You are on page 1of 74

GRUP 1. Pengantar Grup sistem (struktur) aljabar yang adalah suatu sederhana.

Suatu himpunan G

dengan suatu operasi biner yang didefinisikan bagi elemen-elemen G bersifat asosiatif, mempunyai elemen identitas dam dan setiap elemen G mempunyai in ers terhadap operasi biner tersebut, maka himpunan G terhadap operasi biner, itu membentuk suatu grup. Selanjutnya ketiga sifat tersebut dinamakan aksioma-aksioma dari suatu grup. !leh karena itu sebelum" mempelajari grup, #nda harus memahami pengertian operasi biner pada suatu himpunan beserta sifat-sifat operasi biner pada himpunan itu. $isalnya, sifat asosiatif, sifat komutatif, adanya elemen identitas dan adanya in ers suatu elemen pengurangan, pembagian dan lain-lainnya. %e&uali operasi-operasi hitung yang telah #nda kenal, kita' dapat mendefinisikan suatu operasi pada elemen-elemen himpunan tertentu. Selanjutnya, kita dapat menyelidiki apakah operasi itu merupakan operasi biner pada himpunan tersebut, apakah operasi itu pada himpunan bersifat asosiatif, kumutatif dan sebagainya pada himpunan tersebut( Sekali lagi, grup adalahl suatu struktur aljabar yang sederhana daii merupakan dasar"untuk mempelajari struktur aljabar lainnya seperti )ing, *ntegral +omain, ,ield dan lain sebagainya. !leh karena itu memahami dengan seksama pengertian grup dan aksioma-aksiomanya serta Sifat-sitat dari grup merupakan syarat utama dalam mempelajari #ljabar #bstrak. -. .ujuan *nstruksional /mum Setelah mempelajari modul ini, #nda dapat memahami jenis-jenis operasi biner dan konsep operasi biner pada suatu himpunan,sehingga dapat mengidentifikasi suatu himpunan terhadap suatu operasi yang merupakan suatu grup. 0. a) b) .ujuan *nstruksional %husus Setelah rnempelajari materi dalam modul ini, #nda dapat 1 menentukan operasi biner bila diberikan suatu operasi pada himpunan tertentu' tampil melakukan operasi biner pada elemen-elemen suatu himpunan' .

&) d) e) f) g)

mengidentifikasi apakah suatu operasi biner pada suatu himpunan bersifat kumutatif, asosiatif, memiliki enam identitas dan adanya in ers untuk setiap himpunan itu. $enentukan in ers suatu elemen dan elemen identitasnya jika didefinisikari suatu operasi biner pada suatu himpunan' mengidentifikasi suatu himpruian hilangan terhadap operasi tertentu merupakan suatu grup' mengidentufikasi suatu himpunan permutasi elemen tertentu terhadap suatu operasi merupakan suatu grup' suatu grup. " mengidentitikasi suatu himpunan operast simetri terhadap operasi perkalian o merupakan

2. %egiatan 3elajar 2.1 %egiatan 3elajar * !P4)#S* 3*54) 2.1.1 /raian dan 6ontoh 2.1.1.1 +efinisi !perasi 3iner $isalkan 7 adalah himpunan bilangan rasional fmtuk setiap a, b 7 maka (a 8 b) 7, (b 8 a) 7, (a 9 b) 7, (h" 9 a) 7, (a - b) 7 dan (b - a) 7. Penjumlahan, pengurangan dan p:,rkal.ian tersebut merupakan &oil toh-6/ntoll operasi biner pada 7. Pada &ontoh tersebut", penjumlahan menga;ankt n setiap-pasang bilangan rasional a dan b dengan tepat saiu bilangan rasional (a 8 b). +apat ditulis1 (a, b) ---< (a8b) $isal ( #tau ( (=,>) 11

(3egitu pula untuk pengurangan dan perkalian pada himpunan bilangan rasional. Setiap pasang bilangan rasional menga;ankan tepat satu bilangan rasional. +engan kata lain, operasioperasi penjurnlahan, dan pengurangan masing-masing dapat dipandang sebagai suatu pemetaan ( fungsi) dari 7 9 7---< 7. $engapa operasi pembagian pada hinipunan bilangan rasional bukan merupakan pemetaan( *ngat pembagian dengan nol tidak didefinis ikan. +efinisi 1.1 ?ika S adalah suatu himpunan yang tidak kosong maka operasi biner o (diba&a,@bundaran@) pada S adalah suatu pemesanan (fungsi) yang menga;ankan setiap pasangan " berurutan. A (a'b) S B S dengan tepat satu elemen (a C b) S. Se&ara simbolik definisi 1.1, ditulis1 o1 S 9 S---< =. 6ontoh 1.1 # D,E -, 2,' >, F, ...G yaitu himpunan bilangan asli genap dan dipandang operasi 8, yaitu operasi penjumlahan seperti yang telah kita kenal. $aka H merupakan operasi biner pada #, sebab jumlah setiap dua bilangan asli genap selalu merupakan bilangan asli genap dalam #. 6ontoh 1.#D E 1, 0,1 , =, I, ... G yaitu himpunan, bilangan asli ganjil dan pandang operasi yaitu operasi, pengurangan seperti yang sudah kita kenal. Perhatikan bah;a 1ID-> dan - > J 3 maka - bukan merupakan operasi biner 3, sebab ada hasil dua anggota 3 yang bukan 6ontoh 1.0 Perhatikan S.D EK, 1, -, 0, 2G dan pandang operasioperasi operasi penjumlahan dan pengurangan. $aka baik penjumlahan, maupun pengurangan bukan merupakan operasi biner pada S. 6oba jelaskanL !perasi pada suatu himptiuMan tidak hanya operasi-operasi hitung yang sudah kita kenal seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, tetapi dapat berupa apa saja"asal didefinisikan dengan jelas. $isalkan ope"rasi opada &ontoh berikut ini.

6ontoh 1.2
o a b & d e

Perhatikan 6 DE a, b, . &, d., eG dan , operasi o pada 6 didefinisikan seperti pada tabel 1.1 berikut ini1
a a b & d e b b & d e a & & d e a b d d e a b & e e a b & d

.abel 1.1 6ara memba&a tabel 1.1, d yang dilingkari adalah hasil dari b o & dan ditulis b o & D d. Selanjutnya #nda dapat memeriksa bah;a & o e D b, d o b D e, a o dD d. d .an sebagainya. #ndapun dapat memeriksanya bah;a setiap 9, y 6 maka (9 o y) 6 pula. *ni berarti operasi o pada 6 adalah suatu operasi .biner. Seringkali operasi biner o pada S dinyatakan sebagai @Nimpunan S tertutup terhadap operasi o@. $aka 6ontoh-&ontoh 1.1' 1.-, 1.0 dan 1.2 di atas berturut-turut dapat dikatakan sebagai berikut. 1.1. Nimpunan bilangan asli tertutup terhadap penjumlahan1 1.-. Nimpunan bilangan asli ganji1 tidak tertutup terhadap pengurangan 1.0. S D EK, 1,-, 0, 2G tidak tertutup baik terhadap pengurangan maupun terhadap penjumlahan. 1.2. 6 D Ea, b, &, d, eG, dengan operasi o yang didefinisikan seperti pada tabel 1.1 tererhadap opeasi o 2.1.1.- ?enis-jenis !perasi 3iner Perhatikan 5D E1, -, 0, 2, ... G yaitu himpunan bilangan asli. 0 8 2D 2 8 0, = 8 1K D 1K 8 =, 1K0 8 -I1 D -I1 8 1K0 dan sebagainya. Se&ara umum dapat dikatakan bah;a untuk setiap a, b 5 maka a 8b +efinisi 1.D

b 8 a. +engan perkataan lain bah;a oparasi biner penjumlahan pada bilanganSuatu operasi biner o pada suatu himpunan S dikatakan komutatif bila dan hanya bila untuk setiap,9, y S maka 9 o y D y o 9. +engan simbol logika ditulis1 !perasi biner o pada S, komutatif bila dan hanya bila dan hanya bila.

bilangan asli bersifat komutatif..

9, y S 6ontoh 1.=

9oyDyo9

(1) #pabila 78 adalah himpunan bilangan rasional positif maka penjumlahan dan perkalian masing-masing merupakan operasi-operasi biner yang komutatif pada 78 pembagian pada 78 bukan merupakan operasi biner yang komutatif. Periksalah kebenaran pernyataan-pernyataan tersebut( (-) Perhatikan kembali &ontoh 1.2 di atas, yaitu operasi biner o pada SDE a, b, &, d, eG yang didefinisikan menurut tabel 1.1. !perasi biner o pada S itupun merupakan operasi biner yang komutatif. Periksalah bah;a a o b D b o a D b, d o e D e o d D &, b o d D d o b D e dan sebagainya. /ntuk memeriksa dengan &epat bah;a operasi biner o pada S pada tabel 1.1 bersifat komutatif adalah sebagai berikut' a. /rutan elemen-elemen pada baris dari kolom yang bersesuaian sama. Perhatikan tabel 1.1, misalnya urutan elemen-elemen pada kolom kedua yaitu b, &, d, e, a dan urutan elemen-elemen pada baris kedua pun b, &, d, e, a, pula. 6oba.periksa urutan elemen-elemen pada kOlom pertama dan baris pertama, kolom ketiga dan baris ketiga, kolom keempat dan baris keempat, kolom kelima dan baris kelima. Semua urutan elemen-elemen sepasang-sepasang sama. #tau dapat diperiksa sebagai berikut. b. Pada tabel 1.1 ditarik garis putus-putus &ondong kekiri yaitu diagonal utama tabel itu. Perhatikan bah;a tabel tersebut simetris terhadap diagonal utama. ?ika suatu table operasi ternyata elemen elemenya simetris tergadap diagonal utama maka operas itu bersifat komutatif. (0) P adalah himpunan semua matriks bujursangkar berordo -. #pakah perkalian matriks pada P merupakan operasi yang komutatif ( ambil misal1 1 0 - 2 -- -0 1 -= $aka 1 -- 0 1 1 0 2 -= 0 2 -- 0 1 -= 1 -1K -12 2 > -P -1I -- 0 1 -= 1 0 2

?adi perkalian matriks pada P tidak bersifat komutatif Perhatikan 3 D E ..., -0, -- ., -1 , K, 1, -, 0, ... G yaitu himpunan bilangan bulat1 (08 =) 8 (- -) D 0 8 (=8 (--)). (I8 (--) ) 8 (-2) D I 8 ((--) 8 (.-2)) dan sebagainya Se&ara umum untuk setiap 9, y, M 3 berlaku (9 8-y) 8 M D 9 8 (y 8 M). Nal ini dikatakan bah;a operasi penjumlahan pada himpunan bilangan bulat 3 bersifat asosiatif. +efinisi 1.0 Suatu operasi biner o pada suatu him punan" S bersifat asosiatif bila .dan hanya bila untuk setiap 9, y, M S berlaku (9 o y) o M D 9 o (y o M). +engan simbol logika dituliskan1 !perasi biner o pada S bersifat assisiatif bila dan hanya bila 9, y, M S, ( 9 o y) o M D 9 o (y o ) 6ontoh 1.> (1) Pada himpunan bilangan asli, baik perkalian maupun penjumlahan bersifat asoatiatif. Periksalah kebenarannya L (-) Perhatikan kembali tabel 1.1 pada &ontoh 1.2. (b o &) o d D d o d D b dan b o (& o d) D b o a D b jadi (b o &) o d D b o (& o d) (d o e) o d D & o d D a dan d o (e o d) D d o & D a ?adi (d o e) o d D d o (e o d) dan seterusnya periksalah sendiri. Sehingga operasi biner o pada SDE a, b, &, d, eG yang didefinisikan seperti pada tabel 1.1 bersifat asosiatif. (0) ) adalah himpunan bilangan real. !perasi biner o pada ) didefinisikan sebagai berikut1 /ntuk setiap a, b R. (a o b) o & D (a 8 -b) o & D a 8 -b 8 -& dan a o (b o &) D a o (b 8 -&) D a 8 -b 8 2&. #pakah operasi biner o pada ) bersifat asosiatif ( #mbil sembarang a, b' & e ). (ao b) o & D (a8-b) o & D a 8 -b 8 -& dan a o@ (b o.&) D a o(b 8 -&) D a8 -b 8 2'.. $aka (a o b) o &Q a o(b o &)". ?adi operasi biner o pada ) tidak osiatif. Perhatikan 6DE /, 1, -' 0, 2, ...G yaitu himpunan bilangan &a&ah. - 8 /D /8 -D-, I 8 K D K 8 ID I, 1K- 8 /D K 8 1K- D 1K- dan seterusnya.'' Se&ara umum, untuk setiap 9&,6 berlaku 9 8 /D K 8 9D 9. +alam hal ini K disebut elemen identitas (elemen netral) dari 6 terhadap penjumlahan.

+efinisi 1.2

Suatu himpunan S dikatakan mempunyai elemen identitas (elemen netral) terhadap operasi biner o bila dan hanya bila ada elemen u e S sedemikian hingga untuk setiap 9 e # berlaku 9 o uD u o 9D 9. "

6ontoh 1.I

(1) 3D* ...

-0, --, -1, /, 1, -, 0, ... G

4lemen *dentitas dari R terhadap penjumlahan adalah K, sedangkan elemitas dari 3 terhadap parkalian adalah 1. Periksalah kebenaran pernyataan ituL (-) $isalkan P adalah himpunan semua matriks buj ur sangkar berordo -. %ita telah menpetahui bah;a a & 1 K K K b d K 1 K K 1 K K D 1 K 1 & d 1 K a b D & d a b

$aka elemen identitas dari P terhadap perkalian matriks adalah

Sedangkan elemen identitas dari P terhadap penjumlahan adalah

(0) Perhatikap lagi &ontoh 1.2 di atas, yaitu operasi biner o pada S a, b, &, d, e* yang didefinisikan menurut tabel 1.1, , 6oba periksalah bah;a elemen identitas dari S terhadap operasi biner o alalah a. Perhatikan sekali lagi tiga &ontoh tersebut, himpunan himpunanya terhadap suatu operasi biner. #pabila himpunan itu mempunyai elemen identitas, maka elemen identitas ini tunggal. .eorema 1.1 ?ika himpunah S terhadap operasi binerr o, mempunyai elemen identitas maka elemen identitas itu tunggal. 3ukti1 $isalkan himpunan S terhadap operasi biner o mempunyai elemen elemen identitas ul dah u- dengan ul, u- 4 S. %arena u- elemen identitas dari S dan Su -T S maka u1 o u- D u- o u1 D u-. +emikian pula, karena u- elemen a s dari S" dan u 4 S maka u o u D u o u D u ?adi uQu -. *ni berarti elemen ide&ititas dari S terhadap operasi binero adalah tunggal.

