You are on page 1of 12

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

ACARA II GENERALISASI DAN KLASIFIKASI DATA I. JUDUL


GENERALISASI DAN KLASIFIKASI DATA

II.

TUJUAN
1. Mampu melakukan generalisasi data sesuai dengan skala dan tujuan pemetaan 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan berbagai cara klasifikasi pada suatu data spesifik 3. Mampu menelitikan cara mengklasifikasi metode klasifikasi yang baik sesuai karakter data

III.

ALAT DAN BAHAN


1. Data pertumbuhan penduduk 2. Peta dasar kabupaten kebumen 3. Kalkulator 4. Alat tulis.

IV.

DASAR TEORI
Klasifikasi adalah mengelompokkan atau mengatu secara sistematis sekaligus member arti informasi yang berguna untuk menentukan /menetapkan kesesuaian gagasan,
Page | 1

YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

peristiwa, barangatau orang. (Eivind Hoffman, ILO, Mary Chamie; UN Statistics Divisions, 1999)

Informasi/data statistic sangat beragam jenisnya dan dapat diperoleh melalui kegiatan sensus, survey atau pencatatan administrasi .Di antara berbagai jenis informasi/data statistik, terdapat beberapa variabel yang cakupannya sangat luas dan beragam.Untuk keperluan pengolahan, analisis dan penyajian informasi/data statistic perlu dilakukan pengkodean. Pengkodean biasanya disusun dalam bentuk yang sistematis dengan aturan tertentu yang dapat digunakan sebagai system klasifikasi dan agregasi dari informasi yang dikumpulkan. Pada pemetaan statistik data-data yang umum digunakan adalah data-data statistik yang merupakan suatu deretan angka-angka yang menunjukkan tentang suatu karakteristik tertentu. Begitu banyaknya deretan angka-angka yang sering diperlihatkan oleh data-data tersebut sehingga perlu disusun atau dikelompokkan. Baik buruknya penyusunan dan pengelompokan deretan angka-angka tersebut akan sangat mempengaruhi maksud dan tujuan peta yang akan dibuat. Pemilihan kelas interval ini disesuaikan dengan data-data yang akan dipetakan, sehingga memudahkan untuk membuat suatu gambaran dari data walaupun jauh dari bentuk peta sebenarnya. Yang perlu diperhatikan untuk dasar pemetaan statistic ini adalah : A. Jumlah Kelas Interval

Dalam menentukan jumlah kelas ini banyak hal-hal yang harus kita perhatikan antar alain Luas persebaran dari hasil penelitian yang hendak kita kelompokkan. Jumlah individu individu / keadaan yang hendak kita kelompokkan. Jenis jenis / keterangan yang hendak kita kelompokkan.

B.

Ukuran Kelas Interval

Untuk menentukan ukuran kelas interval ini pertama tama harus diketahui dulu luas persebaran (range) dari harga- harga penelitian (individu/keadaan);diantara batas batasbatas manakah seluruh individu / keadaan tersebut berserakan / bersebaran. Jadi kita harus memperhatikan jumlah nilai yang tertinggi da nnilai yang terendah dari hasil penelitian seluruhna agar jangan sampai ada nilai-nilai yang terlewat. Luas penyebaran dietentukan dari selisih nilai tertinggi dan terendah atau disebut range.
Page | 2 YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

C.

Batas Kelas Interval

Yang terpenting dalam langkah ini yaitu menentukan batas-batas kelas yang terendah, batas-batas kelas lainnya hanya merupakan kelanjutan saja dari kelas terendah ini. Batas bawah dari kelas yang terndah ini, kita tentukan sehingga nilai / hasil penelitian yang terendah dapat tercakup di dalamnya.

GENERALISASI Proses mereduksi jumlah detail sebuah peta dengan cara yang masih penuh arti (meaningfull way) disebut dengan generalisasi. Proses generalisasi biasanya dilakukan apabila skala peta harus direduksi. Pada saat melakukan generalisasi diperhatikan beberapa factor penting, agar dapat mencapai hasil yang tepat yaitu tujuan dari peta dan penggunaannya. Generalisasi menyebabkan kerugian informasi, namun harus berusaha menjaga esensi dari peta asli. Generalisasi memiliki 2 tipe yaitu generalisasi grafis dan konseptual. Perbedaan antara keduanya adalah terkait metode yang terlibat pada prose generalisasi. Generalisasi grafis terkarakteristik oleh penyederhanaan, pembesaran, pemindahan, penggabungan dan pemilihan. Proses-proses ini tidak mempengaruhi pentaan simbol.Simbol dot tetap dot, garis putus tetap putus, simbol areal tetap simbol areal. Generalisasi konseptual terkait juga oleh proses-proses penggabungan dan pemilihan, dan sebagai tambahan terdiri dari simbolisasi dan penonjolan. Sebagai akibat simbol-simbol peta dapat berubah. Perbedaan lain adalah proses-proses itu terhubung pada generalisasi grafis, kebanyakan berkaian dengan komponen geometrik data geospasial, sedangkan yang terkait dengan generalisasi konseptual terutam amempengaruhi komponen atribut.

