Professional Documents
Culture Documents
orthographic
gnomonic
stereographic
Equal-area
Proyeksi stereografi memungkinkan penyajian data tiga dimensi dan kemudian dianalisis dalam dua dimensi. Dua jenis proyeksi stereografi yang digunakan dalam geologi struktur adalah : Proyeksi Equatorial : Equal angle (Wulff) net yang digunakan untuk memplot bidang (plane) diskontinuitas dan menguji hubungan antara beberapa data bidang diskontinuitas. Equal area atau Lambert (Schmidt) net yang disamping dapat digunakan untuk memplot bidang (plane) diskontinuitas, juga digunakan dalam contouring plot kutub untuk menentukan konsentrasi kutub yang merupakan representasi dari orientasi diskontinuitas Proyeksi Kutub (Polar) yang digunakan untuk memplot kutub (poles).
80 70 60 50 40 30 20 10 90 80 70 60 50 40 30 20 10
Garis direpresentasikan sebagai titik. Setiap garis dinyatakan dengan trend & plunge Contoh: N232oE/45o dimana garis memanjang ke arah N232oE dengan sudut penunjaman 45o
1. Letakkan kertas transparan overlay di atas Wulff net, tusuk dengan menggunakan jarum tepat dipusat net, sehingga transparan bisa diputar dengan bebas di atas wulf net.
Garis direpresentasikan sebagai titik. Setiap garis dinyatakan dengan trend & plunge Contoh: N232oE/45o dimana garis memanjang ke arah N232oE dengan sudut penunjaman 45o
2. Tandai keempat arah angin dan berikan label "N" untuk utara. 3. Tandai trend N232oE di atas transparan (sesuai dengan pembagian derajat pada Wulf net) dengan titik merah.
Garis direpresentasikan sebagai titik. Setiap garis dinyatakan dengan trend & plunge Contoh: N232oE/45o dimana garis memanjang ke arah N232oE dengan sudut penunjaman 45o
Garis direpresentasikan sebagai titik. Setiap garis dinyatakan dengan trend & plunge Contoh: N232oE/45o dimana garis memanjang ke arah N232oE dengan sudut penunjaman 45o
5. Hitung sudut penunjaman 45o mulai dari "N" melalui garis lurus menuju ke pusat net). 6. Plot titik tersebut dengan titik biru.
Garis direpresentasikan sebagai titik. Setiap garis dinyatakan dengan trend & plunge Contoh: N232oE/45o dimana garis memanjang ke arah N232oE dengan sudut penunjaman 45o
7. Putar transparan kembali ke posisi semula sehingga "N" transparan berimpit dengan "N" net.
Trend & Plunge dari titik yang telah diplot pada Stereonet
Tentukan sudut antara: 1. Garis I dengan trend & plunge N124oE/40o 2. Garis II dengan trend & plunge N38oE/50o.
N124oE
Bidang direpresentasikan garis. Semua bidang dinyatakan strike & dip Contoh: N333oE/37o bidangnya memiliki jurus dan kemiringannya 37o
1. Letakkan kertas transparan overlay di atas Wulff net, tusuk pusat net dengan menggunakan jarum, sehingga transparan bisa diputar dengan bebas di atas wulf net.
Bidang direpresentasikan garis. Semua bidang dinyatakan strike & dip Contoh: N333oE/37o bidangnya memiliki jurus dan kemiringannya 37o
2. Tandai keempat arah angin dan berikan label "N" untuk utara. 3. Tandai strike N333oE di atas transparan (sesuai dengan pembagian derajat pada Wulf net) dengan titik merah.
Bidang direpresentasikan garis. Semua bidang dinyatakan strike & dip Contoh: N333oE/37o bidangnya memiliki jurus dan kemiringannya 37o
4. Putar transparan hingga strike yang telah ditandai berimpit dengan "N" pada net.
Bidang direpresentasikan garis. Semua bidang dinyatakan strike & dip Contoh: N333oE/37o bidangnya memiliki jurus dan kemiringannya 37o
5. Hitung sudut dip 37o mulai dari "E" melalui garis lurus menuju ke pusat net. Plot titik tersebut dengan titik biru
Bidang direpresentasikan garis. Semua bidang dinyatakan strike & dip Contoh: N333oE/37o bidangnya memiliki jurus dan kemiringannya 37o
6. Gambar lingkaran bayangan mulai dari "N" melalui titik biru hingga "S".
Bidang direpresentasikan garis. Semua bidang dinyatakan strike & dip Contoh: N333oE/37o bidangnya memiliki jurus dan kemiringannya 37o
7. Putar transparan kembali ke posisi semula sehingga "N" transparan berimpit dengan "N" net.
Tentukan garis perpotongan dua bidang: 1. Strike 12o, Dip 60o 2. Strike 107o, Dip 41o
Suatu lapisan (bed) dengan strike N245oE dan dip 24o. Berapa apparent dip pada potongan jalan dengan arah (trending) 52o? Pada kasus ini jalan diasumsikan sebagai suatu bidang vertikal.