Perhatikan himpunan bilangan bulat 3DE..., --, -1 , K, 1, -, ...G 0 8 (-0) S (-0) 8 0 D K,,'(-S) 8 = D = 8 (-=) D K dan sebagainya. %ita telah mengetahui bah;L 7 adalah elemen identitas &iari ) terhadap penj umlahan. ?ika diambil sembarang a J 3maka bJ 3U,sehingga a8b D b 8 aD-o yaitub D -a. $aka dikatakan bah;a b adalah in ers penjumlahan dari a pada b. +efinisi 1.= $isalkan himpunan S terhadap operasi biner o mempunyai elemen idntitas u. Suatuu elemen 9JS dikatakan in ers dari 9JS terhadap operasi biner o bila dan hanya bila ' 9oV- Vo9D u. *n ers dari 9 terhadap suatu operasi,biner ditulis 9-1 (diba&a @in ers 9@). ' 6'ontoh 1.F (1) 7 adalah himpunan bilangan rasional. *n ers penjumlahan dari adalah Sebab dan K adalah elemen identitas K terhadap penjumlahan. Sedang in ers perkalian dari adalah -, sebab dan 1 adalah elemen K terhadap perkalian. (-) Perhatikan kembali &ontoh 1..2, yaitu operasi biner o pada SD t a, b' &, d, eG yang didefiniQikanf menurut tabel 1.1. S terhadap operasi biner o mempunyai elemen identitas a. Perhatikan bah;a b o e De" o bD a. *ni berart ,i dan tentu saja e1

D b. 6oba periksalah bah;a a, & lS dan d- berturut-turut adalah a, d dan &.

(0) Perhatikan SD (K, 1' -, 0) yaitu himputian bilangan jam empatan. !peras i penjumlahan 8 pada S didef inis ikan seperti pada tabel 1.-.

8 K 1 0

K K 1 0

1 1 0 K

0 K 1 .abel 1.-

0 0 K 1 -

4lemen identitas dari S terhadap penjumlahan adalah o (mengapa(). $udah #nda periksa bah;a1 K-1DK 1-1D0 --1D-

01-D1 Perhatikan &ontoh-&ontoh 1.F' tersebut, setia elemen pada suatu himpunan terhadap suatu operasi biner. ?ika elemen itu mempunyai in ers maka in ers dari elemen itu tunggal. Nal ini se&ara formal dinyatakan sebagai teorema berikut ini .eorema 1. - $isalkan o adalah suatu operasi biner pada himpunan S. , ?ika 9JS mgmpunyai in ers terhadap operasi o maka in ers dari 9 tersebut tunggal. 3ukti1 $isalkan in ers dari 9 J S terhadap operasi biner o adalah 9l dan 9- dengan
9L

' 9- JS dan

misalkan elemen identitas S terhadap operasi biner o adalah u. %arena 9 adalah in ers dari 9 maka 9 o 9 D 9 K 9D u. +emikian pula, karena 9, adalah in ers dari 9 maka 9 o 9 9 o 9D u., $aka 9- 9 *ni berarti bah;a in ers dari 9 terhadap operasi bin er" o adalah tunggal. Perhatikan1 himpunan bilangan real ) dengan operasi-operasi biner penjumlahan dan perkalian, #mbil sembarang a, b, &, ) maka a 9 (b 8 &)D (a 9 b) 8 ta9 &) yang laMim disebut sifat distributif kiri perkalian terhadap penjumlahan pada ). ?ika )-(K) dengan ope"rasi-operasi penjumlahan dan pembagian, maka untuk sembarang a, b, &O (-- ) berlaku (a 8 b) 1& D(a 1. &) 8 (b 1 &) yang biasa disebut sifat distributif kanan pembagian terhadap penjumlahan pada )-(K). #pakahh pada ) berlaku sifat distributif kanan perkalian terhadap penjumlahan( +an apakah juga berlaku sifat distributif kiri pembagian terhadap penjumlahan( +efinisi 1.> $isalkan operasi-operasi biner o dan o terdefinisikan pada suatu himpunan S. (1) ?ika untuk setiap 9, y, M S berlaku 9 o(y o M) (9 e y) o(9nM), maka pada S berlaku sifat distributi e kiri o terhadap o. berlaku sifat distributif kanan X terhadap o. 6ontoh 1.P (1) $isalkan 3DE..., -0, --, -1, K, 1.., -, 0, ...G dan dipandang operasi penjumlahan 8 seperti yang sudah kita kenal, sedang operasi o pada 3 didefinisikan ,jika a, b, 4 3 maka a, o b-D a-b. #mbi - sembQrang a, b, & G 3 maka a ,W (b 8 &) Q a (b 8 &) D a b 8 a. & dan (a o b) 8(a e &) D a-b 8 a-&. ?adi aa (b' 8 &) S(a a b) 8 (a a &). $aka pada 3 berlaku sifat dist<(ibutif kiri # tertQadap penjumlahQn. Sedangkan (a 8 b) o 6D(a 8 b)- &D a1& 8 - ab& 8 bl& dan (a e &) 8 (b o &) D a-& 8 b-&. @ (-) ?ika untuk setiap 9, y, M J S berlaku (y o M) o x= (y,W 9) >, (M n 9) maka pada S

$aka (a 8Qb) o &Q (a o &) 8(b + &). *ni berarti bah;a pada 3 tidak berlaku sifat distributif kanan operasi terhadap pen,j umlahan. (-) $isalkan $ adalah himpunan semua rQatr.iks bujursangkar berordo -, dan dipandang'operasi perkalian dan penjurnlahan matriks. .unjukkan dengan &ontoh

3ah;a # (3 8 6)#3 8 #6 yaitQu sifat distributif kiri perkalian terhadap penj umlahan matriks d,an (#"8 3) 6D #6 8 36, yaitu sifat ditt"ributif kanan perkalian terhadap penjumlahan matriks. pada $. 2.1.- hatihan 1 Selesaikan soal-soal berikut ini 1 a) .unjukkan dengan tabel bah;a perkalian inerupaE&an operasi biner pada himpunan SDEi, -* G dengan iD b) .unjukkan bah;a S terhadap perkalian (i) bersifat komutatif (ii) bersifat asosiatif (iii), mempunyai elemen" identitas dan (i ) setiap elemennya mempunyai in ers. -) Perhatikan tabel 1.0 berikut ini yang inerupakan definisi dari operasi "o pada himpunan SDE a, b, &, di. a a b & d a d a b b a & d & & b a d d b d a &

& b .abe l 1. 0

a) #pakah o merupakan operasi biner pada R( ?elaskanl b) #pakah o pada S.bersifat konutatif( ?elaskani &) #pakah o pada S bersifat asosiatif( ?elaskanl d) #pakah S terhadap,operasi o menpunyai elemen identitas( e) #pakah setiap elemen S terhadap operasi o mempunyai in ers(

0) Pertanyaan sama dengan nomor - untuk operasi o pada S, SE a, b, &, dG yang didefinisikan menurut tabel 1.2 berikut ini. X a b & d .abel 1.2,L 2) Perhatikan lagi tabel 1.0 dan tabQl 1.2, benar pernyataan-pernyataan berikut ini( a) a o(d tQ &) ,S (a o d) Q(a o &) b) (da &) oaD(doa) o (& o a) &) d y(& o b) S(d 4,' &) o(d Q b) d) (& o b) Q dD(& TY"1, d) o(b Z d) %un&i ?a;aban Tatihan 1 a) .erlihat pada tabel 1.= bah;a setiap hasil kali dua elemen S berada dalam S. jadi perkalian pada S merupakan operasi biner. b) (1) operasi perkalian pada S bersifat komutatif, karena tabel 1.= simetris terhadap diagonal utama . (-) !perasi erian pada S besifat asosiatif. $isalnya ((-l) 9 i) 9 (-i) S (-i) 9 (-i) D -1 (1')9(i9(Di))D(-1)91D-1 ?adi ((-1) 9 i)"9 (-i) S(-1) 9 (i 9))). .unjukkan lainnya 1 (0) 4lemen identitas terhadap perkalian pada S adalah 1. (2) *n ers terhadap ,perkalian untuk setiap elemen dari S adalah -) a) operasi pada o pada S adalah operasi biner, karena setiap operasi dua elemen S berada dalam S b) tidak bersifat komutatif, karena ao& D & dan &oa D b a a b & d b b & d a & & d a b d d a b &

&)

.idak bersifat asosiatif, karena a o b) o & s a o. 0- [ & dan ao(bo&)iD aobDa. $aka (a o b) o &\ a o(b o &) .

d) .idak mempunyai elemen identitas, sehingga,'" e) 0) a) &) e) setiap elenen S tidak mernpunyai in ers" terhadap operasi o. !perasi X pada S adalah operasi biner !perasi X pada S bersifat asosiatif,1periksalahl Setiap elemen S mempunyai in ers terhadap operasi a, tunjukan in ers setiap elemen S tersebutl 2) Semua salah , tunjukkanlah l $isal (i) a o (d o&) D a o b D a dan a 7 d) n, (a o & D b o & D d. $aka a o (d o &) Q(a o d) (a o &).

b) !perasi X pada S bersifat komutatif, ' karena tabel 1.2 simetris terhadap diagonal utama. d) S terhadap operasi X mempunyai elemen identitas, yaitu a, periksalahl

2.1.0 )angkuman 1) !perasi biner o pada himpunan S adalah suatu pemetaan (fungsi) yang menga;ankan setiap pasang (a, b)e S 9 S dengan tepat satu e lemen (a o b) JS. o 0) !perasi biner o pada S bersifat komutatif bila dan hanya bila untuk ber laku a o b a b o a. 2) !perasi binero pada S bila dan hanya bila untuk setiap a b & S berlaku (a-o b) o"g a o (b o &) =) Nimpiman S mempunyai elemen identitas terhadap operasi biner o bila dan hanya bila ada uJS sehingga a o u.D u y a i a untuk setiap a J S. >) ?ika himpunan S terhadap operasi biner o mempunyai elemen identitas, maka identitas itu tunggal. I) ?ika u J S adalah elemen identitas,dari S terhadap operasi biner o, m a k a y J S adalah in ers dari 9 e S terhadap operasQ biner oo bila dan hariya bi la 9 o y D y,o 9D u.in ers dari 9 F) ?ika 9J S, mempunyai in ers terhadap operasi biner, o, maka in ers 9 itu tunggal. P) $isalkan o dan o adalah operasi-operasi biner yang didefinisikan pada himpunan S. (a) ?ika untuk setiap a, b, &JS berlaku ao (b o&) - (a2 b) o (a o & maka S terhadap operasi, -) !perasi biner o pada h,impunan R sam artinya dengan himpunan S tertutup terhadap operasi

operasi biner X dan o bersifat distributif kiri X terhadap o# (b) jika untuk setiap "a, b, & J S berlaku (b o &) 4 a= (b o a o (o oa). maka S terhadap operasi-operasi biner itu bersifat distributif kanan a " terhadap o. 2.1.2 .es ,ormatif 1 Tingkarilah #, 3, 6 atau + yang menurut pendapat #nda paling tepat atau benar. 1) !perasi perkalian seperti yang telah kita kenal akan merupakan operasi biner pada S apabila S adalah ]. #. E 1, -, 0 G 31 E 1, K, -1G 6. EK, --, -1G +. E1, --, -0G -) Pernyataan-pernyataan berikut ini, manakah yang benar( #. Penjumlahan adalah operasi biner pada himpunan bilangan prima. 3. Perkalian adalah operasi biner pada himpunan bilangan bulat negatif. 6. Pengurangan adalah operasi biner pada himpunan bilangan bulat. +. Pembagian adalah operasi biner pada himpuraan bilangan rasional. 0) !perasi operasi biner o dan X berturut-turut pada #DE p,O,r, tG didefinisikan seperti pada tabel 1.> dan tabel 1.I berikut ini. ,

Perhatikan tabel 1.>. 4lemen elemen identitas dari # terhadap operasi biner o adalah ] #. p 3. O 6. r +. s 2) Perhatikan tabel 1.I, elemen identitas biner dari #,terhadap operasi biner X adalah ] #. p 3. O

6. r +. t =) Perhatikan tabel 1.I, pernyataan-pernyataan berikut ini manakah yang benar( #. P-1DP. 3. P-1D r1 6. r-1D O, +. t -1D t, >) Perhatikan. lagi tabel 1.> dan tabel 1.I. Pernyataan-pernyataan berikut ini, manakah yang benar( #. Pada # berlaku sifat distributif kanan o terhadap o, 3. Pada # berlaku sifat distributif kiri o terhadap a. 6. Pada # terhadap d bersifat asosiatif. +. Pada # terhadap o bersifat kanutatif' "

2.1.= /mpan 3alik dan .indak Tanjut 6o&okkanlah ja;aban #nda dengan %un&i ?a;aban .es ,ormatif 1 yang terdapat di bagian belakang modul ini. %em udian gunakan rumus di ba;ah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan #nda terhadap 'materi %egiatan 3elajar 1. )unus 1 .ingkat penguasaan D ?umlah ja;aban #nda yang benar B,1KK^. > #rti tingkat penguasaan yang #nda &apai1 PK^ - 1KK^ D baik sekali FK^ - FP^ D baik IK^ - IP^ D &ukup >P^ D kurang 3ila tingkat penguasaan #nda men&apai di atas FK ^. #nda dapat meneruskan ke %egiatan

3elajar -. 3agusL .etapi bila tingkat penguasaan #nda di ba;ah FK ^ #nda harus mengulangi %egiatan 3elajar 1 terutama bagian yang belum #nda kuasai.,

2.- %egiatan 3elajar G)/P 2.-.1 /raian dan 6ontoh !perasi biner dan jenis-jenisnya yang telah kita pelajari dalam %egiatan 3elajar 1 modul ini akan kita gunakan untuk mendefinisikan gruf. +efinisi 1.I Suatu himpunan G yang tidak kosong dan suatu operasi biner o yang didefinisikan pada G membentuk suatu grup bila dan hanya bila memenuhi sifat-sifat berikut ini 1 1) !perasi o pada 6 bersifat asosiatif, yaitu untuk setiap a, b, &, J 6 maka (a o b) o 6 D a o' (b o &) -) G terhadap operasi biner o mempunyai elemen identitasS, yaitu ada u J G sedemikian hingga a o uUD u o aD a untuk setiap a J G. 0) Setiap elemen G mempunyai in ers terhadap operasi biner o dalam l G, yaitu untuk setiap a 4 G ada a 4 G sedemikian hingga a o a D a- lo a D u. "u adalah elemen identitas dari G. ?ika himpunan G terhadap operasi biner o membentuk suatu grup, maka grup G ini dinyatakan dengan notasi @(G' o). .idak setiap grup memiliki sifat komutatif terhadap operasi binernya. . ?ika grup (G' o) misal memenuhi sifat bah;a1 (2) !perasi biner o pada' G bersifat komutatif yaitu untuk setiap a, b J G maka a o bD b o a. $aka grup (G' o) disebut grup abelian (grup komutatif). 6ontoh 1.1K (1) Nimpunan bilangan bulat 3DE..., --, K, 1, -, ... G terhadap operasi biner penjumlahan 8. (a) Sifat asosiatif dipenuhi yaitu penjumlahan bilangan-bilangan bulat bersifat asosiatif. (b) 3 terhadap operasi 8 mempumyai elemen identitas yaitu K, sebab untuk setiap a J 3 $aka a 8 KD K8 a D a. (&) Setiap elemen 3 mempunyai in ers terhadap operasi 8, yaitu setiap a J 3 ada a' 3 sehingga a8(-a) S(-a) 8 a - K. ?adi 3' merupakan suatu grup dan ditulis (3' 8) suatu

grup1 (d) Sifat komutatif dipenuhi pula, yaitu untuk setiap a, b J 3 maka a,8 bD b 8 a. ?adi (,3.-, 8) suatu grup abelian. (-) +DE 1. -1 G terhadap operasi operasi perkalian 9, operasi perkalian 9 pada + merupakan operasi biner (mengapa(). (a) Sifat asosiatif perkalian pada + dipenuhi (tunjukkanL ) (b) + terhadap operasi perkalian mempunyai elemen identitas, yaitu 1. (&) Setiap elemen + terhadap operasi perkalian mempunyai in ers, yaitu 1D 1 dan (-1) D 1. ?adi (+' 9) suatu grup. "*lmjukkan bah;a (p' 9) suatu grup abelian. (0) GDE -, 2, F dengan operasi perkalian modulo 12 merupakan suatu grup. %ita ingatkan relasi kongruensi dalam .eori 3ilangan F 9 2D 0- DS 2 (mod. 12) sebab (0- - 2) adalah kelipatan dari 12. .abel 1.F berikut ini menyatakan semua hasil operasi perkalian

