You are on page 1of 346

64

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Visi Kami
Our Vision

Menjadi penyedia layanan


keuangan terbaik di Indonesia
melalui customer service
excellence
To be the finest financial
services organization in
Indonesia through excelling in
customer service

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

01

4
Profil Perusahaan
Company Profile

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

DAFTAR
ISI

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

TABLE OF
CONTENT

Profil Perusahaan
Sekilas Perusahaan
Struktur Pemegang Saham
Peristiwa Penting

4
4
11
12

Company Profile
Company in Brief
Shareholders Structure
Event Highlights

Ikhtisar Data Keuangan Penting


Ikhtisar Data Keuangan Penting

14
14

Financial Highlights
Financial Highlights

Sambutan Presiden Komisaris


Sambutan Presiden Komisaris
Biografi Dewan Komisaris

16
16
20

Message from President Commissioner


Message from President Commissioner
Commissioners Biographies

Laporan Presiden Direktur


Laporan Presiden Direktur
Biografi Direksi
Struktur Organisasi

22
22
28
32

Message from President Director


Message from President Director
Directors Biographies
Organizational Structure

Analisis & Pembahasan Manajemen


Ikhtisar Bisnis
Teknologi Informasi
Sekilas Keuangan
Sumber Daya Manusia

34
34
42
48
56

Management Discussion and Analysis


Business Highlights
Information Technology
Financial Review
Human Resources

Tata Kelola Perusahaan


Tata Kelola Perusahaan

64
64

Good Corporate Governance


Good Corporate Governance

Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Risiko Kredit
Risiko Pasar
Risiko Operasional
Risiko Likuiditas
Risiko Hukum
Risiko Stratejik
Risiko Kepatuhan
Risiko Reputasi

70
70
76
128
130
132
142
143
143
146

Risk Management
Risk Management
Credit Risk
Market Risk
Operational Risk
Liquidity Risk
Legal Risk
Strategic Risk
Compliance Risk
Reputational Risk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

149
149

Corporate Social Responsibility


Corporate Social Responsibility

Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan

Data Perusahaan
Daftar Produk
Kepemilikan Saham
Kantor Pusat dan Daftar Kantor Cabang
Pejabat Eksekutif

154
154
Lampiran/
Schedule
311
312
321
322
325

Financial Statements
Financial Statements
Notes to the Financial Statements

Corporate Data
List of Products
Shareholders Composition
Head Office and List of Branches
List of Excecutives

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

Sekilas Perusahaan
Company in Brief

Commonwealth Bank Indonesia merupakan


anak perusahaan Commonwealth Bank of
Australia yang merupakan penyedia jasa
keuangan terpadu terbesar di Australia.

Commonwealth Bank Indonesia is a subsidiary


of the Commonwealth Bank of Australia,
the largest integrated financial services
provider in Australia.

Kehadiran Commonwealth Bank Indonesia


merupakan bagian dari strategi jangka
panjang Commonwealth Bank of Australia
untuk mengembangkan bisnisnya hingga
ke Asia Pasifik. Di Indonesia sendiri, ditandai
dengan dibukanya kantor perwakilan
Commonwealth Bank of Australia pada
tahun 1990.

The development of Commonwealth


Bank Indonesia is part of Commonwealth
Bank of Australias long term strategy
to expand its business in Asia Pacific.
In Indonesia, this began with the opening
of the Commonwealth Bank of Australias
representative office in 1990.

Pada tahun 1997 Commonwealth Bank


of Australia membentuk perusahaan
joint venture untuk menyediakan layanan
perbankan korporat bagi entitas bisnis
Indonesia dan perusahaan lainnya. Pada
tahun 2000, perusahaan tersebut menjadi
Commonwealth Bank Indonesia, dengan
Commonwealth Bank of Australia sebagai
pemegang saham utama.

In 1997 the Commonwealth Bank of


Australia established a joint venture
company to provide corporate banking
services to Indonesian business entities.
In 2000, the joint venture company
became Commonwealth Bank Indonesia,
with the Commonwealth Bank of Australia
as its majority shareholder.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Commonwealth Bank Indonesia mengembangkan fokus


usahanya pada layanan Wealth Management, Perbankan
UKM, Perbankan Ritel dan Perbankan Komersial.

Commonwealth Bank Indonesia focuses on four


business areas which are Wealth Management
Services, SME Banking, Retail Banking and
Commercial Banking.

Pada tahun 2007, sebagai bagian dari


rencana pengembangan pasar Usaha Kecil
Menengah (UKM), Commonwealth Bank
Indonesia mengakuisisi saham Bank Artha
Niaga Kencana (ANK) yang berbasis di
Surabaya dengan penguasaan pasar yang
dominan di wilayah Jawa Timur. Akuisisi
tersebut telah membantu Commonwealth
Bank Indonesia memperkuat bisnis UKM
serta membangun jaringan yang lebih luas
di Indonesia bagian timur.

In 2007, as part of an expansion plan and to


develop the Small and Medium Enterprise
(SME) market, Commonwealth Bank
Indonesia acquired the Surabaya-based
Bank Artha Niaga Kencana (ANK), which
had a strong presence in the East Java
region. In addition to establishing a broader
reach across Indonesias Eastern Region,
the acquisition strengthened the Banks
SME business.

Layanan Perbankan yang Lengkap


melalui Strategi Empat Pilar

Comprehensive Banking Through


the Four-Pillar Strategy

Commonwealth
Bank
Indonesia
menyediakan layanan perbankan yang
lengkap. Dengan kedudukannya sebagai
penyedia layanan (i) Wealth Management
terkemuka, Bank juga mengembangkan
fokus usahanya pada layanan (ii) Perbankan
UKM, (iii) Perbankan Ritel yang ditujukan
pada segmen kelas menengah, dan (iv)
Perbankan Komersial. Fokus pada ke empat
area bisnis ini tercakup dalam strategi bisnis
empat pilar Bank yang diluncurkan pada
tahun 2010, dan sejak saat itu telah menjadi
faktor kunci yang mendorong pertumbuhan
Bank yang konsisten dan berkelanjutan.

Commonwealth Bank Indonesia has


continued to focus on providing a full
range of banking services. The Bank is well
positioned as a leading provider of (i) Wealth
Management Services, and has also widened
its business focus to include (ii) SME Banking,
(iii) Retail Banking for the middle class, and
(iv) Commercial Banking. The focus on these
four business areas is embodied in the Banks
four-pillar business strategy, which was
adopted in 2010, and has since been the key
factor behind the consistent and continuous
growth of the Bank.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Commonwealth
Bank
Indonesia
menawarkan produk dan layanan Perbankan
Ritel yang lengkap, yaitu meliputi produkproduk simpanan dan pinjaman, reksa dana,
serta bancassurance, yang ditujukan pada
empat kelompok nasabah yaitu kalangan
kelas menengah Indonesia yang sedang
bertumbuh pesat, segmen high net-worth
individuals, UKM, dan Perbankan Komersial.

Commonwealth Bank Indonesia offers


comprehensive Retail Banking products
and services, which include deposit and
lending products, mutual funds, as well as
bancassurance products, targeted at four
customer or business groups. These are
Indonesias rapidly growing middle class,
high net-worth individuals, SME businesses
and corporations.

Melayani nasabah melalui 91 kantor cabang


di 32 kota besar di Indonesia, Commonwealth
Bank Indonesia berkomitmen penuh
memperluas jaringan distribusi. Hal ini agar
dapat melayani basis nasabah yang terus
berkembang sejak beberapa tahun terakhir
dan diperkirakan akan semakin berkembang.
Commonwealth Bank Indonesia akan
terus meningkatkan kehadirannya guna
menjangkau segmen kelas menengah di
Indonesia. Untuk itu, Bank menambah
fasilitas dan layanan bernilai-tambah seperti
jaringan ATM bebas biaya yang luas serta
layanan Internet Banking bagi nasabah
perorangan maupun korporasi.

Serving customers through 91 branches


in 32 major cities in Indonesia today,
Commonwealth Bank Indonesia is committed
to expand its distribution network to cater to
a customer base that has grown steadily
over the past few years and that is expected
to grow even more. Commonwealth Bank
Indonesia continues to expand its presence to
reach the middle class segment in Indonesia,
while also improving the Banks facilities
and value-added services to its customers,
such as an extensive ATM network that
is free-of-charge as well as personal and
corporate Internet Banking services.

Commonwealth
Bank
Indonesia
mengoperasikan lebih
dari 141 ATM
dan akan terus ditambah. Selain
terkoneksi dengan jaringan ATM global
Commonwealth Bank of Australia, layanan
ATM Commonwealth Bank Indonesia
terhubung juga dengan jaringan ATM
terluas di Indonesia yaitu ATM Bersama
dan PRIMA/BCA. Seluruh jaringan tersebut
memberi akses ke lebih dari 41.000 ATM di
seluruh wilayah Indonesia.

Commonwealth Bank Indonesia operates


more than 141 ATMs with more planned
in the future. In addition to being linked
to Commonwealth Bank of Australias
global ATM network, Commonwealth
Bank Indonesia is linked with the largest
ATM networks in Indonesia, including
ATM Bersama and PRIMA/BCA, instantly
providing access to more than 41,000 ATMs
across Indonesia.

Commonwealth Bank Indonesia juga


menawarkan kemudahan berbelanja melalui
kerja sama dengan jaringan Debet PRIMA/
BCA dan Maestro, yang memungkinkan
kartu ATM Commonwealth Bank Indonesia
digunakan sebagai kartu debet di lebih dari
100.000 toko atau penjual di Indonesia.
Kartu ATM Commonwealth Bank Indonesia
didesain sesuai dengan selera segmen
pasar kelas menengah.

Commonwealth Bank Indonesia also offers


the convenience of shopping through the
PRIMA/BCA and Maestro Debit network,
enabling Commonwealth Bank Indonesia
ATM cards to be used as a debit card at
more than 100,000 merchants in Indonesia.
Our ATM cards are designed to appeal more
to the middle class market segment.

Selain itu, Commonwealth Bank Indonesia


juga memberikan layanan perbankan yang
nyaman, andal, mudah dan terjangkau
bagi nasabah melalui Internet Banking dan
Mobile Banking. Aplikasi Mobile Banking
ini merupakan yang pertama di Indonesia
dengan fitur investasi yang memudahkan
nasabah membeli reksa dana dan
menempatkan deposito kapan pun dan di
mana pun.

In addition, Commonwealth Bank Indonesia


provides customers with convenient,
reliable and easy access banking through
Internet Banking and Mobile Banking.
The Commonwealth Bank Indonesia
Mobile Banking application was the first in
Indonesia to include investment features,
enabling customers to buy mutual funds
and place deposits anytime from anywhere.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Commonwealth
Bank
Indonesia
menduduki posisi no. 1 di antara bank
asing dan no. 3 di antara bank lain di
Indonesia dari segi kualitas pelayanan.
Commonwealth Bank Indonesia is
ranked no.1 amongst foreign banks
and ranked no.3 amongst all banks in
Indonesia in terms of quality service.

Pelayanan Prima

Service Excellence

Sejalan dengan visi Bank menjadi penyedia


layanan keuangan terbaik di Indonesia
melalui customer service excellence,
Commonwealth Bank Indonesia menempati
peringkat pertama di antara bank-bank asing
dan peringkat ketiga di antara seluruh bank
di Indonesia dalam segi kualitas pelayanan.
Hasil ini berdasarkan survei oleh Synovate,
sebuah perusahaan survei independen.

Aiming to be the finest financial services


organization in Indonesia through excelling
in customer service, Commonwealth Bank
Indonesia is ranked No. 1 amongst foreign
banks and ranked No. 3 amongst all banks
in Indonesia in terms of quality service.
This is based on a survey conducted by
Synovate, an independent survey company.

Sebagai pengakuan terhadap service


excellence yang diberikan oleh Bank, pada
tahun 2012 Bank menerima penghargaan
Trailblazer
Awards
2012
Special
Commendation untuk layanan Mobile
Banking dari Banking and Payments Asia,
sebuah konsultan analis keuangan berbasis di
Inggris. Bank juga memperoleh penghargaan
Service Quality Award 2012 dengan kategori
Emas untuk Regular Banking Multinational
Banking Group dari Carre CCSL dan majalah
Service Excellence. Penghargaan tersebut
diberikan berdasarkan pandangan nasabah
terhadap kualitas pelayanan dan nilai
pelayanan Bank.

As further testimony to the Banks service


excellence, in 2012 the Bank received
the Trailblazer Awards 2012 Special
Commendation for Mobile Banking,
recognition by the UK-based Banking
and Payments Asia financial analyst and
consultant. The Bank also earned the
Service Quality Award 2012 in the Gold
Category for Regular Banking - Multinational
Banking Group from Carre CCSL and
Service Excellence magazine. The award
was given on the basis of perceived service
quality and perceived service value of
Commonwealth Bank customers.

Kokoh dan Percaya Diri

Strong and Confident

Pada tahun 2010 Fitch Ratings memberikan


peringkat National Long-term AAA with
a Stable Outlook kepada Commonwealth
Bank Indonesia. Pada tahun 2011, peringkat
AAA tersebut berhasil dipertahankan oleh
Bank. Peringkat tersebut lebih diperkuat
pada bulan Oktober 2012 pada saat Fitch
Ratings sekali lagi memberikan peringkat
AAA(idn) untuk peringkat Bank Nasional
dalam Jangka Panjang dan Stable Outlook
untuk Surat Utang Jangka Menengah Bank.
Peringkat ini mengisyaratkan bahwa Bank
akan terus menerima dukungan kuat dari

In
2010,
Fitch
Ratings
assigned
Commonwealth Bank Indonesia a national
long-term rating of AAA with a Stable
Outlook. In 2011, Commonwealth Bank
Indonesia maintained this AAA Rating.
This rating was further reaffirmed in October
2012 when Fitch Ratings again gave
a rating of AAA(idn) for the Banks National
Long Term Rating and Medium Term Notes
with a Stable Outlook. The rating reflects
the expectation that the Bank will continue
to receive strong support from its parent
company, Commonwealth Bank of Australia

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

perusahaan induknya, Commonwealth Bank


of Australia (CBA), dan menggarisbawahi
peranan Bank yang strategis dalam
pertumbuhan bisnis CBA secara regional
di Asia Pacific.

(CBA) and underlines the Banks strategic


importance for CBAs regional business
growth in Asia Pacific.

Peringkat AAA tersebut hanya diterima


oleh Commonwealth Bank Indonesia
dan sembilan bank lain di Indonesia,
mencerminkan kondisi keuangan Bank
yang stabil. Peringkat tersebut memberikan
kemudahan bagi Bank untuk menerbitkan
instrumen utang di dalam negeri guna
membiayai pertumbuhannya di masa depan.

Clearly demonstrating its financial stability,


Commonwealth Bank Indonesia shared
the AAA rating with only nine other banks
in Indonesia. Such a rating enabled
Commonwealth Bank Indonesia to issue
local debt instruments to fund future growth.

Sebagai salah satu pasar utama yang


menjadi komitmen Commonwealth Bank
of Australia di Asia, Indonesia menawarkan
peluang pertumbuhan yang menjanjikan
di layanan pinjaman, simpanan maupun
layanan investasi.

As
one
of
Commonwealth
Bank
of Australias core market commitments
in Asia, Indonesia offers the opportunity
of considerable growth in the bank lending,
savings and investment services.

Tentang Commonwealth Bank


of Australia

About Our Parent Company:


Commonwealth Bank of Australia

Commonwealth
Bank
of
Australia
merupakan penyedia layanan keuangan
terpadu terbesar di Australia termasuk
retail
banking,
premium
banking,
business banking, institutional banking,
pengelolaan dana, pensiun, asuransi,
investasi serta produk dan layanan pialang
efek. Commonwealth Bank of Australia
merupakan salah satu kelompok usaha
terbesar yang terdaftar di Australian Stock
Exchange dan masuk dalam Morgan
Stanley Capital Global Index.

The Commonwealth Bank of Australia is


Australias leading provider of integrated
financial services including retail banking,
premium banking, business banking,
institutional banking, funds management,
superannuation, insurance, investment
and stockbroking products and services.
Commonwealth Bank of Australia is one
of the largest listed companies on the
Australian Stock Exchange and is included
in the Morgan Stanley Capital Global Index.

Pada bulan Agustus 2012, majalah Global


Finance menempatkan Commonwealth
Bank of Australia pada peringkat 19 sebagai
bank teraman di dunia dalam publikasinya
yang berjudul The Worlds 50 Safest Banks.

In August 2012, the Global Finance


magazine rated Commonwealth Bank of
Australia as the 19th safest bank in the
world in its publication of The Worlds 50
Safest Banks.

Commonwealth
Bank
of
Australia
menyediakan layanan perbankan lengkap
termasuk KPR, kartu kredit, Kredit Tanpa
Anggunan (KTA), serta giro dan deposito di
bawah payung brand Commonwealth Bank
of Australia dan Bankwest. Commonwealth
Bank of Australia berhasil menguasai pangsa
pasar domestik terbesar untuk KPR, KTA,
deposito ritel dan discount stockbroking,
serta merupakan salah satu penerbit kartu
kredit terbesar di Australia. Commonwealth
Bank of Australia juga menawarkan produkproduk komersil yang lengkap termasuk
pinjaman usaha, pembiayaan peralatan dan
perdagangan serta produk-produk perbankan
untuk kawasan pedesaan dan agribisnis.

The Commonwealth Bank of Australia


provides a full range of retail banking
services including home loans, credit cards,
personal loans, transaction accounts,
and demand and term deposits through
its Commonwealth Bank of Australia and
Bankwest brands. The Commonwealth
Bank of Australia has leading domestic
market shares in home loans, personal loans,
retail deposits and discount stockbroking,
and is one of Australias largest credit
card
issuers.
The
Commonwealth
Bank of Australia also offers a full range
of commercial products including business
loans, equipment and trade finance, and rural
and agribusiness banking products.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Commonwealth Bank of Australia memiliki


basis nasabah terbesar di Australia,
mengoperasikan jaringan distribusi jasa
keuangan terluas dengan akses nasabah
terbanyak dan memiliki 1.000 cabang yang
tersebar di Australia. Commonwealth Bank
of Australia telah membangun bisnisnya di
Australia, Selandia Baru, Eropa dan wilayah
Asia Pasifik, mempekerjakan 52.000
karyawan di seluruh Commonwealth Bank
of Australia. Berkiprah selama satu abad
pada tatanan global, Commonwealth
Bank of Australia melayani lebih dari 10
juta nasabah di Australia, Selandia Baru,
Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Indonesia,
Cina, Vietnam dan India.

The Commonwealth Bank of Australia


has the largest banking customer base in
Australia, operating the largest financial
services distribution network in the country
with the most points of customer access
and over 1,000 branches nationally.
Commonwealth Bank of Australia has
established businesses in Australia, New
Zealand, Europe and the Asia-Pacific
region with 52,000 people working at the
Bank. With a global presence for a century,
Commonwealth Bank of Australia serves
more than 10 million customers in Australia,
New Zealand, the United States, Europe,
Japan, Indonesia, China, Vietnam and India.

Commonwealth Bank of Australia terus


mengembangkan pangsa pasar internasional
melalui:
Bank ritel di Selandia Baru (ASB Bank),
Indonesia
(Commonwealth
Bank
Indonesia)
Investasi
perbankan
di
China
(kepemilikan 20% saham di Qilu Bank
dan Bank of Hangzhou)
Anak perusahaan asuransi jiwa yang
dimiliki secara penuh di Selandia Baru
(Sovereign Insurance) dan di Indonesia
(Commonwealth Life), dan usaha
patungan di Cina (BoCommLife)
Cabang
perbankan
di
London,
New York, Tokyo, Hong Kong, Shanghai,
Singapore, Auckland dan Mumbai
Kantor perwakilan di Beijing dan Hanoi.

The Commonwealth Bank of Australia has


a growing international presence through:

Berkiprah selama seabad, dan berhasil


melewati
berbagai
kondisi
pasar,
Commonwealth
Bank
of
Australia
memperoleh kepercayaan penuh dari para
nasabah. Sebagai bank terbesar di Australia
dengan peringkat kredit internasional
AA, para nasabah dapat mengandalkan
Commonwealth Bank of Australia sepenuhnya
dalam kondisi pasar apapun.

During
the
Commonwealth
Bank
of Australias 100-year long and secure
history, surviving through all types of market
conditions, the Commonwealth Bank
of Australia has earned customers trust.
As Australias largest bank with AA international
credit rating, customers know they can rely
on Commonwealth Bank of Australia during
both good days and uncertain times.

Commonwealth Bank of Australia merupakan


satu dari segelintir bank di dunia yang
tergolong dalam kategori AA. Sejak meluasnya
krisis ekonomi di tahun 2008, Commonwealth
Bank of Australia telah menambah modal
dasarnya selain meningkatkan posisi dana
dan likuiditas melalui pengembangan deposito
serta pinjaman jangka panjang, sekaligus
mengurangi pendanaan jangka pendek
dalam jumlah besar.

Commonwealth Bank of Australia remains


one of very few banks globally in the AA
category. Since the onset of the financial crisis
in 2008, Commonwealth Bank of Australia
has increased its capital base and improved
its funding and liquidity position by increasing
customer deposits and long-term wholesale
debt, while reducing the use of short-term
wholesale funding.

Dengan reputasi yang kuat dan landasan


keuangan yang kokoh, Commonwealth
Bank of Australia berharap Commonwealth
Bank Indonesia dapat memainkan peran

With its strong reputation and solid


financial
foundation,
Commonwealth
Bank of Australia looks forward to seeing
Commonwealth Bank Indonesia play

Retail banks in New Zealand (ASB)


and Indonesia (Commonwealth Bank
Indonesia)
Banking investments in China (20 per
cent in both Qilu Bank and Bank of
Hangzhou)
Life insurance operations in New
Zealand
(Sovereign
Insurance),
Indonesia (Commonwealth Life) and a
joint venture in China (BoCommLife)
Banking branches in London, New
York, Tokyo, Hong Kong, Shanghai,
Singapore, Auckland and Mumbai
Representative offices in Beijing and
Hanoi.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

4
Profil Perusahaan
Company Profile

10

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

yang signifikan di masa-masa mendatang,


serta membawa pengaruh positif pada
pengembangan
sektor
perbankan
di Indonesia.

a significant role in Indonesias future, bringing


a positive influence to the development of the
Indonesian banking sector.

Anak Perusahaan:
Commonwealth Securities

Subsidiary:
Commonwealth Securities

Pada
tanggal
16
Maret
2009,
Bank menyetorkan uang muka setoran
modal
sebesar
Rp29.700
di
PT
Commonwealth
Securities,
sebuah
perusahaan yang melakukan kegiatan
usaha sebagai perusahaan efek dan
perantara pedagang efek, yang didirikan
tanggal 23 Desember 2008. Uang muka
setoran modal tersebut setara dengan
99% modal saham PT Commonwealth
Securities yang disetor penuh.

On 16 March 2009, the Bank made an


advance for share subscriptions amounting
to Rp29,700 in PT Commonwealth
Securities, a company which targets
business as a securities company and as
a stockbroker, and was established on 23
December 2008. The advance for share
subscriptions equals to 99% of paid up
capital of PT Commonwealth Securities.

Berdasarkan persetujuan dari Bank


Indonesia atas penyertaan saham di PT
Commonwealth Securities yang diperoleh
melalui surat No. 11/76/DPB2/TPB2-6
tanggal 9 Mei 2009, Bank mencatat uang
muka setoran modal sebagai penyertaan
saham di PT Commonwealth Securities,
sehingga PT Commonwealth Securities
menjadi Anak Perusahaan dari Bank.

Based on the approval from Bank Indonesia


to invest in PT Commonwealth Securities
through its letter No. 11/76/DPB2/TPB26 dated 9 May 2009, the Bank recorded
the advance for share subscriptions as
investments in shares at PT Commonwealth
Securities, resulting in PT Commonwealth
Securities being a Subsidiary of the Bank.

PT
Commonwealth
Securities
telah
memperoleh ijin operasi dari Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) melalui surat No.
KEP-01/BL/PPE/2009 tanggal 27 Oktober
2009. Pada tanggal 31 Desember 2011, PT
Commonwealth Securities belum beroperasi
secara komersial.

PT Commonwealth Securities has obtained


an operational licence from the Capital
Market and Financial Institution Supervisory
Agency (Bapepam-LK) through its letter No.
KEP-01/BL/PPE/2009 dated 27 October
2009. As per 31 December 2011, PT
Commonwealth Securities has not started
its commercial operations yet.

Pada
tanggal
6
Maret
2012,
PT Commonwealth Securities dan Bank,
pemegang saham PT Commonwealth
Securities
telah
memutuskan
untuk
mengembalikan
ijin
usaha
sebagai
perusahaan efek dan perantara pedagang
efek kepada Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
dan menerima persetujuan Pencabutan Ijin
usaha perusahaan efek sebagai perantara
pedagang efek melalui surat Bapepam-LK
tertanggal 6 Agustus 2012 .

On 6 March 2012, PT Commonwealth


Securities and Bank, as the controlling
shareholder
of
PT
Commonwealth
Securities, decided to return the Companys
license as a securities company and stockbroker to Capital Market and Financial
Institution Supervisory Board (BapepamLK), and received approval Revocation
of operating licence as securities company
and as a stock-broker through BapepamLKs letter dated 6 August 2012.

Pada tanggal 18 Desember 2012, manajemen


Anak Perusahaan telah memutuskan untuk
melikuidasi PT Commonwealth Securities.
Proses likuidasi akan mulai dilaksanakan
tahun 2013. Likuidasi Anak Perusahaan
tidak mempunyai dampak yang signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian
Bank pada dan untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2012.

On 18 December 2012, the Subsidiarys


management decided to liquidate PT
Commonwealth Securities. This will take
place during 2013. The Subsidiarys
liquidation does not significantly impact the
Banks consolidated financial statements as
at and for the year ended 31 December 2012.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Struktur Pemegang Saham


Shareholders Structure

PT Giga Galaxy: 0.49%

PT Murni Galaxy: 0.49%

PT Samudra Anugerah Megah: 0.24%

PT Ramadewan Winoko: 0.16%

Commonwealth Bank of Australia: 98.38%

PT Prima Rukun Langgeng: 0.15%

PT Finkom Surya Putra: 0.09%

PT Bank Commonwealth

99.0%

PT Commonwealth Securities

0.15%

PT First State Invesment Indonesia

1.00%

PT First State Invesment (Hong Kong) Ltd

98.99%

0.86%

PT Commonwealth Life

For information on ultimate shareholders, see page 171 on Corporate Data section
Informasi mengenai pemegang saham dapat dilihat di halaman 171 pada bagian Data Perseroan.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

11

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Peristiwa Penting
Event Highlights 2012

January
9

Kedungdoro Surabaya with New Design


Concept Branch Opening

16

Martin Luther King Day Golf Charity

31

Go Green Campaign with Pemerintah Kota Surabaya

February
1

Soft Launching AIMS (Asset Invesment Mixed Strategy)

22

Launch of Light Up! Internal Service Exellence Campaign

April

March
25
5

Wisma Kodel Jakarta Branch Opening

17

Build Home Project with Habitat for Humanity

27

Launch of CommInsight & Invesment Commpedia Bulletin


for Customers

17

Jakarta International School Family Fun Fair

20

Loan Facility Disbursement for BFI Finance

June

12

11

Merapi Relief Effort Donation with Palang Merah Indonesia

12

Loan Facility Disbursement to PT Financia Multifinance

27

Financial Literacy Education at Indonesia Banking


Expo Exhibition 2012

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

Loan Facility Disbursement for PT Astindo Nusantara


Jaya Finance

May
10

Received an award at Service Quality Award 2012 from


CarreCCSL

11

Received a Special Commendation for Mobile Banking at


Banking & Payments Asia Trailblazer Award 2012 from VRL

23

Golf Charity with Habitat for Humanity

24

ROXY Mas Jakarta Branch Opening

24

Canada Cup Golf Charity event with Embassy of Canada

27

Shave for Hope with yayasan Pita Kuning Indonesia

31

Semarang Setiabudi, Pantai Indah Kapuk, Tangerang &


Puri Indah Branch Openings

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

July

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

August

Sepeda Gembira Mediasi Perbankan with Bank


Indonesia

Launch of Financial Literacy Office to Office Program

Tony Costa as Speaker at LSPP Conference

13

Geber Ramadhan with Komunitas Berkah & Market+


Magazine

Loan Facility Disbursement to PT Federal International


Finance (FIF)

Build Home Project with Habitat for Humanity

17

Launch of Financial Literacy Tweet Up Program

September
4

National Customer Day Campaign

26

Key Speaker at Indonesia Financial Services Summit


2012 with topic on Mobile Revolution

25

Sunatan Massal Program with Pondok Pesantren


Yatimku

25

Loan Facility Disbursement to PT HD Finance

October
3
5-7
8

Loan Facility Disbursement to PT Mandala Multi


Finance
Talkshow at 2012 Indonesia Financial Expo & Forum
(IFEF)
Speaker at Clariden Global Mobile Banking & Payments
for Emerging Asia Summit 2012

18-21

Financial Literacy Education at Mutual Fund Day

23

Rated AAA with Stable Outlook by Fitch Ratings

November
5

Sentuhan Kasih Yohanes Charity Program

24

Build Home Project with Habitat for Humanity

26

Launch of Manulife Investment Protector

December
10

Launch of CHOSEN (Commonwealth Home Loan


Origination System Engine)

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

13

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Ikhtisar Keuanganess Highlight


Financial Highlights
(dalam juta Rupiah)
Neraca

2008

2009

2010

Total Aktiva

11,623,771

11,350,753

11,148,632

Aktiva Produktif

10,586,136

10,159,359

9,975,520

Total Kredit )

4,748,290

4,766,246

5,872,005

Surat-Surat Berharga

3,340,873

3,311,834

2,159,186

Dana Pihak Ketiga 2)

10,082,679

10,101,848

9,786,348

556,899

643,771

785,144

Tabungan

1,992,777

3,930,349

5,037,997

Simpanan Berjangka

Giro

7,533,013

5,527,728

3,963,207

Pinjaman Yang Diterima 3)

391,947

82,355

374,517

Modal Saham

888,769

982,078

1,238,413

Pendapatan Bunga Bersih

309,881

428,352

502,928

Pendapatan Operasional Lainnya

268,238

285,126

275,679

(503,206)

(589,611)

(726,365)

(37,739)

(79,635)

(65,500)

Laba Operasional Bersih

37,174

44,232

(13,258)

Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan

32,726

37,997

19,338

1,756

7,841

2,708

Rasio Laba Sebelum Pajak terhadap Rata-rata Total Aset 4)

0.41%

0.39%

0.08%

Rasio Laba Setelah Pajak terhadap Rata-rata Ekuitas )

0.02%

0.77%

0.38%

Marjin Pendapatan Bunga Bersih 6)

4.45%

4.24%

4.85%

Rasio Kecukupan Modal

14.55%

16.32%

14.95%

Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga

Laporan Laba Rugi

Biaya Operasional Lainnya


Biaya Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif

Laba Bersih
Rasio Keuangan
5

47.09%

46.76%

59.44%

Rasio Gross Non Performing Loan

1.34%

1.91%

1.45%

Rasio Net Non Performing Loan

1.03%

1.40%

0.77%

Biaya Pendanaan

4.51%

5.29%

3.16%

96.10%

98.97%

101.32%

Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan
Aset Non Produktif

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

0.64%

0.89%

0.86%

Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif

0.63%

0.89%

0.87%

Nil

Nil

0.55%

GWM Utama Rupiah

6.00%

5.07%

8.32%

GWM Valuta Asing

1.07%

1.00%

1.00%

Posisi Devisa Netto Secara Keseluruhan

1.14%

0.81%

0.99%

430,504

449,520

645,838

CKPN Aset Keuangan terhadap Aset Produktif

Indikator Utama Lainnya


Jumlah Nasabah (Ritel dan Non-Ritel)

56

74

84

Jumlah Karyawan

Jumlah Kantor

1,463

1,504

1,733

Kinerja Kualitas Pelayanan Keseluruhan 7)

90,11%

90,70%

1).
2).
3).
4).

Jumlah adalah sebelum Penyisihan untuk Kemungkinan Kerugian.


Dana Pihak Ketiga tidak termasuk Penempatan Dana dari Bank Lain.
Pinjaman yang diterima termasuk Penempatan Dana dari Bank Lain.
Dihitung dari Pendapatan Usaha Bersih sebelum Pajak dibagi dengan
rerata Jumlah Aktiva (pada akhir tahun).
5). Dihitung dari Pendapatan setelah Pajak dibagi dengan rerata Jumlah
Ekuitas.

14

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

6). Dihitung dari Pendapatan (Beban) Bunga Bersih dibagi dengan jumlah
Aktiva Produktif (pada akhir tahun), terdiri atas Rekening Giro pada
Bank Lain, Penempatan di Bank Lain, Surat-surat Berharga yang dapat
Diperdagangkan, Obligasi Pemerintah dan Pinjaman yang Diberikan.
7). Berdasarkan atas survey Mystery Shoppers oleh Synovate.

93,41%

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(in million Rupiah)


2011

2012

Balance Sheet

15,148,632

14,381,018

Total Assets

13,033,813

12,473,405

Total Earning Assets

9,817,858

9,970,741

Total Loans 1)

1,378,579

811,039

Marketable Securities

12,194,756

11,376,513

Third Party Funds 2)

968,714

1,095,408

Current Accounts

6,040,477

6,465,736

Savings

5,184,362

3,815,369

Term Deposits

745,242

660,964

Borrowings 3)

1,948,310

2,045,773

Shareholders Equity
Statements of Income

673,155

831,246

Net Interest Income

348,690

389,868

Other Operational Income

(874,827)

(984,370)

Other Operational Expenses

(83,961)

(77,924)

Provision For Losses On Earning Assets

63,057

158,820

Net Operating Income

54,777

137,143

Income Before Corporate Income Tax Expense

31,208

91,628

Net Income

0.36%

0.88%

Return on Average Assets 4)

2.34%

5.16%

Return on Average Equity 5)

5.48%

5.27%

Net Interest Margin 6)

15.52%

16.17%

Capital Adequacy Ratio (CAR)

80.10%

87.57%

Loan to Deposit Ratio (LDR)

0.81%

0.84%

Gross Non Performing Loan Ratio

0.50%

0.49%

Net Non Performing Loan Ratio

3.23%

3.02%

Cost of Funds

97.67%

90.54%

Cost to Income Ratio

0.60%

0.60%

Non Performing Productive Assets and Non Performing Non Productive Assets to Total Assets and
Non Productive Assets

0.60%

0.67%

Non Performing Productive Assets to Total Productive Assets

0.56%

0.57%

Financial Assets Impairment to Productive Assets

8.21%

8.08%

Minimum Reserve Requirement Rupiah Primary

8.01%

8.00%

Minimum Reserve Requirement Foreign Currency

0.81%

2.55%

Overall Net Open Position (NOP)

Financial Ratios

Other Key Indicator


873,602

745,278

Number of Customers (Retail and Non-retail)

85

91

Number of Branches

1,796

2,043

Number of FTE

92,57%

93.91

Service Quality Overall Performance 7)

1).
2).
3).
4).

Amount is before Allowance for Possible Losses


Third party funds do not include deposits from other banks.
Borrowings include deposits from other banks
Calculated from Net Operating Income before tax divided by average
total assets (year end basis)
5). Calculated from Income after tax divided by average of total equity (year
end basis)

6). Calculated from Net Interest Income (expense) divided by Total


Earning Assets (year end basis)

Consist of current account with other bank, placement with other
bank, marketable securities, government bonds and loans
7). Based on Mystery Shoppers Survey by Synovate

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

15

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Sambutan Presiden Komisaris


Message from President Commissioner

Geoffrey David Coates


President Commissioner

16

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Dear Shareholders,

Progres berkelanjutan Commonwealth Bank Indonesia


dengan basis nasabah yang berkembang pesat, seluruhnya
tercermin pada hasil-hasil usaha tahun 2012. Bank,
dikelola oleh para bankir profesional yang terus bertambah
jumlahnya, mampu menerapkan strategi bisnis yang
sepenuhnya mengacu pada beberapa segmen perbankan
yang tumbuh pesat di Indonesia.

The continuing progress of Commonwealth Bank Indonesia


with a rapidly growing customer base is fully reflected in its
2012 results of operations. The Bank, managed by an ever
growing team of experienced banking professionals, has
been able to execute a business strategy that is fully aimed
at Indonesias fastest growing banking market segments.

Strategi tersebut sederhana: fokus pada kebutuhan


segmen pasar yang tumbuh pesat, kembangkan produk
dan layanan yang inovatif dan kompetitif guna memenuhi
kebutuhan tersebut, tanamkan modal untuk pengembangan
SDM dan sistem yang memadai guna mendukung produk
dan layanan Bank, dan bangun sistem pengelolaan risiko
dan pengawasan internal yang ketat guna memastikan
pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

This strategy is a simple one: Focus on fulfilling the


needs of the fastest growing market segments, develop
innovative and competitive products and services that
meet those needs, invest in the right people and systems
to deliver those products and services, and build robust risk
management and control systems that ensure sustainable
long-term growth.

Segmen pasar sasaran Bank adalah nasabah perorangan


kelas menengah, nasabah UKM dan korporasi, pembeli
rumah dan nasabah yang membutuhkan layanan wealth

Our targeted market segments are the middle class


consumers, small,
medium-sized and commercial
enterprises, home buyers and those customers seeking

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Commonwealth Bank of Australia has long viewed Indonesia as an


important market. In addition to geographical proximity to Australia,
there is no doubt that commercial, social and cultural interests
between Indonesia and Australia can only grow bigger and more
important in the future.
Commonwealth Bank of Australia telah lama memandang Indonesia
sebagai pasar yang menjanjikan. Selain letak geografis yang

perdagangan, sosial maupun budaya antara Indonesia dan Australia


akan terus tumbuh dan menjadi semakin penting di kemudian hari.

berdekatan dengan Australia, tidak diragukan bahwa hubungan

management serta produk asuransi jiwa. Dalam tiga tahun


terakhir, Bank berhasil mengembangkan basis nasabah
di seputar segmen-segmen tersebut dengan menerapkan
strategi bisnis empat pilar yang terdiri dari Perbankan Ritel,
Perbankan UKM, Wealth Management dan Commercial
Banking.

wealth management and life insurance products and


services. In the past three years, the Bank has successfully
nurtured a growing customer base around these segments
by applying the four pillars business strategy that comprises
Retail Banking, SME Banking, Wealth Management and
Commercial Banking.

Dewan Komisaris terus bekerja erat dengan Manajemen


menangani beberapa hal terkait dengan kendali pengawasan
seperti kerangka pengelolaan risiko, kecukupan modal,
serta terus berupaya untuk meningkatkan kepatuhan dan
tata kelola perusahaan yang baik.

The Board of Commissioners continues to work closely with


Management on a number of areas pertaining to supervisory
control such as risk management frameworks, ensuring
capital adequacy and continually striving to enhance
statutory compliance and good corporate governance.

Saya tetap optimistis mengenai prospek pertumbuhan


jangka panjang Commonwealth Bank Indonesia. Ditunjang
oleh fundamental pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
kuat, mendorong kebutuhan yang meningkat akan layanan
jasa keuangan, kami melihat peluang yang besar bagi
pertumbuhan Bank. Sekalipun persaingan pasar akan terus
meningkat, kami percaya bahwa nasabah akan memilih

I remain optimistic about the long-term growth prospects


of Commonwealth Bank Indonesia. With strong economic
growth fundamentals underpinning rising demand for
financial services I see great opportunities for our business
to prosper. While competition will inevitably increase
I believe that many customers will choose to do business
with organisations that provide efficient, convenient,

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

17

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

berbisnis dengan organisasi yang mampu melayani secara


efisien, praktis dan fokus terhadap kepuasan nasabah.
Di sinilah letak daya saing Commonwealth Bank Indonesia;
memenuhi janjinya untuk menjadi penyedia layanan keuangan
terbaik di Indonesia melalui customer service excellence.

and customer focused services. This is where Commonwealth


Bank intends to compete; to deliver its promise of being the
finest financial services organisation in Indonesia through
excelling in customer service.

Commowealth Bank of Australia telah lama memandang


Indonesia sebagai pasar yang penting. Selain letak geografis
yang berdekatan dengan Australia, tidak ayal lagi bahwa
hubungan komersial, sosial dan budaya antara Indonesia
dan Australia akan terus berkembang dan semakin penting
di masa depan. Berbagai hubungan tersebut bagaimanapun
akan terkait dengan layanan perbankan, baik itu untuk
membiayai perdagangan, memfasilitasi penanaman modal,
membayar biaya pendidikan atau melayani wisatawan.

Commonwealth Bank of Australia has long viewed Indonesia


as an important market. In addition to geographical proximity
to Australia, there is no doubt that commercial, social and
cultural interests between Indonesia and Australia can
only grow bigger and more important in the future. Those
interests are invariably tied to banking services, whether to
finance trade, facilitate investments, remit school tuitions or
serve tourists.

Commonwealth Bank of Australia telah dan akan terus


melakukan investasi yang signifikan pada Commonwealth
Bank Indonesia. Melalui investasi ini Bank akan terus
berkembang,
membangun
personil,
infrastruktur,
dan basis nasabah.

Commonwealth Bank of Australia has made and will


continue to make significant investments in Commonwealth
Bank Indonesia. With these investments the Bank will
continue to evolve and develop its people, infrastructure
and customer base.

Bank juga akan menyediakan lapangan kerja dan peluang


karir yang lebih luas, dan lebih penting lagi melatih
generasi muda Indonesia di bidang jasa dan manajemen
perbankan sesuai standar internasional yang terbaik.
Personil Commonwealth Bank Indonesia bekerja dengan
penuh dedikasi dan mereka inilah yang terus berupaya
mencapai excellence dalam melayani kebutuhan nasabah.
Saya menyampaikan apresiasi yang setulusnya untuk upaya
mereka yang tidak kenal lelah. Saya pun mengucapkan
terima kasih kepada Bank Indonesia atas arahan dan
supervisinya, dan juga kepada para pemegang saham atas
dukungannya yang kuat.

The Bank will also provide more and more career and
job opportunities, and more importantly, train young
Indonesians in international best practices in banking
management and service. It is our dedicated people that
continue to strive for excellence in looking after the needs
of the Banks customers, and to whom I extend my sincere
appreciation for their tireless efforts. I would also like to
thank Bank Indonesia for its supervision and guidance and
our shareholders for their strong support.

Akhir kata, ijinkan saya untuk menggarisbawahi sekali


lagi tingginya nilai bisnis Commonwealth Bank Indonesia
sebagai bank umum yang memiliki empat pilar usaha
sebagaimana dijabarkan pada Laporan Direksi berikut
ini. Tingginya nilai tersebut menggarisbawahi kekuatan
strategi bisnis yang dianut oleh Bank, dan keberhasilannya
dalam melaksanakan strategi tersebut. Oleh karena itu,
saya semakin yakin akan kemampuan Bank meraih masa
depan yang menjanjikan, ditunjang oleh visi yang tepat dan
strategi bisnis yang relevan.

Finally, let me reiterate the value of our business proposition


as a commercial bank with four business pillars as
outlined in the following Report of the Board of Directors.
This underscores the potency of our strategy and the way
the Bank is successfully pursuing it. Therefore, I am more
than ever, confident of the Banks ability to realize a promising
future, driven by a highly appropriate vision and a relevant
business strategy.

Geoffrey Coates
Presiden Komisaris

18

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Dari kiri ke kanan


From left to right

Franciskus Antonius Alijoyo


Komisaris Independen / Independent Commissioner
Craig Anthony Carland
Wakil Presiden Komisaris / Vice President Commissioner
Geoffrey David Coates
Presiden Komisaris / President Commissioner
Suwartini
Komisaris Independen / Independent Commissioner

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

19

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Biografi Dewan Komisaris


Commissioners Biographies

Saya tetap optimitis mengenai prospek


pertumbuhan jangka panjang Bank.
I remain optimistic about the long term
growth prospects of the Bank.

Geoffrey David Coates


Presiden Komisaris
President Commissioner
Memulai karir perbankan di Commonwealth Bank of Australia pada
tahun 1975, Geoffrey David Coates menyelesaikan program MBA
di Sydney pada tahun 1996. Geoffrey telah menjabati beberapa
jabatan eksekutif, terutama di perbankan serta jabatan di bidang
wealth management dan life insurance. Beliau menjabat sebagai
Presiden Direksi PT Commonwealth Life (sebelumnya dikenal
sebagai PT Astra CMG Life) dari 2002 sampai 2004. Pada tahun
2005, Geoffry menempati posisi di Sydney sebagai Executive
General Manager Business Development di Commonwealth Bank
of Australia.

Starting his banking career at Commonwealth Bank of Australia


(Commonwealth Bank of Australia) in 1975, Geoffrey David Coates
completed his MBA in Sydney in 1996. Geoffrey has held a
number of executive positions in Commonwealth Bank of Australia
primarily in banking together with wealth management and life
insurance roles and was President Director of PT Commonwealth
Life (formerly PT Astra CMG Life) in Indonesia from 2002 to 2004.
In 2005, Geoffrey took up a role based in Sydney as Executive
General Manager Business Development with Commonwealth
Bank of Australia.

Geoffrey punya keahlian dalam bidang perencanaan strategis,


pemasaran serta manajemen bisnis. Beliau menjabat sebagai
Presiden Komisaris Commonwealth Bank Indonesia sejak 2010
hingga saat ini.

Geoffrey has expertise in strategic planning, marketing and business


management and was appointed President Commissioner of
Commonwealth Bank Indonesia in 2010.

Bank terus berkembang, membangun


personil, infrastruktur dan basis nasabah.
The Bank continues to evolve and develop
its people, infrastructure and customer base.

Craig Anthony Carland


Wakil Presiden Komisaris
Deputy Chief Commissioner

20

Craig Anthony Carland berpengalaman lebih dari 42 tahun dalam


industri perbankan dengan 20 tahun lebih dalam manajemen
treasury. Beliau memulai karirnya di ANZ Bank di Australia
dan Inggris selama 20 tahun sebelum bergabung dengan
Commonwealth Bank of Australia pada tahun 1991. Sejak itu Craig
mendapat penugasan untuk menempati beberapa posisi senior
dalam kelompok perusahaan Commonwealth Bank of Australia.

With over 42 years of experience in the banking industry and more


than 20 years experience in treasury management, Craig Anthony
Carland has spent almost 20 years of his career working for the ANZ
Bank in Australia and England, before joining the Commonwealth
Bank of Australia in 1991. Craig has since been appointed to hold
several senior positions within the Group.

Beliau ditunjuk menjadi Komisaris Commonwealth Bank Indonesia


sejak 2003 hingga saat ini.

He has been a Commonwealth Bank Indonesia Commissioner


from 2003 until the present day.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Saya gembira atas peningkatan penerapan


GCG Bank selama beberapa tahun terakhir.
Im encouraged by the improvements in
GCG practices in the Bank over the years.

Franciskus Antonius Alijoyo


Komisaris Independen
Independent Commissioner
Franciskus Antonius Alijoyo memulai karir profesionalnya sebagai
manager di Unilever Indonesia, dan selama 15 tahun terakhir
memberikan konsultasi Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen
Risiko, serta menjalankan peran sebagai penasihat senior pada
beberapa perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia.

Franciskus Antonius Alijoyo began his professional career as


manager in Unilever Indonesia, and has over 15 years promoting
Good Corporate Governance practices (GCG) and Risk
Management through his consulting and advisory work, while
taking up senior advisory roles in a number of major companies
operating in Indonesia.

Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen di Commonwealth


Bank Indonesia sejak tahun 2008 hingga saat ini.

He has held the position of Commonwealth Bank Indonesias


Independent Commissioner from 2008 until today.

Kami menanggapi masalah kepatuhan


secara serius dan menjadikannya prioritas
no 1 dalam pengawasan kami.
We take compliance issues seriously and
make them the no. 1 priority.

Suwartini
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Suwartini telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun di
bidang perbankan, termasuk lebih dari 12 tahun sebagai Direktur
Kepatuhan dan SDM. Setelah meraih gelar MBA di Business
Administration dari Century University New Mexico, ia memulai
karirnya di sebuah organisasi internasional, United Nations High
Commissioner for Refugees (UNHCR), sebelum kemudian masuk ke
sektor perbankan. Aktif di Asosiasi Perbankan, khususnya di Forum
Komunikasi Direktur Kepatuhan.

Suwartini has more than 20 years experience in banking, including


more than 12 years as Compliance & HR Director. Having earned
her MBA degree from Century University, New Mexico, she began
her career in an international organization, the United Nations High
Commission for Refugees (UNHCR), before joining the banking
sector. She is active in banking associations, especially the
Communications Forum for Compliance Directors.

Ditunjuk sebagai Komisaris Independen Commonwealth Bank


Indonesia sejak November 2012.

Appointed as an Independent Commissionner of Comonwealth


Bank Indonesia since November 2012.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

21

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Laporan Presiden Direktur

Message from the President Director

I am pleased to be able to report that Commonwealth Bank


Indonesia ended the year 2012 with a remarkable performance.
The Bank enters 2013 with a sound business strategy that is clearly
in sync with Indonesias dynamic growing economy. Furthermore,
the Bank has four business pillars, each of which has proven to be
powerful growth engines in their own right.

Indonesia yang menggembirakan pada tahun 2012. Bank memasuki


tahun 2013 dengan strategi bisnis tepat yang sejalan dengan
pertumbuhan perekonomian Indonesia yang dinamis. Selain itu,

Saya bersyukur dapat melaporkan kinerja Commonwealth Bank

Bank memiliki empat pilar bisnis yang telah membuktikan dirinya


masing-masing sebagai lokomotif pertumbuhan.

22

Yang Terhormat Para Pemegang Saham,

Dear Shareholders,

Pada bulan Juni 2010, saya bergabung dengan


Commonwealth Bank Indonesia dengan mandat untuk
melaksanakan strategi bisnis baru yang dirancang untuk
meraih peluang dari pertumbuhan perekonomian Indonesia
pada dasarnya memenuhi kebutuhan perbankan jutaan
generasi muda Indonesia yang aktif meniti jenjang sosial
ekonomi menuju taraf kehidupan yang lebih baik. Sebagian
besar dari kelompok ini berada pada usia paling produktif
dan memerlukan beragam jasa dan produk perbankan
mulai dari tabungan hingga kredit pemilikan rumah, kredit
usaha, investasi dan asuransi. Berbagai jasa dan produk
tersebut dapat digolongkan ke dalam empat segmen pasar
kunci, yaitu perbankan ritel untuk pasar kelas menengah,
perbankan UKM untuk usaha kecil dan menengah,
Wealth Management, dan Commercial Banking.

In June 2010, I joined Commonwealth Bank Indonesia


with a mandate to execute a new business strategy
that is designed to capitalize on Indonesias growing
economic affluence essentially meeting the banking
needs of millions of young, productive and upwardly
mobile Indonesians, many of whom in their prime growing
years that require a wide range of banking products and
services from savings to home loans to business credits to
investments and insurance. These products and services
could be classified into four key market segments, namely
Wealth Management, Retail Banking for the middle class,
SME Banking for small- and medium-sized enterprises,
and Commercial Banking.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Antonio Da Silva Costa


President Director

Dengan gembira dapat saya laporkan bahwa, setelah


melewati tahun 2012 dengan kinerja yang menggembirakan,
Bank memasuki tahun 2013 dengan strategi bisnis yang
tepat, yang sangat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang dinamis, mengandalkan empat pilar bisnis.
Keempat pilar bisnis tersebut masing-masing menunjukkan
tingkat pertumbuhan yang membaik. Tingkat pertumbuhan
Bank pada tahun 2012 jauh melampaui pertumbuhan tahun
2011, yang juga melampaui pertumbuhan di tahun 2010,
menandakan pertumbuhan Bank secara eksponensial
dengan momentum yang terus menguat.

I am pleased to be able to report that, as Commonwealth


Bank Indonesia ended the year 2012 with a remarkable
performance, the Bank enters 2013 with a sound business
strategy that is clearly in synch with Indonesias dynamic
growing economy, in addition to providing the Bank
with four business pillars, each of which has proven to
be powerful growth engines in their own right. Indeed,
our growth in 2012 have dwarfed 2011 levels, which in turn
exceeded those of 2010, as the Bank continues to grow
with increasing momentum.

Untuk menggambarkan hal ini lebih jelas, laba bersih Bank


meningkat dari Rp2,71 milyar pada tahun 2010 menjadi
Rp31,21 milyar pada tahun 2011 dan Rp91,63 milyar
pada tahun 2012. Mencerminkan pesatnya pertumbuhan,
imbal hasil atas ekuitas meningkat dari 0,38% pada tahun 2010
menjadi 2,34% pada tahun 2011 dan 5,16% pada tahun 2012.

To put this in perspective, our net profit jumped from Rp2.71


billion in 2010 to Rp31.21 billion in 2011 and Rp91.63 billion in
2012. Reflecting this robust growth, return on equity climbed
from 0.38% in 2010 to 2.34% in 2011 and 5.16% in 2012.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

23

4
Profil Perusahaan
Company Profile

24

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Ketika skala ekonomi Bank terus membesar, imbal hasil


atas aset naik 2,4 kali lipat sejak tahun 2011, rasio pinjaman
terhadap simpanan meningkat dari 80,10% ke 87,57%,
dengan marjin bunga bersih 5,27% pada tahun 2012.
Tingkat pertumbuhan yang signifikan tercatat pada hampir
semua indikator keuangan kunci Bank, dengan tercapainya
skala bisnis yang memadai (critical mass) berkat penerapan
strategi bisnis empat pilar Bank. Kredit pemilikan rumah
tumbuh kuat sebesar 59,33% menjadi Rp1,17 triliun, kredit
UKM meningkat sebesar 47,59% menjadi Rp1,95 triliun dan
kredit korporasi naik sebesar 45,63% menjadi Rp3,88 triliun.

As the Bank experiences growing economies of scale, return


on assets has increased 2.4 fold since 2011; the loan to
deposit ratio rising from 80.10% to 87.57%, with a net interest
margin of 5.27% in 2012. Growth has been significant
across virtually all of the Banks key financial indicators as
we begin to achieve critical mass from the execution of our
four-pillars strategy. Home loans grew robustly by 59.33% to
Rp1.17 trillion, SME loans also rose by 47.59% to Rp1.95
trillion, and commercial loans increased by 45.63% to
Rp3.88 trillion.

Namun demikian, jumlah keseluruhan kredit hanya tumbuh


sekitar 1,56%, disebabkan oleh penurunan yang cukup
tajam pada pembiayaan otomotif yang mempengaruhi
portofolio pinjaman multi-finance, yang menurun 43,28%
selama tahun yang dilaporkan. Kebijakan baru dari Bank
Indonesia yang mensyaratkan penambahan uang muka
untuk pinjaman mobil dan sepeda motor dari 10% menjadi
25% dan 30% berdampak signifikan terhadap menurunnya
volume pembelian otomotif secara kredit pada portofolio
multi-finance Bank. Sekalipun demikian, hal ini menambah
keseimbangan portofolio kredit Bank secara keseluruhan di
antara kredit pemilikan rumah, kredit UKM, kredit korporasi
dan kredit multi-finance. Dengan keseimbangan ini, Bank
justru memiliki portofolio kredit yang lebih solid untuk
melangkah ke depan dengan peluang pertumbuhan yang
besar seiring dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang berkelanjutan.

However, total credit growth during the year under review


was largely flat at approximately 1.56%, due to a substantial
decline in auto financing that affected our multi finance loan
portfolio, which fell by 43.28% year-on-year. A new policy
by Bank Indonesia that increased the requirement for the
down payment of auto and motorcycle loans from 10%
to 25% and 30% respectively, resulted in the significant
decline in the volume of automotive credit purchases in our
multi-finance loan portfolio. Nevertheless, this has given
more balance to the Banks overall credit portfolio between
home loans, SME loans, commercial loans and multifinance loans. With this balance, we feel the Bank has an
even more solid credit portfolio going forward with robust
growth potential owing to Indonesias expected continuing
economic growth.

Dengan tingkat pertumbuhan kredit yang relatif datar pada


tahun 2012, Bank meredam pertumbuhan dana pihak ke
tiga, dengan senantiasa mempertimbangkan kepentingan
Bank untuk mengelola beban pendanaan secara agresif
dalam rangka menjaga marjin bunga bersih yang sehat.
Dana pihak ke tiga menurun sebesar 6,71% menjadi
Rp11,38 triliun pada akhir tahun 2012. Lebih penting lagi,
komposisi CASA terus membaik, menjadi sekitar 66,46%
dari jumlah keseluruhan dana pihak ke tiga di akhir tahun.

As we experienced relatively flat overall credit growth in


2012, we managed the growth in third party funding,
always bearing in mind the need to manage funding costs
aggressively in order to maintain a healthy net interest
margin. Third-party funds decreased by 6.71% to Rp11.38
trillion by year-end 2012 as higher cost time deposit funding
sources were managed down. More importantly, our CASA
mix improved further during the year to approximately
66.46% of total deposits by years end.

Merangkum kinerja Bank pada tahun 2012; Bank berhasil


mengembangkan jumlah pendapatan sebesar 19,50%
menjadi Rp1,28 triliun, menambah laba bersih sebesar
193,60% menjadi Rp91,63 miliar, dan mengakumulasi
modal sendiri sebesar 5% menjadi Rp2,05 triliun.

To summarise the Banks performance in 2012: the Bank


grew total revenues by 19.50% to Rp1.28 trillion, increased
net profit by 193.60% to Rp91.63 billion, and accumulated
capital by 5% to Rp2.05 trillion.

Investasi Berkelanjutan untuk Percepatan


Pertumbuhan

Continuing to Invest for Accelerated Growth

Sejalan dengan visi Bank untuk menjadi penyedia layanan


keuangan terbaik di Indonesia melalui customer service
excellence, Bank terus melakukan investasi dalam
jumlah yang signifikan dalam hal SDM, teknologi dan
jaringan pelayanan. Jaringan kantor cabang Bank terus
dikembangkan sekalipun Bank juga memiliki layanan
Internet Banking dan Mobile Banking yang andal. Kedua
sistem pelayanan tersebut konvensional maupun
elektronik sangat berperan dalam perkembangan jumlah

In line with our vision statement to be the finest financial


service organisation in Indonesia through excelling in
customer service, the Bank continues to invest significantly
in people, technology and service networks. Commonwealth
Banks branch-office network continues to be expanded
despite the Banks reliable Internet Banking and Mobile
Banking systems. Both delivery means conventional and
electronic have been instrumental in growing customer
numbers, with a 29.5% growth in the Banks consumer

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

nasabah Bank, yang mencatat pertumbuhan sebesar


29,5% menjadi 185.947 nasabah hingga akhir tahun 2012,
meningkat dari 143.580 nasabah setahun yang lalu, dan
108.258 nasabah dua tahun yang lalu.

customer base to 185,947 by year-end 2012, up from


143,580 a year ago, and from 108,258 two years ago.

Percepatan pertumbuhan bisnis Commonwealth Bank di


Indonesia mencerminkan investasi yang berkelanjutan oleh
Commonwealth Bank of Australia, sebagai perusahaan
induk, yang terus melakukan penyuntikan modal dalam
rangka mendukung pertumbuhan Bank. Belum lama ini pada
bulan Februari 2013, CBA kembali memberikan kontribusi
berupa penanaman modal sebesar Rp2 triliun, menjadikan
jumlah modal sendiri Bank menjadi Rp3,82 triliun.

The accelerated growth of Commonwealth Banks business


in Indonesia is reflective of the continuing investments of
Commonwealth Bank of Australia, the parent company,
which has continued to inject equity capital in the Bank
in support of growth. As recently as February 2013, CBA
made another contribution for the purpose of capital
injection of Rp2 trillion, bringing total shareholders equity
to Rp3.82 trillion.

Investasi yang berkelanjutan di bidang SDM mencatat


rekrutasi sejumlah 660 personil pada tahun 2012, sehingga
jumlah keseluruhan karyawan Bank di akhir tahun mencapai
2.043 orang. Lebih signifikan, Bank merekrut 72 lulusan
baru dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia dan
di luar negeri. Dari jumlah tersebut tersebut, sebanyak 19
orang diikutsertakan pada program Managerial Fast Track
- Graduate Development Program. Peserta program ini
akan menempuh program pengembangan manajerial yang
intensif selama dua tahun, termasuk magang selama tiga
bulan di kantor-kantor CBA di Australia. Sebuah catatan
penting lainnya sehubungan dengan program percepatan
pertumbuhan Bank tersebut adalah upaya Bank merekrut
beberapa bankir profesional berpengalaman di bidang
risiko dan pengawasan internal dalam rangka penguatan
kerangka pengelolaan risiko Bank.

Our continuing investments in people have seen the Bank


recruiting a total of 660 personnel in 2012, bringing the
total number of employees of the Bank to 2,043 people
as of years end. More significantly, we recruited 72 fresh
graduates from leading universities in Indonesia and
abroad. Of this number, 19 people are now applied to
two-years intensive management development program,
the Managerial Fast Track Graduate Development
Program, that includes three-months apprenticeships
in CBA offices in Australia. A worthy note to mention in
light of the Banks accelerated growth program is that the
Bank also recruited experienced banking professionals in
specific fields of risk and internal control in order to further
strengthen the Banks risk management framework.

Tidak kalah pentingnya bagi pengelolaan percepatan


pertumbuhan secara efektif adalah investasi yang juga
terus dilakukan oleh Bank di bidang teknologi dan
sistem pengelolaan risiko. Bank siap meluncurkan sistem
core banking baru dimulai tahun 2013, yang akan lebih
meningkatkan transaksi perbankan sehari-hari selain juga
pelayanan nasabah. Sebuah sistem baru di bidang tresuri
juga diluncurkan tahun ini guna mendukung produk-produk
tresuri Bank sekaligus layanan trade finance yang terus
meningkat. Dengan kata lain, Bank mencurahkan segala
daya dan upaya untuk membangun dan mengembangkan
kerangka pengelolaan risiko yang kokoh sebagai landasan
Bank untuk terus tumbuh secara berkelanjutan.

Equally important to managing our accelerated growth


effectively are the investments that we also continue to
make in technology and risk management systems. The
Bank is set to roll out a new core banking system in 2013,
which will greatly enhance daily banking transactions and
improve customer service. A new treasury system is also
being installed this year to support the Banks treasury
products and growing trade finance services. In other
words, the Bank is not sparing any efforts to establish and
develop a robust risk management framework from which it
can continue to grow its business confidently.

Pada saat yang sama, Bank juga berupaya keras


meningkatkan mutu pelayanan, distribusi produk,
nilai tambah bagi nasabah, semua ini dalam rangka
mempertahankan posisi puncak di antara bank-bank asing
dan posisi ke tiga di antara bank-bank nasional terkemuka
dari segi keunggulan pelayanan nasabah.

At the same time, the Bank also exerts all efforts to


improve service, product delivery and value proposition to
customers, retaining its top spot in service quality among
foreign banks and third best service providers among
leading banks in the country.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

25

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Memenuhi Komitmen Kami

Delivering Our Promise

Berangkat dari pertumbuhannya selama tiga tahun


terakhir, Bank sangat optimistis dalam meraih tujuannya
dalam kancah perbankan nasional yang sangat prospektif
di masa mendatang. Sektor perbankan Indonesia akan terus
meraih peluang dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
dinamis dan berkelanjutan dengan tingkat pertumbuhan
sebesar 6% atau lebih per tahun. Sebuah makalah yang
diterbitkan oleh McKinsey (McKinsey Report) menyatakan
bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi kekuatan
ekonomi terbesar ke 7 di dunia pada tahun 2030 (dari posisi
ke 15 saat ini). Hal ini sangat menunjang pertumbuhan
industri maupun konsumsi, yang akan memicu kebutuhan
untuk produk dan jasa perbankan.

If growth over the past three years is any indication,


the Bank is keen to pursue its goals in what promises to be
an exciting and prospective future for Indonesian banking
in general. Banks in Indonesia will continue to benefit from
the nations dynamic and sustained economic growth of
6% or more annually. A recent McKinsey Report placed
the Indonesian economy as potentially being the seventh
largest economy in the world by 2030 (from the current
15th position). This bodes well for the promising growth
of industries and consumers alike, fuelling demand for
banking services and products.

Commonwealth Bank Indonesia berniat menangkap


permintaan pasar ini dengan terus memperkokoh infrastruktur
dan sumberdaya perbankannya guna menyediakan produk
serta layanan yang unggul. Bank siap memenuhi janjinya
untuk mencapai excellence dalam layanan nasabah,
sekaligus tumbuh bersama-sama nasabah seiring dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjanjikan.
Kami percaya bahwa strategi bisnis empat pilar Perbankan
UKM, Perbankan Ritel dan Konsumer, layanan Wealth
Management dan Commercial Banking - memposisikan
Commonwealth Bank Indonesia di pusat pertumbuhan
perekonomian Indonesia dalam jangka panjang.

Commonwealth Bank Indonesia intends to capture this


growing demand by continuously strengthening its banking
infrastructures and resources to provide superior products
and services. We are poised to deliver our promise of
excelling in customer service, as well as to grow alongside
our customers in Indonesias exciting economic drive.
We believe that our four business pillars SME Banking,
Consumer Retail Banking, Wealth Management Service and
Commercial Banking position us squarely at the centre of
Indonesias economic growth for many years to come.

Seiring dengan upaya Bank untuk terus membangun di


atas landasan yang kuat, saya mengucapkan terima kasih
kepada segenap karyawan Bank atas kerja kerasnya tahun
lalu. Kami pun berterima kasih kepada para pemegang
saham atas dukungannya, kepada Bank Indonesia atas
arahan yang berharga, dan tak terkecuali kepada nasabah
Bank yang terus bertambah jumlahnya serta kepada
masyarakat di mana Bank beroperasi, atas kepercayaan
dan persahabatan mereka.

As the Bank continues to build on the foundation it has laid,


I wish to thank our people for their extraordinary efforts over
the past year. We are also grateful to our shareholders for
their continuing support, to Bank Indonesia for their valuable
guidance, and not least of all to our growing number of
customers and the communities in which we operate for
their trust and friendship.

Seluruh personil Bank terus mengacu pada visi Bank, dalam


upaya kita bersama menerapkan strategi pertumbuhan
Bank yang tepat, dalam rangka menghasilkan manfaat bagi
seluruh pemangku kepentingan.

Everyone at Commonwealth Bank Indonesia continues


to be guided by the Banks vision, as we pursue a clear
strategy of growth for the benefit of all stakeholders.

Antonio Da Silva Costa


Presiden Direktur

26

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Dari kiri ke kanan


From left to right

Ian Philip Whitehead


Director of Retail & Business Banking
Antonio Da Silva Costa
Presiden Direktur / President Director
Dhien Tjahajani
Direktur Kepatuhan / Director of Compliance
Mia Patria Bernardhi
Direktur Sumber Daya Manusia / Director of Human Resources

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

27

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Biografi Direksi

Directors Biographies

Antonio Da Silva Costa


Presiden Direktur
President Director

Percepatan pertumbuhan bisnis Bank mencerminkan


investasi berkelanjutan oleh Commonwealth Bank of
Australia yang terus melakukan penyuntikan modal
dalam rangka mendukung pertumbuhan Bank.
The accelerated growth of Commonwealth Bank
Indonesias business is reflective of the continuing
investment by Commonwealth Bank of Australia which
has continued to inject equity capital in support of growth.

28

Setelah menyelesaikan program MBA di McGill University


di Kanada, Antonio Da Silva Costa (Tony Costa) memulai
karir perbankannya pada tahun 1979 di Bank of Montreal,
dan hingga saat ini beliau tetap aktif mengembangkan karirnya
di sektor jasa keuangan. Pada tahun 1989 beliau bergabung
dengan Credit Lyonnais (Canada) dan lima tahun kemudian
pindah ke Indonesia untuk melanjutkan karir di Credit Lyonnais
Indonesia sebagai General Manager/Marketing Director.

After completing his MBA Program in McGill University, Canada,


Antonio Da Silva Costa (Tony Costa) began his banking career
at the Bank of Montreal in 1979 and has remained active in the
financial services industry ever since. In 1989 he joined Credit
Lyonnais (Canada) and five years later he moved to Indonesia
to continue working for Credit Lyonnais Indonesia as General
Manager/Marketing Director.

Selama 32 tahun berkarir di industri perbankan, termasuk


menempati posisi sebagai direktur pada tiga bank internasional
yang beroperasi di Indonesia, Tony telah mengembangkan
keahlian dan pengalaman khusus pada bidang kebijakan kredit
dan restrukturisasi kredit, selain pengalaman sebagai anggota
komite kredit.

Throughout his 32 year career in the banking industry,


which includes serving as director of three international
banks operating in Indonesia, Tony has developed skills and
experience specifically in credit policy and credit restructuring
as well as by being a member of credit committees.

Pada tahun 1998 beliau bergabung dengan Citibank,


mengemban peran sebagai Debt Restructuring Unit Head
dan kemudian sebagai Corporate Banking Head. Sebelum
bergabung dengan Commonwealth Bank Indonesia, pada
tahun 2002 beliau menerima tanggung jawab untuk memimpin
Rabobank Indonesia sebagai Presiden Direktur. Tony bergabung
dengan Commonwealth Bank Indonesia sebagai Presiden
Direktur pada bulan Maret 2010.

In 1998 he joined Citibank, assuming the role as Debt


Restructuring Unit Head and later as Corporate Banking Head.
Prior to joining Commonwealth Bank Indonesia, in 2002 he
took up the responsibility of leading Rabobank Indonesia as
President Director. Tony joined Commonwealth Bank Indonesia
as President Director in March 2010.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Ian Philip Whitehead

Director of Retail and Business Banking

Tingkat pertumbuhan yang signifikan tercatat pada


hampir semua indikator keuangan kunci Bank, dengan
tercapainya critical mass hasil penerapan strategi
bisnis empat pilar Bank.
Growth has been significant across virtually all of the
Banks key financial indicators as we begin to achieve
critical mass from the execution of our four-pillar
strategy.

Setelah meraih dua gelar pasca sarjana dalam administrasi bisnis


dan pemasaran dari the Royal Melbourne Institute of Technology
(RMIT), Australia, Ian Phillip Whitehead (Ian) mengawali karirnya
bersama BP Oil Australia Ltd & BP Oil (UK) LIMITED dari
1989 hingga 1994. Pada tahun 1994 Ian bergabung bersama
Australian Card Services, yang mengantarkannya ke karir di
bidang perbankan dan jasa keuangan hingga kini.

After earning post-graduate degrees in business administration


and marketing from the Royal Melbourne Institute of Technology
(RMIT), Australia, Ian Phillip Whitehead (Ian) began his career with
BP Oil Australia Ltd & BP Oil (UK) LIMITED from 1989 until 1994.
In 1994 he joined Australian Card Services, which launched him
into a career in banking and the financial services until today.

Selain sempat bekerja sebagai Konsultan Manajemen bersama


Coles Group, Ian menghabiskan lebih dari 18 tahun di industri
jasa keuangan, dalam berbagai kapasitas mencakup penjualan,
pemasaran dan manajemen bersama Colonial State Bank,
Westpac Banking Corporation, E-Loan Pty Ltd, Medibank Private
and Sovereign Assurance (anak usaha dari Auckland Savings
Bank, bagian dari CBA Group).

Except for brief stints as a Management Consultant


at Coles Group, he has spent more than 18 years in the
financial services industry, in various sales, marketing and
management capacities with Colonial State Bank, Westpac
Banking Corporation, E-Loan Pty Ltd, Medibank Private and
Sovereign Assurance (a subsidiary of Auckland Savings Bank
(part of CBA Group).

Dari ASB, sebuah anak perusahaan Commonwealth Bank of


Australia, Ian mendapat penugasan ke Commonwealth Bank
Indonesia pada bulan Februari tahun 2010 sebagai Chief
of Retail & Business Banking, bertanggung jawab untuk
mengembangkan bisnis Retail Banking, Wealth Management,
Bisnis UKM dan Wholesale Banking. Termasuk juga
pemasaran, public affairs, produk dan fungsi e-Channel Bank.
Ian bertanggung jawab terhadap pendapatan utama Bank.

From ASB, a subsidiary of the Commonwealth Bank of


Australia, Ian was appointed to Commonwealth Bank
Indonesia in February 2010 as Chief of Retail & Business
Banking, responsible for growing the Retail Banking, Wealth
Management, SME Business and Wholesale Banking
business. This also includes marketing, public affairs, products
and e-Channel functions in the bank. Ian is responsible for the
core banking revenues in the bank

Pada bulan Juli 2011, dengan persetujuan Bank Indonesia,


Ian ditunjuk sebagai Director of Retail and Business Banking
Commonwealth Bank Indonesia.

In July 2011, with the approval of Bank Indonesia, Ian was


appointed Director of Retail and Business Banking for
Commonwealth Bank Indonesia.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

29

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Mia Patria Bernardhi

Direktur Sumber Daya Manusia


Director of Human Resource

Sejalan dengan visi Bank untuk menjadi penyedia layanan


keuangan terbaik di Indonesia melalui customer service
excellence, Bank terus berinvestasi secara signifikan
dalam hal SDM, teknologi dan jaringan pelayanan.
In line with its vision to be the finest financial service
organization in Indonesia through excelling in customer
service, the Bank continous to invest significantly in
people, technology and service networks.

30

Setelah lulus dari Universitas Indonesia dengan gelar sarjana di


bidang psikologi, Mia Patria Bernardhi (Mia) bergabung bersama
Citibank N.A. Indonesia, di mana beliau bekerja dari tahun 1988
hingga 1996 dalam berbagai kapasitas mencakup customer
service, bank operations dan business strategy. Pada tahun 1996,
Mia bergabung bersama Bank Papan Sejahtera, dan melanjutkan
karir pada tahun 2000 bersama GE Capital Indonesia.

Upon graduating from the University of Indonesia with a degree


in psychology, Mia Patria (Mia) joined Citibank N.A. Indonesia,
where she served from 1988 until 1996 in various capacities
involving customer service, bank operations and business
strategy. In 1996, she joined Bank Papan Sejahtera, and in
2000 continued her career at GE Capital Indonesia.

Pada tahun 2002, Mia meninggalkan sektor perbankan untuk


menjadi Direktur di sebuah perusahaan konsultan strategi
bisnis, namun kembali ke perbankan pada tahun 2004 sebagai
Senior Vice President di Bank Danamon bertanggung jawab
untuk Service Centre, dan setahun kemudian, bersama HSBC
Indonesia, awalnya sebagai SVP Financial Asset Customer
Service dan selanjutnya diangkat sebagai Country Director
SDM pada tahun 2006 kemudian ditugaskan sebagai
Country Director untuk Group Communication and Corporate
Sustainability hingga tahun 2009.

In 2002, She left the banking industry to serve as Director of


a strategic business consulting firm, but returned to banking
in 2004 as a Senior Vice President with Bank Danamon
responsible for the Service Center, and a year later, with HSBC
Indonesia, initially as SVP Financial Asset Customer Service
and was appointed as Human Resource Country Director
subsequently as Country Director for Group Communication
and Corporate Sustainability until 2009.

Setelah masa jabatan yang singkat sebagai Head of Human


Resources di Surya Citra Televisi (SCTV), Mia bergabung
bersama Commonwealth Bank Indonesia sebagai Chief of
Human Resources pada tahun 2010, bertanggung jawab
atas upaya transformasi dan penyelarasan sumber daya
manusia dengan strategi bisnis Bank. Atas persetujuan Bank
Indonesia, Mia ditunjuk sebagai Director of Human Resources
Commonwealth Bank Indonesia pada bulan Juni 2011.

Following a brief stint as Head of Human Resources at


Surya Citra Televisi (SCTV), Mia joined Commonwealth Bank
Indonesia as Chief of Human Resources in 2010, responsible
for transforming and aligning human capital with the Banks
business strategy. With the approval of Bank Indonesia, she was
appointed Director of Human Resources of Commonwealth
Bank Indonesia in June 2011.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Dhien Tjahajani

Direktur Kepatuhan
Director of Compliance

Commonwealth Bank Indonesia menangani tuntutan


kepatuhan dengan sungguh-sungguh, mencerminkan
komitmen Bank yang kuat terhadap tata kelola
perusahaan yang baik.
We take compliance issues seriously as they reflect
the Banks strong commitments to good corporate
governance.

Ibu Tjahajani diangkat menjadi anggota Direksi Commonwealth


Bank Indonesia sebagai Direktur Kepatuhan dan Hukum sejak
Januari 2012.

Ms. Tjahajani has been member of the board of Commonwealth


Bank Indonesia as Compliance and Legal Director since
January 2012.

Memiliki pengalaman lebih dari 22 tahun di bidang hukum dan


kepatuhan, Tjahajani memulai karirnya sebagai Legal Officer
di BCA pada tahun 1990 dan kemudian mengambil tantangan
baru sebagai Head of Legal & Remedial di Bank Credit Lyonnais
Indonesia. Pada tahun 2002 ia pindah ke DBS Indonesia dan
menjabat posisi sebagai Head of Legal & Corporate Secretary,
dan kemudian dipromosikan sebagai Compliance & Legal
Director pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2006.

Having more than 22 years experience in the field of legal and


compliance, Ms. Tjahajani started her career as Legal Officer
with BCA in 1990 and then took the challenge as Head of Legal
& Remedial with Bank Credit Lyonnais Indonesia. In 2002 she
moved to DBS Indonesia and took the post of Head of Legal
& Corporate Secretary, then was later promoted as Compliance
& Legal Director in 2003, a position she held to 2006.

Tjahajani kemudian menjabat selama 3 tahun sebagai


Direktur Kepatuhan di Rabobank Indonesia dan pada
tahun 2009, mulai menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di
Barclays Bank Indonesia.

Ms. Tjahajani then worked for 3 years as Compliance Director


with Rabobank Indonesia and in 2009, started working with
Barclays Bank Indonesia as Compliance Director.

Tjahajani juga aktif dalam industri perbankan Indonesia, di


mana ia menjabat sebagai Ketua Indonesian Foreign and Joint
Venture Banks Association pada tahun 2008, menjadi anggota
komite Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan dan
juga sebagai anggota Ikatan Bankir Indonesia.

Ms. Tjahajani is also actively involved in the Indonesian banking


industry, where she has held Chair positions for Indonesian
Foreign and Joint Venture Banks Association in 2008, a
committee member of Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan
Perbankan and also a member of Ikatan Bankir Indonesia.

Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Sebelas Maret,


Indonesia (1990), Graduate Diploma jurusan Business, dari
Curtin University of Technology, Perth, Western Australia
(1993) dan gelar Master di Business Administration dari Cowan
University, Perth, Western Australia (1995).

She holds a bachelor in law degree from Universitas Sebelas


Maret, Indonesia (1990), Graduate Diploma in Business, from
Curtin University of Technology, Perth, Western Australia (1993)
and Masters degree in Business Administration from Cowan
University , Perth, Western Australia (1995).

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

31

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Struktur Organisasi
Organizational Structure

BOARD OF
COMMISSIONER

Audit Committee

VICE PRESIDENT
DIRECTOR
Andrian Laoh

DIRECTOR OF RETAIL &


BUSINESS BANKING
Ian P. Whitehead

EVP, Head of Retail


Banking & Services
Anwar Zaenudin

EVP, Head of Wholesale


Banking

CHIEF FINANCIAL
OFFICER
Andrew C. Doyle

CHIEF OF RISK
OFFICER
Sariani Sadikun (Acting)

CHIEF OF OPERATIONS
& INFORMATION
TECHNOLOGY
Paul Setiawan Hasjim

Head of Business
Performance and
Reporting

EVP, Head of Credit

Chief Technology Officer

Sariani Sadikun

Johmar Gazo

SVP, Head of
Operational Risk

EVP, Head of Operations

TBA

SVP, Head of Finance


Desy Natalia Widjaya

Widodo Suryadi

Estrelita Lestari

EVP, Head of SME

SVP, Head of VMO

SVP, Head of Market Risk

Widjojo

Septianus Gunawan

Reza A. Dipanegara

SVP, Head of
Consumer Loan

VP, Finance Projects

SVP, Head of Collection


& Recovery

Joanna D. Rembeth

SVP, Head of Wealth


Management Services
Dwi Kisniarti

Raden Istiqfar

AVP, MIS
Andi Irwanza
Humardhani

N. Peter Sipasulta

VP, Risk Management


ABP Project
Agung T

EVP, Head of Marketing,


Product Management &

AVP, Head of Risk


Analytics

Rian E. Kaslan

Fisca Rony Siswoyo

EVP, Head of Business


Analytics & Strategy

AVP, Head of Secutity


and Safety Unit

Irna Wardhani

Eko K. Prihantoro

AVP, Head of Credit


Risk Admin, Wholesale
Acceptance & Middle
Office
Suryaji

32

PRESIDENT DIRECTOR
Antonio D.S. Costa

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

Albert Suhandinata

SVP, Head of Operations


Control
Chairdiana Frinaldo

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Remuneration
Nomination Committee

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Risk Oversight
Committee

DIRECTOR OF HUMAN
RESOURCES
Mia Patria Bernardhi

DIRECTOR
OF COMPLIANCE
Dhien Tjahajani

CHIEF OF GLOBAL MARKETS


Liliawati Gunawan

SVP, Head of
Regulatory Affairs
Indrajana Sofiandi

SVP, Head of Legal


RA Noerindah

SVP, Head of Compliance


Monitoring & Training
Rainard Y Seno Setiaji

Head of AML and


Sanction
TBA

311
Corporate Data
Data Perusahaan

EVP, Head of Treasury


Lucky Syafril

CHIEF OF AUDIT EXECUTIVE


Reza HM Soemadipradja

SVP, Head of HR Operations,


CompBen & Employee Relation

SVP, Head of Core and Support


Audit

Bagus Harimawan

Frisa Sukma Chrisanty T

SVP, Head of Global


Markets Sales

SVP, Head of Learning &


Talent Development

AVP, Head of Branch Network


Audit

Indratno

Ari Shinta

Hugo Pribadi

SVP, Head of Global


Markets Trading

SVP, HR Business Partner


Retail & Business Banking
Carina Hastari

SM, Head of IT and Analytic


Audit

SVP, HR Business Partner


Finance, Audit, Risk, Global
Market & Compliance

SM, Head of Assurance


Reporting & Monitoring

Venisiana Dharmayanti

SVP, Head of Global


Markets Corporate Sales
Hendra Loesiaty

Hendrawan Nasroen

VP, Global Markets


Business Development

VP, HR Business Partner


HR, IT & Operations

Michael Gunnar Wenas

Mirna R. Harahap

Jannata A. Roestam

Cecilia Purnama

PT BANK COMMONWEALTH
As of 31 December 2012

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

33

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Ikhtisar Bisnis
Business Highlights

Ian P. Whitehead

Director of Retail and Business Banking

Commonwealth Bank Indonesia telah mulai menuai hasil investasinya.


Bank telah berada pada posisi yang tepat di pasar Indonesia,
dengan fokus bisnis strategis untuk memberikan nilai di pasar yang
sedang bertumbuh pesat. Dengan berfokus pada empat segmen pasar
utama dan menyediakan layanan keuangan terbaik melalui customer
service excellence, Commonwealth Bank Indonesia terus menetapkan
standar dalam inovasi produk, delivery serta kepuasan nasabah.
Commonwealth Bank Indonesia is seeing its investments starting
to bear fruit. It is well positioned in the Indonesian market,
with a strategic business focus to create value in a fast-growing market.
By focusing on four key market segments, and providing the best
financial services through excelling in customer service, Commonwealth
Bank Indonesia continues to set the standard in product innovation,
delivery and customer satisfaction.

34

Menuai Hasil dari Investasi yang


Berkelanjutan

Sustained Investments Reaping


Growing Returns

Pada tahun 2012, penerapan strategi


Commonwealth Bank Indonesia telah
menghasilkan pertumbuhan bisnis dan
kinerja yang signifikan selama tiga tahun
terakhir. Laba bersih melonjak dari Rp2,71
miliar di tahun 2010, Rp31,21 miliar di tahun
2011 dan Rp91,63 miliar di tahun 2012.
Pendapatan bunga bersih meningkat
sebesar 23,48% di tahun 2012 dan
pendapatan fee meningkat sebesar 11,81%
di tahun 2012. Bank terus bekerja dengan
tema operasional utama yaitu Lebih baik,
lebih cepat, lebih kuat.

In 2012, the execution of Commonwealth


Bank Indonesias strategy gained further
momentum, resulting in significant business
growth and performance over the past three
years. Net profit soared from Rp2.71 billion in
2010 to Rp31.21 billion in 2011 and Rp91.63
billion in 2012. Net interest income increased
by 23.48% in 2012 and fee income increased
by 11.81% in 2012. The Bank continued to
deliver on its key operating themes: Better,
Faster, Stronger.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

23.48%
Peningkatan pendapatan bunga
bersih dari tahun 2011 hingga
2012.
Increase of net interest income
from 2011 to 2012.

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

11.81%
Peningkatan pendapatan fee dari
tahun 2011 hingga 2012.
Increase of fee income from
2011 to 2012

Pada tahun 2012, total dana pihak ketiga


menurun 6,71% menjadi Rp11,38 triliun,
sedangkan kredit tumbuh 1,56% menjadi
Rp9,97
triliun.
Pertumbuhan
kredit
secara total relatif datar pada tahun 2012
disebabkan oleh turunnya kredit multifinance sebagai akibat peraturan baru yang
mensyaratkan tambahan uang muka untuk
kredit otomotif. Oleh sebab itu, Bank dengan
sengaja menurunkan target pendanaan
khususnya dana mahal (deposito) sehingga
mengakibatkan turunnya jumlah dana pihak
ketiga seperti disebut di atas.

In 2012, overall funding declined by 6.71%


to Rp11.38 trillion year-on-year, while
lending increased by 1.56% to Rp9.97
trillion. The growth of total lending was
relatively flat in 2012 due to the decline of
multi-finance related loans as a result of
the new regulation that required additional
down payments on automotive loans.
Because of this, the Bank purposefully
adjusted funding downwards during the
year, specifically from high-cost funds (time
deposits) resulting in the aforementioned
decline of third-party funds.

Meskipun demikian, kategori kredit yang


lain tumbuh secara signifikan di tahun 2012:
kredit UKM tumbuh 47,59%, KPR tumbuh
59,33% dan kredit komersial meningkat
45,63%. Sebagai hasilnya, pendapatan
tumbuh dengan kuat di seluruh empat fokus
bisnis utama Bank yaitu: Perbankan Ritel,
Perbankan UKM, Wealth Management dan
Commercial Banking.

However, other lending categories grew


significantly in 2012; SME loans rose by
47.59%, home loans grew by 59.33% and
commercial loans increased by 45.63%. As
a result of which, revenues grew strongly
across the four main business focus of the
Bank: Retail Banking, SME Banking, Wealth
Management and Commercial Banking.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

35

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

Bank berhasil memperluas


basis nasabah layanan
Wealth Management di
tahun 2012 sebesar 24%
dibandingkan tahun
sebelumnya.
Bank successfully
broadened its Wealth
Management services
customer base in 2012
by 24% over that of the
previous year.

36

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tumbuh di tengah Perekonomian


yang Kuat

Growing in a Strong Economy

Commonwealth Bank Indonesia terus


memanfaatkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang kuat, didukung oleh visi
yang jelas yaitu customer service excellence
dan inisiatif bisnis yang strategis.

Commonwealth Bank Indonesia continues


to capitalize on Indonesias strong economic
growth, supported by a clear vision of
customer service excellence and strategic
business initiatives.

Perekonomian Indonesia tumbuh 6,3%


di tahun 2012, sedikit di bawah tahun 2011
yaitu 6,5% namun mampu mempertahankan
laju pertumbuhan yang stabil. Kebijakan
makro ekonomi yang sehat dan kestabilan
politik terus menunjang pertumbuhan
ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi
global. Di antara krisis utang terus menerus
di Eurozone dan pemulihan ekonomi
Amerika yang rapuh, Indonesia berhasil
menumbuhkan perekonomiannya berkat
konsumsi domestik yang kuat, dipicu
terutama oleh kelompok kelas menengah
yang berkembang dengan pesat. Sejalan
dengan tumbuhnya kelas menengah
tersebut, jumlah usaha kecil dan menengah
(UKM) juga tumbuh dengan pesat.

The Indonesian economy grew by 6.3%


in 2012, slightly below 6.5% in 2011,
but maintaining its steady course of
growth. Sound macroeconomic policies
and political stability continue to propel a
growing economy amid uncertainties in
the global economy. Despite the on-going
Eurozone debt crisis and Americas fragile
economic recovery, Indonesia was able to
grow its economy on the back of strong
domestic consumption, fuelled primarily by
the countrys rapidly growing middle class.
Along with the rise of the middle class,
there has been an equally strong growth
in the number of small and medium-sized
enterprises (SME).

Commonwealth Bank Indonesia mendukung


pertumbuhan segmen kelas menengah ini
dengan produk dan layanan yang lengkap,
terjangkau dan mudah diakses, dengan
fitur teknologi yang mampu memenuhi
kebutuhan nasabah. Bank menyediakan
produk-produk yang membantu segmen
kelas menengah ini dalam mengembangkan
kekayaannya, seperti tabungan, kredit,
reksadana dan bancassurance. Pada
saat bersamaan, Bank juga mendukung
pertumbuhan usaha kecil dan menengah
dengan berbagai macam kredit dan
transaksi keuangan.

Commonwealth
Bank
Indonesia
is
supporting the growth of the middle class
segment with its comprehensive, affordable
and accessible banking products and
services, featuring technology capabilities to
meet the customer needs. Commonwealth
Bank Indonesia provides products to help
this middle class segment to grow their
wealth such as savings, loans, mutual funds
and bancassurance. At the same time,
the Bank is also supporting the growth
of small and medium-sized businesses
through various types of loans and financial
transaction capabilities.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

Name
Position
Company
Business

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

: Mrs. Yurika
: Proprietor
: PT Sianyu Perkasa
: Telkomsel cellphone vouchers
distributor

Client of CBI since 2009, Business Banking


credit facility.

Saya merasa terkejut bahwa bank asing seperti


Commmonwealth Bank dapat memberikan kredit dengan cepat
dan mudah, tanpa kesulitan berarti. Bank mempercayakan
perusahaan saya dan memberikan fasilitas kredit yang menurut
pendapat saya cukup besar. Selama bertahun-tahun saya
menggunakan Commonwealth Bank, staff Bank professional,
perhatian dan sangat membantu. Saya mengingat suatu saat
saya sedang dalam perjalanan ke bandara untuk pergi keluar

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

negeri. Ada suatu dokumen yang perlu ditandatangani


namun saya tidak mempunyai waktu untuk itu. Percayakah
Anda bahwa Relationship Manager saya pergi ke bandara
agar saya dapat menandatangani dokumen tersebut?
Pinjaman yang Perusahaan saya terima dari Commonwealth
Bank telah membantu dalam pengembangan usaha
saya, begitu juga dengan 700 karyawan yang kami
pekerjakan saat ini. Sangat jarang melihat Bank asing
begitu perhatian pada usaha lokal seperti milik saya ini.
Saya juga mengingat ketika Bank membuka cabang
baru di dekat kantor saya, CEO Bank Commonwealth
Indonesia secara pribadi menemui saya di kantor.
Saya berharap agar Commonwealth Bank terus
mengembangkan jaringan mereka di Indonesia. Mereka
sangat membantu usaha lokal di Indonesia untuk berkembang
dan sukses dan hal itu tentunya sangat baik untuk negara ini.

I was surprised that a foreign bank like Commonwealth Bank


Indonesia could provide credit the way it does quickly and
without too much fuss. The bank trusted my company enough
to provide us with a (credit) facility that is quite large in my
opinion. Over the years I have found the bank and its staff to
be professional, attentive and extremely helpful. I remember at
one time I was on the way to the airport for an overseas trip,
and there was something that I had had to sign with the
bank but did not have time for it. Would you believe that my
Relationship Officer went all the way to the airport, enabling me
to sign a bank document in my interest?

The loan that my company received from Commonwealth


Bank Indonesia has gone a long way to support the growth of
my business, as well as the 700-odd people that we employ
today. It is rare that a foreign bank would pay a lot of attention
to local businesses such as mine. I remember when the bank
opened a new branch near my shop, the CEO himself came
to visit me at my office.

Formula Unggul Wealth Management

Winning Formula in Wealth Management

Layanan
Wealth
Management
Commonwealth Bank Indonesia memiliki
value proposition yang signifikan baik bagi
Bank maupun nasabahnya. Bank sejak
lama telah terkenal dengan ekspertis di
bidang wealth management di Indonesia
dan saat ini tetap merupakan pemimpin di
bidang wealth management.

The Wealth Management services of


Commonwealth
Bank
Indonesia
has
significant business value proposition for both
the Bank and its customers. The Bank has long
been renowned for its wealth management
expertise in Indonesia and remains today
a leading force in wealth management.

Pada tahun 2012, Commonwealth Bank


Indonesia terus mengembangkan bisnis
dengan menajamkan fokus pada kualitas
layanan dan kepuasan nasabah. Marketing
dan produktivitas penjualan juga membaik
secara signifikan di tahun 2012 dengan
dilengkapinya para frontliner dengan
inovasi produk dan kualitas advis keuangan
yang lebih baik. Sehingga Bank berhasil
memperluas basis nasabah layanan Wealth
Management sebesar 24% dibandingkan
tahun sebelumnya.

In 2012, Commonwealth Bank Indonesia


continues
to
grow
the
business
by intensifying the focus on service quality
and customer satisfaction. Marketing and
sales productivity also improved significantly
in 2012 as the Bank equipped its front
liners with more innovative products and
high quality financial advice. Thus, the
Bank successfully broadened its Wealth
Management services customer base
by 24% over that of the previous year.

Bisnis
bancassurance
juga
tumbuh
dengan pesat, mencatat pertumbuhan
78% dengan 6.059 total polis yang
diterbitkan pada akhir tahun 2012.
Keberhasilan ini merupakan hasil inisiatif
cross-selling, juga berkat kekuatan brand
Commonwealth Bank Indonesia yang
terus bertumbuh.

The bancassurance business has also


grown rapidly, recording a 78% year-on-year
growth to 6,059 policies issued by the end
of 2012. This success is attributable to the
strong cross-selling initiatives as well as to
the growing strength of the Commonwealth
Bank Indonesia brand.

Salah satu faktor keberhasilan layanan


Wealth Management Bank di Indonesia
adalah menyediakan produk dan layanan
yang terjangkau dan tersedia bagi segmen
pasar yang lebih luas. Kaum muda
Indonesia menemukan bahwa, bersama

One of the success factors for the Bank in


growing its wealth management services
in Indonesia is to make the products and
services affordable and available to a wider
market segment. Young Indonesians are
discovering that, with Commonwealth

I pray that Commonwealth Bank will continue to grow


their network throughout Indonesia. They are helping local
businesses in Indonesia to grow and prosper, and that can
only be a good thing for our country.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

37

4
Profil Perusahaan
Company Profile

38

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Commonwealth Bank Indonesia, layanan


manajemen investasi tidaklah semata untuk
mereka yang kaya. Bank terus mengajak para
profesional muda yang ingin membangun
aset mereka dan di tahun 2012 terus
menawarkan rangkaian produk investasi
yang dirancang khusus untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Nasabah dapat mulai
membangun aset bersama Bank, dimulai
hanya dengan investasi Rp100.000 per bulan.
Bank berkomitmen penuh untuk membantu
masyarakat Indonesia membangun aset
mereka dengan menyediakan layanan wealth
management yang telah teruji dan nyaman
serta terjangkau.

Bank Indonesia, investment management


services are not only for the rich. The Bank
continues to encourage young professionals
seeking to build their wealth and in 2012
continued to deliver a range of investment
products tailored to meet their needs.
Customers can start to build their wealth
with the Bank with as little as Rp100,000
of monthly investments. The Bank is fully
committed to helping Indonesians grow
their wealth with the help of a proven
wealth management services that is also
convenient and affordable.

Perbankan Ritel

Retail Banking

Bisnis Perbankan Ritel Commonwealth Bank


Indonesia secara strategis terus menyasar
populasi kelas menengah yang makin
berkembang. Strategi ini semakin didukung
oleh komitmen Bank untuk menyediakan
beragam
layanan
Perbankan
Ritel,
mencakup produk tabungan, kredit, investasi
dan bancassurance, selain jalur distribusi
yang inovatif untuk produk dan layanan
tersebut. Pada tahun 2012, inisiatif tersebut
antara lain adalah peningkatan keberadaan
brand Bank di pasar dengan peluncuran ATM
baru, peningkatan terobosan fitur di mobile
banking untuk pembelian reksadana secara
online, dan proses originasi kredit yang lebih
efektif. Dalam hal waktu pemrosesan kredit,
Bank berhasil meluncurkan terobosan pada
sistem originasi kredit kepemilikan rumah
yang memotong waktu proses keputusan
kredit dari rata-rata 20 hari menjadi hanya
tiga hari kerja.

Commonwealth Bank Indonesias Retail


Banking business remains strategically
targeted to the nations growing middle class
population. This strategy has been increasingly
supported by the Banks commitment to
provide a full range of Retail Banking services
that include savings, lending, investment
and bancassurance products, in addition to
innovative deliveries of these products and
services. In 2012, among other initiatives,
the Bank increased its brand visibility in the
market with new ATM roll-outs, trailblazing
mobile banking feature enhancements to
purchase mutual funds online, and more
effective loan origination processes. In a
significant breakthrough of loan process
time, the Bank successfully introduced a new
home loan origination system that cut down
the time required for loan decisioning from an
average of 20 days to just three banking days.

Bank senantiasa berupaya memastikan


standar tertinggi dalam hal layanan nasabah,
termasuk peningkatan produk dan fitur
secara terus menerus. Pada tahun 2012,
Commonwealth
Bank
Indonesia
meningkatkan layanan Mobile Banking
yang menawarkan akses perbankan yang
lebih luas dan nyaman bagi nasabah.
Saat ini teknologi Mobile Banking milik Bank
merupakan salah satu yang paling maju
di Indonesia dengan two factor protection
authentification dan fitur keamanan yang
canggih. Bank juga meningkatkan jalur
distribusi elektroniknya dengan mengupgrade 141 ATM Bank pada akhir tahun
2012. Selain itu, pemegang kartu ATM Bank
dapat menarik uang di lebih dari 41.000 ATM
di seluruh Indonesia, tanpa biaya apa pun.
Pada tahun 2012, Bank membuka 9 kantor
baru, menjadikan total jaringan kantor bank
91 kantor di 32 kota di seluruh Indonesia
pada akhir tahun 2012.

The bank continuously strives to ensure


the highest standard of customer service,
including continuous product and feature
enhancements. In 2012, Commonwealth
Bank Indonesia enhanced its Mobile Banking
service that offers greater banking access
and convenience to customers. The Banks
Mobile Banking technology is currently one
of the most advanced in Indonesia with
two factor protection authentication and
advanced security features. It has also
enhanced its electronic channel delivery
by upgrading its 141 proprietary ATMs as
of year-end 2012. Moreover, the Banks
ATM cardholders can withdraw cash from
more than 41,000 ATMs across the nation,
free
of
charge.
In
2012,
the Bank inaugurated 9 additional branch
offices, bringing the total network of branch
banking to 91 branches in 32 cities across
Indonesia as of years end.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

47.59%
Pertumbuhan kredit pada
segmen UKM
Growth of lending to the
SME segment

Pertumbuhan Kuat Perbankan UKM

Robust Growth in SME Banking

Bisnis Perbankan UKM Bank tumbuh dengan


kuat. Kredit untuk segmen UKM tumbuh
47.59% menjadi Rp1,95 triliun di tahun 2012.
Bank percaya bahwa fokus Bank pada
segmen UKM di Indonesia saat ini memegang
peran strategis yang sangat penting
dan bahwa strategi ini akan mendorong
pertumbuhan jangka panjang sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan
sektor UKM yang sangat besar.

The SME Banking franchise has grown


robustly. Lending to the SME segment grew
by 47.59% to Rp1.95 trillion in 2012. The
Bank continues to believe that its focus on
the SME market segment in Indonesia today
is of paramount strategic importance and
that this strategy will fuel long-term growth
along with Indonesias growing economy
with its huge SME sector.

Bank sangat mengerti kebutuhan nasabah


UKM akan pembiayaan yang cepat dan
berulang.
Pelaku
UKM
menjalankan
usahanya dengan cara hari ke hari dan
sering kali membutuhkan modal kerja
ekstra guna menangkap peluang yang tidak
terduga. Commonwealth Bank Indonesia
telah merancang sistem originasi kredit bagi
segmen ini yang memungkinkan Bank untuk
merespon kebutuhan mereka hanya dalam
hitungan hari, bahkan jam. Platform kredit
UKM di dukung oleh sistem teknologi yang
kuat, yang tidak hanya dapat menyediakan
layanan yang cepat, namun juga pada saat
bersamaan memitigasi risiko.

The Bank clearly understands the needs of


SME customer for fast, recurring financing.
The SMEs conduct their business on a
day-to-day basis, often requiring extra
working capital to respond to unexpected
opportunities.
Commonwealth
Bank
Indonesia has designed a loan origination
system for this market segment that enables
the Bank to respond to these needs in
just a matter of days, or even hours.
The SME lending platform is supported by
a robust technology system that not only
delivers fast service, but at the same time
mitigates risks as well.

Platform kredit ini memungkinkan Bank


untuk memperbaiki dan mempertajam alur
pekerjaan dalam proses originasi kredit,
termasuk fungsi pendukung yang mengawasi
kualitas transaksi yang terjadi. Kebijakan
dan prosedur kredit juga diselaraskan
dengan kondisi pasar lokal. Selain itu, sistem
tersebut menyediakan platform berskala
guna menangani volume originasi kredit yang

This lending platform enables the Bank


to improve and refine work flows in
the loan origination process, including
support functions that oversee the quality
of deals being generated. Credit policy
and procedures have also been refined
to align with local market conditions.
In addition, the system provides a scalable
platform to handle increasing loan origination

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

39

4
Profil Perusahaan
Company Profile

40

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

bertambah. Sementara portofolio segmen


ini meningkat dengan kuat, rasio NPL dapat
dipertahankan pada 0,84%, jauh di bawah
rata-rata industri.

volume. Whilst the portfolio has continued to


grow robustly from these investments, the
NPL ratio has been maintained at 0.84%,
well below the industry average.

Kemajuan Stabil di Commercial Banking

Steady Progress in Commercial Banking

Commonwealth Bank Indonesia memiliki


sumber daya finansial guna menyediakan
layanan Commercial Banking bagi korporasi
besar di Indonesia maupun korporasi
internasional yang berbisnis di Indonesia.

Commonwealth Bank Indonesia has the


financial resources to provide Commercial
Banking services to major corporations
in Indonesia as well as to international
corporations doing business with Indonesia.

Pada tahun 2012, layanan kredit Commercial


Banking meningkat 45,63% dan mencatat
total kredit beredar sejumlah Rp3,88 triliun
pada akhir tahun.

In 2012, the Commercial Banking service


grew its lending business by 45.63% to post
total outstanding credit amounting to Rp3.88
trillion by years end.

Kilasan Masa Depan

Outlook for the Near Future

Peluang pertumbuhan terbuka bagi seluruh


bidang bisnis Bank di tahun 2013. Investasi
yang telah dan akan terus ditanam oleh
Commonwealth Bank Indonesia telah
memposisikan Bank secara strategis dalam
empat segmen pasar yang merupakan pilar
bisnis Bank. Bank akan terus membangun
jaringan layanan, SDM, sistem dan
operasional guna memiliki jalur layanan
terbaik di sektor perbankan Indonesia.

The market is ready for growth opportunities


in all of the Banks business lines in 2013.
The investments that Commonwealth Bank
Indonesia has made, and will continue to
make, have positioned it strategically in the
four business pillars of the Bank. The Bank
will continue to strive to build its service
network, people, systems and operations to
have one of the best service deliveries in the
Indonesian banking sector.

Sepanjang tahun 2012, Bank terus


meningkatkan kualitas layanan, tercermin
pada hasil survei sebuah badan survei
independen yang terus menempatkan
Commonwealth Bank Indonesia nomor satu
di antara bank asing dan pada posisi yang
kuat dari segi kualitas layanan dibanding
semua bank nasional dan bank internasional
di Indonesia. Pada tahun 2012 ini, peringkat
nomor satu di antara bank asing diraih untuk
yang ke tujuh kalinya secara berturut-turut.
Hasil survei terakhir menunjukkan bahwa

Throughout 2012 the Bank continued to


enhance service quality, underscored by
the result of an independent survey that
continued to position Commonwealth Bank
Indonesia first among foreign banks and also
well positioned against all leading national
and international banks in Indonesia in terms
of service quality in 2012. This was the
Banks seventh successive year in achieving
best service quality among foreign banks.
The most recent survey also indicates that
Commonwealth Bank Indonesia has made

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

Name
Position
Company
Business

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

: Ms. Sulistyowati
: Proprietor
: Toko Indo Baut
: Trading in nuts and bolts, and
other construction material

Client of Commonwealth Bank Indonesia since


2011, for Working Capital, Home Loan
and CommLink.

Kami merasa sangat puas dengan layanan yang diberikan


Commonwealth Bank. Bank ini mempunyai ragam produk
yang beragam termasuk tabungan, bancassurance, KPR,
pinjaman modal dan lain-lain. Kartu ATMnya dapat digunakan di mana saja. Pada suatu saat, saya sedang di luar kota
dan membutuhkan uang tunai dan tidak terlihat ATM Commonwealth Bank. Tapi saya dapat mengambil uang dari
ATM manapun menggunakan kartu ATM Commonwealth
Bank saya.

We are pleased with the services of Commonwealth Bank


Indonesia. It has a broad range of products, including savings, bancassurance, home loans, working capital loans
and others. Its ATM card can be used anywhere. At one
time, I was out of town and needed cash and there was
no sight of the banks ATM. But it turns out that I can take
out money from the ATM of any other bank using my Commonwealth Bank ATM card.

Bank telah mencapai perbaikan yang


signifikan dalam area kunci yang vital dalam
layanan nasabah. Bank terus berupaya
keras untuk mencapai kesempurnaan dalam
layanan nasabah, sejalan dengan visi Bank.

marked improvements in the number of


key areas vital to customer service. The
Bank continues to exert all efforts to excel in
customer service, in line with its vision.

