You are on page 1of 12

KASUS 1

ANALISIS ATAS CALON KLIEN AUDIT


POTENSIAL
PRAKTIKUM AUDITING
KELAS CH

Kelompok 1 :
Zahrotul Azizah
Abidah Ardiningsih
Meriatul Qibtiyah
Ega Akmala El Farid

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015/2016

LATIHAN
1. Pernyataan Standar Auditing tentang Pertimbangan atas Kecurangan dalam
Audit

atas

Laporan

Keuangan

menjelaskan

bahwa

auditor

harus

mempertimbangkan apakah dalam suatu informasi mengindikasikan bahwa


terdapat satu atau lebih faktor resiko kecurangan. Dalam hal ini, faktor resiko
kecurangan merupakan masalah potensial atau indikator kecurangan
potensial. Adapun tiga kondisi yang memicu kecurangan (berdasarkan fraud
triangle) antara lain insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan,
adanya kesempatan untuk melakukan kecurangan, dan sikap yang
membenarkan perilaku curang (rasionalisasi). Selanjutnya, berdasarkan hasil
diskusi dengan Langgeng Santoso:
a) Sebutkan faktor resiko apa saja yang mungkin dihadapi KAP saat
menerima perikatan audit! Pastikan anda mendiskusikan seluruh item yang
membutuhkan perhatian khusus selama audit
b) Bagaimana auditor harus melakukan tindakan lanjutan untuk setiap
masalah potensial pada setiap faktor resiko kecurangan jika perikatan
diterima!
Jawab:
Faktor resiko yang mungkin dihadapai oleh KAP Adi Susilo dan
Rekan saat menerima perikatan audit dengan dengan PT
Maju Makmur (PSA No.70 Pertimbangan atas Kecurangan
dalam Audit Laporan Keuangan)
Inisiatif untuk memberikan sistem bonus atau insentif tunai

selama tahun 2009 dan 2010.


Rencana pemilik perusahaan, Langgeng Santoso untuk
mengubah jenis usaha perusahaan menjadi perusahaan
terbuka yang sahamnya diperdagangkan di lantai bursa

guna mendapatkan tambahan dana publik


Langgeng Santoso merasa opini yang dikeluarkan oleh KAP
Umar dan Rekan sebagai sesuatu yang menghambat
rencana

pengembangan

perusahaan

untuk

perusahaan terbuka di masa yang akan datang.

menjadi

Kepentingan perusahaan untuk mendapatkan pendanaan

dari bank.
Dominasi manajemen oleh Langgeng Santoso sebagai
pemegang saham terbesar dalam menjalankan kegiatan
operasi bisnis sehari-hari. Tujuh grup investor lainnya
walaupun tinggal di sekitar kota Surabaya tidak turut serta
dalam

pengambilan

keputusan

terkait

operasional

perusahaan.
Optimisme Langgeng Santoso akan pertumbuhan investasi
finansial yang tidak terbatas di setiap toko perusahaan
melalui

hubungan

distributor

dengan

produsen

alat

elektronik berkualitas tinggi, Samsang.


Ketidakpuasan Langgeng Santoso atas hasil audit KAP
Umar

dan

Rekan

terhadap

laporan

keuangan

tahun

pembukuan 2008 dan 2009.


Tingginya tingkat kompetisi dengan merk internasional

lainnya berdampak pada penurunan tren penjualan.


Menurunnya industri dengan kebangkrutan toko yang
berlokasi di Mojokerto pada semester pertama tahun 2009
serta kondisi penurunan penjualan yang tajam yang

dialami oleh toko cabang Sidoarjo.


Tekanan
untuk
mendapatkan
daya/pendanaan

untuk

memacu

suntikan
pertumbuhan

sumber
usaha

perusahaan.
Tidak terdapat unit pengawas internal perusahaan.
Kas hasil penjualan barang elektronik cukup besar
Karakteristik persediaan berupa barang elektronik dengan
ukuran kecil, bernilai tinggi, mudah dijual, dan tidak

adanya identifikasi kepemilikan.