.abel 1.F .ampak pada tabel 1.F bah;a operasi perkalian modulo 12 pada G merupakan operasi biner (mengapa() (a) Sifat asosiatif dipenuhi (tunjukkan) (b) G terhadap operasi perkalian modulo 12 mempunyai elemen identitas, yaitu F (mengapa() (&) Setiap elemen G mempunyai in ers terhadap operasi perkalian modulo 12,-yaitu 1 1

D 2' 2 D - dan F-1 D F (mengapa() _Q , E G,-)ec~t~,*,~ ~- fg 0-4 ."@2;-) @"-*

modulo 12 pada GDE -,

` zq 6 C) ,a"{-~~iQI

(2) ?adi, (G' 9) merupakan suatu grup. .unjukkan bah;a (G' 9) suatu grup abelian. NDE /, 1, -, 0G yaitu himpunan semua residu terke&il modulo 2. !perasi penjumlahan modulo 2 adalah operasi biher pada N. Semua has i 1 operas i pen j umlahan modulo 2 pada N d i tun j ukkan pada tabel 1.P berik-ut. 1.1> + S, u n

, 8 K 1 0

K K 1 0

1 1 0 0 K 1 P -

.abel 1.P

.unj ukkanlah, dengan memeriksa sifat asosiatifnya, adanya elemen identitas dan setiap ,elemen N mempunyai in ers terhadap penjumlahan modulo 2, bah;a (N',' 8) suatu grup( .unjukkan pula bah;a (N' 8) suatu grup abelian. "

Suatu gTuap den ari ll o erasi biner erkalian disebut ru multiplikatif,dan jika operas inya peniuml.ahan disebut ,rup aditif.p

en sua u G di6ulis dengan notasi @7 lC,l" dan disebut order dari grup G. Suatu QrQ, yang banyaknya elemen tak berhingga (infinitel disebut ,grup tak berhin-Ua (grup

infinite), sedang suatu grup yang banyahya elemen berhingga disebut Wpup berhi ?ika G suatu grup yapg ordernya ke&il (banyaknya elemen G sedikit) maka untuk melihat sifa"t-sifatnya akan mudah apabila kita menyusun tabel hasil operasi biner dari setiap pasang elemen G. /ntuk memudahkan dalam melihat sifat-sifatnya maka pen usunan tab& selalu memperhatikan hal-hal sebaQai berikut1, ,

(1) 4lemen identitas ditplis pertama kali.

-) /rutan penulisan elemen-elemen yang disusun mendatar sama dengan urutan elemenelemenLyang disusun menurun.

(0) 4lemen pertama dalam,mengoperasikan diambil dari elemen-elemen yang disusun menurun dan elemen keduanya diambil daft elemen-elemen yang disusun mendatar. '

(2) .abel selalu berbentuk bujur sangkar dengan setiap baris maupun kolornimemuat setrnaa elemen dari grup tersebut. Perhatikan &ontoh-&oritoh.berikut iniL 6ontoh 1.11 " , $DQ 1, -, 0, 2G dan LQoperas i perkalian modulo =. 3asil operas i

perkalian modulopada $ ditunjukkan dalam tabel 1.1K berikut ini. i , 1.1I 9 1 0 0


1

12,

0 .abel 1.1K

-Q

.am pak pada tabel 1.1K bah;a operasi perkalian modulo = pada $ merupakan operasi.biner, karena setiap hasil operasi perl&,alian modulo = dari dua elesnen $ adalah elemen $ pula. 4lemen identitas dari $ di&ari dengari melihat baris atdu kolom dari 1-;i1 oPer;l Va&Q u& tan elerQ;re.1N"gir"ya Sara da-gai ueutan ,a0a ia-is Pertam atai lmlnn pa -tara. /lan h01 ini, eTaren idantitas dar-i $ 9ialah 1. *rWQ setiap" eleren1 d i&ar i dengan melihaQ hasil operasi yang sama dengan elemen identitas.1 $isalnya, - di&ari den7an m elihat - pada'kolom pertama ke kanan sa,,ai 1, tens a a8.as hii/a T;is pa1tam, yaitu 0. 3er-arti --1 D 0. +an dari -peda baMi-s pertQ m-Tnn hia 1, tmr, lae kiri aa lo&)lon POrta.a yaitu 0,bm1arti - 1D 0. Sifat komutatif ditunjukkan bah;a tabej sinfetris terhadap diagonal utama (garis putus-putus pada tabel 1.1K)1 Nal ini disebabkan letak dari a 9 b dan b 9 a simetris terhadap diagonal utama. $emperhatikan hal itu semua, $ terhadap operasi perkalian modulo = membentuk suatu gruP U 6ontoh 1.1%DEa, b, &, dGdan operasi biner o pada % didefinisikan menurut-tabel 1.11 berikut ini. o a b & a b d a & b a & a b & d & a d b

6 .abel 1.11

!perasi biner o pada % bersifat dsosiatif (tunjukkani) $emperhatika9t tabel 1.11, elemen identitas % terhadap operasi biner o adalah &(mengapa () sehingga d-1 D d' b-1 D b' & 1D & dan d-1 D a. %arena tabel 1. imetr erhada dia onal utam a maka o erasi biner o Pada % bersifat

kpmutatif. ?adi (%' o) suatu grup abelian. 1.18 6ontoh 1.10 Perhatikan persegi panjang #36+ pada gambar 1.1 berikut ini. : <0 9 dan y adalah sumbu-sumbiQ sisi persegi ' panjang #36+. Persegi panjang #36+ diadakan transformadsb sehirigga persegi parijang #36+ tetap pada bingkainya. .ransformasQtransformasi"yang demikian itu adalah * (identitas) yaitu perseQgi panjang tetap seperti sem ula, N yaitu setengah putaran den"gan 1 pusat K, ). dari Gb, berturut-turut adalah refleksi dengan" &ermin garQis--garis 9 dan y. Perhatikan sekarang himpunan GDQ *, , N, )9, " )9o )y berarti refleksi Qiengan &ermin y dilanjutkan dengan ref leksi dengan &ermin' 9 dan hasil'nya sama dengan mengadakan setengah putaran dengan pusat K, yaitu N, sehingga )9 o )y D N. #kan lebih jelas gambar 1.- berikut ini. )V 3 6 < !perasikanbah setiap pasang elemen-elemen dari G terhadap o, dan &o&okkanbah hasilnya dengan tabel 1.1- berikut ini. K h N * * N )B V .abe * 1.1Gi " 3
H.

+an operasi o didefinisikan pada Go j

" #S ?--,@ 6

Gambar ,1 . - menyatakiQ o), D N

+ V,
*

+ 6 6

3 # + 6 + NDy # operasi 1.1P Perhatikan bah;a, operasi o pada G merupakan operasi biner (mengapa(). "*ttnjukkanlah bah;a G merupakan suatu grup abelian. Grup seperti ini disebut rip dari %lein1 Grup dari %lein dapat pula ditunjukkan dengan permutasi empat elemen seperti p4rla""&ontoh 1.12 berikut ini. 6ontoh 1.12 Perhatikan himpunan SDE 1, -' 0, 2G. 3anyaknya permutasi elemen-elemen himpunan S adalah 21 D 1. , -. 0. 2 D -2. SeS , tiarmutasi dapat dipandang sebagai sua,Q.,,tupgS,'i,1QtQcQ1.., S'1?w,,,S,, $isalnya1 u o6 )y Gambar 1.0 menyatakan ).

dan sebagainya () (ii) (iii) (i ( ) Gambar 1.2 Perm utasi-perm utasi pada gam bar 1.2 itu berturut-turut dapat ditulis dengan notasi yang lebih ringkas sebagai suatu matriks sebagai berikut. u 1D (1 0 20 1 2, SS 1" 1 2 0 0) 2,
(

0 2)

2) Q Q (-

-) (1 - 0

permutasi tersebut. $isalnya, 2 or S (1


(

1 -

02S

- 0) o(0 2 1

2' 0 - 1)

$isalkan operasi perkalian o didefinisikan,pada himpunan permutasi, Pengoperasian rb-,> dilakukan sebagai berikut. Pada o6 , l-< - dan dilanjutkan pada )> , --Q 2 maka pada hasil Q diperoleh 1 -Q 2. Pada o,- , --< 1 di lanj utkan, pada ,F, 1 -< 0 Qaka has i lnya - -< 0. Pada o6 , 0-< 2 dilanjutkan pada 2-< -, makQb hasilnya 0-< -. Pada &_ , , 2 -< 0 di lan j utkari pada Qe , 01 maka has ,nya 2

-< 1. $aka nanpak bah;a oQ o +engan &ara seperti itu dapat dilakukan _-0 W b'i sebagai berikut1 ,Q "1.-K , *ngat bah;a eerm uta.,i adalah suatu pemetaan (fungsi) perkalian pada fungsi-fungsi be rsilDat asosiatif, maka operasi perkalian o pada permutasi-permutasi j uga b"ersifat-asbsiatif. 5otasi lain yang lebih singkat untuk suatu perm utasi ditulis dengan notasi sikel. $isalnya,Q
D( (

1 ,-

0 -

2) o(1 - 0 20 -

2) S(1. 1 -1

0 2

02

1-

0 02

2) ditulis sebagai sikel (1 _" 1- 0 2

Sikel (1 S(- ) ditulis sebagai sikel (1

Sikel (1 -) dimaksudkan 1-< -, - T> 1 dan 0 -< 0, 2.-< 2, dihilangkan karena m emasangkan ke dirinya sendiri. %arena perm utasi hanya dipandang urutannya, maka penulisan perm utasi sebagai sikel dapat berma&am-ma&am asal urutannya.tetap. $isalnya (1 - 0 2) S(- 0 2 1) S (0 2 1 -) S(2 1 - 0) dan (1 -) D(- 1).

Permutasi uD(1, - 0,2) dapat ditulis sebagai sikel-sikel (1), (-), 1 - 0 2 (0) atau (2). lianya biasanya ditulis sebagai sikel (1) dan dipandang sebagai permutasi identitas (bandingkan dengan fungsi identitas). Permutasi Q0 D(1 - 0 Q 2Q dituliskan sebagai pe'kalcida dua a iQkel yaitu "0 2 1 '(1 0) (- 2). Sikel (1" -) (0 2) dimaksudkan 1-< 0, 0-< 1 dan --< 2, 2 -< -. Periksalah kebenaran penulisan permutasi-perm utasi Q dan > sebagai sikel-sikel berikut ini' Q S (1 - 0 2) -120

2) (- 0) i Perhatikan sekarang him punan semua perm utas,i elem en-elemen S yang biasa diberi simbol S2. !rder dari S2 yaitu n(S2) D 21 D -2. +an didefinisikan operasi perkalian o pada S 2 seperti di atas. $aka setiap perkalian dua pe-lnrrasi dalam S2 akan diperoleh suatu permutasi dalam S2 pula. *ni berarti bah;a operasi perkalian o pada S 2 merupakan operasi biner. Sifat asosiatifnya ditunj ukkan oleh sifat asosiatif fungsi. 6oba tunjukkan adanya elemen identitas dalam S 2 dan in ers untuk setiap 2 -. 0 2) dimaksud kan 1-< -, --< 0, -< 2, 2 -< 1.

1.-1 elemen dalam 'S2 terhadap operasi perkalian itul ?ika".demikian, S2 merupakan suatu grup. #l&an tetapi, grup ini bukanlah krp abelian, sebab &ontoh berikut ini. (1 - 0 2 o.(- 0) (1 - 2 ?a ( ) - 0 2) o (" 2) dan (- 0) o(1 0) o (1 - 0 2). +apatkah #nda mengoperasikan (1 - 0 2) o (- 0)( ?ika belum, ikutilah penjelasan berikut ini. $isalkan (1 - 0 2) S 6 dan (- 0) Pengoperasian -6 o G"dilakukan sebagai berikut1 Pada Q(,, 1 -< - dilanjutkan pada .P@, --Q 0 maka hasilnya 1, -Q 0. Pada 6, 0-< 2 di lan j utkan pada 6@ , 2-< 2 maka has i tnya. 0 -< 2. Pada , 2-Q 1 dilanjutkan pada K@ 1 -< 1 maka hasilnya"2 Pada bS. 1-< - dilanjutkan pada P@, - -< 0 hasilnya 1 -< 0 seperti sem ula. %unpulan hasil-hasil ia adalah1 1-< "0, 0 -< 2, 2 -< 1 ditulis sebagai sikel (1 0 2) atau (0 2 atau (2 1 0). 6oba periksalah1 (0 2) S S(1 0) \(-

0) o (1 -1 0 2) S(1 - 2)1 5ah, sekarang perhatikanlah sebuah him punan bagian dari S 2, yaitu %D E(1), (1 -) (0 2), (1 0) (- 2), (1 2) (- 0)). $isalkan permutasipermutasi dalam % berturut-turut disebut uD(1) yaitu permutasi identitas, o(,D (1 -) (0 2), _> S(1 0) (- 2) dan hD(1 2) (- 0). Pandang operasi perkalian o pada % seperti didefinisikan di atas. +engan menyusun tabpl perkalian o pada %, akan nampak jelas apakah % suatu grup atau bukan. K / u u o6 u

"*"a be 1 1. 10 Periksalah kebenaran penyusunan tabel inil $em perhatikan tabel 1.10, nam pak jelas bah;a operasi perkalian o pada % merupakan operasi biner. %arena permutasi merupakan suatu pemetaan (fungsi) dan pemetaan terhadap operasi perkalian bersifat asosiatif, maka perkalian perm utasi-permutasi itu bersifat,asosiatif pula. 4lemen identitas % terhadap perkalian adalah u. Setiap elemen % mem punyai in ers, yaitu u 1.-i terhadap operasi perkalian merupakan suatu grup abelian. Grup (%' o) inipun disebut grup dari " %lein. d--1 D 04 , P -1 [ 12, , Q -1 D > dan D u. %arena tabel 1.10 simetris terhadap diagonal utama maka, perkalian permutasi-

permutasi itu bersifat komutatif. ?adi, himpunan %

2.-.- Tatihan, 3enar ataukah salah pernyataan-peryataan berikut ini. ?ika benar, buktikanlah dan apabila salah,, mengapa(