N245oE, Dip = 45o
Pada arah N214oE suatu perlapisan memiliki app. dip 40o, dan pada arah N128oE app. dipnya 50o. Tentukan strike & dip-nya
N214oE
N128oE
Proyeksi kutub (pole) suatu bidang adalah proyeksi stereografi yang tegak lurus terhadap bidang asal, sehingga jika bidang asalnya horisontal maka bidang kutubnya vertikal atau membentuk sudut 90o. Contoh: Tentukan proyeksi kutub lapisan batubara dengan strike & dip N333oE/37o.
1. Letakkan kertas transparan overlay di atas Schmidt net, tusuk pusat net dengan menggunakan jarum, sehingga transparan bisa diputar dengan bebas.
Proyeksi kutub (pole) suatu bidang adalah proyeksi stereografi yang tegak lurus terhadap bidang asal, sehingga jika bidang asalnya horisontal maka bidang kutubnya vertikal atau membentuk sudut 90o. Contoh: Tentukan proyeksi kutub lapisan batubara dengan strike & dip N333oE/37o.
N333oE
2. Tandai keempat arah angin dan berikan label "N" untuk utara. 3. Tandai strike N333oE di atas transparan (sesuai dengan pembagian derajat pada Wulf net) dengan titik merah.
Proyeksi kutub (pole) suatu bidang adalah proyeksi stereografi yang tegak lurus terhadap bidang asal, sehingga jika bidang asalnya horisontal maka bidang kutubnya vertikal atau membentuk sudut 90o. Contoh: Tentukan proyeksi kutub lapisan batubara dengan strike & dip N333oE/37o.
N333oE
4. Putar transparan hingga strike yang telah ditandai berimpit dengan "N" pada net.
Proyeksi kutub (pole) suatu bidang adalah proyeksi stereografi yang tegak lurus terhadap bidang asal, sehingga jika bidang asalnya horisontal maka bidang kutubnya vertikal atau membentuk sudut 90o. Contoh: Tentukan proyeksi kutub lapisan batubara dengan strike & dip N333oE/37o.
N333oE
37o
5. Hitung sudut dip 37o mulai dari "E" melalui garis lurus menuju ke pusat net. Plot titik tersebut dengan titik biru
Proyeksi kutub (pole) suatu bidang adalah proyeksi stereografi yang tegak lurus terhadap bidang asal, sehingga jika bidang asalnya horisontal maka bidang kutubnya vertikal atau membentuk sudut 90o. Contoh: Tentukan proyeksi kutub lapisan batubara dengan strike & dip N333oE/37o.
N333oE
37o+90o
6. Tambahkan 90o mulai dari 37o untuk mendapatkan kutub dari lapisan batubara.
Proyeksi kutub (pole) suatu bidang adalah proyeksi stereografi yang tegak lurus terhadap bidang asal, sehingga jika bidang asalnya horisontal maka bidang kutubnya vertikal atau membentuk sudut 90o. Contoh: Tentukan proyeksi kutub lapisan batubara dengan strike & dip N333oE/37o.
N
N333oE
Diagram Pie adalah diagram yang menampilkan data kutub (poles) dari sejumlah bidang (plane) dalam bentuk titik-titik. Prosedur ini harus dikerjakan dengan menggunakan Schmidt net. Pembuatan kontur dilakukan dengan menghitung konsentrasi titik pada suatu zona dengan Kalsbeek Net .
Analisis Kontur
Kontur yang dihasilkan dari proyeksi stereografi menunjukkan jumlah kelompok data (data cluster) hasil pengukuran.
Analisis Kontur
Dengan menggunakan Wullf net, puncak kontur dibawah ke sumbu E-W untuk menentukan dipnya. Jika puncak kontur lebih dari satu, maka puncak-puncak tersebut dibuat sedemikian hingga sejajar dalam suatu lingkaran besar.
Analisis Kontur
Gambarkan busur dari lingkaran besar tersebut dan tentukan besar dipnya
50o
Analisis Kontur
Kembalikan transparan ke posisi semula sehingga N net dan N transparan berimpit untuk menentukan strikenya
N125oE 50o
Selamat Mencoba.