Lokasi toko penjualan jauh dari kantor pusat di Surabaya,
yaitu di Mojokerto, Gresik, dan Kediri.

Tindakan lanjutan auditor atas faktor resiko kecurangan yang


terjadi di PT maju Makmur,

Mempelajari laporan audit KAP Umar dan Rekan terutama

terkait efektivitas Sistem Pengendalian Intern.


Modifikasi prosedur audit untuk memperoleh bukti yang
lebih andal atau untuk memperoleh informasi penguat
tambahan dalam hal prosedur audit sebelumnya dianggap
tidak memadai untuk menanggapi faktor resiko yang

terdeteksi.
Surprise audit baik atas stock opname ataupun cash

opname perusahaan.
Konfirmasi lisan sebagai penguat jawaban atas konfirmasi

tertulis
Melaksanakan prosedur analitik substantif pada tingkat
rinci.

Sebagai

contoh,

membandingkan

pendapatan

penjualan dan biaya penjualan (cost of sale) menurut lokasi


dan kelompok bisnis dengan harapan yang dikembangkan

oleh auditor.
Wawancara dengan personel yang terkait dengan bidang
yang di dalamnya terdapat risiko salah saji material
sebagai
wawasan

akibat

clan

tentang

kecurangan,

risiko

dan

untuk

apakah

memperoleh
terdapat

dan

bagaimanakah pengendalian ditujukan ke risiko tersebut.


Dalam hal salah saji material sebagai akibat kecurangan
dan

dari

hasil

pengujian

audit

menunjukkan

resiko

kecurangan yang signifikan KAP dapat mempertimbangkan


pengunduran

diri

mengkomunikasikan

dari
alasan

perikatan

pengunduran

dengan
diri

kepada

komite audit atau pihak lain yang berwenang.


REVISI :
Dominasi manajemen
Terlalu optimis terhadap satu merek produk
Terdapat penurunan penjualan di sidoarjo dan mojokerto.
Tidak terdapat audit internal
Resiko pemberian insentiv
Pengawasan terhadap lokasi rendah.
TINDAKAN :

2. Berdasarkan atas diskusi pada kasus ini, siapkan laporan audit yang dibuat
oleh KAP Umar dan Rekan pada akhir tahun 2009. Mengapa opini yang
disajikan berbeda dari laporan audit standar (wajar tanpa syarat)?
Jawab:
Pengecualian pada opini WDP yang dinyatakan oleh
KAP sebelumnya yakni KAP Umar dan Rekan, yaitu
ketidaksesuaian pengakuan nilai investasi atas properti
toko perusahaan di Sidoarjo sebesar Rp1.488.000.000,00
dengan SAK yang berlaku.
Ketidaksesuaian ini tidak ditanggapi oleh perusahaan,
Langgeng Santoso menolak untuk menuliskan nilai yang
dilaporkan atas properti tersebut.
Menurut pendapat pribadi, pengecualian dari KAP
Umar dan Rekan telah sesuai dengan alasan nilai properti
di Sidoarjo tidak selayaknya lagi dilaporkan pada neraca
berdasarkan biaya historis mengingat akibat dari bencana
lumpur

Lapindo

menyebabkan

turunnya

nilai

semua

properti di area lumpur sehingga atas properti tersebut


harus

diadakan

revaluasi

dalam

hal

ini

mengalami

penurunan nilai (impairment) jauh dibawah nilai historis


yang tentunya di sisi akun laporan keuangan merupakan
pengakuan kerugian yang cukup signifikan.
Terlebih lagi, apabila berpedoman pada IFRS, maka
pelaporan aset tetap di neraca adalah berdasarkan fair
value atau market value dan tidak berdasarkan historical
cost lagi.
Kategori lap audit
Wajar dengan modifikasi
Wajar dengan pengecualian
Tidak wajar
Tidak memberikan pendapat
Wajar tanpa modifikasian. SA 376
Perbedaan berada pada paragraph selanjutnya setelah
paragraph opini
Setelah seksi 375 paragraf basis. Setelah paragraph opini.
3. Perusahaan tengah mempertimbangkan penawaran saham pada publik
untuk mendanai rencana pengembangan perusahaan. Langkah-langkah apa