Memasuki tahun 2013, Bank telah menerima


suntikan modal sebesar kurang lebih
Rp2 triliun oleh Commonwealth Bank of
Australia. Hal ini menegaskan komitmen
berkelanjutan
dari
Commonwealth
Bank of Australia untuk berinvestasi dan
mengembangkan bisnis Commonwealth
Bank Indonesia. Dengan permodalan
yang memadai, strategi yang sehat,
dan pelaksanaan yang tanpa cela, Bank siap
meneruskan percepatan pertumbuhannya.

Entering 2013, the Bank has been


recapitalised with additional funds for
capital injection of approximately Rp2
Trillion by Commonwealth Bank of Australia.
This clearly underscores Commonwealth
Bank of Australias continued commitments
to invest and grow the Commonwealth
Bank Indonesias business. With adequate
capitalisation, a sound and working strategy,
and flawless execution, the Bank is poised
to continue on its accelerated growth path.

Meskipun demikian, Bank tidak akan


cepat merasa puas. Fokus yang jelas pada
penerapan strategi Bank di tahun 2013
akan sangat penting bagi bisnis Bank.
Bank akan harus berjaga-jaga, sambil terus
mengupayakan visi Bank untuk menjadi
penyedia layanan keuangan terbaik di
Indonesia melalui customer service excellence.

However, it can never afford to be


complacent. Keeping a clear focus
on implementation of its strategy in
2013 will remain crucial to its business.
The Bank will have to remain vigilant,
while steadfastly pursuing its vision
of being the finest financial services
organization in Indonesia through excelling
in customer service.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

41

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Teknologi Informasi

www.commbank.co.id

Information Technology

42

Penawaran yang Berharga

A Valuable Offering

Bank menyadari pentingnya teknologi sebagai


komponen strategis dan terus melakukan
investasi pada teknologi, proses dan sumber
daya manusia sebagai bagian dari strategi IT
Roadmap, untuk menunjang pertumbuhan
bisnis Bank guna meningkatkan kepuasan
dalam pelayanan prima kepada nasabah.
Bank terus berinvestasi pada jaringan, server
dan keamanan teknologi informasi (TI).
Hal
ini
memungkinkan
Bank
mengembangkan landasan TI yang stabil
guna melayani jumlah nasabah yang terus
bertambah, sekaligus memungkinkan lebih
banyak proses otomatisasi yang menunjang
efisiensi jasa dan distribusi produk, termasuk
jalur distribusi non cabang yang melayani
nasabah melalui jasa perbankan ATM,
Internet dan Mobile Banking selama 24 jam
sehari dan 7 hari seminggu.

The Bank recognises technology as a key


strategic differentiator and has continued
to make investments in its technology and
people as part of its strategic IT Roadmap,
supporting the growth of its business and
the ongoing promise of excellent customer
service. The Bank continues to invest in
information technology networks, servers
and security. This has enabled the Bank
to provide a stable IT platform to serve
a growing customer base, while also
automating more business processes for
greater efficiencies in service and delivery,
including those of unassisted delivery
channels that allow customers to access
the Banks ATM, Internet Banking and
Mobile Banking channels on a 24/7 basis.

Layanan
perbankan
yang
nyaman,
melalui jaringan perbankan yang aman
untuk diakses di mana pun dan kapan
pun, tetap menjadi tawaran utama Bank.
Melengkapi layanan Internet Banking,
Bank menyediakan aplikasi Mobile Banking
yang kaya fungsi, khususnya fungsifungsi investasi, bagi pengguna telepon.
Nasabah dapat membeli produk investasi
seperti reksa dana dengan batas sampai

Providing convenient services to allow


secure banking anywhere and anytime
through electronic channels continues to be
a valuable offering. Supplementing Internet
banking, the Bank provides award winning
mobile banking application for smartphones
that is rich in functionality, particularly
in investment functions. Customers can buy
investment products like mutual funds with
a limit of up to Rp1 billion with more than

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

dengan Rp1 miliar, dengan pilihan lebih


dari 50 produk mulai dari produk ekuitas,
pendapatan tetap maupun reksa dana pasar
uang. Nasabah juga dapat mengirim dana ke
bank mana saja di dunia tanpa sebelumnya
harus melakukan regristasi informasi
mengenai penerima dana.

50 products available ranging from equity,


fixed income and money market mutual
funds. Customers also have the ability to
transfer funds to any bank in the world,
and can do so without pre-registration of
beneficiary account information.

Selain kaya fungsi, Bank memastikan bahwa


transaksi perbankan melalui platform TI Bank
adalah aman dan andal. Aplikasi Mobile
Banking Bank dirancang agar sesuai dengan
native apps yang digunakan pada Blackberry
dan iPhone. Faktor keamanan pada Internet
Banking dan Mobile Banking diperkuat
dengan 2FA (2 Factor Authentication) dan
transmisi yang dienkripsi.

In addition to rich functionality, the Bank


ensures that banking transactions through
its IT platforms are secured and reliable.
The Banks Mobile banking applications are
designed to be native apps on Blackberry
and iPhone smartphones. Security is
enhanced for both Internet Banking and
Mobile Banking through a secure token that
allows 2FA (2 Factor Authentication) and
encrypted transmissions.

Langkah Transformasi

Transformational Journey

Komponen penting dalam Roadmap TI


Bank adalah penggantian sistem Core
Banking
dan membangun ulang serta
otomatisasi proses end- to-end di seluruh
Bank. Sejak tahun 2011 Bank telah
mempersiapkan pelaksanaan proyek TI yang
penting tersebut. Fokus proyek ditujukan
pada pembangunan kapabilitas yang
tinggi dalam hal penyelesaian proyek, tata

An important component of the IT Roadmap


is the replacement of the Banks Core
Banking System and the re-engineering
and automation of end to end processes
across the Bank. Since 2011, the Bank
has been preparing itself to execute this
important project. It has been focused
on building strong capabilities in project
delivery, IT governance and processes,

Name

: Mr. Petrus Soepratman

Company

: PT Puri Metro Harmoni and


PT Bumi Jaya Kampar Line
of Business: Hotels

Client of CBI : Since 2011, Business



Banking Credit Facility

Sejak umur 17 tahun, saya sudah mulai berusaha, dan tidak


terasa sudah hampir mencapai 50 tahun. Selama ini, saya
sudah berhubungan dengan beberapa bank baik lokal maupun
asing. Sebentar lagi saya akan pensiun dan sudah waktunya
usaha saya untuk diteruskan oleh anak2 saya. Yang menjadi
perhatian saya adalah bank mana yang dapat saya yakini dan
percaya untuk di kemudian hari bekerja sama dengan usaha
maupun anak-anak saya. Walaupun saya baru ber-banking
dengan Commonwealth Bank sejak 2011, saya merasa bahwa
Bank ini tepat untuk usaha saya bahkan ketika saya tidak lagi
menjalankan usaha ini sendiri.

Saya dapat melihat cara kerja Bank yang professional, penuh


perhatian dan juga sangat personal dalam pendekatan
dengan nasabah. Mereka sering menanyakan kabar saya,
keluarga, pendidikan anak-anak saya dan hal-hal lainnya. Ini
menunjukkan bahwa Commonwealth Bank dengan tulus
peduli pada saya pribadi dan tidak hanya dengan usaha saya.
Bisnis saya tergolong kecil, namun hal ini tidak menghentikan
CEO Commonwealth Bank untuk memberikan dukungan dan
perhatian pribadinya. Saya merasa sangat nyaman bekerja
sama dengan Commonwealth Bank dan saya berharap anakanak saya akan merasakan hal yang sama.

Business Banking Credit Facility I have been in business since


I was 17 and Im now 50 years old. Over the years I have dealt
with many banks, both local and foreign. Lately I have been
thinking that I will soon be retiring and will have to pass on my
business to my children. A key concern in my mind is which
bank shall I choose one that I think and know for sure will get
along well with my business and my children. Although we
have only been banking with Commonwealth Bank Indonesia
since 2011, I feel that this bank is just right for my business,
even when I will no longer be at the helm. I can see that the

bank works in a very professional manner, always attentive to


my needs, but is also highly personal in their approach. They
often ask about how my family is doing, my children, their
education and things like that. It shows that the bank genuinely
cares about us and not just about my business. My business
is not so large, still that did not keep the CEO from giving
me his personal support and attention. I feel so comfortable
with Commonwealth Bank Indonesia, and I hope, so will my
children.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

43

4
Profil Perusahaan
Company Profile

44

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

kelola TI dan proses, serta karyawan. Pada


tahun 2012, Bank menyelesaikan proses
seleksi sistem yang akan digunakan dan
melakukan persiapan proyek transformasi
yang menyeluruh, dengan fokus pada
penyediaan produk dan layanan yang inovatif,
terpadu dan kompetitif bagi nasabah.
Semua ini dilakukan melalui proses dan
platform yang memungkinkan staf Bank
untuk terus memberikan layanan yang prima
kepada para nasabah.

and its people. In 2012, the Bank finalised


its selection of system options and prepared
for the commencement of this bank-wide
transformational project that will focus
on the provision of innovative, integrated
and competitive products and services
to customers, through processes and
platforms that will allow staff to continue
to provide excellent customer service.

Investasi pada sistem Core Banking tidak


hanya menyangkut teknologi semata. Hal ini
juga terkait dengan transformasi karyawan
dan proses. Otomatisasi proses end-to-end
di seluruh jaringan dan produk Bank akan
menghasilkan pelayanan yang lebih nyaman
dan lancar bagi nasabah baik nasabah yang
mengunjungi cabang Bank, atau bertransaksi
melalui jalur self-service seperti ATM, Internet
maupun Mobile Banking. Teknologi modern
tersebut juga akan memungkinkan waktu
lebih cepat untuk menawarkan produk baru
yang inovatif untuk dinikmati nasabah
memenuhi kebutuhan nasabah yang terus
berkembang. Sistem yang dipilih akan
menyediakan otomatisasi secara menyeluruh
di Bank. Penyelesaian tahap pertama proyek
TI ini akan terjadi pada akhir tahun 2014
diikuti dengan perkembangan bertahap
pada tahun 2015.

The investment in a new core banking


system is not only about technology. It also
involves the transformation of people and
processes. The automation of end to end
processes across different channels and
products will allow for a more seamless
experience for customers regardless of
whether they come to a branch, or through
self-service channels like ATMs, Internet or
Mobile banking. The modern technology will
also allow new and innovative offerings to be
brought to market for the consumption of
customers quicker meeting their constantly
evolving needs. The chosen system will
provide full automation throughout the Bank.
The initial delivery of this project will be
completed by the end of 2014 followed by
subsequent releases in 2015.

Otomatisasi yang Diselesaikan pada


Tahun 2012
Guna mendukung neraca keuangan
yang terus berkembang dengan ragam
produk yang terus bertambah, Bank telah
menerapkan sistem Treasury and Global
Markets yang baru. Hal ini memungkinkan

Completed Automation in 2012

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

To support its growing and more diversified


balance sheet as well as extend the
range of products to its customers, the
Bank has implemented a new Treasury
and Global Markets system. This allows

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Bank menawarkan produk dan layanan yang


lebih canggih untuk instrumen pendapatan
tetap, transaksi valuta asing, derivatif
maupun pasar uang, tanpa mengurangi
aspek pengelolaan risiko yang sehat.
Sistem ini juga
memungkinkan Bank
untuk menyederhanakan proses end-toend mulai dari transaksi front office hingga
pengadministrasian back office.

the Bank to offer more sophisticated


products and services for fixed income,
foreign exchange, derivatives and money
markets products whilst still maintaining
sound risk management. It also allows the
Bank to stream line its end-to-end process
from the front office dealing room to back
office operations.

Fase pertama instalasi sistem Treasury


and Global Market telah diselesaikan
pada Q3 2012, diikuti fase kedua yang
akan diselesaikan selama tahun 2013.
Platform tersebut menjadi tulang punggung
percepatan pertumbuhan bisnis Tresuri
Bank. Otomatisasi ini melengkapi otomatisasi
pinjaman yang telah berjalan sebelumnya,
di mana Bank telah berhasil menerapkan
otomatisasi proses untuk originasi kredit
konsumer, diikuti dengan originasi kredit
pemilikan rumah.

The first phase of installation of the new


Treasury and Global Markets system was
completed in Q3 2012, with phase 2 to
be completed during 2013. This platform
provides the backbone for the Bank to
accelerate the growth of its Treasury business.
This automation complements previous
automation in lending, whereby the Bank has
successfully implemented the automation
process for consumer loans origination,
followed by home loans origination.

Pertumbuhan Berskala

Scalable Growth

Bank menangani keamanan informasi dan


transaksi nasabah dengan prioritas tinggi, dan
terus berinvestasi pada keamanan teknologi
dan operasional Bank. Bank juga terus
berinvestasi pada insfrastruktur Bank guna
memastikan operasi yang stabil dan scalable

The Bank takes the security of its customers


information and transactions seriously, and
has continued to invest in the security of
its technology and operations. It has also
continued to invest in its infrastructure to
ensure operational stability and scalability to

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

45

4
Profil Perusahaan
Company Profile

46

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

guna menunjang pertumbuhan bisnisnya.


Mengingat besarnya investasi yang dibutuhkan
guna membangun platform teknologi
perbankan yang kokoh, Bank perlu mengelola
investasi di bidang teknologi tersebut secara
berhati-hati dan strategis. Untuk itu, Bank telah
memulai langkah untuk menuju penggunaan
Private Cloud Computing dan teknologi
virtual yang memungkingkan adanya
infrastruktur TI yang scalable dan andal,
sehingga Bank dapat mengelola investasi dan
biaya pengembangan TI dengan lebih baik.

support the growth of its business. Because


of the scale of investments needed to build
a robust banking technology platform,
the Bank manages its investments in
technology prudently and strategically. To
support this, the Bank has commenced its
journey towards Private Cloud Computing
and virtualised technology that offers
scalability and reliability in IT infrastructure,
enabling the Bank to better manage
its IT development investments and costs.

Menyelaraskan Investasi TI dengan


Strategi Bisnis

Aligning IT Investments to Business


Strategy

Kegiatan Bank terfokus pada penyediaan


layanan yang prima kepada seluruh
nasabahnya. Oleh karenanya teknologi dan
proses digulirkan selaras dengan fokus
tersebut. Demikian pula halnya dengan
pengelolaan
transformasi
organisasi.
Sehubungan dengan itu, Bank terus
mengevaluasi investasi di bidang TI untuk
memastikan investasi tersebut selaras
dengan strategi bisnis untuk menghasilkan
nilai bisnis yang lebih tinggi. Secara
bersamaan, Bank juga terus mengikuti
perkembangan teknologi yang pesat, serta
memahami perubahan kebutuhan nasabah
yang terus berubah.

The Bank is focused on providing excellent


service to all customers. Technology and
processes are rolled out with that focus,
supported by strong organisational change
management. The Bank will continue to
evaluate its IT investments to make sure
they are aligned to the business strategy,
and continue to deliver business value.
At the same time, the Bank must keep
abreast of rapidly evolving technologies,
and continue to understand changing
customer needs and wants.

Ke depannya, Bank terus menerapkan


strategi TI dengan fokus utama pada
transformasi teknologi pengoperasian bank
melalui modernisasi Sistem Core Banking.
Disamping itu, Bank juga akan memperkuat
kemampuan Business Intelligence guna
mengelola dan memanfaatkan semua

Going forward, the Bank will continue to


execute its IT Strategy with a key focus
on the transformation of its core banking
technology and operations with its Core
Banking
Modernisation
programme.
However, it will also make investments
in Business Intelligence to harness and

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

data dan informasi yang dimiliki Bank


untuk meningkatkan penawaran jasa dan
produknya bagi nasabah.

leverage information across the Bank to


improve its offerings to customers.

Investasi di masa depan dari segi fungsi


pendukung
korporasi
seperti
SDM
dan Keuangan juga akan menunjang
pertumbuhan Bank melalui otomatisasi
proses fungsi pendukung, peningkatan
produktifitas yang berkesinambungan,
penghematan biaya, serta alat pendukung
bagi staf. Hal ini memungkinkan karyawan
untuk fokus pada para nasabah,
dan juga pada tantangan bagaimana terus
mengembangkan jasa dan produk yang
lebih memikat bagi nasabah di masa depan.

Future investment in corporate support


functions like HR and Finance will also
support the growth of the Bank by
automating support function processes,
continuing our improvement of productivity,
costs, and support for our staff. This will
enable the Bank to keep more people
focused on the customer, as well as on
new challenges that allow it to continue to
develop better offerings and services for the
customer in future.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

47

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Sekilas Keuangan
Financial Review

Andrew Doyle

Chief Financial Officer

48

Industri perbankan Indonesia terus tumbuh


seiring dengan pertumbuhan perekonomian
Indonesia yang kuat, terutama konsumsi
dalam negeri. Secara agregat aset perbankan
nasional tumbuh 22%, sedangkan total
deposit hanya meningkat 15% pada tahun
2012. Hal ini menandakan adanya penajaman
persaingan untuk dana, yang mendorong
naiknya bunga deposito, dan menambah
besar tekanan pada marjin bunga bersih.

The Indonesian banking industry continues


to grow alongside the countrys strong
economic growth, especially driven by its
robust domestic consumption. Aggregate
national banking assets grew by 22%,
while total banking deposits rose by only
15% in 2012. This suggests that there was
increasing competition for funds, pressuring
term deposit rates, and thereby increasing
pressure on net interest margins.

Situasi tersebut menyebabkan terjadinya


konsentrasi likuiditas bank pada bankbank papan atas, dan tren ini diperkirakan
akan
terus
berlangsung
sementara
Indonesia mempertahankan pertumbuhan
perekonomiannya di atas 6% setahun, dan
bank-bank besar memperoleh manfaat
berkat skala ekonomis yang dimilikinya.

The current situation has also seen the


concentration of bank liquidity in the nations
top-tier banks, and this trend is expected to
continue as Indonesia sustains its economic
growth above 6% year-on-year, and the
larger banks benefit from their superior
economies of scale.

Dengan latar belakang terkonsentrasinya


aset di bank-bank besar, secara bertahap
industri
perbankan
Indonesia
akan
terkonsolidasi selaras dengan kekuatan
pasar. Ini berarti bank-bank yang lebih kecil
harus mempunyai fitur dan karakteristik
yang unggul untuk dapat bersaing secara
efektif di pasar. Antara lain, tersedianya
permodalan yang memadai, posisi strategis
di pasar, pengelolaan yang efisien dan
mampu menyediakan layanan nasabah
yang superior.

Against the backdrop of concentrating


assets
among
the
larger
banks,
the Indonesian banking industry is expected
to gradually consolidate in line with market
forces. This means that the smaller banks
will need to have certain competitive
features and characteristics if they are
to compete effectively in the market.
Among other things, they need to be
adequately
capitalised,
strategically
positioned in the market, efficiently
managed, and able to provide superior
customer service.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

28.39%

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

0.84%

CAR setelah tambahan modal


disetor oleh CBA pada awal 2013.

Rasio NPL, jauh di bawah ratarata industri.

CAR after capital injection


from CBA in early 2013.

NPL ratio, well below the industry


average.

Commonwealth Bank Indonesia saat


ini bersaing di pasar perbankan dengan
ditunjang semua fitur dan karakteristik
tersebut di atas. Bank terus memastikan
bahwa permodalannya memadai guna
menunjang
pertumbuhan
pinjaman
dan
mempertahankan
pertumbuhan
profitabilitasnya.
Lebih
penting
lagi,
Bank terus menerapkan strategi finansial yang
menunjang visi Bank untuk menjadi penyedia
layanan keuangan terbaik di Indonesia melalui
customer service excellence.

Commonwealth
Bank
Indonesia
is
competing in the market today on those
terms. The Bank continues to ensure that
it is well capitalised to support lending
growth and that it can sustain its growing
profitability. More importantly, it continues
to employ a financial strategy that supports
the vision of being the finest financial service
organisation in Indonesia through excelling
in customer service.

Permodalan Kuat dan Perbankan yang


Prudent

Well Capitalised and Prudent Banking

Strategi finansial Commonwealth Bank


Indonesia adalah memiliki permodalan
yang kuat dan mempertahankan neraca
yang konservatif sehingga setiap saat siap
mendukung kebutuhan bisnis dan meraih
peluang pertumbuhan. Sehubungan dengan
itu, Bank menerima dana untuk tambahan
modal disetor sejumlah AU$200 juta dari
induk perusahaannya, Commonwealth Bank
of Australia, sesudah 31 Desember 2012.
Setelah melalui proses persetujuan otoritas
perbankan, tambahan modal tersebut akan
meningkatkan CAR Bank dari 16,17%
pada akhir tahun 2012 menjadi sekitar
28,39% pada saat tambahan modal selesai
dilaksanakan.

The key financial strategy of Commonwealth


Bank Indonesia is to be well capitalised
and maintain a conservative balance
sheet that is ready at all times to support
the needs of the business and to pursue
opportunities for growth. With that in
mind, the Bank received a fresh funds for
capital injection of AU$200 million from its
parent company, Commonwealth Bank of
Australia, subsequent to 31 December 2012.
The additional capital when processed
through regulatory approvals will raise the
Banks CAR from 16.17% as at year-end
2012 to around 28.39% when the capital
injection process completes.

Commonwealth Bank of Australia telah


melakukan tiga kali penambahan modal
dalam dua tahun terakhir ini, mencerminkan
komitmennya yang kuat dalam mendukung
kesinambungan
pertumbuhan
bisnis
Commonwealth
Bank
Indonesia.
Penambahan modal yang terakhir ini telah
memastikan kecukupan modal Bank
meskipun pinjaman baru yang signifikan
selama tahun 2012. Selain itu, penambahan
modal tersebut juga memperkuat Bank
dalam memenuhi peraturan Bank Indonesia
mengenai Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK) selama tahun 2012.

Commonwealth Bank of Australia has


made three capital injections in the past two
years, underscoring its strong commitment
to supporting the continuing business
growth of Commonwealth Bank Indonesia.
This latest capital infusion further ensures
the Banks capital adequacy despite
significant new lending during 2012. This
capital infusion, also provides the Bank
significant capacity to ensure it has fully met
the Legal Lending Limit regulations of Bank
Indonesia for 2012.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

49

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Indikator Keuangan
Financial Indicator
Total Aktiva
Total Assets

Dana Pihak Ketiga


Third Party Funds

11,623,771 11,350,753 11,543,836 15,148,632

2008

50

2009

2010

2011

14,381,018

2012

10,082,679 10,101,848

2008

2009

Rasio Kecukupan Modal


Capital Adequacy Ratio

9,786,348

12,194,756

2010

2011

11,376,513

2012

Modal Saham
Shareholders Equity

14.55%

16.32%

14.95%

15.52%

16.17%

2008

2009

2010

2011

2012

888,769

982,078

1,238,413

1,948,310

2,045,773

2008

2009

2010

2011

2012

Strategi finansial penting lainnya adalah


memastikan bahwa Bank mempertahankan
pengelolaan
perbankan
dan
finansial
yang prudent. Hal ini jelas terlihat pada
diterapkannya secara ketat sistem manajemen
risiko, menggarisbawahi antara lain, tingkat
rasio NPL yang sangat rendah pada 0,84%,
jauh di bawah rata-rata industri, dan rendahnya
beban penghapusan kredit relatif terhadap
rata-rata pasar pada tahun 2012.

Another important financial strategy is to


ensure the Bank maintains a conservative
and prudent course in both its banking and
financial management. This is evident from
the fact that the Bank implements a rigorous
risk management system, underscored
among other things by an extremely low
NPL ratio of 0.84% which is well below the
industry average, and an equally low loan
impairment expense relative to the market
average in 2012.

Tumbuh di Pasar yang Strategis

Growing in Strategic Markets

Strategi finansial Bank juga memastikan


bahwa Bank mencapai target pertumbuhan
di empat pasar strategis yang dibidiknya,
yaitu: Pinjaman UKM, Pinjaman Konsumer,
Wealth Management dan Commercial
Banking. Meskipun terjadi penurunan signifikan
pada pinjaman multi finance sehubungan
dengan peraturan baru yang mensyaratkan
tambahan uang muka untuk pinjaman
otomotif, Bank memastikan pencapaian
pertumbuhan yang signifikan pada pinjaman
UKM, Kredit Pemilikan Rumah dan pinjaman
Komersial guna mengkompensasi secara
berlebih menurunnya pinjaman yang berkaitan
dengan multi-finance. Hal ini menyebabkan
pertumbuhan kredit sebesar 1,56% pada
tahun 2012 walaupun penurunan pada kredit
multi-finance sebesar 43,28%. Kredit UKM
tumbuh 47,59%, KPR tumbuh 59,33% dan
kredit Komersial tumbuh 45,63% dengan
perpaduan yang lebih beragam dan lebih
seimbang pada komposisi pinjaman UKM,
Kredit Pemilikan Rumah, pinjaman Komersial
dan pinjaman multi-finance.

The financial strategy of the Bank also


makes sure that the Bank delivers on its
growth targets in the four strategic markets
that it pursues, namely: SME Lending,
Consumer Lending, Wealth Management
and Commercial Banking. Although there
was a significant decline in multi-finance
related lending due to the new regulation
that requires additional down payments
for auto and motorcycle loans, the Bank
made sure that it was able to grow SME
loans, home loans and commercial loans
significantly to more than compensate for
the declining multi-finance related loans.
This resulted in a 1.56% overall growth in
total outstanding loans for 2012 despite
a 43.28% decline in multi-finance loans.
SME loans grew 47.59%, Home loans
increased 59.33% and commercial loans
rose 45.63%, resulting in a more diversified
and balanced loan composition mix across
SME loans, home loans, commercial loans
and multi-finance loans.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

91,628

Total Kredit
Total Loans
4,748,290 4,766,246

2008

2009

Marjin Pendapatan Bunga Bersih


Net Interest Margin
5,872,005

9,817,858

2010

2011

9,970,741

2012

Laba Bersih
Net Profit

Rasio Kredit Terhadap Dana


Pihak Ketiga
Loan to Deposit Ratio

4.45%

4.24%

4.85%

5.48%

5.27%

47.09%

46.76%

59.44%

80.10%

87.57%

2008

2009

2010

2011

2012

2008

2009

2010

2011

2012

Meningkatkan Pendapatan dan


Profitabilitas

Enhancing Return and Profitability

Commonwealth
Bank
Indonesia
membukukan hasil yang kuat pada tahun
2012, meskipun mencatat pertumbuhan
kredit sebesar hanya 1,56% dibandingkan
dengan periode yang sama tahun lalu,
sementara pendanaan murah naik 7,87%.
Rasio Pinjaman terhadap Simpanan menjadi
87,57% pada akhir tahun 2012, dibandingkan
dengan 80,10% pada tahun 2011.

Commonwealth Bank Indonesia posted


strong returns in 2012, despite registering a
growth of only 1.56% in lending compared
to the same period last year, and while low
cost funding increased by 7.87% year on
year. This brought the Loan to Deposit Ratio
to 87.57% by year-end 2012, compared to
80.10% in 2011.

Laba bersih setelah pajak pada tahun 2012


mencapai Rp91,63 miliar, naik 193,60% dari
Rp31,21 miliar pada tahun 2011. Kenaikan
ini ditunjang oleh peningkatan kuat pada
pendapatan operasi sebesar 19,5%
menjadi Rp1,22 triliun pada tahun 2012
dari Rp1,02 triliun pada tahun 2011. Rasio
laba terhadap total aset tahun 2012 sebesar
0,88% dibandingkan dengan 0,36% pada
2011. Sedangkan rasio laba terhadap
ekuitas adalah 5,16% dibandingkan 2,34%
tahun sebelumnya.

Net profit after tax for 2012 was Rp91.63


billion, an increase of 193.60% from Rp31.21
billion in 2011. The increase in net profit after
tax was supported by strong increase in the
operating income by 19.5% that reached
Rp 1.22 trillion in 2012 from Rp1.02 trillion
in 2011. Return on assets for 2012 was
0.88% against 0.36% in 2011. While return
on equity was 5.16% versus 2.34% in the
previous year.

Pendapatan bunga bersih meningkat


23,49%, atau Rp158,09 miliar, menjadi
Rp831,25 miliar pada tahun 2012 berkat
pertumbuhan kuat pada kredit UKM, KPR
dan kredit Komersial. Pendapatan operasi
lainnya, yang sebagian besar terdiri dari
pendapatan fee naik 11,81%, atau Rp41,12
miliar, menjadi Rp389,87 miliar pada tahun
2012, sebagai hasil atas kepemimpinan
bisnis wealth management Bank di pasar.

Net interest income increased by 23.49%,


or by Rp158.09 billion, to Rp831.25 billion
in 2012 on the back of robust growth
in SME, home and commercial loans.
Other operating income, which mainly
consists of fee income rose by 11.81%, or
Rp41.12 billion, to Rp389.87 billion in 2012,
mainly underlining the Banks market
leadership in the wealth management
business.

1,756

7,841

2,708

31,208

2008

2009

2010

2011

2012

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

51

4
Profil Perusahaan
Company Profile

52

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Peningkatan pendapatan bunga bersih juga


dihasilkan dari kemampuan Bank dalam
mengelola tingkat beban bunga, sekalipun
di tengah tekanan likuiditas perbankan yang
semakin kuat. Kinerja ini sebagian adalah
hasil pengelolaan sumber pendanaan Bank
dengan berhati-hati, yang tercermin pada
peningkatan
berkesinambungan
pada
porsi CASA pada dana pihak ke-tiga Bank.
Sementara total pendapatan bunga dari
pinjaman tumbuh Rp219,01 miliar pada
tahun 2012, beban bunga atas simpanan
pihak ke-tiga hanya tumbuh Rp49 miliar.

The increase in net interest income was


also derived from the ability of the Bank
to manage the level of interest expense,
even amid growing pressure on banking
liquidity in general. Part of this success
was attributed to the careful management
of the Banks funding sources, which saw
the continuing improvement of the CASA
mix in the Banks third-party deposits.
While total interest income on lending
grew by Rp219.01 billion in 2012, interest
expense on third-party deposits rose only
by Rp49 billion.

Pada tahun 2012, Commonwealth Bank


Indonesia juga mencatat rasio BOPO yang
positif akibat pertumbuhan pendapatan
yang melebihi pertumbuhan beban operasi.
Pendapatan tumbuh 19,50% (Rp1,02
triliun pada tahun 2011 menjadi Rp1,22
triliun pada tahun 2012) sedangkan beban
operasi meningkat 12,86% (Rp874,83
miliar pada tahun 2011 menjadi Rp984,37
miliar pada tahun 2012). Hasilnya adalah
peningkatan konsisten rasio BOPO dari
97,67% pada tahun 2011 menjadi 90,54%
pada tahun 2012. Peningkatan beban adalah
untuk memperkuat kapasitas Bank dalam
melakukan investasi yang diperlukan dalam
infrastruktur dan kemampuan Bank guna
mencapai strategi jangka panjangnya.

In 2012, Commonwealth Bank Indonesia


also delivered positive JAWS as the growth
in revenue outstripped that of operating
expenses. Revenue grew 19.50% yearon-year (Rp1.02 trillion in 2011 to Rp1.22
trillion in 2012) while operating expenses
increased by 12.86% (Rp874.83 billion in
2011 to Rp984.37 billion in 2012). As a
result of which the Banks BOPO ratio has
consistently improved from 97.67% in 2011
to 90.54% in 2012. The growth in expenses
also provided sufficient capacity to make
the necessary investments in the Banks
infrastructure and capabilities in order to
deliver its long-term growth strategy.

Pengelolaan Jangka Panjang

Managing for the Long Term

Commonwealth Bank Indonesia terus


melakukan investasi yang signifikan di tahun
2012 guna mempertahankan momentum
pertumbuhan
Bank.
Meneruskan
investasi yang telah mulai ditanam pada
tahun sebelumnya, termasuk suksesnya
transformasi platform originasi kredit UKM
menjadi sepenuhnya otomatis, instalasi
sistem Tresuri yang baru, dan pemanfaatan
Business Intelligence Program untuk
meningkatkan platform yang digunakan
dalam sistem manajemen informasi Bank.
Melanjutkan kesuksesan sistem kredit
UKM yang otomatis, Bank melakukan
investasi pada pengembangan sistem
originasi Kredit Kepemilikan Rumah yang
terbuki sangat efektif dan menjadi sebuah
keunggulan kompetitif dan kekuatan dalam
pelayanan nasabah.

Commonwealth Bank Indonesia continued


to make significant investments in 2012
in order to maintain the Banks growth
momentum. These investments, building on
the investments commenced in the previous
year, included the successful transformation
of the SME loan origination platform into full
automation, the installation of a new Treasury
System, and the leveraging of the Business
Intelligence Program to upgrade the
platform used for the Banks management
information system. Following the success
of the automated SME Loan system, the
Bank also invested in the development
of a Home Loan origination system that
has also proven to be very effective and
a source of competitive advantage and
a customer service strength.

Peningkatan besarnya investasi yang dimulai


pada tahun 2010 diteruskan sampai dengan
tahun 2012. Saat ini Bank memetik manfaat
dari hasil investasi di kantor-kantor cabang
baru, meningkatkan kontribusi cabang

The heightened level of investments


commenced in 2010 and have continued
through to 2012.
The Bank is now
benefitting from the payback on investments
in new branches as they mature, lifting

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Indikator Utama Lainnya


Other Key Indicator
Jumlah Nasabah
Number of Customer

Jumlah Kantor
Number of Branches

Jumlah Tenaga Kerja


Number of Employees

Kinerja Kualitas Pelayanan


Keseluruhan
Service Quality Overall
Performance

430,504

449,520

645,836

873,602

745,278

56

74

84

85

91

1,463

1,504

1,733

1,796

2,043

90.11%

2008

2009

2010

2011

2012

2008

2009

2010

2011

2012

2008

2009

2010

2011

2012

2008

90.70%

2009

93.41%

92.57%

2010

2011

secara keseluruhan sebesar 34% selama


tiga tahun terakhir. Selain itu, investasi untuk
meningkatkan platform jalur elektronik dari
ATM, Mobile Banking dan Internet Banking
juga telah berguna dalam menunjang
positioning Bank pada segmen pasar kelas
menengah dan Wealth Management.

overall branch contribution by 34% over the


past three years. In addition, investments to
enhance electronic delivery platforms from
ATM to mobile banking and Internet banking
have also been worthwhile in supporting the
Banks positioning in the emerging affluent
and Wealth Management market segments.

Seluruh
investasi
tersebut
dilakukan
dengan tujuan jangka panjang untuk
menjadikan
Commonwealth
Bank
Indonesia sebagai bank terbaik yang fokus
pada nasabah di empat bisnis utama
yaitu Perbankan UKM, konsumer, wealth
management dan Commercial Banking.
Sejauh ini, kinerja Bank pada tahun 2012
dan
percepatan
pertumbuhan
sejak
tahun 2010 telah menunjukkan hasil dari
investasi tersebut. Belanja modal pada
tahun 2012 tetap tinggi, meningkat 55%
dari tahun 2011.

All of these investments are being made with


a long-term view to making Commonwealth
Bank Indonesia the finest customercentric bank in its four key markets of
SME, consumer, wealth management and
commercial banking. So far, the Banks
operating results in 2012 and accelerated
growth since 2010 have just justified these
investments. Total capital expenditure
in 2012 continues to be strong, increasing by
55% from 2011.

Memperkuat Neraca

Strengthening Balance Sheet

Pada tahun 2012, total aset Bank


menjadi Rp14,38 triliun. Aset produktif
mencakup sekitar 86,74% dari jumlah aset,
meningkat dari 86,04% pada tahun 2011.
Selain itu, komposisi kredit pada 31
Desember, 2012 lebih beragam, terbagi
atas kredit UKM (20%), kredit konsumer/
KPR (12%), kredit komersial (39%) dan
kredit multi finance (29%). Sementara
itu, kewajiban Bank juga lebih berimbang
dengan 66,46% dalam bentuk dana murah
(rekening koran dan rekening tabungan).

In 2012 the Banks total assets are Rp14.38


trillion. Productive assets accounted for
approximately 86.74% of total assets,
increasing from 86.04% in 2011. Furthermore,
the loans as of December 31, 2012,
were more diversified, divided among
SME loans (20%), consumer/home loans
(12%), commercial loans (39%) and multifinance loans (29%). Meanwhile, the
Banks liabilities also remained diversified
with 66.46% being low cost funds
(current accounts and saving accounts).

93.91%

2012

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

53

4
Profil Perusahaan
Company Profile

54

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Rasio-rasio yang Membaik

Improving Ratios

Yield rata-rata kredit pada tahun 2012 adalah


11,4% dibandingkan dengan 13,0% pada
tahun 2011. Turunnya yield dan margin
dikarenakan perubahan komposisi portofolio
yang lebih difokuskan pada penyaluran kredit
produktif seperti kredit UKM & Komersil. Hal
ini menyebabkan berkurangnya konsentrasi
pembiayaan multi-finance yang memberikan
yield lebih besar turun, menyebabkan
komposisi kredit menjadi 29% di tahun
2012 dibandingkan 52% di tahun 2011.
Mengantisipasi hal tersebut, pertumbuhan
pendanaan difokuskan pada giro dan
tabungan yang menyebabkan turunnya
tingkat rata-rata suku bunga dana pihak
ketiga menjadi 3,02% pada tahun 2012 dari
3,23% pada tahun 2011. Akibatnya, marjin
bunga bersih pada tahun 2012 turun menjadi
5,27% dibandingkan 5,48% di tahun 2011.

The Banks average lending yield in 2012


was 11.4% compared to 13.0% in 2011.
The lower yield and margin were due to a
change in the credit portfolio composition
that had placed more emphases on the
disbursement of productive lending such as
SME and commercial loans. This resulted in
a lower concentration of multi-finance loans
that had always produced higher yields,
suppressing the share of lending balances
to 29% in 2012 compared to 52% in
2011. In response to this development, the
Bank focused on harnessing more current
account and savings account growth, thus
reducing the average interest rate on thirdparty funds from 3.23% in 2011 to 3.02%
in 2012. Net interest margin fell slightly from
5.48% in 2011 to 5.27% in 2012.

Namun demikian, Commonwealth Bank


Indonesia terus berupaya memperbaiki
rasio-rasio operasional utamanya, termasuk
rasio beban terhadap pendapatan, pinjaman
terhadap deposito dan kecukupan modal,
yang kesemuanya membaik pada tahun
2012. Rasio beban terhadap pendapatan
membaik dari 97,67% menjadi 90,54%,
LDR meningkat dari 80,10% menjadi
87,57%, dan CAR menguat dari 15,52%
menjadi 16,17% pada akhir tahun 2012.

Nevertheless,
Commonwealth
Bank
Indonesia strives continuously to improve
its key operating ratios, including
those
of
cost-to-income,
loan-todeposit and capital adequacy, all of
which improved year-on-year in 2012.
Cost to income ratio improved from 97.67%
to 90.54%, LDR rose from 80.10% to
87.57%, and CAR strengthened from
15.52% to 16.17% as at year-end 2012.

Pelaporan Kepatuhan

Reporting Compliance

Divisi Keuangan memastikan bahwa


Commonwealth Bank Indonesia mematuhi
semua persyaratan pelaporan finansial
oleh pihak regulator. Sejak tahun 2011,
Commonwealth Bank Indonesia telah
menerapkan proses closing yang lebih
cepat guna memastikan pelaporan bulanan
kepada Bank Indonesia pada hari kalender
ke 5 setiap bulannya. Commonwealth Bank
Indonesia telah selalu mematuhi persyaratan
ini sejak proses tersebut diluncurkan pada
bulan Januari 2011. Divisi Keuangan telah
mengalami kemajuan dalam mendukung
perubahan ke sistem pelaporan berbasis
XBRL yang disyaratkan oleh Bank Indonesia
untuk siap diterapkan pada akhir tahun
2013. Hal ini akan memberikan manfaat
lebih besar baik dari segi waktu maupun
efisiensi pelaporan.

The Finance Division ensures that


Commonwealth Bank Indonesia complies
with all financial reporting requirements set by
the regulators. Since 2011, Commonwealth
Bank Indonesia has implemented a faster
closing process to ensure Bank Indonesias
monthly reporting requirement by the fifth
calendar day of each month. Commonwealth
Bank Indonesia has been in compliance
with this requirement since it was first put
into effect in January 2011. The Finance
Division are well progressed in supporting
the upcoming generational shift to XBRL
based reporting required by Bank Indonesia
to be in place by the end of 2013. This will
provide further benefits in terms of timing and
efficiency of these reports.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Tantangan di Masa Depan

The Challenge Going Forward

Prioritas utama Bank dari segi finansial di


masa depan adalah untuk mempertahankan
kecukupan modal yang kuat guna
mendukung pertumbuhan Bank yang
berkelanjutan. Kemajuan yang material
telah dicapai dengan akan diterimanya
tambahan dana sebesar AU$200 juta dari
pemegang saham Bank pada bulan Februari
2013. Tantangan lain yang akan dihadapi
oleh Bank di masa depan adalah makin
ketatnya likuiditas perbankan dikarenakan
pertumbuhan kredit yang terus melampaui
pertumbuhan simpanan. Berkaitan dengan
itu, Commonwealth Bank Indonesia akan
terus mengupayakan dana murah dengan
meluncurkan produk dan atau layanan yang
inovatif seperti Commway paket penawaran
unik produk dan layanan perbankan yang
terjangkau, mudah dan lengkap, berupa
tabungan, investasi reksa dana, KPR dan
asuransi, kapan saja dan di mana saja.

A major financial priority for the Bank


going forward is to maintain robust capital
adequacy to support the Banks sustainable
long-term growth. Material progress has
been made in this area with the most recent
funds being received for capital injection of
AU$200 million from the Banks shareholders
in February 2013. Another challenge facing
the Bank in future is the expected tightening
of banking liquidity as the growth of loans
continues to outstrip that of deposits. In
this regard, Commonwealth Bank Indonesia
will continue to pursue low-cost funding
by introducing innovative products and or
services such as CommWay - a unique
value proposition that offers affordable,
convenient and comprehensive service
in savings, investments, mortgage loans,
and insurance 24/7.

CommWay terus dipasarkan pada tahun


2012, dengan Bank terus berinvestasi di
SDM, produk dan proses guna mendorong
momentum pertumbuhan lebih cepat di
tahun 2013 dan ke depan.

CommWay continues to make inroads


in 2012, as the Bank continues to invest
in people, products and processes to
drive its growth momentum forward in
2013 and beyond.

Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

Subsequent Event

Pada tanggal 15 Februari dan 20 Februari


2013, Commonwealth Bank of Australia
telah memberikan dana untuk tambahan
modal disetor sebesar AU$200.000.000
(jumlah penuh) dan pada saat yang sama,
pemegang saham minoritas sepakat untuk
meningkatkan kepemilikan mereka untuk
mempertahankan minimum 1% dari jumlah
modal disetor. Sampai dengan tanggal
laporan keuangan ini, Bank masih dalam
proses mendaftarkan kenaikan modal disetor
ini kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dan selanjutnya
Bank akan mengajukan permintaan untuk
dilakukan pencatatan dalam administrasi
pengawasan Bank Indonesia.

On 15 February and 20 February 2013,


Commonwealth Bank of Australia has
contributed funds for a capital injection
total amounting to AU$200,000,000 (full
amount) and at the same time, the minority
shareholders agreed to increase their
ownership to maintain a minimum of 1%
local ownership of total capital. As at the
date of these financial statements, the Bank
is still in the process of registering this capital
injection to the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia and the
Bank will submit a request to register this into
administrative monitoring of Bank Indonesia.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

55

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Mia Patria Bernardhi

Director of Human Resources

56

Commonwealth Bank Indonesia kian maju


pesat melalui pertumbuhan skala bisnisnya
di Indonesia. Sejalan dengan pertumbuhan
tersebut, Bank senantiasa melakukan
investasi di bidang sumber daya manusia
yang berfokus pada pengembangan
pengetahuan dan kapasitas intelektual
karyawan. Upaya ini memungkinkan Bank
untuk membangun landasan sumber
daya manusia yang memiliki keahlian,
handal dan kompeten untuk menunjang
strategi usahanya. Pada tahun 2012,
departemen Sumber Daya Manusia
mewujudkan komitmen untuk mencapai
layanan berkualitas kepada Bank dan
pemangku kepentingannya dalam hal
perencanaan dan strategi sumber daya
manusia, penilaian kinerja karyawan,
manajemen talenta dan perencanaan
suksesi,
program
remunerasi
yang
bersaing,
pengembangan
organisasi
serta hubungan antar-karyawan dan
pemberdayaan karyawan.

Commonwealth Bank Indonesia has


progressed and significantly grown its
business scale in Indonesia. Aligning with
this growth, the Bank continues to make key
efforts to sustain its investments in human
capital with a focus on building up employee
knowledge and intellectual capacity. This
enables the Bank to lay down the foundations
for skilled, capable and competent
employees in support of the business
strategy. The Human Resources function
continued to deliver its commitments for
the year 2012 and execute the People and
HR Strategy to achieve service excellence
for stakeholders in resources strategy
and planning, performance management,
talent management, succession planning,
competitive remuneration, organization
development, employee relationship and
staff engagement.

Kami Terus Berinvestasi Pada


Karyawan Kami

We Continue To Invest In People

Pada tahun 2012, Bank merekrut 92 orang


dalam rangka memperkuat personil di tingkat
manajer menengah dan senior, di mana
sebagian besar dari mereka merupakan
profesional di industri perbankan dengan
pengalaman yang sudah teruji di bidangnya
masing-masing. Secara paralel, Bank juga

In 2012, the Bank recruited a total of 92


people to strengthen mid level and senior
manager workforce, many of whom are
industry professionals with proven track
records in their respective fields. In parallel,
the Bank also developed its talent pool by
recruiting qualified fresh graduates from

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

174
Jumlah topik pelatihan
Total number of training
topics

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Rp

20

311
Corporate Data
Data Perusahaan

miliar
billion

Jumlah investasi pada


program pengembangan SDM
Total investment in human
capital development program

membangun basis talentanya dengan


merekrut lulusan baru dari universitasuniversitas terkemuka, baik di Indonesia
maupun di luar negeri, guna mendukung
rencana suksesi Bank. Untuk memenuhi
target pertumbuhan di setiap kelompok
karyawan bertalenta, Bank telah meluncurkan
beberapa inisiatif pengembangan bakat yang
memastikan bahwa proses pembelajaran
untuk mencapai sukses di kemudian hari
dimulai sedini mungkin. Inisiatif tersebut
antara lain Graduates Development Program
(GDP) Managerial Fast Track dan Banking
Academy Program. GDP berlangsung selama
24 bulan dengan tujuan mengembangkan
para sarjana baru hingga mereka memenuhi
persyaratan menjadi bankir dan calon
pemimpin
berkualitas.
Setiap
tahun,
12 sarjana baru direkrut dan diikutsertakan
dalam program GDP, dengan kurikulum
yang dirancang khusus berkolaborasi
bersama
universitas
terkemuka
dan
lembaga pembelajaran finansial seperti
University of New South Wales (UNSW),
Bina Nusantara University (BINUS), Lembaga
Pendidikan Perbankan Indonesia (LPPI),
Dunamis
Intermaster,
Qualityworks
International, dan lain-lain.

leading national and international universities


for stronger succession planning. To cater
to specific meaningful staff growth for each
targeted individual talent group, the Bank
has launched several talent development
initiatives ensuring that the journey of
learning starts at the earliest stage and
continues onward towards future successes.
This covers the Graduates Development
Program (GDP) Managerial Fast Track
and Banking Academy Program. The GDP
is a 24-month learning program with the
ultimate aim to develop highly potential fresh
graduates into qualified general bankers
and intelligent, inspired leaders. Each year,
twelve of these new hires join the GDP; in
which a well-designed curriculum is carried
out in collaboration with leading universities
and financial learning institutions such as
the University of New South Wales (UNSW),
the Bandung Institute of Technology
(ITB), Bina Nusantara University (BINUS),
Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia
(LPPI), Dunamis Intermaster, Qualityworks
International and others

Banking
Academy
Program
memiliki
pendekatan yang serupa, yaitu meningkatkan
kemampuan dan kapasitas sarjana baru
untuk menjadi spesialis dalam penjualan
dan
pelayanan
produk
perbankan.
Secara
bersamaan,
program-program
ini menyiapkan sejumlah spesialis untuk
keahlian dan fungsi tertentu, yaitu Officer
Development Program (ODP), Customer
Service Academy (CSA), dan Mortgage
Management Academy (MMA).

The Banking Academy Program adopts


a similar approach, instilling in graduates
the ability to undertake highly specialised
assignments in Banking Products Sales
and Services. Simultaneously, trainees are
prepared for various other specialist banking
skill and function areas. This includes
the Officer Development Program (ODP),
Customer Service Academy (CSA), and
Mortgage Management Academy (MMA).

Sejalan dengan visi Bank untuk menjadi


penyedia layanan keuangan terbaik di
Indonesia melalui layanan prima terhadap
nasabahnya, Bank terus berinvestasi pada
pengembangan
karyawan
khususnya

Supporting the Banks vision to become


the finest financial services organisation in
Indonesia through excelling in customer
service, the Bank continues to invest in
staff development to enhance the Sales

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

57

4
Profil Perusahaan
Company Profile

58

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

untuk meningkatkan kapasitas dan budaya


penjualan dan pelayanan. Pada tahun
2012, Commonwealth Bank Indonesia
menyelenggarakan serangkaian Pelatihan
Budaya Penjualan dan Pelayanan, termasuk
Leadership Minimum Standard (LMS),
Extraordinary Sales Leadership (ESL),
dan Breakthrough Service Performance
(BSP). Selain itu, Bank percaya bahwa
penerapan Penjualan dan Pelayanan
harus diimbangi dengan integritas tinggi
dan kemampuan pemahaman risiko.
Untuk
itu,
Bank
menyelenggarakan
sosialisasi Peraturan Perusahaan, Kode Etik
dan Pemahaman Risiko yang wajib diikuti
oleh seluruh karyawan dan diselenggarakan
dalam 43 sesi.

and Service Culture. In 2012, the Bank


successfully delivered a series of Sales and
Service Culture Training including Leadership
Minimum Standard (LMS), Extraordinary
Sales Leadership (ESL), and Breakthrough
Service Performance (BSP). Additionally, the
Bank believes that best-practice in Sales
and Services must be balanced with strong
integrity and awareness of risk. To support
this belief, mandatory socialisation programs
in Company Regulation, Code of Conduct
and Risk Awareness were conducted for all
staff in a total of 43 batches.

Commonwealth Bank Indonesia juga


melakukan investasi yang cukup signifikan
dalam membentuk para Pemimpinnya.
Pada tahun 2012, Bank menyelenggarakan
serangkaian
program
pengembangan
kepemimpinan bersama Commonwealth
Bank
of
Australia
dan
beberapa
konsultan internasional dan dalam negeri
terkemuka.
Program tersebut terbuka
untuk berbagai tingkat jabatan mulai dari
Assistant Manager sampai dengan General
Manager dan diwujudkan dalam Emerging
Leader Development Program (ELDP),
Middle Management Development Program
(MMDP) dan CommLeader untuk Senior
Manager (General Manager dan Executive
Manager). Selain itu, bekerja sama
dengan Commonwealth Bank of Australia,
karyawan Bank dapat memperoleh wawasan
dunia melalui program Penugasan dan
Penempatan
Internasional,
termasuk
di dalamnya International Development
Program (IDP), Executive Manager Talent
Program (EMTP) dan Scholarship and
International Assignment Program (SIAP).
Program-program pengembangan tersebut
memungkinkan Bank untuk menemukan
calon-calon
pemimpin
pada
tahap
awal, sejalan dengan upaya Bank untuk
mempertahankan dan mengembangkan
karyawan yang bertalenta.

The Bank also continues to invest


significantly in the shaping of leaders.
In 2012, the Bank arranged for a string
of leadership development programs in
collaboration with Commonwealth Bank
of Australia and leading international and local
consultants. The programs are available for
various grade levels starting from Assistant
Managers to General Managers; this covers
Emerging Leader Development Program
(ELDP), Middle Management Development
Program (MMDP) and CommLeader
for Senior Manager (General Manager
and Executive Manager). Furthermore,
working closely with Commonwealth Bank
of Australia (CBA) allows the Bank to provide
its future leaders global exposures through
the execution of International Assignment
and Secondment program; this includes
the International Development Program
(IDP), Executive Manager Talent Program
(EMTP) and International Assignment
and
Scholarship
Program
(IASP).
Through these powerful development
programs, an early and sustained exploration
of the banks future leader and talent pool
is made possible in line with Banks effort
to retain and develop key banking talents.

Komitmen Untuk Berinvestasi Dalam


Proses Yang Berkesinambungan
Untuk mendukung momentum pertumbuhan
Bank yang terus meningkat, pada tahun 2012
formulasi ulang terhadap kebijakan sumber
daya manusia Bank telah dilakukan yang
bertujuan untuk merespon dan penyelarasan
terhadap rencana bisnis dan strategi Bank.
Dewasa ini, agar tetap bisa bersaing di

Commitment To Invest
In Sustainable Processes
To support the Bank in increasing its growth
momentum, a major step was taken in 2012
to reformulate the Banks human capital
policy, with the goal of being accountable
and be fully in line with the Banks business
plan and strategy. To face up to the fiercely
competitive market for professional talents,

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

kancah kompetisi sumber daya manusia yang


sangat ketat dan bahwa manajemen sumber
daya manusia diharapkan dapat memperkuat
organisasi,
khususnya
mengantisipasi
percepatan pertumbuhan di masa depan,
maka proses manajemen sumber daya
manusia Bank fokus pada peningkatan
produktivitas pegawai guna mendorong
pencapaian target bisnis Bank.

and how human capital should be managed,


especially in anticipation of the Banks
accelerated pace of growth in the coming
years, the Bank places a strong emphasis
on managing human capital processes that
increase productivity in order to drive business
performance and target achievements.

Di bidang manajemen kinerja karyawan,


pada tahun 2012 Bank telah memulai
proses Job Evaluation di mana secara
sistematis setiap posisi ditentukan nilai dan
bobotnya dibandingkan dengan posisi lain
dalam organisasi Bank dan posisi yang
sama di pasar. Hasil akhir evaluasi tersebut
membantu Bank membentuk sistem standar
pemeringkatan posisi yang bertujuan
membentuk kerangka remunerasi yang lebih
terstruktur dan bersaing, serta memastikan
bahwa sistem remunerasi Bank dapat
bersaing di pasar. Untuk memiliki daya saing
yang lebih, di tahun 2012 Bank memperbaiki
kebijakan karyawan yang berkaitan dengan
skema pinjaman karyawan, manfaat asuransi
kesehatan dan program pensiun.

In performance management, in 2012 the


Bank initiated a Job Evaluation process
to systematically determine the value and
weight of each job in comparison with
others in the organization and to benchmark
it against the market. The end result of this
evaluation helped the Bank to establish
a benchmarking grading system that has
led to a better structure and competitive
remuneration framework. Another objective
here is to ascertain the Banks remuneration
competitiveness against the market. To add
to this competitiveness, in 2012 the Bank
further improved employee benefits policy
in areas such as loan schemes, healthcare
benefits and retirement plans.

Terus Berinvestasi Pada Sistem


Sumber Daya Manusia Yang Terintegrasi

Continue To Invest In
Integrated Human Capital System

Investasi paling besar ditanamkan pada


sistem sumber daya manusia terpadu
sesuai dengan standar dan penerapan
berskala internasional yang sejalan dengan
budaya perusahaan serta peraturan dan
perundangan yang berlaku. Bekerja sama
erat dengan Commonwealth Bank Australia,
Bank saat ini tengah mempersiapkan suatu

One of the most significant investments


is the integrated human capital system
that incorporates international bestpractice standards and is aligned with the
Banks corporate culture and regulatory
requirements.
Working
closely
with
Commonwealth Bank of Australia (CBA),
the Bank is progressing to put into practice

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

59

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

65

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Jam
Hours

Jumlah rata-rata pelatihan


per karyawan
Average allocation hours of
training per staff

Bank saat ini


merupakan salah
satu pemberi kerja
pilihan di sektor
perbankan, dan tentu
saja posisi ini akan
dipertahankan di
masa depan.
The bank continues
to position itself as
one of the employers
of choice within the
banking sector, and
obviously the Bank is
keen to uphold this
distinction for many
years to come.

60

sistem sumber daya manusia terpadu yang


berkelas dunia dan dipastikan bahwa hal ini
merupakan prioritas tertinggi Bank dalam
rangka peningkatan sistem dan platform
core banking.

world class human capital integrated system


that represents one of the Banks highest
priorities in its core system and platform
enhancements.

Tetap Menjadi Tempat Kerja Pilihan

Remaining As An Employer Of Choice

Sebagai sebuah Bank, Commonwealth Bank


Indonesia senantiasa berupaya membangun
suasana kerja yang bersahabat, kondusif
dan menantang untuk para karyawannya.
Dengan penekanan pada hubungan terhadap
karyawannya, Bank dapat mempertahankan
dan memotivasi karyawan melalui paket
remunerasi yang berdaya saing dan fasilitas
yang lebih menarik. Ditambah dengan
prospek pengembangan karir yang sangat
menjanjikan, Bank saat ini memantapkan
posisinya sebagai salah satu pemberi kerja
pilihan di sektor perbankan, dan tentu
saja posisi ini akan dipertahankan di masa
depan. Sebagai pemberi kerja pilihan, Bank
menjadi lebih mudah untuk menarik orangorang bertalenta terbaik di industrinya
untuk bergabung dan menjadi bagian dari
pertumbuhan dan sukses Commonwealth
Bank Indonesia. Pada tahun 2012, Bank

The Bank strives constantly to create


a friendly, conducive, and challenging
working environment for its employees.
By placing an importance on employee
relationships, improvement of remuneration
packages and more attractive facilities
have made the Bank able to better retain
and motivate its employees. Combined
with the real prospects for career growth
and development, the Bank continues
to position itself as one of the employers
of choice within the Indonesian Banking
Sector. Obviously the Bank is keen to uphold
this distinction for many years to come.
Being an employer of choice would position
the Bank in an ideal position to attract best
talents in the industry to join and be part
of the Commonwealth Bank Indonesias
growth and success story. In 2012 the Bank
invested a total of IDR20 billion in its human

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

berinvestasi sebesar Rp20 miliar pada


program pengembangan sumber daya
manusia, yang merupakan 4,13% dari total
biaya karyawan. Bank menyelenggarakan
174 topik pelatihan yang diikuti oleh 9.796
karyawan sehingga rata-rata karyawan
mengikuti 65 jam pelatihan dalam satu tahun.
Selanjutnya, Bank akan terus berinvestasi
secara
signifikan
dan
memastikan
terwujudnya komitmen jangka panjang pada
karyawan dan organisasi Commonwealth
Bank di Indonesia.

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

capital development program, accounting


for approximately 4.13% of total personnel
cost, and reflecting an average allocation
of 65 hours of training per staff, with a total
number of 174 training topics attended by
9,796 staffs. Going forward, the Bank will
carry on with its significant investments in
human capital making sure that its longterm commitments to develop the people
and organisation of Commonwealth Bank in
Indonesia are met.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

61

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Demografi Karyawan
Employee Demographic
2012

2011

Karyawan berdasarkan pendidikan


Employees by Education
Master degree

99

100
Bachelor degree

1,717
1,460

Diploma

2012

108
105

>= Highschool

121
131

>=High School

5.92%

Diploma

5.29%

Bachelor Degree 83.95%


Master Degree

4.85%

Karyawan berdasarkan Masa Kerja


Year of Service Category
<2

864
804

2-<4

483
395

4-<6

248
189

6-<8

152
140

8-<10

2012

71

10-<12

56

<2

42.29%

51

2-<4

23.64%

4-<6

12.14%

46

6-<8

7.44%

49

8-<10

3.48%

10-<12

2.50%

12-<15

2.25%

>15

6.27%

60
12-<15
>15

128
103

Karyawan berdasarkan Kelompok Usia


Employees by Groups of Age
24 Years & Below

86
74

24 - 29

753
642

30 - 34

560
483

35 - 39

263
249

40 - 44

213
198

45 - 49

126
116

50 - 54

36
28

50 Years & Above

6
6

62

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

2012
24 Years & Bellow

4.21%

24 - 29

36.86%

30 - 34

27.41%

35 - 39

12.87%

40 - 44

10.43%

45 - 49

6.17%

50 - 54

1.76%

55 Years & Above

0.29%

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

2012

2011

Karyawan Permanen berdasarkan Direktorat


Permanent Employees by Directorate
Compliance and legal

26
14

Finance & BPR

77
84

Global Markets

35
0

HR Development (i.GDP)

2012

55
31

IT and Operations

258
223

Internal Audit

President Director

Compliance and legal

1.27%

Finance & BPR

3.77%

Global Markets

1.71%

18

HR Development (i.GDP)

19

IT and Operations

10
10

2.69%
12.63%

Internal Audit

0.88%

President Director

0.49%

Retail & Business Banking 70.97%

Retail & Business Banking

1,450

Risk Management

5.58%

1,286
Risk Management

144
129

Program Pelatihan Karyawan


Employee Training Programs
Technical Skill Program

Pelaporan Bank
Bank Reporting

Perkreditan/Treasury
Credit System/Treasury

345
718

Manajemen Risiko
Risk Management

6
3,257

Sosialisasi Ketentuan
Perbankan
Familiarization with Banking

1,482
323

Audit
Audit

25
29

Technologi Informasi
Information Technology

2
292

Manajemen Umum
General Management

Manajemen Perbankan
Banking Management

138

803

Lainnya
Miscellaneous

928
244

Soft Skill Program


Customer
Relationship Skill

906
2,564

Leadership

215
231

Teknik Presentasi
& Komunikasi

179
229

Lainnya
Miscellaneous

861
967
0

300

600

900

1,200

1,500

1,800

2,100

2,400

2,700

3,000

3,300

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

63

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

64

Tata kelola perusahaan adalah suatu pedoman dalam


mengelola perusahaan yang menerapkan prinsipprinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility),
independensi (independency), dan kewajaran (fairness).
Hal ini mempengaruhi bagaimana tujuan perusahaan
ditetapkan dan dicapai, bagaimana risiko dipantau
dan dikaji, dan bagaimana mengoptimalkan kinerja.
Tata kelola perusahaan menjadi semakin penting terutama
di industri perbankan, di mana setiap keputusan yang
diambil memiliki unsur ketidakpastian dan mengandung
risiko; akan tetapi hal tersebut dapat dikelola melalui
pengawasan yang efektif serta pengendalian internal.

Corporate governance is a guide to operating


a business by applying the principles of Transparency,
Accountability,
Responsibility,
Independence,
and Fairness. This affects how corporate objectives
are set and achieved, how risk is monitored and
assessed, and how performance is optimised. Good
corporate governance becomes increasingly important,
especially in the banking industry, where every
decision made has an element of uncertainty and risk;
nevertheless, these can be managed through effective
oversight and internal controls.

Commonwealth Bank Indonesia memahami pentingnya


menanamkan budaya kesadaran risiko dan pengendalian
internal yang kuat di dalam semua unsur organisasi.
Dalam kerangka tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris
dan Direksi mempunyai fungsi utama yaitu mengkaji
dan mengarahkan strategi perusahaan, mengevaluasi
kebijakan risiko, menetapkan sasaran kinerja, memantau
efektifitas praktik tata kelola perusahaan dan memastikan
bahwa perusahaan mematuhi undang-undang serta
peraturan yang berlaku.

Commonwealth Bank Indonesia understands the


importance of instilling a risk awareness culture
and strong internal controls throughout all elements
of the organization. In line with the framework of
corporate governance, the Board of Commissioners
and the Board of Directors take up the primary roles
of reviewing and directing corporate strategy,
evaluating risk policy, setting performance targets,
monitoring the effectiveness of corporate governance
in practice and ensuring that the company complies with
all current laws and regulations.

Pelaksanaan tata kelola perusahaan di Commonwealth


Bank Indonesia ditunjukkan melalui suatu kajian
komprehensif tentang peran dan komposisi komitekomite dalam upaya memberikan dukungan tata kelola
bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya.

Implementation of good corporate governance


in Commonwealth Bank Indonesia is demonstrated
through the Banks comprehensive assessment of the
roles and compositions of the committees that provide
governance support to the Boards of Commissioners and
Directors in carrying out their duties and responsibilities.

Manajemen Commonwealth Bank Indonesia telah


melakukan beberapa kegiatan sosialisasi strategi
sales dan service kepada seluruh karyawan guna
mensosialisasikan pencapaian perusahaan serta target
dan strategi yang akan dilakukan di masa mendatang.
Dalam kegiatan sosialisasi juga dipaparkan mengenai
manajemen risiko dan tata kelola, seperti prinsip-prinsip
GCG - guna meningkatkan kesadaran karyawan akan
tata kelola perusahaan yang baik. Sosialisasi tersebut
merupakan salah satu perwujudan dari keterbukaan dan
interaksi antara karyawan dengan Manajemen.

Commonwealth Bank Indonesia Management has held


numerous socialization of sales and service strategy to
fully familiarize staff with the Banks achievements and
future targets as well as strategies to achieve them. In
addition to Bank achievements, these socialization also
increase the awareness of staff about risk management
and the principles of good corporate governance. This
is an example of the current openness and interactions
between employees and management.

Keterbukaan dan transparansi merupakan unsur penting


di dalam tata kelola perusahaan, Commonwealth
Bank Indonesia selalu melakukan transparansi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan memastikan pengungkapan secara tepat waktu
dan akurat bagi hal-hal yang bersifat material termasuk
diantaranya adalah kinerja keuangan, aksi korporasi dan
pelaporan tata kelola perusahaan.

Openness and transparency are important elements


in corporate governance; Commonwealth Bank
Indonesia has always adopted transparency
in accordance with prevailing regulations and ensures
that all disclosures of any material are accurately
submitted in a timely manner, including the Banks
financial performance, corporate actions and corporate
governance reporting.

Program Corporate Social Responsibility (CSR) juga


merupakan salah satu kontribusi Commonwealth
Bank Indonesia bagi masyarakat dan lingkungan.
Kegiatan sosial Bank difokuskan pada pengembangan
di bidang pendidikan, kesehatan dan konservasi
lingkungan hidup di Indonesia.

Commonwealth Bank Indonesias Corporate Social


Responsibility (CSR) program is one of our positive
contributions to society and the environment. The Banks
social welfare activities are focused on education, health
and environmental conservation programs in Indonesia.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Dewan Komisaris dan Direksi


Wewenang serta tanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi telah didefinisikan secara jelas sesuai dengan
fungsinya masing-masing sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar Commonwealth Bank Indonesia,
serta merujuk kepada undang-undang dan peraturan
yang berlaku.

Board of Commissioners and Board of Directors


The authorities and responsibilities of the Board of
Commissioners and Board of Directors have been
clearly defined according to their functions as set out in
Commonwealth Bank Indonesias Articles of Association
and regulated by the current legislations.

Pemantauan tata kelola oleh Dewan Komisaris


meliputi kajian secara terus menerus terhadap struktur
internal Commonwealth Bank Indonesia dan untuk
memastikan kejelasan serta akuntabilitas manajemen
di setiap lini organisasi.

The overseeing of corporate governance practices by


the Board of Commissioners comprises of monitoring,
reviewing and assessing internal governance
structures, as well as ensuring clarity and accountability
of management in every line of the organization.

A. Dewan Komisaris

A. Board of Commissioners

1. Susunan keanggotaan Dewan Komisaris per


31 Desember 2012
Keanggotaan Dewan Komisaris Commonwealth
Bank Indonesia telah sesuai dengan ketentuan
Peraturan Bank Indonesia perihal Uji Kemampuan
dan Kepatutan (Fit & Proper Test), larangan
perangkapan jabatan dan juga keberadaan
Komisaris Independen.

1. Board of Commissioners as of
31 December 2012
Members of Commonwealth Bank Indonesias Board
of Commissioners are appointed as stipulated in
Bank Indonesias Regulations on the requirement for
Fit & Proper Tests, the prohibition of holding two or
more positions concurrently, as well as the inclusion
of an Independent Commissioner.

Struktur Dewan Komisaris per 31 Desember 2012


adalah sebagai berikut:

The structure of the Board of Commissioners as of


31 December 2012 is as follows:

No

Nama/Name

Jabatan

Position

Geoffrey David Coates

President Komisaris

President Commissioner

Craig Anthony Carland

Wakil Presiden Komisaris

Vice President Commissioner

Suwartini

Komisaris Independen

Independent Commissioner

Franciskus Antonius Alijoyo

Komisaris Independen

Independent Commissioner

2. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris


Commonwealth Bank Indonesia

2. The Roles and Responsibilities of


Commonwealth Bank Indonesias
Board of Commissioners

a. Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan


memastikan setiap kegiatan usaha Bank pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi telah
melakukan dan menerapkan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance.

a. The Board of Commissioners monitors and


ensures that every business activity of the
Bank at all levels in the organization applies the
principles of good corporate governance.

b. Dewan Komisaris secara aktif melaksanakan


pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Direksi, memberikan nasihat
serta mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis Bank.

b. The Board of Commissioners actively supervises


the Board of Directors performance, provides
advice and guidance as well as to monitor
and evaluate the implementation of the Banks
strategic policies.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

65

4
Profil Perusahaan
Company Profile

66

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

c. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi


telah menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal
Bank, Auditor Eksternal, hasil Pengawasan dan
hasil audit Bank Indonesia dan/atau otoritas
keuangan lainnya.

c. The Board of Commissioners ensures that the


Board of Directors has followed up audit findings
and recommendations of the Banks Internal
Audit unit, External Auditors, the Supervision
results and Bank Indonesia audit results and/or
those of other regulatory institutions.

d.
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam
pengambilan keputusan kegiatan operasional
Bank kecuali penyediaan dana kepada pihak
terkait sebagaimana ketentuan Bank Indonesia
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit dan
hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar Bank atau peraturan perundangan yang
berlaku.

d. The Board of Commissioners is not involved in


the Banks operational decision-making except
in the event of providing funds to related parties
as stipulated in Bank Indonesias regulations
concerning Legal Lending Limits and any
other matters set out in the Banks Articles of
Association, or in applicable legislation.

e. Sesuai Peraturan Bank Indonesia maka Dewan


Komisaris wajib membentuk Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi
dan Nominasi. Pengangkatan anggota Komite
telah dilakukan Direksi berdasarkan keputusan
rapat Dewan Komisaris.

e. As stipulated in Bank Indonesia Regulations,


the Board of Commissioners is required to
establish an Audit Committee, a Risk Monitoring
Committee and a Remuneration and Nomination
Committee. Members of these Committees
have been appointed by the Board of Directors
based on the decision made in the Board of
Commissioners Meeting.

3. Rapat Dewan Komisaris



Penyelenggaraan
Rapat
Dewan
Komisaris
sepanjang tahun 2012 telah dilaksanakan sebanyak
7 (tujuh) kali, dimana pengambilan keputusan
dalam rapat-rapat tersebut dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat. Rapat bersifat mengikat
bagi seluruh anggota Dewan Komisaris dan hasil
rapat telah dituangkan dalam risalah rapat dan
didokumentasikan secara baik.

3. Board of Commissioners Meetings


The Board of Commissioners held seven meetings in
2012, where all decisions made at the meetings were
based on consensus agreement. These decisions
are legally binding on all Board members; the
decisions have been set out and well-documented
in the minutes of the meetings.

Dewan Komisaris berperan dalam pelaksanaan prinsipprinsip GCG dengan menjalankan fungsi pengarahan
dan pengawasan secara baik.

The Board of Commissioners plays a significant


role in the implementation of the principles of Good
Corporate Governance by carrying out its guidance
and oversight functions well.

4. Komite-Komite

Komite-komite
yang
telah
terbentuk
dan
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya adalah:

4. Committees
The committees that have been formed and carried
out their duties and responsibilities, which are:

a. Komite Audit
Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk
membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab pengawasan. Dalam
menjalankan tugasnya Komite Audit menjalin
hubungan kerja yang efektif dengan Direksi,
Manajemen, Satuan Kerja Audit Internal serta
Auditor Eksternal.

a. Audit Committee
The Audit Committee was established
with the objective of assisting the Board of
Commissioners in performing its supervisory
duties and responsibilities. In performing its
duties, the Audit Committee has established an
effective working relationship with the Board of
Directors, Management, Internal and External
Auditors.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

Susunan anggota Komite Audit pada 31 Desember


2012 adalah sebagai berikut:

No

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

The members of the Audit Committee as per 31


December 2012 are as follows:

Nama/Name

Jabatan

Position

Franciskus Antonius Alijoyo

Komisaris Independen

Craig Anthony Carland

Anggota (Komisaris)

Chairman
(Independent Commissioner)
Member (Commissioner)

Lungguk Gultom

Anggota (Pihak Independen)

Member (Independent Party)

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagai


berikut:

The roles and responsibilities of the Audit Committee


are as follows:

Secara independen, Komite Audit mengkaji laporan


keuangan Bank dan pemaparan keuangan lainnya,
berdasarkan informasi dari Direksi dan Auditor
Eksternal, serta juga mengkaji kebijakan akuntansi guna
memastikan kepatuhan pada perundangan, peraturan
dan standar akuntansi yang berlaku. Komite Audit
mempertimbangkan dan berdiskusi dengan Direksi
dan Auditor Eksternal mengenai hal-hal pelaporan
keuangan yang signifikan dan keputusan yang diambil
dalam rangka persiapan laporan keuangan. Selain itu,
Komite Audit juga bertanggung jawab untuk mengkaji
keefektivitasan sistem pengawasan internal; mengawasi
dan mengevaluasi independensi, efektivitas, lingkup
pekerjaan, dan rencana audit tahunan oleh satuan kerja
audit internal dan auditor eksternal; mengawasi dan
mengevaluasi rencana tindak lanjut oleh Direksi berkaitan
dengan masalah audit yang belum terselesaikan yang
diajukan oleh satuan kerja audit internal, auditor
eksternal dan otoritas keuangan lokal. Komite Audit
secara berkala melaporkan kegiatannya, termasuk
advis atas masalah-masalah yang menjadi perhatian
Dewan Komisaris, dan memberikan rekomendasi untuk
nominasi Auditor Eksternal kepada Dewan Komisaris
untuk mendapatkan persetujuan lebih lanjut dalam
Rapat Umum Pemegang Saham.

Independently, the Audit Committee reviews the Banks


financial statements and financial disclosures, based
on information provided by the Board of Directors and
External Auditors, as well as reviewing the accounting
policy to ensure compliance with the prevailing laws,
regulations, and accounting standard. The Audit
Committee considers and discusses with the Board of
Directors and External Auditors on significant financial
reporting issues and judgments made in connection with
the preparation of the financial statements. Moreover,
the Audit Committee also has the duty to review the
assurance over effectiveness of internal control system,
to oversee and evaluate independence, effectiveness,
scope of work, annual audit plan of the internal and
external auditors, to oversee and evaluate the action
plans made by the Board of Directors on outstanding
audit issues raised by internal audit, external audit,
and local regulators. The Audit Committee regularly
reports its activities including advice on matters of
concern to the Board of Commissioners, and provides
recommendations on the nomination of the External
Auditor to the Board of Commissioners for further
approval at the General Meeting of Shareholders.

b. Komite Pemantau Risiko

b. Risk Oversight Committee

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai


Good Corporate Governance (GCG), Komite Pemantau
Risiko dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka
kerja manajemen risiko telah memberikan perlindungan
yang memadai terhadap seluruh risiko bank.

In accordance with Bank Indonesia Regulations


on Good Corporate Governance (GCG), the Risk
Monitoring Committee was established to ensure that
the risk management framework has provided adequate
control against all risks to the bank.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

67

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

Susunan anggota Komite Pemantau Risiko pada


31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

No

Nama/Name

Suwartini

Craig Anthony Carland

Franciskus Antonius (Alijoyo)

Lungguk Gultom

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

The members of the Risk Oversight Committee as per


31 December 2012 are as follows:

Jabatan

Position

Ketua
(Komisaris Independen)
Anggota (Komisaris)
Anggota
(Komisaris Independen)
Anggota
(pihak Independen)

Chairman
(Independent Commissioner)
Member (Commissioner)
Member (Commissioner)
Member (Independent Party)

Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko


sebagai berikut:

Roles and Responsibilities of Risk Oversight Committee


are as follows:

Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab untuk


memonitor ke delapan risiko yang harus dikelola oleh
Bank, yaitu Risiko Kredit, Pasar, Likuiditas, Operasional,
Hukum, Reputasi dan Strategis, dan memastikan
bahwa implementasi manajemen risiko sesuai dengan
kebijakan manajemen risiko. Komite juga memonitor dan
menilai kinerja Komite Risiko pada tingkat Manajemen
dan unit kerja Manajemen Risiko, serta memonitor
perkembangan kasus-kasus litigasi berkaitan dengan
Bank dan menilai risiko yang terkait, seperti risiko
peraturan, reputasi dan kepatuhan. Komisi Pemantau
Risiko melaporkan kegiatannya secara berkala kepada
Dewan Komisaris, termasuk memberi saran atas hal-hal
yang menjadi perhatian Dewan Komisaris.

Risk Oversight Committee has responsibility to monitor


the eight risks that PTBC should manage namely Credit,
Market, Liquidity, Operational, Legal, Reputation and
Strategic Risk and ensure that the implementation of risk
management are in accordance with risk management
policies. The Committee also monitors and assesses the
performance of duties by the Executive Risk Committees
and Risk Management work units, and monitors the
development of litigation cases involving the Bank and
assesses the risks involved, such as legal risk, reputation
risk and compliance risk. The Risk Oversight Committee
regularly reports its activities including advice on matters
of concern to the Board of Commissioners.

c. Komite Remunerasi dan Nominasi

c. Remuneration and Nomination Committee

Susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi


pada 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

The members of the Remuneration and Nomination


Committee as per 31 December 2012 are as follows:

No

Nama/name

Jabatan

Position

Suwartini

Ketua dan Anggota


(Komisaris Independen)

Chairman and Member


(Independent Commissioner)

Craig Anthony Carland

Anggota
(Wakil Ketua Komisaris)

Member
(Vice President Commissioner)

Bagus Harimawan

Anggota

Member
(HR Executive Officer)

Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan


evaluasi terhadap kebijakan remunerasi termasuk
kajian remunerasi per tahun dan manajemen bonus
kinerja, dan memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai kebijakan remunerasi dan
nominasi, dengan mempertimbangkan beberapa faktor
antara lain:

68

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

The Committee had conducted an evaluation of


the Banks remuneration policy including annual
salary review and performance bonus management
and provides recommendations to the Board of
Commissioners concerning the Banks remuneration
program and policy, taking into account several factors,
as follows:

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

1. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan


sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan yang berlaku.
2. Prestasi kerja individual.
3. Kewajaran dengan peer group.
4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka
panjang Bank.

1. Financial performance and reserve fulfillment


following the prevailing regulations.

B. Direksi

B. Board of Directors

Susunan keanggotaan Direksi 31 Desember 2012:

Board of Directors as of 31 December 2012:

No

Nama/Name

311
Corporate Data
Data Perusahaan

2. Employees work achievement and contribution.


3. Fairness to the peer group.
4. Consideration of Banks long-term target and
strategies.

Jabatan

Position

Antonio Da Silva Costa Presiden Direktur

President Director

Ian Philip Whitehead

Direktur Bisnis Ritel & Komersial

Director of Retail & Business Banking

Mia Patria Bernardhi

Direktur Sumber Daya Manusia

Director of Human Resources

Dhien Tjahajani

Direktur Kepatuhan

Director of Compliance

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi:

Roles and Responsibilities of Board of Directors:

a.
Direksi bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan
kepengurusan
Bank
dan
pengelolaan usaha sesuai dengan kewenangan
dan
tanggung
jawabnya
sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

a. The Board of Directors is fully responsible for


running the Bank and managing the business in
accordance with its authority and responsibilities
as stipulated in the Articles of Association and
prevailing laws and regulations.

b. Direksi bertanggung jawab untuk memastikan


penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance telah dilaksanakan dalam setiap
kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan
jenjang organisasi.

b. The Board of Directors is responsible for


ensuring that the principles of good corporate
governance are applied in every business activity
of the Bank, at all levels in the organization.

c. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuantemuan audit dan rekomendasi dari Satuan


Kerja Audit Intern, Auditor Eksternal, Hasil
Pengawasan dan Hasil Audit Bank Indonesia
dan/atau Otoritas keuangan lainnya.

c. The Board of Directors always follows up the


audit findings and recommendations of the
Banks Internal Audit unit, External Auditors, the
Supervision and results of audits by the Bank of
Indonesia and/or other authorities.

d. Direksi mengembangkan dan memastikan


penerapan
Manajemen
Risiko
telah
dilaksanakan di seluruh jenjang organisasi serta
memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko
telah beroperasi secara independen.

d. The Board of Directors develops and ensures


Risk Management has been adopted and
implemented at all levels of the organization and
ensures that the Risk Management function has
been operated independently.

e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas


dan tanggung jawab Direksi kepada Rapat
Umum Pemegang Saham.

e. The Board of Directors is accountable for


its roles and responsibilities to a General
Shareholders Meeting.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

69

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Manajemen Risiko
Risk Management

Commonwealth Bank Indonesia menerapkan pengelolaan


risiko secara menyeluruh, di mana seluruh Unit Bisnis
adalah penanggung jawab utama untuk mengelola risiko
pada bisnisnya masing-masing. Proses pengelolaan
risiko mencakup kesadaran, identifikasi, pengukuran,
pemantauan, pengendalian dan mitigasi risiko.
Sedangkan infrastruktur manajemen risiko mencakup
organisasi, tata kelola, data, metodologi, kebijakan,
prosedur, pelaporan dan sistem informasi risiko.

Commonwealth Bank Indonesia undertakes a holistic risk


management approach, in which every Business Unit of
the Bank is the primary risk taker that is responsible for
managing their respective risks. The risk management
process encompasses risk awareness, identification,
measurement, monitoring, controlling and mitigation.
Whereas the risk management infrastructure comprises
of the risk organisation, governance, data, methodology,
policies, procedures, reporting and information systems.

Struktur Manajemen Risiko

Risk Management Structure

President Director

Chief Risk
Officer

Operational
Risk Financial
Crime Unit &
Business
Continuity
Management

Market Risk

Collection &
Recovery

Credit Risk

Terdapat tiga lini pertahanan dalam kerangka manajemen


risiko Bank. Divisi Manajemen Risiko, yang bekerja
di bawah pengawasan langsung Chief Risk Officer,
bertanggung jawab sebagai lini ke-2, melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen risiko, selain juga bertanggung
jawab atas koordinasi dan sosialisasi proses kerja
manajemen risiko oleh Bank. Lini pertama sebagai pemilik
risiko adalah unit-unit bisnis yang memegang akuntabilitas
utama dalam mengelola risiko. Sedangkan lini ke-3 adalah
Audit Internal dan Eksternal yang memberikan kepastian
secara independen bahwasanya kerangka dan proses
manajemen risiko telah berjalan dengan baik.

70

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

Risk
Analytics

Middle
Office

Credit Risk
Admin/
Monitoring &
Wholesale
Acceptance

Security
and Safety
Unit

There are three lines of defense in the risk management


framework of the Bank. The Risk Management Division,
which operates under the direct supervision of the
Chief Risk Officer, is responsible as the second line of
defense, undertaking the function of risk management,
in addition to being responsible for the coordination and
information dissemination of the working processes of
risk management within the Bank. The first line of defense
are the business units that own the risk and are primarily
accountable for managing risk. While the third line of
defense are the internal and external auditors, both of
which provide independent assurances to the adequacy
of the Bank risk management framework and process.

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Dalam melaksanakan strategi usahanya, Bank fokus


pada penyelarasan dan penyeimbangan antara
pengelolaan risiko, pencapaian strategi jangka panjang
serta penerapan prinsip Good Corporate Governance.
Hal ini sejalan dengan filosofi yang dianut oleh
perusahaan induk Bank, yaitu Commonwealth Bank
of Australia (CBA), yang saat ini adalah bank terbesar
di Australia dan ke-10 di dunia.

In implementing its business strategy, the Bank focuses


on aligning and balancing its risk management with
achieving its long term strategy and implementing the
principles of good corporate governance. This is in
line with the philosophy adopted by the Banks parent
company, Commonwealth Bank of Australia (CBA),
which is currently Australias largest bank and the 10th
largest in the world.

Penyelarasan tersebut mengharuskan Bank untuk


senantiasa melakukan pendekatan secara menyeluruh
terhadap semua faktor-faktor risiko (sejalan dengan
strategi 4-pilar Bank), menginformasikan faktor-faktor
tersebut kepada manajemen senior (bilamana dirasakan
perlu), merumuskan langkah-langkah penanggulangan
permasalahan sampai ke akar-akarnya, memantau
penerapan langkah-langkah tersebut, serta melakukan
evaluasi atas efektifitas penerapan manajemen risiko.

Such an alignment requires the Bank to constantly


undertake a holistic approach towards all risk factors
(in line with the Bank 4-pillar strategy), communicating
those factors to senior managers (if deemed necessary),
formulating measures to resolve issues to their roots,
monitoring those measures, while also evaluating the
effectiveness of the risk management implementation.

Komitmen Bank dalam pengelolaan risiko antara


lain tercermin dalam pembentukan Prudential
Project sebagai tim kerja independen dengan fokus
utama pada terciptanya budaya dan kesadaran
akan manajemen risiko. Tim tersebut juga bertujuan
untuk menciptakan kerangka pengelolaan risiko
inheren Bank, untuk memberikan Bank keunggulan
kompetitif dari segi pengelolaan risiko. Dukungan dari
Manajemen Senior termasuk Direksi sangat terasa
pada Prudential Project ini.

The Banks commitment to effective risk management


is reflected among other things in the formation of
the so-called Prudential Project, an independent task
force that focuses mainly on the creation of a risk
management awareness and culture. The team also
aims to create a framework with which to manage
the Banks inherent risks, providing the Bank with
a competitive edge in terms of risk management.
The support of senior management including the Board
of Directors is heavily felt in this Prudential Project.

Tata Kelola Manajemen Risiko


Tata kelola dalam pengelolaan risiko diawali
dengan merumuskan
Risk Appetite Statement
yang disetujui oleh Dewan Komisaris Bank dengan
mempertimbangkan kapasitas risiko dan strategi
bisnis Bank. Tingkat pertumbuhan per tahun juga
ditetapkan sebagai pembatasan untuk mengelola dan
mengendalikan pertumbuhan. Dewan Komisaris dan
Direksi memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
memadai dari segi risiko eksternal (perekonomian,
sektor industri, regulasi) dan segi risiko internal (sumber
daya manusia, kebijakan dan proses). Pengalaman di
masa lalu saat krisis ekonomi maupun moneter (tahun
1998 dan 2008) banyak membantu dalam perumusan
pengelolaan risiko. Direksi juga paham dan tanggap
atas masalah yang terjadi dalam Bank sehari-hari dan
turut serta aktif dalam perumusan kebijakan maupun
prosedur yang secara konsisten diperbaharui dan
pelaksanaannya dilakukan secara berkesinambungan.

Risk Management Governance


The governance on risk management begins with the
formulation of the Banks risk appetite statement that
has been approved by the Board of Commissioners
with due consideration for the risk capacity and
business strategy of the Bank. The target growth rate
is also set as a limit to manage and control growth.
Members of the Board of Commissioners and Board of
Directors possess adequate knowledge and experience
in terms of external risks (economics, industries and
regulations) and internal risks (human capital, policies
and processes). Past experiences in economic and
monetary crises (in 1998 and 2008) were of great help
in formulating risk management. The Board of Directors
are also privy and responsive to issues affecting
the Bank on a daily basis, and actively participate in
the formulation of policies and procedures that are
constantly renewed and the implementation of which
are carried out in a sustainable manner.

Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya secara


memadai termasuk pengawasan aktif melalui
rapat komite yang diadakan setiap triwulanan.
Bank juga merencanakan untuk menambah frekuensi
rapat Dewan Komisaris lebih sering sebanyak enam
kali dalam setahun atau sekali tiap dua bulan dimulai
pada tahun 2013.

The Board of Commissioners carries out its duty


adequately including active supervision through
committee meetings once in every quarter.
The Bank intends to increase the frequency of the
Board of Commissioners meeting to six times in a year
or once every two months starting in 2013.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

71

4
Profil Perusahaan
Company Profile

72

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Budaya manajemen risiko terus disosialisasikan secara


aktif ke seluruh jenjang dan lini kerja, disertai dengan
berbagai program pelatihan terkait seperti Code of
Conduct dan Risk Awareness.

The risk management culture is continuously instilled


at every level of the organisation, complemented
by several related training programs such as
Code of Conduct and Risk Awareness.

Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko


Fungsi pengelolaan risiko sudah berjalan dengan baik
namun terus diikuti dengan perbaikan yang diperlukan
dari waktu ke waktu. Bank memiliki kerangka kerja yang
baku bagi kegiatan pengelolaan maupun pemantauan
risiko. Selain peran Direksi dan Manajemen Senior
dalam pengelolaan risiko, Bank memiliki berbagai
unit kerja dalam divisi pengelolaan risiko, antara lain
Unit Credit Quality Review (CQR), Unit Risk Analytics,
Unit Middle Office dan Unit Wholesales Acceptance.

Risk Management Framework


Risk management functions have progressed
encouragingly but continue to be improved as
necessary from time to time. The Bank has a well
established framework for the activities of risk
management and monitoring. In addition to the roles
of Board of Directors and Senior Management in risk
management, the Bank employs several working units
within the risk management division, including the Credit
Quality Review (CQR), Risk Analytics, Middle Office and
Wholesales Acceptance Units.

Selain itu, Bank juga memiliki Satuan Kerja Audit


Internal (SKAI) yang bekerja di bawah arahan Komite
Audit guna memastikan kepatuhan Bank terhadap
peraturan perundang-undangan dan prosedur kerja
internal Bank, yang kesemuanya ini mengurangi
faktor-faktor risiko usaha Bank.

Furthermore, the Bank has an Internal Audit Unit (IAU)


that works under the guidance of the Audit Committee
to ascertain Bank compliance to prevailing laws and
regulations as well as Bank internal procedures,
the compliance of all of which reduces the business risk
factors of the Bank.

PENERAPAN BASEL II

IMPLEMENTATION OF BASEL II

Pengungkapan Permodalan
Bank senantiasa berupaya untuk selalu memenuhi
ketentuan yang berlaku, termasuk penerapan pilar
pertama Basel II serta peraturan mengenai Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Selain itu,
manajemen Bank juga telah mempertimbangkan
besarnya kebutuhan
modal
terkait dengan
perencanaan bisnis ke depannya.

Disclosure of Capital
The Bank strives constantly to fulfill prevailing
regulations, including implementation of the first pillar
of Basel II and the requirement for minimum capital
adequacy. In addition, the Management of the Bank has
also considered the capital need of the Bank related to
its future business development.

Struktur Permodalan
Kebijakan permodalan Bank adalah menjaga posisi
modal yang cukup (adequate) guna menopang
pertumbuhan bisnis Bank sesuai sasaran yang
telah ditetapkan. Entitas induk perusahaan sebagai
pemegang saham utama Bank, berkomitmen penuh
untuk mengembangkan bisnis Bank secara optimal,
dan oleh karenanya menempatkan prioritas tinggi
terhadap aspek permodalan Bank. Dalam dua tahun
terakhir, entitas perusahaan induk telah menambah
modal sebanyak tiga kali senilai 905 miliar setara Rupiah.
Komponen permodalan Bank secara umum didominasi
oleh modal yang bersifat tetap, dimana modal inti
merupakan unsur terbesar. Pada akhir tahun 2012,
Rasio Kecukupan Modal Bank secara individual adalah
16,17% dan untuk Bank secara konsolidasi dengan
perusahaan anak adalah 15,99%. Modal inti (tier-1)
Bank terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko adalah
15,21% secara individual. Untuk lengkapnya dapat
dilihat pada tabel Struktur Permodalan pada halaman 75.

Capital Structure
The capital policy of Bank is to maintain an adequate
capital position to support the business growth of the
Bank as planned and targeted. The parent entity, as
the majority controling shareholder of the Bank, is fully
committed to build the business of the Bank optimally,
and thereby places a high priority on the capitalisation
aspect of the Bank. In the past two years, the parent
entity has injected equity capital three times, amounting
to 905 billion Rupiah equivalent. The components of the
Banks capital are dominated by fixed capital, in which
tier-1 capital constitutes the largest component. As of
year end 2012, the Banks Capital Adequacy Ratio was
16.17% individually, while its CAR on a consolidated
basis with a subsidiary entity was 15.99%. The Banks
tier-1 capital to risk-weighted asset was 15.21%
individually. Details are presented in the Table of Capital
Structure on page 75.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Kecukupan Permodalan

Capital Adequacy

Dalam
perhitungan
Modal
Minimum,
Bank
menggunakan pendekatan standar (Standardized
Method) untuk perhitungan kebutuhan modal atas
Risiko Pasar (Market Risk) dan Risiko Kredit (Credit
Risk), serta Business Indicator Approach (BIA) untuk
Risiko Operasional (Operational Risk).

In the calculation for Minimum Capital, the Bank uses


the Standardized Method to find the capital requirement
on the bases of Market Risk and Credit Risk, and uses
the Business Indicator Approach (BIA) on the basis of
Operational Risk.

Risiko Pasar (Market Risk) meliputi risiko suku bunga


(baik specific risk maupun general risk) dan risiko nilai
tukar. Risiko Kredit mencakup perhitungan besarnya
eksposur tagihan ke masing-masing individu (contoh
tagihan ke bank, sovereign, financial institution,
dan lain-lain). Sedangkan perhitungan kebutuhan modal
untuk Risiko Operasional adalah berdasarkan data
historis rata-rata 3 tahun terakhir (yang mana positif)
dikalikan tarif yang berlaku, yaitu 15% sejak tahun 2012.

Market Risk comprises of interest rate risk


(either specific risk or general risk) and currency
exchange risk. While Credit Risk involves the level
of exposures of credit receivables from respective
debtors (i.e., receivables from banks, sovereigns,
financial institutions and others). Whereas the
calculation for capital requirement on the basis of
Operational Risk is based on average historical data of
past three years (which are positive) multiplied by the
prevailing rate, which has been 15% since 2012.

Terkait dengan agenda Basel II mengenai penilaian


kecukupan modal dengan mempertimbangkan Risiko,
Bank saat ini sedang mengembangkan metodologi
Internal Capital Adequacy Assessment Proses (ICAAP)
yaitu suatu kerangka kerja & proses dalam penetapan
kecukupan modal berdasarkan Profil Risiko bank.
Proses ini merupakan bagian penting dari agenda
Pilar II Basel II serta sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia (PBI) No.14/37/DPNP tanggal 27 Desember
2012 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) sesuai Profil Risiko dan Pemenuhan Capital
Equivalency Maintained Assets (CEMA).

With respect to the agenda of Basel II on risk-based


bank capital adequacy, the Bank is currently developing
a methodology for Internal Capital Adequacy
Assessment Process (ICAAP), which is a process
framework in the determination of capital adequacy
on the basis of the Banks risk profile. This process
constitutes a key part of the Basel II Pillar II Agenda
and in line with Bank Indonesia Regulation No.14/37/
DPNP of 27 December 2012 on the Minimum Capital
Requirement on the Basis of Risk Profile and Fulfillment
of Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA).

ICAAP terbagi atas beberapa 3 proses utama yaitu:


Capital Assessment, penentuan Risk Based Capital
(RBC) serta Stress Testing.

ICAAP is divided into three main processes, namely:


Capital Assessment, determination of Risk Based
Capital (RBC) and Stress Testing.

Dalam Capital Assessment terdiri dari 2 proses, yaitu


penentuan Capital Adequacy Ratio (CAR) sesuai dengan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang
berlaku saat ini serta melakukan simulasi perhitungan
CAR berdasarkan rencana bisnis (Business Plan).
Pertumbuhan serta komposisi kredit merupakan bagian
penting dalam melakukan simulasi perhitungan CAR
berdasarkan rencana bisnis (Business Plan).

In the Capital Assessment, the process is further divided


into two processes, which are the determination of
Capital Adequacy Ratio (CAR) in line with the prevailing
Minimum Capital Requirement and the simulation of
CAR calculation on the basis of the Banks business
plan. The growth and composition of credit is an
important element in the calculation of CAR on the
basis of business plan.

Proses penentuan Risk Based Capital (RBC)


diawali dengan proses penilaian tingkat kesehatan
Bank berbasiskan risiko (Risk Based Bank Rating)
berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, yaitu menilai

The determination of Risk Based Capital (RBC) begins


with the process of assessment of the financial health
condition of the Bank on the bases of risk (Risk
Based Bank Rating) and Bank Indonesia regulations

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

73

4
Profil Perusahaan
Company Profile

74

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

tingkat kesehatan Bank per masing-masing Risiko


individu (Risiko Pasar, Kredit, Operasional, Likuiditas,
Strategis, Hukum, Reputasi dan Kepatuhan).
Selanjutnya melakukan proses skoring berdasarkan
bobot dari delapan risiko tersebut yang telah ditetapkan
untuk mendapatkan angka Add On Risk. Penentuan
CAR berdasarkan ICAAP adalah ditentukan atas
rumusan regulatory CAR ditambah dengan Add On
Risk.

on the health condition of the Bank for respective


risk categories (Market, Credit, Operational, Liquidity,
Strategic, Legal, Reputation and Compliance Risk).
Subsequently, the process proceeds to weighted
scoring on the above eight types of risks to obtain the
add-on risk. The determination of CAR based on ICAAP
is based on the formulation of regulatory CAR plus the
Add On Risk.

Stress Testing merupakan suatu proses yang bertujuan


untuk mengukur ketahanan Bank dalam menghadapi
kejadian yang tidak umum atau khusus (extraordinary)
namun mungkin saja terjadi, seperti lonjakan suku
bunga atau nilai tukar, peningkatan kemungkinan
default debitur serta penurunan nilai pasar jaminan.
Bank mengembangkan metodologi stress testing, yaitu
menggunakan extreme volatility theory untuk traded
Market Risk, Present Value Basis Point (PVBP) dan NII
simulation untuk Non Traded Market Risk. Untuk Risiko
Kredit, Bank melakukan simulasi terhadap Probability
of Default (PD) debitur per segmen bisnis serta
nilai jaminan. Sedangkan pada Risiko Operasional,
Bank menggunakan maksimum historical operational
risk loss data dalam lima tahun terakhir yang
dikombinasikan dengan maksimum operational risk
loss data (fraud) yang pernah terjadi di bank lain. Untuk
stress test yang diambil adalah impact tertinggi terhadap
modal dengan mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya tidak pada saat yang bersamaan.

Stress Testing is a process that is aimed at measuring


the resilience of the Bank in facing extraordinary
circumstances that may arise, such as a jump in the
bank interest rate or currency exchange rate, possible
increases of defaults by debtors and decrease in
the market value of credit collaterals. The Bank has
developed a methodology for stress testing, using the
extreme volatility theory for traded Market Risk, Present
Value Basis Point (PVBP) and Net Interest Income (NII)
simulation for non traded Market Risk. For Credit Risk,
the Bank undertakes simulations on the Probability
of Default (PD) of debtor per business segment as
well as on the value of credit collaterals. Whereas
for Operational Risk, the Bank uses the maximum
historical operational risk loss data in the past five
years, combined with maximum operational risk loss
data (frauds) that has occured in other banks. In these
stress tests, attention is placed on the highest impact
over capital with the consideration that those events will
not arise simultaneously.

Bank juga melakukan kajian ICAAP setiap enam


bulanan dan melakukan monitoring outlook terhadap
Add On Risk dan Stress Test dan dilaporkan di setiap
rapat Executive Risk Committee (ERC)/Risk Oversight
Committee (ROC).

The Bank undertakes ICAAP assessments once


every six months and monitors the outlook on Add
On Risk and Stress Test and report this findings in
every Executive Risk Committee (ERC)/Risk Oversight
Committee (ROC) meeting.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum


Quantitative Disclosure of Banks Capital Structure

KOMPONEN MODAL
CAPITAL

(1)

(2)

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012

Bank
Bank

Konsolidasi
Consolidated

(3)

(4)

KOMPONEN MODAL
Capital

Modal Inti (Tier 1)


Core Capital (Tier 1)

1,793,143

1,757,574

1 Modal Disetor
Paid-Up Reserves

1,818,420

1,818,420

65,576

68,473

90,853

129,648

2 Cadangan Tambahan Modal


Disclosed Reserves
A

3 Modal Inovatif
Innovative Capital
4 Faktor Pengurang Modal Inti
Core Capital Deduction Factors
5 Kepentingan Non Pengendali
Minority Interest

Modal Pelengkap (Tier 2)


Supplementary Capital (Tier 2)

113,308

128,202

1 Level Atas (Upper Tier 2)


Upper Tier 2

128,190

128,202

14,882

Eksposur Sekuritisasi
Securitization Exposure

Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan (Tier 3)


Additional Supplementary Capital (Tier 3)

2 Level Bawah (Lower Tier 2) Maksimum 50% Modal Inti


Lower Tier 2 (max 50% Core Capital)
3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap
Suppementary Capital Decreasing Factors

D
E

329

Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap


Core Capital and Supplementary Capital Decreasing Factors

MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI


RISIKO PASAR

Additional Supplementary Capital which is Allocated to Anticipate Market Risk

II

TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)


TOTAL TIER 1 CAPITAL AND TIER 2 CAPITAL (A+B+C)

1,906,451

1,885,776

III

TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG
DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E)
TOTAL TIER 1 CAPITAL, TIER 2 CAPITAL AND TIER 3 CAPITAL ALLOCATED TO ANTICIPATE
MARKET RISK (A+B+C+E)

1,906,451

1,885,776

IV

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT


RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR CREDIT RISK

10,255,197

10,256,145

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL


RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR OPERATIONAL RISK

1,484,815

1,488,769

VI

ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR


RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR MARKET RISK

48,534

48,534

48,534

48,534

16.17%

15.99%

VII

Metode Standar
Standardized Method

Metode Internal
Internal Method

RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO


OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR (III:(IV+V+VI))
CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK
[III:(IV+V+VI)]

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

75

4
Profil Perusahaan
Company Profile

76

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Pengungkapan Eksposur Risiko dan


Pengelolaannya

Disclosure on Risk Exposure and Risk Management

Berikut ini adalah penerapan kegiatan pengelolaan risiko


pada delapan tipe risiko perbankan oleh Bank selama
tahun 2012.

The following is the Banks activities in the management


of the eight types of banking risks throughout 2012.

RISIKO KREDIT

CREDIT RISK

Risiko Kredit timbul sebagai akibat kemungkinan Debitur


tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya
terhadap Bank.

Credit Risk arises as a result of the inability of Debtor to


fulfill its financial obligation to the Bank.

Bank saat ini tidak memiliki konsentrasi yang signifikan


terhadap portofolio kredit tertentu dan tidak menyalurkan
eksposur kredit yang besar kepada perusahaan tunggal
tertentu. Pinjaman kredit Bank terhadap 10 top industri
tidak lebih dari 20% dari total portofolio dan eksposur
terhadap masing-masing industri kurang dari 5%.

The Bank currently does not have a significant


concentration of any particular loan portfolio and is not
faced with a large loan exposure to a single debtor.
The Banks loans to the top ten industry sectors are no
more than 20% of the Banks total loans portfolio, while
loan exposure to any single industry is less than 5%.

Porsi portofolio Bank secara berkala dilaporkan dan


didiskusikan dalam pertemuan Dewan Komisaris.
Fokus dari strategi Bank adalah pertumbuhan kredit di
segmen SME, Commercial (termasuk Multi-Finance),
dan Consumer (KPR) untuk memberikan portofolio kredit
yang seimbang.

The Banks loans portfolios are routinely reported to and


discussed in the Board of Commissioners meetings.
The focus of the Banks strategy is pursue credit growth
in the SME, Commercial (including Multi-Finance) and
Consumer (including mortgage) segments that provide
for balanced loan portfolios.

Salah satu strategi Bank mengendalikan Risiko Kredit


adalah dengan membagi Risiko Kredit menjadi 3 bagian
utama: SME Credit Risk, Consumer Credit Risk dan
Commercial Credit Risk. Dengan demikian pemantauan
portofolio dapat dilakukan dengan lebih mendalam
dan efektif. Keputusan kredit dapat diambil lebih cepat
baik untuk langkah-langkah preventif maupun untuk
mengambil kesempatan bisnis yang potensial.

One of the Banks strategies in managing its Credit Risks


is to divide credit into three main types: SME Credit Risk,
Consumer Credit Risk and Commercial Credit Risk.
In this way, credit portfolio monitoring can be done
more extensively and effectively. Credit decisions can be
made more promptly, whether for preventive measures
or to take a position in a potential business opportunity.

Bank mengelola risiko di bidang kredit secara terus


menerus dan berkesinambungan dengan meningkatkan
kemampuan dan kapasitas infrastruktur risiko baik
dalam bidang organisasi dan sumber daya manusia,
kebijakan dan prosedur, pengembangan sistem dan
pengelolaan data maupun metodologi dan risk analytics.
Pengembangan sumber daya manusia terus dilakukan
dengan pelatihan-pelatihan kredit baik untuk divisi risiko
kredit maupun bisnis unit.

The Bank manages Credit Risk continuously and


sustainably by increasing its risk capabilities and
infrastructure capacities in both organisation and human
resources, policies and procedures, system development
and data management as well as methodologies and
risk analytics. The enhancement of human resources is
carried out continuously through credit trainings provided
to the risk division as well as business units.

Pengukuran atas risiko kredit dilakukan mulai dari


analisa terhadap pengajuan kredit nasabah termasuk
analisa kemampuan membayar nasabah, analisa atas
produk dan sektor industri atau segmen usaha nasabah
yang berpotensi menimbulkan risiko kredit. Selanjutnya
proses pemantauan kualitas kredit terus dilakukan
dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik
berdasarkan indikator-indikator risiko yang telah
ditetapkan untuk memastikan kualitas portofolio kredit
yang baik tetap terjaga.