1) Nimpunan bilangan rasional terhadap operasi perkalian merupakan " suatu grup. -) Nimpunan bilangan real positif terhadap operasi perkalian merupakan suatu grup. Nimpunan bilangan bulat terhadap operasi pengurangan merupakan suatu grup. 2) Nimpunan . D f u, a, bG terhadap operasi o didef inisikan seperti pada tab->1 1.12 berikut ini. o u a b u u a a a b u .abel 1.12 Nimpunan . terhadap",operasi o merupakan suatu grup. .=) Perhatil:Mn bangun pada gambar 1.=, yaitu gambar suatu baling-baling. ) adalah rotasi dengan pusat dan sudut putarari PK[ (berla;anan arah dengan arah perputaran j arum jam), ditulis ) (/, PKK)D ) ) o )D itM Q ) (K, 1FKK) )2 b )D )0 D o) (K, -IK[) ) D ) (K, 0>K) D * Gambar 1.= * menyatakan transformasi identitas yaitu baling-baling pada posisi semula, GDE *, ), ) " )0 j terhadap operasi perkalian o merupakan suatu grup a,beliano " u

1.-0 >) GDQ(1), (1 -), (1 - 0)Gyaitu himpunan permutasi tiga elemen 1, - dan 0. Vang merupakan himpunan bagian dari S0. S0 adalah himpunan semua permutasi tiga elemen 1, 2 dan 0. $aka G. terhadap operasi perkalian o pada permutasi merupal&an suatu, grup abelim. I) $DQ 1, 2, I, 10 y.adalah himpunan residu terke&il modulo 1=. $aka $ terhadap operasi perkalian modulo 1= merupakan suatu grup abelian. %un&i ?a;aban Tatihan 1) Salah #da elemen, himpunari bilangan rasional yang tidak mempunyai in ers ($anakah itu() -) 3enar PerkQl.ian ada uU n. QS a.. meru akan o*,P aaj,,,.bingr, tersebut mempunyai elemen identitas terhadap perkalian, yaitu 1 dan setiap elemen mempunyai in ers terhadap perkalian. 3erilah beberapa &ontoh. 0) Salah Pengurangan pada1 himpunan bilangan bulat tidak bersifat asosiatif. .unjukkan dengan &ontoh? 4) Salah !perasi o pada . tidak bersifat asosiatif1Q 6on toh1 (a o a) o b D b o bD b dan a o (a o b) D a o uD a. $aka (a o a) o b\ a o (a o b)1 3enar o +isusun tabel perkalian o pada G,seperti pada tahel 1.1= berikut ini.
*

bersifat

asosiati4, himpun"an

I
2

I I
2

! I

Periksalah dengan rriem perhatikan tahel 1.1= bah;a operasi o merupakan operasi biner pada G," bersifat asosiatif, G mempunyai elemen identitas dan setiap elemen G mempunyai in ers terhadap perkalian o dan be"rsifat k&9nutatif. >) Salah !perasi o pada G bukan operasi biner. 6ontoh kontra1 (1 - 0) o ( 1 -) S(- 0) dan sikel (- 0) bukan elemen G. I) 3enar +isusun tabel perkalian modulo 1= pada G, agar mudah dilihaG apakah G merupakan suatu grup atau bukan. 1"24 1 1 2 I 1 2 I 1 1 1 I 0 2 I 1 2 0 1 1 0 1 0 I 1

0 0 Periksalah kebenaran pe nyusunan tabel inil .abel 1.1> Periksalah dengan memperhatikan tabel 1.1> bah;a (G' 9) merupakan suatu grup abelian.

2.-.0 )angktanan 1) +eA finisi grup. Nimpunan GQQ dengan, operasi biner o yang didefinisikan pada 6 membentuk suatu grup"bila dan hanya bila memenuhi sifat-sifat berikut ini. S a) !perasi biner o pada G bersifat asosiatif, yaitu untuk setiap a, b, &, e G berlal6/ (a o b)

o & D a o (b o &) 6 terhadap operasi biner o mempunyai elemen identitas yaitu ada u >-G sedemikian hingga a o u D u o a D a untuk setiap a 4 G. ) Setiap elemen 6 mem punyai in ers terhadap operfsi bi * ner o, yaitu untuk setiap aG G, ada a"4G sehingga a o a D a o a D /. -) Nim punan G dengan operasi biner o merupakan suatu grup ditulis (G' o) suatu grup. 0) ?ika suatu grup (G' o) dengan sifat komutatif, yaitu untuk setiap a, b 4 G berlaku a o b D b o a maka grup (G' o) disebut grup abelian (grup kanutatif). 2) ?ika banyaknya e S dikit maka un&uk memeriksa apakah 6 terhadap suatu operasi merupakan suatu ru Qatau bukan, disusun tabelS Sbasil 7perasi setiapcpas9Q elemen-elemen G.

2.-.2 .es ,ormatif Tingkarilah #, 3, atau 6 yang menurut pendapat #nda paling tepati 1) 3erikut ini, manakah yang merupakan suatu grup( A) b) 1". -= _ #. Nimpunan bilangan rasional terhadap bperasi penjumlahan. 3. Nimpunan bilangan bulat terhadap operasi porl&alian. 6. Nimpunan bilangan rasional terhadap operasi pembagian. -) 3erikut ini, manakah yang merupakan suatu grupI. #. E--, -1, 1, -G terhadap operasi perkalian. 31 i 1, -1, i, -iG dengan i a '#--I terhadap operasi perk,alian. 6. ( --, -1, 1, -G terhadap operasi penj umlahan."

0) 4lemen-elemen him punan berikut adalah residu-residu terke&il modulo 1K. $anakah yang merupakan suatu grup( #. E 1 0 > P j terhadap perkalian modulo 1K. 3. E 1 - 2 Fj terhadap perkalian modulo 1K. , , , 6. Q 1 0 I PG terhadap perkalian modulo-lK. , , , , , , $%{ &, q, rQterhadap operasi o didefinisikan seperti pada tabeltabel berikut ini. $anakah yang merupai&an Ruatu grup( o p O . r #. K q r K ( q q r p q ' & q q q r p r & q r ' ' & r p p p p q q r q1
r

=) 3erikut ini, manakah yang benar, apabilaQoperasi o adalah operasi perkalian permutasipermutasi elemen-elemen dari S =G( 2A =) o(- 0) (2 =) (1 0 =). 2 =) o(2 =) (- 0) S(2 =) (- 0) , 2 =) o(0 -) (= "2) S(= 28 0 - 1) , 2.-.= /mpan 3alik dan .indak TanQut Q #1 3. 1 -, , (1 (1 0 , 2 0 , 0

6.

(1

6o&okkanlah ,ja;aban #nda dengan %un&i ?a;aban .es ,ormatif - yang terdapat di bagian belakang modul ini. %emudian gunakan rumus di ba;ah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan #nda terhadap materi %egiatan 3elajar -. 1b.Vnus 1 .ingkat penguasaan D = , ?umlah ja;aban #nda yang benar 9 l/K^ 1.-> rtingkat penguasaan yang #nda &apai1 i PK^ - l/K$ D baik sekali FK^ - FP^ D baik IK^ - ' IP" D &ukup , - >P^ D kurang" 3ila tingkat penguasaaniQ#nda men&apai di atas FK^, #nda dapat meneruskan dengan modulL berikutnya. 3agusl .etapi bila tingkat penguasaan #nda di ba;ah F7^ #nda harus mengulangi %egiatan 3elajar - terutama bagian yang belum.#nda kuasai. 1.-I )

S. %un&i ?a;aban .es ,ormat if =.1 %un&i ?a;aban .es ,ormatif 1 S 1) 3 ?ika #, - 9 0D > QE 1, -, 0G, 6. salah, karena (-1) 9 (--) S

- Q EK, -1, --G. +emikian pula +. # sa lah, "karena j um lah dua bi langan gan j i 1 ada lah bi langan genap. 3 salah karena hasil kali dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif dan p salah karena pembagian dengan nol tidak didefinisikan. 0) # %arena p o pD p,K D O, p o rD r o GD t dan sebaliknya.

2) + %arenapotDtopDp, OotDtoODO, ro tDtorDr. =) + Sebab t o t D t, sedang r o pQ t, O o OQ r'dan p o rQ t, karena t elemen identitas dari # terhadap operasi o. =.- %un&i ?a;aban .es ,ormatif 1) # 3 salah,-karena K tidak mem punyai in ers terhadap perkalian. 6

salah, karena pem bagian dengan nol tidak didefinisikan. 3 # salah, karena perkalian bukan operasi biner pada him punan itu. 6Qsalah, karena penjumlahan bukan operasi biner- pada himplman itu. 0) 6 #, dan 3 salah karena perkalian m&&Tlo 1K itu bukan merupakan operasi biner pada himpunan-himpunan itu. # salah, karena hasil operasi o pada baris atau kolom pertama hanya memuat p saja. 6 salah, karena hasil operasi p pada baris atau kolom ketiga tidak memuat O. =) # %ebenaran dapat diperiksa langsung dengan mengoperasikannya. 1.-F >. )eferensi #yres, ,rank ?). .heory and Problems of $odern #lgebra. 5e; Vork1 $&Gra;-Nill 3ook 6ompany, 1P>=.

*iirkhoff, Garret and $a& Tane, Saunders, # Sur ey of $odern #lgebra. 5e; Vork1 .he $a&millan 6ompany, 1P>=. 4 ans, ?a&Ouline P." $athemati&s1 6reation-and Study ,orm. Tondon1 #ddition-aesley Publishing 6ompany, 1PIK. Glestein, *.5. .opi&s in #lgebra. 5e; Vork1 ?ohn Tliley W Sons, *n&., 1PI=. $oeharti Nadi;idjojo. Pengantar .eori Group. Vogyakarta1 ,"%*4 - *%*P V()GV#*6#*rr#, 1PFK. Soehakso, )$?.. #lj abar #bstrak. Vogyakarta1 tt. Pengantar .eori Grup. Vogyakarta1 ,*P# /G$ Vogyakarta, 1PI>. 1.-P LIAFTAR ISI Nalam 1. -. 0. 2. Pengantar .uj uan *nstruksional /mum .ujuan *nstruksional %husus %egiatan 3elajar -.-.I -.F -.P -.1K -.11 an -.1 -.1 -.-

2.1 %egiatan 3elajar 11 SIFAT-SIFAT SE*+,-I.) n#)* G)/P /raian dan 6ontoh Tatihan 1 $/nci ?a;aban *atihan,l )angkuman .es ,ormatif 1 /mpan 3alik dan .indak *anj ut

2.- %egiatan 3elajar -1 S/3G)/P /raian dan 6ontoh Tatihan %un&i ?a;aban Tatihan )angkuman .ea ,ormatif /mpan 3alik dan .indak Tanj ut 2.0 %egiatan 3elajar 01 (RUP SIKLIR /raian dan 6ontoh Tatihan 0 %un&i ?a;aban Tatihan 0 )angkuman .es ,ormatif 0 /mpan,3alik dan .indak Tanjut =. %un&i ?a;aban .es ,ormatif i >. )eferensi v SIFAT-SIFAT SEDERHA A DARI GRUP, SUBGRUP, DAN GRUP SIKLIK

-.1-.1P -.-K -.--.-0 -.-2 -.-= -.-P -.0K -.0-.00 -.02 -.0= -.0I

himpunan bilangan bulat terhadap. opegasi penjumlahan. $isalnya sifat kanselasi penjumlahan dalam suatu perbamaan, adanya suatu penyelesaian dalam suatu persamaan, in ers terhadap penjumlahan dari jumlah dua bilangan bulat, sifat perpangkatan bdlat dari bilangan-bilangan bulat dan sebagainya. #nda telah mengenal adanya himpunan di dalam suatu himpunan, yaitu himpunan bagian. +ala i modul ini, #nda pun akan mempelajari adanya himpunan bagian dari suatu grup yang terhadap operasi yang sama dengan operasi dalam grup itu membentlak suat>U grup pula yang disebut subgrup. /ntuk,mengidentifikasi suatu himpunan bagian dari suatu grup yang merupakan subgrup akan #nda jumpai dalam modul ini. #nda akan menjumpai pula suatu grup yang setiap elemennya merupakan perpangkatan bulat dark elemen tertentu dalam grup itu. Grup sema&am ini disebut grup siklik. $engingat sifat-sifat sederhana suatu grup dan sQfat-sifat subgrup, maka grup siklik ini memiliki sifatsifat khusus yang tidak dimiliki oleh grup lainnya. Penguasaan materi tentang sifat-sifat sederhanaU dari suatu grup, subgrup dan grup siklik

ini-merupakanUsyarat untuk mempelajari materi modul-modul berikutnya' seperti1 subgrup normal, koset dan strukturstruktur aljabar lainnya. i 1. Pengantar i Setelah #nda mempelajari suatu struktur aljabar yang sederhana, yaitu grup, #nda akan mempelajari sifat-sifat sederhana dari suatu grup. Sifat-sifat itu lebih sederhona daripada sifat-sifat dalam -. .ujuan *nsktruksional dmum Setelah mempelaja,ri modul ini, mahasis;a dapat memahami sifatsifat sederhana suatu grup, subgrup dan grup siklik. e -.1 0. .ejuan *nstruksional "%husus Setelah manpelajari materi dalam modul ini,, mahasis;a dapat1 a) membuktikan sifat-sifat sederhana suatu grup' b) menerapkan sifat-sifat.sederhana suatu grup1Q &) menentukan penyelesaian suatu persamaan dalam suatu grup yang diketahui. d) mengidentifikasi suatu himpunan bagian dari suatu grup"merupakan suatu subgrup atau tidak. membuktik,an bah;a himpuhan bagian dari-suatu grup merupakan subgrup' f) menentukan subgrup dari suatu grup yang dik>tahui' g) menentukan syarat-syarat af.,,,rT7 dari suatu grupp h) membuktikan sifat-sifat yang berkenaan dengan subgrup-sTbgrup dari , suatu grup, i) mengidentifikasi suatu grup siklik. j) menentukan periode suatu elemen dari.suatu grup'" k) menentukan generator (elemen penghasil) dal&"im suatu grup siklik j 1) menentukan

banyaknya generator dalam suatu grup siklik' m) membuktikan sifat-sifat grup siklik dan sifQt-sifat s>bgrupnya. 2. )egiatan 3elajar 2.1 %egiatan 3elajai 1 SIFAT-SIFAT SEDERHA A DARI GRUP 1.1.1 /raian dan 6ontoh Pada kegiatan 1 modul 1 telah dibi&arakan dua teorema yang juga -berkenaan dengan sitotsifaf rlar' nrtiri, yaitu k unaaalan Plmen ... ide,nt" i t- -^ dan ketunsna l an ' n Pr.&i suatu P1 Pmpn pada stint-ii himplul-n terhadap suatu orSrasi h'nPrS 3erikut ini akan dibi&arakan'sifat-sifat sederhana yang"lain. .eorema -.1 Qifat.kan'i-taGi (pen7hapusanl. (G'. o) suatu grup, maka untuk setiap a, b, & 4 G, berlaku i, jikl a o b D a o & maka b D &. ii, jika b o a D & o a maka b D &. , 1 -.3uk iD a 4 G dan G suatu grup maka ada a"1 4 G * sehingga a o a-1 D a-1 o a D u dengan u adalah elemen identitas dari (G' o) . $enurut ketentuan a o bD" a o & jika kedua ruas kiri, a-1o (aob) Da-1o (a o &) sifat a=nsiat-if (a-lo a) o,b D(a 1 o a) o & u e lenen ijau..i\jgT u o b D u o & bD& +engan &ara mirip ii mudah dibuktikan. 6oba, buktikanlahL 3uktQ1 Pertama dibuktikan bah;a persamaan a o 9 D b mempunyai penyelesaian,