saja yang harus diambil oleh Perusahaan sebelum menerbitkan saham ke


publik? Bagaimana ketentuan yang diatur pada Sarbanes-Oxley act.
berdampak pada keputusan ini? Apa hubungan antara penjualan saham ke
publik dengan persyaratan pelaporan keuangan Perusahaan?
Jawab:
Persiapan menuju go public yang dilakukan

oleh

perusahaan yakni melakukan,


Audit laporan keuangan dari KAP independen terdaftar
RUPS untuk meminta persetujuan para pemegang saham

dalam rangka penawaran umum saham


Melaporkan maksud dan niat go public kepada BAPEPAM
Menunjuk penjamin emisi atau underwriter yang akan

membantu perusahaan dalam proses emisi efek


Setelah mendapat izin dari BAPEPAM, melakukan
penawaran efek langsung kepada masyarakat dengan
menyiapkan prospektus ringkas perusahaan

Ketentuan Sarbanes-Oxley Act(SOX)

terkait perusahaan

publik

Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar (fairly)

tentang kondisi bisnis (Sections 401).


Chief Executive harus bertanggungjawab secara personal
tentang akurasi (accuracy) dan kelengkapan (completness)

mengenai laporan keuangan perusahaan (Sections 302).


Jasa Non-Audit yang dilakukan oleh eksternal auditor harus
dibatasi untuk menjaga adanya kemungkinan conflict of
interest yang dapat menyangsikan kemungkinan integritas
sebuah pelaksanaan audit (audit integrity) (Sections 201,

202 dan 206).


Perusahaan harus memiliki sebuah Boards dan Komite
Audit

yang

independen,

yang

menjunjung

tinggi

kepentingan pemegang saham dengan mengawasi isu-isu


utama dan penting dari aktivitas manajemen dan auditor
(Sections 301 dan 305).

Sebuah
memadai

sistem

pengendalian

harus

intern

ditegakkan

yang

untuk

kuat

dan

mencegah

penyalahgunaan wewenang dan fraud (Section 404).


Perusahaan harus menjunjung tinggi dan menunjukkan
budaya etis mulai dari pucuk pimpinan hingga ke bawah

(Section 406)
Full disclosure kepada para pemegang saham berkaitan

dengan transaksi keuangan yang bersifat kompleks


Mensyaratkan CFO dan CEO perusahaan untuk melakukan
sertifikasi tentang validitas pembuatan laporan keuangan

perusahaannya.
Mensyaratkan adanya kode etik terdaftar pada BAPEPAM

untuk para pejabat keuangan


Mensyaratkan penasehat hukum

perusahaan

untuk

mengungkap adanya penyimpangan kepada pejabat senior


dan kepada dewan komisaris, jika perlu penasehat hukum
tersebut berhenti untuk bekerja sama dengan perusahaan
jika manajer senior tersebut mengabaikan laoran tersebut.
Bagi sebagian pihak Sarbanes-Oxley Act (SOX) dianggap
terlalu memberatkan terutama untuk perusahaan menengah
ke bawah mengingat high cost dalam penerapannya dan
mensyaratkan full disclosure. Dalam hal PT Maju Makmur,
melihat ketentuan SOX amat memberatkan, maka akan
berdampak pada dibatalkannya rencana perusahaan untuk go
public.
Dalam hal pelaporan keuangan perusahaan yang telah
diaudit oleh KAP independen menunjukkan kewajaran kondisi
bisnis perusahaan, maka calon investor saham tentunya tidak
akan ragu dan yakin untuk berinvestasi dalam pembelian
saham.
4. Jelaskan mengapa penerimaan klien yang merupakan perusahaan publik
akan memberikan dampak pada KAP! Bagaimana dampak keputusan