The measurement of credit risk starts from the anlysis


on credit application by a potential debtor, including
analysis on debtors ability to repay loans, analysis on the
product and industry sector or business segment that
the debtor is in that could harbour credit risk potential.
Subsequently, the process on credit quality monitoring
continues periodically with several monitoring strategies
based on certain risk indicators that have been set
previously in order to ascertain that the Bank maintains
the quality of its credit portfolio.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Pada tahun 2012, Bank berhasil meluncurkan sistem


online untuk proses originasi kredit kepemilikan rumah
yang dinamakan CHOSEN. Sistem ini menunjang
proses persetujuan pembiayaan pembelian rumah
sehingga mempercepat proses orginasi kredit
tanpa mengurangi faktor keamanan dari segi kredit.
Bank juga mengembangkan sistem online untuk proses
originasi kredit UKM.

In 2012, the Bank succeeded in rolling out an online


home loan origination processing system called
CHOSEN. The system expedites the approval process
of a home loan application, rendering faster turnaround
for home loan origination without compromising on the
security associated with the credit risk. The Bank has
also developed an online system for the origination
process of SME loans.

Dengan kerangka pengelolaan risiko yang proaktif, Bank


berhasil menjaga kualitas portofolio kreditnya secara
keseluruhan, dengan mencapai rasio NPL di bawah 1%
selama tahun 2012.

With its proactive risk management framework, the Bank


was able to maintain the quality of its overall loan portfolio,
with a non-performing loan ratio of below 1% in 2012.

Definisi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo

Definition of Matured Receivables

Bank menentukan wanprestasi telah terjadi di pihak


obligor apabila memenuhi salah satu dari dua kondisi di
bawah ini:

A default is considered to have occurred with regard


to a particular obligor when either or both of the two
following events have taken place:

Bank menganggap bahwa obligor tidak akan mungkin


memenuhi kewajibannya secara penuh kepada Bank
atau kelompok usahanya, tanpa langkah Bank untuk
mengeksekusi jaminan pinjaman (bila ada).

The Bank considers that the obligor is unlikely to pay its


credit obligations to the banking group in full, without
recourse by the Bank to actions such as realising
security (if held).

Obligor telah menunggak selama lebih dari 90 hari


atas kewajibannya yang material terhadap Bank dan
kelompok usahanya.

The obligor is past due more than 90 days on any


credit obligation to the banking group.

Kriteria Bukti Objektif Penurunan Nilai Aset

Criteria for Objective Proofs of Assets Impairment

Pada setiap tanggal pelaporan, Bank dan Anak


Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan
atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan
nilai dan kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai
penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset
tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At each reporting date, the Bank and Subsidiary assess


whether there is objective evidence that a financial asset
or group of financial assets are impaired. A financial
asset or a group of financial assets are impaired and
impairment losses are incurred when, and only when
there is an objective evidence of impairment as a result
of one or more events that occurred after the initial
recognition of the asset (a loss event) and that loss
event (or events) has an impact on the estimated future
cash flows of the financial asset or group of financial
assets that can be reliably estimated.

Kriteria yang digunakan oleh Bank dan Anak Perusahaan


untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak
penerbit atau debitur;
b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga;
c. pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi
atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan
yang dialami debitur, memberikan keringanan
(konsesi) pada debitur yang tidak mungkin diberikan
jika debitur tidak mengalami kesulitan tersebut;

Criteria that the Bank and Subsidiary uses to determine


that there is an objective evidence of impairment loss
are as follows:
a. significant financial difficulty of the issuer or debtor;
b. default or delinquency in interest or principal
payments;
c. the lender, for economic or legal reasons relating to
the debtors financial difficulty, granting to the debtor
a concession that the lender would not otherwise
consider;

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

77

4
Profil Perusahaan
Company Profile

78

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

d.
terdapat kemungkinan bahwa debitur akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya;
e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat
kesulitan keuangan; atau
f. data yang dapat diobservasi mengindikasikan
adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi.

d. probability that the debtor will enter bankruptcy or


other financial reorganisation;
e. the disappearance of an active market for that
financial asset because of financial difficulties; or
f. observable data indicating that there is a measurable
decrease in the estimation.

Bank dan Anak Perusahaan pertama kali menentukan


apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian
individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan
yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan
metode discounted cash flows. Aset keuangan yang
tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai
dan aset keuangan yang tidak mengalami penurunan
nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan
yang memiliki karakteristik yang serupa dan dilakukan
penilaian secara kolektif.

Initially the Bank and Subsidiary assesses whether


objective evidence of impairment for financial assets
exists as described above. The individual assessment
is performed on the significant impaired financial asset
using the discounted cash flows method. The insignificant
impaired financial assets and non-impaired financial
assets are included in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and collectively assessed.

Jika Bank dan Anak Perusahaan menentukan tidak


terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk
aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun
atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan
nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk
dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Bank and Subsidiary assesses that there is no


objective evidence of impairment for financial asset
as individual, both for significant and insignificant
amount, hence the account of the financial asset
will be included in financial assets group with similar
credit risk characteristics and collectively assesses
them for impairment. Accounts that are individually
assessed for impairment and for which an impairment
loss is or continues to be recognised are not included
in a collective assessment of impairment

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual,


jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan
selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini
dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan
menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi
menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan
jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba
rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga
variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk
mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku
bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

For the purposes of individual evaluation of impairment,


the amount of the loss is measured as the difference
between the assets carrying amount and the present
value of estimated future cash flows discounted at
the financial assets original effective interest rate. The
carrying amount of the asset is reduced through the
use of an allowance for impairment losses account and
the allowance for impairment amount of the losses is
recognised in the statements of income. If a loan has
a variable interest rate, the discount rate for measuring
any impairment loss is the current effective interest rate
determined under the contract.

Perhitungan nilai kini dan estimasi arus kas masa datang


atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus
kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan
dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual
agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut
berpeluang terjadi atau tidak.

The calculation of the present value of the estimated


future cash flows of a collateralised financial asset
reflects the cash flows that may result from foreclosure
less costs for obtaining and selling the collateral, whether
or not foreclosure is probable.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif,


aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan
karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan

For the purposes of a collective evaluation of impairment,


financial assets are grouped based on the similarity of
credit risk characteristics such as considering credit

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik


yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus
kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang
mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk
membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai
persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

segmentation and past-due status. Those characteristics


are relevant to the estimation of future cash flows for
groups of such assets by being indicative of the debtor or
counterparties ability to pay all liabilities due according to
the contractual terms of the assets being evaluated.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang


penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi
berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang
pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik
Risiko Kredit yang serupa dengan karakteristik Risiko Kredit
kelompok tersebut di dalam Bank dan Anak Perusahaan.
Kerugian historis yang pernah dialami kemudian
disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat
diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang
tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian
historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh
kondisi yang ada pada periode historis namun sudah
tidak ada lagi saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are


collectively evaluated for impairment are estimated on
the basis of the contractual cash flows and historical
loss experience for assets with credit risk characteristics
similar to those in the Bank and Subsidiary.
Historical loss experience is adjusted on the basis of
current observable data to reflect the effects of current
conditions that did not affect the period on which the
historical loss experience is based on to remove the
effects of conditions in the historical period that do not
currently exist.

Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman


yang diberikan dicatat di dalam beban cadangan
kerugian penurunan nilai aset keuangan.

Impairment charges relating to loans are recorded


in allowance for impairment losses on financial assets.

Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih,


kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal
balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman
yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah
semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan
jumlah kerugian telah ditentukan.

When a loan is uncollectible, it is written off


against the related allowance for impairment loss.
Such loans are written off after all the necessary
procedures have been completed and the amount of the
loss has been determined.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian


penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut
dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang
terjadi setelah pengakuan penurunan nilai (seperti
meningkatnya peringkat kredit debitur), maka penurunan
nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan
menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan
laba rugi konsolidasian.

If in a subsequent period, the amount of the impairment


loss decreases and the decrease can be related
objectively to an event occuring after the impairment
was recognised (such as an improvement in the debtors
credit rating), the previously recognised impairment
loss is reversed by adjusting the allowance account.
The amount of the impairment reversal is recognised
in the consolidated statement of income.

Penerimaan kemudian atas pinjaman yang diberikan


yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan
dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan
kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas
pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan
pada tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan
operasional lainnya.

Subsequent recoveries of loans written off in the current


year are credited to the allowance for impairment losses
account. Subsequent recoveries of loans written off in
previous year are recognised as other operating income.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

79

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Pembentukan Cadangan Kerugian


Penurunan Nilai (CKPN)

Formation of Provisioning for


Impairment Loss (CKPN)

Bank melakukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


(CKPN) atau penyisihan kerugian atas aset produktif dan
non produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia,
yaitu dengan mencadangkan kerugian sebesar
ketentuan minimum tertentu terhadap seluruh aset
produktif dan non produktif sebelum 1 Januari 2012.

The Bank forms a provisioning for impairment loss


(CKPN) or provisioning for possible loss on earning
assets as well as non earning assets pursuant to Bank
Indonesia regulations, which call for the provisioning of
possible losses as per certain minimum requirements on
all earning and non earning assets prior to 1 January
2012.

Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan


berdasarkan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia no. 7/2/PBI/2005 tanggal 20
Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank
Umum yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, Peraturan
Bank Indonesia no. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret
2007, Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009
tanggal 29 Januari 2009, dan Peraturan Bank Indonesia
no. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 yang
mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori
dengan minimum persentase penyisihan kerugian
sebagai berikut:

The loss provisioning on earning assets is based on the


criteria of Bank Indonesia pursuant to Bank Indonesia
Regulation No. 7/2/PBI/2005 of 20 January 2005 on
the Evaluation of Assets Quality of a Commercial Bank
that was ammended to Bank Indonesia Regulation No.
8/2/PBI/2006 of 30 January 2006, Bank Indonesia
Regulation No. 9/6/PBI/2007 of 30 March 2007,
Bank Indonesia Regulation No. 11/2/PBI/2009 of 29
January 2009, and Bank Indonesia Regulation No.
14/15/PBI/2012 of 24 October 2012, that classified
earning assets into five categories with the minimum
percentage for loss provisioning as follows:

Klasifikasi

80

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

Persentase Minimum
Penyisihan Kerugian
Percentage of Minimum Loss Provisioning

Classification

Lancar

1%

Current

Dalam Perhatian Khusus

5%

Special Mention

Kurang Lancar

15 %

Sub Standard

Diragukan

50 %

Doubtful

Macet

100 %

Loss

Bank menghitung Penyisihan Penghapusan Aset (PPA)


terhadap aset produktif dan aset non-produktif berupa
cadangan umum dan cadangan khusus. Perhitungan
cadangan umum untuk aset produktif dan cadangan
khusus untuk aset produktif dan asset non-produktif
mengacu pada tabel di atas.

The Bank calculates Provison Required on Assets on


earning assets and non earning assets in the form of
general reserves and special reserves. The calculation of
general reserves for earning assets and special reserves
for earning assets and non earning assets can be seen
from the table above.

Perhitungan cadangan sudah memasukan


agunan yang diakui sebagai pengurang.

faktor

The calculation of reserve has taken into account the


factor of credit collaterals that is considered a deduction.

Selain menghitung PPA untuk perhitungan rasio KPMM,


Bank membentuk CKPN sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku. Perhitungan CKPN dibedakan
menjadi dua pendekatan yaitu individual assessment
dan collective assessment. CKPN untuk individual
assessment dihitung berdasarkan discounted cash flow
dan fair value of collateral. Sedangkan untuk collective
assessment, pencadangan dihitung berdasarkan

In addition to calculating Provision Required on Assets in


the measurement of Minimum Capital Requirement ratio,
the Bank forms a provisioning for impairment loss (CKPN)
in line with generally accepted accounting standards.
The calculation for this impairment provisioning is
differentiated by two different approaches, namely
individual assessment and collective assessment. The
provisioning for individual assessment is calculated on

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD),


Exposure at Default (EAD) dan Loss Indentification
Period (LIP).

the basis of discounted cash flow and the fair value of the
credit collaterals. Whereas in the collective assessment,
provisioning is calculated based on Probability of Default
(PD), Loss Given Default (LGD), Exposure at Default
(EAD) and Loss Indentification Period (LIP).

Bank menggunakan metode migration analysis dan roll


rate analysis dalam menentukan PD untuk collective
assessment sedangkan untuk LGD, Bank menggunakan
collateral value yang telah dilakukan present value dan
secara berkala dilakukan back testing.

The Bank uses the methods of migration analysis and


roll rate analysis in determining the PD for collective
assessment, whereas for LGD, the Bank relies on the
use of collateral value based on its present value and
from time to time is subjected to back testing.

Dalam menghitung rasio KPMM, Bank wajib


memperhitungkan PPA atas aset produktif dan CKPN
yang dibentuk. Dalam hal hasil perhitungan PPA atas
aset produktif lebih besar dari CKPN yang dibentuk,
Bank wajib memperhitungkan selisih perhitungan
PPA dengan CKPN menjadi pengurang modal dalam
perhitungan rasio KPMM. Dalam hal hasil perhitungan
PPA terhadap aset produktif sama dengan atau lebih
kecil dari CKPN yang dibentuk, perusahaan tidak perlu
memperhitungkan PPA dalam perhitungan rasio KPMM.

In calculating the ratio of Provisioning, the Bank must


account for PPA on earning assets and the amount
of provisioning (CKPN). In cases where the calculated
PPA on earning assets is higher than the amount of
provisioning (CKPN), the Bank must account for the
balance between PPA and provisioning (CKPN) as a
deduction of capital in the provisioning ratio calculation.
In the case where the calculated PPA on earning assets is
equal to or less than the amount of provisioning (CKPN),
the Bank need not account for PPA in the calculation of
its provisioning ratio.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

81

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Pengungkapan Kuantitatif Risiko Kredit


Quantitative Disclosure of Credit Risk
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual
Disclosure of Net Receivable Based on Region - Banks Individual

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012 / 31 December 2012


No

Kategori Portofolio
Portfolio Category
Jawa

Bali, NTB
& NTT

Sumatera

Kalimantan

Sulawesi

(4)

(5)

(6)

(7)

Maluku

Irian

Total

(1)

(2)

(3)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from
Government

1,390,508

1,390,508

Tagihan Kepada Entitas


Sektor Publik
Receivable from Public
Sector Entity

29,632

29,632

Tagihan Kepada Bank


Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivable from Multilateral
Development Bank and
International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

2,176,721

1,250

59

2,178,030

Kredit Beragunan Rumah


Tinggal
Loan Secured with
Mortgage Collateral (KPR)

237,078

40,192

21,186

8,611

2,829

309,896

Kredit Beragunan Properti


Komersial
Loan Secured with
Commercial Property

2,049,571

121,005

332,512

285,774

67,194

2,856,056

Kredit Pegawai atau


Pensiunan
Employee and Retirement
Loan

8,527

3,738

259

291

12,815

Tagihan Kepada
Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Portofolio Ritel
Receivable from Micro,
Small and Retail Portfolio

2,176,815

134,915

942,178

347,318

197,098

5,460

20,549

3,824,333

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

3,146,144

139,928

184,467

113,946

51,310

1,105

3,636,900

10

Tagihan yang Telah Jatuh


Tempo
Matured Receivable

35,355

1,392

3,815

2,746

725

21

211

44,265

11

Aset Lainnya
Other Asset

674,873

103,767

40,956

23,594

9,623

852,813

12

Eksposur di Unit Usaha


Syariah (apabila ada)
Exposure in Syariah Unit
(if any)

11,925,224

544,937

1,526,623

782,048

329,070

6,586

20,760

15,135,248

Total

82

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivable Based on Region

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

(8)

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Tabel 2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
Disclosure of Net Receivable Based on Region - Bank Consolidated with Subsidiary

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012 / 31 December 2012


Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivable Based on Region

Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

(1)

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Jawa

Bali, NTB &


NTT

Sumatera

(3)

(4)

(5)

KalimanSulawesi Maluku
tan
(6)

Irian

Total

(7)

(8)

1,390,508

1,390,508

Tagihan Kepada Entitas


Sektor Publik
Receivable from Public Sector
Entity

29,632

29,632

Tagihan Kepada Bank


Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
Receivable from Multilateral
Development Bank and
International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

2,176,721

1,250

59

2,178,030

Kredit Beragunan Rumah


Tinggal
Loan Secured with Mortgage
Collateral (KPR)

237,078

40,192

21,186

8,611

2,829

309,896

Kredit Beragunan Properti


Komersial
Loan Secured with
Commercial Property

2,049,571

121,005

332,512

285,774

67,194

2,856,056

Kredit Pegawai atau


Pensiunan
Employee and Retirement
Loan

8,527

3,738

259

291

12,815

Tagihan Kepada Usaha Mikro,


Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
2,176,815
Receivable from Micro, Small
and Retail Portfolio

134,915

942,178

347,318 197,098

5,460

20,549

3,824,333

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

3,146,144

139,928

184,467

113,946

51,310

1,105

3,636,900

10

Tagihan yang Telah Jatuh


Tempo
Matured Receivable

35,355

1,392

3,815

2,746

725

21

211

44,265

11

Aset Lainnya
Other Asset

675,821

103,767

40,956

23,594

9,623

853,761

12

Eksposur di Unit Usaha


Syariah (apabila ada)
Exposure in Syariah Unit
(if any)

11,926,172

544,937

1,526,623

782,048 329,070

6,586

Total

20,760 15,136,196

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

83

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank Secara Individual
Disclosure of Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor - Banks Individual

(dalam juta Rupiah)


(in millon Rupiah)

31 Desember 2012 / 31 December 2012

Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

(1)

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

1 tahun
1 year

(3)

>1 thn s.d.


3 thn
>1 year to 3
year

>3 thn s.d.


5 thn
>3 year to
5 year

>5 thn
>5 year

NonKontraktual
NonContractual

Total

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1,390,508

1,390,508

Tagihan Kepada Entitas Sektor


Publik
Receivable from Public Sector
Entity

29,632

29,632

Tagihan Kepada Bank


Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
Receivable from Multilateral
Development Bank and
International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

1,672,644

505,386

2,178,030

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage
Collateral (KPR)

4,494

40,347

49,367

215,688

309,896

Kredit Beragunan Properti


Komersial
Loan Secured with
Commercial Property

2,066,477

182,013

307,727

299,839

2,856,056

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee and Retirement Loan

142

12,673

12,815

Tagihan Kepada Usaha Mikro,


Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Receivable from Micro, Small and
Retail Portfolio

877,883

1,617,401

144,904

442,672

741,473

3,824,333

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

1,886,065

665,910

630,402

454,523

3,636,900

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

23,360

4,870

1,920

11,757

2,358

44,265

11

Aset Lainnya
Other Asset

204,843

647,970

852,813

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah


(apabila ada)
Exposure in Syariah Unit
(if any)

8,126,274

3,015,927

1,164,094

1,437,152

Total

84

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak


Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

1,391,801 15,135,248

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Tabel 2.2.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor Bank Consolidated with Subsidiary

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012 / 31 December 2012


Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor

Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

>1 thn s.d. >3 thn s.d.


3 thn
5 thn
>1 year to 3 >3 year to 5
year
year

1 tahun
1 year
(1)

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

(3)

(4)

(5)

>5 thn
>5 year

NonKontraktual
NonContractual

Total

(6)

(7)

(8)

1,390,508

1,390,508

Tagihan Kepada Entitas Sektor


Publik
Receivable from Public Sector
Entity

29,632

29,632

Tagihan Kepada Bank


Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
Receivable from Multilateral
Development Bank and
International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

1,672,644

505,386

2,178,030

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage
Collateral (KPR)

4,494

40,347

49,367

215,688

309,896

Kredit Beragunan Properti


Komersial
Loan Secured with
Commercial Property

2,066,477

182,013

307,727

299,839

2,856,056

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee and Retirement Loan

142

12,673

12,815

Tagihan Kepada Usaha Mikro,


Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Receivable from Micro, Small and
Retail Portfolio

877,883

1,617,401

144,904

442,672

741,473

3,824,333

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

1,886,065

665,910

630,402

454,523

3,636,900

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

23,360

4,870

1,920

11,757

2,358

44,265

11

Aset Lainnya
Other Asset

204,843

648,918

853,761

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah


(apabila ada)
Exposure in Syariah Unit
(if any)

8,126,274

3,015,927

1,164,094

1,437,152

Total

1,392,749 15,136,196

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

85

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
Disclosure of Net Receivable Based on Economic Sector - Bank

Sektor Ekonomi
Economic Sector

No

(1)

(2)

Tagihan Kepada
Tagihan Kepada
Bank Pembangunan
Tagihan Kepada Entitas Sektor
Multilateral & Lembaga
Pemerintah
Publik
Internasional
Receivable
Receivable
Receivable from
from
from
Multilateral Development
Government
Public Sector
Bank & International
Entity
Institut
(3)

(4)

(5)

31 Desember 2012
31 December 2012

86

Pertanian, perburuan dan kehutanan


Agriculture, hunting and forestry

Perikanan
Fishery

Pertambangan dan penggalian


Mining and excavation

Industri pengolahan
Manufacture industry

Listrik, gas dan air


Electricity, gas and water

Konstruksi
Construction

Perdagangan besar dan eceran


Wholesale and retail trade

Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum


Service of accomodation and food & beverage

Transportasi, pergudangan dan komunikasi


Transportation, warehousing and communication

10

Perantara keuangan
Financial intermediaries

29,632

11

Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan


Real estate, rental services and corporate services

12

Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib


Government administration, land and compulsory social security

13

Jasa pendidikan
Education services

14

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial


Service of health and social activities

15

Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya


Service of social, socio-cultural, entertainment and other individual

16

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga


Individual services for households

17

Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya


International agency and other extra international agency

18

Kegiatan yang belum jelas batasannya


Activities which are undefined yet

19

Bukan lapangan usaha


Non business

20

Lainnya
Others

1,390,508

Total

1,390,508

29,632

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

Tagihan
Kepada Bank
Receivable
from
Other Bank

(6)

Kredit
Kredit
Beragunan
Beragunan
Kredit
Rumah
Properti
Pegawai/
Tinggal
Komersial
Pensiun
Loan Secured Loan Secured Employee &
with
with
Retirement
Mortgage
Commercial
Loan
Collateral
Property
(7)

(8)

(9)

Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
Receivable from
Micro, Small
and
Retail Portfolio

Tagihan
Kepada
Korporasi
Receivable
from
Corporate

Tagihan yang
Telah Jatuh
Tempo
Matured
Receivable

Aset Lainnya
Other Asset

Eksposur di
Unit Syariah
Usaha
(apabila ada)
Exposure in
Syariah Unit
(if any)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

16,175

3,034

6,131

126,610

781,147

52,313

760,624

6,239

1,975

292

79,639

17,443

33,300

1,471,892

99

258,488

1,139,095

11,368

131,204

5,302

17,962

140,125

18,350

57,221

4,830

2,301

2,962

657

639,551

163,256

10,689

120,938

1,628

2,990

995

100,000

5,831

1,259

399

51,101

8,521

17,107

597

550

309,896

12,716

3,446,785

358,579

21,231

2,175,729

2,685

262,480

852,813

2,178,030

309,896

2,856,056

12,815

3,824,333

3,636,900

44,265

852,813

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

87

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 2.3.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Net Based on Economic Sector - Bank Consolidated with Subsidiary

No

Sektor Ekonomi
Economic Sector

(1)

(2)

Tagihan Kepada Bank


Tagihan Kepada Pembangunan MultiTagihan Kepada Entitas Sektor
lateral dan Lembaga T
Pemerintah
Publik
Internasional
Receivable from Receivable from Receivable from Mul- R
Government
Public Sector
tilateral Development
Entity
Bank & International
Institution
(3)

(4)

(5)

31 Desember 2012
31 December 2012

88

Pertanian, perburuan dan kehutanan


Agriculture, hunting and forestry

Perikanan
Fishery

Pertambangan dan penggalian


Mining and excavation

Industri pengolahan
Manufacture industry

Listrik, gas dan air


Electricity, gas and water

Konstruksi
Construction

Perdagangan besar dan eceran


Wholesale and retail trade

Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum


Service of accomodation and food & beverage

Transportasi, pergudangan dan komunikasi


Transportation, warehousing and communication

10

Perantara keuangan
Financial intermediaries

29,632

11

Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan


Real estate, rental services and corporate services

12

Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib


Government administration, land and compulsory social security

13

Jasa pendidikan
Education services

14

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial


Service of health and social activities

15

Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya


Service of social, socio-cultural, entertainment and other individual

16

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga


Individual services for households

17

Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya


International agency and other extra international agency

18

Kegiatan yang belum jelas batasannya


Activities which are undefined yet

19

Bukan lapangan usaha


Non business

20

Lainnya
Others

1,390,508

Total

1,390,508

29,632

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

Kredit
Kredit BeraBeragunan
Tagihan Kepada gunan Rumah
Properti
Tinggal
Bank
Komersial
Receivable from Loan Secured
Loan Secured
Other Bank
with Mortgage
with CommerCollateral
cial Property
(6)

(7)

(8)

Kredit
Pegawai/
Pensiun
Employee/
Retirement
Loan

Tagihan kepada
Usaha Mikro,
Usaha Kecil &
Portofolio Ritel
Receivable from
Micro, Small and
Retail Portfolio

Tagihan
Kepada
Korporasi
Receivable
from
Corporate

Tagihan yang
Telah Jatuh
Tempo
Matured
Receivable

Aset Lainnya
Other Asset

Eksposur di Unit
Syariah Usaha
(apabila ada)
Exposure in
Syariah Unit
(if any)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

16,175

3,034

6,131

126,610

781,147

52,313

760,624

6,239

1,975

292

79,639

17,443

33,300

1,471,892

99

258,488

1,139,095

11,368

131,204

5,302

17,962

140,125

18,350

57,221

4,830

2,301

2,962

657

639,551

163,256

10,689

120,938

1,628

2,990

995

100,000

5,831

1,259

399

51,101

8,521

17,107

597

550

309,896

12,716

3,446,785

358,579

21,231

2,175,729

2,685

262,480

853,761

2,178,030

309,896

2,856,056

12,815

3,824,333

3,636,900

44,265

853,761

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

89

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual
Disclosure of Receivable and Provision Based on Region - Bank
Keterangan
Description

No
(1)
1

(2)

Jawa

Bali, NTB & NTT

(3)

(4)

Tagihan
Receivable

13,617,209

633,772

a. Belum jatuh tempo


a. Not yet matured

31,612

1,321

b. Telah jatuh tempo


b. Already matured

31,853

775

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual


Allowance for Impairment Losses - Individual

15,428

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif


Allowance for Impairment Losses - Collective

27,252

1,790

Tagihan yang dihapus buku


Receivable written-off

211,332

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)


Receivable impaired
2

Tabel 2.4.b Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Receivable and Provision Based on Region - Bank Consolidated with Subsidiary
Keterangan
Description

No

(1)
1

(2)
Tagihan
Receivable

Jawa

Bali, NTB & NTT

(3)

(4)
13,618,157

633,772

a. Belum jatuh tempo


a. Not yet matured

31,612

1,321

b. Telah jatuh tempo


b. Already matured

31,853

775

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual


Allowance for Impairment Losses - Individual

15,428

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif


Allowance for Impairment Losses - Collective

27,252

1,790

Tagihan yang dihapus buku


Receivable written-off

211,332

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)


Receivable impaired
2

90

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Wilayah / Region
Sumatera

Kalimantan

Sulawesi

Maluku

Irian

Total

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

1,693,980

860,051

412,843

6,699

21,502

17,246,056

10,224

5,886

1,649

52

579

51,323

132

111

19

11

23

32,924

301

363

36

16,128

15,979

6,885

2,888

127

797

55,718

211,332

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Wilayah / Region
Sumatera

Kalimantan

Sulawesi

Maluku

Irian

Total

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

1,693,980

860,051

412,843

6,699

21,502

17,247,004

10,224

5,886

1,649

52

579

51,323

132

111

19

11

23

32,924

301

363

36

16,128

15,979

6,885

2,888

127

797

55,718

211,332

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

91

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
Disclosure of Receivable and Provision Based on Economic Sector - Bank

Sektor Ekonomi
Economic Sector

No

(1)

(2)

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

Tagihan Yang Mengalami


Penurunan Nilai
Receivable Impaired

CKPN
CKPN
Tagihan Yang
Individual
Kolektif
Dihapus
Tagihan
Allowance for Allowance for
Buku
Telah
Jatuh
Belum
Jatuh
Receivable
Impairment Impairment
Receivable
Tempo
Tempo
Losses Losses Written-Off
Not Mature
Already
Individual
Collective
Yet
Matured
(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

31 Desember 2012
31 December 2012
1

Pertanian, perburuan dan kehutanan


Agriculture, hunting and forestry

Perikanan
Fishery

Pertambangan dan penggalian


Mining and excavation

Industri pengolahan
Manufacture industry

Listrik, gas dan air


Electricity, gas and water

Konstruksi
Construction

Perdagangan besar dan eceran


Wholesale and retail trade

165,543

18,749

12

154,626

111,414

69

1,859,319

1,490,840

7,505

440

1,918

192

2,292

2,267

199,991

96,853

61

3,702,512

2,615,458

20,875

9,198

2,802

Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan


minum
Service of accomodation and food & beverage

163,804

152,440

155

Transportasi, pergudangan dan komunikasi


Transportation, warehousing and communication

320,729

190,667

8,418

2,841

890

10

Perantara keuangan
Financial intermediaries

1,090,179

632,726

395

11

Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan


Real estate, rental services and corporate services

347,699

284,521

239

4,630

12

Administrasi pemerintahan,
pertanahan dan jaminan sosial wajib
Government administration, land and compulsory
social security

2,428

1,427

13

Jasa pendidikan
Education services

104,270

103,969

65

14

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial


Service of health and social activities

14,062

6,764

15

Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan


perorangan lainnya
Service of social, socio-cultural, entertainment and
other individual

97,993

69,862

746

222

12

16

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga


Individual services for households

551

550

17

Badan internasional dan badan ekstra internasional


lainnya
International agency and other extra international
agency

18

Kegiatan yang belum jelas batasannya


Activities which are undefined yet

19

Bukan lapangan usaha


Non business

4,198,516

4,144,992

42,093

3,583

48,884

20

Lainnya
Others

4,821,542

2,834

64

66

206,498

17,246,056

9,926,333

79,701

16,128

55,718

211,332

Total

92

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Tabel 2.5.b Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Konsolidasi
dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Receivable and Provision Based on Economic Sector - Bank Consolidated
with Subsidiary

No

Sektor Ekonomi
Economic Sector

(1)

(2)

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

Tagihan Yang Mengalami


Penurunan Nilai
Receivable Impaired

CKPN
CKPN
Tagihan Yang
Individual
Kolektif
Dihapus
Tagihan
Allowance for Allowance for
Buku
Receivable Belum Jatuh Telah Jatuh Impairment Impairment Receivable
Tempo
Tempo
Written-off
Losses Losses Not Mature
Already
Individual
Collective
Yet
Matured
(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

31 Desember 2012
31 December 2012
1

Pertanian, perburuan dan kehutanan


Agriculture, hunting and forestry

Perikanan
Fishery

Pertambangan dan penggalian


Mining and excavation

Industri pengolahan
Manufacture industry

Listrik, gas dan air


Electricity, gas and water

Konstruksi
Construction

Perdagangan besar dan eceran


Wholesale and retail trade

165,543

18,749

12

154,626

111,414

69

1,859,319

1,490,840

7,505

440

1,918

192

2,292

2,267

199,991

96,853

61

3,702,512

2,615,458

20,875

9,198

2,802

Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan


minum
Service of accomodation and food & beverage

163,804

152,440

155

Transportasi, pergudangan dan komunikasi


Transportation, warehousing and communication

320,729

190,667

8,418

2,841

890

10

Perantara keuangan
Financial intermediaries

1,090,179

632,726

395

11

Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan


Real estate, rental services and corporate services

347,699

284,521

239

4,630

12

Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan


sosial wajib
Government administration, land and compulsory
social security

2,428

1,427

13

Jasa pendidikan
Education services

104,270

103,969

65

14

Jasa kesehatan dan kegiatan sosial


Service of health and social activities

14,062

6,764

15

Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan


perorangan lainnya
Service of social, socio-cultural, entertainment and
other individual

97,993

69,862

746

222

12

16

Jasa perorangan yang melayani rumah tangga


Individual services for households

551

550

17

Badan internasional dan badan ekstra


internasional lainnya
International agency and other extra international
agency

18

Kegiatan yang belum jelas batasannya


Activities which are undefined yet

19

Bukan lapangan usaha


Non business

4,198,516

4,144,992

42,093

3,583

48,884

20

Lainnya
Others

4,822,490

2,834

64

66

206,498

17,247,004

9,926,333

79,701

16,128

55,718

211,332

Total

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

93

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Table 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara
Individual
Disclosure of Provisioning for Impairment Loss Mutation Detail - Bank

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012

No

Keterangan
Description

CKPN
Individual
Individual
Impairment
Loss

CKPN Kolektif
Collective
Impairment
Loss

(1)

(2)

(3)

(4)

Saldo awal CKPN


Beginning Balance

13,095

60,430

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan


Additional provisioning for impairment loss within current period

40,098

96,226

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan


Provisioning for impairment loss recovery within current period

(35,147)

(30,928)

(1,924)

(70,070)

60

16,128

55,718

Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)


Additional (recovery) provisioning for impairment loss in current period (Net)
2

CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan
Provisioning for impairment loss for receivables write-off within current period

Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan


Other additional (recovery) within current period

Saldo Akhir CKPN / Ending Balance Provisioning for Impairment Loss

Table 2.6.b Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Provisioning for Impairment Loss Mutation Detail - Bank Consolidated with
Subsidiary

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012

Keterangan
Description

No

(1)
1

(2)
Saldo Awal CKPN
Beginning Balance

CKPN
CKPN Kolektif
Collective
Individual
Individual Im- Impairment
pairment Loss
Loss
(3)

(4)

13,095

60,430

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan


Additional provisioning for impairment loss within current period

40,098

96,226

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan


Provisioning for impairment loss recovery within current period

(35,147)

(30,928)

(1,924)

(70,070)

60

16,128

55,718

Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)


Additional (recovery) of provisioning for impairment loss in current period (Net)
2

CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan
Provisioning for impairment loss for receivables write-off within current period

Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan


Other additional (recovery) within current period

Saldo Akhir CKPN / Ending Balance Provisioning for Impairment Loss

94

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan


Standar

Disclosure of Credit Risk with the Standardised


Approach

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.10/15/


PBI/2008 tanggal 24 September 2008 perihal kewajiban
penyediaan modal minimum (KPMM) Bank Umum, Bank
telah menghitung KPMM secara individual maupun
secara konsolidasi dengan Perusahaan Anak untuk
Risiko Kredit.

Pursuant to Bank Indonesia Regulation No.10/15/


PBI/2008 of 24 September 2008 on the Mininum Capital
Adequacy Ratio (CAR) of a Commercial Bank, the Bank
has calculated its CAR on an individual basis as well
as on a consolidated basis with a subsidiary entity for
Credit Risk.

Perhitungan KPMM berdasarkan pada Surat Edaran Bank


Indonesia no. 13/6/DPNP, tanggal 18 Februari 2011,
perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit dengan menggunakan
pendekatan standar yang berlaku mulai Januari 2012.

The minimum CAR calculation is based on Bank


Indonesia Circular Letter no. 13/6/DPNP, of 18 February
2011, on the Guidelines for the Calculation of Risk
Weighed Assets for Credit Risk Using the Standardised
Approach became effective in January 2012.

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia no. 13/6/


DPNP, tanggal 18 Februari 2011, tentang Pedoman
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit
dengan menggunakan Pendekatan Standar yang
berlaku Januari 2012, eksposur kredit yang termasuk
dalam perhitungan ATMR Kredit Pendekatan Standar
adalah:
1. Eksposur Aset di Neraca kecuali Eksposur
Sekuritisasi, tidak termasuk posisi trading book
dan penyertaan yang telah diperhitungkan sebagai
pengurang modal
2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi dalam
Transaksi Rekening Administratif kecuali eksposur
sekuritisasi
3. Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat
kegagalan pihak lawan (Counterparty Credit Risk)
4. Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat
kegagalan setelmen (Settlement Risk)
5. Eksposur Sekuritisasi

Pursuant to Bank Indonesia Circular Letter no. 13/6/


DPNP, of 18 February 2011, on the Guidelines for
the Calculation of Risk Weighed Assets Using the
Standardised Approach Effective Januari 2012, credit
exposures that are included in the calculation of risk
weighed assets for Credit Risk using the standardised
approach are as follow:
1. Exposure of assets on balance sheet with the
exception of securitisation exposure, excluding
trading book positions and placements that have
accounted for capital deduction.
2. Exposure of Contingency/Commitment Liabilities in
an Adminstrative Account Transaction except for
exposure to securitisation.
3. Exposure that may lead to Credit Risk due to failure
of counter-party (Counterparty Credit Risk).
4. Exposure that may lead to Credit Risk due to
settlement failure (Settlement Risk).
5. Exposure to Securitisation.

ATMR Kredit Pendekatan Standar


metodologi sebagai berikut:

The standardised approach on risk weighed assets for


credit risk is calculated with the following methodology:

dihitung dengan

ATMR = Tagihan Bersih x Bobot Risiko

RWA = Net Receivables x Risk Weight

Cara mendapatkan Tagihan Bersih dari masing-masing


eksposur:
1. Aset dari penjumlahan dari nilai buku dan tagihan
bunganya dikurangkan dengan cadangan kerugian
penurunan nilai/cadangan khusus.
2. Rekening adminstratif dari hasil pengurangan
kewajiban komitmen dan kontijensi dikurangkan
dengan cadangan khusus, dikalikan Faktor Konversi
Kreditnya.
3. Counterparty Risk
- Transaksi derivatif dari Tagihan Derivatif ditambah
dengan Potential Future Exposure.
- Repo dari hasil pengurangan Tagihan Repo dengan
cadangan kerugian penurunan nilai.

To calculate Net Receivables from each exposure:


1. Assets - from the sum of book value plus interest
earnings less provisioning for impairment loss/
special provisioning.
2. Administrative accounts - from the deduction of
contingency and commitment liabilities less special
provisioning, multiplied by the Credit Conversion
Factor.
3. Counterparty Risk
- Derivative Transactions from the Derivative
Receivables plus Potential Future Exposure.
- Repos from the deduction of Repo Receivables by
the provisioning for impairment loss.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

95

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

4.
Setelmen
4. Risiko
Settlement
Risk
- Transaksi
delivery
vs Payment
- Transaksi delivery
vs Payment
ATMRnya ATMRnya
diperhitungkandari
dari
hasil
perkalian
dari
persentase
diperhitungkan
hasil
perkalian
dari
persentase
tertentudari
dari
jumlah
pelampauan
settlement
tertentu
jumlah
harihari
pelampauan
settlement
datedengan
dengannilai
nilaikontrak
kontrakdan
dan12,5%.
12,5%.
date
-- Tranksaksi
nondelivery
deliveryvs
vsPayment
Paymentdiperhitungkan
diperhitungkan
Transaksi non
darifaktor
faktor
pengurang
modal
sebesar
nilai kas
dari
pengurang
modal
sebesar
nilai kas
ataunilai
nilai
wajar
instrumen
keuangan
atau
wajar
instrumen
keuangan
yangyang
telah telah
diserahkan.
diserahkan.

4. Settlement Risk
- Delivery transaction vs RWA Payment is calculated
from a certain percentage of the number of past
due days multiplied by the contract value and
12.5%.
- Non delivery transaction vs Payment is calculated
from the capital deduction factor in the amount
of the cash value or fair value of the financial
instrument delivered.

menggolongkan
seluruh
eksposur
Bank menggolongkan
seluruh
eksposur
kredit yangkredit
yang dimilikinya
kekategori
dalam portofolio
kategori yang
portofolio yang
dimilikinya
ke dalam
berdasarkanpada
padadebitur
debitur
pihak
penetapannya berdasarkan
atauatau
pihak
tranksaksiuntuk
untukmenentukan
menentukanbobot
bobot risiko
risiko sebagai
sebagai
lawan transaksi
berikut:

Bank
all of
exposureinto
into a portfolio
Bankclassifies
classifies
all its
ofcredit
its exposure
portfolio
category
is classified
on the
of debtors
or
categorythat
that
is classified
on basis
the basis
of debtors
counterparties
to determine
the respective
risk weighing
or counterparties
to determine
the respective
risk
asweighing
follow: as follow :

No

Kategori Portofolio

Tagihan kepada Pemerintah Indonesia

Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain


Peringkat AAA s.d. AA-

0%

Portfolio Category
Receivable to the Government of Republic Indonesia
Receivable to Government of Other Countries

0%

Rating AAA to AA-

20%

Rating A+ to A-

Peringkat BBB+ s.d. BBB-

50%

Rating BBB+ to BBB-

Peringkat BB+ s.d. B-

100%

Rating BB+ to B-

Peringkat dibawah B-

150%

Rating below B-

Tanpa Peringkat

100%

Not Rated

Tagihan kepada Entitas Sektor Publik

Receivable to Public Sector Entity

Peringkat AAA s.d. AA-

20%

Rating AAA to AA-

Peringkat A+ s.d. BBB-

50%

Rating A+ s.d. BBB-

Peringkat BB+ s.d. B-

100%

Rating BB+ to B-

Peringkat dibawah B-

150%

Rating below B-

50%

Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan


Lembaga Internasional
Memenuhi Kriteria Bobot Risiko 0%

Not Rated
Receivable to Multilateral Development Bank and International Institution

0%

Fulfilling Criteria of Risk Factor 0%

Peringkat AAA s.d. AA-

20%

Rating AAA to AA-

Peringkat A+ s.d. BBB-

50%

Rating A+ s.d. BBB-

Peringkat BB+ s.d. B-

100%

Rating BB+ to B-

Peringkat dibawah B-

150%

Rating below B-

Tanpa Peringkat
5

Bobot Risiko
Risk Weight

Peringkat A+ s.d. A-

Tanpa Peringkat

50%

Tagihan Jangka Pendek


Peringkat Jangka Pendek A1

Not Rated
Short-term Receivable

20%

Rating Short Term A1

Peringkat Jangka Pendek A2

50%

Rating Short Term A2

Peringkat Jangla Pendek A3

100%

Rating Short Term A3

Peringkat Jangka Pendek Lainnya

150%

Other Short Term Rating

Peringkat AAA s.d. BBB-

96

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

20%

Rating AAA to BBB-

Peringkat BB+ s.d. B-

50%

Rating BB+ to B-

Peringkat dibawah B-

150%

Rating below B-

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

No.
6

70
Manajemen Resiko
Risk Management

Kategori Portofolio

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

Bobot Risiko
Risk Weight

Tanpa Peringkat

20 %

Tagihan Jangka Panjang

Not Rated
Long-term Receivable

20%

Rating Short Term A1

Peringkat Jangka Pendek A2

50%

Rating Short Term A2

Peringkat Jangka Pendek A3

100%

Rating Short Term A3

Peringkat Jangka Pendek Lainnya

150%

Other Short Term Rating

Peringkat AAA s.d. AA-

20%

Rating AAA to AA-

Peringkat A+ s.d. BBB-

50%

Rating A+ to BBB-

Peringkat BB+ s.d. B-

100%

Rating BB+ to B-

Peringkat dibawah B-

150%

Rating below B-

50%

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Not Rated
Loan Secured with Mortgage Collateral

LTV<=70%

35%

LTV<=70%

70%<LTV<=80%

40%

70%<LTV<=80%

80%<LTV<=95%

45%

80%<LTV<=95%

Kredit Beragun Properti Komersial

Kredit Pegawai/Pensiunan

50%

Employee/Retirement Loan

10

Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan


Portofolio Ritel

75%

Receivable to Micro, Small and Retail Portfolio

11

Tagihan kepada Korporasi


Peringkat Jangka Pendek A1

Loan Secured with Commercial Property

Receivable to Corporate
20%

Rating Short Term A1

50%

Rating Short Term A2

Peringkat Jangka Pendek A3

100%

Rating Short Term A3

Peringkat Jangka Pendek Lainnya

150%

Other Short Term Rating

Peringkat A+ s.d. A-

12

100%

Peringkat Jangka Pendek A2

Peringkat AAA s.d. AA-

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Portfolio Category

Peringkat Jangka Pendek A1

Tanpa Peringkat
7

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

20%
50%

Rating AAA to AARating A+ to A-

Peringkat BBB+ s.d. BB-

100%

Rating BBB+ to BB-

Peringkat dibawah BB-

150%

Rating below BB-

Tanpa Peringkat

100%

Not Rated

Tagihan Yang Jatuh Tempo

Matured Receivable

Kredit Beragun Rumah Tinggal

100%

Loan Secured with Mortgage Collateral

Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal

150%

Other than Loan Secured with Mortgage Collateral

Beberapa kategori portofolio pada saat menentukan


Aset Tertimbang Menurut Risiko sebelum Mitigasi Risiko
Kredit menggunakan rating dan ada yang langsung
menggunakan bobotnya.

Several portfolio categories at the time of RWA


determination prior to Credit Risk Mitigation were
classfied under their respective ratings, while others are
based on respective weights.

Pada posisi Desember 2012 tagihan terbesar terdapat


pada Tagihan pada Bank. Sedangkan untuk nasabahnasabah hampir seluruhnya tanpa peringkat dengan
bobot 100% atau 75%.

As of December 2012 the largest receivables were those


of Bank Receivables. Whereas for debtors, virtually all
of them were not rated with weight factors of 100% or
75%.

Lembaga Peringkat yang Digunakan


Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/
DPNP/2011 tanggal 22 Desember 2011 perihal Lembaga
Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank Indonesia
saat ini adalah Fitch, Moodys, Standard & Poor, Pefindo,
Fitch Indonesia dan ICRA.

Rating Agencies Used


Based on Bank Indonesia Circular Letter No. 13/31/
DPNP/2011 of 22 December 2011 on Rating Agencies
and Ratings that are Recognised by Bank Indonesia
currentlly are Fitch, Moodys, Standard & Poor, Pefindo,
Fitch Indonesia and ICRA.

Bank hanya menggunakan Rating yang diterbitkan oleh


Lembaga Pemeringkat yang diakui dalam Surat Edaran
Bank Indonesia tersebut.

The Bank relies only on ratings issued by rating agencies


that are recognised by Bank Indonesia as per its circular
letter above.
Commonwealth Bank 2012 Annual Report

97

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 3.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank Secara Individual
Disclosure of Net Receivable Based on Portfolio Category and Ratings Scale - Bank
31 Desember 2012 /
Lembaga Pemeringkat
Ratings Institution

Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

(1)

(2)

Standard and Poors

AAA

AA+ s.d AA-

Fitch Rating

AAA

AA+ s.d AA-

Moodys

Aaa

Aa1 s.d Aa3

PT Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn)

AA+(idn) s.d
AA-(idn)

PT ICRA Indonesia

[Idr] AAA

[Idr]AA+ s.d
[Idr]AA-

PT Pemeringkat Efek
Indonesia

idAAA

idAA+ s.d
idAA-

(3)

(4)

(5)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

11

Aset Lainnya
Other Asset

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Unit (if any)

1,269,332

TOTAL

98

Peringkat

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

1,269,332

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 December 2012
Tagihan Bersih / Net Receivable
Jangka Panjang / Long Term Rating

Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating

A+ s.d A-

BBB+ s.d
BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

< B-

A-1

A-2

A-3

< A-3

A+ s.d A-

BBB+ s.d
BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

< B-

F1+ s.d F1

F2

F3

< F3

A1 s.d A3

Baa1 s.d
Baa3

Ba1 s.d Ba3

B1 s.d B3

< B3

P-1

P-2

P-3

< P-3

A+(idn) s.d
BBB+(idn) BB+(idn) s.d
A-(idn) s.d BBB-(idn) BB-(idn)

B+(idn) s.d
B-(idn)

< B-(idn)

F1+(idn) s.d
F1(idn)

F2(idn)

F3(idn)

< F3(idn)

[Idr]A+ s.d [Idr]BBB+ s.d [Idr]BB+ s.d


[Idr]A[Idr]BBB[Idr]BB-

[Idr]B+ s.d
[Idr]B-

< [Idr]B-

[Idr]A1+ s.d
[Idr]A1

[Idr]A2+ s.d
[Idr]A2

[Idr]A3+ s.d
[Idr]A3

< [Idr]A3

< idB-

IdA1

idA2

idA3 s.d idA4

< idA4

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

idA+ s.d
idA(6)

idBBB+ s.d
idBBB(7)

idBB+ s.d
idB+ s.d idBidBB(8)

(9)

Tanpa
Peringkat
Not Rated

Total

(15)

(16)

448,783

941,725

1,390,508

29,632

29,632

582,474

1,504

86,208

238,512

2,178,030

236,020

3,400,880

3,636,900

1,504

534,991

4,581,117

7,235,070

848,126

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

99

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 3.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Net Receivable Based on Portfolio Category and Ratings Scale - Bank Consolidated with Subsidiary
31 Desember 2012

Lembaga Pemeringkat
Ratings Institution

Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

(1)

(2)

Standard and Poors

AAA

AA+ s.d AA-

Fitch Rating

AAA

AA+ s.d AA-

Moodys

Aaa

Aa1 s.d Aa3

PT Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn)

AA+(idn) s.d
AA-(idn)

PT ICRA Indonesia

[Idr] AAA

[Idr]AA+ s.d
[Idr]AA-

PT Pemeringkat Efek
Indonesia

idAAA

idAA+ s.d
idAA-

(3)

(4)

(5)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

11

Aset Lainnya
Other Asset

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Unit (if any)

1,269,332

TOTAL

100

Peringkat

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

1,269,332

id

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta rupiah)


(in milion Rupiah)
31 December 2012
Tagihan Bersih / Net Receivable
Jangka Panjang / Long Term Rating

Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating

A+ s.d A-

BBB+ s.d
BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

< B-

A-1

A-2

A-3

< A-3

A+ s.d A-

BBB+ s.d
BBB-

BB+ s.d BB-

B+ s.d B-

< B-

F1+ s.d F1

F2

F3

< F3

A1 s.d A3

Baa1 s.d
Baa3

Ba1 s.d Ba3

B1 s.d B3

< B3

P-1

P-2

P-3

< P-3

A+(idn) s.d
BBB+(idn) BB+(idn) s.d
A-(idn)
s.d BBB-(idn) BB-(idn)

B+(idn) s.d
B-(idn)

< B-(idn)

F1+(idn) s.d
F1(idn)

F2(idn)

F3(idn)

< F3(idn)

[Idr]A+ s.d [Idr]BBB+ s.d [Idr]BB+ s.d


[Idr]A[Idr]BBB[Idr]BB-

[Idr]B+ s.d
[Idr]B-

< [Idr]B-

[Idr]A1+ s.d
[Idr]A1

[Idr]A2+ s.d
[Idr]A2

[Idr]A3+ s.d
[Idr]A3

< [Idr]A3

< idB-

IdA1

idA2

idA3 s.d idA4

< idA4

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

dA+ s.d idA-

idBBB+ s.d
idBBB-

(6)

(7)

idBB+ s.d
idB+ s.d idBidBB(8)

(9)

Tanpa
Peringkat
Not Rated

Total

(15)

(16)

448,783

941,725

1,390,508

29,632

29,632

582,474

1,504

86,208

238,512

2,178,030

3,400,879

3,636,900

4,581,116

7,235,070

236,021

848,127

1,504

534,991

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

101

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 3.2.a Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif


Disclosure of Counterparty Credit Risk: Derivative Transactions

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012 / 31 December 2012


No

Variabel yang
Mendasari
Underlying Variable

Notional Amount
> 1 Tahun < 5 Tahun
>1 Year - 5
Year

> 5 Tahun
>5 Year

Tagihan
Derivatif
Derivative
Receivable

90,000

829

278

278

< 1 Tahun
<1 Year

Kewajiban Tagihan Bersih


Tagihan Bersih
Derivatif
Sebelum MRK MRK Setelah MRK
Derivative Net Receivable CRM Net Receivable
Payable
before CRM
after CRM

BANK SECARA INDIVIDUAL


BANK
1

Suku Bunga
Interest Rate

Nilai Tukar
Foreign Exchange

267,609

1,023

807

13,337

13,337

Lainnya
Others

963,750

76,070

76,070

76,070

1,321,359

77,093

1,636

89,685

89,685

90,000

829

278

278

267,609

1,023

807

13,337

13,337

TOTAL
BANK SECARA KONSOLIDASI
BANK CONSOLIDATED
1

Suku Bunga
Interest Rate

Nilai Tukar
Foreign Exchange

Saham
Stock

Emas
Gold

Logam selain Emas


Metals other than Gold

Lainnya
Others

963,750

76,070

76,070

76,070

1,321,359

77,093

1,636

89,685

89,685

TOTAL

Tabel 3.2.b.1 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Individual
Disclosure of Counterparty Credit Risk: Transaction Repo - Bank
NIHIL / NIL

Tabel 3.2.b.2 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Counterparty Credit Risk: Transaction Repo - Bank Consolidated with Subsidiary
NIHIL / NIL

102

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Tabel 3.2.c.1 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
Disclosure of Counterparty Credit Risk : Transaction Reverse Repo - Bank

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012
31 December 2012
No

Kategori Portofolio
Portfolio Category

(1)

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan
Bersih
ATMR
Tagihan Nilai MRK
Credit setelah MRK setelah MRK
Bersih
Net
Risk
Net
RWA after
Receivable Mitigation Receivable
CRM
after CRM
(3)

(4)

(5)

(6)

448,077

448,077

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral


dan Lembaga Internasional
Receivable from Multilateral Development Bank and International
Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada Korporasi


Receivable from Corporate

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Unit (if any)

448,077

448,077

Total

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

103

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 3.2.c.2 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank Secara Konsolidasi
dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Counterparty Credit Risk: Transaction Reverse Repo - Bank Consolidated with
Subsidiary

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012
31 December 2012
No

Kategori Portofolio
Portfolio Category

(1)

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

(3)

(4)

(5)

(6)

448,077

448,077

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan


Lembaga Internasional
Receivable from Multilateral Development Bank and International
Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada Korporasi


Receivable from Corporate

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Unit (if any)

448,077

448,077

Total

104

Tagihan
Tagihan
Bersih
ATMR
Nilai MRK
Bersih
setelah MRK setelah MRK
Credit Risk
Net
Net
RWA after
Mitigation
Receivable
Receivable
CRM
after CRM

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit (MRK)


dengan menggunakan Pendekatan Standar

Disclosure of Credit Risk Mitigation (CRM)


Using the Standardised Approach

Terdapat tiga teknik MRK, yaitu:


1. Teknik MRK - Agunan
2. Teknik MRK - Garansi
3. Teknik MRK - Penjaminan atau Asuransi Kredit

There are three MRK techniques, namely:


1. MRK Technique - Collateral
2. MRK Technique - Guarantee
3. MRK Technique - Guarantee or Credit Insurance

Teknik MRK yang digunakan adalah metode sederhana


dimana perhitungan dari ATMR Bank berdasarkan
teknik MRK - Agunan dan teknik MRK - Garansi.

The MRK technique uses the simple method in which the


calculation of the Banks risk weighted assets is based
on the MRK technique - Collateral and MRK Technique
- Guarantee.

Penggunaan nilai agunannya sebesar nilai yang lebih


rendah antara nilai pengikatan agunan dengan nilai
wajar atau nilai pasar agunan.

The use of the collateral value is equal to the lower


value between the collateral value and the market value
of the collateral.

Haircut (Hfx) dilakukan sebagai faktor pengurang sebesar


8% apabila tagihan dan agunan dalam denominasi mata
uang yang berbeda atau agunan dalam bentuk emas.

Haircut (Hfx) is applied as a deducting factor of 8% if


the receivable and collateral are denominated in different
currencies or the collateral is in the form of gold.

Dalam hampir semua kasus pemberian pinjaman,


agunan (jaminan) diperlukan. Hal ini memberikan sumber
kedua pembayaran kembali apabila peminjam tidak
dapat memenuhi kewajiban pengembalian hutangnya.
Jenis agunan yang diterima oleh Bank antara lain
uang tunai yang disimpan pada Bank penyedia dana,
tabungan atau deposito yang diterbitkan oleh Bank
penyedia dana, SBLC, tanah kosong, tanah dan
bangunan residensial maupun komersial, kendaraan
bermotor, mesin, persediaan dan piutang dagang.

In almost all cases of bank lending, a loan collateral


is required. This is to provide a secondary source of
repayment in the event that debtors should default on
their loans. The types of collaterals accepted by the
Bank include among other things cash for placements
with the lending bank, savings or deposits issued
by the lending bank, SBLC, empty lot, residential or
commercial properties, motor vehicles, equipment
(machineries), inventories and trade receivables.

Bank telah mengatur secara jelas pengelolaan agunan/


jaminan dalam Kebijakan Kredit terkait. Hal-hal yang
diatur dalam kebijakan tersebut diantaranya adalah jenis
dan tingkat kecukupan agunan, faktor skala terhadap
berbagai jenis agunan yang diterima oleh Bank,
pihak yang melaksanakan penilaian dan pemeriksaan
agunan, aturan dan prosedur penilaian serta frekuensi
penilaian berdasarkan jenis agunan, dan aturan serta
prosedur mengenai asuransi atas agunan/jaminan
tersebut. Bank juga melakukan analisa atas pemberi
jaminan/garansi untuk menentukan kelayakan kredit
dari pihak-pihak tersebut.

The Bank has clearly defined the management of


these collaterals in its Credit Policy. Articles covered
in those policies include among other things the type
and adequacy of the collaterals, the scalability factor of
various collaterals accepted by the Bank, the parties to
value the collaterals, rules and procedures of valueing
and frequency of valueing based on different types of
collaterals, and rules and procedures with respect to
the insurance coverage on the collaterals. The Bank
also carries out due dilligence on the parties that
provide collaterals guarantee to ascertain the credibility
of these parties.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

105

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivable Based on Risk Weighted after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact Bank
Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

(1)

(2)

Eksposur Neraca
On Balance Sheet Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

0%

20%

35%

40%

(3)

(4)

(5)

(6)

942,431

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

554

1,927,826

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral

134,388

172,713

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

100

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

20,976

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

190,637

13,300

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

11

Aset Lainnya
Other Assets

222,150

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

1,376,848

1,941,126

134,388

172,713

Total Eksposur Neraca


Total On Balance Sheet Exposure

106

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak

Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada


Transaksi Rekening Administratif
Administrative Account Transaction of Commitment/
Contingencies Liabilities Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

1,747

12,047

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral

2,795

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (MRK) Impact
45%

50%

75%

100%

150%

Lainnya
Others

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

ATMR
RWA

Beban Modal
Capital Charges

(13)

(14)

29,632

14,816

1,630

146,433

458,782

50,466

116,121

12,773

2,632,298

2,632,298

289,553

12,715

6,358

699

3,783,308

2,837,481

312,123

197,833

2,764,835

2,866,412

315,305

10,991

33,274

60,902

6,699

626,691

3,972

632,649

69,591

386,613

3,783,308

6,034,815

37,246

9,625,819

1,058,839

2,409

265

978

108

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

107

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank secara Individual (lanjutan)
Disclosure of Net Receivable Based on Risk Weighted after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact Bank (continuation)
31 Desember 2012
Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak


0%

35%

40%

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

7,972

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

72,098

25,980

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

11

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

81,817

38,027

2,795

448,077

Total Eksposur TRA


Total Administrative Account Transaction Exposure
C

Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)


Counterparty Credit Risk Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral


dan Lembaga Internasional
Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

32,855

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada Korporasi


Receivable from Corporate

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

448,077

32,855

Total Eksposur Counterparty Credit Risk


Total Counterparty Credit Risk Exposure

108

20%

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 December 2012
ATMR
RWA

Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (MRK) Impact
45%

50%

75%

100%

Lainnya
Others

150%

Beban Modal
Capital Charges

223,758

223,758

24,613

12,077

9,058

996

38,188

333,767

358,057

39,386

38,188

12,077

557,525

594,260

65,368

56,568

34,856

3,834

262

262

29

56,568

262

35,118

3,863

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

109

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Net Receivable Based on Risk Weighted after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact Bank Consolidated with Subsidiary
31 Desember 2012
Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

(1)

(2)

Eksposur Neraca
On Balance Sheet Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

0%

20%

35%

40%

(3)

(4)

(5)

(6)

942,431

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

554

1,927,826

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral

134,388

172,713

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

100

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

20,976

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

190,637

13,300

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

11

Aset Lainnya
Other Asset

222,150

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

1,376,848

1,941,126

134,388

172,713

Total Eksposur Neraca


Total on Balance Sheet Exposure

110

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta rupiah)


(in million Rupiah)
31 December 2012
Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact
45%

50%

75%

100%

150%

Lainnya
Others

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

ATMR
RWA

Beban Modal
Capital Charges

(13)

(14)

29,632

14,816

1,630

146,433

458,782

50,466

116,121

12,773

2,632,298

2,632,298

289,553

12,715

6,358

699

3,783,308

2,837,481

312,123

197,833

2,764,835

2,866,412

315,305

10,991

33,274

60,902

6,699

627,639

3,972

633,597

69,696

386,613

3,783,308

6,035,763

37,246

9,626,767

1,058,944

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

111

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Konso
Disclosure of Net Receivable Based on Risk Weighted after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact - Bank Consolidated with Sub
31 Desember 2012
Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak


0%

35%

40%

Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada


Transaksi Rekening Administratif
Administrative Account Transaction of Commitment/
Contingencies Liabilities Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

1,747

12,047

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral

2,795

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

7,972

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

72,098

25,980

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

11

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

81,817

38,027

2,795

448,077

Total Eksposur TRA


Total Administrative Account Transaction Exposure
C

Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)


Counterparty Credit Risk Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral


dan Lembaga Internasional
Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

32,855

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada Korporasi


Receivable from Corporate

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

448,077

32,855

Total Eksposur Counterparty Credit Risk


Total Counterparty Credit Risk Exposure

112

20%

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta rupiah)


(in million Rupiah)

lidasi dengan Perusahaan Anak (lanjutan)


sidiary (continuation)
31 December 2012
ATMR
RWA

Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact
45%

50%

75%

100%

Lainnya
Others

150%

Beban Modal
Capital Charges

2,409

265

978

108

223,758

223,758

24,613

12,077

9,058

996

38,188

333,767

358,057

39,386

38,188

12,077

557,525

594,260

65,368

56,568

34,856

3,834

262

262

29

56,568

262

35,118

3,863

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

113

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank
Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

(1)

Tagihan Bersih
Net Receivable

(2)

(3)

Eksposur Neraca
On Balance Sheet Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with commercial property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

3,804,284

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

3,166,605

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

11

Aset Lainnya
Other Asset

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

942,431
29,632

2,074,813
307,101
2,632,298
12,815

44,265
852,813
Total Eksposur Neraca
Total on Balance Sheet Exposure

114

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

13,867,057

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Bagian Yang Dijamin Dengan / Guaranteed Part
Agunan
Collateral

Garansi
Guarantee

Asuransi Kredit
Credit Insurance

Lainnya
Others

(4)

(5)

(6)

(7)

Bagian Yang Tidak Dijamin


Non-guaranteed Part
(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]

942,431

29,632

554

2,074,259

307,101

2,632,298

100

12,715

20,976

3,783,308

203,937

2,962,668

44,265

852,813

225,567

13,641,490

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

115

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual (lanjutan)
Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank (continuation)
Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

Eksposur Kewajiban Komitmen /Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif


Administrative Account Transaction of Commitment / Contingencies Liabilities Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with commercial property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

11

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

13,794
2,795
223,758
20,049
470,033

Total Eksposur TRA


Total Administrative Account Transaction Exposure

730,429

Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)


Counterparty Credit Risk Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral


dan Lembaga Internasional
Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada Korporasi


Receivable from Corporate

448,077

89,423

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

262
-

Total Eksposur Counterparty Credit Risk


Total Counterparty Credit Risk Exposure

116

Tagihan Bersih
Net Receivable

537,762

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Bagian Yang Dijamin Dengan / Guaranteed Part
Agunan
Collateral

Garansi
Guarantee

Asuransi Kredit
Credit Insurance

Bagian Yang Tidak Dijamin


Non-guaranteed Part

Lainnya
Others

1,747

12,047

2,795

223,758

7,972

12,077

98,078

371,955

107,797

622,632

448,077

89,423

262

537,762

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

117

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank Consolidated with Subsidiary

No

Kategori Portofolio
Portfolio Category

(1)

(2)

Tagihan Bersih
Net Receivable
(3)

Eksposur Neraca
On Balance Sheet Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from other Bank

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee and Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

3,804,284

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

3,166,605

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

11

Aset Lainnya
Other Asset

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

942,431
29,632

2,074,813
307,101
2,632,298
12,815

44,265
853,761
Total Eksposur Neraca
Total On Balance Sheet Exposure

118

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

13,868,005

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Bagian Yang Dijamin Dengan / Guaranteed Part
Agunan
Collateral

Garansi
Guarantee

Asuransi Kredit
Credit Insurance

Lainnya
Others

(4)

(5)

(6)

(7)

Bagian Yang Tidak Dijamin


Non Guaranteed Part
(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]

942,431

29,632

554

2,074,259

307,101

2,632,298

100

12,715

20,976

3,783,308

203,937

2,962,668

44,265

853,761

225,567

13,642,438

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

119

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak (lanjutan)
Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigaion Techniques - Bank Consolidated with Subsidiary (continuation)
Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif


Administrative Account Transaction of Commitment/
Contingencies Liabilities Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee and Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

11

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

13,794
2,795
223,758
20,049
470,033

Total Eksposur TRA


Total Administrative Account Transaction Exposure

730,429

Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)


Counterparty Credit Risk Exposure

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan kepada Korporasi


Receivable from Corporate

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Exposure in Syariah Business Unit (if any)

448,077

89,423

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

262
-

Total Eksposur Counterparty Credit Risk


Total Counterparty Credit Risk Exposure

120

Tagihan Bersih
Net Receivable

537,762

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012 / 31 December 2012
Bagian Yang Dijamin Dengan / Guaranteed Part
Agunan
Collateral

Garansi
Guarantee

Asuransi Kredit
Credit Insurance

Bagian Yang Tidak Dijamin


Non Guaranteed Part

Lainnya
Others

1,747

12,047

2,795

223,758

7,972

12,077

98,078

371,955

107,797

622,632

448,077

89,423

262

537,762

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

121

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

Paparan Risiko Sekuritisasi Aset


Hingga akhir tahun 2012, Bank tidak melakukan
sekuritisasi aset sehingga tidak memiliki paparan risiko
dari segi sekuritisasi.

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Exposure to Assets Securitisation Risk


As of year-end 2012, the Bank did not undertake
assets securitisation, and therefore had no exposure to
securitisation risk.

Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual


Calculation Risk Weighted Assets Credit Risk Standardised Approach - Bank
Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank Secara Individual

Disclosure of Asset Exposure in on Balance Sheet - Bank

No

Kategori Portofolio
Portfolio Category

(1)

(2)

Tagihan kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga


Internasional
Receivable from Multilateral Development Bank and
International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

31 Desember 2012
31 December 2012
ATMR sebelum
ATMR setelah
MRK
MRK
RWA before CRM RWA after CRM

Tagihan Bersih
Net Receivable
(3)

(4)

(5)

942,431

29,632

14,816

14,816

2,074,813

459,059

458,782

307,101

116,121

116,121

2,632,298

2,632,298

2,632,298

12,815

6,408

6,358

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

3,804,284

2,853,213

2,837,481

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

3,166,605

3,067,689

2,866,412

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

44,265

60,902

60,902

11

Aset Lainnya
Other Asset

852,813

632,649

13,867,057

9,210,506

9,625,819

TOTAL

122

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada


Transaksi Rekening Administratif
Disclosure Administrative Account of Commitment/Contingencies
Liabilities Exposure

No

Kategori Portofolio
Portfolio Category

(1)

(2)

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012
ATMR sebelum
ATMR setelah
MRK
MRK
RWA before CRM RWA after CRM

Tagihan Bersih
Net Receivable
(3)

(4)

(5)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga


Internasional
Receivable from Multilateral Development Bank and
International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

13,794

3,283

2,409

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)

2,795

978

978

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

223,758

223,758

223,758

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

20,049

15,037

9,058

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

470,033

450,939

358,057

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

730,429

693,995

594,260

TOTAL

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

123

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan
Disclosure of Counterparty Credit Risk Exposure

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 201
31 December 2012
No

Kategori Portofolio
Portfolio Category

(1)

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Bersih
Net Receivable

ATMR sebelum
MRK
RWA before CRM

ATMR setelah
MRK
RWA after CRM

(3)

(4)

(5)

448,077

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan


Lembaga Internasional
Receivable from Multilateral Development Bank and
International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

89,423

34,856

34,856

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio


Ritel
Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

262

262

262

537,762

35,118

35,118

TOTAL

Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen
Disclosure of Credit Risk Exposure Caused by Settlement Risk
NIHIL / NIL

Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi


Disclosure of Securitisation Exposure
NIHIL / NIL

Tabel 6.1.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Disclosure of Exposure in Syariah Unit (if any)
NIHIL / NIL

Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit


Disclosure of Total Credit Risk Measurement

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT


TOTAL RWA OF CREDIT RISK
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR

124

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

10,255,197
-

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
Calculation Risk Weighted Assets Credit Risk Standardised Approach - Bank
Consolidated with Subsidiary
Tabel 6.2.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
Disclosure On Balance Sheet Asset Exposure

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012

Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

(1)

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga


Internasional
Receivable from Multilateral Development Bank and International
Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

Tagihan Bersih ATMR sebelum ATMR setelah


Net Receivable
MRK
MRK
RWA before RWA after CRM
CRM
(3)

(4)

(5)

942,431

29,632

14,816

14,816

2,074,813

459,059

458,782

307,101

116,121

116,121

2,632,298

2,632,298

2,632,298

12,815

6,408

6,358

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

3,804,284

2,853,213

2,837,481

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

3,166,605

3,067,689

2,866,412

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

44,265

60,902

60,902

11

Aset Lainnya
Other Asset

853,761

633,597

13,868,005

9,210,506

9,626,767

TOTAL

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

125

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

Tabel 6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi


Rekening Administratif
Disclosure Administrative Account Transaction of Commitment/Contingencies
Liabilities Exposure

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012

Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

(1)

(2)

(3)

ATMR sebelum ATMR setelah


MRK
MRK
RWA before
RWA after
CRM
CRM
(4)

(5)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga


Internasional
Receivable from Multilateral Development Bank and International
Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

13,794

3,283

2,409

Kredit Beragunan Rumah Tinggal


Loan Secured with Mortgage Collateral (KPR)

2,795

978

978

Kredit Beragunan Properti Komersial


Loan Secured with Commercial Property

223,758

223,758

223,758

Kredit Pegawai atau Pensiunan


Employee/Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

20,049

15,037

9,058

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

470,033

450,939

358,057

10

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo


Matured Receivable

730,429

693,995

594,260

TOTAL

126

Tagihan Bersih
Net Receivable

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak
Lawan (Counterparty Credit Risk)
Disclosure Counterparty Credit Risk Exposure

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012

Kategori Portofolio
Portfolio Category

No

(1)

Tagihan
Bersih
Net
Receivable

(2)

Tagihan Kepada Pemerintah


Receivable from Government

ATMR sebelum
MRK
RWA before
CRM

ATMR setelah
MRK
RWA after
CRM

(4)

(5)

(3)
448,077

Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik


Receivable from Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional


Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank


Receivable from Other Bank

89,423

34,856

34,856

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel


Receivable from Micro, Small and Retail Portfolio

Tagihan Kepada Korporasi


Receivable from Corporate

262

262

262

537,762

35,118

35,118

TOTAL

Tabel 6.2.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen
(Settlement Risk)
Disclosure of Credit Risk Exposure Caused by Settlement Risk
NIHIL / NIL

Tabel 6.2.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi


Disclosure of Securitization Exposure
NIHIL / NIL

Tabel 6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)


Disclosure of Exposure in Syariah (if any)
NIHIL / NIL

Tabel 6.2.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit


Disclosure of Total Credit Risk Measurement

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT


TOTAL RWA OF CREDIT RISK
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR

10,256,145
-

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

127

4
Profil Perusahaan
Company Profile

128

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

RISIKO PASAR

MARKET RISK

Risiko Pasar timbul sebagai akibat perubahaan nilai


tukar uang, tingkat suku bunga, dan harga komoditas
yang diperdagangkan. Umumnya Risiko Pasar
sangat berpengaruh terhadap kinerja Divisi Tresuri.
Pengelolaan Risiko Pasar oleh Bank dilakukan secara
terstruktur dan menyeluruh melibatkan peran aktif
Dewan Komisaris dan Direksi melalui berbagai komite
yang meliputi Asset & Liabilitiy Committee (ALCO),
Executive Risk Committee (ERC), Risk Oversight
Committee (ROC), dan Dewan Komisaris. Dewan
Komisaris dan ROC beranggotakan para Komisaris
dimana pada ROC salah satu Komisaris Independen
menjadi Ketua dari komite tersebut.

Market Risk arises as a result of changes in currency


exchange rates, interest rates, and prices of traded
commodities. In general, the performance of the Treasury
Division is particularly vulnerable to Market Risk. The
management of Market Risk by the Bank is done in a
structured and comprehensive manner involving the
active roles of the Board of Commissioners and Board
of Directors through various committees comprising of
the Asset & Liabilitiy Committee (ALCO), Executive Risk
Committee (ERC), Risk Oversight Committee (ROC), and
the Board of Commissioners. The Board of Commissioners
and ROC both consist of Commissioners, whereby in
the ROC one of the Banks independent commissioners
serves as Chair of the Committee.

Dalam pelaksanaannya Dewan Komisaris dibantu


oleh ROC untuk mengkaji antara lain hasil penerapan
manajemen Risiko Pasar, permintaan perubahan limit,
dan kepatuhan kepada toleransi risiko yang telah
ditetapkan. Pemantauan Risiko Pasar dilaksanakan
pada level Direksi dibantu oleh ALCO dan ERC yang
beranggotakan Direksi dan pejabat eksekutif terkait.

In practice the Board of Commissioners is assisted by


the ROC in evaluating the Banks implementation of the
Market Risk management, requests for limit changes,
and compliance to acceptable risk tolerance. Market
Risk monitoring is carried at the Directors level assisted
by ALCO and ERC, the members of which are the
Directors and related executive officers of the Bank.

Bank menyusun kebijakan Risiko Pasar yang disetujui


pada level Komisaris oleh Dewan Komisaris. Secara
berkala, Departemen Manajemen Risiko Pasar (MRM
Market Risk Management) melakukan kaji ulang dan
pembaharuan kebijakan Risiko Pasar sesuai dengan
perkembangan bisnis dan peraturan terkait yang berlaku.
MRM melakukan pemantauan secara harian eksposur
Risiko Pasar untuk memastikan bahwa eksposur
tersebut tetap berada dalam toleransi risiko yang telah
ditetapkan. MRM juga melakukan proses eskalasi untuk
pelampauan limit atau pelanggaran atas ketetapan yang
telah disetujui di dalam kebijakan Risiko Pasar.

The Bank formulates the policies on Market Risk


management that have been approved by the Board
of Commissioners. Periodically, the Market Risk
Management (MRM) Department reevaluates and
renews the policies on Market Risk management in line
with the business development and related prevailing
regulations. MRM carries out daily monitoring of the
Banks Market Risk exposures to ensure that such
exposures stay within the acceptable risk tolerance of
the Bank. MRM also undertakes an escalation process
for limit breaches or violations of parameters that have
been agreed to in the Market Risk policies.

Peninjauan ulang atas limit-limit yang telah disetujui


dilakukan setiap tahunnya bersamaan dengan proses
kaji ulang kebijakan Risiko Pasar. Akan tetapi, peninjauan
ulang atas limit dapat dilakukan lebih cepat lagi bila
terdapat kondisi bisnis atau pasar yang mendukung
terjadinya perubahan limit.

Agreed limits are reviewed annually in conjunction with


the reevaluation of Market Risk policies. However,
reviews on market limits can be expedited if business or
market conditions call for a change in those limits.

Bank melakukan identifikasi Risiko Pasar melalui berbagai


hal diantaranya melalui analisa produk tresuri baru,
analisa sensitivitas, dan stress testing. Secara internal,
Bank melakukan pengukuran Risiko Pasar pada posisi
trading book dan banking book (risiko perubahan suku
bunga pada banking book). Pada posisi trading book,
bank menggunakan Posisi Devisa Netto (PDN) sebagai
tolak ukur risiko nilai tukar mata uang mengingat Bank
membatasi kegiatan trading FX hanya pada transaksi Spot,
sementara eksposur lainnya dilakukan lindung nilai secara
penuh melalui proses back-to-back. Bank membatasi
eksposur pasar yang ditimbulkan dari pergerakan nilai
tukar mata uang jauh di bawah eksposur maksimum
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 20%
dari modal bank. Bank menetapkan maksimum eksposur
pasar dari pergerakan nilai tukar mata uang sebesar 8%
dari modal Bank. Rata-rata eksposur Bank adalah 3%
dari modal Bank.

The Bank identifies Market Risk through various means,


among other things through analysis of new treasury
products, sensitivity analysis and stress testing. Internally,
the Bank measures Market Risk on its trading book and
banking book (interest rate risk on banking book). On its
trading book, the Bank uses Net Open Position (NOP)
as a parameter on currency exchange risk as the Bank
limits its FX trading only to Spot trading, while other
exposures to market risks are fully hedged through backto-back hedging structures. The Bank limits its Market
Risk exposures that arise from currency exchange rate
movements well below the maximum exposure limit set
by Bank Indonesia, which is not more than 20% of total
capital. The Bank has set its exposure limit to currency
exchange rate risk at 8% of capital. On average,
the Banks exposure is 3% of its capital.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Sementara eksposur risiko perubahan suku bunga


pada buku Bank menggunakan analisa sensitivitas dan
interest rate GAP. Dalam hal ini pun, Bank membatasi
eksposur sensitivitas suku bunga relatif kecil pada
tingkat 2% dari modal Bank. Bank juga melakukan
pembatasan atas eksposur surat berharga di mana
Bank tidak memperbolehkan eksposur kredit dari surat
berharga selain untuk keperluan likuiditas dan investasi.
Semua surat berharga yang boleh dimiliki Bank adalah
surat berharga yang likuid di mana harga surat berharga
tersebut tersedia di pasar dan memiliki peringkat.

Meanwhile, the exposure to interest rate risk on the


banking book is mitigated through sensitivity analysis
and interest rate GAP. In this case, too, the Bank limits its
exposure to interest rate sensitivity at a relatively low 2%
of capital. The Bank also limits its exposure to marketable
securities risk, in which the Bank refrains from having
credit risk exposures to marketable securities other than
for the purposes of liquidity management and investment.
All marketable securities purchased by the Bank must be
liquid with market-quoted prices and duly rated.

Dalam hal mengelola GAP risiko perubahan suku


bunga pada buku Bank, Bank menggunakan beberapa
strategi untuk memperkecil GAP dan sensitivitas dengan
menggunakan Interest Rate Swap (IRS), Cross Currency
Swap (CCS), dan menerbitkan Medium Term Notes
(MTN). Sehingga perbedaan durasi antara sisi Aset dan
sisi Liabilitas dapat diperkecil.

In managing interest rate gapping on its banking book,


the Bank employs several strategies to reduce the gap
and sentivity by relying on Interest Rate Swap (IRS),
Cross Currency Swap (CCS), and issuing Medium Term
Notes (MTN). The aim is to reduce the difference in
tenors between the assets side and liabilities side.

Bank saat ini belum menggunakan model internal dalam


mengukur eksposur Risiko Pasar dan menggunakan
Standardized Approach dalam perhitungan beban modal
untuk Risiko Pasar. Risiko Pasar yang diperhitungkan
dalam beban modal untuk pendekatan standar adalah:
1. Posisi instrumen keuangan dalam trading book
yang terekspos risiko perubahan suku bunga.
2. Posisi valuta asing, baik dalam trading book maupun
banking book yang terekspos risiko nilai tukar mata
uang.

The Bank has not used the internal model to measure


Market Risk exposures, and instead relies on the
Standardised Approach to calculate the cost of funds
under the weight of market risks. The market risks taken
into consideration for calculating cost of funds by using
the Standardised Approach are as follow:
1. The position of financial instruments in the trading
books that are exposed to interest rate risk.
2. The position of foreign currencies, both in the trading
book and banking book that are exposed to foreign
currency exchange rate risk.

Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar


Disclosure of Market Risk with Standardized Method

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012

No

(1)
1

Bank

Jenis Risiko/Risk Type

(2)

Konsolidasi/Consolidated

Beban Modal
Capital Charge

ATMR
RWA

Beban Modal
Capital Charge

ATMR
RWA

(3)

(4)

(5)

(6)

Risiko Suku Bunga/Interest Rate Risk


a. Risiko Spesifik/Specific Risk

b. Risiko Umum/General Risk

3,883

48,534

3,883

48,534

Risiko Nilai Tukar/Foreign Exchange Risk

Risiko Ekuitas/Equity Risk *)

Risiko Komoditas/Comodities Risk *)

Risiko Option/Option Risk

Total

3,883

48,534

3,883

48,534

*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud
For bank with subsidiary which have risk exposure

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

129

4
Profil Perusahaan
Company Profile

130

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

RISIKO OPERASIONAL

OPERATIONAL RISK

Risiko Operasional dapat timbul sebagai akibat


ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan
kejadian eksternal yang dapat mempengaruhi kegiatan
operasional Bank. Termasuk dalam risiko operasional
adalah kemampuan teknologi informasi Bank dalam
mendukung kegiatan operasi sehari-hari.

Operational Risk can arise due to inadequate and/or


malfunctioning internal processes, human error, system
breakdown and external events that can interfere
with the operational activities of the Bank. Included in
operational risk is the ability of the Banks information
technology to support daily transactions.

Dengan pertumbuhan Bank yang pesat dalam beberapa


tahun terakhir dan ke depan, Bank melihat pentingnya
peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia,
Teknologi Informasi (TI) dan pembangunan infrastruktur
sebagai investasi strategis dalam mendukung
pengelolaan operasional yang lebih baik dan menyeluruh.
Bank berkeyakinan bahwa investasi maupun langkahlangkah yang dilakukan pada SDM, TI, Infrastruktur dan
penerapan manajemen risiko dapat diandalkan dalam
mengendalikan dan memitigasi Risiko Operasional Bank.

With the rapid pace of growth of the Bank in recent


years and going forward, the Bank places a strong
emphasis on enhancement of Human Capital,
Information Technology and infrastructure development
as a strategic investment to support better overall
operational management. The Bank believes that these
investments and measures that are taken in Human
Capital, IT, Infrastructure as well as the implementation
of risk management, can be counted upon to manage
and mitigate the Banks Operational Risks.

Pemantauan dan pengawasan terhadap pengelolaan


Risiko Operasional dilakukan oleh Dewan Komisaris
melalui Komite Pemantau Risiko, dan oleh Direksi
melalui Executive Risk Committee (ERC), dan Integrity
Committee. Rapat Komite Pemantau Risiko, Executive
Risk Committee, dan Integrity Committee dilakukan
secara berkala dan mencakup pembahasan atas
pengelolaan Risiko Operasional Bank.

The monitoring and oversight on the management of


Operational Risks are carried out by the Commissioners
through the Risk Oversight Committee (ROC) and by
the Directors through the Executive Risk Committee
(ERC) and the Integrity Committee. Meetings between
the ROC, ERC and Integrity Committee are carried out
periodically and cover discussions on the management
of the Banks Operational Risk.

Kejadian Risiko Operasional dilaporkan kepada Direksi


dan Dewan Komisaris. Upaya pencegahan dan
perbaikan telah dan terus dilakukan untuk mengantisipasi
kemungkinan peristiwa yang dapat menyebabkan
kerugian finansial bagi Bank. Pengendalian internal yang
lebih ketat serta pengawasan pada seluruh kegiatan
usaha dan operasi Bank telah dilaksanakan dan
didukung oleh Direksi dengan pengawasan aktif oleh
Dewan Komisaris.

Incidents of Operational Risks are reported to the


Directors and Commissioners. Efforts to mitigate the
risk and improve conditions are continuously carried out
in order to anticipate potential events that could lead
to a financial loss for the Bank. More stringent internal
controls and oversight over all aspects of the Banks
operations have been carried out and supported by the
Directors with active oversight by the Commissioners.

Departemen Risiko Operasional beroperasi secara


independen dan melapor langsung kepada Chief Risk
Officer. Departemen ini bertanggung jawab untuk
memastikan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko
operasional yang telah ditetapkan, dan bahwasanya
risiko tersebut dikelola dalam batasan Risk Appetite
Statement Bank.

The Department of Operational Risk operates


independently and reports directly to the Chief Risk
Officer. The Department is responsible for ensuring that
operational risk management policies are implemented
properly, and that the risk is managed within the Risk
Appetite Statement of the Bank.

Dalam mendukung proses identifikasi, penilaian/


pengukuran, eskalasi, pemantauan dan pelaporan,
Bank menerapkan beberapa sistem dan perangkat yang
mendukung proses tersebut, antara lain: Fraud Risk Self
Assessment (FRSA), Risk & Control Self Assessment
(RCSA), Control Testing, Operational Risk incident loss
management, Business Continuity Management (BCM)
dan Disaster Recovery Planning (DRP).

In support of the identification, assessment/


measurement, escalation, monitoring and reporting,
the Bank implements a number of systems and tools
that support the process, namely: Fraud Risk Self
Assessment (FRSA), Risk & Control Self Assessment
(RCSA), Control Testing, Operational Risk incident loss
management, Business Continuity Management (BCM)
and Disaster Recovery Planning (DRP).

Sebagai bagian dari peningkatan kesadaran akan Risiko


Operasional, Bank memberikan pelatihan Code of
Conduct and Risk Awareness kepada seluruh staf secara
berkelanjutan serta melakukan pelatihan dan sharing
session terkait dengan pengelolaan risiko operasional.

As part of the efforts to increase the awareness of


Operational Risk, the Bank provides continuous training
on Code of Conduct and Risk Awareness to all staffs
of the Bank and also carries out training and sharing
sessions with respect to operational risk management.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual


Disclosure of Operational Risk Quantitative - Bank

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012/31 December 2012


No

Pendekatan Yang Digunakan


Approach Type

(1)

(2)

Pendapatan Bruto
(Rata-rata 3
Tahun Terakhir)
Gross Income (Last 3
Years Average)

Beban Modal
Capital
Expense

ATMR
RWA

(3)

(4)

(5)

Pendekatan Indikator Dasar


Basic Indicator Approach

791,901

118,785

1,484,815

Total

791,901

118,785

1,484,815

Tabel 8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
Disclosure of Operational Risk Quantitative - Bank Consolidated with Subsidiary

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012/31 December 2012


No

Pendekatan Yang Digunakan


Approach Type

(1)

(2)

Pendapatan Bruto
(Rata-rata 3
tahun terakhir)
Gross Income (Last 3
Years Average)

Beban Modal
Capital
Expense

ATMR
RWA

(3)

(4)

(5)

Pendekatan Indikator Dasar


Basic Indicator Approach

794,010

119,102

1,488,769

Total

794,010

119,102

1,488,769

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

131

4
Profil Perusahaan
Company Profile

132

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

RISIKO LIKUIDITAS

LIQUIDITY RISK

Risiko Likuiditas timbul sebagai akibat adanya


kemungkinan Bank tidak mampu membayar kewajiban
keuangannya kepada pihak ketiga pada saat jatuh
tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari
aset lancar berkualitas tinggi yang dapat diagunkan,
tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan
Bank. Bank senantiasa menjaga tingkat likuiditas yang
cukup sepanjang waktu sehingga posisi arus kas
dan ketersediaan aset lancar berkualitas tinggi untuk
memenuhi kewajiban keuangan Bank dan regulasi
dapat terpenuhi, baik dalam kondisi normal maupun
kondisi krisis.

Liquidity Risk arises from the possibility that the Bank


may not be able to meet its financial obligation to a
third party upon maturity from financial sources of cash
flow and/or from high quality liquid assets that can be
pledged, without disrupting the financial activities and
condition of the Bank. The Bank endeavours to maintain
high quality liquid assets in order to be able to meet its
financial obligations and regulations at all times, whether
under normal conditions or crisis conditions.

Pengelolaan Risiko Likuiditas dilakukan secara holistik


dengan melibatkan seluruh aspek dari neraca Bank
dengan pembahasan posisi likuiditas Bank dilakukan
secara mingguan dan dihadiri oleh divisi pendanaan,
pinjaman, tresuri, keuangan, dan manajemen risiko.
Pembahasan pada level ini dilakukan secara detil
dan teknis yang menghasilkan rekomendasi kepada
manajemen untuk pengelolaan risiko likuiditas.
Pembahasan ini dilakukan pada level di bawah Asset
& Liability Committee (ALCO) yaitu Working ALCO
(WALCO). ALCO yang berada pada level Direksi akan
memberikan persetujuan atas rekomendasi yang
diberikan oleh WALCO sesuai dengan otorisasi yang
dimiliki oleh ALCO. Apabila rekomendasi WALCO
tersebut berada di luar wewenang ALCO, rekomendasi
tersebut diteruskan kepada Executive Risk Commitee
(ERC) untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

The management of Liquidity Risk is carried out


holistically by involving all aspects of the Banks balance
sheet, while deliberations on the liquidity position of
the Bank are undertaken weekly and attended by
divisions of funding, lending, treasury, finance and risk
management. Deliberations at this level is carried out
in technical details that produce recommendations
presented to Management for managing liquidity risks.
These deiberations involve one level below the Assets
and Liabilities Committee (ALCO), namely Working ALCO
(WALCO). ALCO, which operates at the level of Directors
will give its approval on the recommendations provided
by WALCO if they are within the scope of authority of
ALCO to do so. If the recommendations by WALCO
fall outside of ALCOs authority, the recommendations
will then be forwarded to the Executive Risk Committee
(ERC) for the approval of the Board of Commissioners.

Dalam mengelola Risiko Likuiditas, Bank menetapkan


beberapa ketentuan yang harus dipenuhi antara
lain kepemilikan atas aset lancar berkualitas tinggi,
menetapkan definisi aset berkualitas tinggi, menetapkan
limit liquidity gap, yaitu hasil analisa paparan terhadap
arus kas atas kondisi krisis, dimana Bank harus mampu
mempertahankan arus kas positif pada hari pertama
hingga hari ke lima. Dalam metode ini, Bank melakukan
simulasi run-off dana pihak ketiga dan juga situasi
dimana wholesale funding tidak diperpanjang. Run-off
ditetapkan dari hasil analisa behaviour deposan dan
mengacu kepada BASEL II. Hasil analisa ini digunakan
sebagai dasar penentuan tingkat likuiditas yang perlu
dijaga oleh Bank. Bila hasil analisanya menunjukkan
angka yang lebih rendah dari ketentuan Giro Wajib
Minimum (GWM), maka Bank memastikan memenuhi
ketentuan GWM. Namun bila hasil analisa menunjukkan
angka yang lebih tinggi dari ketentuan GWM, maka
Bank akan memenuhi kebutuhan likuiditas berdasarkan
hasil analisa tersebut. Analisa tingkat kebutuhan
likuiditas Bank dilakukan secara berkala sekurangkurangnya setahun sekali. Dalam pelaksanaannya, Bank
selalu memenuhi kewajiban GWM, baik itu GWM Primer
maupun Sekunder.

In managing Liquidity Risk, the Bank has set certain


criteria to be met, among other things the requirement to
hold only liquid assets of high quality, to set the definition
of high quality assets, determine the limit liquidity gap,
which is an analysis over the exposure to the Banks
cash flows arising from a crisis condition, where the
Bank needs to be able to maintain positive cash flows
on day-one to day-five into the crisis. In this method, the
Bank undertakes a run-off simulation of third-party funds
as well as the situation where a large wholesale funding
is not rolled over. The run-off is set upon an anlysis of
the behavioural pattern of depositors in line with BASEL
II. The results of the anlysis are then used as the basis
for the Bank to determine the level of liquidity it should
maintain. If the results show a figure that is lower than
the Statutory Reserves Requirement, then the Bank is
assured that it meets that requirement. If, on the other
hand, the result is higher than the requirement, the Bank
will have to meet its liquidity needs based on the result
of analysis. The analysis on the required liquidity level of
the Bank is carried at least once a year. In practice, the
Bank always meets its Statutory Reserves Requirement,
both primary and secondary reserves.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Pemantauan atas posisi likuiditas Bank dilakukan


setiap hari oleh departemen Market Risk Management
dan setiap pelampauan limit dilaporkan langsung
ke Manajemen sesuai dengan proses eskalasi yang
tertuang dalam kebijakan Likuiditas dan Pendanaan.

Monitoring on the liquidity position of the Bank is carried


out daily by the Department Market Risk Management
and if limits are exceded, the report goes directly to
Management in line with the escalation procedure in the
Banks policies on Liquidity and Funding.

Sementara kondisi krisis global yang bersifat sistemik


tidak dijadikan dasar pengelolaan harian risiko likuiditas
Bank namun dikelola dalam rencana Contingency
Funding Plan Bank. Semua hal tersebut di atas tertuang
dalam kebijakan Risiko Likuiditas dan Pendanaan,
dan Contingency Funding Plan. Dalam kebijakan
Risiko Likuiditas, ditetapkan limit dan parameter yang
digunakan dalam memantau posisi likuiditas Bank.
Kebijakan tersebut dikaji ulang secara berkala setiap
tahun sekali. Selain itu, Bank juga menetapkan beberapa
key indicators yang dijadikan sebagai peringatan dini
bagi Bank atau Early Warning Indicator (EWI) yang
menginformasikan lebih dini kepada Manajemen
jika terjadi pemburukan situasi yang berpotensial
membahayakan posisi likuiditas Bank.

Meanwhile, the global crisis condition that is systemic


in nature is not considered as a basis for the daily
management of the Banks Liquidity Risk. Instead,
it is addressed in the Banks Contingency Funding
Plan. All of this is contained in the Banks policies on
the risks associated with liquidity and funding and the
Contingency Funding Plan. In the liquidity risk policy,
the Bank has set the limit and parameter for the liquidity
position of the Bank. This policy is reviewed periodically
at least once a year. In addition, the Bank has also set
several key indicators that will seve as an early warning
indicator (EWI) that can provide advance information to
Management on deteriorating situation that could pose
a risk to the Banks liquidity position.

Berikut adalah profil EWI Bank pada akhir tahun 2012:

The following is the Banks EWI profile as of year-end


2012:

Alert Tiger

Latest

Trigger
level

Trigger level

Note

PTBC Liquidity Early Warning


Loan to Deposit Ratio (All CCY)
Loan to Deposit Ratio (Rp)

80.2%

95%

>95%(All Ccy)

Not trigger

121.2%

140%

>140%(Rp)

Not trigger

Net Interbank Borrowing Ratio (All CCY)

0.0%

10%

>10%(All Ccy)

Not trigger

Net Interbank Borrowing Ratio (Rp)

1.4%

20%

>20%(Rp)

Not trigger

Undrawn Facility Ratio

8.4%

15%

>15%(Rp)

Not trigger

Top Depositors Concentration Ratio

7.8%

20%

>20%(All Ccy)

Not trigger

31.0%

40%

>40%

Not trigger

Positive

Negative

Negative in day 1 and or 5 days


cumulative

Not trigger

Swap Funding Ratio


5 Day Name Crisis Level

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

133

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual


Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012

Pos-Pos
Accounts

No

(1)
I

(2)

Saldo
Balance

>1 bln s.d


>3 bln s.d
>6 bln s.d
<1 bulan
3 bln
6 bln
12 bln
>12 bln
<1 month >1 month to >3 month to >6 month to >12 month
3 month
6 month
12 month

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

NERACA
ON BALANCE
SHEET
A

Aset
Assets
1

Kas
Cash

154,481

154,481

Penempatan pada
Bank Indonesia
Placement with Bank
Indonesia

565,195

565,195

Penempatan pada
bank lain
Placement with other
Bank

116,415

16,415

100,000

Surat Berharga
Securities

Kredit yang diberikan


Loans

8,655,256

95,929

120,364

80,549

Tagihan lainnya
Other Receivables

478,117

33,095

445,022

Lain-lain
Others

190,177

190,177

10,159,641

1,055,292

665,386

80,549

4,060,288 2,332,800

293,730

52,386

29,142

Total Aset / Total Assets

134

Jatuh tempo
Maturity Period

1,141,161 7,217,253

1,141,161 7,217,253

Kewajiban
Liabilities
1

Dana Pihak Ketiga


Third Party Fund

Kewajiban Pada
Bank Indonesia
Liabilities with Bank
Indonesia

6,768,346

Kewajiban Pada
Bank Lain
Borrowing with Other
Bank

312,119

292,119

20,000

Surat Berharga yang


Diterbitkan
Issued Securities

348,845

348,845

Pinjaman yang Diterima


Loans Received

Kewajiban lainnya
Other Payables

Lain-lain
Others

268,678

267,849

829

52,386

378,816

Total Kewajiban / Total Liabilities

7,697,988

4,620,256 2,352,800

293,730

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam


Neraca
Difference Assets and Liabilities On
Balance Sheet

2,461,653 (3,564,964) (1,687,414)

(213,181)

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

1,088,775 6,838,437

70
Manajemen Resiko
Risk Management

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual (lanjutan)
Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank (continuation)

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012
31 December 2012
No

Pos-Pos
Accounts

(1)

(2)

II

Jatuh tempo
Maturity Period
Saldo
Balance

(3)

>1 bln s.d


>3 bln s.d
>6 bln s.d
<1 bulan
3 bln
6 bln
12 bln
>12 bln
<1 month >1 month to >3 month to >6 month to >12 month
3 month
6 month
12 month
(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

REKENING ADMINISTRATIF
ADMINISTRATION ACCOUNT
A

Tagihan Rekening Administratif


Off Balance Sheet Receivable
1

Komitmen
Commitment

90,000

90,000

Kontijensi
Contingencies

9,460

9,460

99,460

9,460

90,000

1,758,425

238

2,717

46,952

1,513

1,805,377

1,513

238

2,717

408,952 1,391,957

(1,705,917)

7,947

(238)

(2,717)

(408,952) (1,301,957)

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

755,736 (3,557,017) (1,687,652)

(215,898)

679,823 5,536,480

Selisih Kumulatif
Cummulative Difference

(3,557,017) (5,244,669)

Total Tagihan Rekening Administratif


Total Off Balance Sheet Receivable

Kewajiban Rekening Administratif


Off Balance Sheet Liabilities
1

Komitmen
Commitment

Kontijensi
Contingencies

Total Kewajiban Rekening Administratif


Total Off Balance Sheet Liabilities

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam


Rekening Administratif
Difference Off Balance Sheet Receivable
and Liabilities

407,722 1,347,748
1,230

(5,460,567) (4,780,744)

44,209

755,736

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

135

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank Consolidated with Subsidiary

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012
31 December 2012
Pos-Pos
Accounts

No

(1)
I

(2)

Saldo
Balance

>1 bln s.d >3 bln s.d >6 bln s.d


3 bln
6 bln
12 bln
>12 bln
>1 month to >3 month to >6 month to >12 month
3 month
6 month
12 month

<1 bulan
<1 month

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

NERACA
ON BALANCE
SHEETS
A

Aset
Assets
1

Kas
Cash

154,481

154,481

Penempatan pada
Bank Indonesia
Placement with
Bank Indonesia

565,195

565,195

Penempatan pada
Bank lain
Placement with
Other Bank

116,415

16,415

100,000

Surat Berharga
Securities

Kredit yang diberikan


Loans

8,655,256

95,929

120,364

80,549

1,141,161

7,217,253

Tagihan lainnya
Other Receivables

478,117

33,095

445,022

Lain-lain
Others

191,742

191,742

10,161,206

1,056,857

665,386

80,549

1,141,161

7,217,253

6,736,281

4,028,223

2,332,800

293,730

52,386

29,142

Total Aset / Total Assets

136

Jatuh tempo
Maturity Period

Kewajiban
Liabilities
1

Dana Pihak Ketiga


Third Party Fund

Kewajiban Pada
Bank Indonesia
Liabilities with
Bank Indonesia

Kewajiban Pada
Bank Lain
Borrowing with
Other Bank

312,119

292,119

20,000

Surat Berharga yang


Diterbitkan
Issued Securities

348,845

348,845

Pinjaman yang Diterima


Loans Received

Kewajiban lainnya
Other Payables

Lain-lain
Other

268,760

267,931

829

Total Kewajiban / Total Liabilities

7,666,005

4,588,273

2,352,800

293,730

52,386

378,816

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam


Neraca
Difference Assets and Liabilities in On Balance Sheet

2,495,201

(3,531,416) (1,687,414)

(213,181)

1,088,775

6,838,437

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
(lanjutan)
Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank Consolidated with Subsidiary (continuation)

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012
31 December 2012
Pos-Pos
Accounts

No

II

Jatuh tempo
Maturity Period
Saldo
Balance

>1 bln s.d >3 bln s.d >6 bln s.d


3 bln
6 bln
12 bln
>12bln
>1 month to >3 month to >6 month to >12 month
3 month
6 month
12 month

<1 bulan
<1 month

REKENING ADMINISTRATIF
ADMINISTRATION ACCOUNT
A

Tagihan Rekening Administratif


Off Balance Sheet Receivable
1

Komitmen
Commitment

90,000

90,000

Kontijensi
Contingencies

9,460

9,460

99,460

9,460

90,000

1,758,425

238

2,717

407,722

1,347,748

46,952

1,513

1,230

44,209

1,805,377

1,513

238

2,717

408,952

1,391,957

(1,705,917)

7,947

(238)

(2,717)

(3,523,469) (1,687,652)

(215,898)

Total Tagihan Rekening Administratif


Total Off Balance Sheet Asset

Kewajiban Rekening Administratif


Off Balance Sheet Liabilities
1

Komitmen
Commitment

Kontijensi
Contingencies

Total Kewajiban Rekening Administratif


Total Off Balance Sheet Liabilities

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam


Rekening Administratif
Difference Off Balance Sheet Receivables
and Liabilities

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif
Cummulative Difference

789,284

(3,523,469) (5,211,121)

(408,952) (1,301,957)

679,823

5,536,480

(5,427,019) (4,747,196)

789,284

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

137

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual


Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)
31 Desember 2012
31 December 2012

Pos-Pos
Accounts

No

(1)
I

(2)

Saldo
Balance

<1 bulan
<1 month

>1 bln s.d


>3 bln s.d >6 bln s.d 12
3 bln
6 bln
bln
>12 bln
>1 month to >3 month to >6 month to >12 month
3 month
6 month
12 month

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

67,669

67,669

NERACA
ON BALANCE
SHEETS
A

Aset
Assets
1

Kas
Cash

Penempatan pada
Bank Indonesia
Placement with
Bank Indonesia

376,530

376,530

Penempatan pada
Bank Lain
Placement with
Other Bank

1,122,043

1,122,043

Surat Berharga
Securities

811,039

811,039

Kredit yang Diberikan


Loans

1,315,485

13,773

324,945

178,589

798,178

Tagihan Lainnya
Other Receivables

88,014

10,311

1,469

164

76,070

Lain-lain
Others

38,909

38,909

3,819,689

1,615,462

15,242

325,109

178,589

1,685,287

4,617,616

3,605,036

859,559

122,382

29,811

828

Total Aset / Total Assets

Kewajiban
Liabilities
1

Dana Pihak Ketiga


Third Party Fund

Kewajiban Pada
Bank Indonesia
Liabilities with
Bank Indonesia

Kewajiban Pada
Bank Lain
Borrowing with
Other Bank

Surat Berharga yang


Diterbitkan
Issued Securities

Pinjaman yang Diterima


Loans Received

Kewajiban Lainnya
Other Payables

Lain-lain
Others

51,624

50,002

1,467

155

4,669,240

3,655,038

861,026

122,537

29,811

828

(849,551) (2,039,576)

(845,784)

202,572

148,778

1,684,459

Total Kewajiban / Total Liabilities

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam


Neraca
Difference Assets and Liabilities in On Balance Sheet

138

Jatuh tempo
Maturity Period

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual (lanjutan)
Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank (continuation)

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam juta Rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012
31 December 2012
Pos-Pos
Accounts

No

II

Jatuh tempo
Maturity Period
Saldo
Balance

<1 bulan
<1 month

>1 bln s.d


>3 bln s.d >6 bln s.d 12
3 bln
6 bln
bln
>12 bln
>1 month to >3 month to >6 month to >12 month
3 month
6 month
12 month

REKENING ADMINISTRATIF
ADMINISTRATION ACCOUNT
A

Tagihan Rekening Administratif


Off Balance Sheet Receivable
1

Komitmen
Commitment

Kontijensi
Contingencies

Total Tagihan Rekening Administratif


Total Off Balance Sheet Asset

1,090,444

116,363

2,417

7,914

963,750

39,965

39,965

1,130,409

156,328

2,417

7,914

963,750

Kewajiban Rekening Administratif


Off Balance Sheet Liabilities
1

Komitmen
Commitment

912,438

138,348

81,651

57,910

10,096

624,433

Kontijensi
Contingencies

217,238

20,399

196,839

1,129,676

138,348

81,651

57,910

30,495

821,272

733

17,980

(79,234)

(49,996)

(30,495)

142,478

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

(848,818) (2,021,596)

(925,018)

152,576

118,283

1,826,937

Selisih Kumulatif
Cummulative Difference

(2,021,596)

(2,946,614)

(2,794,038)

(2,675,755)

(848,818)

Total Kewajiban Rekening Administratif


Total Off Balance Sheet Liabilities

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam


Rekening Administratif
Difference Off Balance Sheet Receivables
and Liabilities

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

139

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank Consolidated with Subsidiary

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

(dalam jutaan rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012
31 December 2012
Pos-Pos
Accounts

No

(1)
I

(2)

Saldo
Balance

>1 bln s.d


>3 bln s.d
>6 bln s.d
3 bln
6 bln
12 bln
>12 bln
>1 month to >3 month to >6 month to >12 month
3 month
6 month
12 month

<1 bulan
<1 month

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

67,669

67,669

NERACA
ON BALANCE
SHEETS
A

Aset
Assets
1

Kas
Cash

Penempatan pada
Bank Indonesia
Placement with Bank
Indonesia

376,530

376,530

Penempatan pada
Bank Lain
Placement with Other
Bank

1,122,043

1,122,043

Surat Berharga
Securities

811,039

811,039

Kredit yang Diberikan


Loans

1,315,485

13,773

324,945

178,589

798,178

Tagihan Lainnya
Other Receivables

88,014

10,311

1,469

164

76,070

Lain-lain
Others

38,909

38,909

3,819,689

1,615,462

15,242

325,109

178,589

1,685,287

4,617,616

3,605,036

859,559

122,382

29,811

828

Total Aset / Total Assets

Kewajiban
Liabilities
1

Dana Pihak Ketiga


Third Party Fund

Kewajiban pada
Bank Indonesia
Liabilities with
Bank Indonesia

Kewajiban pada
Bank Lain
Liabilities with
Other Bank

Surat Berharga yang


Diterbitkan
Issued Securities

Pinjaman yang Diterima


Loans Received

Kewajiban lainnya
Other Payables

Lain-lain
Others

51,624

50,002

1,467

155

4,669,240

3,655,038

861,026

122,537

29,811

828

(849,551)

(2,039,576)

(845,784)

202,572

148,778

1,684,459

Total Kewajiban / Total Liabilities

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca


Difference in On Balance Sheet Assets and
Liabilities

140

Jatuh tempo
Maturity Period

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
(lanjutan)
Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank Consolidated with Subsidiary
(continuation)

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(dalam jutaan rupiah)


(in million Rupiah)

31 Desember 2012
31 December 2012
Pos-Pos
Accounts

No

II

Jatuh tempo
Maturity Period
Saldo
Balance

>1 bln s.d


>3 bln s.d
>6 bln s.d
3 bln
6 bln
12 bln
>12 bln
>1 month to >3 month to >6 month to >12 month
3 month
6 month
12 month

<1 bulan
<1 month

REKENING ADMINISTRATIF
ADMINISTRATION ACCOUNT
A

Tagihan Rekening Administratif


Off Balance Sheet Asset
1

Komitmen
Commitment

Kontijensi
Contingencies

Total Tagihan Rekening Administratif


Total Off Balance Sheet Receivable

1,090,444

116,363

2,417

7,914

963,750

39,965

39,965

1,130,409

156,328

2,417

7,914

963,750

Kewajiban Rekening Administratif


Off Balance Sheet Liabilities
1

Komitmen
Commitment

912,438

138,348

81,651

57,910

10,096

624,433

Kontijensi
Contingencies

217,238

20,399

196,839

1,129,676

138,348

81,651

57,910

30,495

821,272

733

17,980

(79,234)

(49,996)

(30,495)

142,478

(848,818)

(2,021,596)

(925,018)

152,576

118,283

1,826,937

(2,021,596)

(2,946,614)

(2,794,038)

(2,675,755)

(848,818)

Total Kewajiban Rekening Administratif


Total Off Balance Sheet Liabilities

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam


Rekening Administratif
Difference Off Balance Sheet Receivables
and Liabilities

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif
Cummulative Difference

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

141

4
Profil Perusahaan
Company Profile

142

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

RISIKO HUKUM

LEGAL RISK

Risiko Hukum dapat timbul sebagai akibat dari


adanya tuntutan hukum terhadap Bank, kelemahan
aspek yuridis atau dokumentasi hukum Bank yang
tidak lengkap dan memadai. Selain itu, risiko ini juga
dapat timbul antara lain karena ketiadaan peraturan
perundang-undangan yang mendasari atau kelemahan
perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya
kontrak atau agunan yang tidak memadai.