a 4 G dan G suatu grup maka a +ari ketentuan a o 9 D b a1o (aob) DQa1ob (aloa) o9D"a-1"ob u o 9 D a-1 o b 9D-1 o b (a lo b) adalah pen yelesaian dari persamaan a o 9 D b. Selanjutnya dibuktikan,tunggalnya penyelesaian a o 9D b. $isalkan persamaan a o 9 D b mempurtyai penyelesaian 9 l dan 9- berarti a o x! D b dan a o 9- D b. Sehingga a o 9l a a o'9-. +engan sifat kanselasi diperoleh 9l D 9?adi persamaan a o 9 D b mempunyai penyelesaian tunggal. Sebagai latihan, buktikanlah bah;a persamaan y o a D b mempunyai penyelesaian tunggal( " .eorema -.0S ?ika (G' o) suatu grup, maka untuk setiap a 4 G, in ersS dari in ers- a adalah a atau ditulis ` a ,. G, "(a@il-1 Q. dioperasikan a-1 dari .eorema -.(G,o) suatu grup dan a, b, e G, maka rsamaany o a D b mempunyai penyelesaian.tungOal: rsamaan a o 9 D b da 4 G. -.0 i1 a 4 G dan G suatu grup maka ada dengan tunggal a-1 4 G sedenikian hingga a 0 a-1 D / Sehingga (a-1)-1 o a-1 D u diperoleh (a-1)-1 D a. .eorema -.2 (G'o ) adalah, suatu grup, maka untuk aptia a' b6cG berlaku ( b-* -1 (ii).
1

(i)

a-1 4 G dan,G suatu grup maka ada dengan tunggal (a-")-@4 G. +ari (i) dan (ii) disimpulkan "(a-1)-1 o a-1 D a. o a dengan sifat ka nselasi a-1

3QcuQ k,t,Q 1, a, b 4 G maka (a o b) 4 G sehingga a o b)-1 4 G dan (a o b) o (a o 1)-1 % / ""2""31) Perhatian bah;a (a K b) o(b-1 o a-1)D S (a o(b o b-1))o a-1 D (sifat asosiatif) (aou) oa1D a o a-1 D u ?adi (a o b) o(b-1 o a-1) D u 1..,(-) +ari (1) dan (-) disimpulkan bah;a (a o 1) 0 (a o b)-1 D (a o b) o,(b-1 o a-1) +engan sifat kanselasi, (a o b)-1 D(b-1 o a 1). +efinisi -.1. ?ika (G' o) suatu grup, a. 4 G dan m bilangan bulat positif, maka am D a o a o a o .1. o a sebanyak m faktor, a [ D u yaitu elanen identitas.H
-$

D(a1l)m D a-1 K a@l o a.@1 K..Q o a-1, sebanyak m fak tor 1

7atatan,1 ?ika (G' 8) yaitu suatu grup aditif, aQ. 1 dan 1/lat positif, maka ma D a 8 a 8 a8... 8 a sebanyak m suku. oa D K yaitu elemen identitas grup aditif. -ma D m (Da) S (-a) '8 (-a) 8 (-a) m bilangan sebanyak m . .eorema -,Q #.pabila (G'o) suatu# grup dan a 4 G serta m n bilangan-Qdia Dan b,l t f, maka,am o an D am 8 n. . ".4 3ukti 1 am o an D a o a o Q., o a) o (a o a o ... o a) m faktor oa ,pln?j,bj1 (G'o) suatu grup, a 4 G dan m bilangan bulat positif serta n adalah bilangan bul"at negatif dengan jm) < *nj maka Quktikao,,,lah;a am oanDam8n i n faktor a o a o a o ... 8 sukp.

3uri1 $isalkan n D -r deng"an r bilangan bulat positif dan karena *ml < 8nj maka m,< r. a"noanDamoa-r Damo (al)r S (aoao ... A ' m faktor

o a) ., " o. D (a o a K ... K (m -1) aktor D (a o a o ... o ,a) ----------------S(m --) faktor dani"seterusnya. D.a o a o Sam-r ' D am 8 n karena -Q D n. a)
l

oa) A---r faktor


-1

o (-11 K a-1

... o1a karena m< r

(m - r) faktor

0 3a0a) 0 (alo a lo ... oa ) u o (a o a 1) .o (a lo .., o a-1)

(r -1) faktor

--..---- -u (r --) faktor 8(-na) S- (m 8 n) a. 3uktikanlahi 3ukti1 (-ma) 8 (-na) D m (-a) 8 n(-a) S ( (-a) 8 (-a) 8S..8 (-a) ) 8 ( (-a) 8 (-a) 8,,,8 (-a) ) ---.,r m sukun suku -a 8 (-a) 8 (-a) 8 ... 8 (-a) 4 5 n 6/7/ 8 34 5 n) 3-a) S -- (m 8 n) a -.= .eorena -.> (G'o) suatu grup, a 4, G dan m,n bilangan-bilangar, bulat positif, maka 3ukti1 m o am oam " n faktor S am 8mH ,., 8 m A---,i---? n suku D aryn 6ontoh -.01 ?ika (G'o) suatu grup sedemikian rupa hingga untuk setiap a, b-4-G berlaku. (a o b) D a- K" b- maka buktikan bah;a (G'o) suatu grup aQelian. 3ukti1 (a o b)- D a- o"bketentuan 6ontQohQ -.-. (G' 8) suatu grup, , a 4r G dan m,n bi langan-bklangan bulat pos i ti f maka (-ma)

(a o b) o.(a o b) S(a o a) o (b o b) *, definisi -.1 ((a o b) o a) o b D ((a o a) d b) o b, sifat asosiati f (a o b) o aD(a o a) o b a o (b o a) D a o (a o b) sifat kanselasi sifat asosiatif

b o aD a o bsifat kanselasi %arena untuk setiap a, b 4 G, b o a D a o b maka (G'o) suatu grup abelian. 6ontoh -.2. ?ika (G'8) suatu grup abelian,1a, bQ G dan n suatu bilangan bulat positif, buktikanlah bah;a n(&l8b) D"na 8- nb 3ukti 1 n (a 8 b) S (a 8 b) 8 (a 8 b) 8 ,c 8 (a 8 b) n suku (n - 1) suku Da8 (a 8 b) 8 (a 8 b) 8,., 8.(a8b) 8 b (n - 1) suku " Da,8a8 (Q 8a) 8 (b 8' i karena G grup abelian

8 (b8L 'a) 8 b 8 b --(n - -) suku

dan seterusnya aS8 a8 8 a 8 b 8 b 8 ,'. 8 b ,, n suku


(a

Q *

n suku na 8 nb

m) n 0 amn, D a 8 (b 8 a) 8 (b"8 a) 8 .

.. -.>

(b 8 a) 8 b 6ontoh -.= ?ika (G'o) suatu grup dan untuk setiap a, b 4 G berlaku (a o b)-1 buktikan bah;a (G'o) suatu grup abelian. 3ukti1 (a o b) - ,, a 1 o b-1 ketentuan ((a o b)-1)-l D( a-1 o b-1) -1 a o"b D, (bI1)-1 K(a (a-11 a o bD b o a " %arena untuk setiap a, b e G berlaku a o b D b o a maka (G'o) suatu grup abelian. a
1

o b-1 maka

6ontoh -.> (G'o) suatu grup berorder genap, buktikan bah;a ada elemen a 4 G dengan af u dan a- D u. 3uktikanlahL 3ukti1 (G'o) suatu grup' maka setiap elemen G mempunyai in ers dalam G pula dan in ers itu tunggal. $aka elemen-elemen G dapat diadakan pasangan-pasangan operasi o antara suatu elemen dan in ersnya yaitu p o p 1D O o O-1
l

D ... D u %arena elemen identitas u dalam G adalah tunggal, maka ada a 4 G yang tidak memperoleh pasangan suatu elemen dalam G. $aka satu-satunya kem ungkinan adalah a berpasangan dengan a sendiri. 3erarti a o a D a- D u. 4.1." Lat#$a% 1 # ?ika (G'o) suatu grup"dan u adalah elemen identitas G terhadap operasi o, buktikanlah pernyataan-pernyataan berikut iniL 1) ?ika a, b 4 G dan K-1D b-1 maka a D -) ?ika a 4 G dan a o a D a maka aD u. 0) ?ika untuk setiap a 4 G berlaku a- D u maka (G'o) suatu grup abelian. 2) ?ika untuk setiap a' b 4 G berlaku - (a o b) D-a o -b maka (G'o) i suatu grup abelian..+alam soal ini ditentukan bah;a (G'o) suatu grup aditif. Q, @-Q - [ d1&1L;"a

-.& %un6i ?a;aban Tatihan *

1)

(a

-1)-1 D (b-1)-1

-) a-1o (a o a) D -1oa 0) #mbi 1Rembara"ng p, O E G berarti pQ 1 u dan O- D u. P, O 4 G maka (p o O) 4 G($engapa() sehingga (p o O)- D u (menyapa() p-dO-Duou Du p- o O - D (PoO)dan seterusnya seperti &ontoh -.0 sehingga diperoleh p o PD O o.P maka (G'o) suatu grup abelian 2) - (a o b) D-ao-b ingat (G,Uo ) grup aditif (a o b) o (a o. b) S(a o a) o (b o b) dan seterusnya seperti &ontoh -.1 sehingga,diperoleh b o a D a o b $aka (G'o) suatu grup aditif abelian. =) $isalkan u, a dan b adalah elemen-elemen yang berlainan dalam G dafi disusun tabel operasi o pada G. ab u aa .abel -.1. %arena G suatu grup, maka" pasti mempunyai tunggal, misalkan u. $aka seti&Qp elemen yang adalah elemen itu sendiri. Nal ini telah diisi ** dan kolom pertama dalam tabel hasil operasi., Selanjutnya di"&ari a o b. %arena (G'o) suatu i dengan salah satu diantara u, a>tau b. $isalkan a o b D b maka dengan sifat kanselasi diperoleh a D u. *ni tidak mungkin sebab a# u. 3egitu pula tidak mungkin- bah;a a o b D a. Sehingga satu-satunya kemungkinan ada lah a o bD u. Seterusnya elemen-elemen lain yang belum terisi tinggal melengkapi -.F elemen identitas yang dioperasikan dengan u kan pada baris pertama

rup maka (a o b) sama

dengan melihat baris da"n kolomnya. $isalkan baris ke-dua dari tabel hasil operasi, sudah ada,a dan u berturut-turut pada kolom 1 dan kolom 0, sehingga pada kolom - yaitu a o a adalah b. 3egitu pula &ara mengisi_melengkapi elemenelemen pada kolom - dan kolom ke 0. Sehingga diperoleh tabel -.- sebagai berikut. K b ua

.abel -.$ emperhatikan tabel -.-.ini, elemen-elemerinya simetris terhadap diagonal utama, maka (G'o) suatu grup abelian.

2.1.0 )angkumanl S*,#.-S*,#. S4+4)N#5# +#)* 1) Sifat kanselasi. i. ?ika, a, b, & 4. G dan -) ii. ?ika a, b, & E G ?ika a, b 4 G maka b G ) / a o b Da o & bD &. dan maka oaD&oa penyelesaian (atunggal. 1)-1 D maka bD&. a o 9 D b dan y o a D b (G'o).

persamaan-persamaan masing-masing mempunyai 0) /ntuk setiap a 4 G maka

2) =)

/ntuk setiap a, b E G (i) a 4 G dan m bilangan

ma 'a

(a o b)-1 D-1 bulat

o a -l. maka

positif, am D a o a o a o..,, o a sebanyak m faktor. a-m (a -1 D a 1 o a -l K... o a-1 sebanyak m faktor. aK D u (elemen identitas). (ii) ?ika (G'8) suatu grup aditif, a(QG dan m bilangan bulat positif, maka * ma D a8 a 8 a8,,, 8 a sebanyak m suku. -.P >. - ma D m,(-a) S (-a) 8 (-a) 8 ... 8 (-a) sebanyak m suku !D K(elgnen identitas grup aditif). " a & G, m"dan n bilangan-bilai5an bulat, maka ( i) am o an D am 8 h (# #( (am( %= am 2.1.2 .es ,onnatif * Pilihlah #, 3, atau 6 yang menurut pendapat #nda benarL 1. (G'o) suatu grup'yang ditunjukkan oleh tabel -.0 berikut ini u p" POu O p Ou up .abel -.0 Penyelesaian dari persamaan p o 9 D O dalam G adalah .... #. u .p

6. O -. %etentuan sama dengan nomor o p D O adalah .... #, u 3. p 6. O 0. Pernyataan-pernyataan,berikut ini, manakah yang menunjukkan bah;a (G'o) suatu grup abelian( i

#. /ntuk setiap a1 b 6 Giberlaku (a o b)-1 D b-1 o a-l "" 3. /ntuk setiapA, a, b, & G be'riaku (a o b o &)'-1" D a-1 o b 1 o &-1

6. ? i ka a, bQ. G dan m, n bi i.angan-bi langari bula t maka amn D aQ". e , maka penyelesaian dari persamaan -.1K 2. ?ika (G'o) suatu grup, pernyataan-pernyataan berikut ini manakah yang benar( #1 ?ika p, O, r 4 G maka (p o O o r)-1 D
1).-1 r-1 o O-1 o

p 1 3. ?ika p, O 4 G maka (p -l o O-

D p o O. (poO)mDpmoOm

6. untuk setiap p, O, 4 G dan m bilangan bulat maka1

=. (G'8) suatu grup aditif. Pernyataan-pernyataan berikut ini manakah yang benar( #. ?ika p, OkT G dan m bilangan bulat maka m(p 8 O) D mp 8 inO 1 ?ika p 4 G dan 'n,n bilangan-bilangan bulat, maka m (np) D (mn) p 6. ?ika p, O 4 G dan m bilangan bulat maka (p 8 O) m D pn 8

Om. 2.1.= dhnpan 3alik dan .indak Tanjut 6o&okkanlah hasil ja;aban #nda dengan %un&i ?a ;aban .es 4"ormatif 1 yang ada di bagian belakang modul ini. %emudian hitunglah jumlah ja;aban #nda yang benar dan gunakanlah rumus di ba;ah ini untuk mengetahui ti,ngkat penguasaan #nda terhadap materi %egiatan 3elajar 1. *-imus 1 .ingkat penguasaan D ?umlah ja;aban #nda yang benar 9 1KK^ = #rti tingkat penguasaan yang anda &apai1 PK^ FK^ IK^ - 1KK^ D - FP^ D - IP^ D - >P^ baik sekali baik &ukup. kurang

3ila tingkat penguasaan #nda men&apai FK^ ke atas, #nda dapat melanjutkan denga,n %egiatan 3elajar -. 3agusL .etapi bila tingkat penguasaan #nda masih di ba;ah FK^ , #nda harus mengulangi %egiatan 3elajar 1, terutama bagia3 yang belum #nda kuasai. -.11 2.- %egiatan i0elaiar - 2.-.1 /raian dan 6ontoh S/3G)/P 6ontoh -.I (1) G D (1, -1, i,. -iG dengan iD -1 terhadap operasi perkalian merupakan suatu grup (Periksalah). Sekarang perhatikanlah suatu himpunan bagian dari G yaitu NDE-1, 1G. Nimpunan N terhadap operasi perkalian merupakan suatu grup pula, tlasil kali l' dan -1 yaitu -1 berada dalam N, sifat asosiatif jelas berlaku. 4lemen identitasnya adalah 1 dan setiap elemen N mempunyai"in ers, yaitu (-1)-1 D-1 dan l-1 D 1. N 6 G, (G' 9) suatu grup dan (N' 9) merupakan suatu grup pula. $aka dikatakan bah;a N adalah subgrup dari G.

