Professional Documents
Culture Documents
terjadi keseimbangan konsentrasi zat yang akan di extraksi pada kedua lapisan, setelah
ini tercpai lapisan didiamkan dan dipisahkan. Metode ini sering digunakan untuk
pemisahan analitik. Kesempurnaan extraksi tergantung pada banyaknya extraksi yang
dilakukan. Hasil yang baik diperoleh jika jumlah extraksi yng dilakukan berulang kali
dengan jumlah pelarut sedikit sedikit. (khopkar, 2010 : 106).
Destilasi adalah metode pemisahan zat - zat cair dari campurannya berdasarkan
perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu campuran dapat
dipisahkan bila zat zat penyusunnya mempunyai perbedaan titik didih cukup tinggi.
Misalnya untuk memisahkan natrium Klorida dan air dari larutan NaCl maka pelarut
yang mempunyai titik didih rendah dalam hal ini air diuapkan kemudian diembunkan
(di kondensasikan), kembali untuk mendapatkan air murni (Aquades). Bila proses ini
dilanjutkan, maka semua air akan habis menguap dan terkondensasi sehingga yang
tertinggal hany padatan zat terlarut natrium klorida (Yazid, 2005 : 66).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat Praktikum
a. Corong besar 100 mm
b. Corong kecil 60 mm
c. Dongkrak
d. Electro mantel
e. Ember
f. Erlenmeyer 100 mL
g. Gelas arloji
h. Gelas kimia 100 mL
i. Gelas kimia 50 mL
j. Gelas ukur 100 mL
k. Gelas ukur 50 mL
l. Hotplate
m. Kain lap
n. Kondensor bola
o. Labu alas bundar 500 mL
p. Pipet tetes
q. Penyedot air
r. Rak tabung reaksi
s. Selang keluar
t. Selang masuk
u. Sentrifuge
v. Spatula
w. Statif
x. Stopwatch
y. Tabung reaksi
z. Termometer 100
Prosedur Percobaan
Ke dalam gelas kimia yang telah diisi
25 mL aquades , dimasukkan 3
2.
Hasil Pengamatan
Larutan CaCO3 + aquades berwarna
putih.
4.
Prosedur Percobaan
Garam dapur yang kotor dilarutkan
Hasil Pengamatan
NaCl awal sebelum diproses dalam
2.
3.
Prosedur Percobaan
Dilarutkan 1 gram tembaga (II) sulfat
Hasil Pengamatan
Warna awal CuSO4 sebelum
2.
diperlukan.
Ke dalam larutan ditambahkan batu
3.
2.
Prosedur Percobaan
Beberapa 1 butir iodium dimasukkan ke
Hasil Pengamatan
Warna awal iodium hitam mengkilat.
warna larutannya.
Diambil 1 mL kloroform dan
warna larutannya.
Prosedur Percobaan
Alat destilasi biasa dipasang. Dicampur
15 mL etanol 96% dengan 5 mL
aquades. Dimasukkan ke dalam labu
alas bundar dan ditambahkan batu
didih. Dipanaskan dengan suhu
dibawah 85oC.
Hasil Pengamatan
Volume etanol murni = 11,9 mL
F. ANALISIS DATA
1. Gambar set alat destilasi
Labu Erlenmeyer
Destilat
Statif
Mantel
Penyedot air
Dongkrak
Ember
etanol 96 %.
: Sebagai pendingin uap yang dihasilkan dari pemanasan
sehingga terjadi pengembunan.
: Sebagai tempat aliran air yang keluar.
: Sebagai tempat aliran air yang masuk pada permukaan
kondensor.
: Sebagai wadah penampung destilat.
: Hasil destilasi.
: Sebadai penjepit labu alas bundar dan kondensor bola.
: Sebagai pemanas larutan pada labu alas bundar.
: Untuk mendorong air agar bias dialirkan.
: Sebagai penyangga hot plate.
: Sebagai wadah penampung air yang masuk dan keluar
dari kondensor.
: sebagai pendingin air.
: Sebagai sumber arus listrik.
