You are on page 1of 7

ACARA IV PENAKSIRAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa merupakan tumbuhan tropis di daerah tropis. Kelapa merupakan komoditas yang serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga kelapa disebut sebagai the tree of life (pohon kehidupan), karena hampir seluruh bagian tanaman kelapa dapat digunakan untuk kebutuhan manusia sehari-hari. Kelapa (Cocos nucifera L.) masuk kedalam golongan Palmae dibagi menjadi tiga: (1) Kelapa dalam dengan varietas Viridis (kelapa hijau), Rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis). (2) Kelapa genjah dengan varietas Eburnea (kelapa gading), varietas Regia (kelapa raja), Pumila (kelapa puyuh), Pretiosa (kelapa raja Malabar), dan (3) Kelapa hibrida. Produktivitas tanaman kelapa di Indonesia masih rendah yaitu 1,1 ton kopra/ha/tahun. Hal ini disebabkan antara lain oleh banyak tanaman kelapa yang sudah tua, tanaman tidak berasal dari benih unggul, adanya serangan hama dan penyakit, serta tanaman kelapa yang dikembangkan tidak sesuai dengan lingkungan tumbuhnya.

B. Tujuan Praktikum Budidaya Tanaman Tahunan Acara IV yang berjudul Penaksiran Produktivitas Tanaman Kelapa ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui produktivitas tanaman kelapa di suatu daerah dalam satuan luas lahan per satu satuan waktu. 2. Mempelajari sejauh mana penerapan teknologi Budidaya kelapa di tingkat petani.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kelapa merupakan komoditas perkebunan yang terluas diusahakan dan berpengaruh besar dalam perekonomian nasional, sebagai sumber pendapatan bagi petani, bahan baku industri dalam negri, sumber minyak nabati, dan sumber devisa. Bagian yang dianggap penting dari kelapa adalah daging buahnya, yang hanya digunakan sebagai sumber buah nabati dalam bentuk minyak goreng maupun hasil olahannya. Kandungan 100 gram daging buah kelapa umur 11-12 bulan ternyata terdapat 359 gram kalori, 13,4 gram protein, 347 gram lemak, dan 14,9 gram karbohidrat (Juniaty et al., 2000). Tanaman kelapa termasuk jenis palmae yang berumah satu (monoceous), bunga jantan dan bunga betina keduanya terdapat dalam sartu manggar (tandan). Pada kelapa dalam umumnya bunga betina mekar setelah bunga jantan gugur. Dengan demikian pembentukan buah terjadi dengan penyerbukan silang. Pada kelapa genjah masaknya buah jantan bersamaan dengan bunga betina pada manggar yang sama (Thampan, 1981). Pohon kelapa dalam (tall palm) mulai berbunga pada umur sekitar 4 dan 10 tahun , sementara pohon kelapa genjah (draft palm) berbunga lebih awal. Bunganya termasuk dalam jenis bunga bertandan atau berbentuk karangan. Bunga jantan terletak pada bagian atas dan bunga betina terletak pada bagian yang lebih bawah (Foale, 2003). Daging buah kelapa terdiri dari tiga bagian (Setyamidjaja, 2003) : a. Epicarp, yaitu kulit bagian luar yang permukaannya licin, agak keras dan tebalnya lebih kurang 1/7mm b. Mesocarp yaitu kulit bagian tengah yang disebut sabut. Bagian ini terdiri dari serat yang keras tebalnya 3-5cm. c. Endocarp yaitu bagian tempurung yang keras sekali. Tebalnya 3-6mm. Bagian dalam melekat pada kulit luar dari biji/ endosperm d. Putih lembaga atau endosperm yang tebalnya 8-10mm Penggunaan kelapa hibrida intervarietas dalam pengembangan kelapa merupakan salah satu solusi untuk mempercepat peningkatan produksi, karena kelapa hibrida dapat dirakit sesuai dengan kebutuhan. Perakitan kelapa hibrida yang sudah dilakukan di Indonesia ditujukan untuk mendapatkan kelapa yang cepat berbuah, produksi tinggi, medium input, tahan hama dan penyakit tertentu, serta spesifik lokasi (Tenda, 2004) . Umumnya kelapa tipe Dalam menghasilkan bunga pertama umur 7-10 tahun, menyerbuk silang, lebih toleran terhadap variasi tipe tanah dan iklim dibandingkan kelapa tipe Genjah. Penampilan morfologi kelapa tipe Dalam umumnya sama, yaitu memiliki batang