Langgeng

Santoso

untuk

menawarkan

saham

ke

publik

dapat

mempengaruhi keputusan KAP Adi Susilo dan Rekan dalam menerima


atau tidak perikatan audit dengan PT. Maju Makmur?
Jawab:
Berdasarkan PSA No.70 Pertimbangan atas Kecurangan
dalam Audit Laporan Keuangan, dapat dipahami bahwa
perusahaan publik terutama calon perusahaan publik
memiliki beberapa faktor resiko kecurangan yang berkaitan
dengan salah saji sebagai akibat kecurangan dalam

pelaporan keuangan.
Faktor resiko kecurangan terkait perusahaan publik
Kepentingan
berlebihan
manajemen

dalam

mempertahankan atau meningkatkan harga saham atau


trend laba entitas melalui penggunaan praktik-praktik
akuntansi yang agresif.
Dalam hal ini rencana PT Maju Makmur menuju go public

semakin memperbesar faktor resiko tersebut.


Praktik oleh manajemen dalam memberikan komitmen
kepada analis, kreditur, dan pihak ketiga yang lain untuk
mencapai prakiraan yang tampak terlalu agresif atau
secara jelas tidak realistic
Salah satu prasyarat go public, yaitu laporan keuangan
telah tersaji secara wajar, tentunya hal ini merupakan
suatu hal yang penting bagi PT Maju Makmur. Apabila opini
laporan keuangan tidak menunjukkan laporan keuangan
tersaji secara wajar, maka rencana go public tidak akan
tercapai.
Dalam hal salah saji material sebagai akibat kecurangan
dan

dari

hasil

pengujian

audit

menunjukkan

resiko

kecurangan yang signifikan, KAP dapat mempertimbangkan


pengunduran

diri

mengkomunikasikan

dari
alasan

perikatan

pengunduran

komite audit atau pihak lain yang berwenang.

dengan
diri

kepada

RISET KELOMPOK
Mengapa perusahaan mengganti auditornya?
DI Indonesia terdapat pembatasan jangka waktu untuk setiap KAP dalam
melakukan audit setiap kliennya yang ditetapkan oleh pemerintah dalam
Keputusan Menteri Keuangan No. 359/PMK.06/2009 pasal 6 yang berbunyi
Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat
dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 tahun buku berturut-turut dan oleh
seorang Akuntan Publik paing lama untuk 3 tahun buku berturut-turut.
Berikut alasan suatu perusahaan menggantikan auditornya :
a. Opini audit selain wajar tanpa pengecualian
Ketidakpuasaan atas pendapat auditor menyebabkan timbulnya ketegangan
hubungan antara manajemen dan KAP sehingga perusahaan akan
mengganti KAP-nya. Hudaib dan Cooke (2005) melakukan penelitian di
Inggris menemukan bahwa klien memiliki kecenderungan untuk
mengganti KAP-nya setelah menerima opini audit qualifies. Temuan ini
konsisten dengan temuan Chow dan Rice (2982), Craserll (1998) dan Gull
et al.(1992). Opini audit selain WTP cenderung mempengaruhi klien untuk
melakukan auditor switch. Hal ini disebabkan oleh pemberian opini audit
selain WTP mengindikasikan terdapat masalah dalam laporan keuangan
sehingga pandangan investor dan kreditor cenderung negatif. Schwartz
dan Menin (1985) menyatakan bahwa opini audit selain WTP akan
membuat perusahaan kecewa dan meninggalkan KAP tersebut sehingga
terjadilah auditor switch.
b. Pergantian manajemen
Pergantian manajamen perusahaan terjadi jika perusahaan mengubah
jajaran dewan direksinya. Apabila perusahaan mengubah dewan direksi,
baik direktur maupun komisaris akan menimbulkan adanya perubahan
dalam kebijakan perusahaan. Jadi, jika terdapat pergantian manajemen
akan secara langsung atau tidak langsung mendorong auditor switch

karena manajemen perusahaan yang baru cenderung akan mencari KAP


yang selaras dalam pelaporan dan kebijakan akuntansinya. Schwarts dan
Menon (1985) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan pergantian
manajemen akan mengganti KAP-nya karena manajemen akan mencari
KAP yang sesuai dengan keinginan perusahaan.
c. Ekspansi
Perusahaan