: Sebagai penyedot panas.
n. Es batu
o. Papan strom
p. Batu didih
2. Perhitungan
Diketahui:
Volume awal etanil 96%
Volume awal aquades
Konsentrasi etanol
a. Volume etanol murni
V
= 15 mL
= 5 mL
= 96%
= 15 96%
96
= 15
100
= 14,4 mL
b. Volume campuran
V
= Volume awal etanol 96% + Volume awal aquades
= 15 + 5
= 20 mL
c. Volume destilat
V
= 11,9 mL
d. Persen (%) etanol dalam campuran
Volume etanol murni
V
=
100%
Volume campuran
=
14,4
100%
20
= 72%
e. Persentase etanol setelah didestilasi
Volume destilat
V
= Volume etanol murni
100%
=
11,9
100%
14,4
= 82, 638%
G. PEMBAHASAN
Pemisahan dan pemurnian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang
mempunyai susunan kimia. Pada prinsipnya pemisahan dilakukan untuk memisahkan
dua zat atau lebih yang saling bercampur, sedangkan pemurnian dilakukan untuk
mendapatkan zat murni dari suatu zt yng telah tercemar oleh zat lain proses pemisahan
dan pemurnian dapat
tertinggal atau menempel pada kertas saring. Sedangkan pada proses sentrifugasi
memanfaatkan gaya sentrifuga sehingga bubuk kapur dan aquades yang awalnya
membentuk campuran heterogen yang keruh akan memisah dikarenakan kepolaran
dan massa jenis yang berbeda. Pemisahan sentrat dan endapan dengan cara dekantasi
tidak dapat memisahkan dengan sempurna karena endapan yang terbentuk oleh
sentrifugasi ikut masuk kewadah sentrat sehingga sentrat masih memiliki molekul
molekul kecil yang berasal dari endapan. Oleh karena itu, filtrat lebih bening daripada
sentrat.
Metode rekristalisasi merupakan salah satu pemurnian suatu zat padat dari
campuran/pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah
dilarutkan dalam pelarut yang cocok. Prinsip rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan
zat pencapur/pencemarnya . larutan yang terjadi dipisahkan satu sama lain. Kemudian
larutan zat yang diinginkan dikristalkan dengan cara menjenuhkannya. Percobaan
kedua ini adalah rekristalisasi garam dapur kotor. Komponen utama garam dapur
mengandung natrium klorida dengan berbagai pengotor umumnya ion ion Ca 2+,
2-
, I-, dan Br- yang semuanya mudah larut dalam air. Pada
percobaan ini dihasilkan garam yang lebih bersih dari sebelumnya . hal ini
dikarenakan adanya proses filtrasi pada larutan sebelum diuapkan. Pada proses filtrasi
ini , ion ion pengotornya akan tertinggal pada kertas saring sehingga didapatkan
larutan garam yang lebih bersih. Setelah proses filtrasi dilakukan proses pemanasan .
penambahan zat terlarut berupa garam kedalam air menyebabkan titik didih lebih
tinggi (>100o C) jika dibndingkan dengan pemansan air tanpa zat terlarut ( titik didih
air 100oC). Proses rekristalisasi bergantung pada kelarutan zat pada pelarut jika suhu
diperbesar , karena konsentrasi zat yang dimurnikan biasanya lebih besar dari daripada
konsentrasi total. Apabila suhu rendah maka konsentrasi yang rendah tetap dalam
larutan sementara yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap. Setelah NaCl kotor di
rekristalisasikan dengan cara penguapan lalu dibiarkan dingin akan dihasilkan kristal.
Hasil dari proses rekristalisasi ini adalah garam yang lebih putih dan bersih serta
kristal yang terbentuk lebih kecil.sedangkan sebelum proses pemanasan garam dalam
keadaan kotor dan masih dalm bentuk kristal yang besar serta dalam larutan bewarna
agak keruh.