Page | 3 YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

V.

LANGKAH KERJA
KLASIFIKASI DATA Mempersiapkan alat dan bahan Mengklasifikasikan data

Melakukan klasifikasi data statistic mengunakan 5 metode yaitu:


Mempersiapkan alat dan 1. System kelas interval teratur bahan

Menetukan jumlah kelas

2. System kelas interval aritmatik 3. System kelas interval gwometrik 4. System kelas interval kuantiles 5. System kelas interval dispersal graph

Melakukann pengujian metode terbaik


Mempersiapkan alat dan bahan

Memplotkan hasil klasifikasi pada peta dasar hanya untuk metode terbaik.
Mempersiapkan alat dan bahan

GENERALISASI Melakukan generalisasi


Mempersiapkan alat dan bahan

Membuat generalisasi grafis untuk peta


Mempersiapkan alat dan bahan

Membuat generalisasi konseptual untuk peta


Mempersiapkan alat dan bahan

Page | 4 YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

VI.

HASIL PRAKTIKUM

1. Data Jumlah Penduduk 2. Peta Batas Administrasi Kabupaten Kebumen 3. Perhitungan Klasifikasi 5 Metode 4. Tabel Perbandingan 5 Metode 5. Tabel Nilai Tengah 6. Grafik Perbandingan 5 Metode 7. Peta Hasil Klasifikasi 5 Metode

VII.

PEMBAHASAN

Pembuatan peta tematik selalu melibatkan klasifikasi data dan juga generalisasi. Klasifikasi data ditujukan utnuk mengelompokkan data yang memiliki variable yang lebih banyak menjadi lebih terklasifikasi dan sederhana. Sebelum melakukan klasifikasi data perlu diketahui sifat dan ukuran dari data yang akan diklasifikasikan. Data yang digunakan umumnya adalah data-data statistik yang berupa deretan angka-angka yang menunjukkan suatu karakteristik. Data yang berupa deretan angka tersebut perlu dikelompokkan sesuai dengan tujuan dan maksud dari proses klasifikasi tersebut. Selain klasifikasi data, generalisasi juga sering dilakukan saat pembuatan peta. Generalisasi juga bertujuan untuk membuat data yang dipetakan menjadi lebih sederhana. Hubungan klasifikasi data dengan generalisasi adalah apabila data yang memiliki banyak variable tersebut terlebih dahulu diklasifikasi maka generalisasi yang dilakukan tidak perlu menyederhanakan banyak variable dan tidak menjadi terlalu rumit. Kabupaten kebumen Secara geografis Kabupaten Kebumen terletak pada 727' 750' Lintang Selatan dan 10922' - 10950' Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedang pada bagian utara berupa pegunungan, yang merupakan bagian dari rangkaianPegunungan Serayu. Di selatan daerah Gombong, terdapat rangkaian pegunungan kapur, yang membujur hingga pantai
Page | 5 YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

selatan. Daerah ini terdapat sejumlah gua dengan stalagtit dan stalagmit. Kabupaten Kebumen mempunyai luas wilayah sebesar 128.111,50 ha atau 1.281,11 km dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah. Penduduk Kabupaten Kebumen pada tahun 2005 tercatat 1.212.809 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 0,79% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 293.373 rumah tangga sehingga rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga sebesar 4 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Kebumen sebesar 947 jiwa/km, dengan Kecamatan Kebumen merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 2.867 jiwa/km dan Kecamatan Sadang merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 351 jiwa/km. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 612.467 jiwa dan perempuan sebanyak 600.342 jiwa sehingga sex-ratio-nya sebesar 102. Ditinjau dari