Legal Risk arises as a result of laws suits against the Bank,


weaknesses in the judicial aspect or incomplete and
inadequate legal documentation by the Bank. In addition,
this risk could arise among other things due to a lack of
underlying laws and regulations or ineffective contracts,
such as weak clauses or inadequate collaterals.

Penerapan manajemen Risiko Hukum Bank adalah


sudah cukup memadai sebagaimana dijelaskan pada
poin-poin sebagai berikut:
Dewan Komisaris dan Direksi telah terbentuk
akan kesadarannya terhadap risiko hukum melalui
pelaksanaan Laporan Direksi (BoD Report), Rapat
Dewan Komisaris per dua bulanan (BoC Meeting),
dan beberapa meeting lainnya seperti rapat Komite
Audit, Komite Risiko Eksekutif (Executive Risk
Committee), Komite Pengawasan Risiko (Risk
Oversight Committee) dan Komite Remunerasi
(Remuneration Committee).

The management of Legal Risk by the Bank is deemed


adequate as can be seen from the following points:

Kajian dan pemeriksaan dari pihak independen


dipertimbangkan sangatlah penting dalam rangka
untuk memastikan proses aktivitas kerja di
Departemen Legal telah sesuai dengan peraturan
dan perundangan yang berlaku. Satuan Kerja Internal
Audit (SKAI) juga telah mengadopsi pendekatan
berbasis risiko hukum dalam rencana audit tahunan
dengan telah mempertimbangkan Risiko Hukum di
mana Risiko Hukum juga telah menjadi cakupan
pada sebagian besar kajian audit terhadap Bank.

Reviews and audits by independent parties have


ascertained the works and processes at the Legal
Department have conformed to prevailing laws and
regulations. The Banks Internal Audit Unit (IAU) has
also adopted a legal risk based approach in its annual
audit plans, which also considers legal risks and the
fact that Legal Risks comprise a considerable scope
of the audit works on the Bank.

Formulasi terhadap risk appetite dan toleransi risiko


telah memadai dan telah beroperasi bersamaan
dengan target strategi Bank dan strategi bisnis Bank.

The formulation of the Banks risk appetite and risk


tolerance has been adequate and is now used in
conjunction with the Banks business strategy and
goals.

Jumlah sumber daya pada Departemen Legal telah


memadai, sebagaimana bahwa Departemen Legal
dibagi dengan 2 (dua) unit, yaitu unit Corporate
Legal dan unit Commercial Legal. Corporate Legal
adalah unit yang melakukan kajian-kajian terhadap
perjanjian Bank dengan pihak ketiga, memberikan
opini hukum terkait perjanjian Bank dengan Pihak
ketiga, tentang produk Bank dan terhadap kebijakan
dan prosedur Bank terkait Produk maupun transaksi
Bank dan termasuk menjalankan fungsi sekretaris
perusahaan (Corporate Secretary) serta mengenai
perikatan lainnya yang merupakan kegiatan non kredit.
Commercial Legal (Area Jakarta dan Surabaya) adalah
unit yang melakukan kajian-kajian terhadap perjanjianperjanjian kredit dengan Debitur yang memiliki ukuran
perusahaan besar di luar area SME dan Consumer
(wholesale banking, automotive value chain, trade
finance) serta unit ini memberikan opini hukum terkait
perjanjian kredit untuk area SME dan Consumer.

The resources of the Legal Department are considered


adequate, with the divison of this department into
the Corporate Legal unit and the Commercial Legal
unit. Corporate Legal reviews the Banks agreements
with third parties, provides legal opinions on those
agreements as well as on the Banks products and
policies and procedures with respect to products and
services; and includes the function of the Corporate
Secretary as well as other binding agreements
involving non-credit activities. While Commercial
Legal (Jakarta and Surabaya Areas) reviews credit
agreements between the Bank and large debtors
outside of the SME and Consumer banking (wholesale
banking, automotive value chain, trade finance) and
provides legal opinion on credit agreements for the
SME and Consumer banking segments.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

The Board of Commissioners and Board of Directors


have been made aware of legal risks from the
implementation of the BoD report, the bi-monthly
meetings of the Board of Commissioners, and other
meetings such as the Audit Committee meetings,
the Executive Risk Committee meetings and the Risk
Oversight Committee meetings and Remuneration
Committee meetings.

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Kebijakan dan Prosedur Bank telah memadai dan


tersedia untuk area manajemen Risiko Hukum
bersamaan dengan pelaksanannya yang dimengerti
oleh seluruh pengguna di seluruh Bank.

Policies and procedures of the Bank have been


adequate for the area of legal risk management, the
implementatation of which are understood by users
throughout the Bank.

Manajemen Risiko Hukum telah memadai dalam


mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan kendali
terkait Risiko Hukum terhadap segala tindakan
Hukum Bank atau seluruh kasus-kasus hukum yang
dihadapi Bank seperti proses due diligence terhadap
produk Bank baru termasuk dalam mempersiapkan
Perjanjian-perjanjian terkait termasuk koordinasi
dengan pihak pengacara eksternal yang mewakili
Bank dalam proses litigasi. Pemantauan atas
performa pengacara eksternal diawasi langsung
oleh Kepala Departemen Legal.

The management of Legal Risk has adequately


identified, measured, monitored and controlled all
aspects of Legal Risks including all legal discourse
of the Bank such as due diligences on new
products of the Bank including the preparation of
related agreements and coordination with external
legal counsel who represents the Bank in litigation
processes. The performance of external legal
counsel is monitored directly by the Head of the
Legal Department.

RISIKO STRATEJIK

STRATEGIC RISK

Bank memiliki strategi bisnis empat pilar yang secara


khusus membidik ke empat segmen pasar perbankan di
Indonesia yang merupakan mesin pertumbuhan dewasa
ini, yaitu segmen UKM, bisnis komersial, konsumer
kelas menengah dan Wealth Management. Keempat
pilar tersebut dipilih secara cermat yang antara lain juga
mempertimbangkan kekuatan dan kemampuan Bank
untuk melayani segmen-segmen tersebut secara efektif.
Salah satu aspek kunci dari keberhasilan penerapan
strategi empat pilar tersebut adalah dukungan permodalan
yang kuat. Dari semua hal tersebut diatas, Bank mampu
untuk memenuhi aspek-aspek kunci tersebut untuk
menerapkan strategi usahanya sesuai rencana.

The Bank has the four pillar business strategy that aims
primarily at four banking market segments in Indonesia
that currently represent engine of growth, namely the
SME segment, commercial business, middle class
consumer and Wealth Management. These four pillars
were rigorously selected that among other things also
considered the strength and ability of the Bank to serve
these segment effectively. One of the key aspects in the
successful implementation of this four-pillar strategy is
the requirement of strong capital. Of all of the above, the
Bank is able to fulfil all key aspects in the implementation
of its business strategy as planned.

Dalam perkembangannya selama tiga tahun terakhir,


strategi bisnis empat pilar tersebut terbukti mampu
membawa pertumbuhan Bank secara pesat namun
sehat, sebagaimana terlihat dari hasil-hasil usaha
maupun kondisi keuangan Bank pada dan untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2012.

In its development over the past three years, the fourpillar business strategy has enabled the Bank to grow
rapidly albeit soundly, as seen from its financial condition
and results of operations on, and for the year ending, 31
December 2012.

Untuk itu Bank beranggapan tidak memiliki Risiko


Stratejik yang berarti.

As such, the Bank believes that it is not exposed to any


significant Strategic Risk.

RISIKO KEPATUHAN

COMPLIANCE RISK

Risiko Kepatuhan didefinisikan sebagai risiko atas sanksi


hukum, kerugian material keuangan, atau kehilangan
reputasi yang mungkin dialami Bank sebagai akibat dari
kegagalan Bank untuk mematuhi peraturan perundangundangan yang ada, kebijakan internal, kode etik,
dan standar-standar yang berlaku atau praktik yang
lazim dilakukan di dalam industri perbankan. Dalam
prakteknya, Risiko Kepatuhan terkait juga dengan risiko
Bank lainnya, seperti Risiko Pasar, Risiko Kredit, Risiko
Operasional dan Risiko Stratejik.

Compliance Risk is defined as the risk of legal


indictments, material financial loss, or loss of reputation
that could befall the Bank as a result of the Banks failure
to comply with prevailing laws and regulations, internal
policies, code of ethics, prevailing standards or practices
in the banking industry. In practice, Compliance Risk is
related with other risks of the Bank, such as Market Risk,
Credit Risk, Operational Risk and Strategic Risk.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

143

4
Profil Perusahaan
Company Profile

144

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Selama tahun 2012, pelaksanaan Risiko Kepatuhan


adalah sebagaimana berikut:

Throughout 2012, the management of Compliance Risk


are as follows:

Tata Kelola Risiko


Secara umum, struktur tata kelola risiko Bank didukung
oleh sinergi antara Direksi, Komisaris, dan komitekomite risiko yang melakukan pelaporan kepada Direksi
dan Komisaris, di mana fungsi pengawasan Komisaris
diwujudkan dalam bentuk rekomendasi, pengesahan,
dan persetujuan dalam rapat dengan Direksi. Sebagai
contoh, pengawasan Komisaris dalam tata kelola program
Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme (APU/
PPT) adalah pengkinian mingguan yang disampaikan
oleh Direktur Kepatuhan dalam rapat BOD, dimana isuisu terkini dibahas dan dirumuskan pemecahannya. Jika
perlu dilakukan perubahan terhadap kebijakan APU/PPT
maka eskalasi akan dilakukan kepada Komisaris untuk
memperoleh kajian dan persetujuan sesuai peraturan
Bank Indonesia terkait APU/PPT.

Risk Governance
In general, the structure of risk governance of the
Bank is supported by the synergy among Directors,
Commissioners and the risk committees that report to
the Directors and Commissioners, in which the oversight
functions of the Commissioners are manifested in the
forms of recommendations, endorsements and approval
at meetings with the Directors. For example, the oversight
of the Commissioners in the matter of the Anti Money
Laundering and Anti Terrorism Funding program (APU/
PPT) is the weekly updates reported by the Compliance
Director at the Directors meetings, in which recent issues
are discussed and resolved. If changes to the Banks
policies on APU/PPT are deemed necessary, the matter is
brought up to the Commissioners for review and approval
pursuant to Bank Indonesia regulation on APU/PPT.

Sebagai dasar kerangka kerja manajemen risiko Bank,


risk appetite statement merumuskan batasan toleransi
risiko yang berlaku menyeluruh bagi Bank dan telah
disetujui Komisaris dan Direksi. Terkait Risiko Regulatori
dan Kepatuhan, eksposur tidak dapat ditoleransi Bank
adalah yang terkait atau timbul dari:
Aktifitas ilegal.
Akitifitas yang dapat mengakibatkan pelanggaran
regulasi secara berulang.
Aktifitas yang dapat mengakibatkan penghentian
aktifitas tertentu atau pencabutan ijin operasi.
Aktifitas dengan atau dalam negara-negara yang
tidak kooperatif atau negara-negara yang tengah
dikenakan sanksi PBB atau sanksi otonomi yang
lain.
Aktifitas yang tidak sejalan dengan peraturan tentang
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme.
Aktifitas yang mengabaikan kebijakan dan standar
Grup dan Bank dan/atau ketentuan regulasi lokal.
Tata kelola perusahaan yang lemah.

As a basis for the framework of risk management by


the Bank, the risk appetite statement has set forth
the risk tolerance limits that apply comprehensively
throughout the Bank and have been approved by the
Board of Commissioners. With regards to Regulatory
and Compliance Risks, exposures that can never be
tolerated by the Bank are as follows:
Illegal activities.
Activities that may result in recurring non-compliance
to regulations.
Activities that may lead to banning of certain activities
or revokation of operating licence.
Activities with or within countries that are noncooperative or those under sanctions from the
United Nations or other autonomous sanctions.
Activities that are not in line with the regulation on
Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism
Funding.
Activities that ignore the policies and standard
of the Group and the Bank and/or local rules and
regulations.
Weak corporate governance.

Strategi Manajemen Risiko


Tujuan utama kerangka kerja manajemen Risiko
Kepatuhan adalah memastikan kepatuhan Bank dan
menanamkan budaya kepatuhan di tiap lini dalam Bank.
Hal ini telah dituangkan dalam Roadmap Risiko
Kepatuhan Tahunan yang terdiri dari rencana terstruktur
layanan advisory, pemantauan pemenuhan komitmen
audit regulator, komunikasi dengan regulator, pelatihan,
uji kepatuhan dan kaji ulang kebijakan.

Risk Management Strategy


The main objective of the Compliance Risk management
framework is to ensure the compliance of the Bank and
to instill the culture of compliance at every line of the
Bank. This has been set forth in the Annual Road Map of
Compliance Risk that comprises of a structured plan for
advisory services, monitoring of commitments to audits
by regulators, communications with regulators, training,
compliance test and policy reviews.

Sebagai penekanan fungsinya yang bersifat ex ante,


Divisi Kepatuhan saat ini secara proaktif meningkatkan
partisipasi dan kontribusinya dalam aktifitas penting
seperti manajemen proyek, due diligence produk dan
layanan baru, analisa dampak terhadap Bank akibat
perubahan regulasi, dan mekanisme monitoring yang
lebih ketat terhadap pemenuhan komitmen pemenuhan
hasil audit.

In emphasizing its function that is ex ante in nature,


the Compliance Division proactively increases its
participation and contribution in key activities such as
project management, due dilligences on new products
and services, analysis on potential impact on the Bank
from changes in regulations, and a more rigourous
monitoring on the fulfillment of commitments towards
audit findings.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Terkait program Compliance Assurance, hasilnya akan


diperluas dengan memasukkan program pelatihan
sesuai kebutuhan berdasarkan hasil uji kepatuhan,
dengan tujuan menemukan dan memecahkan akar
permasalahan.

With regard to Compliance Assurance, the results are


being expanded to include training programs as needed
on the basis of compliance test, with the aim of finding
and resolving the root causes of problems.

Untuk menjaga hubungan baik dengan regulator, Divisi


Kepatuhan akan lebih proaktif mengadakan diskusi
dengan supervisor dan secara bersamaan melibatkan
unit bisnis yang berkepentingan dalam diskusi-diskusi
tersebut untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang ketentuan dan ekspektasi regulator.

In order to maintain good relations with regulators, the


Compliance Division will be more proactive in discussing
issues with supervisors and at the same time engage
with relevant business units in these discussions in
order to obtain a better understanding on the rules and
expectations of the regulators.

Struktur Organisasi
Unit Kepatuhan telah ditetapkan secara permanen yang
beroperasi secara independen dan diatur di dalam
kebijakan kepatuhan untuk memastikan independensi
dari kegiatan operasional Bank dan pengambilan
keputusan bisnis. Untuk mencapai tujuan kerangka
kerja risiko kepatuhan, struktur organisasi saat ini terbagi
menjadi unit Regulatory Affair, Unit Monitoring dan
Training, dan Unit AML/Sanctions.

Organisational Structure
The Compliance Unit has been permanently established
to operate independently and governed under the
policies of compliance to ensure its independence from
the operational activities of the Bank and business
decision making. To achieve the aim of the compliance
risk management framework, the current organisational
structure is divided into the Regulatory Affairs Unit,
Monitoring and Training Unit, and AML/Sanctions Unit.

Kebijakan dan Prosedur Bank


Saat ini Divisi Kepatuhan memiliki 13 kebijakan, 2 prosedur
dan 12 panduan atau form standar untuk mengatur
proses internal serta memenuhi ketentuan regulasi yang
berlaku. Kebijakan-kebijakan penting yang telah disusun
antara lain Kebijakan Kepatuhan, APU/PPT, Kebijakan
Sistem Pemantauan Transaksi, Kebijakan Benturan
Kepentingan, dan Kebijakan Mediasi Perbankan.

Bank Policies and Procedures


Currently the Compliance Division has 13 policies, two
procedures and 12 guidelines or standard forms to
manage internal processes and comply with prevailing
regulations. Key policies that have been formulated
include among other things, the Compliance Policy,
APU/PPT, Transaction Monitoring System Policy, Conflict
of Interest Policy, and Banking Mediation Policy.

Selain itu, beberapa kebijakan baru juga telah diterbitkan


antara lain Kebijakan Protocol Regulatory, yang bertujuan
meningkatkan pengelolaan tata cara berhubungan
dengan regulator.

In addition, several new policies have been issued


including Regulatory Protocol Policy with the aim of
enhancing liaison management with regulators.

Sebagai bagian dari fungsinya, Divisi Kepatuhan juga


melakukan kajian ulang atas semua kebijakan internal
dan prosedur dan memberi rekomendasi agar sejalan
dengan ketentuan regulasi yang berlaku. Kajian yang
dilakukan tidak terbatas hanya pada kebijakan dan
prosedur baru tetapi juga dilakukan pada kebijakan dan
prosedur yang ada setiap saat jika terjadi perubahan
regulasi terkait.

As part of its functions, the Compliance Division also


undertakes reviews on all internal policies and procedures
and provides its recommendations for the Bank to be
aligned with prevailing regulations. These reviews are
not limited only to new policies and procedures, but also
on existing policies and procedures each time there is a
change in related regulations.

Proses Manajemen Risiko


Melalui proses yang berjalan saat ini, identifikasi risiko,
monitoring dan mitigasi dikaitkan secara langsung
pada aktivitas Divisi Kepatuhan yang terdiri dari kajian
kebijakan internal, pemberian layanan advisory, uji
kepatuhan, pelatihan dan pemantauan pemenuhan
komitmen audit.

Risk Management Process


Through the current processes, the identification,
monitoring and mitigation of risks are linked directly to
the activities of the Compliance Division that comprise of
review of internal policies, provision of advisory services,
compliance test, training and monitoring of commitment
to fulfill audit findings.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

145

4
Profil Perusahaan
Company Profile

146

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Sepanjang tahun 2012, Divisi Kepatuhan telah


melakukan beberapa kegiatan diantaranya:
1. Pelatihan dan Sosialisasi peraturan
2. Uji Kepatuhan (Compliance Testing)
3. Pengembangan penerapan program Anti Pencucian
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

Throughout 2012, the Compliance Division undertook


several activities, including:
1. Training and Socialisation of Regulations
2. Compliance Testing
3. Development of the implementation of the Anti Money
Laundering and Terrorism Funding Prevention.

Dalam mengelola semua informasi terkait risiko


kepatuhan, bank menggunakan sistem online maupun
offline antara lain Regulatory Central, sebuah portal
intranet yang menyimpan Peraturan Bank Indonesia dan
Hukum yang berlaku dan relevan dalam konteks bisnis
bank. Portal ini dapat diakses oleh semua staf dan akan
dikembangkan untuk tidak hanya menyediakan regulasi
tetapi juga ringkasan, perubahan, analisa dampak
perubahan regulasi, serta rangkuman pertanyaan dan
jawaban terkait regulasi tersebut.

In managing all information associated with compliance


risk, the Bank uses both on-line and off-line systems
that include Central Regulatory, an Intranet portal that
files Bank Indonesia Regulations and prevailing Laws
that are relevant to banking business. This portal can be
accessed by all staff and will be developed not only to
provide information on regulations, but also reviews and
analysis on regulation changes and their impact, as well
as summaries of question and answer facts.

RISIKO REPUTASI

REPUTATIONAL RISK

Risiko Reputasi berkaitan dengan kemungkinan


hilangnya kepercayaan pemangku kepentingan
terhadap Bank sebagai akibat dari kesalahan,
kelalaian dan pandangan yang salah (misperception)
yang berkembang di masyarakat sebagai akibat
kesalahpahaman atau smear campaign.

Reputational Risk is related the possibility of


loss of trust among the Banks stakeholders as
result of faulty operations, negligence, and from
possible misperception in the public eye due to
misunderstandings or smear campaign.

Sebagai anak perusahaan dari Commonwealth Bank of


Australia, Bank terbesar ke 10 di dunia, Bank mewarisi
nilai-nilai budaya Commonwealth Bank of Australia yang
sangat memperhatikan aspek reputasi dan kekuatan
brand Commonwealth. Untuk itu Bank senantiasa
mengacu pada praktik kehati-hatian perbankan di
seluruh aspek kegiatannya guna meminimalisasi
kemungkinan Risiko Reputasi.

As a subsidiary entity of Commonwealth Bank of


Australia, the 10th largest bank in the world, the
Bank draws on the values and corporate culture of
Commonwealth Bank of Australia that are highly mindful
of the strength and reputation of Commonwealth brand.
To this end, the Bank always adheres to prudential
banking practices in all aspects of its operations in order
to minimise the potential of Reputational Risk.

Bank telah melakukan beberapa tindakan dalam rangka


supervisi dan dukungan aktif oleh Direksi dan Dewan
Komisaris dalam memantau dan memutuskan kebijakan
dan langkah-langkah yang tepat guna meminimalisasi
Risiko Reputasi Bank.

The Bank has conducted several actions to manage the


active supervision and support by Board of Directors
and Board of Commissioners to monitor and decide
the policy and steps needed to be applied to minimize
Reputation Risk.

Tata Kerja Manajemen Risiko Reputasi


Bank memiliki kebijakan yang terkait penanganan
Risiko Reputasi, seperti penanganan keluhan nasabah
dan resolusi. Terdapat proses eskalasi yang jelas untuk
pemberitaan negatif yang terdapat di media dan
penanganan keluhan nasabah sehingga Risiko Reputasi
dapat dikelola dengan baik dan cepat.

Reputational Risk Management Framework


Bank has Reputational Risk related policies such as
customers complaint handling and resolution. There are
escalation processes for negative media coverage and
customer complaint handling and step-by-step handling
process, ensuring Reputation Risk is well managed and
in a timely manner.

Pelaporan dan proses eskalasi terhadap pemberitaan


negatif oleh media dan keluhan nasabah ditangani
secara cepat dan metode penanganan risiko reputasi
sudah disetujui oleh tim manajemen dan diklasifikasikan
berdasarkan tingkat signifikansinya.

Reporting and escalation process on significant negative


media coverage and customer complaint should be
agreed by management team according to the issue
significance.

Bank menggunakan sistem pertahanan tiga lini untuk


menjaga reputasi Bank dari risiko. Pengelolaan Risiko
Reputasi adalah tanggung jawab setiap orang dan

Bank adopted the three lines of defense in managing


Banks Reputation Risk. Reputational Risk Management
is everyones responsibility and as part of raising risk

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

a
a
a
a

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan


kewaspadaan pada Risiko Reputasi Bank,
Bank
mengadakan pelatihan Code of Conduct sejak
September 2012, sebanyak 39 pelatihan kepada 1.849
staff dengan sisa pelatihan untuk 174 staf yang akan
diselesaikan pada Januari 2013.

awareness on Bank Reputation Risk, currently the Bank


is delivering Code of Conduct and Risk Awareness
training to all Bank employees. Since September 2012
the Bank had conducted 39 training sessions covered
1,849 staff with remaining training for 174 staffs will be
completed in January 2013.

Dalam menjaga Risiko Reputasi, Bank telah mengadopsi


ambang batas risiko sebagaimana didefinisikan dalam
Risk Appetite dan Matriks Risiko 5x5 dengan kebijakan
seperti Kebijakan Manajemen Risiko, Penanganan
Pengaduan & Resolusi, Mediasi Perbankan dan Kebijakan
Call Centre. Pelaporan dan pemantauan telah dilakukan
secara regular melalui indikasi matriks laporan kepada
manajemen seperti laporan Customer Care bulanan dan
laporan Key Risk Indicator. Contoh indikasi pelaporan
adalah jumlah keluhan, status resolusi keluhan, analisa
pola kecenderungan, dan akar permasalahan dari keluhan.

In managing Reputation Risk, the Bank has adopted


risk threshold as defined in Risk Appetite Statement
and 5x5 Risk Matrix with policies in place such as Risk
Management Policy, Complaint Handling & Resolution,
Banking Mediation and Call Canter Policy. Reporting
and monitoring are done through regular management
reporting of metric indicators such as Monthly Customer
Care report & Key Risk Indicator reporting. Examples of
indicators reported are number of complaints, resolution
status of complaints, trend analysis, and root cause of
complaints.

Bank juga memastikan aksi responsif telah diambil oleh


frontline dan staf pendukung dalam menyelesaikan
keluhan nasabah, bersama dengan peninjauan kembali
aksi yang telah diambil untuk mengurangi kemungkinan
dampak negatif terhadap reputasi Bank. Semua hal terkait
keluhan nasabah telah didukung dengan dokumentasi
yang baik. Proses eskalasi dan service level agreement
terhadap penyelesaian masalah telah ditetapkan dan
disosialisasikan kepada seluruh unit bisnis di Bank. Unit
terkait juga melakukan monitor terhadap kelanjutan
proses keluhan nasabah dan melakukan monitoring di
media untuk memastikan bahwa rIsiko terjaga.

Responsive actions performed by frontline and support


teams in handling customer complaint, and follow up
actions can mitigate negative impact likelihood of Banks
reputation. All of the actions are done with adequate
documentation system. Escalation path and service
level agreement on the resolution has been defined
and socialized to all business units in the Bank. Related
business units also monitor the customer complaint
follow up and perform media monitoring to ensure that
risk is well managed.

Sebagai bagian dari prosedur penanganan media,


pengawasan media dilakukan oleh Departemen
Corporate Communication yang mencakup pemantauan
secara sistematis terhadap koleksi artikel dari berbagai
media publikasi dan kumpulan data dari sumber online
(mencakup Social Media seperti Facebook dan Twitter)
dengan jalur eskalasi masalah yang telah ditentukan
berdasarkan tingkat signifikansi masalah. Departemen
Corporate Communications juga membuat laporan
bulanan yang termasuk media konvensional dan digital/
social media (jumlah artikel dan konten analisa). Bank juga
terus membangun dan menjalin hubungan dengan media
lokal dan mengikuti prosedur pengelolaan media.

As part of media handling procedure, media monitoring


is conducted by Corporate Communication Department
which includes systematic recording of collection of press
clipping from print media publications and collection of
data from online sources (including social media sites such
as Facebook and Twitter) with escalation path has been
identified depending on significance of the issue. Aside
from daily monitoring with the additional live social media
monitoring, the Corporate Communications Department
also issues a monthly report that include conventional
and digital/social media indicators (number of articles
and content analyses). The Bank also continues building
and maintaining relationship with major local media and
adopts media handling procedure.

Jalur eskalasi dan komunikasi permasalahan telah


dibentuk untuk memastikan komunikasi pesan standar
telah disampaikan kepada setiap karyawan terkait
penyampaian pesan dalam menanggapi liputan media
atau isu reputasi. Juga sebagai bagian dari pengelolaan
Risiko Reputasi, Bank telah menetapkan kebijakan
pengelolaan media.

Escalation and communication path was established to


ensure standard communication message are conveyed
to all respective staff in regards to any media coverage
or reputation issue. Also as part of managing the
Reputational Risk, the Bank has put in place a media
management policy.

Bank telah menetapkan unit spesifik, Customer Care


Unit di bawah Departemen Service Quality untuk
berperan sebagai fungsi kontrol di Bank terkait keluhan
nasabah dan memantau kemajuan solusi. Bank memiliki
sistem pengelolaan keluhan yang digunakan oleh semua

The Bank also has established a specific unit, the


Customer Care Unit under the Service Quality
department to serve as control function within the
Bank in regards to customer complaints and monitor
progress of resolution. To support the matter, the Bank

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

147

4
Profil Perusahaan
Company Profile

148

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

pihak yang terkait dengan keluhan nasabah untuk


mendukung pemantauan kemajuan keluhan nasabah.
Semua keluhan nasabah telah diselesaikan dengan cara
yang baik dan semua aksi koreksi yang dibutuhkan telah
dilaksanakan oleh Bank untuk menyelesaikan masalah.
Aksi responsif telah diambil secara bersamaan dengan
tindak lanjut yang baik sehingga mengurangi dampak
yang lebih jauh terhadap Risiko Reputasi Bank.

has a complaint management system which is used by


all parties related to customer complaint. All customer
complaints were resolved in a good manner and all
necessary corrective actions have been performed by
the Bank to resolve the problems. Responsive action
had been taken together with good follow up hence
minimizing further impact to Banks Reputation Risk.

Sebagai bagian dari proteksi kesadaran nasabah,


Bank telah berpartisipasi dalam kelompok kerja
mediasi perbankan yang telah dilakukan oleh Bank
Indonesia, untuk memberikan pembaharuan informasi
dari setiap anggota kelompok kerja terhadap keluhan
yang telah muncul dan resolusinya. Bank juga telah
mengkomunikasikan kepada nasabah mengenai
keberadaan Bank dalam mediasi perbankan melalui
website dan standing sign di cabang.

As part of the customer protection awareness, the Bank


is participating in the banking mediation workgroup which
is conducted by Bank Indonesia to get updates from the
working group members on a complaint that occurred and
its resolution. The Bank has also communicated to the
customer in relation to the existence of banking mediation
through website and standing sign in the branch.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibilities

Melalui CommCare, Bank terus menjalankan


program CSR, bekerja sama dengan
berbagai lembaga swadaya masyarakat.
Through CommCare, the Bank continues
to undertake its CSR programmes,
partnering with various non-governmental
organizations.

Commonwealth Bank Indonesia percaya


bahwa keberhasilan selalu disertai oleh
tanggung jawab. Pertumbuhan jangka
panjang
dan
kesinambungan
bisnis
sering kali berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan dan harapan masyarakat di
sekitar perusahaan. Bank berkomitmen
untuk sedapat mungkin menanggulangi
berbagai isu sosial dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat sekitarnya,

CommonwealthBank Indonesia believes


that it cannot separate success from
responsibility. Long-term growth and
business sustainability often go handin-hand with meeting the needs and
expectations of the communities where a
company operates. The Bank is committed
to addressing various social issues and
improving the quality of community life
whenever it could.

Sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR), Bank telah merancang
dan menjalankan beberapa program, terdiri
dari program magang di Bank, program
pemahaman finansial dan program filantropis
semuanya dilaksanakan di bawah payung
kegiatan sosial Bank, CommCare.

As part of its Corporate Social Responsibility


(CSR) initiatives, the Bank has designed and
is engaged in a number of programmes,
comprising of an internship programme,
a financial literacy programme, and a
philanthropic programme all of which are
carried out under the Banks CommCare
social activities.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

149

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

Menanamkan Budaya Filantropis

Cultivating a Philanthropic Culture

Melalui CommCare, Bank terus menjalankan


program CSR, bekerja sama dengan
berbagai lembaga swadaya masyarakat.
Program-program tersebut mencakup:

Through CommCare, the Bank continues


to undertake its CSR programmes,
partnering with various non-governmental
organizations. They include:


Habitat For Humanity:

CommonwealthBank for Community
has partnered with Habitat for
Humanity,
a
non-governmental
organisation that is devoted to building
simple, decent and affordable housing
for communities in select rural areas of
West Java. Bank staffs are encouraged
to put in voluntary hours to help build
these homes. In fact, since 2012 the
programme has been expanded to
include staffs volunteering to teach
elementary school students in the
surrounding area.


Habitat for Humanity:
Commonwealth
Bank
bermitra
dengan Habitat for Humanity, suatu
lembaga swadaya masyarakat yang
bertujuan membangun perumahan
yang sederhana, layak dan terjangkau
untuk masyarakat di pedesaan Jawa
Barat. Karyawan Bank dihimbau untuk
menyumbangkan jam kerja, membantu
pembangunan perumahan tersebut.
Bahkan, sejak tahun 2012, program ini
telah berkembang dengan sumbangan
karyawan yang secara sukarela
mengajar murid-murid sekolah dasar di
wilayah sekitar program ini.

150

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

Shave for Hope:


Suatu program dunia yang membantu
menyelamatkan
anak-anak
yang
menderita kanker. Di Indonesia, Bank
bekerja sama dengan Yayasan Pita
Kuning Anak Indonesia dan AMSA
Indonesia (Asian Medical Student
Association)
menyelenggarakan
kampanye Shave for Hope sebuah
program penggalangan dana di
mana
sukarelawan
memangkas
rambutnya
untuk
mengumpulkan
dana dan meningkatkan kesadaran
akan
penderitaan
anak-anak
yang berpenyakit kanker. Selain
menyumbangkan
dana
untuk
perawatan kanker, program ini juga
menyelenggarakan acara hiburan yang
dapat dinikmati oleh para pasien anakanak tersebut.

ANZA Social Welfare:


ANZA adalah sebuah asosiasi Australia
New-Zealand yang selama beberapa
tahun telah melaksanakan berbagai
program kesejaheraan sosial di
Indonesia. Bank berpartisipasi dalam
sebuah program yang mendukung
pengembangan dan pendidikan bagi
anak kurang mampu untuk memperbaiki
kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

Shave for Hope:


The programme is a global movement
to help save children from cancer. In
Indonesia, the Bank cooperated with
Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia
(the Yellow Ribbon Foundation for
Indonesian Children) and AMSA
Indonesia (the Indonesian chapter of
the Asian Medical Student Association)
to undertake the Shave for Hope
campaign a fund raising event where
volunteers shave their heads to raise
funds and awareness for the plight
of children with cancer. In addition to
donating funds for cancer treatments,
the programme also helps organise fun
activities for young patients to enjoy.

ANZA Social Welfare:


ANZA is the Australia New-Zealand
Association that for many years has
undertaken various social welfare
programmes in Indonesia. The Bank
participates in a program that supports
the development and education of
underpriviliged children to improve their
health and welfare in general.

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

151

4
Profil Perusahaan
Company Profile

152

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

Program Sumbangsih Sosial:


Bank terus aktif dalam berbagai progam
sumbangsih sosial termasuk donor
darah kepada Palang Merah Indonesia,
khitanan masal untuk anak yatimpiatu, dan penggalangan dana untuk
biaya perawatan medis atau layanan
kesehatan. Bank juga membantu
menggalang dana melalui Canada Cup
Golf Tournament dan US Memorial Golf
Day Tournament, di mana dana yang
terkumpul disumbangkan pada anakanak di perkampungan di sekitarnya.

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

Charity Programmes:
the Bank is continuously engaged in
various charity programmes including
blood donation to the Indonesian Red
Cross, mass circumcision for children
from orphanages, and fund raising
for medical treatment or health care
services. The Bank also helped raise
charity funds through the Canada Cup
Golf Tournament and the US Memorial
Golf Day Tournament, in which funds
were raised for children welfare in
nearby villages.

Kampanye Pemahaman Finansial

Financial Literacy Campaign

Sebagai pemimpin pasar di bidang


wealth management di Indonesia, Bank
menyadari akan kurangnya kesadaran
masyarakat luas akan pengetahuan dasar
praktis di bidang keuangan pribadi. Hal
ini mendorong Bank untuk mengadakan
program edukasi guna meningkatkan
pemahaman akan perencanaan keuangan
pribadi bagi mereka yang dapat memetik
manfaat dari pengetahuan praktis mengenai
perencanaan keuangan pribadi yang sehat.
Program ini telah diselenggarakan melalui
berbagai media dan forum, termasuk melalui
website Bank, road show, lokakarya dan
pertemuan tatap muka dengan komunitas
media, mahasiswa, karyawan perusahaan
dan lainnya.

As a leader in the field of wealth management


in Indonesia, the Bank recognises the
lack of awareness in basic and practical
knowledge of personal finance within
communities at large. This has led the Bank
to provide a financial education program
aimed at increasing financial literacy among
those who would benefit from having a
practical knowledge of sound personal
financial planning. This programme has
been delivered through various means and
forums, including through the Banks official
website, road shows, workshops and faceto-face meetings with media communities,
college students, office workers and many
others.

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Salah satu program Bank untuk mendidik


masyarakat dalam bidang keuangan
pribadi dan peluang berinvestasi adalah
BelajarInvestasi,
ditujukan
kepada
komunitas masyarakat kelas menengah
melalui media sosial, Twitter dan Facebook,
yang melibatkan mereka dalam diskusi
mengenai keuangan pribadi dan informasi
mengenai bagaimana memulai berinvestasi
atau bagaimana mencapai target finansial
mereka.

One of the Banks recent financial literacy


programmes to educate the market
in personal financial and investment
opportunities is called BelajarInvestasi
(learn to invest), targeting the middle class
communities through the social media,
Twitter and Facebook engaging them in
discussions over personal finance and
information on how to start investing or
achieve their financial goals.

Program Magang

Internship Programme

Program ini ditujukan kepada muridmurid lulusan SMA dan mahasiswa yang
berprestasi di bidangnya masing-masing
untuk mendapatkan kesempatan magang
di Bank. Selain mendapatkan pengalaman
kerja yang berharga, mereka juga terekspos
ke suasana kerja yang riil dan profesi di bidang
perbankan. Bank juga meyakini bahwa
program magang tersebut merupakan cara
yang baik dalam membantu generasi muda
Indonesia mempersiapkan karir profesional
mereka di masa depan.

This programme is aimed at providing


opportunities for secondary school graduates
or college students who excel in their studies
to get an opportunity for an apprenticeship
with the Bank. In addition to obtaining
valuable work experience, students are
exposed to the real work environment and
to the profession of banking. The Bank also
believes that the Internship Programme is a
good way to help prepare young Indonesians
for their professional lives ahead of them.

Program CSR di Masa Depan

CSR Programmes in Future

Bank akan terus membantu meningkatkan


pemahaman finansial masyarakat Indonesia
dengan memanfaatkan kampanye edukasi
finansial yang tengah dijalankan saat ini.
Rencana ke depan adalah menambah
jumlah sesi berbagi di bidang investasi dan
merambah ke lebih banyak kota besar lainnya
di Indonesia. Selain itu, Bank terus mencari
peluang kerja sama dengan berbagai
yayasan dan organisasi berbasis komunitas
lainnya untuk memberikan kontribusi lebih
besar lagi kepada masyarakat sekeliling di
masa depan.

The Bank will continue to help improve


financial literacy in Indonesia by leveraging
on current education campaigns. A concrete
plan is to extend the number of investment
sharing sessions and reach out to more
major cities in Indonesia. In addition, the
Bank constantly seeks partnerships with
foundations and other community based
organisations to contribute more to its
communities in the future.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

153

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

FINANCIAL REPORT

LAPORAN KEUANGAN

4
Profil Perusahaan
Company Profile

154

Commonwealth Bank 2012 Laporan Tahunan

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

PT BANK COMMONWEALTH DAN


ANAK PERUSAHAAN /
PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
LAPORAN KEUANGAN DAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER 2012 DAN/AND 2011

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes
ASET
Kas
Giro pada Bank Indonesia

31 Desember/ 31 Desember/
December
December
2012
2011

1 Januari/
January
2011

2e,2g,5

222,150

174,008

186,459

2e,2f,2h,6

941,725

1,062,606

499,159

565,452

400,667

147,001

673,006
811,039

958,216
1,378,579

1,817,460
2,159,186

445,022
77,093

493,671
53,666

22,677

ASSETS
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts
with other banks
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Marketable securities
Securities purchased
under resale agreements
Derivative receivables

5,818,964

Loans, net of allowance


for impairment losses of
Rp 71,780 in 2012
(31 December 2011:
Rp 73,447; 1 January 2011:
Rp 53,041)

10,232

Acceptance receivables, net


of allowance for impairment
losses of Rp 2 in 2012
(31 December 2011: Rp 46;
1 January 2011: Rp 103)

Giro pada bank lain


2e,2f,2h,2y,7,32
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
2e,2f,2i,2y,8,32
Efek-efek
2e,2f,2j,2y,9,32
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
2f,2k,10
Tagihan derivatif
2f,2l,2y,11,32
Pinjaman yang diberikan,
setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai
sebesar Rp 71.780 pada tahun
2012 (31 Desember 2011:
Rp 73.447; 1 Januari 2011:
Rp 53.041)
2e,2f,2m,2y,12,32
Tagihan akseptasi, setelah
dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar
Rp 2 pada tahun 2012
(31 Desember 2011: Rp 46;
1 Januari 2011: Rp 103)
2e,2f,2n,13
Aset tidak berwujud,
setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar Rp 125.305
pada tahun 2012
(31 Desember 2011: Rp 113.187)
(1 Januari 2011: Rp 111.332)
2d,2p,14,38
Investasi dalam saham, setelah
dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar
Rp 64 pada tahun 2012
(31 Desember 2011: Rp 32;
1 Januari 2011: Rp 32)
2o,2y,15,32
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan
sebesar Rp 348.993 pada
tahun 2012 (31 Desember 2011:
Rp 321.804; 1 Januari 2011:
Rp 258.953)
2p,16,38
Aset pajak tangguhan, bersih
2u,18d
2e,2f,2q,2y,
Aset lain-lain
17,32,38
JUMLAH ASET

CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

9,898,961

2,832

129,648

9,744,411

4,603

98,204

Intangible assets,
net of accumulated amortisation
of Rp 125,305 in 2012
(31 December 2011: Rp 113,187;
59,857
1 January 2011: Rp 111,332)

32

32

261,337
27,831

311,417
20,018

323,072
8,598

Investment in shares, net of


allowance for impairment
losses of Rp 64 in 2012
(31 December 2011: Rp 32;
1 January 2011: Rp 32)
Fixed assets, net of
accumulated depreciation
of Rp 348,993 in
2012 (31 December 2011:
Rp 321,804; 1 January 2011:
Rp 258,953)
Deferred tax assets, net

324,922

448,534

491,139

Other assets

14,381,018

15,148,632

11,543,836

TOTAL ASSETS

Lampiran - 1/1- Schedule


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these
consolidated financial statements.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

31 Desember/
December
2012

Catatan/
Notes

31 Desember/
December
2011

1 Januari/
January
2011

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Medium Term Notes
Utang pajak:
Utang pajak kini
Utang pajak lainnya
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi
Liabilitas lain-lain

LIABILITIES AND EQUITY


2e,2f,2r,2y,19,32
2e,2f,2s,20
2f,2l,2y,11,32
2e,2f,2n,13
2f,2t,21
2u,18a
2u,18b
2f
2e,2f,2v,
2y,22,32

JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada
pemilik entitas induk Bank
Modal saham:
Modal saham dengan nilai nominal
sebesar Rp 1.000.000
(Rupiah penuh) per saham
Modal dasar - 4.000.000
lembar saham pada 2012
(31 Desember 2011:
4.000.000 saham; 1 Januari 2011:
1.500.000 saham)
Modal ditempatkan dan
disetor penuh - 1.818.420
saham pada 2012
(31 Desember 2011: 1.818.420 saham
1 Januari 2011: 1.134.500 saham )
24
Tambahan modal disetor
Keuntungan/(kerugian) yang
belum direalisasi atas
efek-efek yang tersedia
untuk dijual, setelah dikurangi
pajak tangguhan
2f,2j
Saldo laba
- Sudah ditentukan penggunaannya
25
- Belum ditentukan penggunannya

Kepentingan non-pengendali
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS

LIABILITIES
Deposits from customers
Deposits from other banks
Derivative payables
Acceptance payables
Medium Term Notes
Tax liabilities:
3,854
Current tax liabilities
21,771
Other tax liabilities
Estimated lossed on commitments
4,290
and contingencies

11,376,513
312,119
1,636
2,834
348,845

12,194,756
247,677
12,901
4,649
497,565

22,528
15,437

31,323
16,432

255,333

195,019

98,498

Other liabilities

12,335,245

13,200,322

10,305,423

TOTAL LIABILITIES

1,134,500
25,097

EQUITY
Equity attributable to
equity holders
of the Bank
Share capital:
Share capital with par value
Rp 1,000,000 (full Rupiah
amount) per share
Authorised - 4,000,000
shares in 2012
(31 December 2011: 4,000,000
shares; 1 January 2011:
1,500,000 shares)
Issued and fully paid 1,818,420 shares in 2012
(31 December 2011: 1,818,420
shares; 1 January 2011:
1,134,500 shares)
Additional paid-up capital

1,818,420
25,097

1,818,420
25,097

9,786,348
374,517
5,810
10,335
-

Unrealised gain/(loss) on
available for sale
marketable securities,
net of deferred tax
Retained earnings
Appropriated Unappropriated -

765

(5,070)

161

14,911
186,251

17
109,523

17
78,324

2,045,444

1,947,987

1,238,099

329

323

314

Non-controlling interest

2,045,773

1,948,310

1,238,413

TOTAL EQUITY

14,381,018

15,148,632

11,543,836

TOTAL LIABILITIES AND


EQUITY

2c,2d,23

Lampiran - 1/2- Schedule


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these
consolidated financial statements.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

Catatan/
Notes

2012

2011

PENDAPATAN DAN BEBAN


OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Beban bunga

OPERATING INCOME AND


EXPENSES
2w,2y,26,32
2w,2y,27,32

Pendapatan bunga bersih


PENDAPATAN OPERASIONAL
LAINNYA
Provisi dan komisi selain
dari pinjaman yang diberikan
Keuntungan transaksi
mata uang asing
Keuntungan dari perubahan
nilai wajar instrumen keuangan
Pendapatan lainnya

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA


Beban cadangan kerugian
penurunan nilai aset keuangan
dan non keuangan
Umum dan administrasi
Gaji dan tunjangan
Lainnya

1,280,218
(448,972)

1,073,076
(399,921)

831,246

673,155

Net interest income


OTHER OPERATING
INCOME
Non-loan fees and
commissions

2x

314,933

232,192

2e

38,657

62,558

21,655
14,623

40,764
13,176

389,868

348,690

1,221,114

1,021,845

2f,28
29
2y,30,32

PENDAPATAN
OPERASIONAL - BERSIH

(77,924)
(502,962)
(474,228)
(7,180)

(83,961)
(458,687)
(409,255)
(6,885)

(1,062,294)

(958,788)

158,820

63,057

PENDAPATAN DAN BEBAN


BUKAN OPERASIONAL

Interest income
Interest expense

Foreign exchange gains


Gain from changes in fair
value of financial instruments
Other income

OTHER OPERATING
EXPENSES
Allowance for impairment losses
on financial and
non financial assets
General and administrative
Salaries and allowances
Others

OPERATING INCOME - NET


NON OPERATING INCOME
AND EXPENSES

Kerugian penjualan aset tetap dan


agunan yang diambil alih - bersih

(21,677)

(8,280)

Loss on sale of fixed assets and


foreclosed assets - net

BEBAN BUKAN OPERASIONAL

(21,677)

(8,280)

NON OPERATING EXPENSES

LABA SEBELUM
PAJAK PENGHASILAN

137,143

54,777

(45,515)

(23,569)

91,628

31,208

NET INCOME

91,622
6

31,199
9

Net income
attributable to:
Equity holders of the
parent entity
Non-controlling interest

91,628

31,208

Beban pajak penghasilan

2u,18c

LABA BERSIH
Laba yang dapat diatribusikan
kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali

2c,2d,23

INCOME BEFORE TAX


Income tax expense

Lampiran - 2/1- Schedule


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these
consolidated financial statements.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

Catatan/
Notes
LABA BERSIH

2012
91,628

2011
31,208

Pendapatan komprehensif
lain:
Keuntungan/(kerugian) yang
belum direalisasi atas
efek-efek yang tersedia untuk
dijual

NET INCOME
Other comprehensive
income:

2f,2j

Unrealised gains/(losses) on
available for sale marketable
securities

7,780

(6,889)

(Manfaat)/beban pajak penghasilan

(1,945)

1,658

Pendapatan/(beban)
komprehensif lain - setelah pajak

5,835

(5,231)

97,463

25,977

TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME

97,457
6

25,968
9

Comprehensive
income attributable to:
Equity holders of
the parent entity
Non-controlling interest

97,463

25,977

JUMLAH LABA
KOMPREHENSIF
Laba komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali

2c,2d,23

Income tax (benefit)/expense


Other comprehensive
income/(expense) - net of tax

Lampiran - 2/2- Schedule


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these
consolidated financial statements.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to equity holders of the parent

Catatan/
Notes

Saldo pada tanggal


31 Desember 2010

Penerbitan saham baru


Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
Laba bersih
Saldo pada tanggal
31 Desember 2011

24

2f,2j

Modal saham/
Share capital

Tambahan
modal disetor/
Additional
paid-up capital

Keuntungan/(kerugian)
yang belum direalisasi
atas efek-efek yang
tersedia untuk dijual,
setelah dikurangi
pajak tangguhan/
Unrealised gain/(loss)
on available for sale
marketable securities,
net of deferred tax

1,134,500

25,097

161

683,920

1,818,420

Belum ditentukan
penggunaannya/
Unappropriated

Jumlah
sebelum
kepentingan
non-pengendali/
Total before
non-controlling
interest

78,324

1,238,099

314

1,238,413

Balance at 31 December 2010

683,920

683,920

Issuance of new shares

(5,231)

(5,231)

(5,231)

Other comprehensive income net of tax

31,199

31,199

31,208

Net income

25,097

(5,070)

1717

109,523

1,947,987

323

1,948,310

Balance at 31 December 2011

Saldo laba/Retained earnings

Sudah ditentukan
penggunaannya/
Appropriated

1717

Kepentingan
non-pengendali/
Non-controlling
interest

Jumlah
ekuitas/
Total equity

Lampiran - 3/1 - Schedule


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statement form an integral part of
these consolidated financial statements.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to equity holders of the parent

Catatan/
Notes

Saldo pada tanggal


31 Desember 2011
Sudah ditentukan penggunaannya
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
Laba bersih
Saldo pada tanggal
31 Desember 2012

25

2f,2j

Tambahan
modal disetor/
Additional
paid-up capital

Keuntungan/(kerugian)
yang belum direalisasi
atas efek-efek yang
tersedia untuk dijual,
setelah dikurangi
pajak tangguhan/
Unrealised gain/(loss)
on available for sale
marketable securities,
net of deferred tax

1,818,420

25,097

(5,070)

17

109,523

1,947,987

323

1,948,310

14,894

(14,894)

Appropriated

Modal saham/
Share capital

Belum ditentukan
penggunaannya/
Unappropriated

Jumlah
sebelum
kepentingan
non-pengendali/
Total before
non-controlling
interest

Kepentingan
non-pengendali/
Non-controlling
interest

Saldo laba/Retained earnings

Sudah ditentukan
penggunaannya/
Appropriated

Jumlah
ekuitas/
Total equity

Balance at 31 December 2011

5,835

5,835

5,835

Other comprehensive income net of tax

91,622

91,622

91,628

Net income

1,818,420

25,097

765

14,911

186,251

2,045,444

329

2,045,773

Balance at 31 December 2012

Lampiran - 3/2 - Schedule


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statement form an integral part of
these consolidated financial statements.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

Catatan/
Notes

2012

2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


OPERASI

CASH FLOWS FROM OPERATING


ACTIVITIES

Bunga, provisi dan komisi


yang diterima

1,297,901

Bunga, provisi dan komisi


yang dibayar
Pendapatan operasional lainnya
yang diterima
Beban operasional lainnya
yang dibayar
Beban non-operasional
- bersih yang dibayar
Arus kas dari aktivitas operasi
sebelum perubahan aset
dan liabilitas operasi

1,182,435

(464,755)

(378,351)

402,250

286,132

(986,284)

(746,692)

(21,677)

(11,512)

227,435

332,012

Perubahan dalam aset


dan liabilitas operasi:
Penurunan/(kenaikan)
aset operasi:
Pinjaman yang diberikan
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Aset lain-lain
Penurunan/(kenaikan)
liabilitas operasi:
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Liabilitas lain-lain
Pembayaran pajak penghasilan
selama periode berjalan

Interest, fees and


commissions paid
Other operating income received
Other operating expenses paid
Non-operating expenses net paid
Cash flows from operating
activities before changes in
operating assets and liabilities
Changes in operating assets and
liabilities:

12
10

(224,877) (3,995,881)
48,649
70,950

(493,671)
(78,553)

Decrease/(increase) in
operating assets:
Loans
Securities purchased under
resale agreements
Other assets

19
20

(818,243)
64,442
49,398

2,408,408
(126,840)
14,465

18

(63,804)

(5,798)

Decrease/(increase) in
operating liabilities:
Deposits from customers
Deposits from other banks
Other liabilities
Income tax paid during
the period

(646,050) (1,945,858)

Net cash used for


operating activities

Kas bersih digunakan untuk


aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Hasil penjualan efek-efek - tersedia
untuk dijual
Pembelian efek-efek - tersedia
untuk dijual
Perolehan aset tetap dan
aset tidak berwujud

Interest, fees and


commissions received

CASH FLOWS FROM


INVESTING ACTIVITIES

(907,190)

(469,310)

(81,610)

(96,500)

3,730

17,875

Proceeds from sales of marketable


securities - available for sale
Acquisition of marketable
securities - available for sale
Acquisition of fixed assets
and intangible assets
Proceeds from sale of
fixed assets

602,886

709,791

Net cash provided from


investing activities

1,587,956

14, 16

Hasil penjualan aset tetap


Kas bersih diperoleh dari
aktivitas investasi

1,257,726

Lampiran - 4/1- Schedule


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these
consolidated financial statements.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

Catatan/
Notes

2012

2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


PENDANAAN
Penerbitan saham baru
(Pembayaran)/penerimaan dari
penerbitan Medium Term Notes

CASH FLOWS FROM FINANCING


ACTIVITIES
24

(150,000)

497,565

Issuance of new shares


(Settlement)/proceeds from
Medium Term Notes

Kas bersih (digunakan untuk)/


diperoleh dari aktivitas
pendanaan

(150,000)

1,181,485

Net cash (used for)/provided


from financing activities

PENURUNAN BERSIH KAS


DAN SETARA KAS

(193,164)

21

KAS DAN SETARA KAS


AWAL TAHUN

2,595,497

KAS DAN SETARA KAS


AKHIR TAHUN

2,402,333

683,920

(54,582)

NET DECREASE IN CASH


AND CASH EQUIVALENTS

2,650,079

CASH AND CASH


EQUIVALENTS AT
THE BEGINNING
OF THE YEAR

2,595,497

CASH AND CASH


EQUIVALENTS AT
THE END OF THE YEAR

Kas dan setara kas


terdiri dari:

Cash and cash


equivalents consists of:

Kas

222,150

174,008

Giro pada Bank Indonesia

941,725

1,062,606

Giro pada bank lain - bruto


Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bruto*)

565,452

400,667

673,006

958,216

Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks - gross
Placements with Bank Indonesia
and other banks - gross*)

2,402,333

2,595,497

Total cash and cash equivalents

Jumlah kas dan setara kas


*) Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain dengan jangka waktu
jatuh tempo tiga bulan atau kurang
diklasifikasikan sebagai
kas dan setara kas

Placements with Bank Indonesia*)


and other banks with maturity of
three months or less are
classified as cash and cash
equivalents

Lampiran - 4/2- Schedule


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these
consolidated financial statements.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

1.

INFORMASI UMUM

1. GENERAL INFORMATION

PT Bank Commonwealth (Bank) didirikan


sebagai suatu perseroan terbatas berdasarkan
kerangka hukum negara Republik Indonesia
melalui Akta Notaris No. 63 tanggal 20 Agustus
1996 yang diubah melalui Akta Notaris No. 72
tanggal
12
Desember
1996,
keduanya
dikeluarkan oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
melalui Surat Keputusan No. C2-156 HT 01.01
TH 1997 tanggal 10 Januari 1997. Bank
memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan
dengan rekomendasi dari Bank Indonesia tanggal
11 Juni 1997, dan mulai beroperasi secara penuh
sejak tanggal 1 Juli 1997.

PT Bank Commonwealth (the Bank) was


established as a limited liability company within
the framework of the laws of the Republic of
Indonesia by Notarial Deed No. 63 dated
20 August 1996 and as amended by Notarial
Deed No. 72 dated 12 December 1996 of Notary
Sutjipto, S.H.,M.Kn. The Banks Article of
Association were approved by the Minister of
Justice under Decree No. C2-156 HT 01.01 TH
1997 dated 10 January 1997. The Bank obtained
its banking license from the Minister of Finance
together with the recommendation from Bank
Indonesia on 11 June 1997, and commenced full
banking operations on 1 July 1997.

Berdasarkan Akta Notaris No. 23 tanggal


6 Desember 2007 yang dikeluarkan oleh Notaris
Sutjipto, S.H.,M.Kn. dan Akta Notaris No. 90
tanggal 16 November 2007 yang dikeluarkan oleh
Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., manajemen dan
pemegang saham utama Bank dan Bank Arta
Niaga
Kencana
(ANK)
melaksanakan
penggabungan usaha ANK ke dalam Bank
sehingga
menjadi
satu
badan
hukum.
Penggabungan usaha kedua bank tersebut
berlaku efektif pada tanggal 31 Desember 2007
dan dicatat dengan menggunakan metode
akuntansi pembelian (lihat Catatan 2d.2).

By virtue of Notarial Deed No. 23 dated


6 December 2007 of Notary Sutjipto, S.H.,M.Kn.
and Notarial Deed No. 90 dated 16 November
2007 of Notarial Sutjipto, S.H.,M.Kn. both
management and majority shareholders of the
Bank and Bank Arta Niaga Kencana (ANK)
formalised the merger plan of ANK with the Bank
as one legal entity. The merger of the two banks
became effective on 31 December 2007 and
accounted for using the purchase method of
accounting (refer to Note 2d.2).

Penggabungan usaha ini telah disetujui oleh


Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur
Bank
Indonesia
No.
9/65/KEP.GBI/2007
tertanggal 10 Desember 2007. Penggabungan
usaha antara Bank dan ANK juga telah diterima
dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia melalui
surat No.
C-UM.HT.01.10-6720
tertanggal
27 Desember 2007 dan berlaku efektif sejak
tanggal 31 Desember 2007.

The merger was approved by Bank Indonesia


through the Governor of Bank Indonesias
Decision Letter No. 9/65/KEP.GBI/2007 dated
10 December 2007. The merger between the
Bank and ANK was accepted and recorded by the
Minister of Justice and Human Rights of the
Republic
of
Indonesia
through
letter
No. C-UM.HT.01.10-6720 dated 27 December
2007 with an effective date of 31 December 2007.

Pada tanggal 23 Juli 2008, melalui surat


No. KEP-812/WPJ.04/2008,
Departemen
Keuangan Republik Indonesia - Direktorat
Jenderal Pajak telah menyetujui penggunaan nilai
buku atas pengalihan harta dalam rangka
penggabungan usaha antara Bank dan ANK.

On 23 July 2008, through its letter


No. KEP-812/WPJ.04/2008,
Department
of
Finance of the Republic of Indonesia - Directorate
General of Tax approved the use of book value
on assets transfer in the merger between the
Bank and ANK.

Bank menyediakan pelayanan jasa perbankan


ritel dan komersial, penyaluran reksadana, dan
produk perbankan lainnya.

The Bank provides retail and commercial banking


services, mutual fund distribution, and other
banking products.

Lampiran - 5/1 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

1.

INFORMASI UMUM (lanjutan)

1.

GENERAL INFORMATION (continued)

Setelah pendiriannya, Anggaran Dasar Bank


telah mengalami beberapa kali perubahan,
diantaranya perubahan yang penting adalah
sebagai berikut:

After its establishment, the Banks Article of


Association have been amended from time to
time, where such significant amendments are as
follows:

Berdasarkan Akta Notaris No. 52 tertanggal


15 Desember 2010 oleh Notaris F.X. Budi
Santoso Isbandi, S.H., terkait dengan
penambahan modal ditempatkan dan disetor
penuh sebesar Rp 221.000. Perubahan ini
telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.1032913
tanggal
22
Desember
2010.
Berdasarkan surat No. 13/10/DPB2/TPB2-2
tanggal 20 Januari 2011, peningkatan modal
ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat
dalam administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No. 52 dated


15 December 2010 of Notary F.X. Budi
Santoso Isbandi, S.H., in relation to increase
in issued and fully paid capital amounting Rp
221,000. This amendment has been
approved by the Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia through
letter No. AHU-AH.01.10-32913 dated 22
December 2010. Based on letter No.
13/10/DPB2/TPB2-2 dated 20 January 2011,
the increase in issued and paid-up capital
has been recorded in Bank Indonesias
administration.

Berdasarkan Akta Notaris No. 81 tertanggal


24 Juni 2011 oleh Notaris F.X. Budi Santoso
Isbandi, S.H., terkait dengan penambahan
modal ditempatkan dan disetor penuh
sebesar Rp 234.882. Perubahan ini telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.1022103 tanggal 14 Juli 2011. Berdasarkan
surat No. 13/88/DPB2/TPB2-2 tanggal 5
Desember
2011,
peningkatan
modal
ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat
dalam administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No. 81 dated


24 June 2011 of Notary F.X. Budi Santoso
Isbandi, S.H., in relation to increase in
issued and fully paid capital amounting Rp
234,882. This amendment has been
approved by the Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia through
letter No. AHU-AH.01.10-22103 dated 14
July
2011.
Based
on
letter
No.
13/88/DPB2/TPB2-2 dated 5 December
2011, the increase in issued and paid-up
capital has been recorded in Bank
Indonesias administration.

Berdasarkan Akta Notaris No. 2 tertanggal 1


November 2011 oleh F.X. Budi Santoso
Isbandi, S.H., terkait dengan penambahan
modal dasar sebesar Rp 2.500.000.
Perubahan ini telah mendapat persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui surat No. AHU53979.AH.01.02 tanggal 4 November 2011.
Berdasarkan surat No. 13/88/DPB2/TPB2-2
tanggal 5 Desember 2011, peningkatan
modal dasar tersebut telah dicatat dalam
administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No. 2 dated 1


November 2011 of F.X. Budi Santoso
Isbandi, S.H., in relation to increase in
authorised capital amounting Rp 2,500,000.
This amendment was approved by the
Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia through letter No.
AHU-53979.AH.01.02 dated 4 November
2011.
Based
on
letter
No.
13/88/DPB2/TPB2-2 dated 5 December
2011, the increase in authorised capital has
been recorded in Bank Indonesias
administration.

Berdasarkan Akta Notaris No. 4 tertanggal 5


Desember 2011 oleh notaris F.X. Budi
Santoso Isbandi, S.H., terkait dengan
penambahan modal ditempatkan dan disetor
penuh sebesar Rp 449.038. Perubahan ini
telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.1039928 tanggal 8 Desember 2011.

Pursuant to the Notarial Deed No.4 dated 5


December 2011 of notary F.X Budi Santoso
Isbandi, S.H., in relation to the increase in
issued and fully paid capital amounting Rp
449,038. This amendment was approved by
the minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia through letter No.
AHU-AH.01.10-39928 dated 8 December
2011.

Lampiran - 5/2 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

1.

INFORMASI UMUM (lanjutan)

1.

GENERAL INFORMATION (continued)

Berdasarkan surat No. 13/101/DPB2/TPB2-2


tanggal 30 Desember 2011, peningkatan modal
ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat
dalam administrasi Bank Indonesia.

Based on letter No.13/101/DPB2/TPB2-2 dated


30 December 2011, the increase in issued and
paid-up capital has been recorded in Bank
Indonesias administration.

Setelah perubahan-perubahan tersebut di atas,


anggaran dasar Bank terakhir diubah dengan
Akta Notaris No. 20 tertanggal 4 Desember 2012
oleh Notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., terkait
dengan tugas dan kewenangan Direksi.
Perubahan ini telah mendapatkan Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT
Bank Commonwealth dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui
surat
No.
AHU-AH.01.10-45370
tanggal
20 Desember 2012.

After such above mentioned amendments, the


Banks Article of Association was latest amended
by Notarial Deed No. 20 dated 4 December 2012
of Notary Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., in relation
to the duties and authorities of Directors. This
amendment was received the Acknowledgement
of Receipt of the Notice of the Amandement of
Data of PT Bank Commonwealth by the Minister
of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia through letter No. AHU-AH.01.1045370 dated 20 December 2012.

Kantor pusat Bank berlokasi di Wisma


Metropolitan II, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 31, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2012,
Bank memiliki 91 kantor cabang dan outlet di
Indonesia (31 Desember 2011: 85) dan 2.043
karyawan (31 Desember 2011: 1.796 karyawan).

The Banks head office is located at Wisma


Metropolitan II, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 31, Jakarta. As at 31 December 2012, the Bank
has 91 branches and outlets in Indonesia
(31 December 2011: 85) and has 2,043
employees
(31
December
2011:
1,796
employees).

a. Dewan Komisaris dan Direksi

a.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank


pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
adalah sebagai berikut:

Board of Commisioners and Directors


The composition of the Banks Boards of
Commissioners and Directors as at
31 December 2012 and 2011 are as follows:

2012

2011

Komisaris Independen

Geoffrey David Coates


Craig Anthony Carland
Suwartini1)
Franciskus Antonius
Alijoyo2)

Geoffrey David Coates


Craig Anthony Carland
Jeffrey Turangan
Franciskus Antonius
Alijoyo2)

Direksi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Kepatuhan

Antonio Da Silva Costa3)


Ian Philip Whitehead
Mia Patria Bernardhi
Dhien Tjahajani5)

Antonio Da Silva Costa


Andriaan Laoh 4)
Ian Philip Whitehead
Mia Patria Bernardhi
Mia Patria Bernardhi6)

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris Independen

Board of Commissioners
President Commissioner
Vice President Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors
President Director
Vice President Director
Director
Director
Director of Compliance

1)

Suwartini diangkat sebagai Komisaris Independen Bank melalui Rapat


Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) tanggal
23 November 2012 dan sebelumnya telah disetujui melalui Surat Bank
Indonesia tanggal 7 November 2012 No.14/137/GBI/DPIP/Rahasia.

1)

Suwartini was appointed as Independent Commisioner of the Bank by


way of Extraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary
GMS) dated 23 November 2012 and was previously approved by Bank
Indonesias
Letter
dated
7
November
2012
No.14/137/GBI/DPIP/Rahasia.

2)

Franciskus Antonius Alijoyo berhenti menjabat sebagai Komisaris


Independen Bank sejak 28 Februari 2013 dan telah disahkan melalui
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa)
tanggal 26 Februari 2013.

2)

Franciskus Antonius Alijoyo stopped serving as Independent


Commissioner of the Bank from 28 February 2013 by way of the
Extraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS)
dated 26 February 2013.

3)

Antonio Da Silva Costa dipilih kembali sebagai Presiden Direktur Bank


melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar
Biasa) tanggal 15 Mei 2012 untuk masa bakti selama 2 (dua) tahun
berikutnya.

3)

Antonio Da Silva Costa was re-appointed as President Director of the


Bank by way of Extraordinary General Meeting of Shareholders dated
15 May 2012 for the next 2 (two) years terms of office.

4)

Andriaan Laoh berhenti menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur


Bank sejak 31 Desember 2012 dan telah disahkan melalui Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) tanggal
29 Oktober 2012.

4)

Andriaan Laoh stopped serving as Vice President Director of the Bank


from 31 December 2012 by way of the Extraordinary General Meeting of
Shareholders (Extraordinary GMS) dated 29 October 2012.

Lampiran - 5/3 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

1.

INFORMASI UMUM (lanjutan)

1.

a. Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan)

b.

GENERAL INFORMATION (continued)


a.

Board of Commisioners and Directors


(continued)

5)

Dhien Tjahajani diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham


Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) tanggal 26 April 2012 dan sebelumnya
telah disetujui melalui surat Bank Indonesia tanggal 9 April 2012
No.14/34/GBI/DPIP/Rahasia.

5)

Dhien Tjahajani was appointed by way of the Extraordinary General


Meeting of Shareholder (Extraordinary GMS) dated 26 April 2012 and
was previously approved by Bank Indonesias letter dated 9 April 2012
No. 14/34/GBI/DPIP/Rahasia.

6)

Mia Patria Bernardhi diangkat melalui Surat Pengangkatan No.


HRPA/12/261-2011 sebagai Direktur Kepatuhan Sementara
menggantikan Tuti Hartini yang mengundurkan diri dari jabatannya
selaku Direktur Kepatuhan yang berlaku efektif sejak tanggal
29 Desember 2011 dan telah disahkan melalui Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) tanggal 15
Desember 2011.

6)

Mia Patria Bernardhi was appointed by way of Letter of Appointment No.


HRPA/12/261-2011 as Director of Compliance Ad Interim replacing Tuti
Hartini that tendered her resignation from her title as Director of
Compliance which put into effect on 29 December 2011 by way of the
Extraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS)
dated 15 December 2011.

Anak Perusahaan

b.

Bank memiliki Anak Perusahaan berikut pada


tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

Anak Perusahaan/
Subsidiary
PT Commonwealth
Securities (dalam likuidasi/
in liquidation)

Domisili/
Domicile
Jakarta

Jenis
usaha/
Nature of
business

Subsidiary
The Bank had ownership interests in the
following Subsidiary as at 31 December 2012
and 2011:
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
2012
2011

Perusahaan efek/
Securities company

99%

99%

Jumlah aset/
Total assets
2012
2011
33,012

32,512

Pada tanggal 16 Maret 2009, Bank


menyetorkan uang muka setoran modal
sebesar Rp 29.700 di PT Commonwealth
Securities,
sebuah
perusahaan
yang
melakukan
kegiatan
usaha
sebagai
perusahaan efek dan perantara pedagang
efek, yang didirikan tanggal 23 Desember
2008. Uang muka setoran modal tersebut
setara
dengan
99%
modal
saham
PT Commonwealth Securities yang disetor
penuh.

On 16 March 2009, the Bank made an


advance for share subscriptions amounting to
Rp 29,700 in PT Commonwealth Securities,
a company which carries out businesses as a
securities company and as a stockbroker,
which was established on 23 December
2008. The advance for share subscriptions
equals to 99% of paid up capital of
PT Commonwealth Securities.

Berdasarkan
persetujuan
dari
Bank
Indonesia atas penyertaan saham di
PT Commonwealth Securities yang diperoleh
melalui surat No. 11/76/DPB2/TPB2-6
tanggal 9 Mei 2009, Bank mencatat uang
muka setoran modal sebagai penyertaan
saham di PT Commonwealth Securities,
sehingga PT Commonwealth Securities
menjadi Anak Perusahaan dari Bank.

Based on the approval from Bank Indonesia


to invest in PT Commonwealth Securities
through its letter No. 11/76/DPB2/TPB2-6
dated 9 May 2009, the Bank recorded the
advance for share subscriptions as
investments in shares at PT Commonwealth
Securities, resulting in PT Commonwealth
Securities being a Subsidiary of the Bank.

PT
Commonwealth
Securities
telah
memperoleh ijin operasi dari Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) melalui surat
No.
KEP-01/BL/PPE/2009
tanggal
27 Oktober 2009. Pada tanggal 31 Desember
2011, PT Commonwealth Securities belum
beroperasi secara komersial.

PT Commonwealth Securities has obtained


an operational license from the Capital
Market and Financial Institution Supervisory
Agency (Bapepam-LK) through its letter No.
KEP-01/BL/PPE/2009 dated 27 October
2009.
As
at
31 December
2011,
PT Commonwealth Securities has not started
its commercial operations yet.

Lampiran - 5/4 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

1.

INFORMASI UMUM (lanjutan)


b.

2.

1.

Anak Perusahaan (lanjutan)

GENERAL INFORMATION (continued)


b.

Subsidiary (continued)

Pada
tanggal
6
Maret
2012,
PT
Commonwealth
Securities
dan
Bank,
pemegang saham PT Commonwealth
Securities
telah
memutuskan
untuk
mengembalikan
ijin
usaha
sebagai
perusahaan efek dan perantara pedagang
efek kepada Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
dan menerima persetujuan Pencabutan ijin
usaha perusahaan efek sebagai perantara
pedagang efek melalui surat Bapepam-LK
tertanggal 6 Agustus 2012.

On 6 March 2012, PT Commonwealth


Securities and Bank, as the controlling
shareholder of PT Commonwealth Securities,
decided to return the Companys license as a
securities company and stock-broker to
Capital Market and Financial Institution
Supervisory Board (Bapepam-LK), and
received approval Revocation of operating
license as a securities company and as a
stock-broker through Bapepam-LKs letter
dated 6 August 2012.

Pada
tanggal
18
Desember
2012,
manajemen
Anak
Perusahan
telah
memutuskan
untuk
melikuidasi
PT
Commonwealth Securities. Proses likuidasi
akan mulai dilaksanakan tahun 2013.
Likuidasi Anak Perusahaan tidak mempunyai
dampak yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian Bank pada dan
untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2012.

On 18 December 2012, the Subsidiarys


management decided to liquidate PT
Commonwealth Securities. This will take
place during in 2013. The Subsidiarys
liquidation does not significantly impact the
Banks consolidated financial statements as
at and for the year ended 31 December 2012.

KEBIJAKAN AKUNTANSI

2.

ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak


Perusahaan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi
pada tanggal 26 Maret 2013.

The consolidated financial statements of the Bank


and Subsidiary were authorised to be issued by
the Directors on 26 March 2013.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama


yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian Bank dan Anak
Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

Presented below are the principal accounting


policies adopted in preparing the consolidated
financial statements of the Bank and Subsidiary
as at and for the years ended 31 December 2012
and 2011:

a.

a.

Dasar penyusunan
konsolidasian

laporan

keuangan

Basis for preparation of consolidated


financial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun


sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia (SAK).

The consolidated financial statements have


been prepared in accordance Indonesian
Financial Accounting Standards (SAK).

Laporan keuangan konsolidasian disusun


berdasarkan konsep harga perolehan,
kecuali untuk hal-hal dibawah ini:

The consolidated financial statements are


prepared under the historical cost concept,
except for the following matters:

Kontrak derivatif diukur pada nilai wajar.

Instrumen keuangan pada nilai wajar


melalui laporan laba rugi diukur pada
nilai wajar.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
diukur pada nilai wajar.

Lampiran - 5/5 - Schedule

Derivative contracts are measured at fair


value.
Financial instruments at fair value
through profit or loss are measured at
fair value.
Available for sale financial assets are
measured at fair value.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


a.

Dasar penyusunan laporan


konsolidasian (lanjutan)

2.
keuangan

ACCOUNTING POLICIES (continued)


a.

Basis for preparation of consolidated


financial statements (continued)

Laporan keuangan konsolidasian disajikan


dalam mata uang Rupiah, yang merupakan
mata uang pelaporan Bank dan Anak
Perusahaan. Seluruh angka dalam laporan
keuangan konsolidasian ini dibulatkan
menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah
yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.

The consolidated financial statements are


presented in Rupiah, which is the reporting
currency of the Bank and Subsidiary. Figures
in these consolidated financial statements
are rounded to and stated in millions of
Rupiah, unless otherwise stated.

Laporan keuangan konsolidasian disusun


dengan basis akrual, kecuali laporan arus
kas konsolidasian.

The consolidated financial statements are


prepared based on accrual basis, except for
the consolidated statement of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun


dengan
metode
langsung
dengan
mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows are


prepared based on the direct method by
classifying cash flows into operating,
investing and financing activities.

Untuk
keperluan
laporan
arus
kas
konsolidasian, kas dan setara kas meliputi
kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada
bank lain dan penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain dengan jangka
waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang
sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman dan dibatasi penggunaannya.

For the purpose of the consolidated


statement of cash flows, cash and cash
equivalents include cash, current accounts
with Bank Indonesia, current accounts with
other banks and placements with Bank
Indonesia and other banks with maturity of
three months or less, as long as they are not
being pledged as collateral for borrowings or
restricted.

Dalam penyusunan laporan keuangan


konsolidasian sesuai dengan Standar
Akuntansi
Keuangan
di
Indonesia,
dibutuhkan estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi:

The preparation of consolidated financial


statements in conformity with Indonesian
Financial Accounting Standards requires the
use of estimates and assumptions that
affects:

nilai aset dan liabilitas yang dilaporkan,


dan pengungkapan atas aset dan
liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan konsolidasian;
jumlah pendapatan dan beban yang
dilaporkan selama periode pelaporan.

- the reported amounts of assets and

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan


pengetahuan terbaik manajemen atas
kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang
timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang
diestimasi semula.

Although these estimates are based on


managements best knowledge of current
events and activities, actual results may differ
from those estimates.

Secara khusus, informasi mengenai hal-hal


penting yang terkait dengan ketidakpastian
estimasi dan pertimbangan penting dalam
penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki
dampak signifikan terhadap jumlah yang
diakui
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian dijelaskan dalam Catatan 4.

In particular, information about significant


areas of estimation uncertainty and critical
judgements in applying accounting policies
that have significant effect on the amount
recognised in the consolidated financial
statements are described in Note 4.

Lampiran - 5/6 - Schedule

liabilities and disclosure of contingent


assets and liabilities at the date of
consolidated financial statements;
the reported amounts of income and
expenses during the reporting period.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


b.

2.

Perubahan kebijakan akuntansi

ACCOUNTING POLICIES (continued)


b.

Changes in accounting policies

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan


Akuntan
Indonesia
(DSAK-IAI)
telah
melakukan revisi atas beberapa standar
(PSAK)
dan
interpretasi
akuntansi
keuangan (ISAK) yang berlaku efektif pada
tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:

Financial Accounting Standard Board of


Indonesian Institute of Accountants (DSAKIAI) has issued revision of the following
accounting
standards
(SFAS)
and
interpretations of SFAS which become
effective as at 1 January 2012:

- PSAK 10 (Revisi 2010) - Pengaruh

- SFAS 10 (Revised 2010) - The Effects of

Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing,


PSAK 13 (Revisi 2011) - Properti
Investasi,
PSAK 16 (Revisi 2011) - Aset Tetap,
PSAK 18 (Revisi 2010) - Akuntansi dan
Pelaporan berdasarkan Program Manfaat
Pensiun,
PSAK 24 (Revisi 2010) - Imbalan Kerja,

Changes in Foreign Exchange Rates,

- SFAS 13 (Revised 2011) - Investment


Property,

- SFAS 16 (Revised 2011) - Fixed Assets,


- SFAS 18 (Revised 2010) - Accounting and
Reporting by Retirement Benefits Plan,

- SFAS 24 (Revised 2010) - Employee


Benefits,

- PSAK 26 (Revisi 2011) - Biaya Pinjaman,

- SFAS 26 (Revised 2011) - Borrowings

- PSAK 28 (Revisi 2010) - Akuntansi untuk

- SFAS 28 (Revised 2010) - Accounting for

Cost,
Asuransi Kerugian,

Loss Insurance,

- PSAK 30 (Revisi 2011) - Sewa,


- PSAK 33 (Revisi 2010) - Akuntansi untuk

- SFAS 30 (Revised 2011) - Leases,


- SFAS 33 (Revised 2010) - Accounting for

Pertambangan,

General Mining,

- PSAK 34 (Revisi 2010) - Kontrak

- SFAS 34 (Revised 2010) - Construction

Konstruksi,

Contract,

- PSAK 36 (Revisi 2010) - Akuntansi

- SFAS 36 (Revised 2010) - Accounting for

Asuransi Jiwa,

Life Insurance,

- PSAK 45 (Revisi 2010) - Laporan


Keuangan untuk Oraganisasi Nirlaba,
46 (Revisi 2010) - Pajak
Penghasilan,
PSAK 50 (Revisi 2010) - Instrumen
Keuangan: Penyajian,
PSAK 53 (Revisi 2010) - Pembayaran
Berbasis Saham,
PSAK 55 (Revisi 2011) - Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
PSAK 56 (Revisi 2010) - Laba per Saham,
PSAK 60 - Instrumen Keuangan:
Pengungkapan,
PSAK 61 - Akuntansi Hibah Pemerintah
dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah,

- SFAS 45 (Revised 2010) - Financial


Reporting for Non-Profit Organisation,

- PSAK

- SFAS 46 (Revised 2010) - Income Taxes,

- SFAS 50 (Revised 2010) - Financial

- PSAK 62 - Kontrak Asuransi,


- PSAK 63 - Pelaporan Keuangan dalam
Ekonomi Hiperinflasi,
- PSAK 64 - Eksplorasi dan Evaluasi
Sumber Alam,
- PSAK 109 - Akuntansi Zakat dan
Infak/Sedekah,

Instrument: Presentation,

- SFAS 53 (Revised 2010) - Share-Based


Payment,

- SFAS 55 (Revised 2011) - Financial


Instrument: Recognition and Measurement,

- SFAS 56 (Revised 2010) - Earnings per


Share,

- SFAS
-

Lampiran - 5/7 - Schedule

60
Financial
Instrument:
Disclosures,
SFAS 61 - Accounting for Government
Grants and Disclosure of Government
Assistance,
SFAS 62 - Insurance Contract,
SFAS 63 Financial Reporting in
Hyperinflactionary Economies,
SFAS 64 - Exploration and Evaluation of
Mineral Resources,
SFAS 109 - Accounting of Zakat and
Infak/Sedekah,

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


b.

2.

Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)

- PPSAK 7, PPSAK 8, PPSAK 9, dan

ACCOUNTING POLICIES (continued)


b.

Changes
(continued)

dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri,


- ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti,
Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya,
- ISAK 16 - Perjanjian Konsesi Jasa,

- ISAK 18 - Bantuan Pemerintah - Tidak


-

Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas


Operasi,
ISAK 19 - Penerapan Pendekatan
Penyajian Kembali pada PSAK 63,
ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan
Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Sahamnya,
ISAK 22 - Perjanjian Konsensi Jasa:
Pengungkapan,
ISAK 23 - Sewa Operasi Insentif,

- ISAK 24 - Evaluasi Substansi Beberapa


Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk
Legal Sewa,
- ISAK 25 - Hak Atas Tanah,
- ISAK 26 - Penilaian Ulang Derivatif
Melekat.

accounting

policies

- Revocation of SFAS 7, Revocation of

PPSAK 11,

- ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto

in

SFAS 8, Revocation of SFAS 9, and


Revocation of SFAS 11,
Interpretation of SFAS 13 - Hedge of a Net
Investment in a Foreign Operation,
Interpretation of SFAS 15 - The Limit on a
Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and their Interaction,
Interpretation of SFAS 16 - Services
Concession Arrangements
Interpretation of SFAS 18 - Government
Assistance - No Specific Relation with the
Operating Activities,
Interpretation of SFAS 19 - Applying the
Restatement Approach under SFAS 63,
Interpretation of SFAS 20 - Income Taxes Changes in the Tax Status of an Entity or
its Shareholders,
Interpretation of SFAS 22 - Service
Contention Agreement: Disclosures,
Interpretation of SFAS 23 - Incentive
Operation Rental,
Interpretation of SFAS 24 - Substance of
Transaction which Involving a Rental Legal
Form Evaluation,
Interpretation of SFAS 25 - Rights of Land,
Interpretation of SFAS 26 - Revaluation of
Embedded Derivatives.

Berikut ini adalah perubahan standar


akuntansi di atas yang relevan dan
mempunyai dampak yang signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian yang
berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012:

The followings are changes in the above


accounting standards which are relevant and
have significant impact to the consolidated
financial statements effective on 1 January
2012:

PSAK
60:
Pengungkapan

SFAS
60:
Disclosures

Instrumen

Keuangan:

Financial

Instruments:

PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan yang


lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila
dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi
2010), Instrumen Keuangan: Penyajian.
Pengungkapan tersebut antara lain:

SFAS 60 requires more extensive disclosure


of the entitys financial risk management
compared to SFAS 50 (Revised 2010),
Financial Instruments: Presentation. The
requirements consist of the following:

a. Instrumen keuangan yang signifikan atas


posisi keuangan dan performa entitas.
Pengungkapan
ini
sejalan
dengan
pengungkapan sesuai dengan PSAK 50
(Revisi 2010).

a. The significance of financial instruments


for an entitys financial position and
performance.
These
disclosures
incorporate many of the requirements
previously in SFAS 50 (Revised 2010).

Lampiran - 5/8 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


b.

2.

Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)


PSAK
60:
Instrumen
Pengungkapan (lanjutan)

Keuangan:

ACCOUNTING POLICIES (continued)


b.

Changes
(continued)

in

accounting

SFAS
60:
Financial
Disclosures (continued)

policies
Instruments:

b. Informasi kualitatif dan kuantitatif atas


eksposur risiko yang timbul dari instrumen
keuangan,
termasuk
pengungkapan
minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas
dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif
menjelaskan
tujuan
manajemen,
kebijakan dan proses untuk mengelola
risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif
menjelaskan informasi tentang batas
risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan
informasi yang disiapkan secara internal
kepada personel manajemen kunci.

b. Qualitative and quantitative information


about exposure to risks arising from
financial instruments, including specified
minimum disclosures about credit risk,
liquidity risk, and market risk. The
qualitative
disclosures
describe
managements objectives, policies and
processes for managing those risks. The
quantitative
disclosures
provide
information about the extent to which the
entity is exposed to risk, based on
information provided internally to the
entitys key management personnel.

Pada tanggal 19 Oktober 2012, DSAK-IAI


mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 di
atas yang akan efektif pada tanggal
1 Januari 2013. Penerapan dini atas
penyesuaian
tersebut
diperkenankan.
Penyesuaian tersebut terutama terkait
dengan pengungkapan atas asset keuangan,
termasuk
pencabutan
atas
ketentuan
penyajian untuk:

On 19 October 2012, DSAK-IAI issued


improvements to the above SFAS 60 which
will be effective 1 January 2013. Early
adoption of the improvements is permitted.
The improvements mainly relate to the
disclosure of financial assets; including the
removal of the requirements to disclose:

1.

1.

2.

Nilai wajar atas agunan yang digunakan


sebagai jaminan; dan
Nilai tercatat atas asset keuangan yang
belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai yang telah dinegosiasi
ulang.

Bank telah menyertakan pengungkapan yang


dipersyaratkan PSAK 60 untuk laporan
keuangan pada tanggal dan untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2012 dan telah
memutuskan untuk melakukan penerapan
dini atas Penyesuaian PSAK 60 tersebut
sejak 1 Januari 2012.

2.

Fair value of collateral held as security;


and
Carrying amount of financial asset that
are neither past due nor impaired whose
terms have been renegotiated.

The Bank has incorporated the disclosure


requirements of SFAS 60 for the financial
statement as at and for the year ended 31
December 2012 and has decided to early
adopt the improvements made to SFAS 60
above starting 1 January 2012.

Lampiran - 5/9 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


c.

d.

2.

Prinsip-prinsip konsolidasian

ACCOUNTING POLICIES (continued)


c.

Principles of consolidation

Laporan
keuangan
konsolidasian
menggabungkan aset dan liabilitas Bank dan
Anak Perusahaan di mana Bank memiliki
kepemilikan saham dengan hak suara lebih
dari 50% atau dapat dibuktikan adanya
pengendalian.

The consolidated financial statements


incorporate the assets and liabilities of the
Bank and Subsidiary, in which the Bank has
ownership of more than 50% of the voting
rights or the Bank has the ability to control
the entity.

Seluruh transaksi signifikan antar Bank dan


Anak
Perusahaan,
saldo
dan
keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi
dari transaksi tersebut telah dieliminasi
dalam
penyajian
laporan
keuangan
konsolidasian.

All material intercompany transactions,


balances and unrealised gain/(loss) on
transactions between the Bank and
Subsidiary have been eliminated in the
consolidated financial statements.

Kepentingan non-pengendali merupakan


proporsi kepemilikan pemegang saham
minoritas atas hasil usaha dan ekuitas Anak
Perusahaan, dan disajikan secara terpisah
pada masing-masing laporan laba rugi
komprehensif dan laporan posisi keuangan
konsolidasian
berdasarkan
persentase
kepemilikan pemegang saham minoritas
pada Anak Perusahaan tersebut.

Non-controlling interest represents the


minority shareholders proportionate share in
the net income and equity of the Subsidiary
and presented separately in the consolidated
statements of comprehensive income and
financial positions based on the percentage
of ownership of the minority shareholders in
the Subsidiary.

Bila pengendalian atas suatu entitas


diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha
entitas tersebut dimasukan dalam laporan
laba rugi konsolidasian sejak tanggal
pengendalian diperoleh. Bila pengendalian
berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha
entitas tersebut dimasukan ke dalam laporan
keuangan konsolidasian untuk periode di
mana pengendalian masih berlangsung.

Where control of an entity is obtained during


a financial period, its results are included in
the consolidated statement of income from
the date on which control commences.
Where control ceases during a financial
period, its results are included in the
consolidated financial statements for the part
of the period during which control existed.

Akuntansi Bank dan Anak Perusahaan


1.

Anak Perusahaan

d.

Accounting of the Bank and Subsidiary


1.

Anak Perusahaan merupakan suatu


entitas
di
mana
Bank
memiliki
kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak
suara
atau
mampu
menentukan
kebijakan keuangan dan operasional.
Anak
Perusahaan
dikonsolidasikan
secara
penuh
sejak
tanggal
pengendalian dialihkan kepada Bank.

Lampiran - 5/10 - Schedule

Subsidiary
The Subsidiary is an entity in which the
Bank has an interest of more than 50%
of the voting rights or otherwise has the
power to govern the financial and
operating policies. The Subsidiary is fully
consolidated from the date on which the
control is transferred to the Bank.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


d.

2.

Akuntansi Bank dan Anak Perusahaan


(lanjutan)
1.

2.

Anak Perusahaan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


d.

Accounting of the Bank and Subsidiary


(continued)
1.

Subsidiary (continued)

Penyertaan pada Anak Perusahaan


pada Laporan Keuangan Induk Saja

Investment in Subsidiary in the Parent


Company Financial Statements

Sejak 1 Januari 2011, Bank menerapkan


PSAK 4 (Revisi 2009) Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Induk
Saja.
Berdasarkan
PSAK
ini,
penyertaan pada Anak Perusahaan di
Laporan Keuangan Induk Saja dicatat
menggunakan
harga
perolehan
(sebelumnya,
dicatat
menggunakan
metode ekuitas).

Starting 1 January 2011, Bank


implemented SFAS 4 (Revised 2009)
Consolidated and Parent Companys
Financial Statements. Under this SFAS,
investment in Subsidiary is recorded
using cost method in Parent Companys
Financial Statements (previously, it was
recorded using the equity method).

Kebijakan akuntansi yang digunakan


dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian ini telah diterapkan secara
konsisten oleh Anak Perusahaan,
kecuali jika dinyatakan lain.

The accounting policies adopted in


preparing the consolidated financial
statements have been consistently
applied by the Subsidiary, unless
otherwise stated.

Goodwill

2.

Goodwill

Penggabungan usaha dengan ANK


dicatat dengan menggunakan metode
akuntansi pembelian. Biaya akuisisi
diukur sebesar nilai wajar aset yang
diserahkan, saham yang diterbitkan,
atau liabilitas yang diambil alih pada
tanggal akuisisi, ditambah biaya yang
terkait secara langsung dengan akuisisi.
Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar
aset bersih ANK dicatat sebagai
goodwill.

Merger with ANK is accounted for using


the purchase method of accounting. The
cost of an acquisition is measured at fair
value of the assets given up, shares
issued, or liabilities assumed at the date
of acquisition plus costs directly
attributable to the acquisition. The
excess of the acquisition cost over the
fair value of net assets of ANK is
recorded as goodwill.

Goodwill merupakan selisih lebih antara


harga perolehan investasi dan bagian
Bank atas nilai wajar aset bersih
perusahaan yang diakuisisi pada tanggal
akuisisi.

Goodwill represents the excess of the


acquisition cost over the Banks share of
fair value of the acquired companys net
assets at the date of the acquisition.

Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank telah


menghentikan amortisasi goodwill dan
secara berkala melakukan evaluasi
terhadap penurunan nilai goodwill sesuai
PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi
Bisnis. Goodwill untuk selanjutnya
disajikan sebesar nilai wajar awal
dikurangi dengan akumulasi penurunan
nilai (lihat Catatan 14).

Starting 1 January 2011, the Bank


ceased the amortisation of goodwill and
conducts regular evaluation on goodwill
impairment in accordance with SFAS 22
(Revised 2010), Business Combination.
Goodwill is subsequently measured at
cost less accumulated impairment losses
(refer to Note 14).

Lampiran - 5/11 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


d.

2.

Akuntansi Bank dan Anak Perusahaan


(lanjutan)
2.

ACCOUNTING POLICIES (continued)


d.

Goodwill (lanjutan)

Accounting of the Bank and Subsidiary


(continued)
2.

Prior to 1 January 2011, goodwill was


subsequently measured at initial fair
value less accumulated amortisation.
Goodwill is amortised using the straightline method over a period of 5 years. The
Bank determines the estimated useful life
of goodwill based on its assessment of
the acquired company, with consideration
of factors such as potential growth,
expected synergy and others factors
inherent in the acquired company.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011,


goodwill disajikan sebesar nilai wajar
awal dikurangi dengan akumulasi
amortisasi. Goodwill diamortisasi dengan
metode garis lurus selama periode 5
tahun. Bank menentukan estimasi
manfaat
ekonomi
atas
goodwill
berdasarkan penilaian atas perusahaan
yang dibeli, dengan mempertimbangkan
beberapa
faktor
seperti
potensi
pertumbuhan, sinergi yang diharapkan
dan faktor-faktor inheren lainnya.
e.

Penjabaran mata uang asing

Goodwill (continued)

e.

Foreign currency translation

Mata uang pelaporan

Reporting currency

Laporan keuangan konsolidasian disajikan


dalam mata uang Rupiah, yang merupakan
mata uang pelaporan dan fungsional Bank
dan Anak Perusahaan.

The consolidated financial statements are


presented in Rupiah, which is the reporting
and functional currency of the Bank and
Subsidiary.

Transaksi dan saldo

Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan


ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs
yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada
tanggal laporan posisi keuangan, semua aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah Reuters pada
pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat pada
tanggal laporan posisi keuangan.

Transactions
denominated
in
foreign
currencies are translated into Rupiah at the
exchange rates prevailing at the date of the
transaction. At the statement of financial
position date, all monetary assets and
liabilities in foreign currency are translated
into Rupiah based on the Reuters middle rate
at 16:00 Western Indonesian Time prevailing
at statement of financial position date.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang


timbul dari penyelesaian transaksi dalam
mata uang asing dan dari penjabaran aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing, diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian tahun berjalan.

Foreign exchange gains and losses resulting


from the settlement of transactions in foreign
currencies and from the translation of foreign
currencies monetary assets and liabilities are
recognised in the consolidated statement of
income for the year.

Seluruh keuntungan dan kerugian selisih


kurs yang diakui dalam laporan laba rugi
disajikan bersih dalam laporan laba rugi.

All foreign exchange gains and losses


recognised in the statement of income are
presented net in the statement of income.

Lampiran - 5/12 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


e.

2.

Penjabaran mata uang asing (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


e.

Foreign currency translation (continued)

Transaksi dan saldo (lanjutan)

Transactions and balances (continued)

Untuk perubahan nilai wajar atas aset


moneter dalam mata uang asing yang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual,
dibedakan antara selisih kurs yang terkait
dengan
perubahan
biaya
perolehan
diamortisasi dan perubahan lain atas nilai
tercatat efek-efek tersebut.

In the case of changes in the fair value of


monetary assets denominated in foreign
currency classified as available for sale, a
distinction is made between translation
differences resulting from changes in
amortised cost of the security and other
changes in the carrying amount of the
security.

Perubahan selisih kurs yang terkait dengan


perubahan biaya perolehan diamortisasi
diakui di dalam laba rugi dan perubahan
lainnya atas nilai tercatat, kecuali penurunan
nilai, diakui di dalam ekuitas.

Translation differences related to changes in


the amortised cost are recognised in profit or
loss and other changes in the carrying
amount, except impairment, are recognised
in equity.

Selisih kurs atas instrumen keuangan


moneter, seperti efek-efek yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi
dilaporkan sebagai bagian dari keuntungan
dan kerugian akibat perubahan nilai wajar.
Selisih penjabaran atas instrumen keuangan
moneter,
seperti
efek-efek
yang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual
dilaporkan sebagai bagian dalam cadangan
dalam ekuitas.

Translation differences on monetary financial


instruments, such as securities held at fair
value through profit and loss, are reported as
part of the fair value gain or loss. Translation
differences
on
monetary
financial
instruments, such as securities classified as
available for sale financial assets, are
included in the fair value reserve in equity.

Berikut ini adalah kurs mata uang asing


utama yang digunakan untuk penjabaran ke
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2012 dan
2011 (dalam Rupiah penuh):

Below are the major exchange rates used for


translation into Rupiah as at 31 December
2012 and 2011 (in full Rupiah amount):

2012
1 Poundsterling Inggris
1 Euro
100 Yen Jepang
1 Dolar Australia
1 Dolar Amerika Serikat
1 Dolar New Zealand
1 Dolar Singapura
1 Dolar Hongkong

15,515
12,732
11,177
10,007
9,638
7,918
7,879
1,243

2011
13,975
11,715
11,700
9,206
9,068
7,001
6,984
1,167

Lampiran - 5/13 - Schedule

Great Britain Poundsterling 1


Euro 1
Japanese Yen 100
Australian Dollar 1
United States Dollar 1
New Zealand Dollar 1
Singapore Dollar 1
Hongkong Dollar 1

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(i) Aset keuangan

Financial instruments
(i) Financial assets

Bank
dan
Anak
Perusahaan
mengklasifikasikan aset keuangannya
dalam kategori (a) aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan
dan piutang, dan (c) aset keuangan
tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini
tergantung dari tujuan perolehan aset
keuangan
tersebut.
Manajemen
menentukan klasifikasi aset keuangan
tersebut pada saat awal pengakuannya.

The Bank and Subsidiary classifies its


financial assets in the following
categories of (a) financial assets at fair
value through profit and loss, (b) loans
and receivables, and (c) available for
sale financial assets. The classification
depends on the purpose for which the
financial
assets
are
acquired.
Management
determines
the
classification of its financial assets at
initial recognition.

Pada tanggal pelaporan, Bank dan Anak


Perusahaan
tidak
memiliki
aset
keuangan yang diklasifikasikan sebagai
aset keuangan dimiliki hingga jatuh
tempo. Oleh karena itu, kebijakan
akuntansi yang berkaitan dengan
klasifikasi aset keuangan ini tidak
diungkapkan.

At the reporting date, the Bank and


Subsidiary do not have financial assets
classified as held to maturity. Therefore,
the accounting policies related to this
classification are not disclosed.

(a) Aset keuangan yang diukur pada


nilai wajar melalui laporan laba rugi

(a) Financial assets at fair value through


profit or loss

Kategori ini terdiri dari dua subkategori: aset keuangan yang


diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan dan aset keuangan
yang pada saat pengakuan awal
telah ditetapkan oleh Bank dan Anak
Perusahaan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi.

This
category
comprises
two
subcategories:
financial
assets
classified as held for trading, and
financial assets designated by the
Bank and Subsidiary as at fair value
through profit or loss upon initial
recognition.

Aset
keuangan
diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan
jika diperoleh atau dimiliki terutama
untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat atau jika
merupakan bagian dari portofolio
instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek (short-term profit
taking) yang terkini. Derivatif juga
dikategorikan
dalam
kelompok
diperdagangkan, kecuali derivatif
yang ditetapkan dan efektif sebagai
instrumen lindung nilai.

Financial asset is classified as held


for trading if it is acquired or
incurred principally for the purpose
of selling or repurchasing it in the
near term or if it is part of a portfolio
of identified financial instruments
that are managed together and for
which there is evidence of a recent
actual pattern of short-term profit
taking.
Derivatives
are
also
categorised as held for trading
unless they are designated and
effective as hedging instruments.

Lampiran - 5/14 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(i) Aset keuangan (lanjutan)

Financial instruments (continued)


(i) Financial assets (continued)

(a) Aset keuangan yang diukur pada


nilai wajar melalui laporan laba rugi
(lanjutan)

(a) Financial assets at fair value through


profit or loss (continued)

Instrumen
keuangan
yang
dikelompokkan ke dalam kategori ini
diakui pada nilai wajarnya pada saat
pengakuan awal; biaya transaksi
(jika ada) diakui secara langsung ke
dalam
laporan
laba
rugi
konsolidasian. Keuntungan dan
kerugian yang timbul dari perubahan
nilai wajar dan penjualan instrumen
keuangan diakui di dalam laporan
laba rugi konsolidasian dan dicatat
sebagai Keuntungan/ (kerugian)
dari perubahan nilai wajar instrumen
keuangan. Pendapatan bunga dari
instrumen
keuangan
dalam
kelompok diperdagangkan dicatat
sebagai Pendapatan bunga.

Financial instruments included in


this category are recognised initially
at fair value; transaction costs (if
any) are taken directly to the
consolidated statement of income.
Gains and losses arising from
changes in fair value and sales of
these financial instruments are
included directly in the consolidated
statement of income and are
reported as Gains/ (losses) from
increase/ (decrease) in fair value of
financial
instruments.
Interest
income on financial instruments
held for trading are recorded in
Interest income.

(b) Pinjaman
piutang

yang

diberikan

dan

(b) Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan


piutang adalah aset keuangan non
derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif,
kecuali:

Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed


or determinable payments that are
not quoted in an active market, other
than:

yang dimaksudkan oleh Bank


dan Anak Perusahaan untuk
dijual dalam waktu dekat, yang
diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan, serta yang pada
saat pengakuan awal ditetapkan
sebagai diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi;

those that the Bank and


Subsidiary intends to sell
immediately or in the short term,
which are classified as held for
trading, and those that the entity
upon
initial
recognition
designates as at fair value
through profit or loss;

yang pada saat pengakuan awal


ditetapkan
dalam
kelompok
tersedia untuk dijual; atau

those
that
upon
initial
recognition
designates
as
available for sale; or

dalam hal mungkin tidak akan


memperoleh kembali investasi
awal secara substansial kecuali
yang disebabkan oleh penurunan
kualitas pinjaman yang diberikan
dan piutang.

those for which may not recover


substantially all of its initial
investment, other than because
of
loans
and
receivables
deterioration.

Lampiran - 5/15 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

f.

(i) Aset keuangan (lanjutan)


(b) Pinjaman yang
piutang (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


Financial instruments (continued)
(i) Financial assets (continued)

diberikan

dan

Pinjaman yang diberikan dan


piutang pada pengakuan awalnya
diakui pada nilai wajarnya ditambah
provisi dan dikurangi pendapatan/
biaya
transaksi
yang
dapat
diatribusikan secara langsung (jika
ada) dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga
efektif. Pendapatan bunga dari aset
keuangan diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang
dicatat di dalam laporan laba rugi
konsolidasian
dan
dilaporkan
sebagai Pendapatan bunga. Dalam
hal terjadi penurunan nilai, kerugian
penurunan nilai dilaporkan sebagai
pengurang dari nilai tercatat dari
aset keuangan yang diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang, dan diakui di dalam
laporan laba rugi konsolidasian
sebagai
Cadangan
Kerugian
Penurunan Nilai.
(c) Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan dalam kelompok
tersedia untuk dijual adalah aset
keuangan yang ditetapkan untuk
dimiliki untuk periode tertentu di
mana akan dijual dalam rangka
pemenuhan
likuiditas
atau
perubahan suku bunga, valuta asing
atau yang tidak diklasifikasikan
sebagai pinjaman yang diberikan
atau piutang, aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo atau aset
keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi.

Lampiran - 5/16 - Schedule

(b) Loans and receivables (continued)

Loans and receivables are initially


recognised at fair value added/
deducted with directly attributable
transaction income/costs (if any) and
subsequently
measured
at
amortised cost using the effective
interest rate method. Interest income
on financial assets classified as
loans and receivables is included in
the consolidated statement of
income and is reported as Interest
income. In the case of impairment,
the impairment loss is reported as a
deduction from the carrying value of
the financial assets classified as
loan and receivables recognised in
the consolidated statement of
income
as
Allowance
for
impairment losses.