(-) Nimpunan bilangan real terhadap operasi penjumlahan merupakan suatu grup. 5impunan bilangan bulat terhadap operasi, penjumlahan juga merupakan"suatu grup. Nimpunan bilahgan bulat adalah himpunan bagian dari himpunan bilangan real. $aka terhadap operasi penjumlahan, himpunan bilangan bulat adalah subgrup dari himpunan bilangan real.. (0) Nim punan bilangan bulat terhadap operasi penjumlahan merupakan suatu grup. Nimpunan bilangan,bulat kelipatan = terhadap operasi penjumlahan pun merupakan suatu grup. Nimpunan bilangan bulat kelipatan = adalah.himpunan bagian dari himpunan bilangan bulat. $aka terhadap operasi penjumlahan,himpunan bilangan bulat kelipatan = adalah subgrup dari.himpunan bilangan bulat."+emikian pula, himpunan bilangan1 bulat kelipatan F terhadap operasi penjumlahan merupakan suatu grup, sehingga terhadap operasi penjumlahan, himpunan bilangan bulat kelipatan F merupakan subgrup dad himpunan bilangan builat. +efinisi -.- (G'o) suatu grup. N disebut sutQgrup dari G bila dan hanya bila N 6 G dan (N'o) merupakan"soatu grup. e -.1Perhatikan &ontoh -.I '@(1). G sendiri adalah himpunan bagian dari G dan (1) pun himpunan bagian dari G. G dan E1G terhadap operasi perkalian masing-masing merupakan suatu grup. ?adi G dan E1G masingmasing masing adalah subgrup dari G, dan disebut subgr-up tidak sejati (tri ial) dari G. Pada &7ntoh -.I (-) subgrup-subgrup tak sejatinya adalah EKG da> himpunan bilangan real" sedang pada (0) subgrup-subgrup tak sejatinya adalah EKG dan himpunan bilangan bulat.. $isalkan (G'o) suatulgrup dan,N adalah sembarang himpunan bagian dari G dan tidak kosong.Q#gar N terhadap operasi o merupakan suatu grup' haruslah memenuhi (i) operasi o pada N merupakan. operasi biner.
i

3erarti untuk setiap a, b 4 kt maka (a o b) 4 N pula. (ii) operasi o pada N bersifat asosiatif. Nal ini dipenuhi, sebab operasi o pada G bersifat asosiatif dan N 6 G. (iii) elemen identitas u harus berada dalam N dan (i ) setiap elemen N terhadap operasi o harus mempunyai in ers di dalam N. 3erarti jika a 6 N,maka a-" 41 N pula. $engingat syarat (i), kaMena a6- N dan aA 1 4 N maka a

o a-" D u harus berada dalam N. !leh karena itu syarat (iii) dapat dihapuskan. %eteranganketerangan ini selanjutnya dinyatakan sebagai teorema berikut ini. .eorema -.I (G'o) suatu grup, N 6 G dan N9 :-" N adalah sub'grup"dari G bila dan hanya b.ila (i) untuk setiap a, b 4 N maka .a o b e- N (N tertutup terhadap operasi o) dan (ii) untuk setiap a 4S N maka a -l 6-. N. 3ukti se&ara formal diserahkan kepada #nda sebagai latihan. Pada teorema -.I, jika a, b e N maka menurut (ii) dalam teorema itu bA 1 4 N, sehingga rinenurut (i) a o b-1 4 N pula. Nal ini telah menyatakait tertutupnya N terhadap operasi o dan adanya in ers untuk setiap elempn N. $aka teorema -.I dapat dinyatakan lebih singkat sebagai teore&na berikut ini1 .eorema -.F (G'o) suatu,grup, NfPf dan N 6 G. N subgrup dariL G bila dan" hanya bila untuk setiap a, b 4 N berlaku a o bA1 4 N." '. 3ukti1 *. +ibuktikan1 ?ika N subgrup dari G maka uhtuk setiap a, b 4 N berlaku p o b-1 4 N. , N subgrup darfG berarti (N'o) suatu grup. . #mbil b 4 N,'karena N suatuSgrup maka b 1 Q N. 5nQil1a 4 N dan b 17Q N dan N suatu grup maka a o bAl4 N. -.10 **. +ibuktikan1 ?ika untuk setiap a, b & N berlaku a4 b-1 6 N maka N adalah subgtup dari G., ;9 <6, ambil sembarang 7 6- N, menurut ketentuan O o & 1 4 N. %arena & o &-1 D u maka u ,*. *ni bet'arti N memuat elemen identitas O. #mbil sembarang d,4 N dan u6- N, menurut keQentuan maka u o d-1 4 N. %arena u o d-1.D d-1 maka d-1 6- N. *ni berarti setiap elemen N mempunyai in ers & 4" N dan d-1 4 N maka & o(d-1)-1. 4 N. padahal & o(d@1)-1D& o d maka & o d 4 N. ?adi jika &, d G N maka & o d E N. Nal'ini berarti N tertutup terhadap operasi o. N 6,G dan (G'o), suatu grup, maka operasi p pada N bersifat asosiatif pula. Tengkaplah bukti bah;a N suatu grup yang merupakan subgrup dari G.

6ontoh1 -.F Perhatikan segitiga sama sisi'#36 beserta,garis-garis beratnya pada gambar -.1 )m, )n dan )k berturut-turut adalah refleksi terhadap &ermin garis-gakis m, n dan k. )efleksi-refleksi ini masing masing men&erminkan segitiga #36 tetap pada bingkainya dan dioperasi simetril. !perasi operasi gimetri la innya adalah S (K, 12Q1=), S (K, -2K[) dan S,(K, 0>K[) yaitu rotasi dengan pusat pEpusat setitiga) dan su 6,ambar -.1dut putor berturut-iturut 1-K[, -2KK dan 0>KK (dengan arah yang berla;anan dengan arah perputaran jarum.jam). " S (K, 0>3[) memba;a segitiga #36 menjadi segitiga #36 semula, sehingga S(K' 0>K [) ,disebut operasi identitas, dan S(K, 0>K[) disebut *. ?ika S (K 1-K[)D S, maka S(K, -2K[) D S-. Perhatikan sekarang himp/nan operasi simetri pDE *, =, S-, )m, )n, )kG dan operasi perkalian o yang didefinisikan seperti pada &ontoh 1.10 pada modul 1..Sehingga + dengan ope"raQi perkalian o ters/sun tabel hasil operast o seperti terlihat dalam.tabel -.2"berikut ini.

-.12 K * SS S- S,aQ ' )tta )n 8 )n )k )k

=S * ) n ) k ) ) n S
-

) P 2 n ) S ) n ) m i k ) k ) n =

* S QQ

.abel -.2 Periksalah kebenaran penyusun tabel hasil operasi perkalian o pada + tersebut dengan memperhatikan &ontoh berikut ini.

6Qmbar -.0. )k o )n D Si Gambar -.- memberi ilustrasi bah;a )m o S- D )k yang ditunjukkan dalam tabel -.2 )k dilingkari. Sedang gambar -.0 mengilustrasikan bah;a )k o ) ditunjukkan di dalam segitiga.
n

D S- yang "dalam tabel, -.2",

-.1=

Perhatikan pengoperasian )k o

dilakukan )n ,lebih dulu dan dilanjutkan dengan )k.seperti

pada &ontoh 1.10 dalam modul 1. Selanjutnya #nda diharap.kan tidak akan mendapat kesukaran untuk menunjukkan bah;a (+' .o) suatu grup. 6oba tunjukkanlahL Perhatikan sekarang suatu himpunan bagiari dari +, yaitu .DE*, S, S -G. Nimpunan . ini terhadap operasi perkalian o merupakan suatu grup (buktikanlahL), maka . adalah subgrup dari +. Subgrup-subgrup lainnya adalah {I,
4

>, {I,

G dan E*,

G. $engapa (*, )m,,)n, )kG bukan

subgrup dari G( Perhatikan pula perpangkatan dari elemen-elemen +, yaitu, S0 D *,


m

D *, )nM D *, )k- D *. #pakah #nda mengerti bah;a SS D S-, SP D *, % "m, f-n11 D )n' )k-N D *(

? 4

Periksalahl Perpangkatan untuk setiap elemen dari suatu grup berhingga selalu,ada yang sama dengan elemen identitas."Nal ini akan digunakan untuk membuktikan teorema berikut ini. .eorena -.P (G' o) suatu grup berhingga. N 6 G dan ;9 6-" @ adalah subgrup dar i G bi la dan hanya bila untuk.s-tiap a, b 4 N, a o b 4 li "(N tertutup terhadap operasi o). 3ukti1 *. +ibuktikan1 jika N subgrup dari G ftiaka ; tertutup terhadap operasi o. ; subgrup dari G, maka (N'o) suatu grup. ,0erarti untuk tiap a, b, 4 N maka a o b 4 N (N tert/tdp terhadap operesi o). **. +ibuktikan1 jika untuk setiap a, b 6 G, a o bQ N maka ; s ubg r up da r i G. hmbil sembarang a 4 N, karena N tertutup terhadap operasi o, makaaoaDa-> N, a-oaDa06 N, a0oaDa2 4 N dan seterusnya.., an 4 N. ?adi a, a-, a0, 1.., an, ... semuanya berada dalamSN. .etapi N adalah,hirnpunan berhingga, maka pasti ada pengulangan dalam a, a-, a0, ..., an,.... $isalkan ada bilangan-bilangan bulat r dan s dengan o:s:r

yang nomTlhi ar D as". 3erartfar-s D u (elemen identitas dalam N). "Q%arena r - 6 - 1<K , makei ar-S"1 4 NN
a

r-s-1 DaD1 sebab a o ar-S-1 D ar-s D uU jadi a-1 . U

b.1> asosiatif operasi o pada G. .erbuktilah bah;a (t 6ontoh -.P1 Sifat asosiati"f dari operasi o pada N menyikuti sifat adalah,subgrup dari G. 3" adalah himpuQ an bilanPQ an bulat dan (Q 3U8) suatu y ruP3 GQ "L* , adalah himpunan bilangan blat, kelipatan 0, dan (40 0'8) merupakan suatu grup. 30 6 3 maka g0 adalah subgrup dari 3= adalah him)p unan bilangan bulat kelipatan = dan (3S'8) me"rupakan suatu grup pula. 3= 6 3 maka 3S adalah subyrup da r i 3. #pakah 30(110= "merupakan subgrup dari 3( 30 n A? B' 31= " Vaitu himpunan S bilanyan bulat kelipatan 1= (mengapa().' (3 1S '8) merupakan suatu grup pula (periksalah')e 31= 6 3, maka 31= adalah subgrup dari 3. ?adi 30 (1 3= a"dalah subyrup dari 3. Se&ara umum hal ini dinyatakan sebagai teoreina berikut ini. 3. .eorema -.1K (G'o) suatu grup. #pabila N dan" %L masing-masing adalah sul,9grup dari G maka N fl % suatu " subg"rup dari G pula. 3ukti1 #mbil sembarang 0, b 4. Nf1% maka a, b 6 % dan a, bQ N. a b 4 N dan N suatiQu subgrup maka a 0' -b 4 N. a, bQ % dan % suatu subgrup maka a o b 6 N. a o b 4 N dan a o b 6 %makaa, o b > N i) %. ?adi Nf1% tertutup terhadap operasi o (1) #mbil sembarang a6N(1%lmaka,a 4 N dan a T %. a 4 N dan N suatu subgrup"maka a-1 6 N a 6 % dan %lsuatu subgrup maka a-1 6, $ a-1 66 N dan a-1 6 % ma)Ga a-1 4 N fl $" "

?adi setiap elemen Nf1% menpunyai in ers ....(-). +ari (1) dan (-) disimpulkan bah;a N f1 % adalah subgrup dari G. (menurut teorema -,.I). . +efinisi -.0 (G'o) suatu g<'up % dan N masing-masing adalah himpunan bagian dari G,maka %N (yaitu hasil kali N dan %) adalah himpunan semul elemen (a o )( dengan a Q % dan b 6 N. ( 1C #tau ditulis1 %N DE(a o b) Q a6- % dan b 6- N), +efinisi -.2 (G'o) suatu grup dan N adalah himpunan bagian dari G, maka N -1 adalah himpunan semua "elemen a-1 dengan a 6 N. #tau ditulis1 N-1 D Ed-1 " a 4 NG, 3ukti 1( i) #mbi 1 sembarang y 6- NN maka y D a o b dengah a, b 4 N. a, b 4 N dan N suatu subgrup maka a o b 6 N, y e NN, y D a o b dan a o b (MQ N berarti yS4 N. ?adi NN 6 N M 4 NN ?adi N 6 NN ...,'(-) +ari (1) dan (-) disimpulkan bah;a NN D N. 3ukti (ii) diserahkan kepada #nda sebagai latihari. .eorema -.1- (G'o) suatu grup, N dan % masing-masing merupakan subyrup dari G, maka N% subgrup dari G bila dan hanya bi,la N% D %N. *T +ibuktikan, N% D %N D< N% suatu subgrup dari G. #mbil sembarang p, & & N dan b, d 4 % dan karena N dan % masing-masing subgrup dari G, maka a o & 4 N dan b o d 6 %i .eorema -.11 (G'o) suatu grup. (1) #mbil M e N dan u 6 N sebab N subgrup maka M o u" 6- Nti tetapi karena M o u D M maka "

?ika N subgrup dari G maka (i) NN D N dan (ii) N-1 D N. 3ukti1 *. +ibuktikan1 N% subgrup G D< N% D %N. $enurut teorema -.11 (ii) ?ika N% aubgrup N%... (1) 3egitu pula N subgrup inaka N-1 D N dan % subgrup maka %-1 D % (N%)-1 D %-1 N-1 (buktikan sebagai (N%)-1 D %N +ari.(1) dan (-) disimpulkan bah;a N% D . maka (N%)-1 latihan) -.1F * #mbi1 (a o b) 6-1. N% dan '(& o d) 4 N% maka (a o .b) o(& (&od),S((a o b) o &) o d sifat asosiatif S(a o (b o &)) o d sifat asosiatif S(a o(& o b) ) o d N% D %N S((a o &) o b)o d sifat asosiati4 (a o &) o(Q o d) sifat asosiati 4 ?adi (a o b) o(& o d) S(a o &) o (b o d), %arena a o & t N dan b o d"6- %, maka (a o &) o (b o d) 6 -. N%. Sehingga (a o b) o(& o d) 4 N% pula ?adi jika (a o b) 4 N% inaka (a o b) -1 6. N%. *ni berarti setiap elemen N% mempunyai in prs terhadap operasi o (-) +ari (1) dan (-) disimpulkan bah;a N% adalah subgrup dari G. 2.-.- Gatihan "Selesaikanlah soal-soal berikut ini. 1) (G'o) suatu grup, N * G dan Nf f>. 3uktikanlah bah;a N adalah subgrup dari G bila dan hanya bila (i) untuk setiap a, b G N, berlaku a o b 4.N dan (ii) untuk setiap a"> , N maka a-1 4 N. (-)

-) (G'o) suatu grup. 3uktikanlah bah;a,jika N subgrup dari G maka N-1 - N, , , i 0) (G'o) suatu grup, N',dan % masing-masing adalah subgrup dari G. 3uktikanlah baVi;a (N*6)-" D %-1 N-1 2) ?ika . subgrup dar'i S dan S adalah subgrup dari (G'o) maka buktikaniah bah;a . subgrup dari G. Nal ini berarti N% tertutup terhadap operasi o.... #mbil a 6 N dan b 6-" % maka (a o b) 4 N% a 6, N dan N,suatu subgrup maka a-1 6-. N b 6 % dan % suatu subgrup maka b-1 4- % a 1 6 N dan b-1 6-. % maka a-1 o b-1 Q N% *ngatlah bah;a (a o b)-1 D b-1 o a-1 D a1l o bI-1 karena N% Sehingga (a o b)-1 6S N% pula. (1) -.1P =) (G'o) suatu grup dan a e G. 3uktikanlah bah;a ND(y ( y 4 G dan"y o a D a o yG adalah suatu subgru dari G.