yang

sedang

melakukan

aktivitas

pendanaan

dalam

pengembangan segmen bisnis baru (ekspansi) tentunya berharap untuk


mendapatkan reaksi yang positif dengan melakukan auditor switch.
Dengan mengganti KAP-nya dengan KAP yang lebih memiliki nama,
maka diharapkan reputasi perusahaan juga akan ikut terangkat di mata
investor (Smith dan Nichos, 1982) dan (Eichenseher et al, 1989). Jika
perusahaan melakukan ekspansi, tentunya membutuhkan jasa audit yang
lebih baik, seiring dengan pengembangan segmen bisnis baru berusahaan,
yang umumnya cenderung untuk memilih KAP yang lebih besar dalam arti
memiliki nama besar dan reputasi yang baik. Menurut Dupuch dan
Simunic (1982) terjadinya perpindahan klien ke KAP yang lebih prestisius
dapat menghasilkan reaksi pasar yang positif. Sebaliknya, apabila
perpindahan terjadi ke KAP yang kurang prestisius, maka akan
menghasilkan reaksi pasar yang negatif.
d. Profitabilitas
Dengan besarnya tingkat profitabilitas, perusahaan akan mampu menyewa
KAP yang lebih besar sehingga kualitas laporan keuangan dapat
ditingkatkan. Profitabilitas ini dihitung dengan rasio ROA dan jika
mengalami peningkatan, maka perusahaan dianggap meningkatkan
reputasinya begitu juga sebaliknya. Anindito dan Fitriany (2010)
menyatakan baha ada pengaruh antara profitabilitas perusahaan terhadap
keputusan perusahaan mengganti ke KAP yang lebih memiliki nama.
e. Kesulitan keuangan

Schwarts dan MEnon (1985) mengungkapkan bahwa ada dorongan yang


kuat untuk berpindah KAP padap perusahaan yang terancam bangkrut.
Selain itu, Schwarts dan Soo (1995) menyatakan bahwa perusahaan yang
terancam bangkrut lebih sering berpindah KAP dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak terancam bangkrut. McKeown (1992) dan
Sinarwati (2010) menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) untuk
mengukur kesulitan keuangan perusahaan, yang menembukan pengaruh
posiif kesulitan keuangan perusahaan dengan melakukan perpindahan
KAP. Penelitian ini menggunakan Debt to Total Asset (DTA) sebagai
proksi untuk mengukur kesulitan keuangan suatu perusahaan, yaitu
seberapa besar proporsi asset perusahaan yang dibiayai melalui utang. Jika
nilainya semakin tinggi, menunjukkan bahwa sebagian besar asset
perusahaan dibiayai melalui utang. Perusahaan dengan DTA yang tinggi
berarti memiliki tingkat leverage yang tinggi.
Pengungkapan apa yang dibutuhkan ketika perusahaan menggantik
auditornya?
Auditor pengganti harus meminta keterangan yang spesifik dan masuk akal
kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah menurut keyakinan auditor
pengganti akan membantu dalam memutuskan penerimaan atau penolakan
perikatan. Hal-hal yang dimintakan harus mencakup:
a. Informasi yang kemungkinan berkaitan dengan integritas manajemen
b. Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai penerapan prinsip
akuntansi, prosedur audit, atau soal-soal signifikan yang serupa
c. Komunikasi dengan komite audit atau pihak lain dengan kewenangan dan
tanggung jawab setara tentang kecurangan, unsur pelanggaran hukum oleh
klien, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengendalian intern
d. Pemahaman auditor pendahulu tentang alasan penggantian auditor

Apakah perusahaan dapat memilih KAP yang dapat bekerja sama untuk
memberikan opini audit sesuai dengan yang dikehendaki? Apakah hal ini etis
bagi anda?
Perusahaan tidak dapat memilih KAP yang dapat bekerja sama dengan perusahaan
untuk memberikan opini audit sesuai dengan yang dikehendakinya. Hal ini
dikarenakan para akuntan publik diwajibkan untuk menjaga integritas dan
objektivitasnya dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini sesusi dengan pernyataan
etika profesi yang menyatakan: Integritas, Objektivitas, dan Independensi
(Pernyataan Etika Profesi No.1)

You might also like