(c) Available-for-sale financial assets


Available-for-sale financial assets
are financial assets that are
intended to be held for indefinite
period of time, which may be sold in
response to needs for liquidity or
changes in interest rates, exchange
rates or that are not classified as
loans and receivables, held to
maturity financial assets or financial
assets at fair value through profit or
loss.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(i) Aset keuangan (lanjutan)

Financial instruments (continued)


(i) Financial assets (continued)

(c) Aset keuangan tersedia untuk dijual


(lanjutan)

(c) Available-for-sale financial assets


(continued)

Aset keuangan tersedia untuk dijual


pada pengakuan awalnya diakui
pada nilai wajarnya dikurangi biaya
transaksi (jika ada) dan selanjutnya
diukur pada nilai wajarnya di mana
keuntungan atau kerugian atas
perubahan nilai wajar diakui pada
laporan perubahan pendapatan
komprehensif lainnya kecuali untuk
kerugian penurunan nilai dan laba
rugi selisih kurs, hingga aset
keuangan dihentikan pengakuannya.

Available-for-sale financial assets


are initial recognised at fair value,
deducted with transaction costs (if
any), and measured subsequently at
fair value with gains and losses
being recognised in the statement of
changes in other comprehensive
income, except for impairment
losses and foreign exchange gains
and losses, until the financial assets
are derecognised.

Jika aset keuangan tersedia untuk


dijual mengalami penurunan nilai,
akumulasi keuntungan atau kerugian
yang
belum
direalisasi
atas
perubahan
nilai
wajar,
yang
sebelumnya diakui pada laporan
perubahan ekuitas, diakui pada
laporan laba rugi konsolidasian.
Pendapatan
bunga
dihitung
menggunakan metode suku bunga
efektif
dan
keuntungan
atau
kerugian
yang
timbul
akibat
perubahan nilai tukar dari aset
moneter
yang
diklasifikasikan
sebagai kelompok tersedia untuk
dijual diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian.

If an available-for-sale financial
asset is determined to be impaired,
the cummulative unrealised gain or
loss from the change in fair value,
which was previously recognised in
the statement of changes in equity,
is recognised in the consolidated
statement of income. Interest
income is calculated using the
effective interest method, and
foreign currency gains or losses on
monetary assets classified as
available for-sale are recognised in
the consolidated statement of
income.

Pengakuan

Recognition

Bank
dan
Anak
Perusahaan
menggunakan
akuntansi
tanggal
perdagangan untuk mencatat transaksi
aset keuangan yang lazim (regular).

The Bank and Subsidiary uses trade


date accounting for regular way
contracts when recording financial asset
transactions.

(ii) Liabilitas keuangan

(ii) Financial liabilities

Bank
dan
Anak
Perusahaan
mengklasifikasikan liabilitas keuangan
dalam kategori (a) liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dan (b) liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi.

Lampiran - 5/17 - Schedule

The Bank and Subsidiary classifies its


financial liabilities in the category of (a)
financial liabilities at fair value through
profit or loss and (b) financial liabilities
measured at amortised cost.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan)

Financial instruments (continued)


(ii) Financial liabilities (continued)

(a) Liabilitas keuangan yang diukur


pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi

(a) Financial liabilities at


through profit or loss

fair value

Kategori ini terdiri dari dua subkategori:


liabilitas
keuangan
diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan
dan
liabilitas
keuangan
yang
pada
saat
pengakuan awal telah ditetapkan
oleh Bank dan Anak Perusahaan
untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.

This
category
comprises
two
subcategories: financial liabilities
classified as held for trading and
financial liabilities designated by the
Bank and Subsidiary as at fair value
through profit or loss upon initial
recognition.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan


sebagai
diperdagangkan
jika
diperoleh terutama untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat atau jika merupakan
bagian dari portofolio instrumen
keuangan tertentu yang dikelola
bersama
dan
terdapat
bukti
mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek yang terkini. Derivatif
diklasifikasikan sebagai liabilitas
diperdagangkan kecuali ditetapkan
dan efektif sebagai instrumen
lindung nilai.

A financial liability is classified as


held for trading if it is acquired or
incurred principally for the purpose
of selling or repurchasing it in the
near term or if it is part of a portfolio
of identified financial instruments
that are managed together and for
which there is evidence of a recent
actual pattern of short-term profit
taking.
Derivatives
are
also
categorised as held for trading
unless they are designated and
effective as hedging instruments.

Keuntungan dan kerugian yang


timbul dari perubahan nilai wajar
liabilitas
keuangan
yang
diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan
dicatat
dalam
laporan laba rugi konsolidasian
sebagai Keuntungan/(kerugian) dari
perubahan nilai wajar instrumen
keuangan. Beban bunga dari
liabilitas keuangan diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan dicatat di
dalam Beban bunga.

Gains and losses arising from


changes in fair value of financial
liabilities classified held for trading
are included in the consolidated
statement of income and are
reported as Gains/(losses) from
changes in fair value of financial
instruments. Interest expenses on
financial liabilities held for trading
are included in Interest expenses.

Jika Bank dan Anak Perusahaan


pada
pengakuan
awal
telah
menetapkan
instrumen
utang
tertentu sebagai nilai wajar melalui
laporan laba rugi (opsi nilai wajar),
maka selanjutnya, penetapan ini
tidak dapat diubah. Berdasarkan
PSAK 55 (Revisi 2011), instrumen
utang yang diklasifikasikan sebagai
opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak
utama dan derivatif melekat yang
harus dipisahkan.

If the Bank and Subsidiary


designated certain debt securities
upon initial recognition as at fair
value through profit or loss (fair
value option), then this designation
cannot be changed subsequently.
According to SFAS 55 (Revised
2011), debt securities classified as
fair value option consist of debt host
and embedded derivatives that must
be separated.

Lampiran - 5/18 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan)

Financial instruments (continued)


(ii) Financial liabilities (continued)

(b) Liabilitas keuangan yang diukur


dengan biaya perolehan diamortisasi

(b) Financial liabilities at amortised cost

Liabilitas keuangan yang tidak


diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi
dikategorikan dan diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.

Financial
classified
profit and
and are
cost.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas


keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi diukur pada
nilai wajar ditambah biaya transaksi
yang dapat diatribusikan langsung
(jika ada).

Financial liabilities at amortised cost


are initially recognised at fair value
plus directly attributable transaction
costs (if any).

Setelah pengakuan awal, Bank dan


Anak Perusahaan mengukur seluruh
liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.

After initial recognition, the Bank and


Subsidiary measures all financial
liabilities at amortised cost using
effective interest rate method.

(iii) Reklasifikasi aset keuangan

liabilities that are not


as at fair value through
loss fall into this category
measured as amortised

(iii) Reclassification of financial assets

Aset keuangan yang diukur pada nilai


wajar melalui laba rugi (jika aset
keuangan tidak disyaratkan untuk
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan
pada saat pengakuan awal) dapat
direklasifikasikan ke pinjaman yang
diberikan dan piutang jika memenuhi
definisi pinjaman yang diberikan dan
piutang dan entitas memiliki intensi dan
kemampuan memiliki aset keuangan
untuk masa mendatang yang dapat
diperkirakan atau hingga jatuh tempo.

Financial assets at fair value through


profit or loss (if had not been required to
be classified as held for trading at initial
recognition) could be reclassified as
loans and receivables if it met the
definition of loans and receivables and
entity has the intention and ability to hold
the financial assets for foreseable future
or until maturity date.

Bank dan Anak Perusahaan tidak boleh


mengklasifikasikan
asset
keuangan
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, jika dalam tahun berjalan atau
dalam
kurun
waktu
dua
tahun
sebelumnya,
telah
menjual
atau
mereklasifikasi investasi dimiliki hingga
jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari
jumlah yang tidak signifikan sebelum
jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak
signifikan dibandingkan dengan total nilai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo),
kecuali penjualan atau reklasifikasi
tersebut:

The Bank and subsidiary shall not classify


any financial assets as held-to-maturity if
the Bank and subsidiary has, during the
current financial year or during the two
preceding financial years, sold or
reclassified more than an insignificant
amount of held-to-maturity investments
before maturity (more than insignificant in
relation to the total amount of held-tomaturity investments) other than sales or
reclassifications that:

Lampiran - 5/19 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(iii) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan)

Financial instruments (continued)


(iii) Reclassification of financial assets
(continued)

(a) dilakukan ketika aset keuangan


sudah mendekati jatuh tempo atau
tanggal pembelian kembali di mana
perubahan suku bunga tidak akan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap nilai wajar asset keuangan
tersebut;

(a) are so close to maturity or the


financial asset's call date that
changes in the market rate of
interest would not have a significant
effect on the financial asset's fair
value;

(b) terjadi setelah Bank dan Anak


Perusahaan
telah
memperoleh
secara substansial seluruh jumlah
pokok aset keuangan tersebut
sesuai jadwal pembayaran atau
Bank telah memperoleh pelunasan
dipercepat; atau

(b) occur after the Bank and subsidiary


has collected substantially all of the
financial asset's original principal
through scheduled payments or
prepayments; or

(c) terkait dengan kejadian tertentu yang


berada di luar kendali Bank, tidak
berulang,
dan
tidak
dapat
diantisipasi secara wajar oleh Bank.

(c) are attributable to an isolated event


that is beyond the Bank's control, is
nonrecurring and could not have
been reasonably anticipated by the
Bank.

Reklasifikasi
aset
keuangan
dari
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke
kelompok tersedia untuk dijual dicatat
sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi tetap
dilaporkan dalam komponen ekuitas
sampai
aset
keuangan
tersebut
dihentikan pengakuannya, dan pada
saat keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam ekuitas
harus diakui pada laporan laba rugi.

Reclassification of financial assets from


held to - maturity classification to
available-for-sale is recorded at fair
value. Unrealised gains or losses are
recorded as part of equity component
until the financial assets is derecognised,
at which time the cumulative gain or loss
previously recognised in equity shall be
recognised in profit or loss.

Reklasifikasi
aset
keuangan
dari
kelompok tersedia untuk dijual ke
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan
atau kerugian yang belum direalisasi
harus diamortisasi menggunakan suku
bunga efektif sampai dengan tanggal
jatuh tempo instrumen tersebut.

Reclassification of financial assets from


available-for-sale to held-to-maturity
classification is recorded at carrying
amount. The unrealised gains or losses
is amortised by using effective interest
rate up to the maturity date of that
instrument.

Lampiran - 5/20 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(iv) Klasifikasi instrumen keuangan

Financial instruments (continued)


(iv) Classification of financial instruments

Bank
dan
Anak
Perusahaan
mengklasifikasikan instrumen keuangan
ke dalam klasifikasi tertentu yang
mencerminkan sifat dari instrumen dan
mempertimbangkan karakteristik dari
instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi
ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Kategori yang didefinisikan


oleh PSAK 55 (Revisi
2011)/Category as defined by
PSAK 55 (Revised 2011)
Aset keuangan
yang diukur pada
nilai wajar melalui
laba rugi/Financial
assets at fair
value through
profit or loss

The Bank and Subsidiary classifies the


financial instruments into classes that
reflects the nature of instruments and
take into account the characteristic of
those
financial
instruments.
The
classification can be seen in the table
below:

Golongan (Ditentukan
oleh Bank dan Anak
Perusahaan)/
Class (as determined
by the Bank and
Subsidiary)
Aset keuangan dalam
kelompok
diperdagangkan/
Financial assets held
for trading

Subgolongan/
Subclasses

Tagihan derivatif - bukan lindung


nilai/Derivative receivables - non
hedging

Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia


Giro pada bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/
Placements with Bank Indonesia and other banks

Aset
keuangan/
Financial
assets

Pinjaman yang
diberikan dan
piutang/Loans and
receivables

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/Securities


purchased under resale agreements
Pinjaman yang diberikan/Loans
Tagihan akseptasi/Acceptance receivables
Aset lain-lain/Other
assets
-

Piutang bunga/Interest receivables


Pendapatan atas jasa penyaluran
reksa dana dan bancassurance
yang masih harus diterima/Mutual
fund and bancassurance
distribution fee receivables
Lain-lain/Others

Aset keuangan
tersedia untuk
dijual/Available for
sale financial
assets

Efek-efek/Marketable securities

Derivatif lindung
nilai/Hedging
derivatives

Lindung nilai atas nilai


wajar/Hedging
instruments in fair
value hedges

Lampiran - 5/21 - Schedule

Tagihan derivatif - Terkait lindung nilai


atas nilai wajar/Derivative receivables Hedging instruments in fair value
hedges

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

f. Instrumen keuangan (lanjutan)


(iv) Klasifikasi
(lanjutan)

instrumen

f.
keuangan

Liabilitas
keuangan
yang
diukur pada nilai
wajar melalui laba
rugi/Financial
assets
at
fair
value
through
profit or loss

(iv) Classification of financial instruments


(continued)

Liabilitas keuangan dalam


kelompok
diperdagangkan/Financial
liabilities held for trading

Subgolongan/
Subclasses
Liabilitas derivatif - bukan lindung
nilai/Derivative payables - non
hedging

Simpanan nasabah/Deposits from customers


Liabilitas
keuangan yang
diukur dengan
biaya perolehan
diamortisasi/
Financial liabilities
at amortised cost

Derivatif lindung
nilai/Hedging
derivatives
Rekening
administratif/
Off-balance
sheet
financial
instruments

Financial instruments (continued)

Golongan (Ditentukan
oleh Bank dan Anak
Perusahaan)/Class (as
determined by the Bank
and Subsidiary)

Kategori yang didefinisikan


oleh PSAK 55 (Revisi
2011)/Category as defined by
PSAK 55 (Revised 2011)

Liabilitas
keuangan/
Financial
liabilities

ACCOUNTING POLICIES (continued)

Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks


Liabilitas akseptasi/Acceptance payables
Medium Term Notes
Liabilitas
liabilities

lain-lain/Other

Lindung nilai atas nilai


wajar/Hedging instruments
in fair value hedges

- Utang bunga/Interest payables


- Beban
yang
masih
harus
dibayar/Accrued expenses
- Lain-lain/Others
Liabilitas derivatif - Terkait lindung
nilai atas nilai wajar/Derivative
payables - Hedging instruments in
fair value hedges related

Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan/Committed


unused loan facilities granted
Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan/Irrevocable letters of credit
Garansi yang diterbitkan/Guarantees issued
Standby letters of credit

(v)

Saling hapus instrumen keuangan

(v) Offsetting financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan


saling hapus disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian sebesar
nilai bersihnya jika memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus buku atas jumlah yang
telah diakui tersebut dan berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.

Financial instruments are offset and the


net amount reported in the consolidated
statements of financial position when
there is a legally enforceable right to
offset the recognised amounts and there
is an intention to settle on a net basis or
realise the asset and settle the liability
simultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan dalam


jumlah bersih hanya jika diperkenankan
oleh standar akuntansi.

Income and expense are presented on a


net basis only when permitted by
accounting standards.

Lampiran - 5/22 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan

Financial instruments (continued)


(vi) Impairment of financial assets

(a) Aset
keuangan
yang
dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi

(a) Financial assets carried at amortised


cost

Pada setiap tanggal pelaporan, Bank


dan Anak Perusahaan mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa
aset
keuangan
atau
kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai dan kerugian
penurunan nilai telah terjadi, jika dan
hanya jika, terdapat bukti yang
obyektif mengenai penurunan nilai
tersebut sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan awal aset
tersebut
(peristiwa
yang
merugikan") dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan atas
aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi
secara handal.

At each reporting date, the Bank and


Subsidiary assess whether there is
objective evidence that a financial
asset or group of financial assets are
impaired. A financial asset or a
group of financial assets are
impaired and impairment losses are
incurred when, and only when there
is an objective evidence of
impairment as a result of one or
more events that occurred after the
initial recognition of the asset (a loss
event) and that loss event (or
events) has an impact on the
estimated future cash flows of the
financial asset or group of financial
assets that can be reliably estimated.

Kriteria yang digunakan oleh Bank


dan
Anak
Perusahaan
untuk
menentukan bukti obyektif dari
penurunan nilai adalah sebagai
berikut:

Criteria that the Bank and Subsidiary


uses to determine that there is an
objective evidence of impairment
loss are as follows:

a.

a. significant financial difficulty of


the issuer or debtor;

b.
c.

d.

kesulitan keuangan signifikan


yang dialami pihak penerbit atau
debitur;
terjadinya wanprestasi atau
tunggakan pembayaran pokok
atau bunga;
pihak pemberi pinjaman dengan
alasan ekonomi atau hukum
sehubungan dengan kesulitan
keuangan yang dialami debitur,
memberikan
keringanan
(konsesi) pada debitur yang
tidak mungkin diberikan jika
debitur
tidak
mengalami
kesulitan tersebut;
terdapat kemungkinan bahwa
debitur akan dinyatakan pailit
atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya;

Lampiran - 5/23 - Schedule

b. default or delinquency in interest


or principal payments;
c. the lender, for economic or legal
reasons relating to the debtors
financial difficulty, granting to the
debtor a concession that the
lender would not otherwise
consider;

d. probability that the debtor will


enter
bankruptcy
or
other
financial reorganisation;

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan


(lanjutan)

Financial instruments (continued)


(vi) Impairment
(continued)

(a) Aset
keuangan
yang
dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi (lanjutan)

of

financial

assets

(a) Financial assets carried at amortised


cost (continued)

hilangnya pasar aktif dari aset


keuangan
akibat
kesulitan
keuangan; atau
data yang dapat diobservasi
mengindikasikan
adanya
penurunan yang dapat diukur
atas estimasi.

e. the disappearance of an active


market for that financial asset
because of financial difficulties; or
f. observable data indicating that
there is a measurable decrease
in the estimation.

Bank
dan
Anak
Perusahaan
pertama kali menentukan apakah
terdapat bukti obyektif seperti
tersebut
di
atas
mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan.
Penilaian individual dilakukan atas
aset keuangan yang signifikan yang
mengalami penurunan nilai dengan
menggunakan metode discounted
cash flows. Aset keuangan yang
tidak signifikan namun mengalami
penurunan nilai dan aset keuangan
yang tidak mengalami penurunan
nilai dimasukkan dalam kelompok
aset keuangan yang memiliki
karakteristik yang serupa dan
dilakukan penilaian secara kolektif.

Initially the Bank and Subsidiary


assesses
whether
objective
evidence of impairment for financial
assets exists as described above.
The
individual
assessment
is
performed on the significant impaired
financial asset using the discounted
cash flows method. The insignificant
impaired financial assets and nonimpaired
financial
assets
are
included in a group of financial
assets with similar credit risk
characteristics
and
collectively
assessed.

Jika Bank dan Anak Perusahaan


menentukan tidak terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai
atas - aset keuangan yang dinilai
secara individual, baik untuk aset
keuangan tersebut signifikan atau
tidak, maka akun atas aset
keuangan tersebut akan masuk ke
dalam kelompok aset keuangan
yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang serupa dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut
secara
kolektif.
Akun
yang
penurunan nilainya dinilai secara
individual, dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap
diakui,
tidak
termasuk
dalam
penilaian penurunan nilai secara
kolektif.

If the Bank and Subsidiary assesses


that there is no objective evidence of
impairment for financial asset as
individual, both for significant and
insignificant amount, hence the
account of the financial asset will be
included in financial assets group
with similar credit risk characteristics
and collectively assesses them for
impairment. Accounts that are
individually assessed for impairment
and for which an impairment loss is
or continues to be recognised are
not included in a collective
assessment of impairment.

e.

f.

Lampiran - 5/24 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan


(lanjutan)

Financial instruments (continued)


(vi) Impairment
(continued)

of

financial

assets

(a) Aset
keuangan
yang
dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi (lanjutan)

(a) Financial assets carried at amortised


cost (continued)

Untuk tujuan evaluasi penurunan


nilai secara individual, jumlah
kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara nilai
tercatat aset keuangan dengan nilai
kini dari estimasi arus kas masa
datang
yang
didiskontokan
menggunakan tingkat suku bunga
efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Nilai tercatat aset tersebut
dikurangi menggunakan cadangan
kerugian penurunan nilai dan jumlah
kerugian penurunan nilai diakui pada
laporan laba rugi. Jika pinjaman
yang diberikan memiliki suku bunga
variabel, maka tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur setiap
kerugian penurunan nilai adalah
suku bunga efektif yang berlaku
yang ditetapkan dalam kontrak.

For the purposes of individual


evaluation of impairment, the
amount of the loss is measured as
the difference between the assets
carrying amount and the present
value of estimated future cash flows
discounted at the financial assets
original effective interest rate. The
carrying amount of the asset is
reduced through the use of an
allowance for impairment losses
account and the allowance for
impairment amount of the losses is
recognised in the statements of
income. If a loan has a variable
interest rate, the discount rate for
measuring any impairment loss is
the current effective interest rate
determined under the contract.

Perhitungan nilai kini dan estimasi


arus kas masa datang atas aset
keuangan
dengan
agunan
mencerminkan arus kas yang dapat
dihasilkan dari pengambilalihan
agunan dikurangi biaya-biaya untuk
memperoleh dan menjual agunan,
terlepas apakah pengambilalihan
tersebut berpeluang terjadi atau
tidak.

The calculation of the present value


of the estimated future cash flows of
a collateralised financial asset
reflects the cash flows that may
result from foreclosure less costs for
obtaining and selling the collateral,
whether or not foreclosure is
probable.

Untuk tujuan evaluasi penurunan


nilai secara kolektif, aset keuangan
dikelompokkan
berdasarkan
kesamaan karakteristik risiko kredit
seperti
mempertimbangkan
segmentasi
kredit
dan status
tunggakan. Karakteristik yang dipilih
adalah relevan dengan estimasi arus
kas masa datang dari kelompok aset
tersebut
yang
mengindikasikan
kemampuan debitur atau rekanan
untuk membayar seluruh liabilitas
yang
jatuh
tempo
sesuai
persyaratan kontrak dari aset yang
dievaluasi.

For the purposes of a collective


evaluation of impairment, financial
assets are grouped based on the
similarity of credit risk characteristics
such
as
considering
credit
segmentation and past-due status.
Those characteristics are relevant to
the estimation of future cash flows
for groups of such assets by being
indicative
of
the
debtor
or
counterparties ability to pay all
liabilities due according to the
contractual terms of the assets being
evaluated.

Lampiran - 5/25 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan


(lanjutan)

Financial instruments (continued)


(vi) Impairment
(continued)

of

financial

assets

(a) Aset
keuangan
yang
dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi (lanjutan)

(a) Financial assets carried at amortised


cost (continued)

Arus kas masa datang dari


kelompok aset keuangan yang
penurunan
nilainya
dievaluasi
secara
kolektif,
diestimasi
berdasarkan arus kas kontraktual
dan kerugian historis yang pernah
dialami atas aset-aset yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang
serupa dengan karakteristik risiko
kredit kelompok tersebut di dalam
Bank
dan Anak Perusahaan.
Kerugian historis yang pernah
dialami
kemudian
disesuaikan
berdasarkan data terkini yang dapat
diobservasi untuk mencerminkan
kondisi
saat
ini
yang
tidak
berpengaruh
pada
periode
terjadinya kerugian historis tersebut,
dan untuk menghilangkan pengaruh
kondisi yang ada pada periode
historis namun sudah tidak ada lagi
saat ini.

Future cash flows in a group of


financial assets that are collectively
evaluated
for
impairment
are
estimated on the basis of the
contractual cash flows and historical
loss experience for assets with credit
risk characteristics similar to those in
the Bank and Subsidiary. Historical
loss experience is adjusted on the
basis of current observable data to
reflect the effects of current
conditions that did not affect the
period on which the historical loss
experience is based on to remove
the effects of conditions in the
historical period that do not currently
exist.

Beban penurunan nilai yang terkait


dengan pinjaman yang diberikan
dicatat di dalam beban cadangan
kerugian penurunan nilai aset
keuangan.

Impairment charges relating to loans


are recorded in allowance for
impairment losses on financial
assets.

Ketika pinjaman yang diberikan tidak


tertagih,
kredit
tersebut
dihapusbukukan dengan menjurnal
balik cadangan kerugian penurunan
nilai. Pinjaman yang diberikan
tersebut dapat dihapusbukukan
setelah semua prosedur yang
diperlukan telah dilakukan dan
jumlah kerugian telah ditentukan.

When a loan is uncollectible, it is


written off against the related
allowance for impairment loss. Such
loans are written off after all the
necessary procedures have been
completed and the amount of the
loss has been determined.

Jika pada periode berikutnya, jumlah


kerugian penurunan nilai berkurang
dan pengurangan tersebut dapat
dikaitkan secara obyektif pada
peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan penurunan nilai (seperti
meningkatnya
peringkat
kredit
debitur), maka penurunan nilai yang
sebelumnya diakui harus dipulihkan,
dengan
menyesuaikan
akun
cadangan kerugian penurunan nilai.
Jumlah pemulihan penurunan nilai
diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian.

If in a subsequent period, the


amount of the impairment loss
decreases and the decrease can be
related objectively to an event
occuring after the impairment was
recognised (such as an improvement
in the debtors credit rating), the
previously recognised impairment
loss is reversed by adjusting the
allowance account. The amount of
the
impairment
reversal
is
recognised in the consolidated
statement of income.

Lampiran - 5/26 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan


(lanjutan)

Financial instruments (continued)


(vi) Impairment
(continued)

of

financial

assets

(a) Aset
keuangan
yang
dicatat
berdasarkan
biaya
perolehan
diamortisasi (lanjutan)

(a) Financial assets carried at amortised


cost (continued)

Penerimaan
kemudian
atas
pinjaman yang diberikan yang telah
dihapusbukukan pada tahun berjalan
dikreditkan dengan menyesuaikan
pada akun cadangan kerugian
penurunan
nilai.
Penerimaan
kembali
atas
pinjaman
yang
diberikan
yang
telah
dihapusbukukan
pada
tahun
sebelumnya
dicatat
sebagai
pendapatan operasional lainnya.

Subsequent recoveries of loans


written off in the current year are
credited to the allowance for
impairment
losses
account.
Subsequent recoveries of loans
written off in previous year are
recognised as other operating
income.

(b) Aset keuangan yang diklasifikasikan


sebagai tersedia untuk dijual
Pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian, Bank dan
Anak Perusahaan mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa
aset
keuangan
atau
kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Lihat Catatan 2f.(vi)
untuk kriteria bukti obyektif adanya
penurunan
nilai.
Dalam
hal
instrumen utang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual,
penurunan yang signifikan atau
penurunan yang berkepanjangan
atas nilai wajar dari investasi dalam
instrumen utang di bawah biaya
perolehannya
merupakan
bukti
obyektif terjadinya penurunan nilai
dan
menyebabkan
pengakuan
kerugian penurunan nilai. Ketika
terdapat bukti tersebut di atas untuk
aset yang tersedia untuk dijual,
kerugian kumulatif, yang merupakan
selisih antara biaya perolehan
dengan nilai wajar kini, dikurangi
kerugian penurunan nilai aset
keuangan yang sebelumnya telah
diakui pada laporan laba rugi,
dikeluarkan dari ekuitas dan diakui
pada
laporan
laba
rugi
konsolidasian.

Lampiran - 5/27 - Schedule

(b) Financial assets


available for sale

classified

as

The Bank and Subsidiary assesses


at each reporting date of the
consolidated statements of financial
position whether there is objective
evidence that a financial asset or
group of financial assets is impaired.
Refer to Note 2f.(vi) for the criteria of
objective evidence of impairment. In
the case of debt instruments
classified as available for sale, a
significant or prolonged decline in
the fair value of the security below
its cost is objective evidence of
impairment
resulting
in
the
recognition of an impairment loss. If
any such evidence exists for
available for sale financial assets,
the cumulative loss - measured as
the
difference
between
the
acquisition cost and the current fair
value, less any impairment loss on
that financial asset previously
recognised in profit or loss - is
removed from equity and is
recognised in the consolidated
statement of income.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan


(lanjutan)

Financial instruments (continued)


(vi) Impairment
(continued)

(b) Aset keuangan yang diklasifikasikan


sebagai
tersedia
untuk
dijual
(lanjutan)
Jika pada periode berikutnya, nilai
wajar
instrumen
utang
yang
diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual meningkat dan
peningkatan tersebut dapat secara
obyektif
dihubungkan
dengan
peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan kerugian penurunan nilai
pada laporan laba rugi, maka
kerugian penurunan nilai tersebut
harus dipulihkan melalui laporan
laba rugi konsolidasian.
(c) Kontrak jaminan keuangan
tagihan komitmen lainnya

of

financial

assets

(b) Financial assets classified


available for sale (continued)

as

If in a subsequent period, the fair


value of a debt instrument classified
as available for sale increases and
the increase can be objectively
related to an event occurring after
the impairment loss was recognised
in profit or loss, the impairment loss
is reversed through the consolidated
statement of income.

dan

(c) Financial guarantee contracts and


other commitment receivables

Kontrak jaminan keuangan adalah


kontrak
yang
mengharuskan
penerbit
untuk
melakukan
pembayaran yang ditetapkan untuk
mengganti uang pemegang kontrak
atas kerugian yang terjadi karena
debitur
tertentu
gagal
untuk
melakukan pembayaran pada saat
jatuh
tempo,
sesuai
dengan
ketentuan dari instrumen hutang.
Jaminan
keuangan
tersebut
diberikan
kepada
bank-bank,
lembaga keuangan dan badanbadan lainnya atas nama debitur
untuk menjamin kredit dan fasilitasfasilitas perbankan lainnya, dan
penyediaan dana yang belum ditarik.

Financial guarantee contracts are


contracts that require the issuer to
make
specified
payments
to
reimburse the holder for a loss
incurred because a specified debtor
defaulted to make payments when
due, in accordance with the terms of
a debt instrument. Such financial
guarantees are given to banks,
financial institutions and other
institutions on behalf of customers to
secure loans and other banking
facilities, and unused provision of
funds facilities.

Jaminan keuangan awalnya diakui


dalam laporan keuangan sebesar
nilai wajar pada tanggal jaminan
diberikan. Nilai wajar dari jaminan
keuangan pada saat dimulainya
transaksi pada umumnya sama
dengan provisi yang diterima untuk
jaminan diberikan dengan syarat dan
kondisi normal dan nilai wajar awal
diamortisasi
sepanjang
umur
jaminan keuangan.

Financial guarantees are initially


recognised
in
the
financial
statements at fair value on the date
the guarantee was given. The fair
value of a financial guarantee at
inception is likely to equal the
premium received because all
guarantees are agreed on arms
length terms and the initial fair value
is amortised over the life of the
financial guarantees.

Lampiran - 5/28 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan


(lanjutan)

Financial instruments (continued)


(vi) Impairment
(continued)

of

financial

assets

(c) Kontrak jaminan keuangan dan


tagihan komitmen lainnya (lanjutan)

(c) Financial guarantee contracts and


other
commitment
receivables
(continued)

Setelah pengakuan awal kontrak,


jaminan keuangan dicatat pada nilai
yang lebih tinggi antara nilai wajar
amortisasi dengan nilai kini atas
pembayaran
kewajiban
yang
diharapkan akan terjadi (ketika
pembayaran atas jaminan menjadi
probable) dan selisihnya dibebankan
sebagai biaya operasi lain-lain pada
laporan laba rugi komprehensif.

Subsequently they are measured at


the higher of amortised amount and
the present value of any expected
payment (when a payment under the
guarantee has become probable)
and the difference is charged to
other
operating
expense
in
statement of comprehensive income.

Cadangan kerugian penurunan nilai


atas kontrak jaminan keuangan yang
memiliki
risiko
kredit
dihitung
berdasarkan kerugian historis.

Allowances for impairment on


financial guarantee contracts with
credit risk are calculated based on
historical experience.

(vii) Penentuan nilai wajar

(vii) Determination of fair value

Nilai wajar untuk instrumen keuangan


yang diperdagangkan di pasar aktif,
seperti
efek-efek,
ditentukan
berdasarkan nilai pasar yang berlaku
pada tanggal neraca menggunakan
harga yang dipublikasikan secara rutin
dan berasar dari sumber yang
terpercaya seperti Bloomberg dan
Reuters pada tanggal laporan posisi
keuangan.

The fair value of financial instruments


traded in active markets, such as
marketable securities, is determined
based on quoted market prices at the
balance sheet date from credible
sources such quoted market prices
from Bloomberg and Reuters on the
statement of financial position date.

Untuk instrumen keuangan yang tidak


mempunyai harga pasar, estimasi atas
nilai wajar ditetapkan dengan mengacu
pada nilai wajar instrumen lain yang
substansinya sama atau dihitung
berdasarkan arus kas yang diharapkan
terhadap
aset
bersih
instrumen
keuangan tersebut.

For financial instruments with no quoted


market price, a reasonable estimate of
the fair value is determined by reference
to the current market value of another
instrument which substantially have the
same characteristics or calculated
based on the expected cash flows of the
underlying net asset base of the
financial instruments.

Lampiran - 5/29 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(vii) Penentuan nilai wajar (lanjutan)

Financial instruments (continued)


(vii) Determination of fair value (continued)

Instrumen keuangan dianggap memiliki


kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi
tersedia sewaktu-waktu dan dapat
diperoleh secara rutin dari bursa,
pedagang efek (dealer), perantara efek
(broker), kelompok industri, badan
pengawas (pricing service or regulatory
agency),
dan
harga
tersebut
mencerminkan transaksi pasar yang
aktual dan rutin dalam suatu transaksi
yang wajar. Jika kriteria di atas tidak
terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan
tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari
pasar tidak aktif adalah terdapat selisih
yang besar antara harga penawaran
dan permintaan atau kenaikan signifikan
dalam selisih harga penawaran dan
permintaan
dan
hanya
terdapat
beberapa transaksi terkini.

A financial instrument is regarded as


quoted in an active market if quoted
prices are readily and regularly available
from an exchange, dealer, broker,
industry group, pricing service or
regulatory agency, and those prices
represent actual and regularly occurring
market transactions on an arms length
basis. If the above criteria are not met,
the market is regarded as being
inactive. Indications that a market is
inactive are when there is a wide bidoffer spread or significant increase in
the bid-offer spread or there are few
recent transactions.

Nilai wajar untuk semua instrumen


keuangan lainnya ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Dengan
teknik ini, nilai wajar merupakan suatu
estimasi yang dihasilkan dari data yang
dapat diobservasi dari instrumen
keuangan yang sama, menggunakan
model-model
untuk
mendapatkan
estimasi nilai kini dari arus kas masa
depan yang diharapkan atau teknik
penilaian lainnya menggunakan input
(sebagai contoh LIBOR yield curve dan
nilai tukar mata uang asing) yang
tersedia pada tanggal laporan posisi
keuangan.

For all other financial instruments, fair


values are determined using valuation
techniques. In these techniques, fair
values are estimated from observable
data in respect of similar financial
instruments, using models to estimate
the present value of expected future
cash
flows
or
other
valuation
techniques, using inputs (for example,
LIBOR yield curve and foreign
exchange rates) existing at the dates of
the statement of financial position.

Bank menggunakan beberapa teknik


penilaian yang digunakan secara umum
untuk menentukan nilai wajar dari
instrumen keuangan dengan tingkat
kompleksitas yang rendah, seperti swap
suku bunga dan swap mata uang. Input
yang digunakan dalam teknik penilaian
untuk instrumen keuangan di atas
adalah data pasar yang dapat
diobservasi.

The Bank uses widely recognised


valuation models for determining fair
values of non-standardised financial
instruments of lower complexity, such
as interest rate swaps and currency
swaps. For these financial instruments,
inputs into models are generally marketobservable.

Lampiran - 5/30 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


f.

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


f.

(viii) Penghentian pengakuan

Financial instruments (continued)


(viii) Derecognition

Penghentian pengakuan aset keuangan


dilakukan ketika hak kontraktual atas
arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut berakhir, atau ketika
aset keuangan tersebut telah ditransfer
dan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset telah
ditransfer (jika secara substansial
seluruh risiko dan manfaat tidak
ditransfer, maka Bank melakukan
evaluasi untuk memastikan keterlibatan
berkelanjutan atas kontrol yang masih
dimiliki tidak mencegah penghentian
pengakuan).
Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya
ketika
liabilitas telah dilepaskan, dibatalkan
atau kadaluwarsa.
g. Kas

Financial assets are derecognised


when the contractual rights to receive
the cash flows from these assets have
expired or the assets have been
transferred and substantially all the
risks and rewards of ownership of the
assets are transferred (that is, if
substantially all the risks and rewards
have not been transferred, the Bank
evaluates to ensure that continuing
involvement on the basis of any
retained powers of control does not
prevent
derecognition).
Financial
liabilities are derecognised when they
have been redeemed, cancelled, or
otherwise expired.
g.

Kas meliputi kas kecil, kas besar, kas di


dalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan
bank notes.
h. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain

Cash
Cash includes petty cash, cash, cash in
Automatic Teller Machines (ATMs) and bank
notes.

h.

Current accounts with Bank Indonesia


and other banks

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain


disajikan sebesar nilai nominal atau nilai
saldo bruto, dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.

Current accounts with Bank Indonesia and


other banks are stated at face value or the
gross value of the outstanding balances, less
allowance for impairment losses, where
appropriate.

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain


diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2f.(i).(b)
untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman
yang diberikan dan piutang.

Current accounts with Bank Indonesia and


other banks are classified as loans and
receivables. Refer to Note 2f.(i).(b) for the
accounting policy for loans and receivables.

Lampiran - 5/31 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

h. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain


(lanjutan)

i.

j.

ACCOUNTING POLICIES (continued)


h.

Current accounts with Bank Indonesia


and other banks (continued)

Giro wajib minimum

Minimum statutory reserves

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia


mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum
pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata
uang
asing,
Bank
diwajibkan
untuk
menempatkan sejumlah persentase tertentu
atas simpanan nasabah dalam Rupiah dan
mata uang asing.

In accordance with prevailing Bank Indonesia


Regulation concerning Commercial Banks
Statutory Reserves Requirement, the Bank is
required to place a certain percentage of
deposits from customers with Bank Indonesia
in Rupiah and foreign currency.

Penempatan pada Bank Indonesia dan


bank lain

i.

Placements with Bank Indonesia and


other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank


lain merupakan penanaman dana dalam
bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
(FASBI), call money, penempatan fixed
term, deposito berjangka dan lain-lain.

Placements with Bank Indonesia and other


banks represent placements in the form of
Bank Indonesia deposit facility (FASBI), call
money,
fixed-term placements,
time
deposits and others.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank


lain disajikan sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif dikurangi dengan
cadangan kerugian penurunan nilai, jika
diperlukan.

Placements with Bank Indonesia and other


banks are stated at amortised cost using
effective interest rate method less any
allowance for impairment losses, where
appropriate.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank


lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2f.(i).(b)
untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman
yang diberikan dan piutang.

Placements with Bank Indonesia and other


banks are classified as loans and
receivables. Refer to Note 2f.(i).(b) for the
accounting policy for loans and receivables.

Efek-efek

j.

Marketable securities

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek


yang diperdagangkan di pasar uang seperti
Setifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi
pemerintah, obligasi perusahaan (termasuk
Euro Commercial Papers), Negotiable Bills,
Bills Discounts, dan Credit Linked Notes.

The marketable securities consist of


Certificates of Bank Indonesia (SBI),
government
bonds,
corporate
bonds
(including
Euro
Commercial
Papers),
Negotiable Bills, Bills Discounts, and Credit
Linked Notes.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset


keuangan dalam kelompok tersedia untuk
dijual. Lihat Catatan 2f.(i).(c) untuk kebijakan
akuntansi atas aset keuangan tersedia untuk
dijual.

Marketable securities are classified as


available for sale financial assets. Refer to
Note 2f.(i).(c) for the accounting policy of
available for sale financial assets.

Lampiran - 5/32 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

k. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual


kembali

ACCOUNTING POLICIES (continued)


k. Securities
purchased
agreements

Instrumen
keuangan
akuntansi lindung nilai

derivatif

dan

resale

Securities
purchased
under
resale
agreements (reverse repo) are presented as
receivables and stated at the agreed resale
price less the difference between the
purchase price and the agreed resale price.
The difference between the purchase price
and the agreed resale price is amortised
using the effective interest method as interest
income over the year commencing from the
acquisition date to the resale date. Securities
purchased under resale agreements (reverse
repo) are classified as loans and receivables.
Refer to Note 2f.(i).(b) for the accounting
policy for loans and receivables.

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual


kembali (reverse repo) disajikan sebagai
tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek
yang disepakati dikurangi selisih antara
harga beli dan harga jual kembali yang
disepakati. Selisih antara harga beli dan
harga jual kembali yang disepakati tersebut
diamortisasi dengan metode suku bunga
efektif sebagai pendapatan bunga selama
jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli
hingga dijual kembali. Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali (reverse repo)
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2f.(i).(b)
untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman
yang diberikan dan piutang.
l.

under

l.

Derivative financial
hedge accounting

instruments

and

Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank


melakukan transaksi instrumen keuangan
derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka
mata uang asing, swap mata uang asing,
cross currency swap, swap suku bunga dan
credit linked notes. Instrumen derivatif yang
dimiliki Bank adalah untuk diperdagangkan
dan tujuan lindung nilai terhadap risiko Bank
atas net open position, risiko interest rate
gap, risiko maturity gap dan risiko lainnya
dalam kegiatan operasional Bank. Instrumen
derivatif diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian pada nilai wajar dengan
menggunakan harga pasar.

In the normal course of business, the Bank


enters into transactions involving derivative
financial instruments such as foreign currency
spot, and forward contract, foreign currency
swaps, cross currency swaps, interest rate
swaps and credit linked notes. The derivative
instruments entered by the Bank were for
trading as well for hedging the Banks
exposures to net open position, interest rate
gap risk, maturity gap risk, and other risks in
the Banks daily operations. Derivative
instruments
are
recognised
in
the
consolidated financial statements at fair value
using market rates.

Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki


nilai wajar positif dan sebagai liabilitas
apabila memiliki nilai wajar negatif.

Derivatives are carried as assets when the


fair value is positive and as liabilities when
the fair value is negative.

Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari


perubahan nilai wajar diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian periode
berjalan.

Gains or losses as a result of fair value


changes are recognised in the current period
consolidated statement of comprehensive
income.

Lampiran - 5/33 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


l.

2.

Instrumen
keuangan
derivatif
akuntansi lindung nilai (lanjutan)

dan

ACCOUNTING POLICIES (continued)


l.

Derivative financial instruments and hedge


accounting (continued)

Instrumen keuangan derivatif pada awalnya


diakui
di
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian
berdasarkan
harga
perolehannya dan selanjutnya dinilai kembali
berdasarkan nilai wajarnya.

Derivative financial instruments are initially


recognised in the consolidated statement of
financial position at acquisition price and
subsequently are remeasured at their fair
value.

Keuntungan atau kerugian dari kontrak


derivatif disajikan dalam laporan keuangan
konsolidasian berdasarkan tujuan Bank atas
transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas
nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, dan
(3) instrumen perdagangan, sebagai berikut:

Gains or losses from derivative contracts are


presented in the consolidated financial
statements based on their purpose
designated upon acquisition, as (1) fair value
hedge, (2) cash flow hedge, and (3) trading
instruments

1. Keuntungan
atau
kerugian
atas
perubahan nilai wajar aset dan liabilitas
yang dilindung nilai dari kontrak derivatif
yang ditujukan dan memenuhi syarat
sebagai instrumen lindung nilai atas nilai
wajar, diakui sebagai laba atau rugi yang
dapat saling hapus dalam periode/tahun
akuntansi yang sama. Perbedaan yang
timbul yang menunjukkan terjadinya
ketidakefektifan lindung nilai, akan secara
langsung diakui sebagai laba atau rugi
konsolidasian tahun berjalan.

1. Gain or loss arising from the changes in


fair value of hedged assets and liabilities
on a derivative contract designated and
qualifying as a fair value hedging
instrument is recognised as gain or loss
that can be set-off one another during the
same
accounting
period/year.
Any
difference
representing
hedge
ineffectiveness is directly recognised as
gain or loss in the current years
consolidated statement of income.

2. Bagian efektif dari keuntungan atau


kerugian atas kontrak derivatif yang
ditujukan sebagai lindung nilai atas arus
kas dilaporkan sebagai pendapatan
komprehensif lainnya pada bagian ekuitas
secara terpisah. Bagian yang tidak efektif
dari lindung nilai dilaporkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan
laba atau rugi konsolidasian tahun
berjalan.

2. The effective portion arising from gain or


loss of derivative contracts, which are both
designated and qualify as a cash flow
hedge instruments is reported as Other
Comprehensive Income, a separate
component under the equity section. The
hedge
ineffectiveness
portion
is
recognised as a gain or loss in the current
years consolidated statement of income.

3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak


derivatif yang tidak ditujukan sebagai
instrumen lindung nilai (atau kontrak
derivatif
yang
tidak
memenuhi
persyaratan sebagai instrumen lindung
nilai) diakui sebagai laba atau rugi
konsolidasian pada tahun berjalan.

3. Gain or loss arising from a derivative


contract not designated as a hedging
instrument (or derivative contract that
does not qualify as a hedging instrument)
is recognised as gain or loss in the current
year consolidated statement of income.

Lampiran - 5/34 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


l.

2.

Instrumen
keuangan
derivatif
akuntansi lindung nilai (lanjutan)

dan

ACCOUNTING POLICIES (continued)


l.

Derivative financial instruments and hedge


accounting (continued)

Akuntansi lindung nilai

Hedge accounting

Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31


Desember 2012 dan 2011, Bank menerapkan
akuntansi lindung nilai. Pada penetapan awal
lindung
nilai,
Bank
secara
formal
mendokumentasikan
hubungan
antara
instrumen lindung nilai dengan item yang
dilindung nilai, termasuk tujuan manajemen
risiko dan strategi dalam melakukan transaksi
lindung nilai, bersamaan dengan metode
yang akan digunakan untuk menilai efektifitas
dari hubungan lindung nilai tersebut. Bank
melakukan penilaian, baik pada saat awal
hubungan lindung nilai maupun secara
berkelanjutan, untuk menentukan apakah
instrumen lindung nilai tersebut dapat secara
efektif menutupi perubahan nilai wajar dari
item yang dilindung nilai terkait selama
periode dimana lindung nilai tersebut
ditetapkan.

For the year ended 31 December 2012 and


2011, the Bank applied fair value hedge
accounting. On initial designation of the
hedge, the Bank formally documents the
relationship between the hedging instruments
and hedged items, including the risk
management objective and strategy in
undertaking the hedge transaction, together
with the method that will be used to assess
the effectiveness of the hedging relationship.
The Bank makes an assessment, both at the
inception of the hedge relationship as well as
on an ongoing basis, whether the hedging
instruments are expected to be highly
effective in offsetting the changes in the fair
value of the respective hedged items during
the period for which the hedge is designated.

Jika derivatif lindung nilai kadaluwarsa atau


dijual atau dilaksanakan, atau pada saat
lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria
lindung nilai wajar atau pada saat transaksi
lindung nilai dibatalkan, maka secara
prospektif akuntansi lindung nilai dihentikan.
Pada saat lindung nilai atas suatu prakiraan
transaksi dihentikan maka jumlah kumulatif
yang diakui pada pendapatan komprehensif
lainnya sejak periode dimana lindung nilai
tersebut
efektif,
direklasifikasi
dari
pendapatan komprehensif lainnya ke laporan
laba rugi konsolidasian sebagai penyesuaian
reklasifikasi pada saat prakiraan transaksi
tersebut terjadi dan mempengaruhi laba rugi
konsolidasian. Jika prakiraan transaksi tidak
lagi diharapkan akan terjadi, maka saldo di
pendapatan komprehensif lainnya langsung
di reklasifikasi ke laporan laba rugi
konsolidasian
sebagai
penyesuaian
reklasifikasi.

If the hedging derivative expires or is sold,


terminated, or exercised, or the hedge no
longer meets the criteria for fair value hedge
accounting, or the hedge designation is
revoked,
then
hedge
accounting
is
discontinued prospectively. In a discountinued
hedge of a forecast transaction the cumulative
amount recognised in other comprehensive
income from the period when the hedge was
effective
is
reclassified
from
other
comprehensive income to the consolidated
statement of income as a reclassification
adjustment when the forecast transaction
occurs and effects profit and loss. If the
forecast transaction is no longer expected to
occur,
then
the
balance
in
other
comprehensive
income
is
reclassified
immediately to the consolidated statement of
income as a reclassification adjustment.

m. Pinjaman yang diberikan

m. Loans

Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan


uang atau tagihan yang dapat disetarakan
dengan kas, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan
pinjam-meminjam
dengan
debitur yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi utang berikut bunganya
setelah jangka waktu tertentu.

Loans represent the provision of cash or cash


equivalents based on agreements with
debtors, where debtors are required to repay
their debts with interest after specified
periods.

Lampiran - 5/35 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

m. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


m. Loans (continued)

Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan


sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2f.(i).(b) untuk
kebijakan akuntansi atas pinjaman yang
diberikan dan piutang.

Loans are classified as loans and


receivables. Refer to Note 2f.(i).(b) for the
accounting policy of loans and receivables.

Pinjaman yang diberikan dalam rangka


pembiayaan bersama with recourse dan
without recourse dinyatakan sebesar pokok
pinjaman yang diberikan sesuai dengan porsi
risiko
yang
ditanggung
oleh
Bank.
Pendapatan pembiayaan konsumen dicatat
sebagai pendapatan bunga di laporan laba
rugi konsolidasian.

Loans under joint financing with recourse and


without recourse are stated at principal
amount according to the portion of risk
assumed by the Bank. Consumer financing
income is presented as interest income in the
consolidated statements of income.

Pinjaman yang diberikan yang diperoleh


melalui pembelian piutang pembiayaan
konsumen dari perusahaan multifinance
dinyatakan sebesar nilai sisa pokok
pembiayaan dari perusahaan multifinance
kepada konsumen akhir. Selisih antara nilai
sisa pembiayaan kepada konsumen akhir
dengan harga beli yang dibayarkan oleh
Bank kepada perusahaan multifinance dicatat
sebagai beban bunga yang ditangguhkan
yang merupakan bagian dari biaya transaksi
atas pembelian pinjaman yang diberikan.
Beban bunga yang ditangguhkan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif sepanjang sisa jangka waktu
pembiayaan kepada konsumen akhir.

Loans acquired through purchases of


consumer
financing
receivables
from
multifinance company are recognised at the
remaining principal from a multifinance
company to end customers. The difference
between the remaining principal from end
users and the purchase price paid by the
Bank to the multifinance company are
recorded as deferred interest expense and
included as part of transaction costs in
acquiring loans and receivables. The
deferred interest expense will be amortised
using effective interest rate method over the
remaining financing contract to end
customers.

Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi


persyaratan
kredit,
yang
berupa
perpanjangan jangka waktu kredit atau
perubahan fasilitas kredit dan/atau kombinasi
dari keduanya.

Loan restructuring may involve a modification


of the terms of the loans, in form of loan
period extension or change in loan facility
and/or a combination of both.

Kredit
yang
direstrukturisasi
disajikan
sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai
tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi
atau nilai tunai penerimaan kas masa depan
setelah restrukturisasi. Kerugian akibat
selisih lebih nilai tercatat kredit pada tanggal
restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan
kas masa depan setelah restrukturisasi diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Setelah restrukturisasi, semua
penerimaan kas masa depan yang ditetapkan
dalam persyaratan baru dicatat sebagai
pengembalian pokok kredit yang diberikan
dan pendapatan bunga sesuai dengan
syarat-syarat restrukturisasi.

Restructured loans are stated at the lower of


carrying value of the loan at the time of
restructuring or net present value of the total
future cash receipts after restructuring.
Losses arising from any excess of the
carrying value of the loan at the time of
restructuring over the net present value of the
total future cash receipts after restructuring
are recognised in the consolidated statement
of comprehensive income. Thereafter, all
cash receipts under the new terms shall be
accounted for as the recovery of principal and
interest revenue, in accordance with the
restructuring scheme.

Lampiran - 5/36 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

m. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


m. Loans (continued)
Syndicated loans are stated at amortised cost
in accordance with the risk borne by the
Bank.

Kredit dalam rangka pembiayaan bersama


(kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya
perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi
risiko yang ditanggung oleh Bank.
n.

o.

p.

Tagihan dan liabilitas akseptasi

n.

Acceptance receivables and payables

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai


pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat
Catatan 2f.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi
atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Acceptance receivables are classified as


loans and receivables. Refer to Note 2f.(i).(b)
for the accounting policy of loans and
receivables.

Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai


liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan
diamortisasi. Lihat
Catatan
2f.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi.

Acceptance payables are classified as


financial liabilities at amortised cost. Refer to
Note 2f.(ii).(b) for the accounting policy for
financial liabilities at amortised cost.

Investasi dalam saham

o.

Investment in shares

Investasi dalam saham merupakan investasi


jangka panjang pada perusahaan non-publik.

Investment in shares represents long-term


investment in non-publicly-listed companies.

Investasi dalam saham di perusahaan


asosiasi dengan persentase kepemilikan 20%
sampai dengan 50% dicatat dengan metode
ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar
biaya perolehan disesuaikan dengan bagian
Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan
dikurangi dengan penerimaan dividen sejak
tanggal perolehan, dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai.

Investment in shares representing ownership


interests of 20% to 50% are accounted for
under the equity method. Under this method,
investments are stated at cost and adjusted
for the Banks proportionate share in the net
equity of the investees and reduced by
dividends earned since the acquisition date
net of by allowance for impairment losses.

Investasi dalam saham yang dibawah 20%


dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar
biaya perolehan dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai.

Investment in shares below 20% is carried at


cost less an allowance for impairment
losses.

Aset tetap dan aset tidak berwujud

p.

Fixed assets and intangible assets

Aset tetap

Fixed assets

Aset tetap dicatat sebesar harga perolehan


dikurangi akumulasi penyusutan. Harga
perolehan mencakup semua pengeluaran
yang terkait secara langsung dengan
perolehan aset tetap.

Fixed assets are stated at cost less


accumulated depreciation. Acquisition cost
includes expenditures that are directly
attributable to the acquisition of the items.

Lampiran - 5/37 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


p.

Aset tetap
(lanjutan)

dan

aset

2.

tidak

berwujud

ACCOUNTING POLICIES (continued)


p.

Fixed assets
(continued)

and

intangible

assets

Aset tetap (lanjutan)

Fixed assets (continued)

Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui


sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau
sebagai aset yang terpisah sebagaimana
mestinya, hanya apabila kemungkinan besar
Bank
dan
Anak
Perusahaan
akan
mendapatkan manfaat ekonomis masa depan
berkenaan dengan aset tersebut dan biaya
perolehan aset dapat diukur dengan handal.
Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi
diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan
dibebankan ke dalam laporan laba rugi
konsolidasian selama periode di mana biayabiaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the assets


carrying amount or are recognised as a
separate asset, as appropriate, only when it is
probable that future economic benefits
associated with the item will flow to the Bank
and Subsidiary and the cost of the item can
be measured reliably. The carrying amount of
the replaced part is derecognised. All other
repairs and maintenance are charged to the
consolidated statement of income during the
financial period in which they are incurred.

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan


dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk
mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian
biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut
tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan
pembaruan hak atas tanah diakui sebagai
aset tidak berwujud dan diamortisasi
sepanjang umur hukum hak. Penyusutan aset
tetap
selain
tanah
dihitung
dengan
menggunakan metode garis lurus (straight
line method) untuk mengalokasikan harga
perolehan hingga mencapai nilai sisa
sepanjang estimasi masa manfaatnya
sebagai berikut:

Land is stated at cost and not depreciated.


Initial legal costs incurred to obtain legal
rights are recognised as part of the
acquisition cost of the land, and these costs
are not depreciated. Costs related to renewal
of land rights are recognised as intangible
assets and amortised during the period of the
land rights. Depreciation on fixed assets other
than land is calculated using a straight line
method to allocate their costs to their residual
values over their estimated useful lives, as
follows:

Tahun/Years
Bangunan
Renovasi gedung
Perabot dan perlengkapan
Kendaraan bermotor
Peralatan kantor

20
Sesuai dengan periode sewa gedung/
Over the lease period of the premises
4-8
4
4-8

Nilai residu dan umur manfaat setiap aset


tetap ditelaah, dan disesuaikan jika perlu,
pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.

Buildings
Leasehold improvements
Furniture and fixtures
Motor vehicles
Office equipments

The fixed assets residual values and useful


lives are reviewed, and adjusted if required,
at each date of statement of financial
position.

Lampiran - 5/38 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


p.

Aset tetap
(lanjutan)

dan

aset

tidak

2.
berwujud

ACCOUNTING POLICIES (continued)


p.

Fixed assets
(continued)

and

intangible

assets

Aset tetap (lanjutan)

Fixed assets (continued)

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai


yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat
aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang
dapat
diperoleh
kembali,
dengan
menggunakan nilai tertinggi antara harga jual
neto atau nilai pakai.

When the carrying amount of an asset is


greater than its estimated recoverable
amount, it is written down immediately to its
recoverable amount, which is determined as
the higher of net selling price or value in use.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau


dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi
penyusutannya dihapuskan dari laporan
keuangan konsolidasian. Keuntungan atau
kerugian yang terjadi, diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

When fixed assets are no longer in use or


disposed of, their costs and the related
accumulated depreciation are written off in
the consolidated financial statements. The
resulting gain or losses are recognised in the
consolidated statement of income for the
year.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan,


pemasangan peralatan kantor dan aset tetap
lainnya
yang
masih
dalam
proses,
dikapitalisasi
sebagai
aset
dalam
penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi
ke akun aset tetap pada saat proses
konstruksi
atau
pemasangan
selesai.
Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut
siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan manajemen.

The accumulated costs of the construction of


buildings, the installation of office equipment
and other fixed assets that are still in
progress are capitalised as construction in
progress. These costs are reclassified to
fixed assets accounts when the construction
or installation is complete. Depreciation is
charged from the date the assets are ready
for use accordance with the objectives
desired by management.

Aset tidak berwujud

Intangible assets

Aset tidak berwujud terdiri dari goodwill dan


perangkat lunak. Lihat Catatan 2d.2 untuk
kebijakan akuntansi atas goodwill.

Intangible assets consists of goodwill and


software. See Note 2d.2 for accounting policy
for goodwill.

Perangkat lunak

Software

Sejak tanggal 1 Januari 2012, Bank


mengklasifikasikan perangkat lunak sebagai
bagian dari asset tidak berwujud. Sebelum
tanggal
1
Januari
2012,
Bank
mengklasifikasikan perangkat lunak sebagai
bagian dari aset tetap dan aset lain-lain.
Untuk tujuan komparatif, laporan keuangan
2011 telah direklasifikasikan agar sesuai
dengan penyajian laporan keuangan 2012
(lihat Catatan 38)

Starting 1 January 2012, the Bank classified


software as part of intangible assets. Prior to
1 January 2012, the Bank classified software
as part of fixed assets and other assets. For
comparative purposes, the 2011 financial
statements have been reclassified to conform
to the presentation in 2012 (refer to Note 38).

Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dan


Anak Perusahaan dicatat sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi amortisasi
dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Software acquired by Bank and Subsidiaries


is stated at cost less accumulated
amortization and accumulated impairment
losses.

Lampiran - 5/39 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


p.

Aset tetap
(lanjutan)

dan

aset

tidak

2.
berwujud

ACCOUNTING POLICIES (continued)


p.

Fixed assets
(continued)

and

intangible

assets

Aset tidak berwujud (lanjutan)

Intangible assets (continued)

Perangkat lunak (lanjutan)

Software (continued)

Pengeluaran untuk pengembangan perangkat


lunak secara internal diakui sebagai aset
ketika Bank dan Anak Perusahaan dapat
mendemostrasikan
maksud
dan
kemampuannya
untuk
menyelesaikan
pengembangan dan memakai perangkat
lunak
tersebut
dalam
menghasilkan
keuntungan ekonomis dimasa mendatang,
dan dapat secara handal mengukur biaya
untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya
yang dikapitalisasi dari pengembangan
perangkat lunak secara internal mencakup
semua biaya yang dapat diatribusikan
langsung dan diamortisasi menggunakan
metode
garis
lurus
selama
umur
ekonomisnya.
Perangkat
lunak
yang
dikembangkan secara internal dinyatakan
pada biaya yang dikapitalisasi dikurangi
akumulasi amortisasi dan penurunan nilai.

Expenditure on internally developed software


is recognized as an asset when the Bank and
Subsidiary is able to demonstrate its intention
and ability to complete the development and
use of the software in a manner that will
generate future economic benefits, and can
reliably measure the costs to complete the
development. The capitalized costs of
internally developed software include all costs
directly attributable to develop the software,
and are amortized over its useful life.
Internally developed software is stated at
capitalized
cost
less
accumulated
amortization and impairment losses.

Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat


lunak akan dikapitalisasi hanya jika
pengeluaran tersebut menambah manfaat
ekonomis aset yang bersangkutan di masa
mendatang. Semua pengeluaran lainnya
dibebankan pada saat terjadinya.

Subsequent expenditure on software is


capitalized only when it increases the future
economic benefits embodied in the specific
asset to which it relates. All other
expenditures are expensed as incurred.

Amortisasi dimulai pada saat perangkat lunak


tersebut tersedia untuk digunakan sesuai
dengan cara yang dimaksudkan oleh
manajemen. Amortisasi diakui dalam laporan
laba
rugi
konsolidasian
dengan
menggunakan metode garis lurus sepanjang
masa manfaat dari perangkat lunak tersebut.
Estimasi masa manfaat dari perangkat lunak
adalah 3 (tiga) tahun.

Amortization is charged from the date the


software are ready for use in the manner
intended of management. Amortization is
recognized in consolidated statements of
income on a straight-line basis over the
estimated useful life of the software. The
estimated useful life of software is 3 (three)
years.

Metode amortisasi, estimasi masa manfaat


dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir
tahun pelaporan dan disesuaikan jika
dianggap tepat.

Amortization method, useful lives and residual


values are reviewed at each financial yearend and adjusted if appropriate.

Lampiran - 5/40 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

q. Aset lain-lain

ACCOUNTING POLICIES (continued)


q.

Other assets

Terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan


dalam pos-pos sebelumnya. Termasuk dalam
aset lain-lain adalah beban dibayar di muka,
piutang
bunga,
beban
bunga
yang
ditangguhkan,
pendapatan
atas
jasa
penyaluran reksadana dan bancassurance
yang masih harus diterima, transitory ATM,
kas, setoran jaminan, biaya penggantian dari
pihak berelasi, agunan yang diambil alih,
properti terbengkalai dan lain-lain.

Represents assets that cannot be classified


under the above accounts. Included in other
assets are prepaid expenses, interest
receivables, deferred interest expense,
mutual fund and bancassurance distribution
fee receivables, transitory ATM, cash,
security deposits, reimbursement costs from
related parties, foreclosed collaterals,
abandoned property and others.

Sebagian aset lain-lain diklasifikasikan


sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang
dan disajikan sebesar biaya perolehan
diamortisasi dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai. Lihat Catatan
2f.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi atas
pinjaman yang diberikan dan piutang.

Some of other assets are classified as loans


and receivables and are stated at amortised
costs less allowance for impairment losses.
Refer to Note 2f.(i).(b) for the accounting
policy for loans and receivables.

Beban dibayar di muka

Prepaid expenses

Beban dibayar di muka diamortisasi selama


masa manfaat dengan menggunakan metode
garis lurus.

Prepaid expenses are amortised over their


beneficial periods using the straight line
method.

Agunan yang diambil alih dan properti


terbengkalai

Foreclosed
properties

Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset


yang diperoleh Bank baik melalui pelelangan
maupun diluar pelelangan berdasarkan
penyerahan secara sukarela oleh pemilik
agunan atau berdasarkan kuasa untuk
menjual diluar lelang dari pemilik agunan
dalam
hal
debitur
tidak
memenuhi
liabilitasnya kepada Bank. AYDA merupakan
jaminan kredit yang diberikan yang telah
diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian
kredit yang diberikan. Bank memiliki
kebijakan untuk selalu berusaha menjual
AYDA untuk menyelesaikan sisa kewajiban
debitur.

Foreclosed assets represent assets acquired


by Bank, both from auction and non auction
based on voluntary transfer by the debtors or
based on debtors approval to sell the
collateral where the debtors could not fulfill
their obligations to Bank. Foreclosed assets
represent loan collateral acquired in
settlement of loans. Bank has policy to sell
foreclosed assets to settle debtors liabilities.

Properti terbengkalai adalah aset tetap dalam


bentuk tanah dan bangunan yang dimiliki
Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan
usaha operasional Bank.

Abandoned properties represent the Banks


fixed assets in form of land and building which
were not used for the Banks operational
activity.

Lampiran - 5/41 - Schedule

collaterals

and

abandoned

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

q. Aset lain-lain (lanjutan)

r.

ACCOUNTING POLICIES (continued)


q.

Other assets (continued)

Agunan yang diambil alih dan properti


terbengkalai (lanjutan)

Foreclosed collaterals
properties (continued)

AYDA dan properti terbengkalai dicatat pada


nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat
dan nilai bersih yang dapat direalisasi (net
realisable value), yaitu nilai wajar aset setelah
dikurangi
estimasi
biaya
pelepasan.
Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang
belum dilunasi oleh debitur di atas nilai dari
AYDA, dibebankan terhadap cadangan
kerugian penurunan nilai kredit yang
diberikan. Selisih antara nilai AYDA dan hasil
penjualannya diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pada saat penjualan agunan yang
bersangkutan.

Foreclosed assets and abandoned properties


are recorded at the lower of carrying amount
and net realisable value, which is the fair
value of the assets less estimated cost of
liquidating the assets. Any excess of the loan
balance over the value of the foreclosed
asses, which is not recoverable from the
borrower, is charged to the allowance for the
impairment losses. Any difference between
the value of the foreclosed collaterals and the
proceeds from its sale is recognised as a
gain or loss on sale of the foreclosed
collaterals.

Biaya pemeliharaan atas AYDA dan properti


terbengkalai
yang
terjadi
setelah
pengambilalihan
atau
akuisisi
aset
dibebankan
pada
laporan
laba
rugi
konsolidasian pada saat terjadinya.

Maintenance costs of foreclosed assets and


abandoned properties subsequent to the
foreclosure or acquisition of the assets are
charged to the current consolidated
statement of comprehensive income as
incurred.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat


permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi
untuk mengakui penurunan tersebut dan
kerugiannya dibebankan pada laporan laba
rugi tahun berjalan.

The carrying amount is written down to


recognise a permanent diminution in value,
which is charged to the current year
statements of comprehensive income.

Simpanan nasabah

r.

and

abandoned

Deposits from customers

Simpanan nasabah adalah dana yang


dipercayakan oleh masyarakat (selain bank)
kepada
Bank
berdasarkan
perjanjian
penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini
adalah giro, tabungan dan deposito
berjangka dan bentuk lain yang dapat
dipersamakan dengan itu.

Deposits from customers are funds placed by


customers (excluding banks) with the Bank
based on fund deposit agreements. Included
in this account are demand deposits, saving
deposits and time deposits and other forms
which are similar.

Giro merupakan simpanan nasabah yang


dapat digunakan sebagai alat pembayaran,
yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai
Mandiri
(ATM),
atau
dengan
cara
pemindahbukuan dengan bilyet giro atau
sarana perintah pembayaran lainnya.

Demand deposits represent deposits of


customers that may be used as instruments
of payment, and which may be withdrawn at
any time by cheque, Automated Teller
Machine (ATM) card, or other orders of
payment or transfers.

Lampiran - 5/42 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


r.

s.

2.

Simpanan nasabah (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


r.

Deposits from customers (continued)

Tabungan merupakan simpanan nasabah


yang penarikannya hanya dapat dilakukan
melalui counter dan ATM atau dengan cara
pemindahbukuan melalui SMS Banking,
Phone Banking, dan Internet Banking jika
memenuhi persyaratan yang disepakati,
tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan
dengan menggunakan cek atau instrumen
setara lainnya.

Savings deposits represent deposits of


customers that may be withdrawn over the
counter and via ATMs or fund transfers by
SMS Banking, Phone Banking, and Internet
Banking when certain agreed conditions are
met, but which may not be withdrawn by
cheque or other equivalent instruments.

Deposito berjangka merupakan simpanan


nasabah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian antara nasabah dengan Bank.

Time deposits represent customers deposits


that may only be withdrawn after a certain
time based on the agreement between the
depositor and the Bank.

Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai


liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan
diamortisasi. Lihat
Catatan
2f.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi.

Deposits from customers are classified as


financial liabilites at amortised cost. Refer to
Note 2f.(ii).(b) for the accounting policy for
financial liabilities at amortised cost.

Simpanan dari bank lain

s.

Deposits from other banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas


terhadap bank lain, baik lokal maupun luar
negeri, dalam bentuk giro, tabungan,
simpanan berjangka, dan interbank call
money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau sama dengan 90
hari, deposito berjangka dan sertifikat
deposito.

Deposits from other banks represent


liabilities to domestic and overseas banks, in
the form of demand deposits, savings, time
deposits, and interbank call money with
maturity period based on agreement less
than or equal to 90 days, time deposits and
certificates of deposit.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan


sebagai liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat
Catatan 2f.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi
atas liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.

Deposits from other banks are classified as


financial liabilities at amortised cost. Refer to
Note 2f.(ii).(b) for the accounting policy for
financial liabilities at amortised cost.

t. Medium Term Notes

t.

Medium Term Notes diklasifikasikan sebagai


liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan
yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan penerbitan Medium Term Notes
dikurangkan dari jumlah Medium Term Notes
dan diamortisasi selama jangka waktu
Medium Term Notes tersebut dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Lihat Catatan 2f.(ii).(b) untuk kebijakan
akuntansi atas liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Medium Term Notes


Medium Term Notes are classified as
financial liabilities at amortised cost.
Incremental costs directly attributable to the
issuance of Medium Term Notes are
deducted from the amount of Medium Term
Notes and amortised over the period of the
Medium Term Notes using the effective
interest rate method. Refer to Note 2f.(ii).(b)
for the accounting policy of financial liabilities
at amortised cost.

Lampiran - 5/43 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

u. Perpajakan

v.

ACCOUNTING POLICIES (continued)


u.

Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak


tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba
rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait
dengan transaksi atau kejadian yang
langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini,
pajak tersebut masing-masing diakui dalam
pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.

The tax expense comprises current and


deferred tax. Tax is recognised in the profit or
loss, except to the extent that it relates to
items recognised directly in equity. In this
case, the tax is also recognised in other
comprehensive income or directly in equity,
respectively.

Pajak penghasilan tangguhan disajikan


dengan menggunakan metode liabilitas
neraca untuk semua perbedaan temporer
yang muncul antara dasar pengenaan pajak
atas aset dan liabilitas dengan nilai
tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan
keuangan pada setiap tanggal pelaporan.
Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam
menentukan pajak penghasilan tangguhan.

Deferred income tax is determined using the


balance sheet liability method, for all
temporary differences arising between the
tax bases of assets and liabilities and their
carrying values for financial reporting
purposes at each reporting date. Currently
enacted or substantially enacted tax rates are
used to determine deferred income tax.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat


kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal
pada masa datang akan memadai untuk
mengkompensasi aset pajak tangguhan yang
muncul akibat perbedaan temporer tersebut.

Deferred tax assets are recognised to the


extent that it is probable that future taxable
profit will be available against which the
deferred tax assets arising from temporary
differences can be utilised.

Manajemen melakukan evaluasi secara


periodik atas posisi yang diambil dalam surat
pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi
di mana peraturan perpajakan yang berlaku
adalah subjek atas interpretasi. Manajemen
membentuk cadangan, jika dianggap perlu
berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan
dibayarkan ke kantor pajak.

Management periodically evaluates positions


taken in tax returns with respect situation in
which applicable tax regulation is subject to
interpretation.
Management
establishes
provisions where appropriate on the basis of
amounts expected to be paid to the tax
authorities.

Imbalan kerja

v.

Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek

Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada


saat terutang kepada karyawan berdasarkan
metode akrual.

Short-term employee benefits are recognised


when they accrue to the employees based on
accrual method.

Kewajiban pensiun

Pension obligations

Bank memiliki program pensiun sesuai


dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berhubungan dengan ketenagakerjaan
atau kebijakan yang ditetapkan oleh Bank.
Program ini pada umumnya didanai melalui
pembayaran kepada pengelola dana pensiun
sebagaimana ditentukan dalam perhitungan
aktuarial yang dilakukan secara berkala.

The Bank has pension schemes in


accordance with prevailing labor-related laws
and regulations or the Banks policies. The
schemes are generally funded through
payments to trustee-administered funds as
determined by periodic actuarial calculations.

Lampiran - 5/44 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


v.

2.

Imbalan kerja (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


v.

Employee benefits (continued)

Kewajiban pensiun (lanjutan)

Pension obligations (continued)

Bank harus menyediakan program pensiun


dengan jumlah minimal tertentu sesuai
dengan
Undang-Undang
(UU)
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU
Ketenagakerjaan
menentukan
rumus
tertentu untuk menghitung jumlah minimal
imbalan pensiun, pada dasarnya, program
pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan
adalah program imbalan pasti.

The Bank is required to provide a minimum


amount of pension benefits in accordance
with Labor Law No. 13/2003. Since the Labor
Law sets the formula for determining the
minimum amount of benefits, in substance,
pension plans under Labor Law represent
defined benefit plans.

Program pensiun imbalan pasti adalah


program pensiun yang akan diberikan,
biasanya berdasarkan pada satu faktor atau
lebih seperti usia, masa kerja, atau
kompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan that


defines an amount of pension benefit to be
provided, usually as a function of one or
more factors such as age, years of service,
or compensation.

Kewajiban program pensiun imbalan pasti


yang diakui di laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah nilai kini kewajiban
imbalan pasti pada tanggal laporan posisi
keuangan dikurangi dengan pembayaran
kepada pengelola dana pensiun dan
disesuaikan dengan keuntungan/kerugian
aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum
diakui. Nilai kini kewajiban imbalan pasti
dihitung
setiap
tahun oleh
aktuaris
independen menggunakan metode Projected
Unit Credit.

The obligation of defined benefit plan


scheme recognised in the consolidated
statements of financial position is the present
value of the defined benefit obligation at the
statements of financial position date
deducted
with
payment
to
trusted
administered fund and adjusted for
unrecognised actuarial gains/losses and past
service costs. The present value of defined
benefit obligation is calculated annually by
independent actuaries using the Projected
Unit Credit method.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan


dengan mendiskontokan estimasi arus kas
keluar masa depan dengan menggunakan
tingkat bunga obligasi pemerintah dalam
mata uang yang sama dengan mata uang
imbalan yang akan dibayarkan dan waktu
jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan
waktu
jatuh
tempo
imbalan
yang
bersangkutan.

The present value of a defined benefit


obligation is determined by discounting the
estimated future cash outflows using interest
rates of government bonds that are
denominated in the currency in which the
benefit will be paid, and that have the terms
to maturity approximating the terms of the
related pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat


timbul dari penyesuaian yang dibuat
berdasarkan pengalaman dan perubahan
asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah
keuntungan atau kerugian aktuarial ini
melebihi 10% dari imbalan pasti maka
kelebihannya dibebankan atau dikreditkan
pada laporan laba rugi konsolidasian selama
sisa masa kerja rata-rata para karyawan
yang bersangkutan.

Actuarial gains and losses arising from


experience adjustments and changes to
actuarial assumptions. When exceeding 10%
of defined benefit obligations are charged or
credited to the consolidated statements of
income over the average remaining service
lives of the relevant employees.

Lampiran - 5/45 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


v.

2.

Imbalan kerja (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


v.

Employee benefits (continued)

Kewajiban pensiun (lanjutan)

Pension obligations (continued)

Bank menyelenggarakan program pensiun


iuran pasti untuk karyawan tetap. Iuran dana
pensiun yang ditempatkan pada entitas
terpisah ditanggung oleh Bank. Jumlah
kontribusi
dari
Bank
dan
hasil
pengembangan investasinya diperhitungkan
sebagai bagian dari kewajiban imbalan pasti
sesuai dengan UU No. 13/2003.

The Bank has implemented a defined


contribution retirement program for its
permanent employees. Contributions to the
retirement funds were placed into a separate
entity are paid by the Bank. Total contribution
from the Bank and its investment growth
result is accounted as part of defined benefit
liabilities in accordance with Labor Law
No. 13/2003.

Kewajiban imbalan paska-kerja lainnya

Other post-retirement obligations

Bank memberikan imbalan kerja lainnya


seperti uang pisah, uang jasa, dan imbalan
lainnya sesuai dengan yang ditentukan
dalam UU Ketenagakerjaan.

The Bank provides other benefits such as


severance pay, service pay, and other
benefits which are determined in compliance
with the Labor Law.

Perkiraan biaya imbalan ini dicadangkan


sepanjang masa kerja karyawan, dengan
menggunakan metodologi akuntansi yang
sama dengan metodologi yang digunakan
dalam perhitungan program pensiun imbalan
pasti, kecuali:

The expected costs of these benefits are


accrued over the period of employment,
using an accounting methodology similar to
that for defined benefit pension plans, except
for:

Keuntungan/kerugian aktuarial langsung


diakui dan tidak ada koridor yang dipakai.
Seluruh biaya jasa lalu langsung diakui.

Kewajiban ini dinilai setiap tahun


aktuaris independen yang kompeten.

oleh

w. Pendapatan dan beban bunga

Actuarial gains/losses which are directly


recognised and no corridor is used.
All past service costs are directly
recognised.

These obligations are determined annually


by independent qualified actuaries.
w. Interest income and expense

Pendapatan dan beban bunga untuk semua


instrumen keuangan dengan interest bearing
dicatat dalam pendapatan bunga dan
beban bunga di dalam laporan laba rugi
konsolidasian menggunakan metode suku
bunga efektif.

Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognised
within interest income and interest
expense in the consolidated statements of
income using the effective interest rate.

Lampiran - 5/46 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2.

w. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan)

ACCOUNTING POLICIES (continued)


w. Interest income and expense (continued)

Metode suku bunga efektif adalah metode


yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan
atau liabilitas keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau
beban bunga selama periode yang relevan.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang
secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran atau penerimaan kas di masa
datang selama perkiraan umur dari
instrumen keuangan, atau jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan.

The effective interest rate method is a


method of calculating the amortised cost of a
financial asset or a financial liability and of
allocating the interest income or interest
expense over the relevant period. The
effective interest rate is the rate that exactly
discounts estimated future cash payments or
receipts through the expected life of the
financial instrument or, when appropriate, a
shorter period to the net carrying amount of
the financial asset or financial liability.

Pada saat menghitung suku bunga efektif,


entitas mengestimasi arus kas dengan
mempertimbangkan seluruh persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan
tersebut (seperti pelunasan dipercepat, opsi
beli (call option) dan opsi serupa lainnya),
namun tidak mempertimbangkan kerugian
kredit di masa datang. Perhitungan ini
mencakup seluruh komisi, provisi, dan
bentuk lain yang dibayarkan atau diterima
oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari suku
bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh
premi atau diskon lainnya.

When calculating the effective interest rate,


the Bank estimates cash flows considering all
contractual terms of the financial instrument
(for example, prepayment options, call option
and other similar options) but does not
consider future credit losses. The calculation
includes all fees, commissions and other fees
paid or received between parties to the
contract that are an integral part of the
effective interest rate, transactions costs and
all other premiums or discounts.

Jika aset keuangan atau kelompok aset


keuangan serupa telah diturunkan nilainya
sebagai akibat kerugian penurunan nilai,
maka pendapatan bunga yang diperoleh
setelahnya diakui berdasarkan suku bunga
yang digunakan untuk mendiskonto arus kas
masa datang dalam menghitung kerugian
penurunan nilai.

Once a financial asset or a group of a similar


financial assets has been written down as a
result of an impairment loss, interest income
is recognised using the rate of interest used
to discount the future cash flows for the
purpose of measuring the impairment loss.

Pada saat pinjaman yang diberikan


mengalami penurunan nilai, bunga yang
telah diakui tetapi belum tertagih akan
dibatalkan
pengakuannya.
Selanjutnya,
bunga yang dibatalkan tersebut diakui
sebagai tagihan kontinjensi.

When a loan is classified as non-performing,


any interest income previously recognised
but not yet collected is reversed against
interest income. The reversed interest
income is recognised as a contingent
receivable.

Lampiran - 5/47 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


x.

y.

2.

Pendapatan provisi dan komisi

ACCOUNTING POLICIES (continued)


x.

Fees and commissions income

Provisi dan komisi yang berkaitan langsung


dengan kegiatan pemberian kredit diakui
sebagai
bagian/pengurang
dari
biaya
perolehan kredit dan diakui sebagai
pendapatan bunga dengan cara diamortisasi
berdasarkan metode suku bunga efektif.

Fees and commissions income directly


related to lending activities, are recognised
as a part/deduction of lending cost and are
recognised as interest income by amortising
the carrying value of loan with effective
interest rate method.

Pendapatan provisi dan komisi yang tidak


berkaitan dengan kegiatan pemberian
pinjaman dan jangka waktu tertentu diakui
sebagai pendapatan pada saat terjadinya
transaksi.

Fees and commission income which are not


related to lending activities and a spesific
period are recognised as revenues at the
transaction date.

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

y.

Transactions with related parties

Bank dan Anak Perusahaan melakukan


transaksi dengan pihak yang berelasi. Dalam
laporan keuangan konsolidasian ini, istilah
pihak yang berelasi sesuai dengan ketentuan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No.7 (Revisi 2010) mengenai
Pengungkapan pihak-pihak yang berelasi:

The Bank and Subsidiary enter into


transactions with related parties. In these
consolidated financial statements, the term
related parties are used as defined in the
Statement of Financial Accounting Standards
(SFAS) No.7 (Revised 2010) regarding
Related party disclosures:

i. perusahaan di bawah pengendalian Bank;


ii. perusahaan asosiasi;
iii. investor yang memiliki hak suara, yang
memberikan investor tersebut suatu
pengaruh yang signifikan;
iv. perusahaan di bawah pengendalian
investor yang dijelaskan dalam catatan iii
di atas; dan
v. karyawan kunci dan anggota keluarganya.

i. entities under the control of the Bank;


ii. associated companies;
iii. investors with an interest in the voting
that gives them significant influence;

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang


berelasi diungkapkan dalam Catatan 32 atas
laporan keuangan konsolidasian.

iv. entities controlled by investors under


note iii above; and
v.

key management and their relatives.

The nature of transactions and balances of


accounts with the related parties are
disclosed in the Note 32 to the consolidated
financial statements.

Lampiran - 5/48 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga


intermediasi
keuangan,
Bank
senantiasa
dihadapkan pada berbagai risiko finansial
maupun risiko non-finansial. Perkembangan
bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal dan
internal perbankan juga menyebabkan risiko
kegiatan usaha bank semakin kompleks
sehingga Bank harus mampu menerapkan
manajemen risiko yang baik agar mampu
beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan.
Oleh karena itu, prinsip-prinsip manajemen risiko
yang diterapkan akan sangat mendukung Bank
untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati.
Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut pada
dasarnya telah menjadi standar bagi dunia
perbankan yang penerapannya diarahkan oleh
Bank Indonesia melalui Peraturan Bank
Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003
yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia
No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang
diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.
13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum.

In conducting its function as a financial


intermediary institution, the Bank always faces
financial and non-financial risks. The rapid
development in banking business externally and
internally have resulted in a more complex risk for
banks which forces the Bank implement a proper
risk management to adapt with the banking
business. Therefore, the risk management
principle implemented will highly support the Bank
to operate in a prudent manner. The risk
management principles have become a standard
for banking industry which implementation is
regulated by Bank Indonesia through Bank
Indonesia regulation No. 5/8/PBI/2003 dated
19 May 2003 amended by Bank Indonesia
regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009
concerning Application of Risk Management for
Commercial Bank and Bank Indonesia Circular
Letter No. 5/21/DPNP dated 29 September 2003
amended by Bank Indonesia Circular Letter
No. 13/23/DPNP/2011 dated 25 October 2011
concerning Risk Management for Commercial
Bank.

Catatan di bawah ini menyajikan informasi


mengenai ekposur Bank terhadap setiap risiko di
atas, tujuan, kebijakan dan proses yang
dilakukan oleh Bank dalam mengukur dan
mengelola risiko.

The following notes present information about the


Banks exposure to each of the above risks, the
Banks objectives and policies for measuring and
managing the risks.

a.

a.

Risiko Hukum

Legal Risk

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan


oleh adanya beberapa hal yang antara lain
adalah tingkat faktor litigasi atau jumlah
tuntutan hukum yang dialami oleh Bank,
faktor perikatan yang lemah seperti tidak
dipenuhnya syarat sahnya suatu perjanjian
dan faktor ketiadaan peraturan dan
perundang-undangan
atau
perubahan
peraturan.

Legal risks are the risks that are caused by


several factors i.e., the litigation factor level
or the numbers of lawsuits incurred by the
Bank, the weakness of legal agreement
factors such as the incompleteness of the
basic legal requirements in an agreement
and the absence of laws and regulations or
regulatory changed factor's.

Pengelolaan manajemen risiko hukum yang


berkualitas
dilakukan
dalam
rangka
memastikan seluruh aktivitas dan hubungan
kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga
serta
dalam
menjalankan
proses
penyelesaian tuntutan hukum yang dialami
oleh Bank didasarkan pada aturan dan
persyaratan
yang
dapat
melindungi
kepentingan Bank dari segi hukum.

The quality of legal risk management is


implemented in order to ensure that all
activities of the Bank's business and the
relationships with the third parties and in
carrying out the process of settlement of
lawsuits incurred by the Bank are based on
the rules and requirements which can protect
the interests of the Bank from a legal
perspective.

Lampiran - 5/49 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


b.

c.

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


b.

Risiko Strategis

Strategic Risk

Risiko strategis mengacu pada risiko yang


disebabkan oleh adanya keputusan dan/atau
penerapan strategi Bank yang tidak tepat,
pengambilan keputusan strategis yang tidak
tepat, atau kegagalan Bank dalam merespon
perubahan-perubahan ekternal.

Strategic risk refers to the risk of a bad


outcome attributed due to a decision and/or
implementation of a Banks strategy, a bad or
misjudged strategic decision or the Banks
failure to respond to external changes.

Bank mengelola risiko strategis melalui


proses pertimbangan dan pengambilan
keputusan secara kolektif dan komprehensif
di lingkungan komite-komite pengawasan
dan eksekutif, yang turut mempengaruhi dan
berdampak pada langkah-langkah bisnis
yang akan diambil dalam kerangka kebijakan
dan arah yang telah ditetapkan.

The Bank manages strategic risks through a


comprehensive and collective consideration
and
decision-making
processes
encompassing areas of the supervisory and
executive committees that influence and
impact business decisions on policies and
directions that the Bank will embark on.

Risiko Reputasi

c.

Reputation Risk

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain


disebabkan oleh adanya publikasi negative
yang terkait dengan kegiatan usaha Bank
atau persepsi negative terhadap Bank.
Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko
reputasi antara lain: citra (image), harga
saham, dan konflik internal.

Reputation risk is the risk which is caused by


negative publicity related with the Banks
activities or negative perception on the Bank.
Factors which influence reputation risk are
image, share price, and internal conflict.

Bank mengadopsi tiga lini pertahanan dalam


mengelola risiko reputasi Bank. Manajemen
Risiko Reputasi adalah tanggung jawab
semua orang dan sebagai bagian dari
peningkatkan kesadaran risiko reputasi Bank.
Bank telah memberikan pelatihan Kode Etik
dan Kesadaran Risiko untuk semua
karyawan Bank. Sejak September 2012 Bank
telah memberikan 39 pelatihan terhadap
1.849 karyawan dimana pelatihan untuk 174
karyawan lainnya akan diselesaikan pada
Januari 2013.

The Bank adopted the Three Lines of


Defense in managing its reputation risk.
Managing reputation risk
is everyones
responsibility and as part of awareness on
Bank reputation risk. Currently The Bank has
delivered Code of Conduct and Risk
Awareness training to all its employees.
Since September 2012 the Bank had
conducted 39 training sessions covered
1,849 staffs whereas the remainings for 174
staffs will be completed in January 2013.

Lampiran - 5/50 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


c.

Risiko Reputasi (lanjutan)

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


c.

In managing reputation risk, the Bank has


adopted risk threshold as defined in Risk
Appetite Statement and 5x5 Risk Matrix with
policies in place such as Risk Management
Policy, Complaint Handling & Resolution,
Banking Mediation and Call Center Policy.
Reporting and monitoring are done through
regular management reporting of metric
indicators such as Monthly Customer Care
report & KRI reporting. Examples of
indicators reported are number of complaints,
resolution status of complaints, trend
analysis, and root cause of complaints.
Responsive actions performed by frontline
and support stand in handling customer
complaint, and follow up actions can mitigate
negative impact likelihood of Banks
reputation.

Dalam mengelola risiko reputasi, Bank telah


mengadopsi
ambang
batas
risiko
sebagaimana
didefinisikan
dalam
Pernyataan Risiko yang Dapat Diterima dan
5x5 Matriks Risiko dengan kebijakankebijakan seperti Kebijakan Manajemen
Risiko, Penanganan Atas Keluhan &
Pemecahannya, Mediasi Bank dan Kebijakan
Call Center. Pelaporan dan pemantauan
dilakukan melalui pelaporan manajemen atas
indikator metrik yang dilakukan secara
berkala seperti laporan bulanan Customer
Care & laporan KRI. Contoh indikator yang
dilaporkan adalah jumlah keluhan, status
pemecahan
atas
keluhan,
analisis
kecenderungan dan penyebab utama
keluhan. Tindakan responsif yang dilakukan
oleh lini depan dan dukungan berdiri dalam
menangani keluhan pelanggan, dan tindakan
lanjutan atas keluhan pelanggan tersebut
dapat mengurangi dampak negatif terhadap
reputasi Bank.
d.

Risiko Kepatuhan

Reputation Risk (continued)

d.

Compliance Risk

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang


timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan
peraturan
perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan
baik, berpotensi pada pengenaan denda,
hukuman, atau rusaknya reputasi.

Compliance Risk is the risk when the Bank


does not comply or implement current laws
and regulations and other policies. If
compliance risk not managed well, it will
potentially
lead to penalty
charges,
punishments, or damage to reputation.

Sedangkan tingkat eksposur risiko kepatuhan


Bank dipengaruhi beberapa faktor termasuk
perubahan peraturan, kebijakan yang ada di
Bank, proses dan sistem, dan yang paling
penting adalah kesadaran dan budaya atas
kepatuhan.

Whereas the level of the Bank's compliance


risk exposure are determined by multiple
factors including regulatory changes, internal
policies, process and systems, and
compliance awareness and culture.

Untuk tujuan ini, bank telah mengembangkan


kerangka tahunan komprehensif kepatuhan
kerja manajemen risiko untuk meningkatkan
kepatuhan budaya, pemerintahan atau
struktur manajemen yang menyeluruh,
strategi manajemen risiko dan evaluasi
efektivitas, serta memantau dan mengontrol
mekanisme. Pelaksanaan kerangka yang
mencakup
memperbaharui
kerangka
peraturan, pelatihan, konsultasi, peninjauan
kebijakan, pemantauan kepatuhan, pengujian
kepatuhan dan peningkatan sistem informasi
manajemen risiko.

For this purpose, the Bank has developed an


annual comprehensive compliance risk
management
framework
to
increase
compliance culture, a comprehensive the
governance or management structure, risk
management strategy, its effectiveness and
monitoring and control mechanism. The
implementation of the framework covers
regulatory framework update, training,
advisory,
policy
review,
compliance
monitoring,
compliance
testing,
and
enhancing risk management information
system.

Lampiran - 5/51 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


e.

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


e.

Risiko Kredit

Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian


keuangan yang timbul jika nasabah, klien
atau rekanan Bank gagal memenuhi
kewajiban kontraktualnya kepada Bank.
Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman
yang diberikan kepada segmen konsumer
dan komersial, garansi yang diterbitkan,
letters of credit, endorsements dan
akseptasi.

Credit risk is the risk of financial loss, should


any of the Banks customers, clients or
market counterparties fail to fulfill their
contractual obligations to the Bank. Credit
risk arises mainly from consumer and
commercial loans, guarantees, letters of
credit, endorsements and acceptances.

Bank juga dipengaruhi oleh risiko kredit


lainnya yang berasal dari investasi pada
efek-efek dan eksposur lain yang timbul dari
aktivitas perdagangan (trading exposures).

The Bank is also exposed to other credit risks


arising from investments in marketable
securities and other exposures arising from
its trading activities (trading exposures).

Manajemen
melakukan
pengelolaan
eksposur risiko kredit dengan hati-hati.
Manajemen dan pengendalian atas risiko
kredit dilakukan secara terpusat oleh tim
manajemen risiko kredit, yang memberi
laporan kepada Direksi dan pimpinan tiap
unit bisnis secara rutin.

Management carefully manages its exposure


to credit risk. The credit risk management
and control are centralised in the credit risk
management team, which reports to the
Directors and head of each business unit
regularly.

Faktor utama yang berperan dalam


pengendalian dan mengurangi risiko kredit
adalah kemampuan dan kematangan unit
bisnis perkreditan dalam membuat analisa
kredit, sehingga pada akhirnya tercapai
suatu keseimbangan antara pengelolaan
risiko dengan pengembangan bisnis.
Bersamaan
dengan
itu,
pengelolaan
portofolio dan risiko kredit merupakan
tanggung jawab dari Komite Manajemen
Risiko.

The main factor that controls and reduces the


credit risk is the ability and maturity of the
credit units to analyse the credit, which
results in a balance between credit risk and
business development consideration. At the
same time, portfolio and credit risk
management is the responsibility of the Risk
Management Committee.

(i) Pengukuran risiko kredit

(i)

Estimasi terhadap eksposur kredit adalah


proses yang kompleks dan memerlukan
penggunaan model, di mana nilai dari
suatu produk bervariasi tergantung
dengan perubahan pada variabelvariabel pasar, arus kas masa depan dan
rentang waktu. Penilaian risiko kredit
atas suatu portofolio aset memerlukan
estimasi-estimasi, seperti kemungkinan
terjadinya wanprestasi, rasio kerugian
dan korelasi wanprestasi antar rekanan.

Lampiran - 5/52 - Schedule

Credit risk measurement


The estimation of credit exposure is a
complex process and requires the use of
models, as the value of a product varies
depending on changes in market
variables, expected cash flows and the
passage of time. The assessment of
credit risk of a portfolio of assets entails
further estimations as to the likelihood of
defaults occurring, of the associated loss
ratios and of default correlations between
counterparties.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


e. Risiko Kredit (lanjutan)

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


e.

(i) Pengukuran risiko kredit (lanjutan)

Credit Risk (continued)


(i)

Credit risk measurement (continued)

Dalam mengukur risiko kredit untuk


pinjaman
yang
diberikan,
Bank
mempertimbangkan tiga komponen: (i)
estimasi kerugian, yang memperkirakan
kemungkinan debitur atau rekanan tidak
dapat
memenuhi
liabilitasnya;
(ii)
estimasi tingkat eksposur saat debitur
atau rekanan tidak dapat memenuhi
liabilitasnya baik pada on-balance sheet
maupun off-balance sheet; dan (iii)
estimasi kerugian yang harus ditanggung
oleh Bank atas liabilitas yang telah
wanprestasi.

In measuring the credit risk of loans, the


Bank considers three components: (i) the
probability of default, estimating the
likelihood of a debtor or counterparts not
being able to fulfill their contractual
obligations; (ii) the exposure at default
estimating the exposure at the time a
debtor or counterpart has defaulted on
their obligations, both on-balance sheet
and off-balance sheet; and (iii) the loss
given default or estimation on the
financial loss to the Bank should the
defaulted obligation not be repaid in full.

Untuk mengelola dan memantau risiko


atas penyaluran kredit, secara rutin Bank
melakukan analisa terhadap portofolio
kredit berdasarkan segmentasi bisnis
dan kualitas kredit dari debitur atau
rekanan.

To manage and monitor credit risk, the


Bank performs regular portfolio analysis
based on portfolio segmentation and
credit
quality
from
debtors
or
counterparties.

Penetapan
kebijakan
limit
dan
pemantauan juga dilakukan secara rutin,
antara lain: Batas Maksimum Pemberian
Kredit, segmentasi bisnis (kategori
debitur), jenis mata uang dan sektor
ekonomi.

Policy and limits monitoring is conducted


on regular basis including: Legal Lending
Limit, business segmentation (category
of debtor), type of currency and
economic sectors.

(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan


mitigasi

(ii) Risk limit control and mitigation policies

Bank
mengelola,
membatasi
dan
mengendalikan konsentrasi risiko kredit
di manapun risiko tersebut teridentifikasi
- secara khusus, terhadap debitur
individu dan kelompok, dan industri serta
geografis.

The Bank manages, limits and controls


concentrations of credit risk wherever
they are identified - in particular, to
individual counterparties and groups, and
to industries and geographies.

Bank menentukan tingkat risiko kredit


yang dimiliki dengan menetapkan batas
jumlah risiko yang bisa diterima yang
terkait dengan satu debitur, atau
kelompok debitur, dan berdasarkan
segmen geografis dan industri. Risiko ini
dimonitor secara berkala dan akan
ditelaah secara tahunan atau dengan
frekuensi yang lebih sering, jika
diperlukan.

The Bank determines the levels of credit


risk it undertakes by placing limits on the
amount of risk accepted in relation to one
debtor, or groups of debtors, and to
geographical and industry segments.
Such risks are monitored on a regular
basis and are subject to an annual or
more frequent review, when considered
necessary.

Lampiran - 5/53 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


e. Risiko Kredit (lanjutan)

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


e.

Credit Risk (continued)

(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakan


mitigasi (lanjutan)

(ii) Risk limit control and mitigation policies


(continued)

Batas
pemberian
kredit
ditelaah
mengikuti perubahan pada kondisi pasar
dan ekonomi dan telaahan kredit secara
periodik dan penilaian atas kemungkinan
wanprestasi.

Lending limits are reviewed in the light of


changing
market
and
economic
conditions and periodic credit reviews
and assessments of probability of
default.

Beberapa pengendalian spesifik lainnya


dan pengukuran mitigasi dijelaskan di
bawah ini:

Some other specific control and


mitigation measures are outlined below:

Agunan

Collateral

Bank menerapkan kebijakan untuk


memitigasi risiko kredit, antara lain
dengan meminta agunan sebagai
jaminan pelunasan kredit jika jaminan
berupa sumber pembayaran utama
debitur berdasarkan arus kas tidak
terpenuhi. Jenis agunan yang dapat
diterima dalam rangka memitigasi risiko
kredit meliputi:

The Bank applies policies to mitigate


credit risk, by taking collateral to secure
the repayment of loan if the primary
source of debtors payment is no longer
available. Collateral types that can be
used to mitigate the risk include:

Kas
Tanah dan/atau bangunan
Standby Letter of Credit/Bank
Garansi yang diterima Bank
Mesin
Kendaraan bermotor
Piutang dagang
Persediaan
Saham atau efek-efek lainnya

Cash
Land and/or buildings
Standby Letter of Credit/Bank
Guarantee received by the Bank
Machinery
Vehicles
Trade receivables
Inventory
Stock or other marketable securities

Pemberian pembiayaan dan kredit


jangka panjang kepada debitur korporasi
pada umumnya disertai agunan. Untuk
meminimalisasi kerugian kredit, Bank
akan meminta tambahan agunan dari
debitur ketika terdapat penurunan nilai
atas agunan untuk pinjaman yang terkait.

Longer term finance and lending to


corporate debtors are generally secured.
In addition, in order to minimise the credit
loss, the Bank will require additional
collaterals from the debtor when lower
value in the collaterals are identified for
the relevant loans.

Batas pemberian untuk derivatif dan


kredit

Lending limits for derivative and loan


books

Risiko penyelesaian (settlement) muncul


dalam situasi dimana pembayaran dalam
bentuk uang tunai atau surat berharga
dibuat dengan harapan mendapatkan
penerimaan setara kas atau surat
berharga.
Batas
transaksi
harian
ditetapkan untuk memenuhi agregat dari
semua
risiko
yang
timbul
dari
penyelesaian transaksi pasar Bank pada
setiap harinya.

Settlement risk arises in any situation


where a payment in cash or securities is
made with an expectation of receiving
equivalent cash or securities. Daily
settlement limits are established for each
counterparty to cover the aggregate of all
settlement risk arising from the Banks
market transactions on any single day.

Lampiran - 5/54 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


e. Risiko Kredit (lanjutan)

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


e.

Credit Risk (continued)

(iii)Eksposur maksimum risiko kredit tanpa


memperhitungkan
agunan
dan
pendukung kredit lainnya

(iii) Maximum exposure to credit risk before


collateral
held
or
other
credit
enhancements

Eksposur risiko kredit terhadap aset


keuangan pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Credit risk exposures relating to financial


assets as at 31 December 2012 and
2011 are as follows:

Eksposur maksimum/
Maximum exposure
2012
2011
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain

941,725
565,452

1,062,606
400,667

673,006
811,039

958,216
1,378,579

445,022
77,093
9,970,741
2,834
166,123

493,671
53,666
9,817,858
4,649
325,971

13,653,035

14,495,883

Eksposur risiko kredit terhadap rekening


administratif pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Current accounts with Bank Indonesia


Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Securities purchased under resale
agreement
Derivative receivables
Loans
Acceptance receivables
Other assets

Credit risk exposures relating to offbalance sheet items as at 31 December


2012 and 2011 are as follows:

Eksposur maksimum/
Maximum exposure
2012
2011
Fasilitas pinjaman commited
yang diberikan yang
belum digunakan
Letters of credit yang
tidak dapat dibatalkan
Garansi yang diterbitkan

(1,103,128)

(1,494,951)

Commited unused
loan facilities granteed

(137,103)
(264,190)

(62,749)
(121,450)

Irrevocable letters of credit


Guarantees issued

(1,504,421)

(1,679,150)

Tabel di atas menggambarkan eksposur


maksimum atas risiko kredit bagi Bank
pada tanggal 31 Desember 2012 dan
2011, tanpa memperhitungkan agunan
atau pendukung kredit lainnya. Untuk
aset keuangan, eksposur di atas
ditentukan berdasarkan nilai tercatat
bruto seperti yang diungkapkan pada
laporan keuangan konsolidasian atas
posisi keuangan.

Lampiran - 5/55 - Schedule

The above table represents maximum


exposure of credit risk to the Bank as at
31 December 2012 and 2011, without
taking account of any collateral held or
other credit enhancements attached. For
financial assets, the exposures set out
above are based on gross carrying
amounts as reported in the consolidated
statement of financial position.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


e. Risiko Kredit (lanjutan)

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


e.

Credit Risk (continued)

(iii)Eksposur maksimum risiko kredit tanpa


memperhitungkan
agunan
dan
pendukung kredit lainnya (lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk before


collateral
held
or
other
credit
enhancements (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012,


73,03% (2011: 67,73%) dari jumlah
eksposur
maksimum
berasal
dari
pinjaman yang diberikan.

As at 31 December 2012, 73.03% (2011:


67.73%) of the total maximum exposure
is derived from loans.

Manajemen yakin akan kemampuan


Bank
untuk
mengendalikan
dan
memelihara minimal eksposur risiko
kredit yang berasal dari pinjaman yang
diberikan berdasarkan hal-hal sebagai
berikut:

Management is confident in its ability to


continue to control and sustain minimum
exposure of credit risk to the Bank
resulting from its loans based on the
following:

Bank telah memiliki pedoman tertulis


dan prosedur manual mengenai
kebijakan dan proses kredit yang
mencakup seluruh aspek pemberian
kredit
yang
dilakukan.
Setiap
pemberian kredit harus senantiasa
mengacu pada kebijakan tersebut.

Bank has a documented credit policy


and procedures that covers all
aspects of Banks lending activities. At
all times, loan transactions must
adhere to the requirements of the
Banks policy.

Bank telah memiliki sistem deteksi


dini
permasalahan
melalui
pemantauan yang disiplin.

Bank has early problem detection


system through diciplined monitoring.

Sebagian besar kredit diberikan


dengan agunan kecuali untuk jenis
kredit tertentu seperti personal loan,
commercial loan dan fasilitas antar
bank.

Loans are mainly secured by


collateral, except for certain loans
such as personal loan, commercial
loan and interbank loans.

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan


eksposur risiko kredit

Concentration of risks of financial assets


with credit risk exposure

a)

a) Geographical sectors

Sektor geografis
Tabel
berikut
menggambarkan
rincian eksposur kredit Bank tanpa
memperhitungkan
agunan
atau
pendukung kredit lainnya, yang
dikategorikan
berdasarkan
area
geografis pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011. Untuk tabel ini, Bank
telah mengalokasikan eksposur area
berdasarkan
wilayah
geografis
tempat Bank beroperasi.

Lampiran - 5/56 - Schedule

The following table breaks down


Banks credit exposure without taking
into account any collateral held or
other credit support, as categorised
by geographical region as at 31
December 2012 and 2011. For this
table, the Bank has allocated
exposures to regions based on the
geographical area which activities are
undertaken.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan)

e.