%un&i ?a;aban Tatihan 1) a. +ibuktikan1 N subgrup dari GD< (i) untuk setiap a," b 4 N, maka a o b 4 N dan (ii) untuk setiap a, 4 N maka a-1 (-- N. N subgrup dari G maka (N'o) suatu grup o sehingga baik (i) maupun (ii) dipenuhi. b. +ibuktikan1 ?ika untuk setiap a, b 4 N berlaku a o b 4 N dan a -1 G N maka N subgrup dari G. /ntuk membuktikan bah;a N subgrup dari G atau N suatu grup, tinggal menunjukkan bah;a N terhadap operasi o bersifat asosiatif dan mempunyai elemen identitas u dalam N. N(- G dan (G'o) suatu grup maka G terhadap operaSi o bersifat

asosiatif, demikian pula dalam N berlaku pula sifat asosiatif i tu. #mbil a > N, menurut (ii) maka a -1 4. N. a 4. N dan a -1 6 N, menurut (i) maka a o %arena a o a-1 D u maka u 4 N. .erbukti. -) N subgrup dari G dan dibuktikan bah;a N-1 D N. #mbil sembarang a 4 N dan karena N suatu subgrup maka a-1 Q N. $enur/t definisi -.2, jika a-1 4 N maka (a-1)-1 e N-1 , %arena (a-1)-1 D a maka a 4. N-1 ?adi, j ika a 4 N maka a 4 N-1, berarti N 6 N-1 ... ,(1) #mbil sembarang b 4 N-1 maka b D y"-" dengan y 6 N. y 4 N dan 5"suatu subgrup maka y -l 4 N.1. b % y-1 dan yA1 4 N maka b 4 N. ?adi, jika b4 N-1 maka b 4 N berarti Nr 6 N.... (-) ' +ari (1) dan (-) disimpulkan. bah;a N-1 D 1E. 0) N dan % masing-masing subgrup dari G, dibuktikan bah;a
(N%)

-1 D %-1 N-1.

#mbil y E(E+K(-1 maka yDS(a o b) -1 dengan a 4 N dan b 4 %. yD (a o b)-1 --@b-1 o a-l. %arena b-1 o a-1 4. %-1N-lQ (mengapa() maka y 4 % 1N-1

1 -.-K ?adi, jika y 4(N%)-1 maka y 4 % 1N 1 maka (N%)-1 6 i %-1N 1 (1)

#mbil M 4 % 1N-1 maka M D &I-1 o d"1 dengan & 4 % dan d e N. bD & -1 o d-1 D (d o j&)-1. %arena d 4 N dan & 6 % maka (d o &) -1 4(N%) .A1 sehingga M C-- (N%)-l. ?adi, jika M 4 %-1N-1 maka M 6- (N%)-1 berarti $-1 ;-1 61(N%)-1 (-)

+ari (1) dan (-) kesimpulan bah;a (N%)-1 D %-1 N-1 ,. 2) . subgrup dari S maka . suatu grup dan . 6 S. S subgrup dari G maka S 6 G. .6SdanS6G"maka.G G. . 6 G dan . suatu grup maka . subgrup dari G. 6atatan. operas i-operasi biner pada ., S dan G adalah sama. =) (G'o) suatu grup dan a 6. G. #kan dibuktikan bah;a NDE D I y 4 G dan y o a D a o yG adalah subgrup dari G. /ntuk menunjukkan bah;a N suatu subgrup dari G, diperlihatkan bah;a N tertutup terhadap operasi o dan setiap elemen N terhadap operasi o mempunyai in ers dalam N pula. #mbil b, & 6- N maka dipenuhi bah;a b o a.D a o b dan & o a D a o & Sekarang perhatikan (b o &) o aD b o(6 o a) sifat asosiatif daVam G D bo (ao&) . dalam G S (aob) o& dalam G ?adi, (b o &) o aD a o(b o &). Nal ini berarti (b K &) 6 N. $aka N tertutup terhadap operasi o. #,-nbil b 4 N berarti b 4 G dan karena G suatu grup maka ada b-1 4 G -.-1 b4Nmaka boaDa!b b-1o (b o a) Db-1o (aob) b4N D a o(b o &) sifat asosiatif &4N (b & a) o & sifat asosiatif *

(bl ob) o a D uoaD aD

(bloa) o 1 (b- oa) o b (b-1oa) o b -1 1 a o 1 D ((b- o a) o b) o b-1 a o b-1 D(b 1" o a) o (b o b-1) , aob-1D (b-loa) u aob-lDb-1 o a

Nal ini menunjukkan bah;a b"@1 4 N. ?adi setiap elemen N mempunyai in ers dalam N. .erbuktilah bah;a N adalah subgrup dari G1

2.-.0 )angkunan 3erikut ini (G'o) suatu grup., 1) N suatu subgrup dari.G berhubungan N 6 G dan (N'o) suatu grup. -) N 6 G dan NfOf maka N subgrup dari G bila dan hanya bila (i) untuk setiap a, bG N berlaku a o b 6- N dan (ii) untuk setiap a 4 N,maka a-1 4 N. 0) N 6 G dan NfOf maka N adalah subgrup dar i G bi la dan hanya bi la untuk setiap a, b 4 N maka a o b-1 4 N. 2) G dan EuG adalah subgrup-subgrup tak sejati (tri ial) dari G. =) G suatu grup berhingga, N 6 G dan N E )S maka N subyrup dari G bila dan hanya bila untuk setiap a, b e- N maka a o b 6- N. L >) ?ika N dan % masing-masi,ng adalah subgrup dari G maka"Nf1% subgrup dari G pula. I) ?ika N dan % masing-masing himpunan bagian dari G, maka N% def E(a o b) * a 4 N dan b e %G F) ?ika N himpunan bagian dari G maka N-1 def (a-1 a4N)

-.-P) i 1K) ?ika N dan % masing-masing subgrup dari G maka N% adalah subgrup dari G bila dan hanya,bila N% D %N. ?ika N subgrup dari G maka NN D N dan N -1 D N.

2.-.2 .es ,ormatif Pilihlah #, 3 atau 6 yang menurut pendapat #nda paling tepat. 1) ?ika (G'o) suatu grup, N 6 G dan N9 P> maka N adalah subgrt,ip dar i G bi la dan hanya bi la... . #, untuk setiap p, O t G maka p o 3F 1 4 N. 3, untuk "setiap p, O 4 G maka p o O 4 N dan p 1 4. N.6. (N'o) merupakan suatu grup -) Pernyataan-pernyataan,berikut ini manakah yang salah( #. Setiap subgrup dari G menurut eleinen identitas dari G. 3. ?ika G suatu grup abelian maka setiap subgrup" sejati dari G abelian pula ?ika h suatu grup abelian dan N subgrup dari G, maka G grup abelian 0) ?ika N dan % masing-masing subgrup dari G maka .... #. (N%)-"(N%) D u A" (N%)-1 (N%) D N% N 1 % 1- %N _Q 2) GDEK, 1, -, 0, 2,"SG terhadap operasi penjumlahan modulo> merupakan suatu grup. Q Nimpunan-himpunan berikut ini, manakah yang merupakan subgrup dad G ( #. El, 0, =G

). EK, -, 2 G 6. EK. , 0G =) ?ika N dan,% masing-masing subgrup dari G maka N% adalah subgrup dari G bila dan hanyajbila.... "1 (N%)-l h N-9%-1 A" (4i%) -1" D %-1 N-1 6. N-1%1

D N%

-,-0 2.-.= /tnpan +alik dan .indak TanQut 6o&okkanlah hasil ja;aban #nda dengan %un&i ?a;aban .es ,ormatif - yang ada di bagian belakang modul ini. %emudian hitunglah jumlah ja;ab#n #nda yang benar dan gunakanlah r/mus di ba;ah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan #nda terhadap materi %egiaton Felajar 1. )urnus 1 .ingkat penguasaan D ?umlah ja;aban #nda yang benar 9 1KK^ = #rti tingkat penguasaan yang anda &apai11 PK^ FK^ IK^ - 1KK^ D - FP^ D - IP^ D - >P^ D baik sekali baik &ukup kurang

3ila tingkat penguasaan,#nda mer.&apai FK^ ke atas, #nda dapat melanjutkan dengan %egiatan 3elajar 0. 3agusL .etapi bila tingkat penguasaan #nda masih di ba;ah FK^ , #nda harus mengulangi %egiatan 3elajar -, terutama.bagian yang belum #nda kuasai. -.-2 4., %egiatan,3elajar , 2.0.0 /raian dan 6ontoh G)/P S*BT*% Perhatikan &ontoh -.R dalamU%egiat1.en 3eiajar - modul ini. +DE*, S, SM, )m )n, )kG adalah suatu grup dari operasi-operasi simetri pada segitiga samasisi. S adaiah rotasi dengan pusat K (pusat segitiga) dan sudut putaM 1-K[ (dengah arah berla;anan dengan arah perputaran jarum jam). Pm,

)n dan )k berturut-turut adalah refleksi dengan &ermin garis-garis berat "m, n, k dan * adalah transformasi identitas. Pada &ontoh 'itu ditunjukkan pula bah;a .DE*, S, S-G adalah subgrup dari +, maka . merupakan suatu grup. Sekarang khusus perhatikan himpunan . ini s o SD S-> .' S-o SDS0D *Q, .', S0 o SD S2 D S6- .' S= D S - Q .' S> D * 4 . dan seterusnya sehingga untuk bilangan bulat positif m, am 4 .. +emikian pula S-1 yaitu rotasi dengan pusat, K dan sudut"putar - 1-K K (searah dengpn arah perputaran jarum jam) maka S-1 D S-- 4 ., S-- D(S-1) -D S-1 o S-1 D S- o S- D S2 S4 .' S-0 D S-- 0 S-1 D S K S- D S0 D * 4. . dan seterusnya, sehingga untuk n"bilangan bulat positif, a-n 4 . pula. ?adi elemen-elemen . merupakan perpangkatan (dengan pangkat bilangan bulat) dari S. +alam hal ini S disebut penghasil (generator) dari grup .. GVup . sema&am ini disebut grup siklik. 6ontoh -.1K1 Perhatikan Quatu grup permutasi dari 2 elemen 1, -, 0, dan 2 berikut ini. o6 D 1 , U, 6 -21 [2 0 D 66 - o ditulis dengan sikel sebagai dD(1-20)
o6-

[Q - D &, *- o a D (1-20) o (1-20) D (12) (-0)," D (12) (-0) o (1-20) D (102-) 6_, 2 D o& 0 K o6 D (102-) o (1-20) D (1) D u K,Q, = D o6 2" o a D (1) o (1-20) S" (1-20) D o6 &,(,> p& = K KA D o( o o( m o( a&Q D o: > K:B D a - o o6 D 6:0 dan seterusnya. -.-= Pandang 6DE u, oi,&Q:-, &$ 0G maka 6 adalah grup siklik dengan generator o: . (6oba periksalah). #pakah K: -1, 30G-)-l" ( p: ) -01 o: -2( +efinisi -.= Grup G disebut gr/p siklik bila dan hanya bila ada elemen a 4 G sedemikian hingga setiap elemen y> G, yD am dengan m bilangan bulat elemen a E G disebut penghasil (generator) dari G.