distribusi/persebaran penduduknya, penduduk terbanyak di Kecamatan Kebumen, yaitu sebesar 9,94 persen, dan penduduk paling sedikit di Kecamatan Padureso sebesar 1,16% dari seluruh penduduk Kabupaten Kebumen. Dilihat menurut kelompok umur, penduduk di bawah 15 tahun sebesar 30,45% atau 369.329 jiwa dan penduduk usia 65 tahun ke atas berjumlah 92.600 jiwa atau 7,64 persen, sedang penduduk usia 15 65 tahun sebanyak 750.880 atau 61,91 persen. Data yang digunakan dalam perhitungan adalah data statistic jumlah penduduk kabupaten kebumen tahun 2010 dengan 26 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut. Dalam mengelompokkan atau menyusun data yang berupa deretan angka-angka, biasanya dilakukan dengan menentukan interval kelasnya. Namun sebelum menentukan interval, harus ditentukan dulu jumlah kelasnya menggunakan rumus 1+3,3Logn. Hasil dari perhitungan tersebut akan menentukan kelas data. Misalnya terdapat jumlah data 20 maka akan diperoleh nilai kelasnya 5,29. Untuk menentukan kelasnya maka 5,29 harus dibulatkan keatas agar data yang paling rendah maupun paling tinggi masih dapat terjangkau. Terdapat lima metode klasifikasi data antara lain klasifikasi interval teratur, interval aritmetrik, interval geometric, intervak kuantildan interval dispersal graph. Metode interval teratur, Untuk menentukan besarnya interval (x), menggunakan rumus :X = (B A) / jumlah kelas , dengan B = nilai data tertinggi, dan A = nilai data terendah. Penentuan
Page | 6 YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

interval kelasnya,Kelas I = A sampai A + x, Kelas II = (A + x) + 1 sampai (A + x + 1) + x , dan seterusnya sampai kelas terakhir. Metode interval aritmatik. Besarnya interval menggunakan rumus : A + x + 2x + 3x + ... + nx = B(x + 2x + 3x + ... + nx) => disesuaikan dengan jumlah kelasnya. Penentuan interval kelasnya,Kelas I = A sampai A + x, Kelas II = (A + x) + 1 sampai (A + x + 1) + 2x , dst. Metode interval geometri. Besarnya interval ditentukan menggunakan rumus :Xn = B/A , dengan n = jumlah kelas. Penentuan interval kelasnya, Kelas I = A sampai Ax. Kelas II = Ax + 1 sampai Ax2 , dst.Metode interval kuantiles. Besarnya interval ditentukan dengan rumus :X = jumlah data / jumlah kelas. Penentuan interval kelasnya berdasarkan pada urutan data. Misal besar intervalnya adalah 5, maka kelas I adalah data ke 1 5, kelas II adalah data ke 6 10, dst. Sedangkan untuk metode dispersal graph dibutuhkan sebuah grafik untuk menentukan rentang kelasnya. grafik tersebut hanya memiliki sumbu x saja yang mewakili nilai data. Semua data yang digunakan, kemudian di-plot pada grafik ini. Setelah semua data di-plot pada grafik, akan terlihat distribusi dari data-data tersebut. Pembagian kelas mengacu pada distribusi data dengan ketentuan, data yang mengelompok dimasukkan dalam satu kelas dengan cara menarik garis sebagai batas antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya. Dalam penarikan batas antar kelas memang cukup relatif, sehingga tiap orang akan mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menentukan batasnya. Berdasarkan penilaian secara subjektif yang dilakukan oleh praktikan maka metode klasifikasi yang paling baik adalah metode klasifikasi geometric. Praktikan dapat menyimpulkannya dari grafik perbandingan lima meetode yang dihasilkan dari table nilai tengah.

Page | 7 YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

VIII. KESIMPULAN 1. Sebelum melakukan klasifikasi, perlu diketahui sifat dan ukuran dari data yang akan diklasifikasikan. 2. Data yang digunakan umumnya adalah data-data statistik yang berupa deretan angkaangka yang menunjukkan suatu karakteristik. 3. Data yang berupa deretan angka tersebut perlu dikelompokkan sesuai dengan tujuan dan maksud dari proses klasifikasi tersebut. 4. Dalam mengelompokkan atau menyusun data yang berupa deretan angka-angka tersebut, biasanya dilakukan dengan menentukan interval kelasnya. 5. Dalam menentukan kelas interval, dapat digunakan lima metode, yaitu : metode interval teratur, interval aritmatik, interval geometri, interval kuantiles, dan dispersal graph. 6. Bardasarkan grafik perbedaan lima metode dapat terlihat metode geometric memiliki variasi garis yang lebih banyak dan tegas sehingga metode geometric merupakan metode yang paling baik. 7. Pada saat pembuatan metode geometric tidak dilakukan pembulatan karena jumlah kelasnya hanya akan menjadi dua saja.

Page | 8 YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

DAFTAR PUSTAKA ANONIM http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kebumen diakses oleh yosephine paula watopa Muehrcke, Philip. 1972. Thematic Cartography. Assosiation of American

Geographer:Washington. Sukoco, Sukwardjono.1997.Kartografi Dasar. Fakultas Geografi UGM: Yogyakarta

Page | 9 YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

LAMPIRAN
Page | 10 YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

GRAFIK PERBANDINGAN 5 METODE


600000 500000 400000 300000 200000 100000 0 DISPERSAL KUANTIL GEOMETRIK ARITMATIK TERATUR

Page | 11 YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK 2013

Page | 12 YOSEPHINE PAULA WATOPA 11/314029/GE/07042

You might also like