Credit Risk (continued)

(iii)Eksposur maksimum risiko kredit tanpa


memperhitungkan
agunan
dan
pendukung kredit lainnya (lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk before


collateral
held
or
other
credit
enhancements (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan


eksposur risiko kredit (lanjutan)

Concentration of risks of financial assets


with credit risk exposure (continued)

a)

a) Geographical sectors (continued)

Sektor geografis (lanjutan)

Jakarta
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli
dengan janji
dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang
diberikan - bruto
Tagihan akseptasi bruto
Aset lain-lain

2012
Jawa
Timur/
East
Java

Jawa
Tengah/
Central
Java

Jawa
Barat/
West Java

Lain-lain/
Others

Sumatera

Jumlah/
Total

941,725

941,725

565,452

565,452

673,006
811,039

673,006
811,039

445,022
77,093

445,022
77,093

6,754,442

330,743

243,299

1,311,906

955,521

374,830

9,970,741

1,147
153,763

1,240

745

1,687
6,375

803

3,197

2,834
166,123

10,422,689

331,983

244,044

1,319,968

956,324

378,027

13,653,035

Eksposur risiko kredit atas rekening


administratif adalah sebagai berikut:

Jakarta
Fasilitas pinjaman
committed yang
diberikan yang
belum digunakan
Letters of credit
yang tidak dapat
dibatalkan
Garansi yang diterbitkan

(865,700)
(76,269)
(258,819)
(1,200,788)

Jawa
Barat/
West Java

(17,287)
(17,287)

Current accounts
with Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Securities purchased under resale
agreements
Derivative receivables
Loans - gross
Acceptance receivables gross
Other assets

Credit risk exposure relating to off


balance sheet items is as follows:

Jawa
Tengah/
Central
Java

2012
Jawa
Timur/
East
Java

(10,955)

(12,042)

(1,550)

(3,026)
(2,621)

(12,505)

(17,689)

Sumatera

Lampiran - 5/57 - Schedule

(81,122)
(81,122)

Lain-lain/
Others

Jumlah/
Total

(116,022)

(1,103,128)

Committed unused loan


facilities granted

(57,808)
(1,200)

(137,103)
(264,190)

Irrevocable
letters of credit
Guarantees issued

(175,030)

(1,504,421)

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan)

e. Credit Risk (continued)

(iii)Eksposur maksimum risiko kredit tanpa


memperhitungkan
agunan
dan
pendukung kredit lainnya (lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk before


collateral
held
or
other
credit
enhancements (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan


eksposur risiko kredit (lanjutan)

Concentration of risks of financial assets


with credit risk exposure (continued)

a)

a) Geographical sectors (continued)

Sektor geografis (lanjutan)

Jakarta
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli
dengan janji
dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang
diberikan - bruto
Tagihan akseptasi bruto
Aset lain-lain

Jawa
Barat/
West Java

2011
Jawa
Timur/
East
Java

Jawa
Tengah/
Central
Java

Lain-lain/
Others

Sumatera

Jumlah/
Total

1,062,606

1,062,606

400,667

400,667

958,216
1,378,579

958,216
1,378,579

493,671
53,666

493,671
53,666

7,595,341

331,932

1,090,254

58,797

189,082

552,452

9,817,858

2,535
319,518

1,502
3,551

612
140

929

1,476

357

4,649
325,971

12,264,799

336,985

1,091,006

59,726

190,558

552,809

14,495,883

Eksposur risiko kredit atas rekening


administratif adalah sebagai berikut:

Jakarta
Fasilitas pinjaman
committed yang
diberikan yang
belum digunakan
Letters of credit
yang tidak dapat
dibatalkan
Garansi yang diterbitkan

Jawa
Barat/
West Java

Current accounts
with Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Securities purchased under resale
agreements
Derivative receivables
Loans - gross
Acceptance receivables gross
Other assets

Credit risk exposure relating to off


balance sheet items are as follows:

Jawa
Tengah/
Central
Java

(963,880)

(55,465)

(268,603)

(47,014)
(73,704)

(2,586)
(1,207)

(13,149)
(4,604)

(1,084,598)

(59,258)

(286,356)

2011
Jawa
Timur/
East
Java

Sumatera

(8,004)

(8,004)

Lampiran - 5/58 - Schedule

Lain-lain/
Others

Jumlah/
Total

(48,725)

(150,274)

(1,494,951)

Committed unused loan


facilities granted

(388)

(41,547)

(62,749)
(121,450)

Irrevocable
letters of credit
Guarantees issued

(49,113)

(191,821)

(1,679,150)

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan)

e.

Credit Risk (continued)

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa


memperhitungkan
agunan
dan
pendukung kredit lainnya (lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk before


collateral
held
or
other
credit
enhancements (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan


dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

Concentration of risks of financial assets


with credit risk exposure (continued)

b) Sektor industri

b) Industry sectors

Tabel
berikut
menggambarkan
rincian eksposur kredit Bank tanpa
memperhitungkan
agunan
atau
pendukung kredit lainnya, yang
dikategorikan berdasarkan sektor
industri pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011.

The following table breaks down


Banks credit exposure without taking
into account any collateral held or
other credit support, as categorised
by industry sectors as at 31
December 2012 and 2011.
2012

Pemerintah/
Government
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli
dengan janji
dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang
diberikan - bruto
Tagihan akseptasi bruto
Aset lain-lain

Bank/
Bank

Lembaga
Keuangan
Bukan Bank/
Financial
Institution
non Banks

Industri
Pengolahan/
Manufacturing

Perusahaan
Lainnya dan
Perseorangan/
Other
Companies
and Individual

Jasa-jasa
Dunia
Usaha/
Trade
Services

Jumlah/
Total

941,725

941,725

565,452

565,452

673,006
811,039

673,006
811,039

445,022
-

76,933

160

445,022
77,093

29,444

554

491,841

382,219

33,013

9,033,670

9,970,741

3,055

14,107

36,935

2,834
112,026

2,834
166,123

1,419,246

2,141,091

528,776

382,219

33,013

9,148,690

13,653,035

Eksposur risiko kredit atas rekening


administratif adalah sebagai berikut:

Current accounts with


Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Securities purchased under resale
agreements
Derivative receivables
Loans - gross
Acceptance receivables gross
Other assets

Credit risk exposure relating to off


balance sheet items are as follows:
2012

Fasilitas pinjaman
committed yang
diberikan yang
belum digunakan
Letters of credit
yang tidak dapat
dibatalkan
Garansi yang
diberikan

Pemerintah/

Bank/

Lembaga
Keuangan
Bukan Bank/
Financial
Institution

Government

Bank

non Banks

(3,493)

(24,094)

(27,587)

(96,033)

Industri
Pengolahan/

Jasa-jasa
Dunia
Usaha/
Trade

Manufacturing

Services

(29,356)

Perusahaan
Lainnya dan
Perseorangan/
Other
Companies
and Individual

(45,391)

Total

(928,855)

(1,103,128)

Committed unused loan


facilities granted

(113,641)

(137,103)

Irrecovable
letters of credit
Guarantees issued

(23,462)

(430)

(168,378)

(71,288)

(264,190)

(53,248)

(213,769)

(1,113,784)

(1,504,421)

(96,033)

Lampiran - 5/59 - Schedule

Jumlah/

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan)

e.

Credit Risk (continued)

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa


memperhitungkan
agunan
dan
pendukung kredit lainnya (lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk before


collateral
held
or
other
credit
enhancements (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan


dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

Concentration of risks of financial assets


with credit risk exposure (continued)

b) Sektor industri (lanjutan)

b) Industry sectors (continued)


2011

Pemerintah/
Government
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli
dengan janji
dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang
diberikan - bruto
Tagihan akseptasi bruto
Aset lain-lain

Bank/
Bank

Lembaga
Keuangan
Bukan Bank/
Financial
Institution
non Banks

Industri
Pengolahan/
Manufacturing

Perusahaan
Lainnya dan
Perseorangan/
Other
Companies
and Individual

Jasa-jasa
Dunia
Usaha/
Trade
Services

Jumlah/
Total

1,062,606

1,062,606

400,667

400,667

958,216
1,377,488

1,091

958,216
1,378,579

493,671
-

53,654

12

493,671
53,666

212,013

4,931,557

1,067,907

500,376

3,106,005

9,817,858

1,120

19,727

41,651

4,649
263,473

4,649
325,971

1,557,397

3,021,765

4,974,299

1,067,907

500,376

3,374,139

14,495,883

Eksposur risiko kredit atas rekening


administratif adalah sebagai berikut:

Current accounts with


Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Securities purchased under resale
agreements
Derivative receivables
Loans - gross
Acceptance receivables gross
Other assets

Credit risk exposure relating to off


balance sheet items are as follows:
2011

Fasilitas pinjaman
committed yang
diberikan yang
belum digunakan
Letters of credit
yang tidak dapat
dibatalkan
Garansi yang
diberikan

c)

Pemerintah/

Bank/

Lembaga
Keuangan
Bukan Bank/
Financial
Institution

Government

Bank

non Banks

(3)

(3)

(435,545)

(435,545)

Industri
Pengolahan/

Jasa-jasa
Dunia
Usaha/
Trade

Manufacturing

Services

Perusahaan
Lainnya dan
Perseorangan/
Other
Companies
and Individual

Jumlah/
Total

(315,515)

(559,302)

(184,586)

(1,494,951)

Committed unused loan


facilities granted

(16,603)

(3,809)

(42,337)

(62,749)

Irrecovable
letters of credit

(228)

(9,326)

(111,896)

(121,450)

Guarantees issued

(332,346)

(572,437)

(338,819)

(1,679,150)

Kualitas kredit dari aset keuangan


Pada tanggal 31 Desember 2012,
eksposur risiko kredit atas aset
keuangan terbagi atas:

Lampiran - 5/60 - Schedule

c) Credit quality of financial assets


As at 31 December 2012, credit risk
exposures relating to financial assets
are divided as follows:

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3.

e. Risiko Kredit (lanjutan)

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


e.

Credit Risk (continued)

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa


memperhitungkan
agunan
dan
pendukung kredit lainnya (lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk before


collateral
held
or
other
credit
enhancements (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan


dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

Concentration of risks of financial assets


with credit risk exposure (continued)

c)

c) Credit quality of financial assets


(continued)

Kualitas kredit dari aset keuangan


(lanjutan)
2012
Belum jatuh
tempo atau
tidak
mengalami
penurunan
niai/
Neither past
due nor
impaired

Telah jatuh
tempo tetapi
tidak
mengalami
penurunan
nilai/
Past due but
not impaired

Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired

Jumlah/
Total

Giro pada Bank Indonesia

941,725

941,725

Giro pada bank lain


Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan - bruto
Tagihan akseptasi - bruto
Aset lain-lain

565,452

565,452

673,006
811,039

673,006
811,039

445,022
77,093
9,358,544
2,834
166,123
13,040,838

527,950
527,950

84,247
84,247

445,022
77,093
9,970,741
2,834
166,123
13,653,035

Dikurangi: Cadangan kerugian


penurunan nilai

Current accounts with


Bank Indonesia
Current account with other
Banks
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Marketable securities
Securities purchased-underresale agreements
Derivative receivables
Loans - gross
Acceptance receivables- gross
Other assets

(71,782)
13,581,253

Pada tanggal 31 Desember 2012,


rincian
kualitas
kredit
yang
diberikan yang belum jatuh tempo
atau tidak mengalami penurunan
nilai adalah sebagai berikut:

Less: Allowance for


impairment losses

The credit quality of loans that are


neither past due nor impaired as at
31 December 2012 are as follows:

2012

Belum jatuh
tempo dan tidak
menunggak/
Neither past
due nor in
arrears

Belum jatuh
tempo tetapi
fasilitas lain
terdapat
tunggakan/
Not past due
but other
facilities are in
arrears

Jumlah/ Total
Current accounts with
Bank Indonesia
Current account with other
banks
Placements with Bank
Indonesia and other banks

Giro pada Bank Indonesia

941,725

941,725

Giro pada bank lain


Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain

565,452

565,452

673,006

673,006

Efek-efek
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali

811,039

811,039

445,022

445,022

Marketable securities
Securities purchased-under resale agreements

77,093

77,093

Derivative receivables

9,343,042

15,502

9,358,544

2,834
166,123

2,834
166,123

Loans - gross
Acceptance receivables gross
Other assets

13,025,336

15,502

13,040,838

Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan - bruto
Tagihan akseptasi - bruto
Aset lain-lain

Lampiran - 5/61 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3.

e. Risiko Kredit (lanjutan)

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


e.

Credit Risk (continued)

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa


memperhitungkan
agunan
dan
pendukung kredit lainnya (lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk before


collateral
held
or
other
credit
enhancements (continued)

Konsentrasi risiko aset keuangan


dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

Concentration of risks of financial assets


with credit risk exposure (continued)

c)

Kualitas kredit dari aset keuangan


(lanjutan)

c) Credit quality of financial assets


(continued)

Penjelasan pembagian kualitas


kredit yang diberikan yang belum
jatuh tempo atau tidak mengalami
penurunan nilai adalah:

Details for credit quality of loans that


are neither past due nor impaired
are as follows:

Belum jatuh tempo dan tidak


menunggak

There is a high likelihood of the


assets being fully recovered
since the assets has not past
due and not in arrears at
reporting date, therefore, there is
no concern from Bank.

Aset seluruhnya dipastikan


akan diterima kembali karena
belum jatuh tempo dan tidak
menunggak
pada
tanggal
pelaporan,
sehingga
tidak
terdapat pertimbangan yang
menjadi perhatian Bank.
-

Belum jatuh tempo tetapi


fasilitas lain terdapat tunggakan

Ada
pertimbangan
terkait
dengan
kemampuan
counterparty dalam melakukan
pembayaran pada saat jatuh
tempo dikarenakan ada fasilitas
lainnya yang telah menunggak.
Dalam hal ini counterparty
diharapkan
dapat
menyelesaikan seluruh pokok
dan bunga atas fasilitas lain
yang menunggak.

Not past due but other facilities


are in arrears
There is concern over the
counterpartys ability to make
payments when due since there
is other overdue facilities. In this
case,
the
counterparty
is
expected to settle all the
outstanding amounts of principal
and interest which are in arrears.

Analisa umur kredit yang diberikan


yang telah jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai pada
tanggal 31 Desember 2012 adalah:

Ritel/Retail

Neither past due nor in arrears

An age analysis of loans that are


past due but not impaired on
31 December 2012 is set out below:

2012
Usaha Kecil
Menengah/
Small Medium
Enterprise

Jumlah/
Total

1 - 30 hari

348,385

84,697

433,082

1 - 30 days

31 - 60 hari

64,614

6,961

71,575

31 - 60 days

61 - 90 hari

21,049

2,244

23,293

61 - 90 days

434,048

93,902

527,950

Lampiran - 5/62 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3.

e. Risiko Kredit (lanjutan)

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


e.

(iv) Pinjaman yang diberikan

Credit Risk (continued)


(iv) Loans

2012
Tidak mengalami
penurunan nilai/
Non impaired
Rupiah
Mata uang asing
Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

8,571,009
1,315,485
9,886,494

(36,262)
9,850,232

Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired

Jumlah/
Total

84,247
84,247

8,655,256
1,315,485
9,970,741

(35,518)

(71,780)

48,729

Rupiah
Foreign currencies
Less:
Allowance for possible
impairment losses

9,898,961

2011
Tidak mengalami
penurunan nilai/
Non impaired
Rupiah
Mata uang asing
Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

8,668,649
1,070,176
9,738,825

(43,501)
9,695,324

f.

Risiko Tingkat Suku Bunga

Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired

Jumlah/
Total

79,033
79,033

8,747,682
1,070,176
9,817,858

(29,946)

(73,447)

49,087

f.

Rupiah
Foreign currencies
Less:
Allowance for possible
impairment losses

9,744,411

Interest Rate Risk

Bank melakukan pengawasan terhadap


dampak pergerakan tingkat suku bunga
untuk mengurangi dampak negatif terhadap
Bank, baik dampak terhadap laba maupun
likuiditas, dari pergerakan tingkat suku
bunga yang merugikan. Untuk mengukur
risiko pasar karena pergerakan suku bunga,
Bank melakukan analisa harian pada
pergerakan marjin suku bunga dan juga
melakukan analisa pada profil jatuh tempo
seluruh aset dan liabilitas berdasarkan pada
jadwal perubahan suku bunga (repricing
schedule).

Interest rate exposure is also monitored by


the Bank to reduce any negative impact to
the Bank, either the impact on the
profitability or on liquidity, due to adverse
market interest rate movements. To
measure market risk fluctuations in interest
rates, the Bank performs daily analysis on
the movement of interest rate margin and
also reviews the maturity gap analysis
based on the repricing schedule for all
assets and liabilities.

Risiko tingkat suku bunga timbul dari berbagai


layanan perbankan bagi nasabah.

Interest rate risk arises from the provision of


a variety of banking services to customers.

Lampiran - 5/63 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


f.

3.

Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


f.

Interest Rate Risk (continued)

Tujuan utama pengelolaan tingkat suku bunga


adalah untuk membatasi dampak buruk dari
pergerakan tingkat suku bunga terhadap laba
dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam
batasan tertentu. Bila aktivitas nilai lindung
alami masih menghasilkan ketidakcocokan
(mismatch) tingkat suku bunga, lindung nilai
dilakukan di dalam batasan yang telah
ditentukan sebelumnya melalui penggunaan
instrumen keuangan fisik dan instrumen
keuangan derivatif lainnya.

The main objective of interest rate risk


management is to limit the adverse effect of
interest rate movements on profit and to
enhance
earnings
within
defined
parameters. Where natural hedging still
leaves a resultant interest rate mismatch,
these are hedged within pre-defined limits
through the use of physical financial
instruments and other derivative financial
instruments.

Sebagian besar deposito nasabah dan


pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku
bunga mengambang, berkaitan langsung
dengan tingkat suku bunga pasar atau tingkat
suku bunga yang diumumkan, yang
disesuaikan
secara
periodik
guna
mencerminkan pergerakan pasar.

A substantial proportion of customer


deposits and lending at floating interest rate
is either directly linked to market rates or
based upon published rates which are
periodically adjusted to reflect market
movements.

Tabel di bawah merangkum tingkat suku


bunga efektif rata-rata per tahun untuk Rupiah
dan mata uang asing.

The table below summarises the annual


average effective interest rates for Rupiah
and foreign currencies.
2011

2012

Rupiah/
Rupiah
%
ASET
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Efek-efek
Pinjaman yang diberikan
LIABILITAS
Simpanan nasabah dan bank
lainnya:
- Giro
- Tabungan
- Deposito berjangka

2.40
4.39
11.84

0.75
2.54
5.63

Mata uang
asing/
Foreign
currencies
%

1.58
5.49
4.92

0.05
0.15
2.53

Rupiah/
Rupiah
%

1.53
5.77
13.13

0.78
3.65
7.08

Lampiran - 5/64 - Schedule

Mata uang
asing/
Foreign
currencies
%

1.97
4.64
3.71

ASSETS
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Marketable securities
Loans

0.05
0.22
2.03

LIABILITIES
Deposit from customers and
other banks:
Current accounts Savings Time deposits -

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


f.

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)


(i)

f.

Interest Rate Risk (continued)


(i)

Eksposur bank terhadap risiko tingkat


suku bunga

Bank exposure to interest rate risk


The tables below summarises the
Banks financial instrument exposure to
interest rate risks which categorised by
the earlier of contractual repricing or
maturity dates.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan


ekposur instrumen keuangan Bank
terhadap risiko tingkat suku bunga yang
dikategorikan menurut mana yang
terlebih dahulu antara tanggal repricing
atau tanggal jatuh tempo.
2012
Tidak
dikenakan
bunga/
Non
interest
bearing
Aset
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang
dibeli dengan
janji dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang
diberikan - bruto
Tagihan akseptasi bruto
Aset lain-lain
Jumlah

Suku bunga mengambang/Floating rate


Lebih dari Lebih dari
Lebih
1 bulan s/d 3 bulan s/d
dari
Sampai
3 bulan/
12 bulan/
dengan More than More than 12 bulan/
1 bulan/
More
1 month
3 months
than 12
Up to
until
until
1 month 3 months 12 months months

Suku bunga tetap/Fixed rate


Lebih dari Lebih dari
Lebih
1 bulan s/d 3 bulan s/d
Sampai
dari
3 bulan/
12 bulan/
dengan
More than More than 12 bulan/
1 bulan/
More
1 month
3 months
Up to
than 12
until
until
1 month
3 months 12 months months

Jumlah/
Total

941,725

941,725

565,452

565,452

50,081

266,829

451,699

673,006
-

42,430

673,006
811,039

77,093

347,382
-

97,640
-

445,022
77,093

408,112

679,184

2,590,410

1,296,526

38,969

126,299

1,259,356

3,571,885

9,970,741

2,834
166,123

2,834
166,123

1,187,775

1,320,946

826,905

2,857,239

1,748,225

711,975

126,299

1,259,356

3,614,315

13,653,035

Liabilitas

Assets
Current accounts
with Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Securities purchased
under resale
agreements
Derivative receivables
Loans - gross
Acceptance
receivables - gross
Other assets
Total

Simpanan nasabah
Simpanan dari
bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Medium Term Notes
Liabilitas lain-lain

7,583,761

3,084,166

640,587

67,999

11,376,513

1,636
2,834
71,723

308,819
-

800
-

1,500
-

1,000
299,063
-

49,782
-

312,119
1,636
2,834
348,845
71,723

Liabilities
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Derivative payables
Acceptance payables
Medium Term Notes
Other liabilities

Jumlah

76,193

7,892,580

3,084,966

642,087

368,062

49,782

12,113,670

Total

826,905

2,857,239

1,748,225

(2,372,991)

(515,788)

891,294

3,564,533

1,539,365

Repricing gap

Perbedaan
Repricing

1,111,582

(6,571,634)

Lampiran - 5/65 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


f.

3.

Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)


(i)

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


f.

Eksposur bank terhadap risiko tingkat


suku bunga (lanjutan)

Interest Rate Risk (continued)


(i)

Bank exposure to interest rate risk


(continued)

2011
Tidak
dikenakan
bunga/
Non
interest
bearing
Aset
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang
dibeli dengan
janji dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang
diberikan - bruto
Tagihan akseptasi bruto
Aset lain-lain
Jumlah

Suku bunga mengambang/Floating rate


Lebih dari Lebih dari
1 bulan s/d 3 bulan s/d
Lebih
Sampai
3 bulan/
12 bulan/
dari
dengan More than More than 12 bulan/
1 bulan/
1 month
3 months
More
Up to
until
until
than 12
1 month 3 months 12 months months

Suku bunga tetap/Fixed rate


Lebih dari Lebih dari
1 bulan s/d 3 bulan s/d
Lebih
3 bulan/
12 bulan/
dari
Sampai
dengan
More than More than 12 bulan/
1 bulan/
1 month
3 months
More
until
until
than 12
Up to
3 months 12 months months
1 month

Jumlah/
Total

1,062,606

1,062,606

400,667

400,667

424,691

925,013

958,216
1,091

27,784

958,216
1,378,579

53,666

493,671
-

493,671
53,666

38,861

143,761

679,904

3,330

113,388

523,124

3,550,719

4,764,771

9,817,858

4,649
325,971

4,649
325,971

1,446,892

1,357,890

1,068,774

679,904

3,330

1,072,695

523,124

3,578,503

4,764,771

14,495,883

Liabilitas

Assets
Current accounts
with Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Securities purchased
under resale
agreements
Derivative receivables
Loans - gross
Acceptance
receivables - gross
Other assets
Total

Simpanan nasabah
Simpanan dari
bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Medium Term Notes
Liabilitas lain-lain

7,009,190

4,339,860

639,441

205,965

300

12,194,756

12,901
4,649
43,284

151,977
-

90,675
-

3,525
-

1,500
497,565
-

247,677
12,901
4,649
497,565
43,284

Liabilities
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Derivative payables
Acceptance payables
Medium Term Notes
Other liabilities

Jumlah

60,834

7,161,167

90,675

4,343,385

1,138,506

205,965

300

13,000,832

Total

978,099

679,904

3,330

3,372,538

4,764,471

1,495,051

Repricing gap

Perbedaan
Repricing

1,386,058

(5,803,277)

(ii) Sensitivitas terhadap pendapatan bunga


bersih

(3,270,690)

(615,382)

(i)

Sensitivity to net interest income

Dalam mengelola resiko suku bunga


harian, Bank menggunakan 2 (dua) buah
pendekatan: NII simulation dan repricing
gap. Untuk pendekatan sensitivitas
terhadap NII, Bank menggunakan
skenario kenaikan maupun penurunan
suku bunga sampai dengan 100 Bps
secara paralel. Sedangkan untuk repricing
gap, batas yang berbeda diberlakukan
untuk tiap tenor bucket.

In managing the daily interest rate, the


Bank uses 2 (two) approaches: NII
simulation and repricing gap. For NII
sensitivity approach, the Bank uses the
scenario of parallel increase or decrease
in interest rates up to 100 Bps. Meanwhile,
the repricing gap limits for each tenor
bucket are applied for a repricing gap
approach.

Bank
juga
memonitor
sensitivitas
perubahan tingkat suku bunga terhadap
pendapatan bunga bersih untuk 12 bulan
ke depan.

The Bank also monitors sensitivity to


changes in interest rate to the net interest
income for the following 12 months.

Lampiran - 5/66 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


f.

3.

Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


f.

(ii) Sensitivitas terhadap pendapatan bunga


bersih (lanjutan)

Interest Rate Risk (continued)


(ii) Sensitivity to
(continued)

net

interest

income

This table presents a sensitivity of the


Banks net interest income due to a
parallel increase or decrease of interest
rate by 100 bps.

Tabel berikut menyajikan sensitivitas


pendapatan bunga bersih Bank terhadap
kenaikan atau penurunan suku bunga
secara paralel sebesar 100 bps.

Pendapatan bunga bersih/ Net interest income


Peningkatan paralel/
Parallel increase by
100bps
2012

Penurunan paralel/
Parallel decrease by
100bps

21,598

(21,598)

2012

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa


tingkat suku bunga bergerak pada jumlah
yang sama, sehingga tidak mencerminkan
pengaruh potensial laba atas perubahan
beberapa tingkat suku bunga sementara
yang lainnya tidak berubah, proyeksi juga
mengasumsikan bahwa seluruh variabel
lainnya adalah konstan dan berdasarkan
tanggal pelaporan yang konstan serta
seluruh posisi hingga jatuh tempo.

The projection assumes that interest rates


of all maturities move by the same amount
and, therefore, does not reflect the
potential impact on profit of some rates
changing while others remain unchanged.
The projections also assume that all other
variables are held constant and are based
on a constant reporting date position and
that all positions run to maturity.

Pengelolaan suku bunga harian dilakukan


secara efektif oleh Asset Liability
Management (ALM) Desk - Treasury dan
dipantau oleh Market Risk, dan dilaporkan
kepada ALCO setiap bulannya.

Daily interest rate management is


effectively performed by the Asset Liability
management (ALM) Desk - Treasury and
monitored by Market Risk, and report to
the ALCO on monthly basis.

(iii) Sensitivitas keuntungan yang belum


direalisasi atas efek-efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual

(iii) Sensitivity to unrealised gains on available


for sale marketable securities

Tabel dibawah ini mengikhtisarkan


sensitivitas keuntungan yang belum
direalisasi atas efek-efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual Bank pada tanggal
31 Desember 2012 atas perubahan
tingkat suku bunga yaitu:

The table below shows the sensitivity of


the Bank is unrealised gains on available
for sale marketable securities to
movement interest rates on 31 December
2012:
2012

Peningkatan/
increased by 100
bps
Pengaruh terhadap
keuntungan yang belum
direalisasi efek-efek dalam
kelompok tersedia untuk
dijual

Penurunan/
decreased by 100
bps

(10,550 )

Lampiran - 5/67 - Schedule

10,550

Impact to unrealised gains


on available for sale
marketable securities

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


f.

Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


f.

Interest Rate Risk (continued)

(iii) Sensitivitas keuntungan yang belum


direalisasi atas efek-efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual (lanjutan)

(iii) Sensitivity to unrealised gains on available


for sale marketable securities (continued)

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa


seluruh variabel lainnya adalah konstan
dan berdasarkan tanggal pelaporan yang
konstan serta seluruh posisi hingga jatuh
tempo.

The projection assumes that all other


variables are held constant. It also
assumes a constant reporting date
position and that all position run to
maturity.

Sensitivitas atas laba bersih dan


keuntungan yang belum direalisasi atas
efek - efek dalam kelompok tersedia untuk
dijual, tidak memperhitungkan efek dari
lindung nilai dan tindakan - tindakan Bank
untuk mengurangi risiko atas tingkat suku
bunga. Dalam kenyataannya, Bank
secara proaktif melakukan mitigasi atas
efek prospektif pergerakan tingkat suku
bunga.

The above sensitivity of net income and


unrealised gains on available for sale
marketable securities do not take into
account the effects of hedging and do not
incorporate actions that the Bank would
take to mitigate the impact of this interest
rate risks. In practice, the Bank proactively
seeks to mitigate the effect of potential
interest rates movements.

g. Risiko Mata Uang

g. Currency Risk

Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi


dan produk valuta asing, baik dengan
nasabah korporasi maupun ritel, dan dari
aktivitas pasar valuta asing antar bank
seperti kontrak berjangka. Risiko kurs mata
uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari
oleh Bank untuk memastikan bahwa
dampak pergerakan nilai tukar mata uang
asing yang merugikan dapat dikendalikan
dengan batas yang ditentukan.

Primarily, this exposure arises from foreign


currency products and transactions, both for
corporate and retail clients, and activities in
the interbank foreign currency market such
as forward contracts. Currency rate risk is
monitored and reported daily by the Bank to
ensure that exposure to adverse foreign
currency exchange rate movements are
maintained within pre-defined limits.

Lampiran - 5/68 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3.

g. Risiko Mata Uang (lanjutan)

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


g. Currency Risk (continued)

Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank


per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

The following is the Banks foreign currency


net open position as at 31 December 2012
and 2011:
2012

Mata uang

Aset/
Assets

Liabilitas/
Liabilities

Posisi Devisa
Neto/Net Open
Position

POSISI KEUANGAN
Dolar Australia
Euro
Pound Sterling Inggris
Dolar Hongkong
Yen Jepang
Dolar Selandia Baru
Dolar Singapura
Dolar Amerika Serikat

1,430,252
146,926
26,333
633
172,232
3,905
88,238
1,875,098

1,431,427
144,709
26,506
43
172,717
3,636
89,684
2,801,536

(1,175)
2,217
(173)
590
(485)
269
(1,446)
(926,438)

Jumlah

3,743,617

4,670,258

(926,641)

REKENING ADMINISTRATIF
Dolar Australia
Euro
Pound Sterling Inggris
Dolar Hongkong
Yen Jepang
Dolar Selandia Baru
Dolar Singapura
Dolar Amerika Serikat

199,938
2,737
13,490
1,268,330

209,945
4,965
13,016
307,040

(10,007)
(2,228)
474
961,290

Jumlah

1,484,495

534,966

949,529

Currency
FINANCIAL POSITION
Australian Dollar
Euro
Great Britain Pound Sterling
Hongkong Dollar
Japanese Yen
New Zealand Dollar
Singapore Dollar
United States Dollar
Total
OFF-BALANCE SHEET
Australian Dollar
Euro
Great Britain Pound Sterling
Hongkong Dollar
Japanese Yen
New Zealand Dollar
Singapore Dollar
United States Dollar
Total

POSISI DEVISA NETO ABSOLUT


Dolar Australia
Euro
Pound Sterling Inggris
Dolar Hongkong
Yen Jepang
Dolar Selandia Baru
Dolar Singapura
Dolar Amerika Serikat

11,182
11
173
590
11
269
1,446
34,852

ABSOLUT NET OPEN POSITION


Australian Dollar
Euro
Great Britain Pound Sterling
Hongkong Dollar
Japanese Yen
New Zealand Dollar
Singapore Dollar
United States Dollar

Jumlah posisi devisa neto


absolut

48,534

Total absolute net open


position

1,906,451

Total Tier I and II Capital

2.55%

Net open position ratio (Balance sheet and


off-balance sheet)

Jumlah Modal Tier I dan II


Rasio posisi devisa neto (Neraca dan
rekening administratif)

Lampiran - 5/69 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3.

g. Risiko Mata Uang (lanjutan)

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


g. Currency Risk (continued)

2011

Mata uang

Aset/
Assets

Liabilitas/
Liabilities

Posisi Devisa
Neto/Net Open
Position

POSISI KEUANGAN
Dolar Australia
Euro
Pound Sterling Inggris
Dolar Hongkong
Yen Jepang
Dolar Selandia Baru
Dolar Singapura
Dolar Amerika Serikat

1,179,537
329,579
72,487
341
41,276
15,953
101,841
2,326,816

1,573,983
332,981
81,188
33,150
16,383
97,842
2,463,345

(394,446)
(3,402)
(8,701)
341
8,126
(430)
3,999
(136,529)

Jumlah

4,067,830

4,598,872

(531,042)

REKENING ADMINISTRATIF
Dolar Australia
Euro
Pound Sterling Inggris
Dolar Hongkong
Yen Jepang
Dolar Selandia Baru
Dolar Singapura
Dolar Amerika Serikat

424,885
5,857
7,686
3,179
1,091,148

29,036
2,050
8,631
7,277
943,217

395,849
3,807
7,686
(8,631)
(4,098)
147,931

Jumlah

1,532,755

990,211

542,544

Currency
FINANCIAL POSITION
Australian Dollar
Euro
Great Britain Pound Sterling
Hongkong Dollar
Japanese Yen
New Zealand Dollar
Singapore Dollar
United States Dollar
Total
OFF-BALANCE SHEET
Australian Dollar
Euro
Great Britain Pound Sterling
Hongkong Dollar
Japanese Yen
New Zealand Dollar
Singapore Dollar
United States Dollar
Total

POSISI DEVISA NETO ABSOLUT


Dolar Australia
Euro
Pound Sterling Inggris
Dolar Hongkong
Yen Jepang
Dolar Selandia Baru
Dolar Singapura
Dolar Amerika Serikat

1,403
405
1,015
341
505
430
99
11,402

ABSOLUT NET OPEN POSITION


Australian Dollar
Euro
Great Britain Pound Sterling
Hongkong Dollar
Japanese Yen
New Zealand Dollar
Singapore Dollar
United States Dollar

Jumlah posisi devisa neto


absolut

15,600

Total absolute net open


position

1,920,994

Total Tier I and II Capital

0.81%

Net open position ratio (Balance sheet and


off-balance sheet)

Jumlah Modal Tier I dan II


Rasio posisi devisa neto (Neraca dan
rekening administratif)

Posisi Devisa Neto posisi keuangan dan


rekening administratif per tanggal 31
Desember 2012 dan 2011 yang dihitung
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.
12/10/PBI/2010 tertanggal 1 Juli 2010, No.
7/37/PBI/2005 tertanggal 30 September
2005 dan No. 6/20/PBI/2004 tertanggal 15
Juli 2004 adalah masing-masing 2,55% dan
0,81%.

The Net Open Position financial position and offbalance sheet as at 31 December 2012 and
2011 which was calculated based on Bank
Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated
1
July
2010,
No. 7/37/PBI/2005
dated
30 September 2005 and No. 6/20/PBI/2004
dated 15 July 2004 are 2.55% and 0.81%,
respectively.

Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur


Bank atas risiko nilai tukar mata uang asing
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Termasuk didalamnya adalah instrumen
keuangan pada nilai tercatat, dikategorikan
berdasarkan jenis mata uang.

The table below summarises exposure to


foreign currency exchange rate risk at
31 December 2012 and 2011. Included in the
table are financial instruments at carrying
amounts, categorised by currency.

Lampiran - 5/70 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

g. Risiko Mata Uang (lanjutan)

g. Currency Risk (continued)


2012

Dolar
Amerika
Serikat/
United
States
Dollar
Aset
Kas
Giro pada Bank
Indonesia

Dolar
Singapura/
Singapore
Dollar

Euro/
Euro

Yen
Jepang/
Japanese
Yen

Dolar
Australia/
Australian
Dollar

Dolar
Hong
Kong/
Hong
Kong
Dollar

Pound
Sterling/
Pound
Sterling

Lain-lain/
Others

Jumlah/
Total
Assets
Cash
Current account
with Bank Indonesia
Current account
with other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Securities purchased
under resale agreement
Derivatives receivable

24,523

933

8,632

109

33,472

67,669

376,530

376,530

Giro pada bank lain


76,225
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
62,644
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan bruto
1,298,799
Tagihan akseptasi bruto
2,834
Aset lain-lain
32,511

145,479

67,940

172,117

56,417

633

26,321

3,904

549,036

510,362
811,039

573,006
811,039

11,649

5,037

1,315,485

360

19

13,777

2,834
46,667

Loans - gross
Acceptances receivable gross
Other assets

Jumlah aset

146,772

88,240

172,226

1,430,104

633

26,321

3,904

3,742,266

Total assets

Liabilitas
Simpanan
nasabah
Simpanan dari
bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Liabilitas lain-lain
Jumlah liabilitas

1,874,066

2,774,152

144,413

89,652

172,717

1,429,071

26,506

3,636

4,640,147

2,834
23,687

153

31

925

2,834
24,796

2,800,673

144,566

89,683

172,717

1,429,996

26,506

3,636

4,667,777

Posisi keuangan
neraca - bersih

(926,607)

2,206

(1,443)

Rekening
administratif - bersih

(526,587)

(1,670)

(491)
-

108

633

(153,788)

Liabilities
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Derivatives payable
Acceptances payable
Other liabilities
Total liabilities

268

(925,511)

Net on balance sheet


financial position

(682,045)

Off-balance sheet
- net

Pound
Sterling/
Pound
Sterling

Lain-lain/
Others

60,553

(185)

2011
Dolar
Amerika
Serikat/
United
States
Dollar
Aset
Kas
Giro pada Bank
Indonesia

29,795

Dolar
Singapura/
Singapore
Dollar

Euro/
Euro
467

5,443

Yen
Jepang/
Japanese
Yen

Dolar
Australia/
Australian
Dollar

65

Dolar
Hong
Kong/
Hong
Kong
Dollar

24,783

Jumlah/
Total

360,262

360,262

Giro pada bank lain


64,518
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
367,234
Efek-efek
418,196
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan bruto
1,060,529
Tagihan akseptasi bruto
4,060
Aset lain-lain
18,600

46,913

41,374

41,197

92,027

341

72,487

15,952

374,809

281,154
-

48,885
-

73,646
960,383

770,919
1,378,579

Jumlah aset
Liabilitas
Simpanan
nasabah
Simpanan dari
bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Liabilitas lain-lain
Jumlah liabilitas

2,323,194

6,084

3,563

1,070,176

589
420

56

15,276

4,649
34,352

Loans - gross
Acceptances receivable gross
Other assets

329,543

101,842

41,262

1,169,678

341

72,487

15,952

4,054,299

Total assets

2,318,429

332,309

97,775

33,150

1,571,761

81,151

16,383

4,450,958

136,013
45
4,060
545

589
3

17

1,170

136,013
45
4,649
1,735

2,459,092

332,901

97,792

33,150

1,572,931

81,151

16,383

4,593,400

Posisi keuangan
neraca - bersih

(135,898)

Rekening
administratif - bersih

(462,865)

Assets
Cash
Current account
with Bank Indonesia
Current account
with other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Securities purchased
under resale agreement
Derivatives receivable

(3,358)
-

4,050
(1,725)

8,112
-

(403,253)
9,160

Lampiran - 5/71 - Schedule

341
-

(8,664)
-

(431)
-

Liabilities
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Derivatives payable
Acceptances payable
Other liabilities
Total liabilities

(539,101)

Net on balance sheet


financial position

(455,430)

Off-balance sheet
- net

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


g. Risiko Mata Uang (lanjutan)

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


g. Currency Risk (continued)

Sensitivitas terhadap laba bersih

Sensitivity to net income

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan


sensitivitas laba bersih Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2012 atas perubahan
nilai tukar mata uang asing yaitu:

The table below shows the sensitivity of the


Companys net income to movement in
foreign exchange rates as at 31 December
2012:

Pengaruh terhadap laba bersih

2012
Peningkatan/
increased by 5%
1,144

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa


perubahan nilai tukar mata uang asing
bergerak pada jumlah yang sama sehingga
tidak mencerminkan perubahan potensial
kepada laba atas perubahan beberapa nilai
tukar mata uang asing sementara lainnya tidak
berubah. Proyeksi juga mengasumsikan
bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan
dan berdasarkan tanggal pelaporan yang
konstan serta seluruh posisi hingga jatuh
tempo.

Penurunan/
decreased by 5%
(1,144 )

Impact to net income

The projection assumes that foreign


exchange rates move by the same amount
and, therefore, do not reflect the potential
impact on profit of some rates changing
while others remain unchanged. The
projections also assume that all other
variables are held constant and are based
on a constant reporting date position and
that all positions run to maturity.

h. Liquidity Risk

h. Risiko Likuiditas
Kebijakan likuiditas Bank didasarkan untuk
memastikan bahwa setiap kebutuhan dana
di saat ini, maupun di masa datang baik
untuk kondisi normal maupun kondisi stres
dapat dipenuhi. Beberapa pendekatan
dalam melaksanakan risiko likuiditas,
dilakukan termasuk: liquidity gap analysis,
liquidity stress test analysis, dan liquidity
ratio
analysis.
Di
mana
untuk
mengendalikan risiko likuiditas tersebut
ditetapkan
beberapa
batasan
dan
parameter.
Di
samping
itu
dalam
mengendalikan
risiko
likuiditas
juga
dilakukan pemantauan atas indikatorindikator internal dan eksternal. Untuk
menghadapi kondisi stres juga ditetapkan
contingency funding plan untuk penanganan
kondisi tersebut. Jumlah aset lancar yang
memadai dipertahankan untuk menjamin
kebutuhan likuiditas yang terkendali setiap
waktu. Hal ini sejalan dengan peraturan baru
BI tentang manajemen risiko likuiditas yang
tercantum
dalam
Surat
Edaran
BI
No.11/16/DPNP/2009.

The Banks liquidity policy is based on


ensuring that current and future funding
requirements can be fulfilled in normal or
stress
conditions.
Several
liquidity
management
technique
are
applied
included: liquidity gap analysis, liquidity
stress test analysis, and liquidity ratios
analysis. Whereas in managing liquidity risk,
the Bank sets some limits and parameters.
Meanwhile, the Bank also monitors the
internal and external indicators to manage
liquidity risk. The Bank also sets a
contingency funding plan that is used to
handle or solve the crisis condition.
Appropriate levels of liquid assets are held
to ensure that a prudent level of liquidity is
maintained at all times. This is in
accordance
with
BI
circular
letter
No.11/16/DPNP/2009 regarding liquidity risk
management.

Lampiran - 5/72 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


h.

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan)

h.

Liquidity Risk (continued)

Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada


penyesuaian arus dana masuk dan keluar.
Kesenjangan arus dana diantisipasi dengan
memelihara aset likuid tingkat pertama yang
berupa pemeliharaan sudah ditentukan
penggunaannya serta efek-efek jangka
pendek yang sangat likuid. Aset likuid
tingkat dua dipelihara melalui penempatan
dana jangka pendek di bank lain serta efekefek dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui
pengelolaan struktur sumber dana dengan
memperhatikan limit konsentrasi deposan.
Selain itu, Bank senantiasa memelihara
kemampuannya untuk melakukan akses ke
pasar uang, dengan memelihara hubungan
dengan bank-bank koresponden.

The Banks liquidity management focuses


on cash inflow and outflow adjustment. The
gap in cash flow is anticipated through
managing the first tier assets such as
maintenance of reserve requirements and
highly liquid short term marketable
securities. Second tier assets are managed
through short term placements with other
banks and available for sale marketable
securities. Liquidity management is also
performed through managing the structure
of funding by implementing proper
thresholds on the concentrations of
depositors. In addition, the Bank maintains
its ability to access the financial market, by
maintaining
its
relationships
with
correspondent banks.

Bank memonitor jangka waktu jatuh tempo


komitmen kredit oleh karena komitmen
dengan jangka waktu yang lebih lama pada
umumnya memiliki risiko kredit yang lebih
besar dibandingkan dengan komitmen yang
memiliki jangka waktu yang lebih pendek.

The Bank monitors the term to maturity of


credit commitments because longer term
commitments generally have a greater
degree of credit risk than shorter term
commitments.

Pelaporan jatuh tempo instrumen keuangan


yang didiskonto adalah sebagai berikut:

The maturity profile of the Banks discounted


financial instruments is as follows:
2012

Tidak
mempunyai
kontrak
jatuh
tempo/
Dibayarkan
sesuai
permintaan/
No
contractual
maturity/
Repayable
on demand
Aset
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek

Lebih dari
1 bulan s/d
3 bulan/
More than
1 month
until
3 months

Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month

Lebih dari Lebih dari


3 bulan s/d 6 bulan s/d
6 bulan/
12 bulan/
More than More than
3 months
6 months
until
until
6 months 12 months

Lebih dari
12 bulan/
More than
12 months

Jumlah/
Total
Assets
Cash
Current accounts
with Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Securities purchased under resale
agreements
Derivative receivables

222,150

222,150

941,725

941,725

565,452

565,452

673,006
-

50,081

166,461

100,368

494,129

673,006
811,039

347,382
900

97,640
123

76,070

445,022
77,093

447,081

805,483

1,346,095

2,503,671

4,868,411

9,970,741

Tagihan akseptasi - bruto


Aset lain-lain

1,687
88,386

1,147
4,795

8,910

16,330

47,702

2,834
166,123

Loans - gross
Acceptance receivables gross
Other assets

Jumlah

3,287,769

959,269

1,521,466

2,696,439

5,410,242

13,875,185

Total

Efek-efek yang dibeli


dengan janji dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan bruto

Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

(71,782)

Jumlah

(71,782)

3,287,769

959,269

1,521,466

2,696,439

5,410,242

Lampiran - 5/73 - Schedule

(71,782)
13,803,403

Less:
Allowance for impairment
losses
Total

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

h. Risiko Likuiditas (lanjutan)

h. Liquidity Risk (continued)


2012 (lanjutan/continued)

Tidak
mempunyai
kontrak
jatuh
tempo/
Dibayarkan
sesuai
permintaan/
No
contractual
maturity/
Repayable
on demand
Liabilitas
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank
lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Medium Term Notes
Liabilitas lain-lain
Jumlah
Perbedaan jatuh
tempo

Lebih dari
1 bulan s/d
3 bulan/
More than
1 month
until
3 months

Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month

Lebih dari Lebih dari


3 bulan s/d 6 bulan s/d
6 bulan/
12 bulan/
More than More than
3 months
6 months
until
until
6 months 12 months

Lebih dari
12 bulan/
More than
12 months

Jumlah/
Total

10,667,927

640,587

29,298

38,701

11,376,513

Liabilities
Deposits from customers

309,619
694
1,687
54,619

1,500
394
1,147
2,735

1,000
548
2,398

299,063
9,299

49,782
2,672

312,119
1,636
2,834
348,845
71,723

Deposits from other banks


Derivative payables
Acceptance payables
Medium Term Notes
Other liabilities

11,034,546

646,363

33,244

347,063

52,454

12,113,670

Total

(7,746,777)

312,906

1,488,222

2,349,376

5,357,788

1,689,733

Maturity gap

Lebih dari Lebih dari


3 bulan s/d 6 bulan s/d
6 bulan/
12 bulan/
More than More than
3 months
6 months
until
until
6 months 12 months

Lebih dari
12 bulan/
More than
12 months

(71,782)

2011
Tidak
mempunyai
kontrak
jatuh
tempo/
Dibayarkan
sesuai
permintaan/
No
contractual
maturity/
Repayable
on demand
Aset
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan bruto
Tagihan akseptasi - bruto
Aset lain-lain

Lebih dari
1 bulan s/d
3 bulan/
More than
1 month
until
3 months

Sampai
dengan
1 bulan/
Up to
1 month

174,008

174,008

1,062,606

1,062,606

400,667

400,667

958,216
19,510

410,095

415,025

533,949

958,216
1,378,579

180,469
7,726

313,202
6,948

2,439

901

35,652

493,671
53,666

114,830

524,079

1,058,631

2,531,638

5,588,680

9,817,858

3,222
240,205

1,427
2,982

7,627

16,977

58,180

4,649
325,971

3,161,459

848,638

1,478,792

2,964,541

6,216,461

14,669,891

Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

(73,493)

Jumlah

(73,493)

3,161,459

848,638

1,478,792

2,964,541

6,216,461

Liabilitas
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank
lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Medium Term Notes
Liabilitas lain-lain
Jumlah
Perbedaan jatuh
tempo

Jumlah/
Total

(73,493)

Assets
Cash
Current accounts
with Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia and
other banks
Marketable securities
Securities purchased under resale
agreements
Derivative receivables
Loans - gross
Acceptance receivables gross
Other assets
Less:
Allowance for impairment
losses

14,596,398

Total

11,349,050

639,441

151,629

54,336

300

12,194,756

Liabilities
Deposits from customers

155,501
11,508
3,222
34,596

92,176
1,348
1,427
2,929

1,536

45
149,293
1,589

348,272
2,634

247,677
12,901
4,649
497,565
43,284

Deposits from other banks


Derivative payables
Acceptance payables
Medium Term Notes
Other liabilities

11,553,877

737,321

153,165

205,263

351,206

13,000,832

Total

(8,392,418)

111,317

1,325,627

2,759,278

5,865,255

1,595,566

Maturity gap

(73,493)

Lampiran - 5/74 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

h. Risiko Likuiditas (lanjutan)

h. Liquidity Risk (continued)

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan


informasi mengenai perkiraan jatuh tempo
dari liabilitas sesuai arus kas kontraktual
yang tidak didiskontokan pada tanggal 31
Desember 2012.

The maturity
tables below provide
information about maturities on contractual
undiscounted cash flows of liabilities on 31
December 2012.
2012

Tidak
mempunyai
kontrak jatuh
tempo/
Dibayarkan
sesuai
permintaan/
No
contractual
maturity/
Repayable on
demand

Liabilitas non-derivatif
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Medium Term Notes
Liabilitas lain-lain

Kurang dari/
Less than 1
bulan/month

1 - 3 bulan/
months

3 - 12 bulan/
months

Lebih dari
12 bulan/
More than
12 months

Jumlah/
Total

10,676,325
309,872
1,687
45,968

642,242
1,505
1,147
839

68,492
1,000
301,396
8,639

50,182
2,272

11,387,059
312,377
2,834
351,578
57,718

Jumlah

11,033,852

645,733

379,527

52,454

12,111,566

Liabilitas derivatif
Jumlah

(157)
11,033,695

15,197
660,930

906,754
1,286,281

52,454

921,794
13,033,360

Informasi mengenai perkiraan cash outflow


dari rekening administratif pada tanggal 31
Desember 2012.

Non-derivative liabilities
Deposits from customers
Deposits from other banks
Acceptance payables
Medium Term Notes
Other liabilities
Derivative liabiTotal
Derivative payables
Derivative liTotal

The table below provide information about


estimated cash outflow of off-balance sheet
as at 31 December 2012.
2012

Tidak
mempunyai
kontrak
jatuh
tempo/
Dibayarkan
sesuai
permintaan/
No
contractual
maturity/
Repayable
on demand
Fasilitas pinjaman
committed yang
diberikan yang
belum digunakan
Letters of credit
yang tidak dapat
dibatalkan
Garansi yang
diberikan
Jumlah

1 - 5 tahun/
years

Lebih dari/
More than
5 tahun/
years

734,651

135,970

26,131

1,103,128

Committed unused loan


facilities granted

42,254

21,643

137,103

Irrecovable
letters of credit

1,513

1,888

63,559

197,230

264,190

Guarantees issued

165,411

159,826

819,853

333,200

26,131

1,504,421

Total

Kurang dari/
Less than 1
bulan/month

1 - 3 bulan/
months

90,692

115,684

73,206

3 - 12
bulan/
months

Lampiran - 5/75 - Schedule

Jumlah/
Total

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


i.

Risiko Operasional

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


i.

Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko kerugian


langsung ataupun tidak langsung yang
terjadi karena tidak memadainya atau
karena adanya kegagalan proses internal,
kesalahan manusia, kegagalan sistem atau
adanya masalah eksternal yang dapat
mempengaruhi operasional Bank.

Operational risk is the risk due to direct or


indirect loss resulting from inadequate or
failure in internal processes, people and
systems or from external problems that
affect the Banks operations.

Pernyataan Risiko yang dapat Diterima Bank


telah menetapkan batasan yang diterima
dan landasan dalam membangun budaya
manajemen risiko di dalam organisasi.

The Banks Risk Appetite Statement


establishs the accepted limits and sets the
tone for the risk management culture within
the organization.

Pengelolaan risiko operasional dilakukan


berdasarkan
batas-batas
yang
telah
ditetapkan dalam Pernyataan Risiko yang
dapat Diterima Bank tersebut serta
dijalankan
melalui
Kerangka
Kerja
Manajemen Risiko Operasional. Kerangka
Kerja Manajemen Risiko Operasional
mengidentifikasi, menilai, mengelola dan
melaporkan risiko operasional secara
konsisten dan dapat diandalkan dengan
fokus pada kesadaran risiko, penilaian atas
risiko dan pengendalian, control assurance
program melalui pengujian pengendalian
dan program operational risk assurance
review, pelaporan insiden risiko operasional,
serta memberikan risk advisory.

The Management of operational risk is


governed within the boundaries defined in
the
Risk
Appetite
Statement
and
operationalised through the Operational Risk
Management Framework. The Operational
Risk Management Framework identifies,
assesses, manages and reports on
operational risks on a consistent and reliable
basis with focus on risk awareness, risk and
control self assessment, control assurance
program through control testing and
operational risk assurance review program,
operational risk incident reporting, and risk
advisory.

Pengelolaan
risiko
operasional
juga
dilakukan dengan memperkuat aspek
keamanan dan kehandalan operasi teknologi
informasi sehingga kesalahan manusia,
fraud, kesalahan proses dan potensi
kegagalan sistem yang menyebabkan
terganggunya kelangsungan bisnis dapat
dicegah dan diantisipasi lebih dini.

Operational risk management is also


performed by strengthening security and
operational
aspects
of
information
technology so that human error, fraud,
processing errors and system failure that
can affect business continuity can be
anticipated and prevented.

Sebagai bagian dari pencegahan atas risiko


penipuan, Bank menerapkan strategi anti
fraud yang mencakup kesadaran atas risiko
penipuan, penetapan Komite Integritas pada
tingkat Direksi, formalisasi kebijakan dengan
fokus
pada
pencegahan,
deteksi,
pemantauan, penyelidikan, dan pelaporan
insiden penipuan, serta pemberlakukan
mekanisme whistleblower.

As part of fraud prevention, the Bank have


implemented an Anti-Fraud Strategy across
the Bank encompassing fraud risk
awareness, the establishment of an Integrity
Committee at Board of Director level, policy
formalization with focus on prevention,
detection, investigation, monitoring and
reporting, and the adoption of a
whistleblower channel.

Kegiatan Business Continuity dan Disaster


Recovery dilakukan secara bersama-sama
dengan pengujian dilakukan secara berkala
oleh unit bisnis inti operasional. Bank
memiliki level 1 operational site sebagai
bagian dari rencana kontinuitas bisnis untuk
memastikan kegiatan operasional bank
dapat berjalan secara berkelanjutan dan
termitigasi dari gangguan eksternal.

Business Continuity and Disaster Recovery


activities are undertaken simultaneously with
testing conducted regularly by the core
operational business units. The Bank has in
place a level 1 operational site as part of its
business continuity plan to ensure
operations are sustainable following external
disruption.

Lampiran - 5/76 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


i.

3.

Risiko Operasional (lanjutan)

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


i.

Bank has implemented the 3 lines of defense


approach to managing risk, reinforcing risk
ownership and risk management culture
across all aspects of the Bank. The Bank
applies within its best efforts managers
operational risk by ensuring that the
importance of managing the risk is
embedded at all levels of Banks
organisation. The Bank has fully committed
to increase its capability in managing
operational risk using various control
processes and tools.

Bank
telah
mengimplementasikan
pendekatan 3 lini pertahanan (3 lines of
defense) untuk mengelola risiko, mendukung
kepemilikan atas risiko dan budaya
pengelolaan risiko di semua aspek Bank.
Bank mengerahkan upaya terbaik untuk
mengelola
risiko operasional
dengan
memastikan akan pentingnya pengelolaan
risiko ini ditanamkan pada seluruh jajaran
organisasi Bank. Bank berkomitmen penuh
untuk
meningkatkan
kemampuan
pengelolaan risiko operasional melalui
penggunaan berbagai proses pengendalian
dan perangkat.
j.

Nilai wajar instrumen keuangan

j.

Tabel dibawah ini menggambarkan nilai


tercatat dan nilai wajar dari instrumen
keuangan Bank pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011:

Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain

Liabilitas
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Medium Term Notes
Liabilitas lain-lain

Fair value of financial instruments


The table below summarises the carrying
amounts and fair values of the Banks
financial instruments as at 31 December
2012 and 2011:

2012
Nilai
tercatat/
Carrying
value

Operational Risk (continued)

Nilai wajar/
Fair value

2011
Nilai
tercatat/
Nilai wajar/
Carrying
value
Fair value

222,150

222,150

174,008

174,008

941,725
565,452

941,725
565,452

1,062,606
400,667

1,062,606
400,667

673,006
810,020

673,006
811,039

958,216
1,385,338

958,216
1,378,579

445,022
77,093
9,970,741
2,834
166,123

445,022
77,093
10,053,673
2,834
166,123

493,671
53,666
9,817,858
4,649
325,971

493,671
53,666
9,982,995
4,649
325,971

13,874,166

13,958,117

14,676,650 14,835,028

11,376,513
312,119
1,636
2,834
348,845
71,723

11,376,513
312,119
1,636
2,834
312,084
71,723

12,194,756 12,194,756
247,677
247,677
12,901
12,901
4,649
4,649
497,565
465,338
43,284
43,284

12,113,670

12,076,909

13,000,832 12,968,605

Lampiran - 5/77 - Schedule

Assets
Cash
Current accounts with Bank
Indonesia
Current accounts with other banks
Placement with Bank Indonesia
and other banks
Marketable securities
Securities purchased under
resale agreements
Derivative receivables
Loans
Acceptances receivable
Other assets

Liabilities
Deposits from customers
Deposits from other banks
Derivative payable
Acceptances payable
Medium Term Notes
Other liabilities

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


j.

Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)

(i)

Giro pada Bank Indonesia, giro pada


bank lain, penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain, efek-efek,
tagihan derivatif, tagihan akseptasi,
efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali, aset lain-lain, simpanan
nasabah, simpanan dari bank lain,
liabilitas derivatif, liabilitas akseptasi
dan liabilitas lain-lain.

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


j.

Fair value
(continued)
(i)

Estimasi nilai wajar terhadap giro pada


Bank Indonesia, giro pada bank lain,
penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain, efek-efek, tagihan derivatif,
tagihan akseptasi, efek-efek yang
dibeli dengan janji dijual kembali, aset
lain-lain,
simpanan
nasabah,
simpanan dari bank lain, liabilitas
derivatif, liabilitas akseptasi dan
liabilitas
lain-lain
ditetapkan
berdasarkan diskonto arus kas dengan
menggunakan suku bunga pasar uang
yang berlaku untuk utang dengan
risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang
serupa. Dikarenakan sisa jatuh tempo
di bawah 1 tahun, nilai tercatat dari
giro pada Bank Indonesia, giro pada
bank lain, penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain, efek-efek,
tagihan derivatif, tagihan akseptasi,
efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali, aset lain-lain, simpanan
nasabah, simpanan dari bank lain,
liabilitas derivatif, liabilitas akseptasi
dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan
yang layak atas nilai wajar.

(ii) Pinjaman yang diberikan

of

financial

instruments

The current account with Bank


Indonesia and other banks, placement
with Bank Indonesia and other banks,
marketable
securities,
derivative
receivables, acceptances receivable,
securities purchased under resale
agreements, other assets, deposits from
customers, deposits from other banks,
derivative
payable,
acceptances
payable and other liabilities.
The estimated fair value of current
account with Bank Indonesia and other
banks, placement with Bank Indonesia
and other banks, marketable securities,
derivative receivables, acceptances
receivable, securities purchased under
resale agreements, other assets,
deposits from customers, deposits from
other
bank,
derivative
payables,
acceptances
payable
and
other
liabilities is based on discounted cash
flows using prevailing money-market
interest rates for debts with similar credit
risk and remaining maturity. Since the
maturity is below 1 year, the carrying
amount of current account with Bank
Indonesia, current accounts with other
banks, placements with Bank Indonesia
and other banks, marketable securities,
derivative receivables, acceptances
receivable, securities purchased under
resale agreements, other assets,
interest receivables and advances,
obligations due immediately, derivative
payable, acceptances payable, deposits
from customers, deposits from other
banks and other liabilities excluding tax
payables are reasonable approximation
of fair value.

(ii) Loans

Estimasi nilai wajar dari pinjaman


yang diberikan mencerminkan jumlah
diskonto dari estimasi kini dari arus
kas masa depan yang diharapkan
akan diterima. Arus kas masa depan
yang diharapkan didiskontokan pada
tingkat suku bunga pasar terkini untuk
menentukan nilai wajar.

Lampiran - 5/78 - Schedule

The estimated fair value of loans


represents the discounted amount of
estimated future cash flows expected
to be received. Estimated cash flows
are discounted at current market rates
to determine fair value.

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


j.

3.

Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


j.

Fair value
(continued)

(iii) Medium Term Notes

of

financial

instruments

(iii) Medium Term Notes

Nilai wajar Medium Term Notes


diestimasi menggunakan nilai kuotasi
pasar terakhir.

The fair value of Medium Term Notes is


estimated by using the last quoted
market price.

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur


pada nilai wajar menggunakan hirarki
nilai wajar sebagai berikut:

Financial assets and liabilities measured


at fair value use the following fair value
hierarchy of:

a.

Tingkat 1
Harga kuotasian (tidak disesuaikan)
dalam pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik;

a.

Level 1
Quoted prices (unadjusted) in active
markets for identical assets or
liabilities;

b.

Tingkat 2
Input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Tingkat 1 yang
dapat diobservasi untuk aset atau
liabiitas, baik secara langsung
(misalnya harga) maupun tidak
langsung (misalnya derivasi harga);
dan

b.

Level 2
Inputs other than quoted prices
included within Level 1 that are
observable for the assets or
liabilities, either directly (that is,
derived from prices); and

c.

Tingkat 3
Input untuk aset atau liabilitas yang
bukan berdasarkan data pasar
yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi).

c.

Level 3
Inputs for the assets or liabilities
that are not based on observable
market data (unobservable inputs).

Tabel dibawah ini menyajikan aset dan


liabilitas yang diukur sebesar nilai wajar
berdasarkan hirarkinya pada tanggal 31
Desember 2012:
Nilai tercatat /
Carrying value

The table below shows assets and liabilities


measured at fair value based on the
hierarchy on 31 December 2012:
2012
Tingkat 2/
Level 2

Tingkat 1/
Level 1

Tingkat 3/
Level 3

Nilai wajar/
Fair value

Aset
Efek-efek
Tagihan derivatif

810,020

811,039

811,039

77,093
887,113

811,039

77,093
77,093

77,093
888,132

Liabilitas
Liabilitas derivatif
1,636
1,636

1,636
1,636

Lampiran - 5/79 - Schedule

1,636
1,636

Assets
Marketable
Securities
Derivative
receivables
Liabilities
Dervatives
payable

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


k.

3.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)


k.

Manajemen Risiko Permodalan

Capital Risk Management

Tujuan manajemen permodalan Bank


adalah untuk mempertahankan posisi
modal yang kuat untuk mendukung
pertumbuhan bisnis dan mempertahankan
investor,
deposan,
pelanggan
dan
kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan
permodalan, Bank mempertimbangkan
faktor-faktor seperti: pengembalian modal
yang optimal pada pemegang saham,
menjaga keseimbangan antara rasio
keuntungan yang lebih tinggi dan
keamanan yang diberikan oleh posisi
modal yang sehat.

The Banks capital management objectives is


to maintain a strong capital position to support
business growth and to sustain investor,
depositor, customer and market confidence.
In managing its capital, the Bank considers
factors such as: providing optimal capital rate
of return to shareholders and maintaining a
balance between high return gearing ratio and
safety provided by a sound capital position.

Posisi permodalan Bank berdasarkan


peraturan Bank Indonesia atau yang
dikenal dengan nama Rasio Liabilitas
Penyediaan Modal Minimum (Capital
Adequacy Ratio [CAR]) adalah rasio modal
terhadap aset tertimbang menurut risiko
(Risk
Weighted
Average
[RWA]).
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia
jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari
modal inti (Tier I) dan modal pelengkap
(Tier II) dikurangi penyertaan pada Anak
Perusahaan. Dalam rangka perhitungan
Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan
komponen modal pelengkap tambahan
(Tier III) yaitu Pinjaman Subordinasi
berjangka pendek yang memenuhi kriteria
tertentu sebagai komponen modal. Rasio
Liabilitas Penyediaan Modal Minimum
(induk perusahaan) pada tanggal 31
Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai
berikut:

The Banks regulatory capital position under


the prevailing BI regulation or known as the
Capital Adequacy Ratio (CAR) is the ratio of
Banks capital over its Risk Weighted Assets
(RWA). Based on Bank Indonesia
regulations, the total capital for credit risk
consists of core (Tier I) capital and
supplementary capital (Tier II) less
investments in the Subsidiary. To calculate
the market risk exposure, the Bank can
include the supplementary capital (Tier III) in
the form of short term subordinated loans
which meet the criteria as capital
components. The CAR (parent company) as
at 31 December 2012 and 2011 are as
follows:

2012
Bank (dengan memperhitungkan
risiko kredit)
Aset Tertimbang Menurut Risiko
Jumlah modal
Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum
Bank (dengan memperhitungkan
risiko kredit dan pasar)
Aset Tertimbang Menurut Risiko
Jumlah modal
Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum

2011

10,255,197
1,906,451

11,075,763
1,920,994

Bank only
(with credit risk charge)
Risk Weighted Assets
Total capital

18.59%

17.34%

Capital Adequacy Ratio

10,303,731
1,906,451

11,091,363
1,920,994

Bank only (with credit


and market risks charge)
Risk Weighted Assets
Total capital

18.50%

17.32%

Capital Adequacy Ratio

Lampiran - 5/80 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)


k.

3.

Manajemen Risiko Permodalan (lanjutan)

k.

2012
Bank (dengan memperhitungkan
risiko kredit, pasar
dan operasional)
Aset Tertimbang Menurut Risiko
Jumlah modal
Rasio Liabilitas Penyediaan
Modal Minimum

PENGGUNAAN
PERTIMBANGAN
PENTING

ESTIMASI
AKUNTANSI

Capital Risk Management (continued)


2011

11,788,546
1,906,451

12,377,641
1,920,994

Bank only (with credit


market, and operational
risks charge)
Risk Weighted Assets
Total capital

16.17%

15.52%

Capital Adequacy Ratio

Manajemen menggunakan peraturan rasio


permodalan untuk memantau kecukupan
modal, sesuai dengan standar industri.
Pendekatan
Bank
Indonesia
untuk
pengukuran modal tersebut terutama
didasarkan pada pemantauan kebutuhan
modal yang diwajibkan (diukur sebagai
8.00% dari aktiva tertimbang menurut
risiko) terhadap modal yang tersedia.

4.

FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

DAN
YANG

Management uses regulatory capital ratios


in order to monitor its capital base, and
these capital ratios remain the industry
standards for measuring capital adequacy.
BIs approach to such measurement is
primarily
based
on
monitoring
the
relationship of the capital resource
requirement (measured as 8,00% of riskweighted assets) to available capital
resources.
4.

USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES


AND JUDGEMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam


rangka
penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian, dimana diperlukan pertimbangan
manajemen dalam menentukan metodologi yang
tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumptions are made in


the presentation of the consolidated financial
statements. These often require management
judgement in determining the appropriate
methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang


berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan
liabilitas atas tahun keuangan satu tahun
kedepan. Seluruh estimasi dan asumsi yang
diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik
yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi
dan pertimbangan dievaluasi secara terus
menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu
dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas
kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions


that affect the reported amounts of assets and
liabilities within the next financial year. All
estimates and assumptions required to conform
with SFAS and are best estimates undertaken in
accordance with the applicable standard.
Estimates and judgements are evaluated on a
continuous basis, and are based on past
experience
and
other
factors,
including
expectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat


berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen
atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang
timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan
asumsi semula.

Although these estimates and assumption are


based on managements best knowledge of
current events and activities, the actual result
may differ from those estimates and assumptions.

Lampiran - 5/81 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

4.

PENGGUNAAN
PERTIMBANGAN
PENTING (lanjutan)

ESTIMASI
AKUNTANSI

DAN
YANG

a. Sumber utama ketidakpastian estimasi

4.

USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES


AND JUDGEMENTS (continued)

a.

Key sources of estimation uncertainty

a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai


aset keuangan

a.1. Allowances for impairment losses of


financial assets

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai


aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi dijelaskan di
Catatan 2f.

Financial assets accounted for at


amortised cost are evaluated for
impairment on the basis described in
Note 2f.

Kondisi spesifik counterparty yang


mengalami penurunan nilai dalam
pembentukan cadangan kerugian atas
aset keuangan dievaluasi secara
individu berdasarkan estimasi terbaik
manajemen atas nilai kini arus kas yang
diharapkan akan diterima. Dalam
mengestimasi arus kas tersebut,
manajemen membuat pertimbangan
tentang situasi keuangan counterparty
dan nilai realisasi bersih dari setiap
agunan. Setiap aset yang mengalami
penurunan nilai dinilai sesuai dengan
manfaat yang ada, dan strategi
penyelesaian serta estimasi arus kas
yang diperkirakan dapat diterima
disetujui secara independen oleh
Komite Manajemen Risiko.

The specific counterparty component of


the total allowances for impairment
applies to financial assets evaluated
individually for impairment and is based
upon management's best estimate of
the present value of the cash flows that
are expected to be received. In
estimating
these
cash
flows,
management makes judgements about
the counterparty's financial situation and
the net realizable value of any
underlying collateral. Each impaired
asset is assessed on its merits, and the
workout strategy and estimated cash
flows considered recoverable are
independently approved by the Risk
Management Committee.

Perhitungan cadangan penurunan nilai


kolektif meliputi kerugian kredit yang
melekat dalam portofolio aset keuangan
dengan karakteristik ekonomi yang
sama ketika terdapat bukti objektif
penurunan nilai terganggu, tetapi
penurunan nilai secara individu belum
dapat diidentifikasi. Dalam menilai
kebutuhan untuk cadangan kolektif,
manajemen mempertimbangkan faktorfaktor seperti kualitas kredit dan jenis
pinjaman. Guna membuat estimasi
cadangan yang diperlukan, manajemen
membuat asumsi untuk menentukan
kerugian yang melekat, dan untuk
menentukan parameter input yang
diperlukan, berdasarkan pengalaman
masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini.
Keakuratan penyisihan tergantung pada
seberapa baik estimasi arus kas masa
depan untuk cadangan counterparty
tertentu dan asumsi model dan
parameter yang digunakan dalam
menentukan cadangan kolektif.

Collectively
assessed
impairment
allowances cover credit losses inherent
in portfolios of financial assets with
similar economic characteristics when
there is objective evidence to suggest
that they contain impaired financial
assets, but the individual impaired items
cannot yet be identified. In assessing
the need for collective allowances,
management considers factors such as
credit quality and type of loans. In order
to estimate the required allowance,
assumptions are made to define the
way inherent losses are modelled and to
determine
the
required
input
parameters,
based
on
historical
experience and current economic
conditions. The accuracy of the
allowances depends on how well these
estimate future cash flows for specific
counterparty allowances and the model
assumptions and parameters used in
determining collective allowances.

Lampiran - 5/82 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

4.

PENGGUNAAN
PERTIMBANGAN
PENTING (lanjutan)

ESTIMASI
AKUNTANSI

DAN
YANG

a. Sumber utama ketidakpastian estimasi


(lanjutan)

4.

USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES


AND JUDGEMENTS (continued)

a.

Key sources of estimation uncertainty


(continued)

instrumen

a.2. Determining fair values of financial


instruments

Dalam menentukan nilai wajar aset


keuangan dan kewajiban yang tidak
mempunyai
harga
pasar,
Bank
menggunakan teknik penilaian seperti
yang dijelaskan dalam Catatan 2f.(vii).
Untuk instrumen keuangan yang jarang
diperdagangkan dan memiliki informasi
harga yang terbatas, nilai wajar yang
kurang obyektif dan membutuhkan
berbagai tingkat penilaian tergantung
pada likuiditas, konsentrasi, faktor
ketidakpastian pasar, asumsi harga dan
risiko lainnya.

In determining the fair value for financial


assets and financial liabilities for which
there is no observable market price, the
Bank uses the valuation techniques as
described in Note 2f.(vii). For financial
instruments that are traded infrequently
and a lack of price transparency, fair
value is less objective and requires
varying
degrees
of
judgement
depending on liquidity, concentration,
uncertainty of market factors, pricing
assumptions and other risks affecting
the specific instrument.

a.2. Penentuan
keuangan

nilai

wajar

a.3. Imbalan kerja karyawan

a.3. Employee benefit obligations

Present value atas imbalan kerja


karyawan tergantung dari banyaknya
faktor yang dipertimbangkan oleh aktuari
berdasarkan
beberapa
asumsi.
Perubahan atas asumsi-asumsi tersebut
akan mempengaruhi carrying amount
atas imbalan kerja karyawan.

The present value of the employee


benefit obligations depends on a
number of factors that are determined
on an actuarial basis using a number of
assumptions. Any changes in these
assumptions will impact the carrying
amount of employee benefit obligations.

Asumsi
yang
digunakan
dalam
menentukan biaya atau pendapatan
untuk imbalan kerja termasuk tingkat
diskonto. Bank menentukan tingkat
diskonto yang tepat pada setiap akhir
tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga
yang digunakan untuk menentukan
present value atas arus kas masa depan
yang diestimasi akan digunakan untuk
membayar
imbalan
kerja.
Dalam
menentukan tingkat diskonto yang tepat,
Bank mempertimbangkan tingkat suku
bunga atas surat berharga pemerintah
yang mempunyai jatuh tempo yang
menyerupai jangka waktu imbalan kerja
karyawan.

The assumptions used in determining


the net cost (income) for pensions
include the discount rate. The Bank
determines the appropriate discount
rate at the end of each year. This is the
interest rate that should be used to
determine the present value of
estimated
future
cash
outflows
expected to be required to settle the
pension obligations. In determining the
appropriate discount rate, the Bank
considers the interest rates of
government bonds that have terms to
maturity approximating the terms of the
related employee benefit liability.

Lampiran - 5/83 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

4.

PENGGUNAAN
PERTIMBANGAN
PENTING (lanjutan)

ESTIMASI
AKUNTANSI

DAN
YANG

4.

b. Pertimbangan akuntansi yang penting


dalam menerapkan kebijakan akuntansi
Bank dan Anak Perusahaan

USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES


AND JUDGEMENTS (continued)
b.

Critical
accounting
applying the Bank
accounting policies

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam


menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan
Anak Perusahaan meliputi:

Critical accounting judgements made in


applying the Bank and the Subsidiarys
accounting policies include:

b.1.

b.1. Valuation of financial instruments

Penilaian instrumen keuangan


Kebijakan akuntansi Bank dan Anak
Perusahaan untuk pengukuran nilai
wajar dibahas di Catatan 2f.(vii).

b.2.

b.3.

The Bank and the Subsidiarys


accounting Policy on fair value
measurements is discussed in Note
2f.(vii).

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

b.2. Financial asset and liability clasification

Kebijakan akuntansi Bank dan Anak


Perusahaan memberikan ruang untuk
menetapkan
aset
dan
liabilitas
keuangan ke dalam berbagai kategori
pada saat pengakuan awal sesuai
dengan standar akuntansi yang
berlaku.

The Bank and the Subsidiarys


accounting policies provide scope for
assets and liabilities to be designated
at inception into different accounting
categories.

Lihat Catatan 2f.(iv) untuk klasifikasi


aset keuangan dan liabilitas keuangan
Bank dan Anak Perusahaan.

Refer to Note 2f.(iv) for the Bank and


the Subsidiarys financial asset and
financial liabilities classification.

Kualifikasi hubungan lindung nilai

b.3. Qualifying hedge relationships

Dalam
menetapkan
instrumen
keuangan memenuhi kriteria sebagai
lindung nilai, Bank telah menetapkan
bahwa transaksi lindung nilai tersebut
diharapkan akan efektif selama
periode lindung nilai.
5.

judgements
in
and Subsidiary

KAS

5.
2012

Rupiah
Mata uang asing

CASH
2011

154,481
67,669

113,455
60,553

222,150

174,008

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo


kas termasuk uang kas dalam Anjungan Tunai
Mandiri (ATM) adalah sebagai berikut:
2012
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura

In designating financial instruments as


qualifying hedge relationships, the
Bank has determined that it expects
the hedges to be highly effective over
the period of the hedging relationship.

Rupiah
Foreign currencies

As at 31 December 2012 and 2011, cash balance


includes cash in Automated Teller Machines
(ATM) as follows:
2011

98,649
-

71,315
7,040
27

98,649

78,382

Lampiran - 5/84 - Schedule

Rupiah
United States Dollars
Singapore Dollars

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

6.

GIRO PADA BANK INDONESIA

6.

2012
565,195
376,530

702,344
360,262

941,725

1,062,606

BANK

Rupiah
United States Dollars

As at 31 December 2012 and 2011, the Minimum


Statutory Reserves in Rupiah and foreign
currency are:

2012

2011

8.08%
6.44%

8.21%
5.77%

Rupiah
Primary statutory reserves Secondary statutory reserves Loan to Deposit Ratio (LDR) reserves

8.00%

8.01%

Foreign currency

- GWM Loan to Deposit Ratio (LDR)


Mata uang asing

WITH

2011

Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang


Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31
Desember 2012 dan 2011 adalah:

Rupiah
- GWM utama
- GWM sekunder

ACCOUNTS

Information in respect of credit risk exposure,


currency, liquidity and fair value of current
accounts with Bank Indonesia are disclosed in
Note 3.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, mata


uang, likuiditas dan nilai wajar giro pada Bank
Indonesia masing-masing diungkapkan pada
Catatan 3.

Rupiah
Dolar Amerika Serikat

CURRENT
INDONESIA

GWM Bank telah sesuai dengan PBI


No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010
sebagaimana terakhir diubah dengan PBI
No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011
mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada
Bank Indonesia dalam Rupiah yang terdiri dari
GWM Utama dan GWM Sekunder masingmasing sebesar 8,00% dan 2,50% (2011: 8,00%
dan 2,50%) dan valuta asing sebesar 8,00%
efektif sejak tanggal 1 Juni 2011 (2011: 8,00%).

The Banks minimum statutory reserves comply


with BI regulation No. 12/19/PBI/2010 dated
4 October 2010 which the latest amended with
PBI No. 13/10/PBI/2011 dated 9 February 2011,
concerning Statutory Reserves of Commercial
Banks with Bank Indonesia in Rupiah which
consist of Primary Reserves and Secondary
Reserves of 8.00% and 2.50%, respectively
(2011: 8.00% and 2.50%) and foreign currencies
of 8.00% effective since 1 June 2011 (2011:
8.00%).

Tambahan GWM LDR merupakan tambahan


simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh
Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada
Bank Indonesia jika LDR Bank di bawah minimum
LDR target Bank Indonesia (78,00%), yang mulai
berlaku pada tanggal 1 Maret 2011.

Additional LDR reserves represents additional


minimum reserves to be maintained by the Bank
in form of Current Account with Bank Indonesia if
the Banks LDR is below Bank Indonesia
minimum targeted LDR (78.00%), effective
starting 1 March 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, LDR


Bank adalah sebesar 87,57% dan 80,10%
sehingga tidak dibutuhkan tambahan GWM LDR.

As at 31 December 2012 and 2011, the Banks


LDR are 87.57% and 80.10% respectively,
therefore no additional GWM LDR is required.

Lampiran - 5/85 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

7.

GIRO PADA BANK LAIN

7.

CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

Giro pada bank lain kepada pihak berelasi


diungkapkan pada Catatan 32.

Current accounts with


disclosed in Note 32.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, mata


uang, likuiditas dan nilai wajar giro pada Bank lain
masing-masing diungkapkan pada Catatan 3.

Information in respect of credit risk exposure,


currency, liquidity and fair value of current
accounts with other banks are disclosed in Note
3, respectively.

a.

a. By currency

Berdasarkan mata uang


2012
Mata uang asing
Rupiah

b.

549,036
16,416

374,809
25,858

565,452

400,667

b.

2012

c.

292,687

60,320

107,980

565,452

400,667

Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia

c.

Third parties Related parties (refer to Note 32)

By Bank Indonesias collectability


As at 31 December 2012 and 2011, all
current accounts with other banks were
classified as current.

Cadangan kerugian penurunan nilai

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN


BANK LAIN

Foreign currencies
Rupiah

By related parties and third parties

505,132

d.

Manajemen berpendapat bahwa tidak


diperlukan cadangan kerugian penurunan
nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan
2011.

8.

are

2011

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,


seluruh giro pada bank lain digolongkan
sebagai lancar.
d.

parties

2011

Berdasarkan pihak berelasi dan pihak


ketiga

- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
(lihat Catatan 32)

related

Allowance for impairment losses


Management believe that no allowance for
impairment losses is required as at 31
December 2012 and 2011.

8.

PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND


OTHER BANKS

Penempatan pada bank lain kepada pihak


berelasi diungkapkan pada Catatan 32.

Placements with other banks to related parties are


disclosed in Note 32.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, suku


bunga, likuiditas dan nilai wajar penempatan
pada Bank Indonesia dan bank lain diungkapkan
masing-masing pada Catatan 3.

Information in respect of credit risk exposure,


interest rate, liquidities and fair value of
placements with Bank Indonesia and other banks
are disclosed in Note 3, respectively.

Lampiran - 5/86 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

8.

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN


BANK LAIN (lanjutan)
a.

8.

Berdasarkan jenis dan mata uang

a.
2012

Rupiah
- Call money
- Deposito Berjangka
Mata uang asing
- Call money

b.

100,000
-

182,000
5,297

100,000

187,297

573,006

770,919

673,006

958,216

b.

2012

c.

885,676

190,135

72,540

673,006

958,216

Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia

c.

Third parties Related parties (refer to Note 32)

By Bank Indonesias collectability


As at 31 December 2012 and 2011, all
placements with Bank Indonesia and other
banks were classified as current.

Cadangan kerugian penurunan nilai

EFEK-EFEK

Foreign currencies
Call money -

By related parties and third parties

482,871

d.

Manajemen berpendapat bahwa tidak


diperlukan cadangan kerugian penurunan
nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan
2011.

9.

Rupiah
Call money Time deposit -

2011

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,


seluruh penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain digolongkan sebagai lancar.
d.

By type and currency

2011

Berdasarkan pihak berelasi dan pihak


ketiga

- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
(lihat Catatan 32)

PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND


OTHER BANKS (continued)

Allowance for impairment losses


Management believe that no allowance for
impairment losses is required as at
31 December 2012 and 2011.

9.

MARKETABLE SECURITIES

Efek-efek kepada pihak berelasi diungkapkan


pada Catatan 32.

Marketable securities with related parties are


disclosed in Note 32.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, suku


bunga, likuiditas dan nilai wajar efek-efek
diungkapkan masing-masing pada Catatan 3.

Information in respect of credit risk exposure,


interest rate, liquidity and fair value of marketable
securities are disclosed in Note 3, respectively.

Lampiran - 5/87 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

9.

EFEK-EFEK (lanjutan)
a.

9.

Berdasarkan tujuan, jenis, dan mata uang

MARKETABLE SECURITIES (continued)


a.

2012
Nilai wajar/
Fair value

By purpose, type, and currency

2011
Nilai wajar/
Fair value

Tersedia untuk dijual:


Mata uang asing
- Obligasi korporasi
Dikurangi:
- Keuntungan/(kerugian) yang
belum direalisasi dalam
kenaikan/(penurunan)
di dalam nilai
- Premi yang belum
diamortisasi

Available for sale:

801,569

964,950

Foreign currencies
Corporate bonds Less:

1,019

(6,759)

Unrealised gain/(loss) on increase/(decrease)


in value

8,451

2,192

Unamortised premium -

811,039

960,383

- Credit Linked Notes

417,105

Credit Linked Notes -

- Negotiable bills

1,091

Negotiable bills -

811,039

1,378,579

Total marketable securities - net

Jumlah efek-efek - bersih

Efek-efek dalam mata uang asing adalah


dalam Dolar Amerika Serikat dan Dolar
Australia.

Marketable securities in foreign currencies


are denominated in United States Dollars and
Australians Dollars.

Lampiran - 5/88 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

9.

EFEK-EFEK (lanjutan)

9.

b. Berdasarkan penerbit, peringkat efek, dan


mata uang

MARKETABLE SECURITIES (continued)


b.

By issuer, rating, and currency

2012

Obligasi Korporasi
Mata uang asing (AUD):
ANZ Banking Group
BNP Paribas
Commonwealth Bank
Australia
Deutche Bank AG
JP Morgan Chase Bank
National Australia Bank
Societe Generale Bank
UBS AG Australia
Westpac Banking

Nilai
wajar/
Fair
value

2011

Rating

Nilai
wajar/
Fair
value

364,422
15,024

AAAa2

192,834
96,223

AAAa2

50,081
113,307
45,190
223,015

AAAAA
AA-

101,354
54,688
27,785
187,396
125,280
40,897
133,926

AAA+
A
AAA+
A
AA-

Corporate bonds
Foreign currencies
(AUD):
ANZ Banking Group
BNP Paribas
Commonwealth Bank
Australia
Deutche Bank AG
JP Morgan Chase Bank
National Australia Bank
Societe Generale Bank
UBS AG Australia
Westpac Banking

Aa2
A1
A+
A2
A+
-

Foreign currencies
(USD):
BNP Paribas Paris
Citibank
Deutsche Bank AG
Standard Chartered
UBS Jersey
Other bills

811,039

Mata uang asing (USD) :


BNP Paribas Paris
Citibank
Deutsche Bank AG
Standard Chartered
UBS Jersey
Wesel lainnya

Jumlah

960,383

45,338
45,338
136,012
163,215
27,202
1,091

418,196

811,039

1,378,579

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,


obligasi
korporasi
dinilai
berdasarkan
peringkat dari Standard & Poor.
c.

Rating

Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia

As at 31 December 2012 and 2011,


corporate bonds were rated from Standard &
Poor.
c.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,


seluruh efek-efek digolongkan sebagai
lancar.
d. Cadangan kerugian penurunan nilai
Manajemen berpendapat bahwa tidak
terdapat penurunan nilai permanen, sehingga
tidak
diperlukan
cadangan
kerugian
penurunan nilai pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011.

Total

By Bank Indonesias collectability


As at 31 December 2012 and 2011, all
marketable securities were classified as
current.

d.

Allowance for possible impairment losses


Management believe that there is no
permanent
diminution
therefore
the
allowance for impairment losses is not
required as at 31 December 2012 and 2011.

Lampiran - 5/89 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

9.

EFEK-EFEK (lanjutan)
e. Informasi
efek-efek

pokok

9.
sehubungan

dengan

MARKETABLE SECURITIES (continued)


e.

Other significant information relating to


marketable securities

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember


2012, Bank telah menjual efek-efek dengan
nilai perolehan sebesar Rp 507.701 (2011:
Rp 25.466). Harga jual atas efek-efek
tersebut adalah sebesar Rp 502.257 (2011:
Rp 25.474). Pada tanggal 31 Desember 2012
dan 2011, keuntungan dan kerugian atas
penjualan efek-efek masing-masing sebesar
Rp 5.444 dan Rp 8 diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif.

For the year ended 31 December 2012, the


Bank had sold marketable securities with a
total acquisition cost of Rp 507,701 (2011:
Rp 25,466). The total selling price of these
marketable securities was Rp 502,257 (2011:
Rp 25,474). The gain and loss on sale of
marketable securities as at 31 December
2012 and 2011 amounting Rp 5,444 and
Rp 8 respectively was recognised in the
statements of comprehensive income.

Termasuk ke dalam jumlah yang dijual pada


tahun 2012 adalah penjualan Medium Term
Notes dan Credit Linked Notes yang dimiliki
oleh Bank. Pada tahun 2012, evaluasi
berkelanjutan atas efek-efek ini telah
dilakukan dan dikarenakan efek-efek ini
merupakan penempatan khusus dan tidak
diperjualbelikan secara aktif di pasar maka
Bank memutuskan untuk menjual efek-efek
ini pada Mei 2012.

Included in the amount sold in 2012 is the


sale of Medium Term Notes and Credit
Linked Notes owned by the Bank. In 2012,
further assessment for these securities were
performed and since these securities were a
private placement and were not actively
traded in the market; the Bank decided to sell
these securities in May 2012.

10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI


DIJUAL KEMBALI

10. SECURITIES PURCHASED UNDER RESALE


AGREEMENTS
2012

Pihak Penjual/
Counterparty
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Jumlah/Total

Jenis
Efek/ Type
of
Securities
FR0056
FR0056
FR0056
FR0064
FR0064
FR0048
FR0048

Tingkat
Suku
Bunga/
Interest
Rate

Nilai
Nominal/
Nominal
Amount
75,000
75,000
50,000
50,000
50,000
50,000
50,000

5%
5%
5%
5%
5%
4%
4%

Tingkat
Kupon/
Coupo
n Rate
8%
8%
8%
6%
6%
9%
9%

400,000

Lampiran - 5/90 - Schedule

Tanggal
Dimulai/
Commence
ment Date
24-Oct-12
24-Oct-12
24-Oct-12
19-Nov-12
19-Nov-12
27-Nov-12
27-Nov-12

Tanggal
Jatuh
Tempo/
Maturity Date
22-Jan-13
22-Jan-13
22-Jan-13
15-Feb-13
15-Feb-13
8-Jan-13
8-Jan-13

Nilai Tercatat/
Carrying
Amount
86,794
86,794
57,862
48,820
48,820
57,966
57,966
445,022

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI


DIJUAL KEMBALI (lanjutan)

10. SECURITIES PURCHASED UNDER RESALE


AGREEMENTS (continued)
2011

Pihak Penjual/
Counterparty
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank Indonesia
Jumlah/Total

Jenis
Efek/ Type
of
Securities
FR0053
FR0053
FR0054
FR0054
FR0034
FR0043
FR0043

Nilai
Nominal/
Nominal
Amount

Tingkat
Suku
Bunga/
Interest
Rate

50,000
50,000
60,000
60,000
50,000
70,000
60,000

Tingkat
Kupon/
Coupo
n Rate
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%

8%
8%
10%
10%
13%
10%
10%

400,000

Tanggal
Dimulai/
Commence
ment Date
2-Dec-11
2-Dec-11
6-Dec-11
6-Dec-11
13-Dec-11
30-Dec-11
30-Dec-11

Tanggal
Jatuh
Tempo/
Maturity
Date
12-Jan-12
12-Jan-12
9-Feb-12
9-Feb-12
5-Jan-12
2-Feb-12
2-Feb-12

Nilai
Tercatat/
Carrying
Amount
54,955
54,955
73,228
73,228
70,559
89,786
76,960
493,671

Informasi mengenai eksposur risiko kredit,


likuiditas dan nilai wajar efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali diungkapkan masingmasing pada Catatan 3.

Information in respect to credit risk exposure,


liquidity and fair value of security purchased
under resale agreements are disclosed in Note 3,
respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak


terdapat saldo efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali dengan pihak yang berelasi.

As at 31 December 2012 and 2011, there were


no securities purchased under resale agreement
with related parties.

Klasifikasi kolektibilitas efek yang dibeli dengan


janji dijual kembali tersebut adalah lancar.

Collectibility classification of securities purchased


under resale agreements was current.

Seluruh saldo efek-efek yang dibeli dengan janji


dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2012
dan 2011 tidak mengalami penurunan nilai.

There is no impairment losses on all securities


purchased under resale agreements as at
31 December 2012 and 2011.

11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF

11. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES

Tagihan dan liabilitas derivatif dari pihak berelasi


diungkapkan pada Catatan 32.

Derivative receivables and payables from related


parties are disclosed in Note 32.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit,


likuiditas dan nilai wajar tagihan dan liabilitas
derivatif diungkapkan masing-masing pada
Catatan 3.

Information in respect of credit risk exposure,


liquidity and fair value of derivative receivables
and payables are disclosed in Note 3,
respectively.

Lampiran - 5/91 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

11. TAGIHAN
(lanjutan)
a.

DAN

LIABILITAS

DERIVATIF

11. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES


(continued)

Berdasarkan jenis

a.

By type

2012
Nilai wajar/ Fair values
Jumlah
nosional/
Notional
amount

Tagihan
derivatif/
Derivative
receivables

Kewajiban
derivatif/
Derivative
payables

Instrumen tidak terkait


lindung nilai
Kontrak tunai mata uang asing
Kontrak berjangka mata
uang asing
Swap mata uang asing
Swap mata uang asing
dan suku bunga

Non hedging
instruments
92,031

20

(606)

Foreign Currency Spot

37,311
69,872

164
839

(201)
-

Foreign Currency Forward


Foreign Currency Swaps

963,750

76,070

Cross Currency Swap

Instrumen lindung nilai


terkait lindung nilai atas
nilai wajar
Swap tingkat suku bunga

Hedging instruments in
fair value hedges related
90,000

Jumlah

(829)

Interest Rate Swap

77,093

(1,636)

Total

2011
Jumlah
nosional/
Notional
amount

Nilai wajar/ Fair values


Tagihan
Kewajiban
derivatif/
derivatif/
Derivative
Derivative
receivables
payables

Instrumen tidak terkait


lindung nilai
Kontrak tunai mata uang asing
Kontrak berjangka mata
uang asing
Swap mata uang asing
Credit Linked Notes
Swap mata uang asing
dan suku bunga

Non hedging
instruments
89,317

423

(749)

Foreign Currency Spot

5,908
813,092
417,105

28
14,222
4,887

(27)
(2,912)
(45)

Foreign Currency Forward


Foreign Currency Swaps
Credit Linked Notes

906,750

34,106

Instrumen lindung nilai


terkait lindung nilai atas
nilai wajar
Swap tingkat suku bunga
Jumlah

Cross Currency Swap

Hedging instruments in
fair value hedges related
600,000

(9,168)

Interest Rate Swap

53,666

(12,901)

Total

Lampiran - 5/92 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

11. TAGIHAN
(lanjutan)
b.

DAN

LIABILITAS

DERIVATIF

Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia

11. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES


(continued)
b.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,


seluruh tagihan dan liabilitas derivatif
digolongkan sebagai lancar.
c.

Cadangan kerugian penurunan nilai

By Bank Indonesias collectability


As at 31 December 2012 and 2011, all
derivative receivables and payables were
classified as current.

c.

Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidak


diperlukan cadangan kerugian penurunan
nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan
2011.

Management believe that the allowance for


impairment losses is not required as at
31 December 2012 and 2011.

d. Lindung nilai wajar dengan kontrak swap


tingkat suku bunga (IRS)

d. Fair value hedge using interest rate swap


contracts (IRS)

Pada tahun 2012 dan 2011, Bank


menetapkan beberapa kontrak IRS dengan
beberapa bank sebagai instrumen lindung
nilai atas risiko tingkat suku bunga dari
pinjaman
pembiayaan
bersama
dan
pembelian piutang pembiayaan konsumen
(lihat Catatan 12j). Nilai wajar IRS tersebut
telah termasuk dalam saldo tagihan/liabilitas
derivatif.

In 2012 and 2011, the Bank designated


some of its IRS contracts with several banks
as hedging instruments on the interest rate
risk of joint financing and purchase of
consumer financing receivables (refer to Note
12j). The IRS fair value was included in
derivative receivables/payables balance.

Berdasarkan kontrak, Bank setuju untuk


membayar bunga dengan tingkat bunga tetap
sebesar suku bunga Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) atau Bank Indonesia Time
Deposit (BITD) dan menerima pembayaran
bunga
dengan
tingkat
suku
bunga
mengambang.

Based on the contracts, the Bank agrees to


pay fixed interest rate at Certificates of Bank
Indonesia (SBI) or Time Deposit of Bank
Indonesia (BITD) rate and receive interest
payment on a floating interest rate.

2012
Jumlah nosional
Saldo piutang pembiayaan
konsumen
Nilai wajar
Jatuh tempo kontrak
Suku bunga dibayarkan
Suku bunga diterima

2011

90,000

600,000

Notional amount

90,000
829
Mar 2013 Apr 2013
BITD
7.33% - 7.80%

600,000
9,168
Mar 2012 Apr 2013
SBI
7.10% - 7.85%

Consumer financing receivable


Fair value
Contract maturity

Perubahan nilai wajar dari kontrak IRS


sebagai instrumen lindung nilai dan pinjaman
pembiayaan bersama dan pembelian piutang
pembiayaan
sebagai
item
yang
dilindungnilaikan
sebagai
akibat
dari
penerapan
akuntansi
lindung
nilai,
dibebankan/dikreditkan dalam laporan laba
rugi konsolidasian. Perubahan nilai wajar
instrumen lindung nilai dan item yang
dilindung nilai akan saling hapus dan bagian
yang
tidak
efektif
dicatat
sebagai
keuntungan/kerugian kontrak derivatif dalam
laporan laba rugi konsolidasian.

Interest rate paid


Interest rate received

The change in fair value of IRS contracts as


the hedge instruments and the joint financing
and purchase of consumer financing
receivables as the hedge items, respectively,
resulting from the implementation of hedge
accounting was charged/credited to the
consolidated statements of income. The
changes to fair value of hedge instruments
and hedged items are offset and the
ineffective portion is recorded as gain/loss on
derivative contracts in the consolidated
statement of income.

Lampiran - 5/93 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN

12. LOANS

Pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi


diungkapkan pada Catatan 32.

Loans to related parties are disclosed in Note 32.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, tingkat


suku bunga, likuiditas dan nilai wajar pinjaman
yang diberikan diungkapkan masing-masing pada
Catatan 3.

Information in respect to credit risk exposure,


interest rate risk, liquidity and fair value of loans
are disclosed in Note 3, respectively.

a.

a.

Berdasarkan jenis

Modal kerja
Pinjaman konsumen
Pinjaman investasi
Pinjaman karyawan
Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

2012

2011

4,803,012
3,988,851
1,025,067
153,811

2,557,817
5,957,799
1,197,411
104,831

9,970,741

9,817,858

(71,780)

(73,447)

9,898,961

9,744,411

Pinjaman
karyawan
adalah
pinjaman
berbunga untuk pembelian rumah tinggal dan
kendaraan bermotor dengan jangka waktu
yang bervariasi hingga maksimum 20 tahun.
Pembayaran cicilan kredit dilakukan melalui
pemotongan gaji karyawan setiap bulan.
b.

Berdasarkan mata uang

Rupiah
Mata uang asing
Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

b.

Kredit konsumer dan lain-lain


Perdagangan, restoran dan hotel
Industri pengolahan
Jasa-jasa dunia usaha
Pengangkutan, pergudangan, dan
komunikasi
Jasa-jasa sosial/masyarakat
Konstruksi
Pertambangan
Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

2011

8,655,256
1,315,485

8,747,682
1,070,176

9,970,741

9,817,858

(71,780)

Less:
Allowance for
impairment losses

9,744,411

By economic sector

2012

2011

4,163,593
2,787,503
1,516,173
913,981

5,916,007
1,591,894
1,295,640
505,248

199,667
182,604
96,738
110,482

268,063
144,138
86,660
10,208

9,970,741

9,817,858

9,898,961

Rupiah
Foreign currencies

(73,447)

c.

(71,780)

Less:
Allowance for
impairment losses

By currency

2012

Berdasarkan sektor ekonomi

Working capital
Consumer loans
Investment loans
Loans to employees

Loans to employees consists of interest


bearing loans intended for the acquisition of
housing and motor vehicles, which are due at
various dates extending up to a maximum
period of 20 years. The loans are collected
through monthly payroll deductions.

9,898,961

c.

By type

(73,447)
9,744,411

Lampiran - 5/94 - Schedule

Consumer loans and others


Trading, restaurants and hotels
Manufacturing
Trade services
Transportation, warehousing, and
communications
Social/community services
Construction
Mining
Less:
Allowance for
impairment losses

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)


d.

12. LOANS (continued)

Kualitas
pinjaman
yang
diberikan
berdasarkan pinjaman yang mengalami
penurunan nilai dan tidak mengalami
penurunan nilai dan sektor ekonomi

d.

Loans quality based on impaired and non


impaired loans and economic sector

2012
Tidak
mengalami
penurunan
nilai/ Non
Impaired

Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired(*)

Jumlah/
Total

Kredit konsumer dan lain-lain

4,121,117

42,476

4,163,593

Perdagangan, restoran dan hotel

2,763,494

24,009

2,787,503

Industri pengolahan

1,508,566

7,607

1,516,173

Manufacturing

913,981

913,981

Trade services

190,290

9,377

199,667

181,858

746

182,604

Social/community services

Jasa-jasa dunia usaha


Pengangkutan, pergudangan,
dan komunikasi
Jasa-jasa sosial/masyarakat
Konstruksi
Pertambangan

Transportation,warehousing
and communications

96,706

32

96,738

Construction

110,482

110,482

Mining

9,886,494

84,247

1)

9,970,741

Dikurangi:

Less:

Cadangan kerugian
penurunan nilai

Consumer loans and others


Trading, restaurants and
hotels

Allowance for impairment


(36,262)
9,850,232

(35,518)

2)

(71,780)

48,729

3)

9,898,961

losses

*) Termasuk dalam kategori mengalami penurunan


nilai adalah pinjaman yang diberikan dengan
kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet
(kredit bermasalah) sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia.

*) Included in impaired loan portfolio are loans


classified as sub-standard, doubtfull and loss
(non-performing loans) in accordance with Bank
Indonesia regulation.

1)

Pinjaman yang diberikan yang dihitung secara


individual dan kolektif adalah masing-masing
sebesar Rp 40.888 dan Rp 43.359.

1)

Loans evaluated by using individual and


collective assessment amounted Rp 40,888 and
Rp 43,359, respectively.

2)

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung


secara individual dan kolektif adalah masingmasing sebesar Rp 15.725 dan Rp 19.793.

2)

Allowance for impairment losses calculated by


using individual and collective assessment
amounted to Rp 15,725 and Rp 19,793,
respectively.

3)

Pinjaman yang diberikan - bersih yang dihitung


secara individual dan kolektif adalah masingmasing sebesar Rp 25.164 dan Rp 23.565.

3)

Loans-net evaluated by using individual and


collective assessment amounted to Rp 25,164
dan Rp 23,565, respectively.

Lampiran - 5/95 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)


d.

12. LOANS (continued)

Kualitas
pinjaman
yang
diberikan
berdasarkan mata uang dan sektor
ekonomi (lanjutan)

d.

Loans quality by currency and economic


sector (continued)

2011
Tidak
mengalami
penurunan
nilai/ Non
Impaired

Mengalami
penurunan
nilai/
Impaired(*)

Jumlah/
Total

Kredit konsumer dan lain-lain


Perdagangan, restoran dan
hotel

5,854,076

61,931

5,916,007

1,581,072

10,822

1,591,894

Industri pengolahan

1,294,725

915

1,295,640

Manufacturing

505,248

505,248

Trade services
Transportation,
warehousing,

Jasa-jasa dunia usaha

Consumer loans and others


Trading, restaurants and
hotels

Pengangkutan, pergudangan,
dan komunikasi

263,268

4,795

268,063

And communications

143,711

427

144,138

Social/community services

Konstruksi

86,517

143

86,660

Construction

Pertambangan

10,208

10,208

Mining

Jasa-jasa sosial/masyarakat

79,033 1)

9,738,825

9,817,858

Dikurangi:

Less:

Cadangan kerugian

Allowance for impairment


(43,501)

(29,946) 2)

(73,447)

9,695,324

3)

9,744,411

penurunan nilai

e.

49,087

losses

*) Termasuk dalam kategori mengalami penurunan


nilai adalah pinjaman yang diberikan dengan
kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet
(kredit bermasalah) sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia.

*) Included in impaired loan portfolio are loans


classified as sub-standard, doubtfull and loss
(non-performing loans) in accordance with Bank
Indonesia regulation.

1)

Pinjaman yang diberikan yang dihitung secara


individual dan kolektif adalah sebesar Rp 33.235
dan Rp 45.798.

1)

Loans evaluated by using individual and


collective assessment amounted Rp 33,235 and
Rp 45,798.

2)

Cadangan kerugain penurunan nilai yang dihitung


secara individual dan kolektif adalah sebesar
Rp 12.988 dan Rp 16.958.

2)

Allowance for impairment losses calculated by


using individual and collective assessment
amounted to Rp 12,988 and Rp 16,958.

3)

Pinjaman yang diberikan - bersih yang dihitung


secara individual dan kolektif adalah sebesar
Rp 20.247 dan Rp 28.840.

3)

Loans-net evaluated by
assessment amounted to
Rp 28,840.

Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia

e.

2012
Cadangan
Jumlah
kerugian
pinjaman
penurunan
yang
nilai/Allowance
diberikan/
for impairment
Total loans
losses
Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet

using individual
Rp 20,247 and

Based on Bank Indonesias collectability

2011
Cadangan
Jumlah
kerugian
pinjaman
penurunan
yang
nilai/Allowance
diberikan/
for impairment
Total loans
losses

9,358,545
527,949
19,575
20,395
44,277

(12,370)
(23,892)
(6,477)
(11,914)
(17,127)

9,151,916
586,909
20,874
22,035
36,124

(15,240)
(28,261)
(5,252)
(9,152)
(15,542)

9,970,741

(71,780)

9,817,858

(73,447)

Lampiran - 5/96 - Schedule

Current
Special mention
Substandard
Doubtful
Loss

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)


e.

12. LOANS (continued)

Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia


(lanjutan)

e.

Based on Bank Indonesias collectability


(continued)
Non performing loans (NPL) determined
based on financial ratio calculation guidance
as stated in Circular Letter of BI
No. 3/30/DPNP dated 14 December 2001 as
amended with the Circular Letter of BI
No. 7/10/DPNP dated 31 March 2005 then
amended by Circular Letter of BI
No.12/11/DPNP dated 31 March 2010. As at
31 December 2012, the percentage of
Banks gross and net NPL is 0.84% and
0.49%
(2011:
0.81%
and
0.50%),
respectively.

Rasio kredit bermasalah (NPL) dihitung


sesuai dengan pedoman perhitungan rasio
keuangan sebagaimana tercantum dalam
Surat Edaran BI No.3/30/DPNP tanggal
14 Desember 2001 sebagaimana telah
diubah
dengan
Surat
Edaran
BI
No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang
kemudian diubah melalui Surat Edaran BI
No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2012, NPL bruto
dan neto Bank masing-masing adalah
sebesar 0,84% dan 0,49% (2011: 0,81% dan
0,50%).
f.