?ika G suatu grup siklik, apakah G suatu grup abelian( Va, 3uktikanlaht
-1

"( dan tentukanlah p6 --,

6ontoh -.11 (1) 3D Nimpunan bilangan bulat,.terh>dap operasi penjumlahan,. 3 merupakan suatu grup., Grup 3 ini. dapat dipandang sebagai grup siklik dengan generator 1. Setiap bilangan bulat n dapat dinyatakan sebagai jumlah.n suku yang semua sukunya 1. $isalnya = D "1 berhingga. (-) Nimpunan bilangan bulat modulo n terhadap operasi penjumlahan modulo > juga merupakan suatu grup siklik dengan order 1 atau (n - 1). $isalkan GDEK, 1, -, 0, 2, =1 terhadap operasi penjumlahan modulo > adalah grup siklik dengan generator 1 atau =. sebab ((0 ) (2 ) (= ) (> ) (I ) ) (= (= ) (= ) (= ) (= ) (= ) D D 1K D 1= D -K D0K -= D D D D D D D S 2 (mod >), 2 4 G 0 (mod >), 0 4 G - (mod >), - 4 G 1 (mod >), 1 6 G K (mod >), K 4 G = (mod >), = 6- G 18."1 8* 8 1. %arena banyaknya elemen 3 (order grup 3) tak berhingga, maka 3 disebut grup ,siklik tak

dan seterusnya. (-1) (--) (-0)

) 0= ( D-=D1 (mod >),114G ( = S-1K D 2 (mod >), 2 4 G ( 0 (mod >)", 0 4 G = S-1= dan seterusnya = DS

Sehingga untuk setiap bilangan bulat m maka m (=) 4 G. -.-> +efinisi -.> ?ika G suatu grup dan a4Q LG, periode (order) dari a adalah bilangan bulat positif terke&il m sedemikian"hingga am D u. ?ika tak ada bilangan bulat positif dOmikian, maka dikatakan bah;a a.berperiode tak berhingga. Periode a di tulis p(a). Gambar -.2 "

Pandang himpunan .DE*, S, S-, S0G. $aka dengan mudah dapat ditunjukkan bah;aU. terhadap operasi perkalian o merupakan suatu grup. Grup . ini pun merupakan grup siklik dengan generator S atau S0 ($engapa(), D 2. Perhatikan lagi &ontoh -.11 (-), yaitu GD. EK, 1 -, 0 2 =) terhadap operasi penjumlahan modulo > merupukan grup siklik dengan generator 1 atau =. sedangkan order grup G yaitu n (G) S, >. $engingat ) Perhatikan bah;a faktor persekutuan terbesar dari 1 dan > yaitu (1,>)D 1. 3egitu pula (=,>) D 1A. Pada &ontoh -.11 (-), p p (2) D 0 sebab (0) (2) D P(0) D -, P(-) D 0, P(1) D (=) 1D D " 6oba periksalah bah;a periode setiap elemennya adalah p (*) D 1,"p (S)D 2, p (S -) S, - dan p(S0)

> sebab (>) (=) D 0K D K (mod >). K (mod >). ,Selahjutnya periksalah bah;a > dan p (K) D 6ontoh -.1- Perhatikan gambar -.0. " $isalkan`S (K, PK7) adalah rotasi dengan pusat K dan sudut putaran PK K berla;anan arah dengan arah perputaran jarum ?am, ?ika S (K,PK[) D S maka S (K, 1FK[) D S-, S(K,-IK[) S S0 dan S(K,0>K[) D S2 D yaitu transformasi identitas. generator G make grup siklik G dapat ditulis sebagai (K.1, 1.1 -.?,, 0.1, 2.1, .=.1) atau EK.=, 1.= -.=, 0.=, 2.=, =.=G. , -.-I , +emikian pula pada &ontoh -.1-, . E*, S, "S-,. S0G terhadap operasi perkalian o, . merupakan

suatu grup siklik dengan generator S atau S 0. !rder,grup . yaitu n (.) D 2. Perhatikan pula bah;&i(2,1) D 1 dan (2, 0) D 1. 6ontoh-&ontoh ini me&nba;a kita pada teorena berikut ini1" .eoresna -.101 ?ika (G'o) suatu grup siklikn dengan order k.a t& G dengan o : t : k, maka a t merupakan generator dari G bila dan hanya bila t) D 1. 3ukti1 *. +ibuktikan1 ?ika (k, t) D 1 maka at generator G. GDEa, a-, a0, ak-1, ak D uG, %ita pernah mempelajari dalam .eori 3ilangan,, jika (k,t) S 1 maka ada bilanganbilangan bulat 9 dan y sedemikian sehingga k9 8 ty D 1 sehingga ty D 1- k9. %arena n(G) D k maka ak D u. Perhatikan"bah;a1 (at)y D aty D1al-k9 D a o,"a-k9 D a o(ak)-9 D a o u-B D a o uD a ?adi. (at)y D a. *ni berarti bah;a elemen a dihasilkan oleh perpangkatan a t. !leh karena setiap elemen G merupakan perpangkatan dari a, maka setiap elemen G dap>t dihasilkan oleh perpangkatan dari at. ?adi at adalah generator G. **. +ibuktikan' ?ika at generator G maka (k, t) D 1. at generator G, make setiap elemen G merupakan perpangkatan dari at. a 4 G dan misalkan aD(at)y dengan y bilangan bulat makaaoalDatyoal uDaty-1
a

kSaty-1 *ni berarti (ty - 1) merupakan kelipatan dari k, rriisalkan ty - 1 D k9, maka k9 - ty D.1 Qan disimpulkan bah;a (k, t) D 1. 6,engkaplah pembuktian teorema T0 tersebut. 1

6ontoh -.10 ?ika GDEa, a-, a0, a2, ..., u D a1>G suatti grup- siklik.
a *

0 =, aI, aPQ ,all, a10 atau

i -a'a generator G adalah a, als, Perhatikan himpunan P D Eu, a -.-F perkalian o seperti pada G. Periksalah bah;a P merupakan suatu grup d i an karena P 6 G maka P subgrup dari G. P merupakan grup siklik pula (mengapa() dengan generator a# atau a1-. 6ontoh terakhir ini mengarahkah kita pada teorema berikut ini,, , .eorema -.12 Setiap subgrup daii gnp siklik aalah grup siklik pula. 3ukti1 $isalkan G suatu grup siklik dengan generator a, maka setiap elemen G merupakan perpangkatan dari a. #mbil N suatu subgrup dari G yang tidak hanya terdiri atas elemen identitas saja (bagaimana kalau diambil N yang hanya me tnuat elemen identitas saja(). $isalkan m adalah bblangan bulat positif terke&il sedemikian hinggaQam 4. N. #mbil sembarang eletnen ak e N. +alam .eori 3ilangan, kita telaK mengetahui bah;a setiap bilangan bulat k dapat dinyatakan sebagai kD&( 8rdenganK: r :m $aka ak D aOn 8 rD a&P o ar a-Om o ak D ar ( am) -O Z ak D ar . berarti ak D aOm D (am) O, generator a, am 4 N dan N suatu subgrup maka (am)-O '% N. (am)-O 4 N dan ak 4 N dan karena N suatu subgrup, maka , Nal ini menunjukkan bah;a N merupakan subgrup siklik dengan m a1-G terhadap operasi

(am) O o ak 6- N. %arena (am)-(*.o.ak D ar maka ar 4 N pula. *ngat ketentuan -di atas bah;a jika K:.r : m maka ar 4 N tidak m ungkin terjadi, sebab m adalah bilangan bulat positif terke&il sehingga a m 4 5. $aka satu-satunya kemungkinan adalah r DK 2.0.- Tatihan 0 Selesaikanlah -toal-soal berikut iniL 1) G suatu grup dan N adalah subgrup siklik dari G dengan generator a 3uktikanlah bah;a p (a) D n (N). -.-P Pandang permutasi dari 1, -, 0 dan 2. Nimpunan Remua permutasi itu merupakan suatu grup yang biasa disebut S2. .enlt' kanlah periodeperiode dari (1-0) dan (1-).(02). 0) #pakah + D f (l), (1-) (02), (10) (-2), (12)(-0N G terhadap operasi perkalian o pada permutasi merupakan suatu grup siklik( ?elaskanL 2) #pakah (1, -, 0, 2, suatu grup siklik( =) GDEK, 1, -, 0G terhadap operasi penju$lahan modulo 2 suatu grup siklik. 3uktikanlahL .entukanlah periode setiap elgnen G. >) G adalah grup siklik dengan generator a. 3uktikanlah bah;a G suatu grup tak berhingga bila dan hanya bila ak D ar D< k D r. I) 3erapakah banyaknya elemen yang dapat menjadi generator gnp siklil& berorder F( F) Setiap grup siklik adalah PMup abelian, buktikanlahi %un&i ?a;aban Tatihan 0 1) $isalkan p(a)..D k maka ak D u. N adalah- subgrup siklik dehgan generator a, maka an (N) D u. $aka an (N) D ak D u ?adi p (a) D n (N).

-) $isalkan &: D (1-0) 66 - D !Q o o: S (1-0) o (1-0) D (-10) 6: 0DK(- K o6D. (-10) o(1-0) S(1) D u. ?adi p- ( o6 G1Q0 (_Q D -. 0) +ibuat "tabel hasil operasi perkalian o pada + dan misalkan (1) S u, (1-) (02) D 6:,, (10) ("4( = p dan (12) (-0) % "9 " * ,->) terhadap perkalian modulo I merupakan -.0K u 0~ o& / U $isalkan ,7 D (1-) (02) maka p

.abel -.= memperhatikan tabel -.= terlihat bah;a &-:


-

D u,

dan

u dan n (+) D 2 maka + bukan"grup siklik. 2) 3uatlah tabel hasil operasi perkalian,modulo I pada .. +ari tabel tersebut akan mudah #nda peroleh bah;a p (1) D 1, p(-)D 0, p (0) D >, p (2) D 0, p (=) D > dan p (>) D -. . adalah grup siklik dengan generator 0 atau =. =) Seperti &ontoh -.11 (-). GDEK, 1, -, 0G terhadap operasi penjumlahan modulo 2 merupakan grup siklik dengan generator 1 ataa 0.

>) a. +ibuktikan1 (ak D ar D< k D r) D< G tak be rhingga. ak D ar D< k D r. *ni berarti perpangkatan dari a merupakan elemen-elemen yang berlainan. Tebih jelas, jika dilihat kontrapositif dari implikasi itu, yaitu k_ rD< ak f ar. ?adi G tak berhingga. b. +ibuktikan1 G tak berhingga D< (ak D ar D< k D r). %ontrapositif dari implikasi irii adalah1 @?ika ak D ar dan kf r maka G berhingga@,Pernyataan ini yang akan dibuktikan. ak D ar. $isalkan k < r, maka ak-r D u. #ndaikan m bilangan,bulat positif terke&il sehingga am D u. Pandang GDEas a-, ia0Q ...Q am-11 am D uG, 4lemen-elemen G ini satu dengan lainnya tidak sama, sebab apabila ada yang sama, misalnya. Q" as D at dengan /Q,: s: *t : m maka at-s D u dengan !: t - s : m. *ni bertentangan dengan pengandaian bah;a m bilangan bulat positif terke&il dengan am D u. -.01 -D ' nbi 1 se&nbarang a. 4 G. setiap bilangan bulat O dapat dinyatakan sebagai ODpm8hdenganoQ:h,:m. $aka aO D aPt" 8 H S (am) p o ah D up oA-aH D uoah aO D ah dengan o: h: m. *ni berarti aO 4- G. ?adi setiap perpangkatan dari,a merupakan salah satu di antara elemen-elemen G. $aka G berhingga. I) $engingat teorema -.10, jika G suatu, grup siklik dengan order F maka ada 2 elemen dalam G yang dapat menjadi generator G. F) .unjukkan bah;a am o an Dam(

2.0.0 )angktman 1. 7efinisi arun siklikS G suatu grup siklik bila dan hanya bila ada elemen a 4 G sedemikian hingga untuk setian *t ada bilanaan bulat m-sehingga 4lgnen *-4c6#ltu disebut gPnPra,nr (-Qr hasill G. * -. rio K,I - S,,1 K K ?ika G suatu grup dan a 6 G, periode (orderc) daVQ adalah bilangan b@a,t posi 1IF t-PrkPcAi 1,*$ sedemikian hingga e Su. i ika tidak ada bilangan.bulat positif demikian, maka dikatakan bah;a a berperSiSode tak berhi7-bj... Periode a ditulis p(a) 0. ?ika G suatu OruO sikl i7 dengan 2Qder k, at ,Q dengan 08G6"7 maka at generator G bila dan hanya bila (k, t) D 1 (k, t) adalah faktor persekutuan terbesar dari k dan,t. 2. Setiap QQ dari Oruo siklik adalah siklik pula. =. Setiap run GiQt ik adalahh OQ11r) -nb7l Ja4 -.02.0.2 .es ,ormatif 0 * 2 Pilihlah #, 3 atau 6 yang menurut pendapat #nda paling tepat. 1) Pernyataan-pernyataan*berikut ini manakah yang benar( #. ?ika Q suatu grup abelian maka setiap subgrupnya merupakan grup siklik, , 3. ?ika suatu subgrup dari g merupakan grup siklik maka G suatu grup "siklik,
K

. ?ika G suatu grup siklik maka subgrupnya merupakan grup abelian. -) ?ika G suatu grup siklik yang berorder 11, maka banyaknya elemen G yang dapat menjadi generator G ada.... #1 1K 3. 11 6. 10) $anakah yaog merupakan grup siklik( (1, -, 0, 2, =) terhadap operasi penjumlahan modulo =. 3. El, -, 0, 2, =G terhadap operasi penjumlahan modulo >. 6. E(1), (1-), (1-0), (1-02) G yaitu himpunan permutasi elemenelemen 1, -, 0 dan 2 terhadap operasi perkalian o. 2) Periode suatu permutasi (-1) (20) adalah.... #. 2 3. 0 e =) ?ika G D EV, y-, #. G,-1 Q G V--1 V2 6. V-2 D V >) GD EK, 1, .-, 0, ..., 'IG terhadap operasi penjumlahan merupakan suatu grup. Periode dari 0 adalah .. #1 F 3. > 6. 2 V0, y2, y=f D uG adalah grup siklik, maka ... . modulo F K -.00 4.,./ (!0a% t0alik dan .indak Tanjut

6o&okkanlah hasil ja;aban-#nda dengan %un&i ?a;aban .es 4ormatif 0 yang ada di bagian belakang modul ini. %emudian hitunglah jumlah ja;aban #nda yang,benar dan1

gunakanlah rumus di ba;ah ini untuk mengetahui tingkat penguasaari #nda'terhadap1materi %egiatan 3elajar 0. R1%123 .ingkat penguasaan D ?umlah ja;aban #nda yang benar 9 1KK^ > #rti tingkat penguasaan yang anda &apai1 PK^ FKR IK^ - 1KK^ D - FP^ D - IP^ " D - >P^ baik sekali baik &ukup kurang

3ila tingkat penguasaan.#nda men&apai FK^ ke atas, #nda dapat melanjutkan den.gan 3uku $ateri Pokok 0. 3agusL .etapi bila tingkat penguasaan #nda masih di ba;ah FK^ , #nda harus mengulangi %egiatan 3elajar 0, terutama ba&jiah yang belum #nda kuasai. -.02 e = %un&i ?a;aban .es ,armatif =.1 %un&i ?a;-aban .es 7,ormatif 1 . 1) 3 sebab p o pD -) 6 sebabpoO-D o(OoO) D o p D O 0) 3 # benar tetapi'tidak tepat, karena syarat abelian tidak digunakan. 6 salah karena m dan n bukan elenen dari G 2) # 3 dan 6 salah karena G bukan grup abelian =) 3 # dan 6 salah karena G bukan grup abelian =.- %un&i ?a;aban .es ,ormatif - 1) 6 # dan 3 salah, benarnya haruslah p, O E N -) 6 6 salah, sebenarnya G abelian, maka subgrup N abelian 0) 6 sebab N %-1 dan 6 salah, sebab sifat tertutupnya tidak dipenuhi =) # sebab (N%)-1. D -1 D 2) 3 #

D(%N)

=.0 %un&i ?a;aban .es Pormatif 0 1) 6 sebab jika G siklik maka subgrupnya siklik dan setiap grup siklik pastilah abelian. -) # 3anyaknya bilangan bulat positif yang kurang ddri 11 dan relatif prima dengan 11 adalah 1K. 0) # =ebaQ E1,-,0,2,=G S modulo =.

K,1,-,0,2G untuk operasi . penjumlahan -.0= 2) 6 sebab (-1) (20) o (-1) (20) D (1)

=) 3 6 salah, benarnya, y-2 D y2. #, salah, karena setiap perpangkatan y merupakan elgnen G. >) QQ i ih *jrj2Gkr. -.0> e sebab F.0 D -2 -- o (mod F)

You might also like