Professional Documents
Culture Documents
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran
dan keseimbangan). Anatominya juga sangat rumit. Indera pendengaran berperan penting
pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk
perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan
orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Deteksi awal dan
diagnosis akurat gangguan otologik sangat penting.
Definisi gangguan pendengaran adalah ketidakmampuan secara parsial atau total
untuk mendengarkan suara pada salah satu atau kedua telinga. Pembagian gangguan
pendengaran berdasarkan tingkatan beratnya gangguan pendengaran, yaitu mulai dari
gangguan pendengaran ringan (20-39dB), gangguan pendengaran sedang (40-69 dB) dan
gangguan pendengaran berat (70-89 dB). Berkurangnya pendengaran adalah penurunan
fungsi pendengaran pada salah satu ataupun kedua telinga. Sedangkan tuli adalah penurunan
fungsi pendengaran yang sangat berat yang bisa disebabkan oleh suatu masalah mekanis di
dalam saluran telinga atau di dalam telinga tengah yang menghalangi penghantaran suara
(penurunan fungsi pendengaran konduktif). Selain itu disebabkan oleh kerusakan pada telinga
dalam, saraf pendengaran atau jalur saraf pendengaran di otak yang merupakan penurunan
fungsi pendengaran sensorineural.
Gangguan pendengaran merupakan defisit sensorik yang paling sering pada populasi
manusia, mempengaruhi lebih dari 250 juta orang di dunia. Di dunia, menurut perkiraan
WHO pada tahun 2005 terdapat 278 juta orang menderita gangguan pendengaran, 75 - 140
juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Sedangkan pada bayi, terdapat 0,1 0,2%
menderita tuli sejak lahir atau setiap 1.000 kelahiran hidup terdapat 1 2 bayi yang menderita
tuli. Dari hasil "WHO Multi Center Study" pada tahun 1998, Indonesia termasuk 4 (empat)
negara di Asia Tenggara dengan prevalensi ketulian yang cukup tinggi (4,6%) yang dapat
menimbulkan masalah sosial di tengah masyarakat. Berdasarkan hasil Survei Nasional
Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran di 7 provinsi tahun 1993-1996 ditemukan
prevalensi ketulian 0,4% dan gangguan pendengaran 16,8%.
2
Berikut beberapa penyakit pada organ sensori telinga yang akan dibahas lebih lanjut,
sebagian besar di antaranya akan memberikan gejala gangguan pendengaran bahkan sampai
ketulian.
1. Tuli mendadak
2. Gangguan pendengaran akibat bising (noise induced hearing loss)
3. Gangguan pendengaran akibat obat ototoksik
4. Kelainan liang telinga
a. Impaksi serumen
b. Benda asing di liang telinga
c. Otitis eksterna
d. Otitis eksterna maligna
e. Otomikosis
f. Herpes zoster oticus
g. Keratosis obturans
5. Kelainan telinga tengah
a. Gangguan fungsi tuba eustachius
b. Trauma telinga tengah
c. Barotrauma
d. Otitis media
i. Otitis media akut
ii. Otitis media supuratif kronis
iii. Otitis media serosa
e. Otosklerosis
f. Kolesteatoma
6. Penyakit Meniere
7. Kelainan kongenital pada liang dan daun telinga