You are on page 1of 5

10/15/2012

PATOFISIOLOGI & FARMAKOTERAPI RESPIRASI


By

Sugirman
15/10/2012

Uji Faal Paru


1. Volume Paru Statik 2.Uji Faal Pernapasan 3.Kelainan Faal Pernapsan

15/10/2012

10/15/2012

1. Volume Paru Statik


Volume paru biasanya diukur dengan spiro meter vitalograph
a. Kapasitas Vital (Vital Capacity) merupakan satu-satunya pengukuran yang dapat dilakukan dengan segera KV = udara max yang di keluarkan perlahan setelah sebelumnya melakukan inspirasi max
15/10/2012

b.

Volume Residu (VR)


Jumlah udara yang tertinggal sesudah ekspirasi yang dipaksakan (= dead space)

c.

Kapasitas Paru Total (Total Lung Capacity)


Jumlah udara maksimal yang dapat dimasukkan ke dalam paru sesudah inspirasi maksimal (KPT = KV + VR)

d. Volume Tidal (VT)

Jumlah udara yang keluar masuk setiap kali bernapas (dalam keadaan tenang)
15/10/2012

10/15/2012

Volume Paru
Volume Udara di Paru-paru
6000

Volume Cadangan Inspirasi Kapasitas Inspirasi

Kapasitas Vital

2900

Volume Tidal

(KV)

Volume Paru Total

2400

1200

Volume Cadangan Kapasitas Ekspirasi Cadangan Volume Fungsional Volume Cadangan Cadangan

(KPT)

(VR)
15/10/2012

(VR)
5

2. Uji Faal Pernapasan


Uji faal yang dinamik secara diagnostik lebih penting dibanding pengukuran volume paru statik Tiga tes fungsional yang sering di pakai : Peak Expiratory Flow Rate (PEFR = APE;
Forced Vital Capacity (FVC): Kapasitas vital paksa Expiratory Volume in First Second (FEV): Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1)

Tes yang paling sering dipergunakan

Arus Puncak Ekspiratori):

Kedua tes terakhir (a & b) menggunakan spirometer


15/10/2012

10/15/2012

3. Kelainan Faal Pernapasan


a. APE (arus puncak respiratori) yang diperoleh dapat dibandingkan dengan tabel standar normal sesuai umur dan jenis kelamin (nilai yang diduga) Perbaikan secara progresif nilai APE setelah pengobatan (ex. pada asma akut), menunjuk kan adanya perbaikan.
Nilai normal 400 600 liter/menit

b. VEP1 dan KVP biasanya dinilai bersamaan

Angka perbandingan normal VEP1/KVP berkisar antara 75 80%. Berarti orang normal mengeluarkan 75 80% udara dari KVP pada detik pertama
15/10/2012

15/10/2012

8 8

10/15/2012

Seorang dokter paru dapat menilai / membedakan antara kerusakan restriktif dengan obstruktif berdasarkan nilai KVP dan VEP1 yang sebenarnya atau hasil perbandingannya
- Gangguan Restriktif
KVP dan VEP1 menurun, tetapi angka perbandingan VEP1 / KVP ada dalam batas normal Contoh : alveolitis

- Gangguan Obstruktif

KVP biasanya normal, tetapi VEP 1 / KVP menurun. Ciri : ruangan parunya normal, tetapi saluran pernapasannya menyempit (terjadi penyempitan oleh infeksi dan lendir) Contoh : bronkitis kronik atau spasme dinding otot yang terjadi pada serangan asma
15/10/2012

Next
15/10/2012

10

You might also like