Percobaan ketiga yaitu rekristalisasi CuSO4 (tembaga 10 sulfat). Ketika
aquades dicampurkan dengan CuSO4 menghasilkan larutan berwarna biru tua. CuSo4
larut dalam air karena CuSO4 dan H2O sama sama bersifat polar. Molekul polar akan
larut dalam molekul polar , begitu juga sebaliknya. Penambahan batu didih pada
larutan sebelum dipanaskan berfungsi untuk meratakan panas sehingga panas menjadi
homogen pada seluruh bagian larutan dan untuk menghindari titik lewat didih saat
dipanaskan. Batu didih merupakan benda berukuran kecil yang bentuknya tidak
merata dan berpori. Pori pori dalam batu didih akan membantu penangkapan udara
pada larutan dan melepaskannya ke permukaan larutan (ini akan menyebabkan
timbulnya gelembung gelembung kecil pada batu didih). Tanpa batu didih , maka
larutan yang dipanaskan akan menjadi superheated pada bagian tertentu, lalu tiba
tiba akan mengeluarkan uap panas yang bisa menimbulkan letupan/ledakan. Jika batu
didih dimasukkan pada larutan yang sudah hampir mendidih maka akan terbentu uap
panas dalam jumlah yang besar secara tiba tiba. Hal ini bisa menyebabkan ledakan
ataupun kebakaran. Jadi, batu didih harus dimasukkan kedalam cairan sebelum cairan
itu mulai dipanaskan. Setelah proses pemanasan dan penguapan , dihasilkan kristal
CuSO4 yang berwana biru keputih putihan atau biru muda. Hal ini disebabkan karena
penguapan yang membuat zat pengotornya berkurang. Pada saat penguapan batu didih
akan menyerapzat kotor sehingga warna kristal CuSO4 menjadi lebih bersih, dari
warna biru tua menjadi biru muda.
Percobaan keempat yaitu extraksi iodium (I2). Prinsip metode extraksi ini
didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut
yang tidak saling bercampur. Butiran iodium yang dicampurkan dengan 5ml aquades
menghasilkan warna orange kecoklatan disebabkan karena iodium berdifusi pada
aquades. Akan tetapi butiran Iodium tidak larut dalam air, karena aquades bersifat
polar sedangkan iodium bersifat non polar, sehingga dua zat tersebut tidak dapat larut.
Setelah ditambahkan kloroform CHCL3 larutan iodium berwarna hitam dan merah
keunguan ditepinya, serta terdapat endapan kental.hal ini karena adanya perbedaan
massa jenis , CHCL3 lebih besar sehingga CHCL3 mengendap dibagian bawah.
Percobaan terakhir yaitu destilasi etanol 96%. Pemisahan secara destilasi pada
prinsipnya adalahmetode pemisahan yang didasarkan pada adanya perbedaan titik
didih diantara komponen komponen yang akan dipisahkan. Campuran antara 15 ml
etanol 96% dan 5 ml aquades menghasilkan volume destiiat sebesar 11,9 ml. Titik
didih air 100oC, sedangkan titik didih etanol 78 85oC. Kedua zat tersebut memiliki
titik didih yang cukup besar . pada saat campuran dipanaskan , komponen dengan titik
didih yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu dibandingkan dengan
komponen yang memiliki titik didih tinggi. Dalam proses ini larutan hanya dapat
dipanaskan sampai suhu kurang dari 85oC agar hasil yang didapatkan adalah etanol
murni. Apabila suhu pada labu alas bundar lebih dari 85 oC atau mencapai 100 oC maka
air yang bercampur dengan etanol akan ikut menguap, akibatnya destilat menjadi tidak
murni . proses pemanasan ini menghasilkan uap. Kemudian uap yang dihasilkan
dialirkan menuju pipa konektor yang dikombinasikan dengan kondensor. Kondensor
berfungsi untuk mengubah fase gas menjadi fase cair (pengembunan) sehingga
diperoleh etanol dari proses destilasi ini.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
pemisahan dan pemurnian suatu zat dari campurannya dapat dilakukan dengan cara
filtrasi, sentrifugasi, rekristalisasi, dan destilasi. Filtrasi adalah metode pemisahan
partikel padat dengan menggunakan penyaringan. Sentrifugasi adalah proses yang
memanfaatkan gaya sentrifugal . rekristalisasi adalah suatu teknik pemurnian bahan
kristalin. Destilasi adalah pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didih.
Kemudian, dekantasi merupakan metode pemisahan zat secara langsung yaitu dengan
cara mendiamkan larutan sampai terbentuk endapan kemudian dipisahkan dengan cara
menuangkan larutan yang bening sehingga terpisah dengan endapannya.
DAFTAR PUSTAKA
Bintang, Maria. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta. : Erlangga.
Bresnick, Stephen. 2004. Intisari Kimia Organik. Surabaya : EGC.
Khopkar, S.M. 2010. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas IndonesiaPress.
Yazid, Estein.2005. Kimia Fisika Untuk Paramedis. Yogyakarta. ANDI Yogyakarta.