Professional Documents
Culture Documents
Dalam exercise RPJMN dan Renstra-KL kali ini akan diperkenalkan pendekatan-pendekatan
baru, yaitu: (i) merancang kegiatan dengan kinerja yang terukur, dan (ii) merancang kegiatan
berdasarkan ketersediaan anggaran dalam jangka menengah. Dengan pendekatan ini, diperlukan
ketajaman dalam menentukan sasaran dan indikator kinerja, serta dalam memilah dan memilih
program dan kegiatan prioritas untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan tersebut, kata
Menneg PPN/Kepala Bappenas.
Menurut Menteri, RPJMN lima tahun ke depan bukanlah berisi kebijakan dan kegiatan yang
bersifat payung, tetapi merupakan kebijakan yang implementatif, yang memuat action plan
yang jelas sasarannya, jelas jumlah biaya yang dibutuhkan, dan jelas pula institusi penanggung
jawabnya. Institusi penanggung jawab harus menuangkan penugasan ke dalam Renstra-KL. Oleh
karena itu, agar dapat dijamin konsistensi antara RPJMN dan Renstra-KL, pada hari ini
disampaikan Pedoman Penyusunan Renstra-KL 2010-2014.
Pedoman Renstra tersebut, di samping untuk menjamin konsistensi antara RPJMN dan Renstra,
sekaligus dapat digunakan sebagai alat koordinasi dalam proses penyusunan kedua dokumen
perencanaan lima tahunan tersebut, yakni antara Kementerian/Lembaga yang menyusun RenstraKL dengan Bappenas yang mengkoordinasikan penyusunan RPJMN. Koordinasi tersebut, seperti
pada penyusunan rencana tahunan, dilakukan melalui proses Pertemuan Tiga Pihak (trilateral
meetings) yang melibatkan masing-masing Kementerian/ Lembaga dengan Bappenas dan
Departemen Keuangan. Oleh karena pada akhirnya, RPJMN dan Renstra ini akan dituangkan
secara berurutan ke dalam RKP, Renja KL, RKA-KL dan DIPA, kata Menneg PPN/Kepala
Bappenas.
Menneg PPN/Kepala Bappenas mengharapkan proses perencanaan dan penganggaran yang runut
dan terpadu sehingga akan mempermudah proses evaluasinya. Dalam RPJMN 2004-2009,
Bappenas telah melakukan tiga kali evaluasi pembangunan dengan masukan dari
Kementerian/Lembaga dan menemukan bahwa tidak selalu mudah untuk mengkaitkan secara
langsung antara output, outcome, dan impact dari pembangunan yang dilaksanakan. Ke depan,
dengan reformasi yang dijalankan, termasuk yang dituangkan dalam Pedoman Penyusunan
Renstra-KL diharapkan keterkaitan tersebut dapat lebih jelas terlihat.
Sementara itu dalam laporannya, Sesmenneg PPN/Sestama Bappenas, Ir. Syahrial Loetan, MCP,
mengatakan bahwa acara Penyampaian Pedoman Penyusunan Renstra-Kl ini diikuti oleh lebih
dari 480 peserta yang terdiri dari Pejabat Eselon I di tingkat pusat, baik dari Kementerian
Koordinator, Departemen, Kementerian Negara, LPND, Lembaga-lembaga Tinggi Negara, dan
lembaga-lembaga pemerintah lainnya serta para pejabat Kemenneg PPN/Bappenas dan
Departemen Keuangan.
Setelah acara pembukaan oleh Menneg PPN/Kepala Bappenas dan penyerahan Pedoman
Penyusunan Renstra-KL 2010-2014 secara simbolis oleh Menneg PPN/Kepala Bappenas kepada
perwakilan Kementerian/Lembaga acara dilanjutkan dengan penjelasan teknis penyusunan
Renstra-KL 2010-2014 oleh Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Bappenas dan
paparan oleh Deputi Bidang Akuntabilitas Aparatur Kemenneg PAN, serta diskusi yang dipandu
oleh Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas. (Humas)