Berdasarkan periode perjanjian pinjaman


2012
Rupiah
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun

Mata uang asing


Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun

Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

2011
457,389
3,757,244
3,316,973
1,216,076

8,655,255

8,747,682

395,992
133,026
494,636
291,832

189,837
356,869
230,780
292,690

1,315,486

1,070,176

(71,780)

Berdasarkan jatuh tempo

(73,447 )

Rupiah
Less than 1 year
1 - 2 years
2 - 5 years
More than 5 years

Foreign currencies
Less than 1 year
1 - 2 years
2 - 5 years
More than 5 years

Less:
Allowance for
impairment losses

9,744,411

g.
2012

Rupiah
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun

By period of loan agreement

570,866
2,380,186
3,793,004
1,911,199

9,898,961

g.

f.

Based on maturity
2011

4,355,020
1,517,213
1,486,063
1,296,959

3,597,110
2,611,059
1,769,937
769,576

8,655,255

8,747,682

Lampiran - 5/97 - Schedule

Rupiah
Less than 1 year
1 - 2 years
2 - 5 years
More than 5 years

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)


g.

12. LOANS (continued)

Berdasarkan jatuh tempo (lanjutan)

g.
2012

Mata uang asing


Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun

2011

747,310
66,442
375,607
126,127

627,888
15,190
211,780
215,318

1,315,486

1,070,176

Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

Pinjaman yang direstrukturisasi

Restructured loans

Pinjaman yang direstrukturisasi selama tahun


berjalan adalah sebagai berikut:

Restructured loan during the year are as


follows:

2012

2011

389
17,520
17,909

Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

(150)

Cadangan kerugian penurunan nilai

Saldo awal
Pembentukan cadangan
(lihat Catatan 28)
Penghapusbukuan
pinjaman
Penerimaan atas
pinjaman yang telah
dihapusbukukan
Lain-lain *)
Saldo akhir

Less:
Allowance for
impairment losses

2,311

i.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai


kreit yang diberikan yang dipisahkan antara
penilaian secara kolektif dan individual
adalah sebagai berikut:
Kolektif/
Collective

Extension of loan period


Change of loan facility

18
2,293
2,311

17,759

i.

Less:
Allowance for
impairment losses

9,744,411

h.

Perpanjangan jangka waktu


kredit
Perubahan fasilitas kredit

Foreign currencies
Less than 1 year
1 - 2 years
2 - 5 years
More than 5 years

(73,447)

(71,780)
9,898,961

h.

Based on maturity (continued)

Allowance for impairment losses


Movements of allowance for impairment loan
losses separated between collective and
individual assessments are as follows:

2012
Individual/
Individual

Jumlah/ Total

60,430

13,017

73,447

68,147

9,563

77,710

(79,862)

(1,924)

(81,786)

9,792
(2,789)

(4,594)

9,792
(7,383)

Loan recoveries
Others *)

55,718

16,062

71,780

Ending balance

Lampiran - 5/98 - Schedule

Beginning balance
Additional of allowance
(refer to Note 28)
Loan write-offs

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)


i.

Cadangan
(lanjutan)

kerugian

penurunan

12. LOANS (continued)


nilai

Kolektif/
Collective
Saldo awal
Pembentukan cadangan
(lihat Catatan 28)
Penghapusbukuan
pinjaman
Penerimaan atas
pinjaman yang telah
dihapusbukukan
Lain-lain *)
Saldo akhir
*)

i.

Allowance
(continued)

2011
Individual/
Individual

for

impairment

losses

Jumlah/ Total

44,245

8,796

53,041

66,134

8,696

74,830

Beginning balance
Additional of allowance
(refer to Note 28)

(58,042)

(654)

(58,696)

Loan write-offs

12,489
(4,396)

(3,821)

12,489
(8,217)

Loan recoveries
Others *)

60,430

13,017

73,447

Ending balance

Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang


asing dan implikasi dari pengakuan pendapatan bunga
atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari
kredit yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 31
Desember 2012 dan 2011.

Includes the effect of foreign currency translation *)


and implication from interest income recognised on
the non-impaired portion of the impaired loans
(unwinding of interests) for 31 December 2012 and
2011.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan


kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah
memadai.
j. Pembiayaan bersama dan pembelian
piutang pembiayaan konsumen (asset
buy)

Management believe that the allowance for


impairment losses as at 31 December 2012
and 2011 is adequate.
j.

Joint financing and purchase of consumer


financing receivables (asset buy)

Bank mengadakan perjanjian pemberian


fasilitas pembiayaan bersama dengan
beberapa lembaga pembiayaan untuk
membiayai kepemilikan kendaraan bermotor
secara
ritel.
Jumlah
saldo
piutang
pembiayaan bersama pada tanggal 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp 573.342
dengan perjanjian without recourse (2011:
masing-masing Rp 52.978 dan Rp 1.479.213
dengan perjanjian with recourse dan without
recourse).

The Bank has entered into joint financing


agreements with several multi-finance
companies for financing retail purchases of
vehicles. The outstanding loan balance under
these agreements as at 31 December 2012
is Rp 572,342 for without recourse
agreement (2011:
Rp
52,978
and
Rp 1,479,213 for with recourse and without
recourse agreements, respectively).

Bank juga mengadakan perjanjian dengan


beberapa lembaga pembiayaan untuk
mengambil
alih
piutang
pembiayaan
konsumen lembaga pembiayaan tersebut
(asset buy). Jumlah saldo fasilitas kredit yang
dibiayai
Bank
berdasarkan
perjanjian
pengambilalihan tersebut pada tanggal
31 Desember 2012 adalah masing-masing
sebesar Rp 86.886 dan Rp 2.336.520
dengan perjanjian with recourse dan without
recourse (2011: masing-masing Rp 184.117
dan Rp 3.427.279 dengan perjanjian with
recourse dan without recourse).

The Bank has also entered into agreements


with several multi-finance companies to take
over their consumer financing receivables
(asset buy). The outstanding balance of the
consumer financing receivables under these
agreements as at 31 December 2012 is
Rp 86,886 and Rp 2,336,520 for with
recourse and without recourse agreements,
respectively
(2011:
Rp 184,117
and
Rp 3,427,279 for with recourse and without
recourse agreements, respectively).

Lampiran - 5/99 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan)

12. LOANS (continued)

j. Pembiayaan bersama dan pembelian


piutang pembiayaan konsumen (asset
buy) (lanjutan)

k.

j.

Perjanjian
pembiayaan
bersama
dan
pembelian piutang pembiayaan konsumen
(asset buy) di atas dilakukan dengan
beberapa lembaga pembiayaan yang meliputi
PT Summit Oto Finance, PT Federal
International Finance, PT Bussan Auto
Finance, PT Astra Sedaya Finance, PT Oto
Multiartha, PT BPR Eka Bumi Artha, PT
Finansia Multi Finance, PT HD Finance dan
PT Indomobil Finance Indonesia dengan
jumlah keseluruhan saldo pada tanggal 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp
2.996.748 (31
Desember 2011:
Rp
5.143.587).

The above joint financing and asset buy


agreements are with several multi-finance
companies, including PT Summit Oto
Finance, PT Federal International Finance,
PT Bussan Auto Finance, PT Astra Sedaya
Finance, PT Oto Multiartha, PT BPR Eka
Bumi Artha, PT Finansia Multi Finance, PT
HD Finance dan PT Indomobil Finance
Indonesia with a total outstanding balance as
at 31 December 2012 amounting to Rp
2,996,748 (31 December 2011: Rp
5,143,587).

Seperti yang dijelaskan di Catatan 11d, Bank


telah menggunakan kontrak swap tingkat
suku bunga sebagai lindung nilai atas risiko
suku bunga atas kredit pembiayaan bersama
dan
pembelian
piutang
pembiayaan
konsumen dengan saldo sebesar Rp 90.000
(2011: Rp 600.000). Perubahan nilai wajar
kredit tersebut telah termasuk dalam saldo
kredit pinjaman konsumen.

As discussed in Note 11d, the Bank has


designated interest rate swap (IRS) contracts
to hedge interest rate risk of joint financing
and purchase of consumer financing
receivables amounting to Rp 90,000 (2011:
Rp 600,000). The changes to the loan fair
value had been included in the customer loan
balance.

Pinjaman sindikasi

k.

Pinjaman sindikasi merupakan pinjaman


yang diberikan kepada debitur berdasarkan
perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi)
dengan bank-bank lain. Jumlah pinjaman
sindikasi pada tanggal 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp 390.526 (2011:
Rp 1.462.614). Keikutsertaan Bank dalam
pinjaman sindikasi sebagai anggota sebesar
antara 1,00% - 33,33% dari masing-masing
fasilitas pinjaman sindikasi.
l.

Joint financing and purchase of consumer


financing
receivables
(asset
buy)
(continued)

Batas Maksimum
(BMPK)

Pemberian

Kredit

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,


Bank memenuhi ketentuan Bank Indonesia
tentang BMPK.
m. Rasio Usaha
(UMKM)

Mikro

Kecil

Menengah

Presentasi kredit kepada UMKM terhadap


total kredit pada tanggal 31 Desember 2012
adalah 19,57% (2011: 13,50%).

Syndicated loans
Syndicated loans represent loans provided to
debtors under syndication agreements with
other banks. Total syndicated loans as at
31 December 2012 amounted to Rp 390,526
(2011: Rp 1,462,614). The participation of
the Bank as a member of syndications is
ranging between 1.00% - 33.33% of each
syndicated loan facility.

l.

Legal Lending Limit (LLL)

As at 31 December 2012 and 2011, the Bank


complied with LLL requirements of Bank
Indonesia.
m. Ratio Small Medium Enterprise (SME)
Loans percentage to SME for total loans as
at 31 December 2012 are 19.57% (2011:
13.50%).

Lampiran - 5/100 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

13. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI

13. ACCEPTANCE
PAYABLES

RECEIVABLES

AND

Informasi mengenai eksposur risiko kredit,


likuiditas dan nilai wajar tagihan dan liabilitas
akseptasi diungkapkan masing-masing pada
Catatan 3.

Information in respect of credit risk exposure,


liquidity and fair value of acceptance receivables
and payables are disclosed in Note 3,
respectively.

a. Berdasarkan mata uang

a.

Tagihan Akseptasi

By currency
-

2012
Mata uang asing

2011

2,834

Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

4,649

(2)

(46)

Liabilitas Akseptasi

Less:
Allowance for impairment
losses

Acceptance Payables

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan


2011, saldo liabilitas akseptasi adalah
sebesar masing-masing Rp 2.834 dan
Rp 4.649.

As at 31 December 2012 and 2011, the


balance of acceptance payables was
Rp 2,834 and Rp 4,649, respectively.

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia

b. By Bank Indonesias collectability

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,


seluruh tagihan akseptasi digolongkan
sebagai lancar.

As at 31 December 2012 and 2011, all


acceptable receivables were classified as
current.

c. Cadangan kerugian penurunan nilai

c. Allowance for impairment losses


2012

Saldo awal
Pemulihan cadangan
(lihat Catatan 28)
Selisih kurs

Foreign currencies

4,603

2,832

Acceptance Receivables

2011
(46)

(103)

50
(6)

57
-

(2)

(46)

Saldo akhir
Manajemen berpendapat bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah
memadai.

Beginning balance
Reversal of allowance
(refer to Note 28)
Foreign currency translation
Ending balance

Management believes that the allowance for


impairment losses as at 31 December 2012
and 2011 is adequate.

Lampiran - 5/101 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

14. ASET TIDAK BERWUJUD

14. INTANGIBLE ASSETS


2012

Saldo awal/
Opening
balance
Harga perolehan
Goodwill
Perangkat lunak
Perangkat lunak dalam
penyelesaian

Akumulasi amortisasi
Goodwill
Perangkat lunak

Nilai buku bersih

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Disposals

Reklasifikasi/
Reclassifications

162,178
15,824

236

(121)

33,389

43,447

211,391

43,683

(121)

Saldo akhir/
Closing balance

34,628

162,178
50,567

(34,628 )
-

42,208
254,953

(108,501)
(4,686)

(12,239)

121

(108,501)
(16,804)

(113,187)

(12,239)

121

(125,305)

98,204

Cost
Goodwill
Software
Software in
progress

129,648

Accumulated
amortisation
Goodwill
Software

Net book value

2011
Saldo awal/
Opening
balance*)
Harga perolehan
Goodwill
Perangkat lunak
Perangkat lunak dalam
penyelesaian

Akumulasi amortisasi
Goodwill
Perangkat lunak

Nilai buku bersih

*)

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Disposals

Reklasifikasi/
Reclassifications**)

Saldo akhir/
Closing balance

162,178
2,860

162,178
15,824

12,964

6,151

27,238

33,389

171,189

40,202

211,391

(108,501)
(2,831)

(1,855 )

(108,501)
(4,686)

(111,332)

(1,855 )

(113,187)

59,857

98,204

setelah reklasifikasi yang dijelaskan pada Catatan 38

Cost
Goodwill
Software
Software in
progress

Accumulated
amortisation
Goodwill
Software

Net book value

after reclassification as described in Note 38

*)

**) setelah dikurangi reklasifikasi saldo 1 Januari 2011, sebesar


Rp 6.180 yang dijelaskan pada Catatan 38

after deducted with reclassification of 1 January 2011


balance amounting to Rp 6,180,as described in Note 38

**)

Sejak
tanggal
1
Januari
2011,
Bank
menghentikan amortisasi goodwill dan secara
berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan
nilai goodwill sesuai PSAK 22 (Revisi 2010),
Kombinasi Bisnis (lihat Catatan 2d.2).

Starting 1 January 2011, the Bank ceased the


amortisation of goodwill and conducts regular
evaluation on goodwill impairment in accordance
with SFAS 22 (Revised 2010), Business
Combination (refer to Note 2d.2).

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada


penurunan nilai atas aset tidak berwujud pada
tanggal 31 Desember 2012.

Management believes no impairment is required


on intangible assets as at 31 December 2012.

15. INVESTASI DALAM SAHAM


a.

15. INVESTMENT IN SHARES

Berdasarkan metode pencatatan

a. Based on recording method


2012

Metode harga perolehan


Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai

2011
64

64

(64)

(32)

Lampiran - 5/102 - Schedule

32

Cost method
Less:
Allowance for impairment
losses

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

15. INVESTASI DALAM SAHAM (lanjutan)


a.

15. INVESTMENT IN SHARES (continued)

Berdasarkan metode pencatatan (lanjutan)

a. Based on recording method (continued)

Penyertaan saham berdasarkan metode


harga perolehan adalah sebagai berikut:

Investment in shares based on acquisition


cost method was as follows:

Jenis Usaha /
Nature of
Business
PT First State Investment
Indonesia

b.

Persentase Kepemilikan/
Percentage of ownership

Manajer Investasi/
Investment
Manager

0.15%

Cadangan kerugian penurunan nilai

b.
2012

64

Allowance for impairment losses


2011

Saldo awal
Pembentukan cadangan
(lihat Catatan 28)

(32)
(32)

Saldo akhir

(64)

(32)

Beginning balance
Additional of allowance
(refer to Note 28)

(32)

Manajemen berpendapat bahwa cadangan


kerugian penurunan nilai yang dibentuk
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
sudah memadai.
16. ASET TETAP

Nilai Nominal/
Face Value (Rp)

Ending balance

Management believe that the allowance for


impairment losses as at 31 December 2012
and 2011 is adequate.

16.

FIXED ASSETS

2012
Saldo awal/
Opening
balance
Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Renovasi gedung
Perabot dan
perlengkapan
Kendaraan bermotor
Peralatan kantor
Aset dalam penyelesaian

Akumulasi penyusutan
Bangunan
Renovasi gedung
Perabot dan
perlengkapan
Kendaraan bermotor
Peralatan kantor

Nilai buku bersih

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Disposals

Reklasifikasi/
Reclassifications

Saldo akhir/
Closing balance

51,810
86,666

(1,982)

51,810
84,684

307,699

3,250

(32,364)

8,093

286,678

11,118
1,722
170,866

300
20,424

(2,154)
(451)
(22,868)

9,264
1,271
168,422

3,340

13,953

(999)

633,221

37,927

(60,818)

610,330

(34,052)

(8,154)

1,567

(40,639)

(172,406)

(47,368)

31,948

(187,826)

(8,592)
(1,384)
(105,370)

(655)
(186)
(28,756)

2,066
452
21,897

(7,181)
(1,118)
(112,229)

(321,804)

(85,119)

57,930

(348,993)

311,417

(8,093)

8,201

261,337

Lampiran - 5/103 - Schedule

Cost
Land
Buildings
Leasehold
improvements
Furniture and
fixtures
Motor vehicles
Office equipments
Construction in
progress

Accumulated
Depreciation
Buildings
Leasehold
improvements
Furniture and
fixtures
Motor vehicles
Office equipments

Net book value

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
16. ASET TETAP (lanjutan)

16. FIXED ASSETS (continued)


2011

Saldo awal/
Opening
Balance
Harga perolehan:
Tanah
Bangunan
Renovasi gedung
Perabot dan
perlengkapan
Kendaraan bermotor
Peralatan kantor
Aset dalam penyelesaian

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Disposals

Saldo akhir/
Closing
balance

Reklasifikasi/
Reclassifications*

60,782
81,184

10,649

(8,972)
(5,167)

51,810
86,666

284,206

37,203

(16,988)

3,278

307,699

11,113
3,590
139,953

132
30,913

(127)
(1,868)
-

11,118
1,722
170,866

1,197

17,603

(15,460)

3,340

582,025

96,500

(33,122)

(12,182)

633,221
Accumulated
depreciation:

Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Renovasi gedung
Perabot dan
perlengkapan
Kendaraan bermotor
Peralatan kantor

Nilai buku bersih

*)

Cost:
Land
Buildings
Leasehold
Improvements
Furniture and
Fixtures
Motor vehicles
Office equipments
Construction in
Progress

(30,392)

(7,088)

3,428

(34,052)

(135,655)

(49,893)

13,142

(172,406)

(7,902 )

(775)

85

(8,592)

Buildings
Leasehold
Improvements
Furniture and
fixtures

(2,970 )

(238)

1,824

(1,384)

Motor vehicles

(82,034)

(23,365)

29

(105,370)

Office equipments

(258,953
))))

(81,359)

18,479

29

(321,804)

323,072

311,417

setelah reklasifikasi yang dijelaskan pada Catatan 38

**) setelah dikurangi reklasifikasi saldo 1 Januari 2011, sebesar


Rp 29 yang dijelaskan pada Catatan 38

Net book value

after reclassification as described in Note 38

*)

after deducted with reclassification of 1 January 2011


balance amounting to Rp 29,as described in Note 38

**)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh


aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran,
kerusuhan, kecelakaan, dan pencurian dengan
jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp
1.025.183
dan
Rp 625.294.
Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
sudah memadai untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

As at 31 December 2012 and 2011, fixed assets


were insured against fire, disruption, accidents, and
theft risks for insured sum of Rp 1,025,183 and Rp
625,294, respectively. Management believes that
the insurance coverage is adequate to cover the
possible losses on the assets insured.

Aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2012


adalah sebesar 65% dari nilai proyek, yang
diperkirakan diselesaikan dalam tahun 2012.

Construction in progress as at 31 December 2012


is 65% from project value, which estimated to be
finalize in 2012.

Rincian keuntungan/kerugian penjualan aset tetap


adalah sebagai berikut:

Details of gain/loss on disposal of fixed assets are


as follows:

2012
Hasil penjualan aset tetap
Nilai buku
Keuntungan/(kerugian) penjualan aset tetap

2011
3,730

701

(2,890 )
840

Proceeds from sale of fixed assets

(3,932 )

Net book value

( 3,231 )

Gain/(loss) on sale of fixed assets

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh


aset tetap yang dimiliki Bank merupakan
kepemilikan langsung.

As at 31 December 2012 and 2011, all fixed asset


held by the Bank are direct ownership.

Bank memiliki beberapa bidang tanah dan


bangunan dengan sertifikat Hak Guna Bangunan
dan Hak Milik. Hak Guna Bangunan berjangka
waktu 20 hingga 22 tahun dan akan berakhir antara
tahun 2016 sampai dengan 2038. Manajemen
berpendapat tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah
diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti
kepemilikan yang memadai.

The Bank owns several plots of land and buildings


with Hak Guna Bangunan and Hak Milik titles.
The rights have a life of 20 to 22 years and will
expire between year 2016 until 2038. The
management believes that there will be no difficulty
in obtaining an extension of the landrights as all the
land was acquired legally and is supported by
sufficient evidence of ownership.

Lampiran - 5/104 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

17. ASET LAIN-LAIN

17. OTHER ASSETS

Aset lain-lain kepada pihak berelasi diungkapkan


pada Catatan 32.

Other assets with related parties are disclosed in


Note 32.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, mata


uang, likuiditas dan nilai wajar aset lain-lain
masing-masing diungkapkan pada Catatan 3.

Information in respect to credit risk exposure,


currency, liquidity and fair value of other assets
are disclosed in Note 3, respectively.

2012
Beban dibayar di muka
Piutang bunga
Piutang dari penjualan
Efek-efek tersedia untuk
dijual
Pendapatan atas jasa penyaluran
reksadana dan bancassurance
yang masih harus diterima
Properti terbengkalai-bersih
Agunan yang diambil alih-bersih
Lain-lain

2011

79,887
71,129

111,643
91,951

32,196

21,889
7,884
3,908
108,029

35,862
10,955
8,481
189,642

324,922

448,534

Prepaid expenses
Interest receivables
Receivables from sale of available
for sale marketable securities
Mutual fund and bancassurance
distribution fee
receivables
Abandoned property-net
Foreclosed collaterals-net
Others

Beban dibayar di muka

Prepaid expenses

Termasuk dalam beban dibayar di muka adalah


biaya sewa dibayar di muka sebesar Rp 71.940
(2011: Rp 60.733).

Included in prepaid expenses is prepaid rent of


Rp 71,940 (2011: Rp 60,733).

18. PERPAJAKAN
a.

18. TAXATION

Utang pajak kini

a.
2012

Pajak penghasilan badan:


- Pasal 25
- Pasal 29

b.

31,323
31,323

b.
2012

Bank
Pajak penghasilan:
- Pasal 4 ayat 2
- Pasal 21
- Pasal 23 dan 26
Pajak Pertambahan Nilai

2011

1,508
21,020
22,528

Utang pajak lainnya

Current tax liabilities

Corporate income tax:


Article 25 Article 29 -

Other tax liabilities

2011

6,008
7,536
241
1,652

7,697
6,100
769
1,866

15,437

16,432

Lampiran - 5/105 - Schedule

Bank only
Income tax:
Article 4 clause 2 Article 21 Articles 23 and 26 Value Added Tax

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.

18. TAXATION (continued)

Beban/(manfaat) pajak penghasilan

c. Income tax expense/(benefit)


2012

Bank
Kini
Tangguhan

55,009
(9,758)

32,827
(9,698)

45,251

23,129

264

440

Anak Perusahaan - Kini


Konsolidasian
Kini
Tangguhan

2011

55,273
(9,758)

33,267
(9,698)

45,515

23,569

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak,


seperti yang disajikan dalam laporan laba
rugi konsolidasian dan penghasilan kena
pajak untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah
sebagai berikut:
2012

Laba konsolidasian sebelum


pajak penghasilan dan
kepentingan non-pengendali
Dikurangi laba sebelum
pajak penghasilan Anak
Perusahaan - setelah eliminasi
Laba sebelum pajak
penghasilan dan kepentingan
non-pengendali - Bank
Perbedaan temporer:
Perbedaan antara komersial dan
fiskal pada:
Beban penyusutan aset tetap
Beban cadangan kerugian
penurunan nilai atas
pinjaman yang diberikan
Nilai hapus buku pinjaman
Beban cadangan kerugian
penurunan nilai
atas aset non-produktif
Beban cadangan imbalan
kerja karyawan
Cadangan biaya promosi
Cadangan bonus karyawan dan
insentif penjualan
Jumlah perbedaan temporer

137,143
(874)

Bank only
Current
Deferred

Subsidiary - Current
Consolidated
Current
Deferred

The reconciliation between income before tax


as shown in the consolidated statements of
income and taxable income for the year
ended 31 December 2012 and 2011 was as
follows:

2011

54,777
(1,359)

Consolidated income before


tax and non-controlling
interest
Less Subsidiarys income
before corporate income
tax expense - after elimination

53,418

Income before
tax and non-controlling
interest - Bank

21,459

14,258

Temporary differences:
Differences between commercial
and fiscal amounts on:
Fixed assets depreciation

(4,365)
-

(17,556)
(2,541)

1,531

8,479

5,662
6,429

3,255
5,002

8,313

27,891

Allowance for employee benefits


Allowance for promotional expenses
Allowance for employee
bonus and sales incentives

39,029

38,788

Total temporary differences

136,269

Lampiran - 5/106 - Schedule

Allowance for impairment


losses on loans
Loans writen-off
Allowance for impairment
losses on non-earning asset

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.

Beban/(manfaat)
(lanjutan)

18. TAXATION (continued)


pajak

penghasilan

c. Income tax expense/(benefit) (continued)

2012

Perbedaan permanen:
Beban-beban yang tidak dapat
diperhitungkan untuk tujuan
perpajakan

Permanent differences:
44,738

39,100

Non deductible expenses

Jumlah perbedaan permanen

44,738

39,100

Total permanent differences

220,036

131,306

Taxable income

55,009

32,827

Corporate income tax expense


Less:

(33,989)

(1,504)

21,020

31,323

Penghasilan kena pajak


Beban pajak penghasilan badan
Dikurangi:
Pajak penghasilan dibayar
dimuka pasal 25
Utang pajak penghasilan
badan

d.

2011

Prepaid income tax article 25


Corporate income tax
payable

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk


tahun
yang
berakhir
pada
tanggal
31 Desember 2012 di atas adalah suatu
perhitungan sementara yang dibuat untuk
tujuan akuntansi dan dapat berubah pada
waktu
Bank
menyampaikan
Surat
Pemberitahuan (SPT) tahunannya.

The corporate tax calculation for the year


ended 31 December 2012 was a preliminary
estimate made for accounting purpose and is
subject to revision when the Bank files its
Annual Corporate Income Tax Return.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk


tahun
yang
berakhir
pada
tanggal
31 Desember 2011 sesuai dengan SPT
tahunannya.

The corporate tax calculation for the year


ended 31 December 2011 comforms with the
Banks annual tax returns.

Aset pajak tangguhan

d.

Deferred tax assets

2012
Dikreditkan ke
laporan laba rugi
konsolidasian/
Credited to
consolidated
statement of
income

1 Januari/
1 January

Dikreditkan ke
ekuitas
konsolidasian/
Credited to
consolidated equity

31 Desember/
31 December

Aset/(kewajiban) pajak
tangguhan:

Deferred tax
assets/(liabilities):

Bank
-

Penyusutan aset tetap


Cadangan kerugian atas
penurunan nilai
pinjaman yang diberikan
dan aset non-produktif
Cadangan imbalan
kerja karyawan
Cadangan bonus
karyawan dan
insentif penjualan
Cadangan biaya promosi
Kerugian/(keuntungan)
yang belum direalisasi
atas perubahan nilai
wajar efek-efek yang
tersedia untuk dijual

Jumlah aset pajak


tangguhan - bersih

Bank only
17,667

5,365

23,032

(14,509)
2,589

(708)
1,416

(15,217)
4,005

9,273

2,078

11,351

3,308

1,607

4,915

1,690

(1,945)

20,018

9,758

(1,945)

20,018

Lampiran - 5/107 - Schedule

(255)

Depreciation of fixed assets


Allowance for impairment losses on loan and
non-earning assets
Allowance for employee benefits
Allowance for employee bonus and
sales incentives
Allowance for promotional expense
Unrealised losses/ (gains) from changes
in fair value of
available for sale
marketable securities

27,831
27,831

Total deferred
tax assets - net

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN (lanjutan)


d.

18. TAXATION (continued)

Aset pajak tangguhan (lanjutan)

d.

Deferred tax assets (continued)

2011
Dikreditkan ke
Dikreditkan ke
laporan laba rugi
ekuitas
konsolidasian/
konsolidasian/
Credited to
Credited to
consolidated
consolidated
statement of
equity
income

1 Januari/
1 January

31 Desember/ 31
December

Aset/(kewajiban) pajak
tangguhan:

Deferred tax
assets/(liabilities):

Bank
- Penyusutan aset tetap
- Cadangan kerugian atas
penurunan nilai
pinjaman yang diberikan
dan aset non-produktif
- Cadangan imbalan
kerja karyawan
- Cadangan bonus
karyawan dan
insentif penjualan
- Cadangan biaya promosi
- Hapus buku pinjaman
- Kerugian/(keuntungan)
yang belum direalisasi
atas perubahan nilai
wajar efek-efek yang
tersedia untuk dijual

Bank only
14,102

(12,240)

17,667

(2,269)

(14,509)

1,775

814

2,589

2,301

6,972

9,273

2,057
635

1,251
(635)

3,308
-

1,722

1,690

9,698

1,722

20,018

(32)
8,598

Jumlah aset pajak


tangguhan - bersih

3,565

20,018

8,598

e. Administrasi

e.

Depreciation of -fixed assets


Allowance for impairment losses on loan and
non-earning assets
Allowance for employee benefits
Allowance for employee bonus and
sales incentives
Allowance for promotional expense
Loan written-off Unrealised losses/ (gains) from changes
in fair value of
available for sale
maketable securities

Total deferred
tax assets - net

Administration

Berdasarkan Undang-undang Perpajakan


yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya
jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal
Pajak (DJP) dapat menetapkan atau
mengubah kewajiban pajak dalam jangka
waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan
sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah
10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya
pajak, tetapi tidak lebih dari tahun 2013,
sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan
seterusnya, jangka waktunya adalah 5 (lima)
tahun sejak saat terutangnya pajak.

Under the Taxation Laws in Indonesia, the


Bank submits tax returns on the basis of self
assessment. The Director General of Tax
(DGT) may assess or amend taxes within a
certain period. For the fiscal years of 2007
and before, this period is within 10 (ten)
years of the time the tax become due, but no
later than 2013, while for the fiscal years of
2008 and onwards, the period is within 5
(five) years of the time the tax become due.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan


diakui saat surat ketetapan pajak diterima
atau jika mengajukan keberatan, pada saat
keputusan atas keberatan tersebut telah
ditetapkan.

Corrections to taxation obligations are


recorded when an assessment is received
or, if appealed against, when the results of
the appeal have been decided.

Lampiran - 5/108 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

19. SIMPANAN NASABAH


Simpanan
nasabah
dari
diungkapkan pada Catatan 32.

19. DEPOSITS FROM CUSTOMERS


pihak

berelasi

Deposits from customers from related parties are


disclosed in Note 32.

Informasi mengenai tingkat suku bunga, likuiditas


dan nilai wajar simpanan nasabah masing masing diungkapkan pada Catatan 3.

Information in respect to interest rate, liquidity


and fair value of deposits from customers are
disclosed in Note 3.

a. Berdasarkan jenis dan mata uang

a.
2012

Rupiah
- Deposito berjangka
- Tabungan
- Giro
Mata uang asing
- Deposito berjangka
- Tabungan
- Giro

2011

2,779,968
3,488,968
467,430

4,058,909
3,106,296
578,593

6,736,366

7,743,798

1,035,401
2,976,768
627,978

1,126,657
2,934,180
390,121

4,640,147

4,450,958

11,376,513

12,194,756

b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak


ketiga

b.

2012
- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
(lihat Catatan 32)

By type and currency

Rupiah
Time deposits Savings Current accounts Foreign currencies
Time deposits Savings Current accounts -

By related parties and third parties

2011

11,142,250

11,930,575

234,263

264,181

11,376,513

12,194,756

Simpanan nasabah yang diblokir sebagai


agunan pinjaman yang diberikan sebesar
Rp 263.649 pada tahun 2012 dan Rp 341.432
pada tahun 2011.

Third parties Related parties (refer to Note 32)

Deposits from customers held as loan collateral


amounted to Rp 263,649 in 2012 and
Rp 341,432 in 2011.

20. SIMPANAN DARI BANK LAIN

20. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Informasi mengenai mata uang, likuiditas dan


nilai wajar diungkapkan, masing-masing pada
Catatan 3.

Information in respect of currencies, liquidity and


fair value are disclosed in Note 3, respectively.

a.

a.

Berdasarkan jenis dan mata uang


2012
Rupiah
- Call Money
- Giro
- Deposito berjangka
- Tabungan

Mata Uang Asing


- Call Money

By type and currency


2011

300,000
8,795
3,300
24

91,001
15,212
5,025
426

312,119

111,664

136,013

312,119

247,677

Lampiran - 5/109 - Schedule

Rupiah
Call Money Current accounts Time deposit Savings -

Foreign currency
Call Money -

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

20. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)


b.

20. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)

Berdasarkan pihak berelasi dan pihak


ketiga

b.

By related parties and third parties

Seluruh simpanan dari bank lain pada


tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
berasal dari pihak ketiga.

All deposits from other banks as at


31 December 2012 and 2011 are from third
parties.

Simpanan dari bank lain yang diblokir


sebagai agunan pinjaman yang diberikan
sebesar Rp 3.300 pada tahun 2012 dan
sebesar Rp 5.109 pada tahun 2011.

Deposits from other banks held as loan


collateral amounted to Rp 3,300 in 2012 and
Rp 5,109 in 2011.

21. MEDIUM TERM NOTES

21. MEDIUM TERM NOTES


2012

Nilai nominal
Dikurangi:
Beban emisi yang belum
diamortisasi
Bersih

350,000

2011
500,000

Nominal value
Less:

(1,155)
348,845

(2,435)
497,565

Unamortised issuance cost


Net

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar


Medium Term Notes diungkapkan pada Catatan
2f.(iv) dan 3f.

Information with regards to the classification and


fair value of Medium Term Notes was disclosed
in Note 2f.(iv) and 3f.

Pada tanggal 29 November 2011, Bank


menerbitkan dan mencatatkan Medium Term
Notes dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000
di Bursa Efek Indonesia. Medium Term Notes ini
terdiri dari 3 seri yaitu seri A, B, dan C yang
akan jatuh tempo dalam jangka waktu 370 hari,
24 bulan dan 36 bulan dari tanggal penerbitan,
dan memiliki suku bunga tetap masing - masing
sebesar 8,50%, 8,75%, dan 9,00% setahun.
Bunga dibayar setiap tiga bulan dengan
pembayaran pertama dilakukan pada tanggal
29 Februari
2012
dan
terakhir
tanggal
29 November 2014. PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk
Medium Term Notes ini.

On 29 November 2011, the Bank issued and


registered Medium Term Notes with a nominal
value of Rp 500,000 at the Indonesian Stock
Exchange. These Medium Term Notes consist
of 3 series, serie A, B, and C which will mature
on 370 days, 24 months and 36 months from the
issuance date, and bear a fixed interest rate per
annum at 8.50%, 8.75%, and 9.00%,
respectively. Interest is paid on a three monthly
basis with the first payment on 29 February
2012 and the last payment on 29 November
2014. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is the
trustee for this Medium Term Notes.

Pada tanggal 9 Desember 2012, Medium Term


Notes seri A telah jatuh tempo dan pembayaran
sebesar Rp 150.000 telah dilakukan dengan
tepat waktu.

On 9 December 2012, Medium Term Notes serie


A had been matured and payment amounting
Rp 150,000 had been settled on a timely
manner.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan yang


diwajibkan maupun aset yang dijaminkan dalam
penerbitan Medium Term Notes ini.

There were no negative covenants or assets


pledged in this Medium Term Notes issuance.

Lampiran - 5/110 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

22. LIABILITAS LAIN-LAIN


Liabilitas
lain-lain
dari
pihak
diungkapkan pada Catatan 32.

22. OTHER LIABILITIES


berelasi

Other liabilities from related party are disclosed


in Note 32.

Informasi mengenai mata uang dan likuiditas


liabilitas lain-lain masing-masing diungkapkan
pada Catatan 3.

Information in respect of currency and liquidities


of other liabilities are disclosed in Note 3.

2012
Beban yang masih harus dibayar
Bonus karyawan dan insentif penjualan
Utang dari transaksi penjualan
efek-efek yang tersedia
untuk dijual
Pencadangan biaya reward point
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Utang bunga
Utang biaya jasa notaris
Angsuran kredit diterima di muka
Lainnya

2011

82,601
46,027

59,507
37,714

Accrued expenses
Employee bonus and sales incentive

31,607

36,062

2,554
13,229
10,355
26,873
11,468
33,319

Payable from sale of


available for sale marketable
Provision for reward point
Employee benefit liability
Interest payable
Notary fee payable
Loan installments received in advance
Others

255,333

195,019

19,658
16,017
11,272
10,918

1,171

Liabilitas imbalan kerja karyawan

Employee benefits liability

Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang dan


paska kerja lainnya sesuai Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 meliputi uang
jasa, uang pisah dan kompensasi lainnya
dihitung oleh aktuaria independen PT Towers
Watson Purbajaga dengan menggunakan
metode Projected Unit Credit.

The liability for long term and post employment


benefits in accordance with Labour Law No.
13/2003 consists of service payments,
severance payments and other compensation
was calculated by an independent actuary PT
Towers Watson Purbajaga using the Projected
Unit Credit method.

Berikut ini adalah hal-hal penting yang


diungkapkan dalam laporan aktuaria PT Towers
Watson Purbajaga tertanggal 11 Februari 2013
dan 2 Februari 2012 masing-masing untuk tahun
2012 dan 2011:

The following are the key matters disclosed in


the actuarial report of PT Towers Watson
Purbajaga dated 11 February 2013 and
2 February 2012 for years 2012 and 2011,
respectively:

a.

a.

Beban imbalan kerja karyawan


2012
Kontribusi terhadap DPLK
Beban jasa kini
Beban bunga
Beban jasa tahun lalu
Amortisasi atas
kerugian aktuaria

Employee benefits expense

2011

23,157
4,377
1,019
1,082

19,602
3,579
1,057
-

602

351

30,237

24,589

Lampiran - 5/111 - Schedule

Contribution to DPLK
Current service cost
Interest cost
Past service cost
Amortisation of
actuarial loss

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

22. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan)


b.

22. OTHER LIABILITIES (continued)

Liabilitas imbalan kerja karyawan

b.
2012

Nilai kini liabilitas manfaat pasti


Kerugian aktuaria yang
belum diakui

c.

15,525

Present value of funded


defined benefit obligation

(7,294)

(5,170)

Unrecognised actuarial loss

16,017

10,355

2012

Kewajiban yang diakui di laporan


posisi keuangan konsolidasi

2011

23,311

Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan


selama tahun berjalan

Saldo awal tahun


Beban imbalan karyawan bersih
Pembayaran ke DPLK Manulife
Manfaat yang dibayarkan
selama tahun berjalan

Employee benefits liability

c.

Movements in the employee benefits


liability during the years

2011

10,355
30,237
(23,157)

7,094
24,589
(19,602)

Beginning balance
Net employee benefits expense
Transfer to DPLK Manulife

(1,418)

(1,726)

Benefits paid during the year

16,017

10,355

Asumsi-asumsi utama yang digunakan


dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah
sebagai berikut:
Umur pensiun normal
Metode penilaian biaya
Tingkat kematian

Tingkat suku bunga diskonto

Kenaikan gaji

Tingkat pengunduran diri

Liability recognised in consolidated


statements of financial position

Key assumptions used in the actuarial


calculations are as follows:

55 Tahun/55 Years of age

Normal retirement age

Projected-Unit-Credit

Valuation cost method

2012: Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 2011)/


Indonesian Mortality Table 2011 (TMI 2011)
2011: Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI 1999)/
Indonesian Mortality Table 1999 (TMI 1999)

Mortality rates

2012: 5,5% dan 2011: 7% per tahun/


2012: 5.5% and 2011: 7% per annum

Discount rate

2012 dan 2011: 8% per tahun/


2012 and 2011: 8% per annum

Salary increases

2012 dan 2011: 25% per tahun untuk umur 20 tahun dan
berkurang sampai dengan 5% untuk umur 55 tahun.
2012 and 2011: 25% per annum at age 20 and decreasing
linearly to 5% per annum at age 55.

Resignation rates

Lampiran - 5/112 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

23. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI

23. NON-CONTROLLING INTEREST

Kepentingan non-pengendali atas kekayaan


bersih Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

The movement of the non-controlling interests


share in the net assets of the Subsidiary is as
follows:

2012

2011

Saldo awal
Bagian kepentingan non-pengendali
atas laba bersih Anak Perusahaan
tahun berjalan

323

314

Beginning balance
Net income of the Subsidiary
attributable to non-controlling
interest for the current year

Saldo akhir

329

323

Ending Balance

24. MODAL SAHAM

24. SHARE CAPITAL

Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Commonwealth Bank of Australia
PT Murni Galaxy
PT Giga Galaxy
PT Samudra Anugerah Megah
PT Ramadewan Winoko
PT Prima Rukun Langgeng
PT Finkom Surya Putra

2012 dan/and 2011


Jumlah lembar
saham yang
ditempatkan dan
disetor penuh/
Number of
issued and fuly
paid in shares

Jumlah
nominal/
Nominal value

98.38%
0.49%
0.49%
0.24%
0.16%
0.15%
0.09%

1,788,920
8,850
8,850
4,425
2,950
2,655
1,770

1,788,920
8,850
8,850
4,425
2,950
2,655
1,770

100.00%

1,818,420

1,818,420

Commonwealth Bank of Australia


PT Murni Galaxy
PT Giga Galaxy
PT Samudra Anugerah Megah
PT Ramadewan Winoko
PT Prima Rukun Langgeng
PT Finkom Surya Putra

Penerbitan saham baru

Issuance of new share

Berdasarkan keputusan pemegang saham


tertanggal 24 Juni 2011, Commonwealth Bank of
Australia setuju untuk meningkatkan modal
ditempatkan dan disetor sebesar Rp 234.882,
yaitu dari Rp 1.134.500 menjadi Rp 1.369.382
dan juga mengubah persentase kepemilikan
pemegang saham. Keputusan ini telah dicatat
dalam Akta Notaris No. 81 tertanggal 24 Juni
2011 oleh Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi,
S.H. mengenai Keputusan Pemegang Saham
dalam
rangka
Peningkatan
Modal
Commonwealth Bank of Australia. Perubahan ini
telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat
No. AHU-AH.01.10-22103 tanggal 14 Juli 2011.
Berdasarkan surat No. 13/88/DPB2/TPB2-2
tanggal 5 Desember 2011, peningkatan modal
ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat
dalam administrasi Bank Indonesia.

Based on the Shareholders' resolution dated


24 June 2011, Commonwealth Bank of Australia
agreed to increase the issued and paid-up
capital by Rp 234,882, i.e. from Rp 1,134,500 to
Rp 1,369,382 and also changed the percentage
of shareholders ownership. This decision was
recorded under Notarial Deed No. 81 dated
24 June 2011 of Notary F.X. Budi Santoso
Isbandi, S.H. regarding Commonwealth Bank of
Australia Shareholders' Resolution on Capital
Increase. This amendment was approved by the
Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia through letter number
AHU-AH.01.10-22103 dated 14 July 2011.
Based on letter No. 13/88/DPB2/TPB2-2 dated
5 December 2011, the increase in issued and
paid-up capital has been recorded in Bank
Indonesias administration.

Lampiran - 5/113 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

24. MODAL SAHAM (lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

24. SHARE CAPITAL (continued)

Penerbitan saham baru (lanjutan)

Issuance of new share (continued)

Berdasarkan keputusan pemegang saham


tertanggal 19 Oktober 2011, Commonwealth
Bank of Australia setuju untuk meningkatkan
modal dasar sebesar Rp 2.500.000, yaitu dari
Rp 1.500.000 menjadi Rp 4.000.000. Keputusan
ini telah dicatat dalam Akta Notaris No. 2
tertanggal 1 November 2011 oleh Notaris F.X.
Budi Santoso Isbandi, S.H. mengenai Keputusan
Pemegang Saham dalam rangka Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar. Perubahan ini telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui surat No.
AHU-53979.AH.01.02 tanggal 4 November
2011. Berdasarkan surat No. 13/88/DPB2/TPB22 tanggal 5 Desember 2011, peningkatan modal
dasar tersebut telah dicatat dalam administrasi
Bank Indonesia.

Based on the Shareholders' resolution dated


19 October 2011, Commonwealth Bank of
Australia agreed to increase the authorised
capital by Rp 2,500,000, i.e. from Rp 1,500,000
to Rp 4,000,000. This decision was recorded
under Notarial Deed No. 2 dated 1 November
2011 of Notary F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H.
regarding Shareholders Decision to Approve the
Changes in Article of Association. This
amendment was approved by the Minister of
Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia
through
letter
No.
AHU53979.AH.01.02 dated 4 November 2011.
Based on letter No. 13/88/DPB2/TPB2-2 dated 5
December 2011, the increase in authorised
capital has been recorded in Bank Indonesias
administration.

Berdasarkan keputusan pemegang saham


tertanggal 25 November 2011, Commonwealth
Bank of Australia setuju untuk meningkatkan
modal ditempatkan dan disetor sebesar
Rp 449.038, yaitu dari Rp 1.369.382 menjadi
Rp 1.818.420 dan juga mengubah persentase
kepemilikan pemegang saham. Keputusan ini
telah dicatat dalam Akta Notaris No. 4 tertanggal
5 Desember 2011 oleh Notaris F.X. Budi
Santoso Isbandi, S.H. mengenai Keputusan
Pemegang Saham dalam rangka Peningkatan
Modal oleh Commonwealth Bank of Australia.
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia republik
Indonesia melalu surat No. AHU-AH.01.1039928 tanggal 8 Desember 2011. Berdasarkan
surat
No.
13/101/DPB2/TPB2-2
tanggal
30 Desember
2011
peningkatan
modal
ditempatkan dan disetor tersebut telah dicatat
dalam administrasi Bank Indonesia.

Based on the shareholders resolution dated


25 November 2011, Commonwealth Bank of
Australia agreed to increase the issued and
paid-up capital by Rp 449,038, i.e. from Rp
1,369,382 to Rp 1,818,420 and also changed
the percentage of shareholders ownership. This
decision was recorded under Notarial Deed
No. 4 dated 5 December 2011 of Notary F.X.
Budi
Santoso
Isbandi,
S.H.
regarding
Shareholders Resolution on Capital Increase by
Commonwealth Bank of Australia. This
amendment was approved by the Minister of
Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia through letter number AHU-AH.01.1039928 dated 8 December 2011. Based on letter
No. 13/101/DPB2/TPB2-2 dated 30 December
2011, the increase in issued and paid-up capital
has been recorded in Bank Indonesias
administration.

25. SALDO LABA YANG SUDAH DITENTUKAN


PENGGUNAANNYA
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,
saldo
laba
yang
sudah
ditentukan
penggunaannya
masing-masing
sebesar
Rp 14.911 dan Rp 17. Penyisihan saldo laba ini
dibentuk sehubungan dengan Undang-undang
Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah
digantikan dengan Undang-undang No. 40/2007
efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai
Perseroan Terbatas, yang mengharuskan
perusahaan-perusahaan
untuk
membuat
penyisihan sebesar sekurang-kurangnya 20%
dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur
jangka waktu untuk penyisihan tersebut.

25. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS


As at 31 December 2012 and 2011,
appropriated retained earnings amounted to
Rp 14,911 and Rp 17, respectively. This reserve
was provided in relation with the Law of
Republic Indonesia No.1/1995 which has been
replaced with Law No. 40/2007 effective on
16 August 2007 regarding the limited liability
company which requires companies to set up a
general reserve amounting to at least 20% of the
issued and paid up share capital. There is no
timeline over which this amount should be
provided.

Lampiran - 5/114 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
26. PENDAPATAN BUNGA

26. INTEREST INCOME


2012

Pinjaman yang diberikan


Efek-efek
Penempatan pada bank lain
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Giro pada bank lain
Lain-lain

1,169,672
45,752
31,838

950,663
86,969
21,342

28,108
4,643
205

8,258
3,647
2,197

1,280,218

1,073,076

Pendapatan bunga berdasarkan klasifikasi aset


keuangan adalah sebagai berikut:
2012
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Tersedia untuk dijual

2011
Loans
Marketable securities
Placement with other banks
Securities purchased under
resale agreements
Current accounts with other banks
Others

Interest income based on the classification of


financial assets is as follows:
2011

1,234,466
45,752

986,107
86,969

1,280,218

1,073,076

Loans and receivables


Available for sale

Termasuk dalam pendapatan bunga dari


pinjaman yang diberikan adalah pendapatan
bunga atas bagian yang tidak mengalami
penurunan nilai dari pinjaman yang mengalami
penurunan nilai (unwinding of interests) untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2011 masing-masing sebesar
Rp 7.742 dan Rp 8.178 dan pendapatan bunga
dari provisi dan komisi yang berkaitan langsung
dengan kegiatan pemberian kredit yang
diamortisasi berdasarkan metode suku bunga
efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing
sebesar Rp 29.972 dan Rp 18.323.

Included in the interest income from loans is


interest income recognised on the non-impaired
portion of the impaired loans (unwinding of
interest) for the years ended 31 December 2012
and 2011 amounting to Rp 7,742 and Rp 8,178,
respectively and interest income from fees and
commission directly attributable to lending
activities amortised using effective interest rate
method for the years ended 31 December 2012
and 2011 amounting to Rp 29,972 and
Rp 18,323, respectively.

Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan


transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 32 for detailed balances and


transactions with related parties.

Lampiran - 5/115 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

27. BEBAN BUNGA

27. INTEREST EXPENSE


2012

Simpanan nasabah
Medium Term Notes
Premi asuransi Lembaga Penjaminan
Simpanan (LPS) (lihat Catatan 36)
Instrumen keuangan derivatif
Simpanan dari bank lain

2011

355,251
45,055

342,808
3,920

27,562
12,534
8,570

20,104
9,551
23,538

448,972

399,921

Deposits from customers


Medium Term Notes
Insurance premium to Deposit
Insurance Agency (refer to Note 36)
Derivative financial instruments
Deposits from other banks

Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan


transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 32 for detailed balances and


transactions with related parties.

28. BEBAN
CADANGAN
KERUGIAN
PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DAN
NON KEUANGAN

28. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON


FINANCIAL AND NON FINANCIAL ASSETS

2012
Aset Keuangan
Pembentukan
cadangan kerugian penurunan
nilai atas:
Pinjaman yang diberikan
Tagihan akseptasi
Investasi dalam saham

Aset Non Keuangan


Pembentukan/(pemulihan)
cadangan kerugian penurunan
nilai atas:
Agunan yang diambil alih
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi
Aset lain-lain

2011
Financial Assets

77,710
(50)
32

74,830
(57)
-

77,692

74,773

Additional for allowance of


impairment losses on:
Loans
Acceptance receivables
Investment in shares

Non Financial Assets

(1,089)

14,138

1,321

(4,290)
(660)

232

9,188

77,924

83,961

Lampiran - 5/116 - Schedule

Additional/(reversal) for allowance of


impairment losses on:
Foreclosed assets
Estimated losses on
commitment and contingencies
Other assets

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

29. UMUM DAN ADMINISTRASI

29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE


2012

Penyusutan aset tetap dan amortisasi


perangkat lunak
Sewa
Promosi
Kurir, keamanan dan kebersihan
Informasi teknologi
Jaringan perbankan, informasi
dan komunikasi
Perjalanan dan transportasi
Beban jasa ATM interchange
and switching
Telepon, listrik dan air
Perbaikan dan pemeliharaan
Perlengkapan dan beban kantor
Jasa profesional dan konsultasi
Lain-lain

2011

97,358
75,345
55,221
44,033
43,256

81,359
64,334
48,389
38,441
50,998

42,940
39,064

38,936
35,257

20,469
19,044
17,215
14,318
13,472
21,227

16,438
20,981
19,794
12,480
13,689
17,591

502,962

458,687

30. GAJI DAN TUNJANGAN

Depreciation of fixed assets and


and amortization of software
Rent
Promotion
Courier, security and cleaning
Information technology
Banking network,
information and communication
Travel and transportation
ATM interchange and
switching fee
Telephone, electricity and water
Repairs and maintenances
Office supplies and expenses
Professional and consultancy fees
Others

30. SALARIES AND ALLOWANCES


2012

Gaji
Tunjangan dan fasilitas lainnya
Beban imbalan karyawan
Pendidikan dan pelatihan
Lain-lain

328,353
102,483
32,183
20,121
6,080
489,220

Penggantian dari induk perusahaan*)

(14,992)
474,228

2011
286,984
79,151
24,589
14,428
4,103
409,255

Salaries
Allowances and other facilities
Employee benefit expenses
Education and training
Others

Reimbursement from parent*)

409,255

*) Gaji dan tunjangan tertentu yang dibayarkan oleh


Bank untuk tahun 2012 akan diganti oleh perusahaan
induk Bank. Jumlah kompensasi yang digantikan ini
termasuk di dalam kompensasi manajemen kunci
secara
agregat
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian perusahaan induk.

*)

Selected salaries and allowances incurred by the


Bank during 2012 will be charged to the Banks
parent company. The total compensation charged is
included in the aggregate of key management
personnel
compensation
disclosed
in
the
consolidated financial statements of the parent
company.

Termasuk dalam beban gaji dan tunjangan


adalah gaji dan kompensasi lainnya yang
dibayarkan kepada Komisaris, Direksi, dan
Manajemen kunci Bank adalah sebagai berikut:

Included in salaries and benefits expenses are


salaries
and
other
allowances
for
Commissioners,
Directors,
and
Key
management of Bank as follow:

Lampiran - 5/117 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

30. GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan)

30. SALARIES AND ALLOWANCES (continued)


2012

Dewan Komisaris
- Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
Direksi *)
- Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
Manajemen kunci *)
- Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek

2011

642

Board of Commissioners
Salary and short termemployee benefit

12,655

Board of Directors *)
Salary and short termemployee benefit

40,826

32,924

Key management *)
Salary and short termemployee benefit

60,409

46,221

1,502

18,081

*) Termasuk remunerasi untuk Direksi dan Personel


Manajemen Kunci adalah gaji dan tunjangan sebesar
Rp 14.992 yang akan diganti oleh perusahaan induk
Bank, Commonwealth Bank of Australia, Sydney,
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012.

31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

*) Included remuneration for Board of Directors and Key


Management Personnel are salaries and allowances
with total amounted to Rp 14,992 that will be charged
to the Banks parent company, Commonwealth Bank
of Australia, Sydney, for the year ended 31 December
2012.

31. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Seperti di dalam bisnis normal perbankan, Bank


mempunyai komitmen dan kontinjensi yang
dicatat sebagai transaksi rekening administratif.

As part of normal banking business, the Bank


has commitments and contingencies that are
recorded as administrative accounts.

Dibawah ini merupakan ikhtisar komitmen dan


kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai
kontrak setara dengan mata uang Rupiah:

The following is a summary of the Banks


commitments and contingencies at the
equivalent Rupiah contractual amounts:

a. Berdasarkan jenis

a. By type
2012

Kewajiban komitmen
- Fasilitas pinjaman committed
yang diberikan
yang belum digunakan
- Letters of credit yang tidak
dapat dibatalkan
Kewajiban komitmen - bersih
Tagihan kontinjensi
- Standby letters of credit
- Pendapatan bunga dalam
penyelesaian

2011
Commitment payables

(1,103,128)

(1,494,951)

Committed unused loan facilities granted

(137,103)

(62,749)

Irrevocable letters of credit -

(1,240,231)

(1,557,700)

Commitment payables - net


Contingent receivables
Standby letters of credit Interest receivables of non performing loan

39,965

59,605

5,176

32

45,141

59,637

Kewajiban kontinjensi
- Garansi yang diterbitkan

(264,190)

(121,450)

Contingent payables
Guarantee issued -

Kewajiban kontinjensi - bersih

(219,049)

(61,813)

Contingent payables - net

Lampiran - 5/118 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

31. COMMITMENTS
(continued)

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia

2011

(1,238,602)
(1,629)

(1,557,684)
(16)

(1,240,231)

(1,557,700)

(264,190)

(121,450)

Kewajiban kontinjensi - lancar

CONTINGENCIES

b. By Bank Indonesias collectibility

2012
Kewajiban komitmen
- Lancar
- Dalam perhatian khusus

AND

Commitment payables
Current Special mention -

Contingent payables - current

Komitmen dan kontinjensi yang berhubungan


dengan derivatif disajikan di Catatan 11.

The commitments and contingencies relating to


derivative transaction are disclosed in Note 11.

Perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan


kontinjensi dicatat dalam laporan laba rugi
konsolidasian.

The movement in the estimated losses on


commitments and contingencies is recorded in
the consolidated statements of income.

32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI


Pihak berelasi/
Related parties

32. RELATED PARTIES TRANSACTIONS

Sifat dari hubungan/


Nature of relationship

Sifat dari transaksi/


Nature of transaction

Commonwealth Bank of Australia,


Sydney

Pemegang saham utama Bank/The Banks


majority shareholder

Penempatan dana/Fund placements


Transaksi derivatif/Derivative transactions
Penggantian gaji dan tunjangan manajemen
kunci/Reimbursement of key managements
salaries and allowances

Commonwealth Bank of Australia,


Vietnam

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang


sama/Owned by the same ultimate
shareholder

Biaya penggantian/Reimbursement expenses

Commonwealth Bank of Australia,


Hongkong

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang


sama/Owned by the same ultimate
shareholder

Penempatan dana/Fund placements

Commonwealth Bank of Australia,


London

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang


sama/Owned by the same ultimate
shareholder

Penempatan dana/Fund placements

PT First State Investment


Indonesia

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang


sama/Owned by the same ultimate
shareholder

Pendapatan atas penyaluran reksadana yang


masih harus diterima/
Mutual fund distribution fee receivable

ASB Bank Ltd., New Zealand

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang


sama/Owned by the same ultimate
shareholder

Penempatan dana/Fund placements

PT Commonwealth Life

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang


sama/Owned by the same ultimate
shareholder

Pendapatan atas penyaluran


reksadana yang masih harus diterima/
Mutual fund distribution fee receivable

Dewan Komisaris, Direksi, dan


Pejabat Eksekutif/Board of
Commissioners, Board of
Directors and Executive Officers

Karyawan kunci/Key managements

Pinjaman yang diberikan, pendapatan bunga


yang masih harus diterima, simpanan
nasabah, beban operasional, beban gaji dan
tunjangan /Loans, accrued interest income,
deposits from customers, operating expense,
salaries and allowance expenses

Lampiran - 5/119 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

32. TRANSAKSI
(lanjutan)

DENGAN

PIHAK

BERELASI

32. RELATED
(continued)

2012
Aset
Giro pada bank lain
Commonwealth Bank
of Australia, Sydney
ASB Bank Ltd., New Zealand
Persentase terhadap jumlah
aset
Penempatan pada bank lain
Commonwealth Bank
of Australia, Hongkong
Commonwealth Bank
of Australia, London
Persentase terhadap jumlah
aset
Efek-efek
Commonwealth Bank
of Australia, Sydney
Persentase terhadap jumlah
aset
Tagihan derivatif
Commonwealth Bank
of Australia, Sydney
Persentase terhadap jumlah
aset
Pinjaman yang diberikan
Karyawan kunci
Persentase terhadap jumlah
aset
Investasi dalam saham
PT First State Investments
Indonesia
Persentase terhadap jumlah
aset
Aset lain-lain
Commonwealth Bank
of Australia, Sydney
PT Commonwealth Life
Commonwealth Bank
of Australia, Vietnam
Commonwealth Bank
of Australia, Hongkong
Commonwealth Bank
of Australia, London
Karyawan kunci
Persentase terhadap jumlah
aset

PARTIES

TRANSACTIONS

2011

56,417
3,903

92,027
15,953

60,320

107,980

0.42%

0.71%

140,099

50,036

72,540

190,135

72,540

1.32%

0.48%

50,081

101,354

0.35%

0.67%

129

0.00%

0.00%

8,074

15,825

0.06%

0.10%

64

64

0.00%

0.00%

16,693
61

4,454
95

1,431

747

77

3
8

18,273

5,296

0.13%

0.03%

Lampiran - 5/120 - Schedule

Assets
Current accounts with other banks
Commonwealth Bank
of Australia, Sydney
ASB Bank Ltd., New Zealand

Percentage of total assets


Placements with other banks
Commonwealth Bank
of Australia, Hongkong
Commonwealth Bank
of Australia, London

Percentage of total assets


Marketable securities
Commonwealth Bank
of Australia, Sydney
Percentage of total assets
Derivative receivables
Commonwealth Bank
of Australia, Sydney
Percentage of total assets
Loans
Key managements
Percentage of total assets
Investments in shares
PT First State Investments
Indonesia
Percentage of total assets
Other assets
Commonwealth Bank
of Australia, Sydney
PT Commonwealth Life
Commonwealth Bank
of Australia, Vietnam
Commonwealth Bank
of Australia, Hongkong
Commonwealth Bank
of Australia, London
Key managements

Percentage of total assets

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

32. TRANSAKSI
(lanjutan)

DENGAN

PIHAK

BERELASI
2012

Aset (lanjutan)
Pendapatan atas penyaluran reksa
dana yang masih harus diterima
PT Commonwealth Life
PT First State Investments
Indonesia
Persentase terhadap jumlah
aset
Jumlah aset dengan pihak berelasi
Persentase terhadap jumlah aset
Liabilitas
Simpanan nasabah
Deposito berjangka
Giro
Tabungan
Persentase terhadap jumlah
liabilitas
Liabilitas derivatif
Commonwealth Bank
of Australia, Sydney
Persentase terhadap jumlah
liabilitas
Liabilitas lain-lain
Beban yang masih harus dibayar
Persentase terhadap jumlah
liabilitas
Jumlah liabilitas dengan
pihak berelasi
Persentase terhadap jumlah
liabilitas

32. RELATED
(continued)

PARTIES

TRANSACTIONS

2011
Assets (continued)
Mutual fund distribution fee
receivables
PT Commonwealth Life
PT First State Investments
Indonesia

8,846

21,861

1,100

1,140

9,946

23,001

0.07%

0.15%

336,893

326,189

Total assets with related parties

2.34%

2.15%

Percentage of total assets

194,892
25,426
13,945

206,875
48,632
8,674

Liabilities
Deposits from customers
Time deposits
Current accounts
Savings

234,263

264,181

1.90%

2.00%

408

79

0.00%

0.00%

Percentage of total assets

Percentage of total liabilities


Derivative payables
Commonwealth Bank
of Australia, Sydney
Percentage of total liabilities
Other liabilities
Accrued expenses

7,874

8,108

0.06%

0.06%

242,545

272,368

Total liabilities to related parties

1.97%

2.06%

Percentage of total liabilities

Lampiran - 5/121 - Schedule

Percentage of total liabilities

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

32. TRANSAKSI
(lanjutan)

DENGAN

PIHAK

BERELASI
2012

32. RELATED
(continued)

Beban bunga
Persentase terhadap jumlah
beban bunga
Beban gaji dan tunjangan
Persentase terhadap jumlah
beban gaji dan tunjangan

Consolidated statement of income


3,920

1,983

0.32%

0.19%

9,074

204

2.02%

0.05%

60,409

46,221

12.74%

11.29%

33. KASUS HUKUM


a.

Interest income
Percentage of total
operational income
Interest expense
Percentage of total
interest expenses
Salaries and allowance expense
Percentage of total
salaries and allowance expense

33. LEGAL CASE

Kasus hukum dengan PT Geria Wijaya


Prestige (GWP)

a.

Terkait kasus PT Geria Wijaya Prestige


yang berlangsung sejak 1998, pada
tanggal 13 September 2011 Bank telah
menjual piutang tersebut kepada pihak
ketiga sehingga kasus hukum ini telah
selesai.
Bank
telah
membukukan
keuntungan dari penjualan piutang tersebut
sebesar USD 50,000 (jumlah penuh)
sebagai pendapatan operasional lainnya
dalam laporan laba rugi konsolidasian
tahun 2011.
b.

TRANSACTIONS

2011

Laporan laba rugi konsolidasian


Pendapatan bunga
Persentase terhadap jumlah
pendapatan operasional

PARTIES

Kasus hukum dengan Theresia Adiwidjaja


(TA)
Pada tanggal 24 Februari 2009, Bank
(tergugat)
mendaftarkan
permohonan
peninjauan kembali ke MARI sehubungan
dengan putusan yang dikeluarkan oleh
pengadilan Hubungan Industrial berkaitan
dengan pembayaran terhadap mantan
pegawai
Theresia
Adiwidjaja
(TA/penggugat). Penggugat memenangkan
gugatannya
melalui
putusan
kasasi
No. 328_K/Pdt.Sus/2008 tanggal 28 Juli
2008. Bank telah melakukan pembayaran
melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
pada tanggal 28 Oktober 2010 sehingga
secara hukum kepegawaian TA dimaksud
telah selesai.

Legal case against


Prestige (GWP)

PT

Geria

Wijaya

Related to PT Geria Wijaya Prestige legal


case started since the year 1998, on
13 September 2011 the Bank has sold the
receivable to third party, therefore the case
has been completed. The Bank has booked
gain on sale of collateral amounting
USD 50,000 (full amount) as other operating
income in the year 2011 consolidated
statement of income.

b.

Legal case against Theresia Adiwidja(TA)


On 24 February 2009, the Bank registered a
judicial review at the Supreme Court against
the verdict handed down by the Industrial
Relations District Court in relation to the
settlement of monies due to a former
employee. The plaintiff won the case at
Supreme Courts through its decree
No. 328_K/Pdt.Sus/2008 dated 28 July
2008. Bank had made payment through
Central Jakarta District Court on 28 October
2010, therefore the employee legal case has
been completed.

Lampiran - 5/122 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

33. KASUS HUKUM (lanjutan)


b.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

33. LEGAL CASE (continued)

Kasus hukum dengan Theresia Adiwidjaja


(TA) (lanjutan)

b.

Legal case against Theresia Adiwidja(TA)


(continued)

Selain itu, pada tanggal 31 Mei 2010,


Bank mengajukan
gugatan
eksekusi
lelang terhadap jaminan atas pinjaman
mantan
pegawai
tersebut
yang
dinyatakan macet dengan nilai sebesar
Rp 2.572.
Perkara
ini
dimenangkan
oleh Bank
berdasarkan
Penetapan
Eksekusi
Lelang
Hak Tanggungan
No. 22/Eks.HT/2010/PN.Jkt.Sel
tanggal
5 Oktober 2010.

In addition, on 31 May 2010, the Bank has


filled for a public auction for the collateral of
the ex-employee loan which has been
declared as a bad debt amounting to
Rp 2,572. The Bank won this case through
the Court Determination of Auction
Execution
of
Mortgage
No.
22/Eks.HT/2010/PN.Jkt.Sel
dated
5 October 2010.

TA mengajukan gugatan perlawanan atas


eksekusi hak tanggungan yang dijadikan
jaminan kepada Bank. Pengadilan Negeri
Jakarta
Selatan
telah
menerbitkan
keputusan bahwa gugatan perlawanan TA
ditolak oleh hakim sesuai surat keputusan
No. 463/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel tanggal
9 November 2010.

TA submitted lawsuit in opposition of


execution of the mortgage as collateral to
the Bank. South Jakarta District Court has
issued a ruling that the claim was rejected
by the resistance TA corresponding decree
No. judge. 463/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel dated
9 November 2010.

Lelang
telah diselenggarakan pada
tanggal 12 Januari 2012, serta berhasil
menjual jaminan tersebut.

Auctions held up on 12 January 2012, and


succeed in selling those collateral.

Namun pada September 2012, TA


menyatakan banding atas putusan tersebut.
Bank memenangkan putusan banding
terhadap eksekusi hak tanggungan yang
diajukan oleh TA dengan Putusan Banding
Pengadilan
No.
78/PDT/2012/PT.DKI
tanggal 7 Agustus 2012 dan diterima oleh
Pengadilan
Negeri
pada
tanggal
12 September 2012.

In September 2012, TA submitted an appeal


to the decision. Bank won a ruling of appeal
claim over those collateral which was filed
by TA (pursuant to Verdict of Appeal Court
No. 78/PDT/2012/PT.DKI dated 7 August
2012) and accepted by District Court on
12 September 2012.

Adapun saat ini jaminan tersebut dalam


proses pengosongan.

Currently, those collateral


evacuation process.

Lampiran - 5/123 - Schedule

is

still

in

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
34. SIGNIFIKAN
MODAL

KOMITMEN

ATAS

BARANG

Pada tanggal 31 Desember 2012, Bank memiliki


sejumlah komitmen yang signifikan atas barang
modal terhadap pemasok dengan sisa saldo
komitmen pada tanggal 31 Desember 2012
sebesar USD 815.958 (nilai penuh).

35. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN


Berikut ini adalah nilai tercatat instrumen
keuangan Bank dan Anak Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2012:

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
34. SIGNIFICANT CAPITAL COMMITMENT
As at 31 December 2012, the Bank also had
significant capital commitment with vendors with
outstanding commitment as at 31 December
2012 amounting to USD 815,958 (full amount).

35. THE CARRYING AMOUNT OF FINANCIAL


INSTRUMENTS
The carrying amount of Bank and Subsidiary
financial instruments as at 31 December 2012
is as follows:
2012

ASET KEUANGAN
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Nominal - bersih
Piutang bunga

222,150
941,725
565,452
673,006
622

Jumlah tercatat
Efek-efek
Nominal - bersih
Piutang bunga

673,628

Jumlah tercatat
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Nominal - bersih
Piutang bunga
Jumlah tercatat
Tagihan derivatif
Nominal - bersih
Piutang bunga

FINANCIAL ASSETS
Cash
Current accounts with Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with other banks
Nominal - net
Interest receivables

811,039
6,126

Carrying amount
Marketable securities
Nominal - net
Interest receivables

817,165

Carrying amount

445,022
3,055
448,077
77,093
279

Carrying amount
Derivative receivables
Nominal - net
Interest receivables

Jumlah tercatat
Pinjaman yang diberikan
Nominal - bersih
Piutang bunga

9,898,961
60,962

Carrying amount
Loans
Nominal - net
Interest receivables

Jumlah tercatat
Tagihan akseptasi - bersih
Aset lain-lain

9,959,923
2,832
95,079

Carrying amount
Acceptance receivables - net
Other assets

13,803,403

Total Financial Assets

Jumlah Aset Keuangan

77,372

Securities purchased under resale


agreements
Nominal-net
Interest receivables

Lampiran - 5/124 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

35. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN


(lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

35. THE CARRYING AMOUNT OF FINANCIAL


INSTRUMENTS (continued)
2012

LIABILITAS KEUANGAN
Simpanan nasabah
Nominal - bersih
Bunga yang masih harus dibayar

11,376,513
10,546

FINANCIAL LIABILITIES
Deposits from customers
Nominal - net
Accrued interest

Jumlah tercatat
Simpanan dari bank lain
Nominal - bersih
Bunga yang masih harus dibayar

11,387,059

Jumlah tercatat
Liabilitas derivatif
Nominal - bersih
Bunga yang masih harus dibayar

312,377

Jumlah tercatat
Liabilitas akseptasi
Medium Term Notes
Nominal - bersih
Bunga yang masih harus dibayar

2,104
2,834
348,845
2,733

Carrying amount
Acceptance payables
Medium Term Notes
Nominal - net
Accrued interest

Jumlah tercatat
Liabilitas lain-lain

351,578
57,718

Carrying amount
Other liabilities

12,113,670

Total Financial Liabilities

312,119
258

1,636
468

Jumlah Liabilitas Keuangan

Carrying amount
Deposits from other banks
Nominal - net
Accrued interest
Carrying amount
Derivative payables
Nominal - net
Accrued interest

36. JAMINAN
PEMERINTAH
TERHADAP
KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

36. GOVERNMENT GUARANTEE ON THE


OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22


September 2004 yang berlaku efektif sejak
tanggal 22 September 2005, sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang
Republik
Indonesia
No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga
Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk
menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum
berdasarkan program penjaminan yang berlaku,
yang besaran nilai jaminannya dapat berubah
jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.

Based on Law No. 24 dated 22 September


2004, effective on 22 September 2005, which
was amended by the Government Regulation
No. 3 dated 13 October 2008, the Indonesia
Deposit Insurance Agency (LPS) was formed to
guarantee certain liabilities of commercial banks
under the applicable guarantee program, the
amount of guarantee can be amended if the
circumstances is comply with certain LPS
specified criterias.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal
13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai
Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan
Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember
2012, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah
simpanan sampai dengan Rp 2.000 untuk per
nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin
hanya jika suku bunganya sama dengan atau
dibawah 5,50% untuk simpanan dalam Rupiah
dan 1,00% untuk simpanan dalam mata uang
asing.

Based on Government Regulation No. 66 Year


2008 dated 13 October 2008 regarding The
Amount of Deposit Guaranteed by Indonesia
Deposit Insurance Agency, the amount of
deposits covered by LPS are customer deposits
up to Rp 2,000 per depositor per bank.
Customer deposits are only covered if the rate
of interest is equal to or below 5.50% for
deposits denominated in Rupiah and 1.00% for
deposits denominated in foreign currencies.

Lampiran - 5/125 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. JAMINAN
PEMERINTAH
TERHADAP
KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
(lanjutan)

36. GOVERNMENT GUARANTEE ON THE


OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Bank


adalah peserta dari program penjaminan
tersebut dengan jumlah premi yang telah
dibayarkan masing-masing sebesar Rp 27.562
dan Rp 20.104 (lihat Catatan 27).

As at 31 December 2012 and 2011, Bank was a


participant of that guarantee program with
insurance premium paid amounting Rp 27,562
and Rp 20,104, respectively (refer to Note 27).

37. STANDAR AKUNTANSI BARU

37. PROSPECTIVE
PRONOUNCEMENT

ACCOUNTING

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan


Akuntan
Indonesia
(DSAK-IAI)
telah
menetapkan ISAK 21 mencakup Perjanjian
Konstruksi Real Estate serta Pencabutan PSAK
(PPSAK)
51
tentang
Akuntansi
Kuasi
Reorganisasi, keduanya berlaku efektif pada
tanggal 1 Januari 2013.

Financial Accounting Standard Board of


Indonesia Institute of Accountants (DSAK-IAI)
has released SFAS 21 covering Real Estate
Construction Agreement and revoked of SFAS
51 about Accounting Quasi-Reorganisation,
both effective from 1 January 2013.

Pada saat ini, tidak terdapat dampak dari


penerapan perubahan standar tersebut.

At this time, there is no impact dari the


application of those changed standards.

Selama tahun 2012, Dewan Standar Akuntansi


Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI)
telah menetapkan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK), Pencabutan PSAK (PPSAK)
dan penyesuaian atas PSAK sebagai berikut:

During 2012, Financial Accounting Standard


Board of Indonesia Institute of Accountants
(DSAK-iAI) has set Interpretation of SFAS,
Revocation of SFAS and enhancement to the
SFAS as follows:

ISAK 21 tentang Perjanjian Konstruksi Real


Estat,
Pencabutan PSAK (PPSAK) 51 tentang
Akuntansi Kuasi Reorganisasi, dan
Penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010).
Penyesuaian
ini
terkait
dengan
pengungkapan
atas
aset
keuangan,
termasuk pencabutan atas beberapa
ketentuan penyajian untuk:
a. Nilai wajar atas agunan yang digunakan
sebagai jaminan, dan
b. Nilai tercatat atas aset keuangan yang
belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai yang telah dinegosiasi
ulang.

The Interpretation of SFAS 21 about Real


Estate Construction Agreement,
The Revocation of SFAS 51 about
Accounting Quasi-Reorganisation, and
The enhancements to the SFAS 60
(Revised 2010). The enhancements mainly
relate to the disclosure of financial assets,
including withdrawal of requirements to
disclose:
a. Fair value of collateral held as security,
and
b. Carrying amount of financial assets that
are neither past due nor impaired
whose terms have been renegotiated.

ISAK, PPSAK dan penyesuaian atas PSAK


tersebut diatas akan berlaku efektif pada tanggal
1 Januari 2013.

The interpretation of SFAS, revocation of SFAS


and enhancements to the SFAS will be
effective as at 1 January 2013.

Pada saat ini, tidak terdapat dampak dari


penerapan perubahan standar tersebut.

At this time, there is no impact dari the


application of those changed standards.

Lampiran - 5/126 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
38. REKLASIFIKASI AKUN

38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Sejak tanggal 1 Januari 2012, Bank telah


merekasifikasi penyajian perangkat lunak dari
aset tetap dan aset lain-lain ke dalam aset tidak
berwujud untuk menghasilkan presentasi yang
lebih tepat sesuai sifat dari saldo yang
dimaksud.

Effective since 1 January 2012, the Bank


reclassified the presentation of software from
fixed assets and other assets to intangible asset
to provide proper presentation according to the
nature of the balances.

Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun


dalam
laporan
keuangan
2011
telah
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
laporan keuangan tahun 2012.

For comparative purposes, certain accounts in


2011
financial
statements
have
been
reclassified to conform to the presentation in the
2012 financial statements.
2011

Sebelum
reklasifikasi/
Before
reclassification

Setelah
reklasifikasi/
After
reclassification

Reklasifikasi/
Reclassification

Consolidated statements of
financial position

Laporan posisi keuangan konsolidasian


Aset
Aset tidak berwujud
Aset tetap
Aset lain-lain

53,677
323,599
480,879

44,527
(12,182)
(32,345)

Assets
Intangible assets
Fixed assets
Other assets

98,204
311,417
448,534

Consolidated statements of
income

Laporan laba rugi konsolidasian


Keuntungan transaksi mata uang asing
Keuntungan dari perubahan nilai wajar
instrument keuangan

103,322
323,101
-

(40,764)
(29)
40,764

62,558
323,072
40,764

Other income
Gain from changes in fair value
of financial instruments

1 Januari/January 2011
Sebelum
reklasifikasi/
Before
reclassification

Setelah
reklasifikasi/
After
reclassification

Reklasifikasi/
Reclassification

Consolidated statements of
financial position

Laporan posisi keuangan konsolidasian


Aset
Aset tidak berwujud
Aset tetap
Aset lain-lain

53,677
323,101
497,290

39. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA


Pada tanggal 15 Februari dan 20 Februari 2013,
Commonwealth
Bank
Australia
telah
memberikan dana untuk tambahan modal
disetor sebesar AUD 200.000.000 (jumlah
penuh) dan pada saat yang sama, pemegang
saham minoritas sepakat untuk meningkatkan
kepemilikan mereka untuk mempertahankan
minimum 1% dari jumlah modal disetor. Sampai
dengan tanggal laporan keuangan ini, Bank
masih dalam proses mendaftarkan kenaikan
modal disetor ini kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan
selanjutnya Bank akan mengajukan permintaan
untuk dilakukan pencatatan dalam administrasi
pengawasan Bank Indonesia.

6,180
(29)
(6,151)

59,857
323,072
491,139

Assets
Intangible assets
Fixed assets
Other assets

39. SUBSEQUENT EVENT


On 15 February and 20 February 2013, the
Commonwealth Bank Australia has contributed
funds for a capital injection total amounting to
AUD 200,000,000 (full amount) and at the same
time, the minority shareholders agreed to
increase their ownership to maintain a minimum
of 1% local ownership of total capital. As at the
date of these financial statements, the Bank is
still in the process of registering this capital
injection to the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia and the
Bank will submit a request to register this into
administrative monitoring of Bank Indonesia.

Lampiran - 5/127 - Schedule

PT BANK COMMONWEALTH DAN ANAK PERUSAHAAN/


PT BANK COMMONWEALTH AND SUBSIDIARY
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

40. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL


STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

40. SUPPLEMENTARY FINANCIAL


INFORMATION

Informasi berikut pada halaman 6/1 sampai


dengan 6/9 adalah informasi keuangan
tambahan PT Bank Commonwealth, induk
perusahaan saja yang menyajikan penyertaan
Bank pada Anak Perusahaan dengan metode
biaya.

The
following
supplementary
financial
information of PT Bank Commonwealth, parent
company only, on pages 6/1 to 6/9 present the
Banks investment in Subsidiary using the cost
method.

Oleh karena perbedaan antara laporan


keuangan induk perusahaan dengan laporan
keuangan konsolidasian tidak material, maka
catatan
atas
laporan
keuangan
induk
perusahaan saja tidak disajikan dalam informasi
keuangan tambahan ini.

On the basis that the differences between the


parent company and consolidated financial
statements are not material, notes to the
financial statements for the parent company
only have not been included in this
supplementary financial information.

Lampiran - 5/128 - Schedule

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT BANK COMMONWEALTH
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

LAPORAN POSISI KEUANGAN


31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/
December
2012

31 Desember/
December
2011

1 Januari/
January
2011

ASET

ASSETS

Kas

222,150

174,008

186,459

Giro pada Bank Indonesia

941,725

1,062,606

499,159

Giro pada bank lain


Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan, setelah
dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 71.780
pada tahun 2012 (31 Desember 2011:
Rp 73.447; 1 Januari 2011: Rp 53.041)
Tagihan akseptasi, setelah dikurangi
cadangan kerugian penurunan
nilai sebesar Rp 2 pada tahun
2012 (31 Desember 2011: Rp 46;
1 Januari 2011: Rp 103)
Aset tidak berwujud, setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar
Rp 125.305 pada tahun 2012
(31 Desember 2011: Rp 113.187;
1 Januari 2011: Rp 111.332)
Investasi dalam saham, setelah
dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 64
pada tahun 2012 (31 Desember 2011:
Rp 32; 1 Januari 2011: Rp 32)
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 348.117 pada
tahun 2012 (31 Desember 2011:
Rp 386.682; 1 Januari 2011: Rp 258.608)
Aset pajak tangguhan, bersih
Aset lain-lain

565,452

400,661

146,999

673,006
811,039

952,919
1,378,579

1,812,460
2,159,186

445,022
77,093

493,671
53,666

22,677

JUMLAH ASET

9,898,961

9,744,411

Cash
Current accounts with Bank
Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Marketable securities
Securities purchased under
resale agreements
Derivative receivables

Loans, net of allowance for impairment


losses of Rp 71,780 in 2012
(31 December 2011: Rp 73,447;
5,818,964
1 January 2011: Rp 53,041)

2,832

4,603

10,232

129,648

53,677

59,857

Acceptance receivables, net of


allowance for impairment losses of
Rp 2 in 2012 (31 Desember 2011:
Rp 46; 1 January 2011: Rp 103)
Intangible assets, net of
accumulated amortization of
Rp 125,305 in 2012
(31 December 2011: Rp 113,187;
1 January 2011: Rp 111,332)

29,700

29,732

29,732

260,394
27,831
324,917

322,418
20,018
480,800

321,597
8,598
494,282

Investment in shares net of,


allowance for impairment losses of
Rp 64 in 2012 (31 December 2011:
Rp 32; 1 January 2011: Rp 21)
Fixed assets, net of accumulated
depreciation of Rp 348,117 in 2012
(31 December 2011: Rp 386,682;
1 January 2011: Rp 258,608)
Deferred tax assets, net
Other assets

14,409,770

15,171,769

11,570,202

TOTAL ASSETS

Lampiran - 6/1 - Schedule

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT BANK COMMONWEALTH
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

LAPORAN POSISI KEUANGAN


31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/
December
2012

31 Desember/
December
2011

1 Januari/
January
2011

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Medium Term Notes
Utang pajak:
Utang pajak kini
Utang pajak lainnya
Estimasi kerugian atas
komitmen dan kontinjensi
Liabilitas lain-lain
JUMLAH LIABILITAS

LIABILITIES AND EQUITY

11,408,578
312,119
1,636
2,834
348,845

12,220,649
247,677
12,901
4,649
497,565

9,814,523
374,517
5,810
10,335
-

22,528
15,437

31,323
16,432

3,854
21,771

255,251

194,883

4,290
98,390

LIABILITIES
Deposits from customers
Deposits from other banks
Derivative payables
Acceptance payables
Medium Term Notes
Tax liabilities:
Current tax liabilities
Other tax liabilities
Estimated lossed on commitments
and contingencies
Other liabilities

12,367,228

13,226,079

10,333,490

TOTAL LIABILITIES

EKUITAS

EQUITY

Modal saham
Modal saham - nilai nominal sebesar
Rp 1.000.000 (Rupiah penuh)
per saham
Modal dasar - 4.000.000 saham pada
2012 (31 Desember 2011: 4.000.000
saham; 1 Januari 2011: 1.500.000 saham)
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1.818.420 saham
(31 Desember 2011: 1.818.420 saham;
1 Januari 2011: 1.134.500 saham)
Tambahan modal disetor
Keuntungan/(kerugian) yang
belum direalisasi atas efek-efek
yang tersedia untuk dijual, bersih
setelah pajak
Saldo laba
- Sudah ditentukan penggunaannya
- Belum ditentukan penggunannya
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS

Share capital

1,818,420

1,818,420

25,097

25,097

Share capital - par value per


share of Rp 1,000,000
(full Rupiah amount)
Authorised - 4,000,000 shares in 2012
(31 December 2011: 4,000,000 shares;
1 January 2011: 1,500,000 shares)
Issued and fully paid shares1,818,420 shares (31 December
2011: 1,818,420 shares; 1 January
1,134,500
2011: 1,134,500 shares)
25,097

Additional paid up capital

765

(5,070)

161

14,911
183,349

17
107,226

17
76,937

Unrealised gain/(loss) on
available for sale marketable
securities, net after tax
Retained earnings
Appropriated Unappropriated -

2,042,542

1,945,690

1,236,712

TOTAL EQUITY

14,409,770

15,171,769

11,570,202

TOTAL LIABILITIES AND


EQUITY

Lampiran - 6/2 - Schedule

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT BANK COMMONWEALTH
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF


UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2012
PENDAPATAN DAN BEBAN
OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Beban bunga
Pendapatan bunga bersih
PENDAPATAN OPERASIONAL
LAINNYA
Provisi dan komisi selain
dari pinjaman yang diberikan
Keuntungan transaksi
mata uang asing
Keuntungan dari perubahan
nilai wajar instrument keuangan
Pendapatan lainnya

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA


Beban cadangan kerugian penurunan
nilai aset keuangan dan
non keuangan
Umum dan administrasi
Gaji dan tunjangan
Lainnya
BEBAN OPERASIONAL - BERSIH
PENDAPATAN
OPERASIONAL - BERSIH

2011
OPERATING INCOME AND
EXPENSES
Interest income
Interest expense

1,280,012
(450,085)

1,072,711
(401,753)

829,927

670,958

Net interest income

314,933

232,192

OTHER OPERATING
INCOME
Non loan fees and
commissions

38,657

62,558

21,655
14,614

40,764
13,230

389,859

348,744

1,219,786

1,019,702

Foreign exchange gains


Gain from changes in fair
value of financial instruments
Other income

(77,924)
(502,592)
(474,146)
(7,179)

(83,961)
(457,910)
(409,248)
(6,885)

OTHER OPERATING EXPENSES


Allowance for impairment
losses on financial and
non financial assets
General and administrative
Salaries and allowances
Others

(1,061,841)

(958,004)

OPERATING EXPENSES - NET

157,945

61,698

OPERATING INCOME - NET

BEBAN BUKAN
OPERASIONAL
Kerugian penjualan aset tetap dan
agunan yang diambil alih - bersih

(21,677)

(8,280)

NON OPERATING
EXPENSES
Loss on sale of fixed assets and
foreclosed assets - net

BEBAN
BUKAN OPERASIONAL

(21,677)

(8,280)

NON OPERATING
EXPENSE

LABA SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN

136,268

53,418

Beban pajak penghasilan

(45,251)

(23,129)

91,017

30,289

LABA BERSIH

Lampiran - 6/3 - Schedule

INCOME BEFORE TAX


Income tax expense
NET INCOME

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT BANK COMMONWEALTH
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2012

LABA BERSIH

2011

91,017

30,289

NET INCOME

PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAIN:

OTHER COMPREHENSIVE
INCOME:

Keuntungan/(kerugian) atas
perubahan nilai
wajar dari efek-efek yang
tersedia untuk dijual, bersih

(5,231)

Unrealised gains/(losses)
from changes in fair value
of available for sale
marketable securities
Other comprehensive
income/(expense),
after tax

5,835

Pendapatan/(beban)
komprehensif lain,
setelah pajak

5,835

(5,231)

JUMLAH LABA
KOMPREHENSIF

96,852

25,058

Lampiran - 6/4 - Schedule

TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT BANK COMMONWEALTH
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to equity holders of the parent


Keuntungan/
(kerugian) yang belum
direalisasi atas efek-efek
yang tersedia untuk dijual,
Saldo laba/Retained earnings
setelah dikurangi pajak
tangguhan/ Unrealised
Sudah
Belum
Tambahan modal
ditentukan
ditentukan
gain/(loss) on available for
disetor/ Additional
penggunaannya/
penggunannya/
Modal saham/
sale marketable securities,
paid-up capital
net of deferred tax
Appropriated
Unappropriated
Share capital
Saldo pada tanggal
31 Desember 2011
Sudah ditentukan penggunaannya

1,818,420

25,097

(5,070)
-

17
14,894

Jumlah ekuitas/
Total equity

107,226
(14,894)

Appropriated

5,835

Other comprehensive income


- net of tax

91,017

91,017

Net income

2,042,542

Balance as at 31 December 2012

5,835

Laba bersih

1,818,420

25,097

765

14,911

183,349

Lampiran - 6/5 - Schedule

Balance as at 31 December 2011

Pendapatan komprehensif
lain - setelah pajak

Saldo pada tanggal


31 Desember 2012

1,945,690

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT BANK COMMONWEALTH
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to equity holders of the parent


Keuntungan/
(kerugian) yang belum
direalisasi atas efek-efek
yang tersedia untuk dijual,
Saldo laba/Retained earnings
setelah dikurangi pajak
tangguhan/ Unrealised
Sudah
Belum
Tambahan modal
ditentukan
ditentukan
gain/(loss) on available for
disetor/ Additional
penggunaannya/
penggunannya/
Modal saham/
sale marketable securities,
Appropriated
Unappropriated
Share capital
paid-up capital
net of deferred tax
Saldo pada tanggal
31 Desember 2010

Jumlah ekuitas/
Total equity

1,134,500

25,097

161

17

76,937

1,236,712

Balance as at 31 December 2010

683,920

683,920

Issuance of new shares

Pendapatan komprehensif
lain - setelah pajak

Laba bersih

30,289

30,289

Net income

1,818,420

25,097

17

107,226

1,945,690

Balance as at 31 December 2011

Penerbitan saham baru

Saldo pada tanggal


31 Desember 2011

(5,231)
-

(5,070)

Lampiran - 6/6 - Schedule

(5,231)

Other comprehensive income net of tax

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT BANK COMMONWEALTH
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2012

2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Bunga, provisi dan komisi yang diterima


Bunga, provisi dan komisi yang dibayar
Pendapatan operasional lainnya
yang diterima
Beban operasional lainnya yang dibayar
Bebannon operasional - bersih yang dibayar
Arus kas dari aktivitas operasi sebelum
perubahan aset dan liabilitas operasi

CASH FLOWS FROM OPERATING


ACTIVITIES

(465,686)

(380,219)

Interest, fees and


commissions received
Interest, fees and
commissions paid

394,470
(986,043)
(21,574)

286,186
(747,841)
(11,512)

Other operating income received


Other operating expenses paid
Non-operating expenses net paid

1,297,739

218,906

1,051,287

197,901

Perubahan dalam aset


dan liabilitas operasi:
(Kenaikan)/penurunan aset operasi:
Pinjaman yang diberikan
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
Aset lain-lain

Changes in operating assets and


liabilities:

(493,671)
55,464

(Increase)/decrease in
operating assets:
Loans
Securities purchased under
resale agreements
Other assets

(812,071)
57,232
64,442

2,406,126
16,101
(126,840)

Decrease/(increase) in
operating liabilities:
Deposits from customers
Other liabilities
Deposits from other banks

(63,904)

(5,358)

(640,746)

(1,946,158)

(224,877)
48,649
70,877

(3,995,881)

Penurunan/(kenaikan) liabilitas operasi:


Simpanan nasabah
Liabilitas lain-lain
Simpanan dari bank lain
Pembayaran pajak penghasilan
selama periode berjalan
Kas bersih digunakan untuk
dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan efek-efek - tersedia
untuk dijual
Pembelian efek-efek - tersedia
untuk dijual
Perolehan aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
Kas bersih diperoleh dari
aktivitas investasi

Cash flows from operating activities


before changes in
operating assets and liabilities

Income tax paid during the period


Net cash used for
operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES

1,587,956

1,257,726

(907,190)
(81,611)
3,730

(469,310)
(96,500)
17,874

602,885

709,790

Lampiran - 6/7 - Schedule

Proceeds from sales of marketable


securities - available for sale
Acquisition of marketable
securities - available for sale
Acquisition of fixed assets
Proceeds from sale of fixed assets
Net cash provided from
investing activities

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT BANK COMMONWEALTH
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2012

2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


PENDANAAN

CASH FLOWS FROM FINANCING


ACTIVITIES

Penerbitan saham baru


(Pembayaran)/penerimaan dari penerbitan
medium term notes

683,920

(150,000)

497,565

Issuance of new shares


(Settlement)/proceeds from
medium term notes issuance

Kas bersih diperoleh dari


aktivitas pendanaan

(150,000)

1,181,485

Net cash provided from


financing activities

PENURUNAN BERSIH KAS


DAN SETARA KAS

(187,861)

(54,883)

NET DECREASE IN CASH


AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

2,590,194

2,645,077

CASH AND CASH EQUIVALENTS


AT THE BEGINNING
OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

2,402,333

2,590,194

CASH AND CASH EQUIVALENTS


AT THE END OF THE YEAR

Kas dan setara kas


terdiri dari:

Cash and cash


equivalents consists of:

Kas

222,150

174,008

Giro pada Bank Indonesia

941,725

1,062,606

Giro pada bank lain - bruto


Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bruto

565,452

400,661

673,006

952,919

Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks - gross
Placements with Bank Indonesia
and other banks - gross

2,402,333

2,590,194

Total cash and cash equivalents

Jumlah kas dan setara kas

Lampiran - 6/8 - Schedule

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT BANK COMMONWEALTH
INDUK PERUSAHAAN/PARENT COMPANY
INFORMASI TAMBAHAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

ADDITIONAL INFORMATION
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)

Penyertaan pada Anak Perusahaan pada Laporan


Keuangan Induk Saja

Investment in Subsidiary at Parent Companys


Statement of Financial Position

Bank telah menerapkan PSAK 4 (Revisi 2009) yang


berlaku efektif sejak 1 Januari 2011, dimana atas
laporan keuangan induk perusahaan saja tersebut,
sebagai informasi tambahan atas laporan keuangan
konsolidasian, mencatat investasi pada entitas Anak
Perusahaan menggunakan metode harga perolehan.
Sebelumnya penyertaan di Anak Perusahaan
disajikan dengan metode ekuitas.

Bank effectively implement the SFAS 4 (Revised


2009) on 1 January 2011, whereas the financial
statements of the parent, as a supplementary
information to the consolidated financial statements,
book investment in Subsidiary using cost method.
Investment in Subsidiary was previously presented
using the equity method.

Reklasifikasi Akun

Reclassification of Accounts

Sejak tanggal 1 Januari 2012, Bank telah


merekasifikasi penyajian perangkat lunak dari aset
tetap dan aset lain-lain ke dalam aset tidak berwujud
untuk menghasilkan presentasi yang lebih tepat
sesuai sifat dari saldo yang dimaksud.

Effective since 1 January 2012, the Bank reclassified


the presentation of software from fixed assets and
other assets to intangible asset to provide proper
presentation according to the nature of the balances.

Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam


laporan keuangan 2011 telah direklasifikasi agar
sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun
2012.

For comparative purposes, certain accounts in 2011


financial statements have been reclassified to
conform to the presentation in the 2012 financial
statements.
2011

Sebelum
reklasifikasi/
Before
reclassification

Reklasifikasi/
Reclassification

Setelah
reklasifikasi/
After
reclassification

Statements of
financial position

Laporan posisi keuangan


Aset
Aset tidak berwujud
Aset tetap
Aset lain-lain

53,677
323,599
480,879

44,527
(12,182)
(32,345)

98,204
311,417
448,534

Laporan laba rugi


Keuntungan transaksi mata uang asing
Keuntungan dari perubahan nilai wajar
instrument keuangan

Assets
Intangible assets
Fixed assets
Other assets
Statement of income

103,322
323,101
-

(40,764)
(29)
40,764

62,558
323,072
40,764

Other income
Gain from changes in fair value
of financial instruments

1 Januari/January 2011
Sebelum
reklasifikasi/
Before
reclassification

Reklasifikasi/
Reclassification

Setelah
reklasifikasi/
After
reclassification

Statements of
financial position

Laporan posisi keuangan


Aset
Aset tidak berwujud
Aset tetap
Aset lain-lain

53,677
323,101
497,290

6,180
(29)
(6,151)

Lampiran - 6/9 - Schedule

59,857
323,072
491,139

Assets
Intangible assets
Fixed assets
Other assets

Halaman ini sengaja dikosongkan


This Page is left blank intentionally

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Laporan Keuangan Commonwealth Bank of Australia (Induk Perusahaan)


Financial Statement of Commonwealth Bank of Australia (Parent Company)
Berikut ini adalah informasi keuangan yang diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian Commonwealth Bank of Australia pada tanggal dan
untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (tidak di audit) dan 31 Desember 2011 (tidak diaudit), yang telah
diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Commonwealth Bank of Australia pada tanggal 13 Februari 2013. Periode pembukuan Bank
Commonwealth Australia dimulai dari 1 Juli sampai dengan 30 Juni yang mana berbeda dengan PT Bank Commonwealth yang dimulai dari 1
Januari sampai dengan 31 Desember.
Below is the financial information extracted from the Consolidated Financial Statements of Commonwealth Bank of Australia as at and for the six
months period ended 31 December 2012 (unaudited) and 31 December 2011 (unaudited), which were completed and authorised to be issued by
the Commonwealth Bank of Australia Directors on 13 February 2013. Accounting period of Commonwealth Bank of Australia is from 1 July to 30
June which is different with PT Bank Commonwealth which is from 1 January to 31 December.

COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA AND ITS SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED BALANCE SHEET
AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011
(in AU$ Millions)

Assets

31 Dec 12
(Unaudited) $M

31 Dec 11
(Unaudited) $M

Cash and liquid Assets

18,837

19,220

Receivable due from other financial institutions

9,650

8,428

Assets at fair value through income statement:

304

Trading

17,736

16,512

Insurance

14,136

14,410

Other

1,211

1,227

Derivative assets

36,838

37,191

Available-for-sale Investments

58,792

59,971

Loans, bills discounted and other receivables

534,645

513,108

Bank acceptances of customers

8,155

10,732

Property, plant and equipment

2,598

2,448

Investment in associates

2,029

1,863

Intangible assets

10,366

10,026

Deferred tax assets

840

1,471

Other assets

5,488

5,345

721,321

701,952

Assets held for sale

18

34

Total assets

721,339

701,986

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

(continuation from previous page)


COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA AND ITS SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED BALANCE SHEET
AS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011
(in AU$ Millions)

Liabilities

31 Dec 12
(Unaudited) $M

31 Dec 11
(Unaudited) $M

Deposits and other public borrowings

448,410

431,827

Payables due to other financial institutions

23,479

17,424

Liabilities at fair value through income statement

7,195

9,986

Derivative liabilities

37,203

38,212

Bank acceptances

8,155

10,732

Current tax liabilities

1,287

1,428

Deferred tax liabilities

395

394

Other provisions

1,223

1,255

Insurance policy liabilities

13,032

12,881

Debt issues

119,284

119,307

Managed fund units on issue

710

1,028

Bills payable and other liabilities

7,840

8,204

668,213

652,678

9,827

10,433

Loan capital
Total liabilities

678,040

663,111

Net assets

43,299

38,875

Shareholder's Equity
Share capital:
Ordinary share capital

26,126

24,651

Other equity instruments

939

939

Reserves

1,262

829

Retained profits

14,440

11,928

Shareholder's equity attributable

42,767

38,347

Non-controlling interests

532

528

Total Shareholders equity

43,299

38,875

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

305

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA AND ITS SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED INCOME STATEMENTS
FOR THE SIX MONTHS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011
(in AU$ Millions)
31 Dec 12
(Unaudited) $M

31 Dec 11
(Unaudited) $M

Interest income

17,780

19,472

Interest expense

(10,928)

(12,842)

Net interest income

6,852

6,630

Other banking income

2,120

2,079

Net banking operating income

8,972

8,709

Funds management income

1,030

981

Investment revenue/(expense)

550

(135)

Claims and policyholder liability (expense)/revenue

(540)

111

Net funds management operating income

1,040

957

Premiums from insurance contracts

1,157

1,006

Investment revenue

281

218

Claims and policyholder liability expense from insurance contracts

(811)

(602)

Net insurance operating income

627

622

Total net operating income before impairment and operating expenses

10,639

10,288

Impairment expense

(680)

(545)

Operating expense

(4,792)

(4,682)

Net profit before income tax

5,167

5,061

Corporate tax expense

(1,414)

(1,388)

Policyholder tax expense

(84)

(40)

Net profit after income tax

3,669

3,633

Non-controlling interests

(8)

(9)

Net profit attributable to Equity holders of the Bank

3,661

3,624

31 Dec 12

31 Dec 11

(Unaudited)

(Unaudited)
Cents per Share

Earnings per share:

306

Basic

228.6

230.8

Diluted

221.7

222.1

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
154
191
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
Corporate Social Responsibilty Financial Statement
Financial Statement

311
Corporate Data
Data Perusahaan

COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA AND ITS SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE SIX MONTHS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011
(in AU$ Millions)
31 Dec 12
(Unaudited) $M

31 Dec 11
(Unaudited) $M

3,669

3,633

Recognised in equity

(447)

710

Transferred to Income Statement

220

193

323

(410)

Net profit after income tax for the period


Other comprehensive income/(expense):
Items that may be reclassified subsequently to profit or loss:
Gains and losses on cash flow hedging instrument:

Gains and losses on available-for-sale investments:


Recognised in equity
Transferred to Income Statement on disposal
Foreign currency translation reserve

(36)

(53)

21

11

Income tax on items transferred directly to/from equity:


Foreign currency translation reserve

(1)

(8)

Available-for-sale investments revaluation reserve

(86)

135

Cash flow hedge reserve


Total of items that may be reclassified

68

(267)

62

311

Items that will not be reclassified to profit or loss:


Actuarial gain and losses from defined benefit superannuation plans net of tax

235

(420)

Revaluation of properties

Income tax of revaluation of properties

Total of items that will not be reclassified

235

(416)

Other comprehensive income/(expense) net of income tax

297

(105)

Total comprehensive income for the period

3,966

3,528

Total comprehensive income for the period is attributable to:


Equity holders of the Bank

3,958

3,519

Non-controlling interests

3,966

3,528

Total comprehensive income for the period

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

307

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA AND ITS SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE SIX MONTHS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Unaudited)
(in AU$ Millions)

As at 31 December 2011

Ordinary
share
capital
$M

Other
Equity
Instruments
$M

Reserve
$M

829

24,651

939

Net profit after income tax

Net other comprehensive income

640

Total comprehensive income for the period

640

Dividends paid on ordinary shares

Dividends paid on other equity instruments

531

41

(23)

16

61

Transactions with equity holders in their capacity as


equity holders:

Dividend reinvestment plan (net of issue costs)


Other equity movements
Share based payments
Purchase of treasury shares
Sale and vesting of treasury shares
Other changes

25,175

939

Net profit after income tax

Net other comprehensive income

62

Total comprehensive income for the period

62

Dividends paid on ordinary shares

Dividends paid on other equity instruments

929

(46)

(55)

77

(325)

26,126

939

As at 30 June 2012

1,571

Transactions with equity holders in their capacity as


equity holders:

Dividend reinvestment plan (net of issue costs)


Other equity movements
Share based payments
Purchase of treasury shares
Sale and vesting of treasury shares
Other changes
As at 31 December 2012

308

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

1,262

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Retained
profits
$M

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

Shareholders
equity
attributable
to equity
holders
of the bank
$M

Noncontrolling
interests
$M

Total
Shareholders
equity
$M

11,928

38,347

528

38,875

3,466

3,466

3,473

197

837

837

3,663

4,303

4,310

(2,166)

(2,166)

(2,166)

(15)

(15)

(15)

531

531

41

41

(23)

(23)

16

16

(54)

(4)

13,356

41,041

531

41,572

3,661

3,661

3,669

235

297

297

3,896

3,958

3,966

(3,137)

(3,137)

(3,137)

(14)

(14)

(14)

929

929

(46)

(46)

(55)

(55)

77

77

339
14,440

14

(7)

42,767

532

43,299

311
Corporate Data
Data Perusahaan

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

309

4
Profil Perusahaan
Company Profile

310

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

DATA PERUSAHAAN

70
Manajemen Resiko
Risk Management

311
Corporate Data
Data Perusahaan

CORPORATE DATA

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

311

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Daftar Produk dan Layanan


List of Products and Services

312

Produk dan Layanan 2012

Products and Services 2012

Produk Simpanan

Savings Products

CommSave
CommSave adalah rekening tabungan dalam mata
uang Rupiah bagi nasabah perorangan.

CommSave
CommSave is a Rupiah-denominated savings account
for individual customers.

CommCash
CommCash adalah rekening tabungan untuk nasabah
perorangan dalam mata uang asing (USD, AUD, SGD,
JPY, EUR, GBP, atau NZD)

CommCash
CommCash is a savings account for individual
customers in foreign currencies (USD, AUD, SGD, JPY,
EUR, GBP, or NZD).

CommWealth
CommWealth adalah rekening tabungan premium
dalam mata uang Rupiah bagi nasabah perorangan
yang menawarkan tingkat suku bunga lebih tinggi.

CommWealth
CommWealth is a Rupiah-denominated
premium
saving account that offers a higher interest rate than
other saving products

Tabungan Bunga Harian


Tabungan Bunga Harian adalah rekening tabungan
dalam mata uang Rupiah bagi nasabah perorangan,
dengan Program Point Reward.

Tabungan Bunga Harian


Tabungan Bunga Harian is a Rupiah-denominated
savings account with Point Reward Program.

AusStudent
AusStudent adalah rekening tabungan yang dirancang
khusus untuk membantu orangtua yang puteraputerinya sedang menempuh studi di Australia.

AusStudent
AusStudent is a savings account tailored to assist
parents with children studying in Australia.

