

F. ANALISIS DATA A. Menentukan volume kawat 1. Panjang kawat No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pi (mm) 507 502 501 503 505 506 507 505 505 506 504,7 504,7 504,7 504,7 504,7 504,7 504,7 504,7 504,7 504,7 (Pi - ) 2,3 -2,7 -3,7 -1,7 0,3 1,3 2,3 0,3 0,3 1,3 (Pi - )2 5,29 7,29 13,69 2,89 0.09 1,69 5,79 0,09 0,09 1,69

pi = 5047 mm =

(Pi-)2 = 38,1

=
= 504,7 mm SD= P =

=
= 2,058

% error =

x 100%

x 100%

= 0,41 %

2. Jari-jari kawat No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ri
0.16 0,23 0,23 0,235 0,23 0,245 0,24 0,235 0,23 0,255

0,224 0,224 0,224 0,224 0,224 0,224 0,224 0,224 0,224 0,224

(ri - ) -0,064 0,001 0,001 0,011 0,001 0,021 0,016 0,011 0,001 0,001

(ri - )2 0,004096 0,000001 0,000001 0,000121 0,000001 0,000441 0,000256 0,000121 0,000001 0,000001

ri = 2,24

(ri - )2 = 0,00504

= =
=0,224 mm SD = r =

= =0,024 % error = x 100%

x 100%

= 10,56 %

Menghitung volume kawat Vk = r2 t

Diketahui = 0,224 mm = 0,0224 cm = 504,7 mm = 50,47 cm (0,0224)2 50,47

Vk =

= 0,08 cm3

V = (

V =

= V = 0,173 cm3

V = Vk ) cm3

= (0,08

B. Menentukan volume dan rapatan jenis a. Silinder 1. Panjang silinder No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ti (mm)
20,005 19,045 20,025 20,025 20,05 20,025 20.005 20,025 20,025 20,025

(mm)
19,9225 19,9225 19,9225 19,9225 19,9225 19,9225 19,9225 19,9225 19,9225 19,9225

(ti - ) 0,0795 -0,8805 0,0995 0,0995 0,1245 0,0955 0,0795 0,0955 0,0995 0,0995

(ti - )2 0,0155 0,00024 0,000000577 0,000000577 0,0000000000000033 0,000000577 0,0155 0,000000577 0,000000577 0,000000577 (ti - )2= 0,03124

ti = 199,225 = =
= 19,9225 mm SD= t =

= = 0,059 %error = x 100% = = 0,3 %


8

x 100%

2. Jari-jari silinder No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ri
6.02 6,02 6,0175 6,0175 6,0175 6,0175 6,0175 6,025 6,0175 6,0175 ri = 60,1875

6,01875 6,01875 6,01875 6,01875 6,01875 6,01875 6,01875 6,01875 6,01875 6,01875

(ri - ) 0,00125 0,00125 -0,00125 -0,00125 -0,00125 0,00125 0,00125 0,00625 0,00125 0,00125

(ri - )2 0,00000156 0,00000156 0,00000156 0,00000156 0,00000156 0,00000156 0,00000156 0,00004 0,00000156 0,00000156 (ri - )2 =

0,00005404

=
= = 6,01875 cm2 SD= r =

=0,00245
% error = x 100%

= = 0,84 %

x 100%

Menghitung volume silinder Vs = r2 t mm = 0,601875cm

Diketahui =

= 19,9225 mm = 1,99225 cm

Vs =

(0,601875)2 1,99225

= 2,27 cm3

V = ( V = = = V = 0,07 cm2

V = Vk = (2,27 ) cm3 Menghitung rapatan jenis silinder Ps = M = 23,5 gr V = 2,27 cm3 Ps = = 10,35
10

Diketahui m = 1/2 x ketentuan skala terkecil = 1/2 x 0,1 gr = 0,05gr Ps = (

) +(

= (

= ( = = = 0,32

= 10,35

0,32

11

b. Balok 1.Panjang balok No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pi 40,35 40,3 40,325 40,35 40,4 40,35 40,3 40,35 40,325 40,3 40,335 40,335 40,335 40,335 40,335 40,335 40,335 40,335 40,335 40,335 0,015 -0,035 -0,015 0,015 0,065 0,015 0,035 0,015 -0,015 -0,035 2,25.10-4 1,225.10-3 2,25.10-4 2,25.10-4 4,225.10-3 2,25.10-4 1.225.10-3 2,25.10-4 2,25.10-4 1,225.10-3 =0,0095

Pi = 40,335

=
= 40,335 mm SD= P =

=
= 0,032

% error =

x 100%

x 100%

= 0,08 %

12

2.Lebar balok No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Li 15,3 15,3 15,3 15,3 15,3 15,275 15,3 15,475 15,275 15,375 15,32 15,32 15,32 15,32 15,32 15,32 15,32 15,32 15,32 15,32 -0,02 -0,02 -0,02 -0,02 -0,02 -0,045 -0,02 0,155 -0,045 0,055 0,0004 0,0004 0,0004 0,0004 0,0004 0,02025 0,0004 0,024025 0,02025 0,03025 = 0,0335