dengan diameter besar, umur mencapai 90 tahun, dan tingginya mampu mencapai 20-30 meter sehingga dikenal pula sebagai kelapa jangkung (Roslim et al.,2003). Kelapa hibrida yang merupakan hasil perkawinan antara dua jenis kelapa , sebagian induk atau ibu biasanya digunakan jenis kelapa genjah yang pohonya pendek, buahnya lebat tetapi kecil (seperti kelapa gading dan kelapa puyuh), sedangkan sebagai bapak atau pejantannya digunakan jenis kelapa dalam yang pohonnya tinggi, buahnya besar. Kelapa hibrida disebut unggul karena cepat berbuah, sekitar3-4 tahun setelah tanam. Buahnya banyakdan seperti kelapa genjah (induknya) pohonnya pendek1-5 m, buahnya besar dan daging buahnya tebal seperti bapaknya (kelapa dalam). Kalau dipelihara dengan baik hasilnya setahun dapat mencapai150-160 buah tiap pohon pada umur produktif 10-20 tahun (Anonim, 1984).

III. METODOLOGI Praktikum Budidaya Tanaman Tahunan Acara IV yang berjudul Penaksiran Produktivitas Tanaman Kelapa dilakukan di daerah Kabupaten Sleman. Cara kerjanya adalah, praktikan mengunjungi kebun milik petani di Kabupaten Sleman. Kemudian wawancara dilakukan dengan point-point pertanyaan sebagai berikut : identitas petani (nama, umur, alamat, pekerjaan), luas halaman (lahan yang ditanami kelapa) serta jumlah pohon kelapa yang dimiliki. Teknis budidaya (asal bibit, penanaman, jarak tanam, pemeliharaan, pemanenan, dan pasca panen. Kemudian sampel tanaman kelapa diambil dan diamati beberapa parameter berikut: jenis tanaman kelapa (dalam, genjah, hibrida, gading, dsb), tinggi tanaman, jumlah jenjang perpohon, jumlah buah per jenjang, dan perkiraan waktu panen yang akan datang. Berdasarkan data yang telah diamati, diperkirakan berapa produktivitas tanaman tanaman kelapa yang dimiliki petani tersebut (dalam satuan butir kelapa per pohon per tahun). Kemudian laporan dibuat berdasarkan data wawancara dan pengamatan lapangan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1984. Bercocok Tanam Kelapa Hibrida. Departemen Pertanian Balai Informasi Pertanian, Ungaran. Foale, M. 2003. The Coconut Odyssey The Bounteous Possibilities of The Tree of Life. Australian center for International Agriculture Sereach, Canbera. Juniaty, T., F. Mondi, dan H. Tampake. 2000. Komposisi kimia daging buah kelapa genjah solok pada tiga lokasi tumbuh. Habitat 10: 9-16. Roslim, D. Indriyani, A. Hartana, dan Suharso. 2003. Hubungan genetika populasi kelapa dalam Banyuwangi, Lubuk Pakam dan Paslaten berdasarkan analisis RAPD (Random Amplified Polymorphic) DNA. Jurnal Natur Indonesia 6 : 5 10. Setyamidjaja, D. 2003. Bertanam Kelapa. Kanisius, Yogyakarta. Tenda, E.T. 2004. Perakitan kelapa hibrida intervarietas dan pengembangannya di Indonesia. Jurnal Pertanian 3 : 35 45. Thampan, P.K. 1981. Handbook on Coconut Palm. Oxford and IBH Publishing Co., New Delhi.

DRAFT PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN TAHUNAN ACARA IV PENAKSIRAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA

Oleh: Nama NIM Gol/Kel Asisten : Arik Ardiansyah : 11620 : B3/ 6 : 1. Triska W 2. Ria Arum 3. Indah Noor

LABORATORIUM MANAJEMEN DAN PRODUKSI TANAMAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

You might also like