CommPro
CommPro adalah rekening tabungan yang dirancang
khusus bagi pemilik bisnis, profesional, atau ekspatriat
yang sering melakukan transaksi perbankan dengan
rekanan bisnis di Australia dan Selandia Baru.

CommPro
CommPro is a savings account tailored to meet the
needs of business owners, professionals or expatriates
who carry out frequent banking transactions with
business partners in Australia and New Zealand.

Rekening Giro
Rekening Giro tersedia bagi nasabah perorangan
maupun perusahaan, yang tersedia dalam mata uang
IDR, SGD, AUD, NZD, USD, EUR, JPY dan GBP, untuk
kenyamanan transaksi sehari-hari.

Current Accounts
Current Accounts are available for individual and
corporate customers in various currencies: IDR,
SGD, AUD, NZD, USD, EUR, JPY and GBP, offering
convenience for daily transactions.

Deposito Berjangka
Deposito Berjangka tersedia bagi nasabah perorangan
dan perusahaan atau institusi dengan berbagai pilihan
mata uang (IDR, AUD, USD, SGD, EUR serta JPY) dan
bisa dimanfaatkan sebagai jaminan kredit.

Time Deposits
Time Deposit is available for individual and corporate or
institutional customers in a currency (IDR, AUD, USD,
SGD, EUR and JPY) and tenor options to suit your
needs (1, 3, 6 and 12 months) and can be used as
credit collateral.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Produk Pinjaman

Loan Products

Pinjaman Konsumen
Pinjaman Konsumen disediakan untuk memenuhi
kebutuhan nasabah akan pembiayaan konsumsi

Consumer Loans
Consumer loans are provided to meet customer needs
for consumer financing.

1. KPR (Kredit Pemilikan Rumah)


KPR adalah fasilitas pinjaman yang dapat
digunakan untuk membeli properti seperti
rumah, apartemen, rumah toko, rumah kantor,
dan tanah kosong yang kemudian digunakan
sebagai agunan untuk pinjaman itu sendiri.

1. KPR CommLoan
KPR CommLoan is a home loan facility with an
attractive lending rate for individuals seeking to
purchase residential property

2. KPR Multiguna
Multiguna adalah fasilitas pinjaman dimana
peminjam menggunakan pinjaman tersebut
untuk tujuan konsumtif seperti biaya pernikahan,
biaya sekolah, dll dengan properti sebagai
agunan.

2. CommLoan Home Refinancing


Kredit Multiguna is a credit facility for individual
customers who want to use their property
assets as loan collaterals.

3. KPM (Kredit Pemilikan Mobil)


KPM adalah fasilitas pinjaman dimana peminjam
dapat menggunakan pinjaman tersebut untuk
membeli kendaraan bermotor baru atau bekas
yang kemudian digunakan sebagai agunan.

3. KPM CommLoan
KPM CommLoan enables individual customers
to purchase a new car from the dealers or
showrooms appointed by Commonwealth Bank
Indonesia with flexible terms.

Kredit Usaha
Commonwealth Bank Indonesia menyediakan kredit
usaha untuk nasabah UKM dan Commercial Banking
guna mendukung arus kas perusahaan, selain juga
menyediakan modal kerja bagi pertumbuhan usaha
melalui struktur kredit yang atraktif dan fleksibel.

Business Loan Products


Commonwealth Bank Indonesia offers business loans
for SME & Commercial Banking customers to support
their cash flow, as well as to provide seed capital to
grow their businesses through an attractive and flexible
loan structure.

1. Overdraft
Fasilitas overdraft pada umumnya tersedia
sebagai bentuk pinjaman yang fleksibel untuk
memenuhi kebutuhan arus kas usaha yang
berfluktuasi.

1. Overdraft
An Overdraft facility is generally provided as
a form of flexible loan to fund a businesss
fluctuating cash flow needs.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

313

4
Profil Perusahaan
Company Profile

314

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

2. Demand Loan
Koran Demand Loan merupakan kontrak antara
nasabah (sebagai debitur) dan Bank di mana
sejumlah dana, baik dalam rupiah maupun mata
uang asing, dipinjamkan kepada debitur selama
maksimal satu tahun. Pinjaman tersebut dapat
digunakan sebagai modal kerja, investasi jangka
pendek atau sebagai Bridging Loan.
3. Term Loan
Term Loan merupakan kontrak antara nasabah
(sebagai debitur) dengan Bank, di mana Bank
meminjamkan dana, dalam rupiah atau mata
uang asing, untuk investasi jangka panjang.
Pinjaman dilunasi secara angsuran.

2. Demand Loan
A Demand Loan is a contract between a
customer (as borrower) with the bank where a
sum of money, either in local or foreign currency,
is lent to the borrower for a maximum of one
year. The loan may be used for working capital,
short-term investment or as a Bridging Loan.

Pinjaman Automotive Value Chain


Pinjaman Automotive Value Chain ditawarkan bagi
perusahaan Multi Finance untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan jangka pendek maupun jangka panjang
mereka.
Produk yang ditawarkan meliputi:
1. Joint Financing
2. Asset Buy at Par
3. Asset Buy at Discounted Rate

Automotive Value Chain Loans


Automotive Value Chain loans are provided to Multi
Finance Companies to meet the short term as well as
long term financing needs.
The products offered include:
1. Joint Financing
2. Asset Buy at Par
3. Asset Buy at Discounted Rate

Produk Investasi

Investment Products

Commonwealth Bank Indonesia menyediakan produkproduk investasi yang lengkap untuk membantu
nasabah mengelola dan mengembangkan aset mereka.

Commonwealth Bank Indonesia provides a complete


range of investment products to help our customers
preserve and grow their wealth.

CommInvest

CommInvest

A. Reksa Dana Konvensional


1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana yang menempatkan 100%
dananya pada instrument pasar uang, seperti
deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), atau
obligasi (surat utang yang diterbitkan dengan
masa jatuh tempo kurang dari setahun sejak
tanggal penerbitan.

A. Conventional Mutual Funds


1. Money Market Funds
A mutual fund that invests 100% of its funds
in money markets instruments, such as term
deposits, SBI (Indonesian Treasury Bills), or
short-term bonds (commercial papers issued by
companies or government) which have maturity
dates in less than one year.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

3. Term Loan
A Term Loan is a contract between a customer
(as borrower) with the bank, in which the bank
provides funds, in local or foreign currency,
for long-term investment. The loan is repaid in
instalments.

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Karakteristik:
Bertujuan untuk investasi jangka pendek
yang memberikan hasil yang stabil serta
menjaga modal / nilai awal investasi
Memiliki potensi keuntungan sedikit lebih
tinggi dari deposito
Bersifat likuid atau mudah dicairkan
Tidak ada biaya pembelian dan penjualan
Risiko relatif lebih kecil dibandingkan jenis
reksa dana lainnya

Characteristics:
Short-term investments that provide stable
returns and preservation of principal / initial
investment value.
Money Markets have slightly higher potential
return than time deposits.
Money Markets are liquid investments and
easily redeemed.
Free of subscription and redemption fee
The risk is relatively small compared to other
types of Mutual Funds

2. Reksa Dana Penghasilan Tetap


Reksa dana yang menempatkan minimum 80%
dari dananya pada instrumen obligasi.
Karakteristik
Cocok untuk tujuan investasi jangka
menengah
Potensi hasil investasi yang diharapkan lebih
tinggi dari deposito ataupun reksa dana
pasar uang
Beberapa reksa dana memiliki mekanisme
pembagian keuntungan berupa kas atau
tambahan unit penyertaan yang dibagikan
secara berkala

2. Fixed Income Funds



A type of mutual fund that invests a minimum of
80% of its funds in bonds.
Characteristics:
Suitable for medium-term investment
objectives
Fixed Income funds are likely to pay higher
returns than term deposits or money market
investments.
Some fixed income funds have a profit
sharing mechanism in the form of cash
payment or unit addition, distributed to
investors on a regular basis.

3. Reksa Dana Campuran


Reksa dana yang menempatkan dananya pada
instrumen pasar uang atau obligasi, atau saham
dengan komposisi yang fleksibel.
Karakteristik:
Cocok untuk tujuan investasi jangka
menengah sampai panjang
Potensi hasil investasi yang diharapkan lebih
tinggi dari reksa dana pendapatan tetap
Memiliki fleksibilitas dalam alokasi aset
sehingga memiliki keuntungan dalam setiap
kondisi pasar.

3. Balance Funds
A type of mutual fund that invests in a flexible
combination of money market, fixed income and
equities.
Characteristics:
Balanced Funds is suitable for medium to
long-term investment objectives
Balanced Funds are likely to pay higher
returns than fixed income investments.
Balanced Funds have the flexibility in asset
allocation to produce advantages in any
market condition.

4. Reksa Dana Saham


Reksa Dana yang menempatkan minimum 80%
dari dananya pada instrumen saham.
Karakteristik:
Cocok untuk tujuan investasi jangka panjang
Potensi pertumbuhan nilai investasi yang
paling tinggi, sejalan pertumbuhan pasar
saham.

4. Equity Funds
A type of mutual fund that invests
a minimum of 80% of its funds in stocks.
Characteristics:
Suitable for longterm investment objectives.
It has the highest investment growth
potential, in line with the growth of the stock
market.

5. Reksa Dana Terproteksi


Reksa dana yang menempatkan sebagian besar
dananya pada instrumen obligasi sedemikian
rupa dapat memberikan perlindungan atas nilai
awal investasi pada saat jatuh temponya.

5. Protected Funds
A type of mutual fund that invests primarily in
bonds in such a way that it provides protection
to the initial investment value at maturity.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

315

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

Karakteristik:
Perlindungan 100% pada nilai awal investasi,
jika dicairkan sesuai dengan jangka waktu
investasi yang ditentukan.
Memiliki potensi keuntungan sebesar tingkat
bunga portofolio obligasi.

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Characteristics:
Protected Funds provides 100% protection
to the initial investment value, if it is held for
the contractual term.
It has a potential return equal to the interest
yield of a bonds portfolio.

Produk Bancassurance

Bancassurance Products

Layanan Bancassurance dari Commonwealth Bank


Indonesia menyediakan beragam produk asuransi
yang tidak hanya memberikan perlindungan tetapi juga
sekaligus investasi untuk memenuhi kebutuhan jangka
panjang nasabah. Berbagai tipe produk asuransi dan
investasi yang tersedia antara lain:

Bancassurance services from Commonwealth Bank


Indonesia provide a wide range of insurance products.
These not only provide protection but also offer a form
of investment to meet customers long term needs. The
various types of insurance and investment products
available include:

A. Tradisional

A. Traditional

CommCare
CommCare
merupakan
produk
asuransi
Commonwealth Life yang menawarkan perlindungan
finansial keluarga apabila tertanggung utama
terdiagnosa penyakit kritis; juga menyediakan dana
manfaat medical check up

CommCare
CommCare is an insurance product that provides
financial security for families in the event a main
insured is diagnosed with critical illness, also provides
medical checkups benefits.

Life Privilege
Life Privilege merupakan produk asuransi dengan
perlindungan asuransi jiwa selama 10tahun dan
jaminan pengembalian premi 100% saat kontrak
usai.

Life Privilege
Life Privilege is an insurance product providing life
insurance protection for 10 years and 100% return of
premiums guaranteed at contract maturity.

B. Unit Link

316

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

B. Unit Link

CommLink
CommLink merupakan produk asuransi unit-linked
premi tunggal yang menggabungkan proteksi dengan
peluang investasi di reksa dana pilihan.

CommLink
CommLink is a unit-linked single-premium insurance
product that combines protection and opportunity to
invest in a preferred mutual funds.

CommLink Premier
CommLink Premier merupakan produk asuransi unitlinked yang menggabungkan investasi dan asuransi
jiwa dengan kemudahan pembayaran premi secara
berkala.

CommLink Premier
CommLink Premier is a unit-linked product that
combines investment and life insurance with the
easiness to pay premium regularly.

Select Invest Protector


Produk asuransi unit-linked premi tunggal dengan
solusi berinvestasi di pasar modal Indonesia dengan
potensi pertumbuhan yang attraktif dan dilakukan
dengan cara yang mudah, sekaligus merupakan solusi
bagi pengelolaan risiko jiwa.

Select Invest Protector


Select Invest Protector is a single premium unitlinked with investment solution in the Indonesian
market with an attractive growth potential. It is also a
solution for life risk management.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

Produk dan Layanan Treasury

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Treasury Products and Services

Commonwealth Bank Indonesia menawarkan beragam


produk Treasury yang lengkap dalam memenuhi
kebutuhan nasabah untuk melakukan transaksi valuta
asing, deposito, investasi pada Surat Utang Negara
(SUN).

Commonwealth Bank Indonesia offers a complete


range of Treasury products to meet customers
needs to initiate foreign exchange transactions,
deposits, government bonds (SUN).

Layanan Treasury yang ditawarkan oleh Commonwealth


Bank Indonesia meliputi:

Treasury services offered by Commonwealth Bank


Indonesia include:

1. Transaksi Valuta Asing


Today, Tomorrow, dan Spot
Transaksi jual beli valuta asing yang dilakukan
pada hari ini, menggunakan nilai tukar saat ini,
dengan masa penyerahan (delivery period)
tidak lebih dari dua hari kerja setelah tanggal
transaksi.

1. Foreign Exchange Transactions


Today, Tomorrow, and Spot
Sale and purchase of foreign exchange
transactions conducted on the day using the
exchange rate determined at that time, with
a delivery period no later than two working
days after the date of the transaction.

Forward
Transaksi jual beli valuta asing yang dilakukan
pada hari ini, menggunakan nilai tukar yang
ditentukan saat ini juga, akan tetapi memiliki
masa penyerahan (delivery period) di masa
yang akan datang (melebihi dua hari kerja).

Forward
Sale and purchase of foreign exchange
transactions conducted on the day, using the
exchange rate determined at that time, which
have delivery period longer than two working
days.

2. Deposito
Deposito On-Call
Deposito berjangka yang jangka waktunya
kurang dari 1 bulan.

2. Deposit
On-Call Deposits
Time deposits with tenors less than 1 month

Currency Linked Deposit


Merupakan produk deposito berjangka yang
menyediakan fleksibilitas untuk menukar dari
satu mata uang ke mata uang lain secara
gratis selama jangka waktu deposito tersebut.
Setelah konversi, deposito dengan mata uang
baru akan memiliki tanggal jatuh tempot baru,
sesuai jangka waktu deposito awal.

3. Surat Utang Negara


Layanan yang ditawarkan oleh Commonwealth Bank
Indonesia kepada nasabah dalam pembelian dan
penjualan surat utang Negara (SUN) melalui pasar
sekunder.

Currency Linked Deposits (CLD)


A time deposit product that provides flexibility
of switching from one currency to another
currency without fee during the life of the
deposit. Upon the currency conversion,
the new deposit would have new maturity
date which has the same time period with
the original deposit. Services offered by
the Commonwealth Bank Indonesia to our
customers to assist in purchasing SBI either
through auctions or through the secondary
market.
3. Government Bonds
Trade Finance Services
Services offered by the Commonwealth Bank
Indonesia to customers in the purchase and sale of
bonds (SUN) through the secondary market.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

317

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

Layanan Trade Finance


Perdagangan internasional menawarkan peluang
besar bagi perkembangan usaha nasabah, namun
bertransaksi dengan mitra usaha dari luar negeri
merupakan suatu tantangan tersendiri. Memahami
keadaan ini, kami menawarkan layanan Trade
Finance & Services untuk memenuhi kebutuhan
nasabah tersebut.

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Trade Finance Services


International trade offers customers a large
opportunity to grow their business, even though
doing business with an overseas trading partner can
also have its own challenges. Understanding this
situation, we offer Trade Finance & Services to meet
the needs of such customers.

Produk-produk yang kami tawarkan mencakup:


1. Documentary Credit
2. Documentary Collection (D/C)
3. Post Import Financing
4. Pre Shipment Financing
5. Post Shipment Financing
6. Trade Advance
7. Standby Letter of Credit (SBLC)

These product offerings include:


1. Documentary Credit
2. Documentary Collection (D/C)
3. Post Import Financing
4. Pre Shipment Financing
5. Post Shipment Financing
6. Trade Advance
7. Standby Letter of Credit (SBLC)

Garansi Bank
Jenis-jenis garansi bank:
1. Bid Bond
2. Performance Bond
3. Advance Payment Bond
4. Custom Bond
5. Shipping Guarantee

Bank Guarantees
Types of Bank Guarantee
1. Bid Bond
2. Performance Bond
3. Advance Payment Bond
4. Custom Bond
5. Shipping Guarantee

Import Tax Payment


318

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

Import Tax Payment

Fasilitas

Facilities

Internet Banking
Commonwealth Bank Indonesia menawarkan fasilitas
Internet Banking untuk nasabah perorangan maupun
perusahaan. Internet Banking memberikan akses yang
aman dan nyaman kepada nasabah dari manapun, 24
jam sehari 7 hari seminggu. Nasabah dapat melakukan
transaksi perbankan secara online, dengan kendali
penuh atas tingkat otorisasi yang berlapis serta batas
jumlah transaksi bagi nasabah perusahaan yang dapat
ditentukan sendiri. Fasilitas ini diminati oleh nasabah
peroangan maupun perusahaan, dengan jumlah yang
terus bertambah.

Internet Banking
Commonwealth Bank Indonesia offers our Internet
Banking facility to both individual and corporate
customers. Internet Banking provides customers with
highly secure and convenient access to their accounts
from anywhere, 24 hours a day, 7 days a week.
Customers can carry out the complete range of banking
transactions online, with authorization level controls
and transaction amount limits for corporate banking
customers set by the user. The facility has proved
popular with individual and corporate customers, with
the number of users increasing exponentially.

Mobile Banking
Memperkenalkan
fasilitas
Mobile
Banking
Commonwealth Bank Indonesia sebagai Mobile
Banking bagi nasabah perorangan yang pertama
di Indonesia dengan fitur investasi. Mobile Banking
memberikan keamanan dan kenyamanan bagi nasabah
untuk mengakses akun mereka melalui smartphone
(Blackberry dan Iphone), kapanpun di manapun.
Nasabah dapat melakukan berbagai macam transaksi
perbankan secara online.

Mobile Banking
Introducing Commonwealth Bank Indonesia Mobile
Banking facility as the first investment featured Mobile
Banking in Indonesia for individual customers. Mobile
Banking provides customers with highly secure and
convenient access to their accounts from their smart
phones (Blackberry and iPhone), anytime and anywhere.
Customers can carry out the complete range of banking
transactions online.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Layanan Payroll
pada tahun 2010 Commonwealth Bank Indonesia
memperkenalkan layanan pemrosesan pembayaran
gaji secara online bagi nasabah perusahaan melalui
fasilitas. Corporate Internet Banking Commonwealth
Bank Indonesia. Fasilitas yang dapat dilakukan sendiri
oleh nasabah ini nyaman, aman, efisien dari segi
biaya, dan sangat mudah digunakan. Nasabah hanya
perlu mengunggah file spreadsheet dengan rincian
lengkap data karyawan dan rekening mereka sebelum
mengotorisasi transaksi pembayaran gaji.

Payroll Service
In 2010, Commonwealth Bank Indonesia introduced
online processing of payroll for business customers
over the Banks Internet Banking facility. The selfservice facility is convenient, secure, cost-efficient and
very easy to use. The customer only needs to upload a
spreadsheet with the full details of employees and their
account details before authorizing the transaction.

Kartu ATM
Jaringan ATM Commonwealth Bank Indonesia
terhubung dengan lebih dari 40.000 mesin ATM,
termasuk di dalamnya jaringan PRIMA/BCA dan ATM
Bersama, dan jaringan ATM Commonwealth Bank
terbesar di Australia serta lebih dari 1 juta jaringan
MasterCard (Cirrus dan Maestro) di seluruh dunia.
Untuk transaksi seperti penarikan uang tunai, transfer
antar-bank dan cek saldo melalui jaringan PRIMA/BCA
dam ATM Bersama tidak dikenakan biaya.

ATM Card
Commonwealth Bank Indonesia ATMs are part of a
network of more than 40,000 machines that includes
those of the PRIMA/BCA and ATM Bersama networks,
the largest Commonwealth Bank Indonesia ATM
network in Australia, and over 1 millions of MasterCard
(Cirrus and Maestro) around the world. Transactions
such as cash withdrawal, inter-bank transfer and
account balance inquiry are all free of charge on PRIMA/
BCA and ATM Bersama networks.

Untuk kenyamanan nasabah, kartu ATM Commonwealth


Bank Indonesia dapat dipergunakan untuk membayar
tagihan dan membeli voucher isi ulang pulsa telepon
atau BLITZ Megaplex Card di ATM Commonwealth
Bank Indonesia.

For customer convenience, Commonwealth Bank


Indonesia ATM cards can be used to pay bills and buy
top up vouchers for pre-paid cell phone or cinema ticket

Karut ATM Commonwealth Bank Indonesia juga dapat


digunakan untuk transaksi belanja di lebih dari 100.000
merchants berlogo Debit Prima/BCA dan Maestro di
seluruh dunia.

Commonwealth Bank Indonesia ATM cards can also be


used free of all transaction charges to make purchases
at more than 100,000 merchants with either the Debit
PRIMA/BCA or Maestro logos around the world.

SMS Alert
SMS Alert merupakan layanan perbankan yang
menginformasikan transaksi perbankan tertentu kepada
nasabah melalui telepon genggam yang nomornya
telah terdaftar dalam sistem.

SMS ALERT
SMS Alert is a service that notifies customers of certain
banking transactions via mobile phone.

Commonwealth Bank Indonesia akan mengirimkan


pesan ke telepon genggam nasabah untuk setiap
transaksi debit maupun kredit yang terjadi pada
rekening nasabah, baik yang dilakukan melalui ATM,
Internet Banking, Mobile Banking maupun melalui
cabang dengan jumlah transaksi di atas Rp1 juta atau
nilai setaranya. Dengan layanan SMS Alert, nasabah
dapat memantau transaksi perbankan kapan dan di
manapun.

Commonwealth Bank Indonesia sends the customer a


real-time notification message about any transaction,
exceeding Rp1 million or its equivalent in the customers
account, made either through an ATM, Internet Banking,
Mobile Banking and branch. Thanks to SMS Alert a
customer can easily monitor banking transactions
anywhere and at all times.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

319

4
Profil Perusahaan
Company Profile

320

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Call Centre 5000 30


Commonwealth Bank menyediakan layanan
Call
Centre dengan jam pelayanan yang diperpanjang
untuk membantu nasabah. Semua panggilan dijawab
oleh operator terlatih. Selain informasi saldo rekening
dan mutasi transaksi, nasabah juga dapat menanyakan
informasi tentang produk, tingkat suku bunga, kurs
valuta asing dan banyak lagi. Di samping itu, nasabah
juga dapat mengaktifkan atau memblokir kartu ATM
atau akses ke Internet Banking.

Call Centre 5000 30


Commonwealth Bank Indonesia provides a call
centre for 24 hours a day, 7 days a week assistance
to the Banks and prospective customers. All calls are
answered by trained operators. In addition to account
balance and transaction inquiries, customers can also
seek product information, interest rate and exchange
rate updates and much more. They can block their ATM
card and Internet Banking access.

Safe Deposit Box


Safe Deposit Box adalah fasilitas penyimpanan
bagi nasabah untuk menyimpan barang maupun
dokumen berharga dengan sistem keamanan yang
telah dirancang secara khusus, yang memberikan
perlindungan maksimum terhadap barang berharga
dan dokumen dari bahaya kebakaran, pencurian dan
resiko kehilangan dengan sistem kemanan khusus
seperti penyediaan ruangan khusus, pengenalan sidik
jari, nomor PIN dan Kunci pengaman ganda.

Safe Deposit Box


With our distinctive and up to date security system,
our customers can store their valuable documents
and goods to safe deposit boxes that grant maximum
protection against fire, theft, and other losses. This
facility is well-equipped with a treasure room, fingerprints
identifications, Personal Identification Number (PIN)
combinations, and double safety locks.

Keunggulan Safe Deposit Box Commonwealth Bank


Indonesia:
Dilengkapi 2 jenis kunci pengaman, dimana
SDB dibuka dengan Master key dan Customer
key secara bersamaan, dimana 2 buah kunci
Master Key disimpan oleh Commonwealth Bank
Indonesia dan 2 buah kunci lainnya (Customer
Key) disimpan oleh nasabah.

Benefits of Safe Deposit Box at Commonwealth Bank


Indonesia:
Equipped with two safe locks, where the
customers safe deposit box is opened with a
master key and a customer key simultaneously.
Two master keys belong to Commonwealth Bank
Indonesia, and 2 customer keys belong to the
customer.

Untuk nasabah perorangan maupun institusi,


yang memiliki rekening di Commonwealth Bank
Indonesia.

Open to individuals and institutions that maintain


accounts at Commonwealth Bank Indonesia.

Jam layanan setiap hari kerja pk. 08.30 - 15.00


WIB dengan maksimum waktu kunjungan 15
menit (bersifat fleksibel).

Hours of operation are business days from 08.30


15.00, with a 15-minute maximum allowable time
per visit (flexible).

Selain itu barang tidak wajib diasuransikan


(sesuai kebutuhan nasabah) dan diperkenankan
menunjuk maksimal 2 orang kuasa pengguna
SDB.

Stored items do not need to be insured. Up to two


people other than the customer may be authorized
to open a safe deposit box.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Komposisi Kepemilikan Saham


Shareholders Composition

A. PT Bank Commonwealth
Bidang usaha: Perbankan

A. PT Bank Commonwealth
Business Lines: Banking

Susunan Pemegang Saham:

Shareholder Composition:

No.
1

Nama Pemegang Saham

Jumlah Lembar Saham

Commonwealth Bank of Australia

1,788,920

98,38

PT Giga Galaxy

8,850

0,49

PT Murni Galaxy

8,850

0,49

PT Samudera Anugrah Megah

4,425

0,24

PT Ramadewan Winoko

2,950

0,16

PT Prima Rukun Langgeng

2,655

0,15

PT Fincom Surya Putra

1,770

0,09

Total Saham

1,818,420

100

B.1 Commonwealth Bank of Australia


Bidang usaha: Perbankan & Keuangan

B.1 Commonwealth Bank of Australia


Business Lines: Banking & Finance

Susunan Pemegang Saham:

Shareholder Composition:

No.

Nama Pemegang Saham

Jumlah Saham

HSBC Costody Nominees (Australia) Limitied

224,434,908.00

14,10

JP Morgan Nominees Australia Limited

117,164,675.00

11,13

National Nominees Limited

135,819,906.00

8,53

Citicrop Nominees Pty Limited

66,627,637.00

4,19

Cogent Nominees Pty Limited

34,978,463.00

2,20

RBC Dexia Investor Services Australia Nominees Pty


Limited

19,789,298.00

1,24

AMP Life Limited

13,795,362.00

0,87

Australia Foundation Invesment Company Limited

8,527,900.00

0,54

UBS Wealth Management Australia Nominees Pty


Ltd

7,130,942.00

0,45

10

Bond Street Custodians Limited

5,308,173.00

0,33

11

Milton Corporation Limited

3,013,225.00

0,19

12

Queensland Invesment Corporation

2,998,879.00

0,19

13

Argo Invesment Limited

2,777,895.00

0,17

14

Navigator Australia Limited

2,647,807.00

0,17

15

Invia Custodian Pty Limited

2,486,397.00

0,16

16

Perpetual Trustee Co. Limited (Hunter)

2,387,645.00

0,15

17

Questor Financial Services Limited

2,200,705.00

0,14

18

UBS Nominees Pty Limited

2,144,941.00

0,13

19

Nulis Nominees (Australia) Limited

2,070,683.00

0,13

20

Pershing Australia Nominees Limited

2,000,616.00

0,13

Sub Total Saham yang dibayar penuh (Fully Paid Ordinary Shares)

781,306,057.00

45,13

Total Saham yang tercatat dan dapat diperjual belikan (Perpetual


Exhangeable Repurchaseable Listed Shares)

873,331,560.99

54,87

Total Saham yang dikeluarkan (Shares on Issue)

1,591,637,617.99

100,00

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

321

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Kantor Pusat dan Daftar Cabang


Head Office and List of Branches
Head Office

BANDUNG

Wisma Metropolitan 2
Lt Dasar Wisma Metropolitan 2
Jl. Jend Sudirman
Kav 29 - 31 Jakarta 12920
DKI Jakarta
Telp: (021) 5296 2888,
5296 3190 - 94
Fax: (021) 5296 2293

Bandung (KC)
Graha International Lt.2,
Jl. Asia Afrika No.129,
Bandung 40112
Jawa Barat
Telp: (022) 422 1808
Fax: (022) 422 1802

BALI
Denpasar (KC)
Jl. Teuku Umar No. 28
Bali
Telp: (0361) 237 077
Fax: (0361) 237 099
Gianyar Ubud (KCP)
Jl. Raya Andong 22-24,
Desa Peliatan
Bali
Telp: (0361) 972 009 (hunting)
Fax: (0361) 978 877
Badung (KK)
Kartika Plaza
Jl. Kartika Plaza No. 120 A-B
Kuta, Badung
Bali
Telp: (0361) 768 999
Fax: (0361) 766 695
Legian Melasti
Jl. Raya Legian No. 5 & 6
Kuta, Badung
Bali
Telp: (0361) 754 200
Fax: (0361) 753 600
BALIKPAPAN
Balikpapan (KC)
Jl. Jendral Sudirman No.343
A-B, Balikpapan 76114
Kalimantan Timur
Telp: (0542) 443 779
Fax: (0542) 746 250
BANDAR LAMPUNG
Lampung (KC)
Jl. R A Kartini No. 99 Blok GH
Tanjung Karang
Lampung
Telp: (0721) 255 689
Fax: (0721) 256 029

322

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

Buah Batu (KK)


Jl. Buah Batu No. 202
Bandung, Jawa Barat
Telp: (022) 730 9699
Fax: (022) 730 5397
Jend. Sudirman
Jl. Jendral Sudirman
No.91 D
Jawa Barat
Telp: (022) 422 0455/0544
Fax: (022) 422 0456
Sumber Sari
Jl. Soekarno Hatta No.130A
Bandung 40222
Jawa Barat
Telp: (022) 422 1823
Fax: (022) 600 4477
BATAM
Batam (KC)
Bumi Ayu Lestari,
Blok D No. 31-32,
Jl. Imam Bonjol,
Nagoya - Batam
Kepulauan Riau
Telp: (0778) 428 856
Fax: (0778) 428 857
BEKASI
Bekasi Barat KC)
Komplek Ruko Bekasi Mas
Blok C No. 6
Jl. Jend A Yani
Bekasi 17144
Jawa Barat
Telp: (021) 8895 0627
Fax: (021) 8896 4230
Cibubur
Komplek Ruko Citra Gran
R3/21
Jl. Alternatif Cibubur KM3
Jati karya - Jati Sampurna
Bekasi 17435
Jawa Barat
Telp: (021) 7919 4556
Fax: (021) 8430 5161

Cikarang
Ruko The Capitol Business
Park Blok 2L
Jl. Niaga Raya, Kota
Jababeka, Jawa Barat
Telp: (021) 8983 5707
Fax: (021) 8983 5708
BOGOR
Bogor (KC)
Gedung Puri Bengawan Lt 2
Jl. Raya Pajajaran No.5-7
Bogor, Jawa Barat
Telp: (0251) 839 2336
Fax: (0251) 839 2335
Cibinong (KK)
Jl. Raya Bogor KM 43
unit BRT 06/ RW 09
Kel. Pabuaran, Cibinong
Kab. Bogor, Jawa Barat
Telp: (021) 8791 4895
Fax: (021) 8791 4896
CIREBON
Cirebon (KC)
Jl. Siliwangi No. 117
Cirebon, Jawa Barat
Telp: (0231) 235 252 (Hunting)
Fax: (0231) 235 445
DEPOK
(KC) Depok
Ruko ITC Depok No. 3A
Jl. Margonda Raya No.56
Depok, Jawa Barat
Telp: (021) 7721 7595
Fax: (021) 7721 7596

Glodok 2
Kompleks Glodok Plaza
Blok F 43-44
Jl. Pinangsia Raya Jakarta
DKI Jakarta
Telp: (021) 659 8218 (Hunting)
Fax: (021) 659 8221
Jatinegara
Jl. Jatinegara Timur
No.68-70, Jakarta
DKI Jakarta
Telp: (021) 852 0875
Fax: (021) 852 0859
Kelapa Gading 1
Jl. Raya Boulevard Timur Blok
NC 1 / 61, Kelapa Gading,
Jakarta Utara 14250
DKI Jakarta
Telp: (021) 451 8899
Fax: (021) 451 8898
Sunter
Ruko Puri Mutiara Blok A
Kavling No. 85-86,
Jl. Sunter Agung, Jakarta
DKI Jakarta
Telp: (021) 6530 7895,
(021) 6531 0789
Fax: (021) 65310788
Citra Garden (KK)
Jl. Utan Jati
Komp. Rukan Citra Niaga
Blok A No. 39
Jakarta Barat
DKI Jakarta
Telp: (021) 2991 3533
Fax: (021) 5436 1095

JAKARTA

Puri Kembangan
Jl. Puri indah Raya I
No. 21, Jakarta Barat
DKI Jakarta
Phone: (021) 2991 3555
Fax: (021) 5835 5850

Wisma Metropolitan 2 (KC)


Lt. Dasar Wisma Metropolitan 2
Jl. Jend Sudirman
Kav 29 - 31 Jakarta 12920
DKI Jakarta
Telp: (021) 5296 2888,
5296 3190 - 94
Fax: (021) 5296 2293

Cempaka Mas
Jl. Letjen Suprapto,
Graha Cempaka Mas
Blok B No.5,
Cempaka Putih, Jakarta
DKI Jakarta
Telp: (021) 6385 2099
Fax: (021) 420 1110

PEMBANTU CBD Pluit (KC)


Kompleks Ruko CBD Pluit
Blok S/8,
Jl. Pluit Selatan Raya
Penjaringan , Jakarta Utara
DKI Jakarta
Telp: (021) 6667 2791
Fax: (021) 6667 2792

Cikini
Hotel Formula 1 - Cikini
Jl. Cikini Raya No.75
Jakarta
DKI Jakarta
Telp: (021) 6385 3233
Fax: (021) 314 5773

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Cinere
Kompleks Bona Indah
Plaza
Blok A2 No. D5
Jl. Karang Tengah Raya,
Cinere, Jakarta Selatan 12440
DKI Jakarta
Telp: (021) 794 2667
Fax: (021) 769 8003
Fatmawati
Jl. RS Fatmawati No. 108
RT 001 RW 04
Gandaria Selatan, Cilandak
Jakarta Selatan
DKI Jakarta
Telp: (021) 794 1722
Fax: (021) 769 3408
Gajah Mada
Jl. Gajah Mada No. 90 A
Jakarta Barat 11140
Telp: (021) 6385 2909
Fax: (021) 6385 297,
(021) 6385 2856
Jembatan 5
Jl. KH. Moch. Mansyur
No. 24-B
Tanah Sereal, Tambora
Jakarta Barat 11210
DKI Jakarta
Telp: (021) 6385 2298
Fax : (021) 6385 1699
Kebon Jeruk
Rukan Graha Mas
Blok C No. 1
Jl. Raya Perjuangan,
Jakarta Barat 11530
Telp: (021) 530 1515
Fax: (021) 530 0707
Kelapa Gading 2
Jl. Boulevard Barat Raya
Blok LC 7/39-40
Kelapa Gading, Jakarta 14250
DKI Jakarta
Telp: (021) 452 8811
Fax: (021) 452 8812
Kelapa Gading 3
Jl. Boulevard Raya
Blok LB-1/24 Kelapa Gading,
Jakarta Utara.
DKI Jakarta
Telp: (021) 452 4001
Fax: (021) 4584 0323
Kemang
Jl. Kemang Raya No. 6
Jakarta Selatan 12730
DKI Jakarta
Telp: (021) 2997 9688
Fax: (021) 7179 4620

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

Mangga Besar
Jl. Mangga Besar Raya
No. 85 C - Jakarta
DKI Jakarta
Telp: (021) 2993 5333
Fax: (021) 624 0240
Mangga Dua
Ruko Mal Mangga Dua
Lantai Dasar No. 12
Jl. Mangga Dua Raya
Jakarta Pusat 10730
Telp: (021) 6230 3722
Fax: (021) 6230 3723
Melawai
Jl. Melawai Raya
No. 110 B-C
Kebayoran Baru,
Jakarta 12160
DKI Jakarta
Telp: (021) 2997 9677
Fax: (021) 722 9964
Muara Karang
Jl. Pluit Karang Utara Raya
Blok H 1 Selatan No. 80 A
DKI Jakarta
Telp: (021) 2993 5355
Fax: (021) 662 4908
Pantai Indah Kapuk
Rukan Exclusive Mediterania
Blok B No.19
Kel. Kapuk Muara,
Kec. Penjaringan,
Jakarta Utara
DKI Jakarta
Telp: (021 ) 5694 8439
Fax: (021) 5694 6033
Pasar Baru
Jl. H. Samanhudi No.18E
Pasar Baru - Jakarta
DKI Jakarta
Telp: (021) 6386 3519
Fax: (021) 351 8028
Permata Hijau
Grand ITC Permata Hijau
Blok Saphire No. 9
Jakarta Selatan
DKI Jakarta
Telp: (021) 7918 4727
Fax: (021) 5366 4591
Pluit
Megamal Pluit,
Rukan MG No. 63 - 64,
Jl. Pluit Permai 14440
Jakarta Utara
Telp: (021) 2993 5388
Fax: (021) 6667 0333

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Pondok Indah
Pondok Indah, Plaza 5
Blok A No. 1,
Jl. Margaguna Raya
Jakarta Selatan 12310
DKI Jakarta
Telp: (021) 7278 6999
Fax: (021) 7278 6777

Wisma Kodel
Wisma Kodel, 1st floor.
Jl. HR Rasuna Said Kav B-4
Jakarta 12910
DKI Jakarta
Telp: (021) 2753 6522
Fax: (021) 527 7048

Pulo Gadung
Jl. Pemuda No. 130 C
Pulo Gadung, Jakarta Timur
DKI Jakarta
Telp: (021) 4788 5155
Fax: (021) 4788 5154

JAMBI

Puri Indah
Ruko Puri Tirta
Jl. Puri Kencana L6
No. 88 C-D
DKI Jakarta
Telp: (021) 5830 0222
Fax: (021) 5830 0099
Tanah Abang
Jl. KH Fachrudin
Komp. Ruko Tanah Abang
Bukit Blok C7
DKI Jakarta
Phone: (021) 3190 8005
Fax: (021) 3190 8035
Tanjung Duren
Jl. Tanjung Duren Raya
No. 42
DKI Jakarta
Telp: (021) 5835 8272,
(021) 5835 8271
Fax: (021) 5698 0442
Tebet
Gedung Gajah unit ABC,
lantai 1A
Jl. Dr. Saharjo Raya No. 111
Tebet Jakarta Selatan
DKI Jakarta
Telp: (021) 6385 1998
Fax: (021) 830 1951
Teluk Gong
Jl. Teluk Gong Raya No.15
Ruko Duta Indah Square
No. C 3, Jakarta Utara
DKI Jakarta
Telp: (021) 2993 5311
Fax: (021) 662 4512
ITC Roxy
Jl. K.H Hasyim Ashari Blok D-3
No. 6, Kel. Cideng,
Kec. Gambir, Jakarta Pusat
DKI Jakarta
Telp: (021) 6385 6292
Fax: (021) 6385 6291

Jambi (KC)
Jl. Hayam Wuruk No.162
C-D, Jelutung - Jambi
Telp: (0741) 755 3111
Fax: (0741) 755 4123
JOGJAKARTA
Jogjakarta (KC)
Jl. Teuku Cik Ditiro No. 15
DIY Jogjakarta
Telp: (0274) 554 578
Fax: (0274) 554 540
KEDIRI
Kediri (KC)
Jl. Hasanuddin
No. 1, Kediri
Jawa Timur
Telp: (0354) 696 789
Fax: (0354) 686 900
MAKASSAR
Makassar (KC)
Jl. Jenderal Sudirman No. 48
Sulawesi Selatan
Telp: (0411) 363 0730
Fax: (0411) 330 457
MALANG
Malang (KC)
Jl. Basuki Rachmat No. 81
Malang
Jawa Timur
Telp: (0341) 361 600
Fax: (0341) 361 607
MANADO
Manado (KC)
Kompleks Ruko Megamas
Blok F No. 24,
Jl. Boulevard Manado
Sulawesi Utara
Telp: (0431) 888 1234
Fax: (0431) 888 1191

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

323

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

MEDAN
Medan (KC)
Wisma Commonwealth
Jl. Palang Merah No. 110
Medan
Sumatera Utara
Telp: (061) 457 8588
Fax: (061) 457 8282
Asia (KK)
Jl. Asia No. 184-F,
Medan
Sumatera Utara
Telp: (061) 734 2575
Fax: (061) 734 2576
PADANG
Padang (KC)
Jl. Pemuda No. 37 A B,
Padang
Sumatera Barat
Phone: (0751) 890 400
Fax: (0751) 890 401
PALEMBANG
Palembang (KC)
Jl. Sudirman No. 153,
Palembang
Sumatera Selatan
Telp: (0711) 314 999
Fax: (0711) 314 808
PASURUAN
Pasuruan (KC)
Jl. Wachid Hasyim No. 142
Pasuruan
Jawa Timur
Telp: (0343) 426 511
Fax: (0343) 426 988
PEKANBARU
Pekanbaru (KC)
Jl. Jend Sudirman No. 26
Tangkerang Pekanbaru 28282,
Riau
Telp: (0761) 34 455
Fax: (0761) 38 840

324

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

SURABAYA

MATARAM
Mataram (KC)
Jl. Pejanggik Cakranegara Mataram
Komp. Ruko Sumber Selatan
Nusa Tenggara Barat
Telp: (0370) 645 800
Fax: (0370) 646 420

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

Moh Yamin Pekanbaru (KK)


Jl. M Yamin No. 28
Riau
Telp: (0761) 35 333
Fax: (0761) 34 333
PONTIANAK
Pontianak (KC)
Jl. Gajah Mada No. 152
Kalimantan Barat
Telp: (0561) 763 828
Fax: (0561) 763 882
PURWOKERTO
Purwokerto (KC)
Ruko Nusantara,
Jl. Sudirman No. 7
Purwokerto
Jawa Tengah
Telp: (0281) 631 650
Fax: (0281) 621 133
SAMARINDA

Surabaya (KC)
Jl. Bubutan No. 127-135
Surabaya, Jawa Timur
Telp: (031) 353 4123
Fax: (031) 353 2039
Kedungdoro (KCP)
Jl. Kedungdoro No. 92 A
Jawa Timur
Phone: (031) 293 0872,
(031) 600 2772
Fax: (031) 548 4385
Bukit Darmo/Surabaya
Barat
Jl. Bukit Darmo Golf
Office Park 2 B II/5
Surabaya, Jawa Timur
Telp: (031) 734 7935
Fax: (031) 734 0445
Darmo
Jl. Raya Darmo No. 84
Surabaya, Jawa Timur
Telp: (031) 293 0874
Fax: (031) 561 9275

Samarinda (KC)
Jl. Pangeran Dipenogoro
No. 61 - 62
Kalimantan Timur
Telp: (0541) 206 206
Fax: (0541) 206 232

Jemursari
Kompleks Ruko Jemur Raya
A 1-2
Jl. Jemursari Surabaya
Jawa Timur
Telp: (031) 293 0870
Fax: (031) 849 7074

SEMARANG

Mall Galaxy
Kompleks Mal Galaxy
A19 20
Jl. Dharmahusada Indah Timur
No. 37 Surabaya
Jawa Timur
Telp: (031) 293 0879
Fax: (031) 593 7260

Semarang (KC)
Jl. Gajah Mada No. 112A,
Semarang
Jawa Tengah
Telp: (024) 354 1106
Fax: (024) 354 5832
(KK) Semarang
Jl. Setiabudi No. 84C
Semarang
Jawa Tengah
Telp: (024) 746 0680
Fax: (024) 746 0797
SOLO
Solo (KC)
Jl. Slamet Riyadi No.137 - 139,
Solo
Jawa Tengah
Telp: (0271) 666 956
Fax : (0271) 666 923

Manyar
Jl. Manyar Kertoarjo No. 15
Surabaya, Jawa Timur
Telp: (031) 293 0875 hunting
Fax: (031) 594 6679
Mayjen.Sungkono
Jl. Mayjend Sungkono
No. 121B, Surabaya
Jawa Timur
Telp: (031) 293 0876
Fax: 031 562 1511
Ngagel
Komp. Manyar Megah Indah
Plaza Blok A 1-2
Jl. Ngagel Jaya Selatan
Surabaya
Jawa Timur
Telp: (031) 293 0877
Fax: (031) 504 3250

Pasar Atum
Stand BB-1&2 Lt3 Psr Atum
Mall, Sby Eks
Jl. Coklat Surabaya
Jawa Timur
Telp: (031) 354 5858
Fax: (031) 354 5855
Plaza BRI
Plaza BRI GF,
Jl. Jendral Basuki Rahmat
No. 122
Surabaya
Jawa Timur
Telp: (031) 293 0878,
(031) 6000 2778
Fax: (031) 545 2707
HR. Muhamad (KK)
Ruko Golden Palace
Blok A 11&15,
Jl. HR. Muhamad
Jawa Timur
Telp: (031) 734 6848
Fax: (031) 734 7880
TANGERANG
Karawaci (KCP)
Ruko Pinangsia Blok A-5
Lippo Karawaci Tangerang
15810
Telp. (021) 5576 1618
Fax. (021) 5576 1613
Bintaro (KK)
Ruko Sentra Menteng Blok
MN No. 46
Bintaro Sektor 7, Banten
Phone: (021) 794 1907
Fax: (021) 745 7146
BSD
Ruko ITC BSD
Blok R32 -R33.
Jl. Pahlawan Seribu.
Desa Lengkong Wetan,
kecamatan Serpong,
Tangerang. Banten
Telp: (021) 5316 2081
Fax: (021) 5316 2082
Tangerang
Jl. Daan Mogot No. 32A-C
Tangerang
Banten
Telp: (021) 5576 4105
Fax: (021 ) 552 1047

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Pejabat Executive
List of Executives

Liliawati Gunawan
Executive Vice President, Chief of Global Market
Liliawati menyelesaikan studi S1 Insinyur Sipil di Universitas
Parahyangan, Bandung pada tahun 1989. Kemudian, beliau
melanjutkan studinya di Oregon State University, Corvallis,
Oregon, Amerika Serikat di mana beliau meraih MBA pada
1991 dalam bidang Banking and Finance. Sambil belajar beliau
menyelesaikan sebuah studi tentang masalah-masalah yang
menimpa institusi-institusi simpan pinjam di Amerika Serikat
pada tahun 1980-an.
Sesudah lulus, Liliawati bekerja di Standard Chartered Bank
pada 1991 sebagai analis ALCO. Pada tahun 1993 beliau
pindah ke treasury dealing sebagai Treasury Dealer. Di treasury
dealing room ini, dari 1993 sampai 1997, Liliawati menjabat
beberapa posisi, dari money market, fx sampai forward dan
spot dealer.
Pada tahun 1997, Liliawati bergabung di Commonwealth Bank
sebagai Head of Treasury, posisi yang dijabatnya sampai akhir
2005; kemudian beliau menjabat sebagai Deputy CFO dari
tahun 2005 sampai tahun 2010. Setelah itu menjabat sebagai
Head of Wealth Management sampai dengan May 2012. Beliau
lalu diangkat sebagai Executive Vice President, Chief of Global
Market Commonwealth Bank.

Liliawati completed a Bachelors degree in Civil Engineering


at Parahyangan University, Bandung in 1989. From there she
continued her studies at Oregon State University, Corvallis,
Oregon, USA where she completed her MBA degree in 1991,
majoring in Banking and Finance, and while studying there
completed a study into the widespread problems of Savings
and Loans institutions in the USA during the 1980s.
Following her graduation, Liliawati worked at Standard
Chartered Bank in 1993 as an analyst for ALCO. Then, in 1993
she moved into treasury dealing as Treasury Dealer. From 1993
to 1997 Liliawati held various positions in the treasury dealing
room, from money market, fx, to forward and spot dealer.
In 1997, Liliawati joined Commonwealth Bank as the Banks
Head of Treasury, a position she held until the end of 2005;
she was appointed as Deputy CFO in 2005 and served in
that position until 2010. After that she was appointed as
Head of Wealth Management until May 2012. She was then
appointed as Executive Vice President, Chief of Global Market
Commonwealth Bank until now.

Anwar Zaenudin
Executive Vice President, Head of Retail Banking & Services
Karir perbankannya dimulai pada tahun 1999, saat beliau
menjabat sebagai Branch Manager di Bank Bali lalu pindah ke
Bank Universal untuk menempati posisi yang sama.

His banking career began in 1999, when he served as Branch


Manager in Bank Bali then moved to Bank Universal for the
same position.

Anwar Zaenudin telah bekerja di Commonwealth Bank sejak


tahun 2002. Beliau pertama kali bergabung sebagai Branch
Manager dan kemudian mengembangkan karirnya dengan
menduduki beberapa jabatan manajerial seperti Head of
Business Acquisition pada tahun 2007, Head of Branch
Banking pada tahun 2009, dan Acting of Retail Banking &
Services untuk beberapa saat pada tahun 2010. Saat ini beliau
menjabat sebagai Executive Vice President, Head of Retail
Banking & Services.

Anwar Zaenudin has worked in Commonwealth Bank since


2002. He started out as a Branch Manager and advanced
his career through various appointments in managerial levels
such as Head of Business Acquisition in 2007, Head of Branch
Banking in 2009, and Acting Chief of Retail Banking & Services
for short period of time in 2010. He is currently holds position
as Executive Vice President, Head of Retail Banking & Services.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

325

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Rian Eriana Kaslan


Executive Vice President, Head of Marketing and Product Management
Rian Eriana Kaslan memulai karirnya sebagai Sales Assistant
di sebuah perusahaan manajemen investasi, Mellon Asset
Management. Setahun kemudian beliau dipromosikan sebagai
Marketing Communication Specialist and Client Service
Manager setahun kemudian hingga tahun 2006.

Rian Eriana Kaslan started her career as Sales Assistant in an


investment management company, Mellon Asset Management.
A year later she was promoted as Marketing Communication
Specialist and as Client Service Manager a year after until 2006.

Beliau bergabung dengan Commonwealth Bank dan


menempati posisi Onshore Product Unit Head di Jakarta pada
tahun 2006 dan diangkat sebagai Head of Wealth Management
pada tahun 2008. Saat ini beliau menjabat sebagai Executive
Vice President, Head of Marketing and Product Management.

She moved to Commonwealth Bank to fill the position of


Onshore Product Unit Head in Jakarta in 2006 and promoted
as Head of Wealth Management in 2008. She is currently holds
position as Executive Vice President, Head of Marketing and
Product Management.

Widjojo
Senior Vice President, Head of Small Medium Enterprise

326

Widjojo bergabung dengan PT Bank Inter Pacific pada tahun


1995, pada mulanya bekerja sebagai Management Trainee,
selanjutnya yang bersangkutan bergabung dengan PT Bank
Ficonesia sebagai Account Officer Corporate Banking pada
tahun 2003 sampai dengan tahun 2005.

Widjojo joined PT Bank Inter Pacific in 1995, initially working as


Management Trainee, after that he joined PT Bank Ficonesia as
Account Officer Corporate Banking in 2003 until 2005.

Di tahun yang sama, beliau pindah ke PT Bank Chinatrust


Indonesia dengan posisi Assistant Manager, Relationship
Manager Jakarta.

In the same year, he moved to PT Bank Chinatrust Indonesia as


Assistant Manager, Relationship Manager in Jakarta.

Pada tahun 2006 beliau bergabung dengan PT Bank


Commonwealth sebagai Team Leader SME/Commercial
banking dan saat ini ia menjabat sebagai Senior Vice President,
Head of Small Medium Enterprise.

In 2006 he joined PT Bank Commonwealth as Team Leader


SME/Commercial banking and Currently he holds position as
Senior Vice President, Head of Small Medium Enterprise.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

R. Indrajana Sofiandi
Senior Vice President, Head of Regulatory Affairs
R. Indrajana Sofiandi memulai karir perbankannya sejak tahun
1994 saat bergabung dengan Citibank cabang Bandung
sebagai Corporate Banking Operations Staff sampai dengan
tahun 2000 dan seterusnya menjadi Official Assistant
Marketing. Pada tahun 2002 beliau pindah ke Citibank Jakarta
sebagai Corporate Banking Documentation Assistant Manager
sebelum pindah ke Standard Chartered Bank sebagai Credit
Risk Documentation Manager pada tahun 2005 dan diangkat
sebagai AML and Compliance Manager pada tahun 2006.

R. Indrajana Sofiandi began his banking career in 1994 when


he joined Citibank at Bandung branch as Corporate Banking
Operations Staff until 2000 followed by a position as Official
Assistant Marketing. He was promoted in 2002 as Corporate
Banking Documentation Assistant Manager at Jakarta branch,
a position he held for 2.5 years before he moved to Standard
Chartered Bank for position as Credit Risk Documentation
Manager in 2005 and promoted as AML and Compliance
Manager in 2006.

Beliau kemudian membangun karirnya di beberapa bank


seperti HSBC Indonesia sebagai Vice President of AML and
Compliance selama dua tahun, PT Bank Barclays Indonesia
sebagai Vice President of Head of Training and Monitoring
pada tahun 2009 dan Head of Compliance Regulatory Affairs
pada tahun 2010. Pada pertengahan 2011, beliau menjabat
sebagai Head of Regulatory Affairs di PT Megasari Makmur.

He continued to build his career in several banks such as HSBC


Indonesia as Vice President of AML and Compliance for two
years, PT Bank Bardays Indonesia as Vice President of Head
of Training and Monitoring in 2009 and Head of Compliance
Regulatory Affairs in 2010. In the middle of 2011, he had his
first non-banking experience when he joined PT Megasari
Makmur as Head of Regional.

Pada akhir tahun 2011, beliau memutuskan kembali ke dunia


perbankan dengan bergabung di Commonwealth Bank
sebagai Senior Vice President, Head of Compliance. Saat ini
Beliau menempati jabatan Head of Regulatory Affairs.

At the end 2011, he decided to go back in banking by


joining Commonwealth Bank as Senior Vice President, Head
of Compliance. Currently he holds the position Head of
Regulatory Affairs.

Joanna Deborah Rembeth


Senior Vice President, Head of Consumer Loan
Joanna Deborah Rembeth mengawali karirnya di bidang
perbankan pada tahun 1992 sebagai OPP Trainee di Bank
Bali, Jakarta. Ia kemudian memperdalam karirnya dengan
pengalaman di berbagai posisi, antara lain sebagai Assistant
Manager, Developer Relation Supervisor di Bank Bali; Assistant
Vice President, Division Head, Distributions & Acquisition
Mortgage di Permata Bank; dan Senior Manager, Consumer
Banking di Bank Danamon. Sebelum kemudian bergabung
dengan Commonwealth Bank, jabatan terakhirnya adalah
Senior Manager, Product Management, Consumer Loan di
Bank Mandiri.

Joanna Deborah Rembeth started her banking career in 1992


as OPP Trainee at Bank Bali, Jakarta. She further developed
her career, having served in various positions such as Assistant
Manager, Developer Relation Supervisor and Assistant Vice
President, Division Head, Distributions & Acquisition Mortgage
at Bank Permata, and Senior Manager, Consumer Banking at
Bank Danamon. Prior to joining Commonwealth Bank, her last
position was Senior Manager, Product Management, Consumer
Loan at Bank Mandiri.

Ia bergabung dengan Commonwealth Bank pada bulan Mei


2004 sebagai Senior Vice President, Head of Consumer Loan.
Pada bulan Januari 2007, ia dipromosikan sebagai Senior
Vice President, Head of Consumer Loan dan sampai saat ini
menjabat pada posisi tersebut.

She joined Commonwealth Bank on May 2004 as Senior Vice


President, Head of Consumer Loan. On January 2007, she was
promoted as Senior Vice President, Head of Consumer Loan
until today.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

327

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Chairdiana
Senior Vice President, Head of Operations Control
Chairdiana memulai karirnya di BII/Commonwealth Bank
sebagai Accounting Officer pada tahun 1997. Diangkat sebagai
Operation Supervisor pada tahun 2002, Assistant Manager
Service Processing Unit pada tahun 2003 dan akhirnya
menduduki posisi Manager Service Processing Unit pada tahun
2004. Beliau sempat pindah ke Citibank Private Banking pada
tahun 2005 menduduki posisi Manager Business Administration
dan ABN Amro pada tahun 2005 sebagai Manager Wealth
Management Operation.

Chairdiana began her career in BII/Commonwealth Bank as


Accounting Officer in 1997. She was appointed as Operation
Supervisor in 2002, Assistant Manager Service Processing Unit
in 2003 and finally Manager Service Processing Unit in 2004.
She then moved to Citibank Private Banking in 2005 for the
position of Manager Business Administration and ABN Amro in
2005 as Manager Wealth Management Operation.

Beliau bergabung kembali dengan Commonwealth Bank pada


tahun 2006 sebagai Internal Control Manager dan diangkat
sebagai Head of Internal Control pada tahun 2008. Saat ini ia
menjabat sebagai Senior Vice President, Head of Operations
Control.

She moved back to Commonwealth Bank In 2006 as Internal


Control Manager and promoted as Head of Internal Control
in 2008. Currently he holds position as Senior Vice President,
Head of Operations Control.

Andrew Doyle
Chief of Financial Officer

328

Andrew Doyle menjabat sebagai Chief of Financial Officer


sejak bulan Juni 2010 pada saat ia bergabung bersama
Commonwealth Bank.

Andrew Doyle has served as Chief of Financial Officer since


June 2010 when he joined Commonwealth Bank.

Ia mengawali karir di bidang keuangan pada tahun 1989


pada saat ia bergabung dengan Arthur Anderson, Sydney
sebagai Auditor. Ia kemudian berkesempatan memupuk
pengalaman kerja berskala dunia selama menjabat sebagai
Associate Director, London & Sydney di PWC/IBM Consulting
sejak Agustus 1994 sampai dengan Agustus 2003. Sebelum
kemudian mendapat tugas di Commonwealth Bank, sejak
Agustus 2003 sampai dengan Mei 2010 ia menjabat sebagai
General Manager Finance di Commonwealth Bank of Australia,
induk perusahaan Commonwealth Bank. Saat ini beliau
menjabat sebagai Chief of Financial Officer.

He started his career in finance in 1989 when he joined Arthur


Anderson, Sydney as Auditor. He also gained worldwide
business experiences during his tenure as Associate Director,
London & Sydney at PWC then IBM Consulting from August
1994 to August 2003. Prior to joining Commonwealth Bank, his
last position was General Manager Finance at Commonwealth
Bank of Australia, a position he held from August 2003 to May
2010. Currently he holds the position of Chief of Financial
Officer.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Johmar Gazo
Chief Technology Officer
Pada tahun 1995 Johmar Gazo memulai karir di bidang Teknologi
Informasi di IBM (ISSC), Australia dimana ia bekerja sebagai
Software Engineer. Dua tahun kemudian ia pindah bekerja
di Andersen Consulting/Accenture dan menjabat sebagai
Consultant Senior Manager. Ia memperoleh pengalaman
di bidang IT perbankan pada tahun 2004 sampai dengan
2010 pada saat ia menjabat sebagai Executive Manager, dan
kemudian sebagai General Manager IT di Commonwealth
Bank of Australia di Sydney.

In 1995 Johmar Gazo started his career in Information


Technology at IBM (ISSC), Australia where he served as
Software Engineer. Two years later he moved to Andersen
Consulting/Accenture and served as Consultant Senior
Manager. He gained experience on IT in banking industry when,
from 2004 to 2010, he served as Executive Manager and then
General Manager IT at Commonwealth Bank of Australia in
Sydney.

Pada bulan Oktober 2010, ia dipromosikan sebagai Chief


Technology Officer di Commonwealth Bank hingga saat ini.

In October 2010, he was promoted to the position of Chief


Technology Officer of Commonwealth Bank Indonesia where
he has been serving until today.

Bagus Harimawan
Senior Vice President, Head of HR Operations, Compensations Benefits and Employee Relations
Bagus Harimawan mengawali karirnya pada tahun 1998
di sebuah perusahaan non-perbankan, PT Tanindo Subur
Prima, sebagai General Administration Staff. Selanjutnya, ia
membangun karir di bidang Sumber Daya Manusia setelah
pada tahun 1999 ia pindah bekerja di PT Phillip Morris Indonesia
sebagai Staf pada Departemen HR Compensation and Benefit.
Dua tahun kemudian, ia melanjutkan karir sebagai HR Client
Advisor pada Exxon Mobil Oil Indonesia, Inc. sampai dengan
tahun 2006.
Karir di sektor perbankan dimulainya pada tahun 2006, pada
saat ia bergabung dengan Citibank N.A dan menjabat sebagai
HR Outsourcing Management Head. Setelah itu, pada tahun
2007 ia pindah bekerja di HSBC Indonesia sebagai Vice
President, HR Business Partner, dan pada tahun 2010 ia pindah
bekerja di Standard Chartered Bank dengan posisi sebagai HR
Business Partner for Consumer Banking.

Bagus Harimawan began his career in a non-banking company


as General Administration Staff at PT Tanindo Subur Prima
in 1998. Subsequently, he further developed his career in
Human Resources when, in 1999, he moved to PT Phillip
Morris Indonesia and worked in HR Compensation and Benefit
Department. Two years later, he moved to served as HR Client
Advisor at Exxon Mobil Oil Indonesia, Inc. until 2006.
His banking career began in 2006, when he joined Citibank
N.A and served as HR Outsourcing Management Head. From
there, in 2007 he moved to HSBC Indonesia as Vice President,
HR Business Partner and in 2010 moved again to Standard
Chartered Bank with position as HR Business Partner for
Consumer Banking.

Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan


November 2010 dan menjabat sebagai Senior Vice President,
Head of HR Operations, Compensation & Benefit and Employee
Relations sampai dengan saat ini.

He joined Commonwealth Bank in November 2010 and


served as Senior Vice President, Head of HR Operations,
Compensation & Benefit and Employee Relations until today.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

329

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Albert Suhandinata
Executive Vice President, Head of Operation
Albert Suhandinata memulai karir di sektor perbankan pada
tahun 2003 sebagai Management Associate di Citibank NA,
Jakarta dan selanjutnya meniti karir menjadi Head of Dispute
Resolution and Reconcilement Unit, Head of Assets and
Liability Operations dan memegang jabatan terakhir di Citibank
NA sebagai Head of Branch Services Region 2 sampai dengan
tahun 2009. Ia kemudian pindah bekerja di ANZ Panin sebagai
Head of Operations, Jakarta sebelum kemudian pindah ke PT
Bank Barclays Indonesia sebagai Head of Retail Operations,
Jakarta pada pertengahan tahun 2009. Sebelum bergabung
bersama Commonwealth Bank, posisi terakhir yang dijabatnya
di Bank Barclays Indonesia adalah Head of Core Operations
sampai dengan tahun 2011.

Albert Suhandinata started his banking career in 2003 as


Management Associate at Citibank NA, Jakarta and climbed
the corporate ladder to became Head of Dispute Resolution and
Reconcilement Unit, Head of Assets and Liability Operations
and last position at Citibank NA as Head of Branch Services
Region 2 until 2009. He then moved to ANZ Panin as Head of
Operations, Jakarta before moved again to PT Bank Barclays
Indonesia as Head of Retail Operations, Jakarta in 2009. Prior to
joining Commonwealth Bank, his last position at Bank Barclays
Indonesia was Head of Core Operations until 2011.

Ia bergabung dengan Commonwealth Bank pada bulan Mei


2011 dan menjabat sebagai Executive Vice President, Head of
Operation sampai dengan saat ini.

He joined Commonwealth Bank in May 2011 and has served as


Executive Vice President, Head of Operation until today.

Widodo Suryadi
Executive Vice President, Head of Wholesale Banking

330

Widodo Suryadi memulai karir di bidang keuangan pada


tahun 1997 sebagai Senior Tax Consultant di Arthur Andersen
(Prasetio Utomo Consultant). Pada tahun yang sama, ia
berpindah karir ke sektor perbankan dengan bergabung
bersama Citibank N.A, sebagai Executive Vice President, Team
Leader. Enam tahun kemudian, pada tahun 2003 ia berpindah
kerja di Bank Rabobank International Indonesia sebagai Vice
President, Head of Relationship Management. Pada tahun
2007 ia berpindah kerja di Bank DBS Indonesia sebagai
Vice President, Head of IBG 3 Origination sampai dengan
bulan Maret 2011, sebelum ia kemudian bergabung bersama
Commonwealth Bank.

Widodo Suryadi started his career in finance in 1997 as Senior


Tax Consultant at Arthur Andersen (Prasetio Utomo Consultant).
In that same year, he moved to banking industry by joining
Citibank N.A, as Executive Vice President, Team Leader. After
six years, he moved again in 2003 to serve in Bank Rabobank
International Indonesia as Vice President, Head of Relationship
Management. In 2007 he moved to Bank DBS Indonesia to
serve as Vice President, Head of IBG 3 Origination until March
2011, prior to joining Commonwealth Bank.

Pada saat ia bergabung dengan Commonwealth Bank di bulan


April 2011, pada awalnya ia menjabat sebagai Chief of Business
& Commercial Banking, dan kemudian pada bulan September
tahun yang sama, ia dipromosikan menjadi Executive Vice
President, Head of Wholesale Banking sampai dengan saat ini.

He joined Commonwealth Bank in April 2011, first as Chief


of Business & Commercial Banking and then was promoted
in September of that same year to become Executive Vice
President, Head of Wholesale Banking until today.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Sariani Sadikun
Executive Vice President, Head of Credit (Chief Risk Officer Ad Interim)
Sariani Sadikun memulai karirnya di The Chase Manhattan
Bank sebagai Management Trainee pada tahun 1989. Beliau
lalu diangkat sebagai Assistant Manager dan Assistant
Treasurer pada tahun 1990 selama tiga tahun sebelum
diangkat sebagai Assistant Vice President, Corporate Banking
pada tahun 1993. Beliau lalu pindah ke JP Morgan Chase pada
tahun 1998 untuk posisi Vice President, Corporate Banking dan
Senior Vice President Head of Credit Risk di PT Rabobank
International Indonesia pada tahun 2002 hingga 2011. Saat ini
menjabat sebagai Head of Credit Commonwealth Bank.

Sariani Sadikun began her career in The Chase Manhattan


Bank as Management Trainee in 1989. She was then appointed
as Assistant Manager and Assistant Treasurer in 1990 for three
years before she was promoted as Assistant Vice President,
Corporate Banking in 1993. She moved to JPMorgan Chase in
1998 for a position of Vice president, Corporate Banking and
Senior Vice President - Head of Credit Risk at PT Rabobank
International Indonesia from 2002 to 2011. She is currently
holds position as Head of Credit in Commonwealth Bank.

Reza HM. Soemadipradja


Chief Audit Executive
Karir Reza HM. Soemadipradja di bidang audit keuangan
berawal pada tahun 1997 pada saat ia mulai bekerja di Kantor
Akuntan Publik Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young) dan
menjabat sebagai Senior Auditor sampai dengan tahun 2001.
Kemudian ia beralih ke sektor perbankan pada tahun 2001
dengan berpindah kerja ke Citibank N.A. dan selama hampir 10
tahun menjabat sebagai Senior Vice President, Kepala Satuan
Kerja Audit Internal.

Reza HM. Soemadipradjas career in financial audit started


in 1997 when he joined Sarwoko & Sandjaja (Ernst & Young)
Accounting Firm and served as Senior Auditor until 2001. He
entered banking industry when he joined Citibank N.A. and
served for almost 10 years as Senior Vice President, Head of
Internal Audit Taskforce Department.

Pada bulan Juli 2011, ia bergabung bersama Commonwealth


Bank, awalnya sebagai Head of Internal Audit, dan kemudian
pada bulan September tahun 2011 juga ia dipromosikan
menjadi Chief Audit Executive dan menjabat sampai saat ini.

In July 2011, he joined Commonwealth Bank shortly as Head


of Internal Audit, before he was promoted to Chief Audit
Executive in September of that same year and currently holds
that position.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

331

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Ari Shinta Rukmi


Senior Vice President, Head of Learning & Talent Development
Karir Ari Shinta Rukmi di sektor perbankan diawali pada tahun
1992 pada saat ia bekerja sebagai Assistant Manager di
Citibank Card Center. Kemudian ia melanjutkan karirnya di BNI
Card Center sebagai Senior Manager, Centralized CS Manager
sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2001; dan kemudian
berpindah kerja sebagai Assistant Vice President, Customer
Relationship Management Head di Bank Danamon sampai
dengan tahun 2005. Selanjutnya ia berkarir selama hampir
enam tahun di HSBC Indonesia, awalnya sebagai Assistant
Vice President, Retail Asset Branch Services dan kemudian
dipromosikan sebagai Vice President, Inbound Contact Center
sampai dengan bulan Maret 2011.

Ari Shinta Rukmis career in the banking industry started in


1992 as Assistant Manager at Citibank Card Center. She further
developed her career at BNI Card Center as Senior Manager,
Centralized CS Manager from 1997 to 2001 and moved to Bank
Danamon as Assistant Vice President, Customer Relationship
Management Head and stayed until 2005. She then spent
almost 6 years at HSBC Indonesia, first as Assistant Vice
President, Retail Asset Branch Services and later promoted as
Vice President, Inbound Contact Center until March 2011.

Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan April


2011 sebagai Senior Vice President, Head of Learning & Talent
Development, hingga saat ini.

She joined Commonwealth Bank in April 2011 as Senior Vice


President, Head of Learning & Talent Development, until today.

Dwi Kisniarti
Senior Vice President, Head of Wealth Management Services

332

Dwi Kisniarti memulai karir di bidang perbankan pada tahun


1989 sebagai Customer Service di LippoBank Jakarta. Pada
tahun 1990, ia bergabung bersama Citibank N.A, sebagai
Investment Consultant. Enam belas tahun kemudian, pada
tahun 2006 ia berpindah kerja di PT Bank Commonwealth
sebagai Branch Manager. Pada tahun 2008 ia berpindah kerja
di The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
sebagai Vice President, Jakarta Region 1 sampai dengan bulan
April 2009, sebelum ia kemudian bergabung kembali bersama
Commonwealth Bank.

Dwi Kisniarti started his career in banking industry in 1989 as


Customer Service at LippoBank Jakarta. In 1990, she joined
Citibank N.A, as Invesment Consultant. After sixteen years, she
moved in 2006 to serve in PT Bank Commonwealth as Branch
Manager. In 2008 she moved to The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation to serve as Vice President, Jakarta Region
1 until April 2009, prior to joining Commonwealth Bank.

Pada saat ia bergabung dengan Commonwealth Bank di bulan


April 2009, pada awalnya ia menjabat sebagai Area Manager,
dan kemudian pada tahun 2011 beliau dipromosikan sebagai
Region Head. Di bulan Oktober tahun 2012 ia dipromosikan
menjadi Senior Vice President, Head of Wealth Management
Services sampai dengan saat ini.

She joined Commonwealth Bank in April 2009, first as Area


Manager, and then was promoted in 2011 to become Region
Head. In October 2012 she was promoted as Senior Vice
President, Head of Wealth Management Services until today

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

R A Noerindah
Senior Vice President, Head of Legal
R A Noerindah memulai karirnya di Kantor Notaris Ny. Suhardjo
Hadi, SH sebagai Assistant Notaris pada tahun 1987. Beliau
lalu pindah sebagai ParaLegal pada tahun 1988 selama dua
tahun di SatGas Hukum DPRD Klaten (Sugino Law Firm). Beliau
lalu pindah ke PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1990
untuk posisi Head of Legal di Jogjakarta dan Coordinator Legal
Lending Center di Jakarta tahun 1995. Setelah itu ia menempati
posisi Legal Manager di PT Sinar Mas Multiartha,Tbk di tahun
1995, PT Sinar Mas Multifinance di tahun yang sama sampai
dengan tahun 2000, dan PT Harumdana Sekuritas di tahun
2001 dengan jabatan yang sama. Saat ini menjabat sebagai
Head of Legal Commonwealth Bank.

R A Noerindah began her career in Ny. Suhardjo Hadi, SH


Notary Office as Notary Assistant in 1987. She was moved as
Para Legal in 1988 for two years in DPRD Klaten Law Task
Force (Sugino Law Firm). She moved to PT Bank Danamon
Indonesia in 1990 for a position of Head of Legal in Jogjakarta
and Coordinator Legal Lending Center in Jakarta in 1995.
After that, she take the Legal Manager position at PT Sinar
Mas Multiartha,Tbk in 1995, PT Sinar Mas Multifinance in the
same year and PT Harumdana Sekuritas in 2001 with the same
position. She is currently holds position as Head of Legal in
Commonwealth Bank.

Reinard Yohanes Seno Setiaji


Senior Vice President, Head of Compliance Monitoring and Training
Karir Reinard Yohanes Seno Setiaji di bidang Perbankan
berawal pada tahun 1998 pada saat ia mulai bekerja di PT
Bank Rabobank Internasional Indonesia dengan posisi terakhir
menjabat sebagai Head of Regulatory Affair, PT Bank OCBC
Indonesia pada tahun 2010 sebagai Compliance Officer, dan
terakhir Deutsche Bank Jakarta sebagai Senior Compliance
Officer.

Reinard Yohanes Seno Setiajis career in Banking industry


started in 1998 when he joined PT Bank Rabobank International
Indonesia and served as Head of Regulatory Affair. In 2010, he
worked at PT Bank OCBC Indonesia as Compliance Officer
and Deutsche Bank Jakarta as Senior Compliance Officer.

Pada bulan Juli 2012, ia bergabung bersama Commonwealth


Bank menjadi Head of Compliance Monitoring and Training.

In July 2012, he joined Commonwealth Bank as Head of


Compliance Monitoring and Training

Paul Setiawan Hasjim


Chief of Operations & Information Technology
Paul Setiawan Hasjim menyelesaikan pendidikan di Sekolah
Tinggi Informatika & Komputer, Jakarta pada tahun 1986 dan
memperoleh gelar MBA dari RMIT University, Business Faculty,
School of Management, Melbourne, Australia pada tahun 2002.

Paul Setiawan Hasjim concluded his studies at Sekolah Tinggi


Informatika & Komputer, Jakarta in 1986 and achieved Masters
degree from RMIT University, Business Faculty, School of
Management, Melbourne, Australia in 2002.

Ia memulai karir di sektor perbankan sejak tahun 1983 pada


saat ia bergabung di Bank Niaga (sekarang PT Bank CIMB
Niaga Tbk.) dan meniti tangga karir selama lebih dari 25 tahun
hingga jabatan terakhir sebagai Operations & IT Director.

He started his banking career in 1983 when he joined Bank


Niaga (now PT Bank CIMB Niaga Tbk.) and continued his
career path for more than 25 years until his last position as
Operations & IT Director at PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Pada bulan Desember 2012, ia bergabung bersama


Commonwealth Bank Indonesia dan sampai saat ini menjabat
sebagai Chief of Operations & Information Technology

In December 2012, he joined Commonwealth Bank Indonesia


and until now serves as Chief of Operations & Information
Technology.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

333

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Lina Susanto Widjaja


Senior Manager, Branch Manager
Lina Susanto Widjaja menjabat sebagai Accounting Staff di
PT Bank Bali pada tahun 1993 dengan posisi terakhir adalah
Koordinator UKI Kredit & Operasional di tahun 2002. ia lalu
pindah ke Bank Permata dari tahun 2002 sampai dengan
tahun 2005 dengan jabatan terakhir Branch Operation and
Support Officer.

Lina Susanto Widjaja was an Accounting Staff in PT Bank


Bali in 1993 with the last position as UKI Credit & Operational
Coordinator in 2002. She moves to Bank Permata in 2002 until
2005 with last position Branch Operation and Support Officer.

Pada tahun yang sama beliau lalu bergabung dengan


Commonwealth Bank, dimana beliau membangun karirnya
dari posisi Treasury Client Relationship, Relation Manager
pada tahun 2008, Deputy Branch Manager pada tahun 2009,
Branch Manager Cash Office pada tahun 2010 dan akhirnya
Senior Manager, Branch Manager sejak tahun 2011 hingga
sekarang.

In the same year, she joined Commonwealth Bank where


she developed her career from Treasury Client Relationship,
Relationship Manager in 2008, Deputy Branch Manager in
2009, Branch Manager Cash Office in 2010 and Senior
Manager, Branch Manager in 2011 until today

Iwan Setiawan Oetomo


Senior Manager, Branch Manager

Iwan Setiawan Oetomo memulai karirnya sebagai Marketing


Officer di The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
pada tahun 2000 sampai dengan 2007 dengan posisi terakhir
sebagai Sales Manager. Beliau lalu pindah ke Bank Danamon
sebagai Investment Champion di Semarang pada tahun 2007
selama tiga tahun dan pindah ke Bank Mayapada sebagai
Branch Manager selama setahun berikutnya. Pada tahun
2011, beliau bergabung dengan PT Bank Commonwealth.

Iwan Setiawan Oetomo started his career as Marketing Officer


in The Hongkong and Shanghai Banking Corporation in 2000
until 2007 with last position as Sales Manager. He then moved
to Bank Danamon as Investment Champion in 2007 for three
years and moved to Bank Mayapada as Branch Manager for
another year. In 2011, He joined PT Bank Commonwealth.

Saat ini beliau menjabat sebagai Senior Manager, Branch


Manager Commonwealth Bank untuk cabang Semarang.

Currently he holds position as Senior Manager, Branch


Manager of Commonwealth Bank at Semarang branch.

Lisan
Assistant Vice President, Branch Manager

334

Lisan awalnya bekerja sebagai sekretaris di perusahaan


bukan bank, PT Mekar Agung Tirtalestari dan PT KescoTeguh
Prakarsa pada tahun 1993 dan 1995 sebelum akhirnya
bekecimpung di industri perbankan sebagai Personal Finance
Consultant di Standard Chartered Bank, cabang Medan.
Beliau lalu diangkat sebagai Relationship Manager Priority
Banking pada tahun 2003.
Lisan bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun
2005 sebagai Deputy Bank Manager, cabang Medan.

Lisan was a secretary for non-banking company, PT Mekar


Agung Tirtalestari and PT Kesco Teguh Prakarsa in 1993
and 1995 before she started her career in banking industry
as Personal Finance Consultant in Standard Chartered Bank,
Medan branch. She was appointed as Relationship Manager Priority Banking in 2003.
She joined Commonwealth Bank in 2005 as Deputy Bank
Manager, Medan branch.

Saat ini ia menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch


Manager di cabang Medan.

Currently she is holds position as Assistant Vice President,


Branch Manager at Medan branch.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Hartono
Assistant Vice President, Branch Manager
Hartono membangun karir di sektor perbankan selama hampir
10 tahun di BCA. Ia mulai pada tahun 2002 sebagai Credit
Analyst di Kantor Cabang Pekanbaru, dan kemudian meniti
karir sebagai Account Officer, Senior Account Officer sampai
dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager, Pekanbaru
pada tahun 2011.

Hartono has built his banking career for almost 10 years in BCA.
He started in 2002 as Credit Analyst in Pekanbaru Branch, and
climbed the corporate ladder to Account Officer, to Senior
Account Officer to Branch Manager until 2011.

Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan


Februari 2011 dan sampai saat ini menjabat sebagai Assistant
Vice President, Branch Manager.

He joined Commonwealth Bank in February 2011 and has


since served as Assistant Vice President, Branch Manager of
Commonwealth Bank.

Rosi Sintiawati
Assistant Vice President, Branch Manager
Rosi Sintiawati memulai karir di sektor perbankan sebagai
Kepala Cabang Pembantu di Bank Danamon pada tahun
1995 dan menjabat sampai dengan tahun 2000. Ia kemudian
berpindah kerja sebagai Account Officer Kantor Cabang
Samarinda di Bank Ekonomi Raharja pada tahun 2001 sampai
dengan 2004. Pada tahun 2004 itu juga, ia berpindah kerja ke
Bank Panin sebagai Business Banking Manager.

Rosi Sintiawati started her career in banking sector as Head


of Sub-branch Office at Bank Danamon in 1995 and held that
position until 2000. She then moved to Bank Ekonomi Rahardja
as Account Officer at Samarinda Branch Office from 2001 until
2004. Also in 2004, she moved to Bank Panin as Business
Banking Manager.

Pada bulan November 2007, ia bergabung bersama


Commonwealth Bank dan sampai saat ini menjabat sebagai
Assistant Vice President, Branch Manager.

In November 2007, she joined Commonwealth Bank Indonesia


and up until now serves as Assistant Vice President, Branch
Manager.

Joshua C. Thio
Assistant Vice President, Branch Manager

Joshua C. Thio memulai karirnya sebagai staf akuntansi di


PT Gunung Meranti pada tahun 1995 dan kemudian mulai
membangun karir di sektor perbankan pada tahun 1996
pada saat ia bergabung di Bank Danamon sebagai Staf pada
kantor Kepala Cabang Pembantu, Pasar Baru, Banjarmasin.
Selanjutnya selama tujuh tahun di Bank Danamon, ia menjabat
berbagai posisi, mulai dari Operations Head, Banjarmasin,
kemudian menjadi Credit Reviewer, Banjarmasin dan
Balikpapan, dan dipromosikan menjadi Senior Credit Officer,
dengan jabatan terakhir di Bank Danamon sebagai Regional
Consumer Credit Manager, Balikpapan. Pada tahun 2006 ia
berpindah kerja ke Bank Agroniaga sebagai Kepala Cabang,
Balikpapan. Setahun kemudian, ia berpindah lagi ke Bank Mega
di mana ia menjabat sebagai Deputy Branch Manager Credit,
Banjarmasin sampai dengan tahun 2009.

Joshua C. Thio commenced his career as an accounting staff


in PT Gunung Meranti in 1995 and then began his banking
career in 1996 when he moved to Bank Danamon as Staff
to the Head of Sub-branch Pasar Baru, Banjarmasin. For the
next seven years at Bank Danamon, he held several positions
from Operations Head, Banjarmasin, to Credit Reviewer,
Banjarmasin and Balikpapan, to Senior Credit Officer, with last
position as Regional Consumer Credit Manager, Balikpapan.
He then moved to Bank Agroniaga in 2006 and served as
Branch Manager, Balikpapan. A year later, he moved again
to Bank Mega where he served as Deputy Branch Manager
Credit, Banjarmasin until 2009.

Ia bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2009


dan sampai saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President,
Branch Manager.

He joined Commonwealth Bank in 2009 and currently serves


as Assistant Vice President, Branch Manager.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

335

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Suwarni
Assistant Vice President, Branch Manager
Suwarni mengawali karir di sektor perbankan pada tahun 1990 di
Bank Bali sebagai staf pada unit loan processing, dan tidak lama
kemudian ia dipromosikan sebagai Loan Processing Head, dan
kemudian dipromosikan lagi sebagai Loan Administration Head,
Samarinda. Ia diangkat sebagai Business Officer pada tahun 1998,
dan setahun kemudian meningkat menjadi Customer Relation
Officer. Pada tahun 2001, ia dipromosikan sebagai Business
Manager dan kemudian sebagai Customer Relation Manager. Ia
pindah bergabung bersama Bank Mega sebagai Kepala Cabang
Pembantu, Palembang pada tahun 2003 dan pada tahun 2006
ia melanjutkan karirnya di Bank NISP sebagai Kepala Cabang,
Palembang.

Suwarnis banking career began in 1990 at Bank Bali when


she started as staff in the loan processing unit and before
long was promoted as Loan Processing Head, and then
Loan Administration Head, Samarinda. She was appointed as
Business Officer in 1998, and a year later as Customer Relation
Officer. In 2001, she was promoted as Business Manager and
then as Customer Relation Manager. She moved to Bank Mega
as Head of Sub-branch, Palembang in 2003 and in 2006 she
moved again to Bank NISP as Branch Manager, Palembang.

Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada tahun 2008


dan pada saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President,
Branch Manager.

She joined Commonwealth Bank in 2008 and currently serves


as Assistant Vice President, Branch Manager

Sesilia Sri Sumiati Sumito


Assistant Vice President, Branch Manager
Sesilia Sri Sumiati Sumito berpengalaman 11 tahun sejak 1996
di Bank Danamon di mana beliau menduduki posisi dari RM.
Beliau lalu pindah ke DBS Bank pada tahun 2007 selama satu
tahun sebagai TRM. ia kemudian bergabung dengan Bank
Mayapada dengan posisi Branch Manager.

Sesilia Sri Sumiati Sumito had 11-year experience from 1996 in


Bank Danamon where she filled RM position. She was moved
to DBS bank in 2007 for one year as TRM. She joined Bank
Mayapada for Branch Manager position.

Bergabung dengan Commonwealth Bank pada bulan Juni


tahun 2012 sebagai Assistant Vice President, Branch Manager
Makassar hingga sekarang.

She joined Commonwealth Bank in June 2012 as Assistant


Vice-President, Branch Manager Makassar until today

Vonny Kamdari
Assistant Vice President, Branch Manager

336

Vonny Kamdari bekerja sebagai Staff The Hongkong and


Shanghai Banking Corporation pada tahun 1997 sampai
dengan 2008 dengan posisi Assistant Manager Branch Sales
& Operations dan Senior Relationship Manager. Karirnya di
Commonwealth Bank dimulai pada tahun 2008 saat pertama
bergabung sebagai Branch Manager untuk cabang Surabaya
Barat.

Vonny Kamdari worked as Staff The Hongkong and Shanghai


Banking Corporation from 1997 until 2008 with position
Assistant Manager Branch Sales & Operations dan Senior
Relationship Manager. Her career in Commonwealth Bank
started in 2008 when she first joined as Branch Manager at
West Surabaya branch.

Pada bulan Agustus tahun 2012, beliau diangkat sebagai


Assistant Vice President, Branch Manager sejak tahun 2009.

In August 2012, she was appointed as Assistant Vice President,


Branch Manager since 2009.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Dharma Sentiko
Senior Manager,, Branch Manager
Dharma Sentiko memulai karir di sektor perbankan pada tahun
1990 sebagai Credit Analyst di BCA. Setahun kemudian, ia
pindah bergabung bersama Bank Summa sebagai Account
Officer. Pada tahun 1992 ia bergabung bersama Bank
Internasional Indonesia di mana selama 18 tahun ia berkarya
dan menjabat berbagai posisi dan memupuk berbagai
pengalaman berharga selama menjabat sebagai Account
Officer, Kepala Kantor Cabang Pembantu, Kepala Kantor
Cabang, Area Credit Manager dan Area Business Manager
sampai dengan tahun 2010.

Dharma Sentiko commenced his banking career in 1990 as


Credit Analyst at BCA. A year later, he moved to Bank Summa
as Account Officer. In 1992 he moved again and spent the
next 18 years as banker at Bank Internasional Indonesia where
he held several managerial positions and gained valuable
experiences from his positions as Account Officer, Head
of Sub-branch Office, Head of Branch Office, Area Credit
Manager and Area Business Manager until 2010.

Pada tahun 2011, ia bergabung bersama Commonwealth


Bank dan pada saat ini menjabat sebagai Senior Manager,
Branch Manager.

In 2011, he joined Commonwealth Bank and currently serves


as Senior Manager, Branch Manager.

Ratna Hartaty Chainur


Vice President, Branch Manager
Ratna Hartaty memulai karirnya sebagai Quality Assurance
Engineer di PT Omedata Electronics, Bandung pada tahun 1997
dan bekerja dengan posisi yang sama di PT JIT Electronics,
Cikarang pada tahun 1999. Beliau lalu pindah ke Balikpapan
dan bekerja di PT Maskot Harapan Sugeng (ABN AMRO Bank)
sebagai Greeter pada tahun 2001. Beliau kemudian diangkat
sebagai Relationship Officer pada tahun 2001 dan Relationship
Manager Coordinator di tahun yang sama hingga tahun 2005.

Ratna Hartaty began her career as Quality Assurance Engineer


in PT Omedata Electronics, Bandung in 1997 and worked for
the same position in 1999 in PT JIT Electronics, Cikarang. She
moved to Balikpapan and joined PT Maskot Harapan Sugeng
(ABN AMRO Bank) as Greeter in 2001. She was promoted
as Relationship Officer in 2001 and Relationship Manager
Coordinator for on the same year until 2005.

Beliau bergabung dengan Commonwealth Bank sejak tahun


2005 sebagai Deputy Branch Manager dan sekarang menjabat
sebagai Vice President, Branch Manager di cabang Balikpapan.

She joined Commonwealth Bank since 2005 as Deputy Branch


Manager and currently holds position as Vice President,
Branch Manager at Balikpapan branch.

Liliana Kusuma
Assistant Vice President, Branch Manager
Karir perbankan Liliana Kusuma berawal pada tahun 1991,
pada saat ia bergabung bersama Bank Bali dan menjabat
di departemen Sumber Daya Manusia. Selanjutnya selama
11 tahun ke depan, ia menjabat berbagai posisi di Bank Bali
dan mendapatkan pengalaman berharga dari posisi yang
dijabatnya, mulai dari Account Officer, Team Leader Treasury
Manager dan akhirnya, Kepala Cabang. Pada tahun 2002, ia
pindah bergabung ke Permata Bank sebagai Kepala Perbankan
Konsumer. Pada akhir tahun 2004, ia pindah lagi bergabung
dengan Standard Chartered Bank dan menjabat sebagai
Kepala Cabang, Solo dan kemudian sebagai Area Sales
Support Manager sampai dengan tahun 2008. Selanjutnya,
pada tahun 2008, ia berganti karir ke industri asuransi dengan
bergabung bersama Equity Life Indonesia, dan menjabat
sebagai Chief Financial Planner selama dua tahun sebelum
bergabung bersama Commonwealth Bank.

Liliana Kusumas banking career began in 1991, when she


joined Bank Bali and served in HR Department. For the next
11 years, she held several positions and gained valuable
experiences from the various positions, from Account Officer,
Team Leader Treasury Manager and subsequently, Branch
Manager at Bank Bali. In 2002, she moved to Permata Bank
as Head of Consumer Banking. In late 2004, she moved again
to Standard Chartered Bank and served as Branch Manager,
Solo and then as Area Sales Support Manager until 2008.
From there, she moved to an insurance company, Equity Life
Indonesia, and served as Chief Financial Planner for two years
prior to joining Commonwealth Bank.

Pada bulan January 2010, ia memutuskan untuk kembali ke


sektor perbankan dengan bergabung bersama Commonwealth
Bank. Saat ini ia menjabat sebagai Assistant Vice President,
Branch Manager di cabang Solo.

In 2010, she moved back to banking industry and joined


Commonwealth Bank. Currently she serves as Assistant Vice
President, Branch Manager at Solo branch.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

337

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Laiwarti Suhono
Assistant Vice President, Branch Manager
Laiwarti Suhono mengawali karir di sektor perbankan pada
tahun 1997 saat ia bergabung dengan Bank Danamon
sebagai Customer Relation Officer. Ia menempati beberapa
posisi manajer di Bank Danamon sebelum ia pindah ke Adira
Quantum Finance, anak perusahaan Bank Danamon, dan
posisi terakhir menjabat sebagai Business Manager di cabang
Pontianak sebelum bergabung dengan Commonwealth Bank.

Laiwarti Suhono started her banking career in 1997 at Bank


Danamon where she served as Customer Relation Officer. She
has held several managerial positions in Bank Danamon before
she moved to Adira Quantum Finance, a subsidiary of Bank
Danamon, with last position as Business Manager of Pontianak
Branch before joining Commonwealth Bank.

Saat ini ia menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch


Manager di cabang Pontianak

Currently she holds position as Assistant Vice President, Branch


Manager at Pontianak Branch.

Harjono Angkawijaya
Assistant Vice President, Branch Manager
Sebelum bergabung dengan Commonwealth Bank, Harjono
Angkawijaya bekerja sebagai Marketing di Bank BCA, Denpasar
pada tahun 1996. Beliau pindah ke Bank UOB Indonesia di
tahun 2000 sebagai Account Officer. ia melanjutkan perjalanan
karirnya ke Standard Chartered Bank di tahun 2005 sebagai
Relationship Manager.

Prior to joining with Commonwealth Bank, Harjono Angkawijaya


worked as Marketing in Bank BCA, Denpasar in 1996. He
moved to Bank UOB Indonesia in 2000 as an Account Officer.
He continues his career journey to Standard Chartered Bank in
2005 as Relationship Manager.

Beliau pindah ke Commonwealth Bank pada tahun 2008


hingga akhirnya diangkat sebagai Assistant Vice President,
Branch Manager hingga sekarang.

He moved to Commonwealth Bank in 2008 finally promoted as


Assistant Vice President, Branch Manager until today.

Ie Sioe
Assistant Vice President, Branch Manager

338

Ie Sioe memulai karir perbankannya pada tahun 1996 sebagai


Marketing Officer di Bank Lippo, Solo dan lalu diangkat
sebagai Head of Marketing pada tahun 1997. Beliau lalu
pindah ke cabang Yogyakarta pada tahun 2004 sebagai Cash
Office Head dan Sub Branch Manager pada tahun 2008 di
Bank Panin, Yogyakarta. Bergabung dengan Commonwealth
Bank pada tahun yang sama sebagai Deputy Branch Manager,
cabang Yogyakarta.

Ie Sioe began her banking career in 1996 as Marketing Officer


in Bank Lippo, Solo and then appointed as Head of Marketing
in 1997. She then moved to Yogyakarta in 2004 as Cash
Office Head and Sub Branch Manager in 2008 in Bank Panin,
Yogyakarta. She joined Commonwealth Bank on the same year
as Deputy Branch Manager, Yogyakarta branch.

Saat ini ia menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch


Manager.

Currently she holds position as Assistant Vice President, Branch


Manager.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Thedu
Vice President, Branch Manager
Thedu memulai karir di sektor perbankan pada tahun 2003
sebagai Deputy Sales Manager di Standard Chartered Bank.
Pada tahun 2004, ia bergabung bersama Commonwealth
Bank dan menjabat sebagai Relationship Manager selama
kurun waktu dua tahun. Setelah itu, pada tahun 2006 ia pindah
bekerja ke HSBC Indonesia untuk posisi yang sama yaitu
Relationship Manager. Pada tahun 2007 ia pindah bergabung
dengan DBS Bank dimana ia mulai dengan jabatan sebagai
Head of Relationship Manager dan kemudian bertanggung
jawab sebagai Treasures Priority Banking Manager sekaligus
untuk Palembang, Pontianak dan Jakarta hingga awal 2010.

Thedus banking career began in 2003 as Deputy Sales


Manger at Standard Chartered Bank. In 2004, he joined
Commonwealth Bank Indonesia and served as Relationship
Manager for the next two years. From there, in 2006 he
moved to HSBC Indonesia for the same position, Relationship
Manager. He moved again in 2007 to DBS Bank where he
started as Head of Relationship Manager and then concurrently
served as Treasures Priority Banking Manager (TPBM) for
Palembang, Pontianak and Jakarta until early 2010.

Ia kembali bergabung bersama Commonwealth Bank pada


tahun 2010 dan pada saat ini menjabat sebagai Vice President,
Branch Manager.

He moved back to Commonwealth Bank in 2010 and currently


serves as Vice President, Branch Manager

Lienda
Senior Manager, Branch Manager
Lienda memulai karir perbankannya sebagai Customer Service
di Bank Umum Nasional pada tahun 1989, Jakarta dan dengan
posisi yang sama di Bank Bali pada tahun 1991. Menduduki
posisi Head of Customer Service di Bank PSP pada tahun
1995 dan kemudian pada tahun 1997 diangkat sebagai
Account Officer. Pada tahun 2001, beliau pindah ke Citibank
menduduki posisi sebagai Personal Banker.

Lienda started her banking career as Customer Service in


Bank Umum Nasional in 1989, Jakarta and Bank Bali in 1991
for the same position. She was the Head of Customer Service
in Bank PSP In 1995 and later in 1997 was promoted as
Account Officer. In 2001, she moved to Citibank for a position
of Personal Banker.

Beliau kemudian bergabung dengan Commonwealth Bank


pada tahun 2003 sebagai Branch Development Manager
sampai tahun 2006 dan saat ini menjabat sebagai Senior
Manager, Branch Manager di cabang Bogor.

She joined Commonwealth Bank in 2003 as Branch


Development Manager until 2006 and currently she holds
position as Senior Manager, Branch Manager at Bogor branch.

Irena M. Chaidir
Assistant Vice President, Branch Manager
Irena M. Chaidir mengawali karir di bidang keuangan pada
tahun 1987 di perusahaan perdagangan, CV Cahaya Murni.
Pada tahun 1993, ia bergabung dengan Bank Panin dan
menjabat sebagai Kepala Cabang Pembantu untuk jangka
waktu yang relatif panjang sampai dengan tahun 2009.

Irena M. Chaidir started her career in finance in 1987 at a


trading company, CV Cahaya Murni. In 1993, she moved to
Bank Panin and began her long banking career as Head of
Sub-branch until 2009.

Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan


September 2009 dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice
President, Branch Manager di cabang Cirebon.

She joined Commonwealth Bank in September 2009 and


currently serves as Assistant Vice President, Branch Manager
at Cirebon branch.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

339

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Susana Tan Lie Na


Manager, Branch Manager (Pejabat Sementara)
Susana Tan Lie Na memulai karir di sektor perbankan sebagai
Branch Manager di sebuah PT Bank Danamon, di Malang
pada tahun 1993. Kemudian ia pindah bekerja ke PT Pendowo
pada tahun 2000, sebagai Marketing Manager di Malang. Pada
tahun 2001, ia bergabung sebagai Marketing di Malang pada
PT Bank Maspion.

Susana Tan Lie Na started his banking career as Branch


Manager at PT Bank Danamon, in Malang on 1993. From
there, she moved to PT Pendowo in 2000 to serve as Marketing
Manager, Malang. In 2001, she joined as Marketing PT Bank
Maspion in Malang.

Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan


Agustus 2004 dan saat ini menjabat sebagai Manager, Branch
Manager (Pejabat Sementara).

She joined Commonwealth Bank in August 2004 and currently


serves as Manager, Branch Manager (Acting)

Mujianto
Assistant Vice President, Branch Manager
Mujianto memiliki pengalaman bekerja di Bank BII Maybank
sebagai Account Officer sejak tahun 1995 hingga 2004. Beliau
lalu menduduki posisi sebagai Credit Team Leader pada tahun
2004. Pada tahun 2005, menjabat sebagai Home Loan Sales
Manager. Selanjutnya ia dipromosikan sebagai Branch Manager
di Batam.

Mujianto had experience working in Bank BII Maybank as


Account Officer from 1995 to 2004. He then moved for a
position of Credit Team Leader in 2004. In 2005, he appointed
as Home Loan Sales Manager. After that he was promoted as
Branch Manager in Batam.

Beliau memulai karir di Commonwealth Bank dimana beliau


menjabat sebagai Branch Manager untuk cabang Batam.

He started his career in Commonwealth Bank where heis


positioned as Branch Manager for Batam branch.

Danny Peter Kowanto


Assistant Vice President, Branch Manager

340

Danny Peter Kowanto mengawali karir di sektor perbankan


pada 1993 sebagai Head of Regional Operation, Manado di
Bank Danamon. Pada tahun 1997, ia dipromosikan sebagai
Kepala Cabang, Tahuna, dan pada tahun 1998 dipromosikan
kembali sebagai Branch Sales Manager, Manado. Ia pindah
bergabung dengan ABN AMRO Bank NV pada tahun 1999 dan
menjabat sebagai Branch Sales Manager. Pada tahun 2003 ia
memutuskan untuk menjadi wiraswasta dan sampai dengan
awal tahun 2010 ia menjalankan usahanya sendiri yaitu Fair
Price Shop.

Danny Peter Kowanto banking career began in 1993 when he


joined Bank Danamon as Head of Regional Operation, Manado.
In 1997, he was promoted as Branch Manager, Tahuna, and in
1998 was again promoted as Branch Sales Manager, Manado.
He moved to ABN AMRO Bank NV in 1999 and served as
Branch Sales Manager. In 2003 he decided to try his own luck,
and until early 2010, he worked as a proprietor of his own
business, Fair Price Shop.

Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan


Februari 2010 dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice
President, Branch Manager di cabang Manado.

In 2010, he moved back to the banking industry and joined


Commonwealth Bank. Currently, he serves as Assistant Vice
President, Branch Manager at Manado branch.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

64
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

70
Manajemen Resiko
Risk Management

149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilty

154
Laporan Keuangan
Financial Statement

311
Data
Corporate
Perusahaan
Data
Corporate
Data Perusahaan
Data

Suwandi Winarko
Assistant Vice President, Branch Manager
Suwandi Winarko memulai karir di sektor perbankan
pada tahun 1990 dan sampai dengan awal tahun 2009 ia
membangun karirnya di Bank Danamon, mulai dari posisi staf di
bagian Transfer and Remittance Operation, Accounting, CSA,
Appraisal, Customer Relation Officer, Team Leader Funding
sampai menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang Bima, Bali,
Ampenan dan Nusa Tenggara Barat. Jabatan terakhirnya di
Bank Danamon adalah sebagai Account Manager, Branch
Corporate Officer untuk Nusa Tenggara Timur dan Barat.

Suwandi Winarko started his banking career in 1990 and


until early 2009 continued to build his banking career at Bank
Danamon, from a position of Staff at Transfer and Remittance
Operation, Accounting, CSA, Appraisal, Customer Relation
Officer, Team Leader Funding to Head of Branch Offices of
Bima, Bali, Ampenan and West Nusa Tenggara. His last position
in Bank Danamon was Account Manager, Branch Corporate
Officer for West and East Nusa Tenggara.

Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada awal tahun


2010 dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President,
Branch Manager di cabang Mataram.

In early 2010, he joined Commonwealth Bank and currently


serves as Assistant Vice President, Branch Manager at
Mataram branch.

Agus Rianto
Assistant Vice President, Branch Manager
Sebelum memasuki industri perbankan, pada tahun 1993 Agus
Rianto bekerja sebagai Dosen di Universitas Parahyangan,
Bandung sebelum memasuki dunia perbankan. Karir di sektor
perbankan dimulai pada tahun 1994 pada saat ia bergabung
dengan Bank Haga dan menjabat sebagai Kepala Cabang
sampai dengan akhir tahun 2007. Pada awal tahun 2008, ia
pindah bekerja ke Rabobank International sebagai Kepala
Cabang.

Before entering the banking industry, during 1993 Agus Rianto


worked as lecturer at Universitas Parahyangan, Bandung. His
career in banking started in 1994 when he joined Bank Haga
and served as Branch Manager until end of 2007. In early 2008,
he moved to Rabobank International as Branch Manager.

Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada bulan


Agustus 2009 dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice
President, Branch Manager.

He joined Commonwealth Bank in August 2009 and currently


serves as Assistant Vice President, Branch Manager.

Sri Mardini
Manager, Branch Manager
Sri Mardini mengawali karir di sektor perbankan pada tahun
1995 pada saat ia bekerja di BII Maybank cabang Purwokerto
sebagai Sekretaris.

Sri Mardinis banking career began in 1995 when she joined BII
Maybank, Purwokerto Branch as Secretary.

Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada tahun 2013


dan menjabat sebagai Manager, Branch Manager.

She joined Commonwealth Bank in 2013 and currently serves


as Manager, Branch Manager.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

341

4
Profil Perusahaan
Company Profile

14
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights

16
Sambutan Presiden Komisaris
Message from President Commissioner

22
Laporan Presiden Direktur
Message from the President Director

34
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis

Alexander Tan
Senior Vice President, Branch Manager (Pejabat Sementara)
Alexander memiliki pengalaman bekerja di Bank Bali sebagai
Account Officer lending sejak tahun 1997 hingga 2001.
Beliau lalu pindah ke Medan menduduki posisi sebagai
Branch Relationship Manager Standard Chartered Bank
pada tahun 2001. Pada tahun 2005, beliau memulai karir di
Commonwealth Bank dimana beliau menjabat sebagai Branch
Manager cabang Medan dan Area Manager of Sumatra pada
tahun 2009.

Alexander had experience working in Bank Bali as Account


Officer - lending from 1997 to 2001. He then moved to Medan
for a position of Branch Relationship Manager Standard
Chartered Bank in 2001. In 2005, he started his career in
Commonwealth Bank where he first positioned as Branch
Manager in Medan and the Area manager of Sumatra in 2009.

Saat ini menjabat sebagai Pejabat Sementara untuk Branch


Manager untuk cabang Padang.

Currently, he is working as Executive Official Interim for Branch


Manager for Padang branch

Mourinna Tan
Assistant Vice President, Branch Manager

342

Mourinna Tan memulai karir di sektor perbankan pada tahun


1990 di BCA sebagai Head of Accounting Section di Cabang
Jambi. Pada tahun 1993, ia pindah ke Bank Danamon,
dan sampai dengan akhir tahun 2010 memegang berbagai
jabatan, antara lain sebagai Sekretaris di Kantor Cabang
Jambi; Supervisor, Assistant Customer Relationship Officer;
Marketing & Customer Relationship Staff; Supervisor , Team
Leader Affluent; Relationship Manager, Jambi; Senior Manager,
PBM; hingga jabatan terakhirnya di Bank Danamon sebagai
Assistant Vice President, Branch Manager , Jambi.

Mourinna Tan started her banking career in 1990 at BCA as


Head of Accounting Section at BCA, Jambi Branch. In 1993,
she moved to Bank Danamon, and until end of 2010 held
several positions, from Secretary in Jambi Branch Office;
SPV, Assistant Customer Relationship Officer; Marketing &
Customer Relationship Staff; SPV, Team Leader Affluent;
Relationship Manager, Jambi; Senior Manager, PBM; to her
last position in Bank Danamon as Assistant Vice President,
Branch Manager, Jambi.

Ia bergabung bersama Commonwealth Bank pada tahun


2010 dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President,
Branch Manager .

She joined Commonwealth Bank in 2010 and has since served


as Assistant Vice President, Branch Manager.

Commonwealth Bank 2012 Annual Report

Wisma Metropolitan 2, Lantai 2


Jl. Jend Sudirman Kav.29-31
Jakarta 12920 - Indonesia
P: (021) 5296 1222
F: (021) 5296 2293

CommBankID
CommBank_ID

You might also like