Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
1. Abidah Ardiningsih (125020301111048)
2. Meriatul Qibtiyah (125020302111004)
3. Putri Yuwinda Sari (12502030)
PENDAHULUAN
Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) secara esensial berbicara mengenai hak
atas kekayaan yang lahir dari intelektual manusia. HaKI memiliki 3 unsur penting
yaitu hak, manusia dan intelektual. Dari ketiga unsur tersebut, maka terciptalah
karya ciptaan. Untuk karya-karya ciptaan perlu mendapatkan perlindungan untuk
mencegah
pihak-pihak
yang
tidak
bertanggungjawab
untuk
meniru,
2)
Pengertian HaKI
3)
4)
Pengaturan HaKI
5)
PEMBAHASAN
A.
B.
Pengertian HaKI
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) merupakan padanan dari bahasa
Hak Cipta
Peh Riad menemukan 2 tanda baca yaitu titik (.) dan koma (,). Anaknya
bernama Apullus menjadi pewarisnya dan pindah ke Romawi. Pemerintah
Romawi memberikan Pengakuan, Perlindungan dan Jaminan terhadap
karya cipta ayah nya itu. Untuk setiap penggunaan, penggandaan dan
pengumuman ats penemuan Peh Riad itu, Apullus memperoleh
penghargaan dan jaminan sebagai pencerminan pengakuan hak tersebut.
Apullus ternyata orang yang bijaksana, dia tidak menggunakan seluruh
honorarium yang diterimany. Honor titik (.) digunakan untuk keperluan
sendiri sebagai ahli waris, sedangkan honor koma (,) dikembalikan ke
pemerintah Romawi sebagai tanda terima kasih atas penghargaan dan
pengakuan terhadap hak cipta tersebut.
maupun
bagian
yang
sangat
substansial
dengan
Hak
Cipta
adalah
hak
khusus
bagi
pencipta
untuk
Pewarisan
b)
Hibah
c)
Wasiat
d)
e)
Perjanjian
Khusus mengenai perjanjian, Pasal 3 ayat 2 menyaratkan harus
dilakukan dengan akta, dengan ketentuan bahwa perjanjian itu
hanya mengenai wewenang yang disebut di dalam akta tersebut.
Pentingnya akta perjanjin itu adalah tidak lain dimaksudkan untuk
memudahkan pembuktian peralihan hak cipta pabila terjadi
persengketaan di kemudian hari.
b)
c)
d)
e)
Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni
patung, dan kaligrafi yang perlindungnnya diatur dalam Pasal 10
ayat 2.
f)
Seni batik
g)
Arsitektur
h)
Peta
i)
Sinematografi
j)
Fotografi
k)
l)
melainkan
membeda-bedakan.
Perbedaan
itu
b.
Ciptaan tari(koreografi).
c.
2)
d.
Seni batik.
e.
f.
Karya arsitektur.
Kelompok II (Bersifat Derivatip)
Perlindungan hukum atas karya cipta yang bersifat tiruan
2)
jasa
yaitu
merek
yang
digunakan
pada
jasa
yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersamasama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis
lainnya.
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa
dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa
orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan
dengan barang atau jasa sejenis lainnya.
Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan negara kepada
pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka
waktu tertentu, menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin
kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau
badan hukum untuk menggunakannya.
Pengaturan HKI
Pengaturan HKI di dunia internasional dan di Indonesia, yaitu :
Pengaturan HKI di dunia Internasional
Indonesia terlibat dalam perjanjian-perjanjian internasional di bidang
HKI. Pada tahun 1994, Indonesia masuk sebagai anggota WTO (World
Trade Organization) dengan meratifikasi hasil Putaran Uruguay yaitu
Agreement Estabilishing the World Trade Organization (Persetujuan
Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia). Salah satu bagian penting
dari Persetujuan WTO adalah Agreement on Trade Related Aspects of
intellectual Property rigets Including Trade In Counterfeit Goods.
(TRIPs). sejaln dengan TRIPs, Pemerintah Indonesia juga telah
meratifikasi konvensi-konvensi Internasional di bidang HKI, yaitu :
a)
Estabilishing
the
World
intellectual
Property
b)
c)
d)
e)
di bidang HKI. Untuk itu, pada tahun 1997 Pemerintah merevisi kembali
beberapa peraturan perundangan di bidang HKI, dengan mengundangkan :
1)
2)
3)
2.
Pelanggaran
yang
merugikan
kepentingan
Pelanggaran
yang
bertentangan
dengan
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari tugas makalah Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia ini penulis
dapat mengetahui dan lebih memahami mengenai hal-hal mengenai HKI, serta
penulis menyimpulkannya sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
Pengaturan HKI di Indonesia telah disebutkan di dalam Undangundang yang mengatur ke-tujuh bidang HKI.
5)
B.
SARAN
Ada beberapa saran yang penulis berikan , yaitu diantaranya sebagai
berikut :
1)
2)
3)
DAFTAR PUSTAKA
SUPRAMONO, Gatot.Tindak Pidana Hak Cipta: Masalah Penangkapan dalam
Tingkat Penyidikan,Pustaka Kartini,1989.
www.google.com :
http://www.blogster.com/dansur/sejarah-dan-perkembangan
http://prasetyohp.staff.hukum.uns.ac.id/hki-dan-perlindungan-pengetahuantradisional-di-indonesia/hki-dan-perlindungan-pengetahuan-tradisional-diindonesia/ (Penulis adalah Dosen Fakultas Hukum UNS, Dosen,Hukum HKI
Program Pascasarjana UNS, dan Kepala P3HKI LPPM UNS.)
http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta
http://www.dgip.go.id:8080/article/articleview/36/1/9/
http://www.dgip.go.id:8080/article/articleview/96/1/22/
http://www.greasy.com/komparta/sejarah_dan_perkembangan.html
http://www.scribd.com/doc/12686190/Sekilas-Haki-Di-Indonesia-IndonesiaIntellectual-Property-Law-in-brief
http://iwanhafidz.bravehost.com/pembajakan.html
http://www.haki.lipi.go.id/utama.cgi?prestasi&1081822328&1
LAMPIRAN
1.
2)
3)
Kolonial 1912
2)
3)
4)
5)
6)
7)
2)
Bidang Paten
o
3)
Bidang Merk
o
Intelektual
no.
H-08-PR.07.10
tahun
2000
tentang
Petunjuk
2.
Jepang
adalah
mengerahkan
segenap
kekuatan
untuk
Zaman Kemerdekaan
Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah
proklamasi, mulai saat itu sekaligus terbentuk 3 lembaga yaitu :
Bangsa Indonesia
perundangan di Indonesiameliputi
2)
3)
4)
kemerdekaan, yaitu :
I.
UUD 45
1)
Undang-undang (UU)
2)
3)
II.
Konstitusi RIS
1) Undang-undang Federal (UUF)
a. UUF yang dibuat oleh Pemerintah Federal bersama DPR
Federal dan Senat.
b. UUF yang dibuat oleh Pemerintah Federal bersama DPR
Federal.
2) Undang-undang Darurat Federal
3) Peraturan Pemerintah Federal
III.
UUDS 50
1)
Undang-undang
2)
Undang-undang Darurat
3)
Peraturan Pemerintah