You are on page 1of 6

AMDAL BARU ATAU ADENDUM ANDAL DAN RKL-RPL

Pada pasal 5 peraturan pemerintah nomor 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan disebutkan
hal-hal apa saja yang menyebabkan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan harus
melakukan perubahan terhadap izin lingkungan yang dimiliki.
Hal-hal yang menyebabkan perubahan terhadap izin lingkungan dapat dilihat disini :
Banyak ditemukan bahwa suatu usaha dan/atau kegiatan memiliki lebih dari 1 (satu)
dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-UPL) dan saat ini ada tambahan perizinan untuk
bidang lingkungan hidup yaitu izin lingkungan. Beberapa hal yang mengakibatkan suatu

usaha dan/atau kegiatan harus merubah izin lingkungan yang telah diperoleh antara lain
sebagai berikut:
1. Perubahan kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan;
2. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup;
3. Perubahan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang memenuhi kriteria:
a. Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang berpengaruh terhadap
b.
c.
d.
e.
f.
g.

lingkungan hidup;
Penambahan kapasitas produksi;
Perubahan spesifikasi teknik yang memengaruhi lingkungan;
Perubahan sarana Usaha dan/atau Kegiatan;
Perluasan lahan dan bangunan Usaha dan/atau Kegiatan;
Perubahan waktu atau durasi operasi Usaha dan/atau Kegiatan;
Usaha dan/atau Kegiatan di dalam kawasan yang belum tercakup di dalam Izin

Lingkungan;
h. Terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan dalam rangka
peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau
i. Terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat peristiwa alam
atau karena akibat lain, sebelum dan pada waktu Usaha dan/atau Kegiatan yang
bersangkutan dilaksanakan;
Terdapat perubahan dampak dan/atau risiko terhadap lingkungan hidup berdasarkan
hasil kajian analisis risiko lingkungan hidup dan/atau audit lingkungan hidup yang
diwajibkan; dan/atau tidak dilaksanakannya rencana Usaha dan/atau Kegiatan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.
Apakah adendum AMDAL hanya mencakup sebagian perubahan suatu kegiatan usaha
dan/atau kegiatan tersebut? yang jelas, jika suatu kegiatan usaha dan/atau kegiatan memiliki
lebih dari 1 (satu) dokumen lingkungan dan di dalam adendum AMDAL tidak tercakup
komponen kegiatan lama maka sudah dipastikan pelaksanaan laporan RKL-RPL juga lebih
dari 1 (satu). Masing-masing dari dokumen terdapat Keputusan Penetapan Kelayakan
Lingkungan yang berbeda antara 1 dokumen lingkungan dengan 1 dokumen yang lainnya.
Hal ini menjadi penting karena pihak pemerintah sebagai pengawas akan kesulitan
dalam mengendalikan suatu usaha dan/atau kegiatan tersebut dari segi pelaporan, belum lagi

judul laporan RKL-RPL yang tidak menyebutkan bahwa laporan tersebut dibuat berdasarkan
dokumen lingkungan yang mana.
Sebelum mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan penanggung jawab
Usaha dan/atau Kegiatan wajib mengajukan permohonan perubahan Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL.
Penerbitan perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dilakukan melalui:
a.

Penyusunan dan penilaian dokumen Amdal baru; atau

b.

Penyampaian dan penilaian terhadap adendum Andal dan RKL-RPL.


Penerbitan perubahan Rekomendasi UKL-UPL dilakukan melalui penyusunan dan

pemeriksaan UKL-UPL baru. Penerbitan perubahan Rekomendasi UKL-UPL dilakukan


dalam hal perubahan Usaha dan/atau Kegiatan tidak termasuk dalam kriteria wajib Amdal.
Penerbitan perubahan Izin Lingkungan dilakukan bersamaan dengan penerbitan perubahan
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL.
Penting untuk diketahui bahwa dalam penerbitan izin lingkungan terhadap dokumen
adendum/revisi/baru harus terdapat pernyataan di dalam surat keputusan yang menyatakan
dengan telah diterbitkannya izin lingkungan ini maka izin lingkungan yang lama dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi (dengan syarat dokumen amdal terbaru sudah termasuk dengan
kegiatan pada dokumen terdahulu). Jika pernyataan tidak dicabut, terhadap SK terdahulu,
maka kewajiban untuk melaporkan pelaksanaan RKL-RPL menjadi 2 buah sesuai dengan
jumlah SK yang dimiliki.
Ketika membaca peraturan pemerintah nomor 27 tahun 2012 terutama pada pasal 50
mengenai kriteria mengapa harus dilakukan perubahan izin lingkungan :
(1) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib mengajukan permohonan perubahan
Izin Lingkungan, apabila Usaha dan/atau Kegiatan yang telah memperoleh Izin
Lingkungan direncanakan untuk dilakukan perubahan.

