Professional Documents
Culture Documents
Sapi yang telah diperiksa dengan cara palpasi per-rektal tidak menunjukkan adanya
kesakitan dan tidak mengeluarkan cairan vagina baik yang berupa mucus, pus, maupun darah.
Sapi tersebut berumur 1.5 tahun dan belum pernah melahirkan. Inseminasi buatan pada sapi
telah dilakukan saat 1.5 bulan yang lalu. Hasil USG menunjukkan bahwa sapi mengalami
endometritis yang ditunjukkan dengan adanya warna hyperechoic pada USG di daerah
endometrium yang ditunjukkan pada Gambar 1 di bawah ini.
Daerah endometritis
(hyperechoic)
Gambar 2 Contoh gambaran hasil cytology endometrium sapi yang mengalami endometritis
Pengobatan dan Pencegahan
Terapi yang berpotensi mengatasi kasus ini adalah terapi antibiotika sistemik, irigasi
uterus, pemberian estrogen untuk menginduksi respon uterus, dan injeksi prostaglandin untuk
menginduksi estrus. Pengobatan yang direkomendasikan untuk endometritis yang agak berat
adalah memperbaiki vaskularisasi dengan mengirigasi uterus mempergunakan antiseptika ringan
seperti lugol dengan konsentrasi yang rendah. Irigasi diulangi beberapa kali dengan interval 2-3
hari. Antibiotika diberikan secara intra uterine dan intra muskular. Discharge dapat dikeluarkan
dengan menyuntikkan preparat estrogen. Untuk endometritis ringan cukup diberikan antibiotika
intra uterine. Pencegahan terhadap kasus ini dapat dilakukan dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya infeksi uterus seperti kebersihan alat yang digunakan pada saat menangani kelahiran,
sanitasi kandang dan pelaksanaan IB yang aseptis. Sebaiknya sebelum diberikan antibiotika,
dilakukan perbaikan sirkulasi darah di uterus dengan pemberian antiseptika ringan atau air
hangat (Pazra 2014). Pada kasus ini, obat yang digunakan adalah penicillin + streptomycin
sebanyak 5 ml yang diberikan secara intrauterine.
Ahmad I, Gohar A, Ahmad N, dan Ahmad M. 2003. Haematological profile in cyclic, non cyclic
and endometritic cross-breed cattle. Int. J. Agri. Biol. 5(3):332-334.
Cuneo SP, Card CS, Bicknell EJ. 1993. Diseases of beef cattle associated with post-calving
and breeding. Animal Care and Health Maintenance. 9-14.
Hardjopranjoto S. 1995. Ilmu Kemajiran Pada Ternak. Airlangga University Press. Surabaya.
Menspeaker. 2000. Metritis and Endometritis. Dairy integrated reproductive management. 1-3.
Oral H, Sozmen M, Serin G, dan Kaya S. 2009. Comparison of the cytobrush technique,
vaginoscopy and transrectal ultrasonography methods for the diagnosis of
postpartum endometritis in cows. Journal of Animal and Veterinary Advances. 7 (8):
1252-1255.
Pazra DF. 2014. Patogenesa, terapi, serta pencegahan pada endometritis. Ilmu Veteriner
[Internet].
[Diunduh
2014
Nov
12].
Tersedia
pada:
http//ilmuveteriner.com/patogenesaterapi-serta-pencegahan-terhadap-endometritis/