Li = 15,32

=
= 15,32 mm SD= P =

=
= 0,061

% error =

x 100%

x 100%

= 0,4 %

13

3.Tinggi balok No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ti 15,1 15,275 15,125 15,15 15 15,1 15,075 15,05 15,1 15,1 15,1075 15,1075 15,1075 15,1075 15,1075 15,1075 15,1075 15,1075 15,1075 15,1075 5,625.10-6 0,028 0,000306 0,00181 0,012 0,00005625 0,00106 0,003306 0,00005625 0,00005625 =0,046707 -0,0075 0,1675 0,0175 0,0425 -0,01075 -0,0075 -0,0325 -0,0575 -0,0075 -0,0075

ti = 15,1075

=
= 15,1075 mm SD= P =

=
= 0,072

% error =

x 100%

=
= 0,5 %

x 100%

14

Menghitung Volume balok Vb = P.L.t Diket: P : 40,335mm = 4.0335 cm L : 15,32 mm = 1,532 cm t : 15,1075 mm = 1,51075 cm

Vb = 4.0335 . 1,532 . 1,51075 = 9,34 cm3

Vb = = = = 0,584 cm3 Vb 0,584) cm3

V = Vb V = (9,34

Menghitung rapatan jenis silinder Ps = M = 106,2 gr V = 9,34 cm3

Ps = = 11,37

Diketahui m = 1/2 x ketentuan skala terkecil = 1/2 x 0,1 gr = 0,05gr Ps = (

) +(

)
15

= (

= ( = = 0,711

= (11,37

0,711)

G. PEMBAHASAN Dalam percobaan ini mengunakan benda yang memiliki bentuk berbeda dalam pengukuran hal yang harus diperhatikan adalah ketelitian, pengukuran adalah suatu proses untuk mengutahui seberapa besar, panjang, berat suatu benda tersebut dan membandingkan dangan benda yang lainya , alat ukur merupakan suatu alat untuk menentukan panjang, berat dan lainya yang bisa diukur dengan alat yang digunakan untuk mengukur suatu benda haruslah tepat atau sesui dengan benduk fisis dari benda tersebut seperti untuk mengukur diameter dari sebuah kawat dapat diukur dengan mengunakan mikrometer skrup, tetapi pada saat mengukur diameter sebuah tutup botol tidak bisa mengunakan alat yang sama pada saat mengukur diameter kawat tetapi mengunakan jangka sorong karena memiliki skala yang lebih besar dari pada mikrometer skrup, itulah gunanya untuk memilih alat ukur yang benar karena apabila mengunakan alat ukur yang salah maka hasil yang didapat tidak akan maksimal, pada proses pengukuran ini kita akan mengukur tiga buah benda yang berbeda yaitu kawat, balok dan silinder. Pada percobaan ini akan dicari volume dari sebuah kawat persamaan untuk mencari volume suatu kawat sama dengan persamaan untuk menentukan volume tabung. Dalam pengukuran ini dicari satu persatu dari panjang dan jari-jari kawat ini dan masingmasing diukur sebanyak sepuluh kali, tujuan dari dilakukannya pengukuran berkali kali adalah untuk mendapatkan ukuran yang tepat karena dari sepuluh kali percoaan tersebut akan
16

dicari rata-ratanya sehingga bisa diyakini bahwa ukuran tersebut sesuai, setelah dilakukannya pengukuran maka dapat dihitung volume dari kawat tersebut, setelah itu dihitung juga panjang lebar dan tinggi dari balok serta jari-jari dan tinggi dari silinder dan setelah itu di cari volume dari kedua tabung tersebut tetapi ada perbedaan dalam percobaan kedua ini yaitu dicari massa jenis atau rapatan jenis dari balok dan silinder tersebut, secara umum faktor yang mempengaruhi pengukuran adalah ketelitian sang pengukur dan ketelitian dari alat yang digunakan semakin canggih alat yang digunakan untuk mengukur maka semakin baik pengukuran yang diperoleh.

H. KESIMPULAN Dalam percobaan berikut ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Metode pengukuran panjang dan massa maupun massa jenis bisa ditentukan dengan mengunakan alat ukur yang sesuai dengan kebutuhan. 2. untuk mengunakan teori pengukuran dapat diketahui dan digunakan dangan menentukan suatu besaran benda secara tepat dan akurat sedangkan teori ralat digunakan untuk mengkoreksi suatu kesalahan agar terhindar dari kekeliruan dan meminimalkan kesalahan. 3. perbandingan pengukuran rapatan jenis dapat dilakukan dengan beberapa medote salah satunya dengan membandingkan hasil dari rapatan jenis yang didapat dengan hasil turunan dari masa jenis sehingga didapat seberapa tepat pengukuran yang kita lakukan.

17

DAFTAR PUSTAKA
A Tipler, Paul. 1991. Fisika untuk sains dan teknik jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Haliiday dan Resnick . 1985 . Fisika. Jakarta : Erlangga.

Hikam , M., Prasetyo, P.B, dan Saleh, D. 2005. Eksperimen Fisika Dasar Untuk Universitas. Jakarta : Kencana.

18

You might also like