(2) Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.

perubahan kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan;

b.

perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup;

c.

perubahan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang memenuhi kriteria:


1. perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang berpengaruh terhadap
lingkungan hidup;
2. penambahan kapasitas produksi;
3. perubahan spesifikasi teknik yang memengaruhi lingkungan;
4. perubahan sarana Usaha dan/atau Kegiatan;
5. perluasan lahan dan bangunan Usaha dan/atau Kegiatan;
6. perubahan waktu atau durasi operasi Usaha dan/atau Kegiatan;
7. Usaha dan/atau Kegiatan di dalam kawasan yang belum tercakup di dalam Izin
Lingkungan;
8. terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan dalam rangka
peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau
9. terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat peristiwa alam
atau karena akibat lain, sebelum dan pada waktu Usaha dan/atau Kegiatan yang
bersangkutan dilaksanakan;

d.

terdapat perubahan dampak dan/atau risiko terhadap lingkungan hidup berdasarkan


hasil kajian analisis risiko lingkungan hidup dan/atau audit lingkungan hidup yang
diwajibkan; dan/atau

e.

tidak dilaksanakannya rencana Usaha dan/atau Kegiatan dalam jangka waktu 3 (tiga)
tahun sejak diterbitkannya Izin Lingkungan.

IZIN LINGKUNGAN
Setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan, maka peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1999 dinyatakan dicabut dan tidak
berlaku lagi. Dahulu, suatu usaha dan/atau kegiatan hanya memiliki rekomendasi untuk
kegiatan yang tidak wajib amdal (UKL-UPL) dan ketetapan kelayakan lingkungan untuk
kegiatan yang wajib amdal. Dengan adanya PP baru tersebut, maka kegiatan yang wajib
amdal maupun yang UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan. Tahapan kegiatan untuk
memperoleh izin lingkungan meliputi :
1. Penyusun amdal dan ukl-upl;
2. Penilaian amdal dan pemeriksaan ukl-upl;
3. Permohonan dan penerbitan izin lingkungan;
Permohonan izin lingkungan harus dilengkai dengan :
a. Dokumen amdal atau formulir ukl-upl;
b. Dokumen pendirian usaha dan/atau kegiatan; dan
c. Profil usaha dan/atau kegiatan.
Kemudian

setelah

permohonan

izin

lingkungan

diterima,

maka

Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota mengumumkan permohonan izin lingkungan.

Untuk

yang wajib amdal, Pengumuman tersebut dilakukan melalui multimedia dan papan
pengumuman di lokasi Usaha dan/atau Kegiatan paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung
sejak dokumen Andal dan RKL-RPL yang diajukan dinyatakan lengkap secara administrasi.
Masyarakat dapat memberikan saran, pendapat, dan tanggapan terhadap pengumuman dalam
jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak diumumkan.
Untuk yang ukl-upl, Pengumuman dilakukan melalui multimedia dan papan
pengumuman di lokasi Usaha dan/atau Kegiatan paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung
sejak formulir UKL-UPL yang diajukan dinyatakan lengkap secara administrasi. Masyarakat

dapat memberikan saran, pendapat, dan tanggapan terhadap pengumuman dalam jangka
waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak diumumkan.
Izin Lingkungan paling sedikit memuat:
1. Persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
atau Rekomendasi UKL-UPL;
2. Persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota;
dan
3. Berakhirnya Izin Lingkungan.
4. Mencantumkan jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
sesuai dengan peraturan perundangundangan.
5. Izin Lingkungan berakhir bersamaan dengan berakhirnya izin Usaha dan/atau Kegiatan.
6. Izin Lingkungan yang telah diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
wajib diumumkan melalui media massa dan/atau multimedia. Pengumuman dilakukan
dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak diterbitkan.

You might also like