You are on page 1of 3

Bappenas Luncurkan

Pedoman Penyusunan Renstra-KL 2010-2014


12/08/2009
Menneg PPN/Kepala Bappenas, H. Paskah Suzetta, membuka acara launching Peraturan Menteri
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra- KL), pada
Rabu, (12/08), pukul 09.00 WIB, di Balai Kartini, Jakarta. Penyusunan Renstra-KL 2010-2014
merupakan satu kegiatan yang berada dalam bingkai besar penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan nasional lima tahunan atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2010-2014. Mengacu pada UU No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Menneg PPN/Kepala Bappenas mendapatkan mandat untuk
menyiapkan rancangan awal RPJM Nasional sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program
Presiden terpilih.
Dalam sambutannya, Menneg PPN/Kepala Bappenas mengatakan bahwa Pedoman Renstra-KL
tersebut merupakan bagian dari reformasi perencanaan dan penganggaran, yang mencakup
langkah-langkah reformasi perencanaan dan penganggaran sampai dengan tahun 2011. Untuk
yang bersifat segera, telah dilakukan sosialisasi yang diikuti dengan pelaksanaan restrukturisasi
program dan kegiatan oleh masing-masing Kementerian/Lembaga. Langkah berikutnya,
menggunakan hasil restrukturisasi program dan kegiatan tersebut untuk menyusun RPJMN 2010
-2014 dan Renstra 2010 -2014.
Penyusunan RPJMN dan Renstra-KL secara teknokratis dilakukan berdasarkan pertimbangan
Kementerian/ Lembaga mulai saat ini hingga kabinet yang baru terbentuk, dan akan disampaikan
kepada kabinet 2009-2014 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut. Exercise secara
teknokratis sangat penting karena diharapkan memuat analisis yang mendalam dari masingmasing bidang Kementerian/Lembaga, tentang permasalahan yang dihadapi, potensi dan peluang
yang ada, serta arah kebijakan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang dianggap
strategis. Masukan dari Kementerian/Lembaga merupakan modal penting bagi kabinet
mendatang dalam melaksanakan prioritas-prioritas pembangunan seperti yang dijanjikan dalam
kampanye Pilpres yang lalu.

Dalam exercise RPJMN dan Renstra-KL kali ini akan diperkenalkan pendekatan-pendekatan
baru, yaitu: (i) merancang kegiatan dengan kinerja yang terukur, dan (ii) merancang kegiatan
berdasarkan ketersediaan anggaran dalam jangka menengah. Dengan pendekatan ini, diperlukan
ketajaman dalam menentukan sasaran dan indikator kinerja, serta dalam memilah dan memilih
program dan kegiatan prioritas untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan tersebut, kata
Menneg PPN/Kepala Bappenas.
Menurut Menteri, RPJMN lima tahun ke depan bukanlah berisi kebijakan dan kegiatan yang
bersifat payung, tetapi merupakan kebijakan yang implementatif, yang memuat action plan
yang jelas sasarannya, jelas jumlah biaya yang dibutuhkan, dan jelas pula institusi penanggung
jawabnya. Institusi penanggung jawab harus menuangkan penugasan ke dalam Renstra-KL. Oleh
karena itu, agar dapat dijamin konsistensi antara RPJMN dan Renstra-KL, pada hari ini
disampaikan Pedoman Penyusunan Renstra-KL 2010-2014.
Pedoman Renstra tersebut, di samping untuk menjamin konsistensi antara RPJMN dan Renstra,
sekaligus dapat digunakan sebagai alat koordinasi dalam proses penyusunan kedua dokumen
perencanaan lima tahunan tersebut, yakni antara Kementerian/Lembaga yang menyusun RenstraKL dengan Bappenas yang mengkoordinasikan penyusunan RPJMN. Koordinasi tersebut, seperti
pada penyusunan rencana tahunan, dilakukan melalui proses Pertemuan Tiga Pihak (trilateral
meetings) yang melibatkan masing-masing Kementerian/ Lembaga dengan Bappenas dan
Departemen Keuangan. Oleh karena pada akhirnya, RPJMN dan Renstra ini akan dituangkan
secara berurutan ke dalam RKP, Renja KL, RKA-KL dan DIPA, kata Menneg PPN/Kepala
Bappenas.
Menneg PPN/Kepala Bappenas mengharapkan proses perencanaan dan penganggaran yang runut
dan terpadu sehingga akan mempermudah proses evaluasinya. Dalam RPJMN 2004-2009,
Bappenas telah melakukan tiga kali evaluasi pembangunan dengan masukan dari
Kementerian/Lembaga dan menemukan bahwa tidak selalu mudah untuk mengkaitkan secara
langsung antara output, outcome, dan impact dari pembangunan yang dilaksanakan. Ke depan,

dengan reformasi yang dijalankan, termasuk yang dituangkan dalam Pedoman Penyusunan
Renstra-KL diharapkan keterkaitan tersebut dapat lebih jelas terlihat.
Sementara itu dalam laporannya, Sesmenneg PPN/Sestama Bappenas, Ir. Syahrial Loetan, MCP,
mengatakan bahwa acara Penyampaian Pedoman Penyusunan Renstra-Kl ini diikuti oleh lebih
dari 480 peserta yang terdiri dari Pejabat Eselon I di tingkat pusat, baik dari Kementerian
Koordinator, Departemen, Kementerian Negara, LPND, Lembaga-lembaga Tinggi Negara, dan
lembaga-lembaga pemerintah lainnya serta para pejabat Kemenneg PPN/Bappenas dan
Departemen Keuangan.
Setelah acara pembukaan oleh Menneg PPN/Kepala Bappenas dan penyerahan Pedoman
Penyusunan Renstra-KL 2010-2014 secara simbolis oleh Menneg PPN/Kepala Bappenas kepada
perwakilan Kementerian/Lembaga acara dilanjutkan dengan penjelasan teknis penyusunan
Renstra-KL 2010-2014 oleh Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Bappenas dan
paparan oleh Deputi Bidang Akuntabilitas Aparatur Kemenneg PAN, serta diskusi yang dipandu
oleh Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas. (Humas)

You might also like