You are on page 1of 11

ACARA III

HISTOLOGI

I.

DASAR TEORI
Histologi berasal dari kata Yunani yang berasal dari histos berarti jaringan, dan logia
yang berarti pengetahuan. Jika digabungkan, maka kedua kata tersebut akan bermakna analisis
komposisi, struktur, dan fungsi jaringan.Sehingga histology dapat didefinisikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan
jaringan yang dipotong tipis, salah satu dari cabang-cabang biologi. Histologi amat berguna
dalam mempelajari fungsi fisiologisel-sel dalam tubuh, baik manusia, hewan, serta tumbuhan,
dan dalam bentuk histopatologi ia berguna dalam penegakan diagnosis penyakit yang melibatkan
perubahan fungsi fisiologi dan deformasi organ. Sedangkan pada manusia histology
menempatkan fokus lebih rinci pada bagaimana sel membentuk jaringan yang kemudian
membentuk organ, dan akhirnya sistem tubuh manusia.
Histologi bisa dipecahkan menjadi tiga sub klasifikasi: sitologi(mempelajari sel) , proper
histologi (mempelajari jaringan) , dan organologi (mempelajari organ). Tidak hanya berupaya
mengidentifikasi penyakit histologi juga berfokus pada pemahaman segala sesuatu tentang sel
dan jaringan serta organ. Sekelompok sel-sel yang serupa asalnya, strukturnya, dan fungsi dalam
satu kesatuan yang dinamakan jaringan. Secara umum tubuh tanaman dari jaringan vegetative,
dan jaringan reproduksi.Dalam tanaman tinggi, tubuhnya terdiri atas kompleksel yang
strukturnya rumit.Berbagai jenis sel dengan fungsi yang berbeda-beda berpadu menjadi
satu.Tiap-tiap jaringan berdasarkan fase perkembangannya ada 2 yaitu jaringan maristematik dan
jaringan permanen. Jaringan meristematik adalah jaringan yang pertumbuhannya telah terhenti
paling tidak untuk sementara. Pada kondisi tertentu jaringan permanen dapat berubah menjadi
jaringan maristematik . Jaringan meristematik aktif membelah ada dua jenis pembelahan pada
meristematik yaitu meristematik primer: apical dan pucuk dan meristemati ksekunder: lateral dan
interkalar.

JARINGAN DASAR
Parenkin.
Jaringan vegetative sederhana, yakni jaringan yang biasanya tidak komplek baik bentuk maupun
strukturnya.Type ini dijumpai pada bagian tubuh tanaman yang tidak khusus. Secara filogmatik
maupun jaringan primitive karena umumnya tanaman yang tinggi yang komplek susunannya
berkembangnya melalui proses spesialisasi dari organism sederhana yang hanya tersusun atas
parenkim, dengan demikian secara autoganik parenkim juga merupakan jaringan yang primitif.
Kolenkim
Kolenkim terdiri darisel-sel yang serupa dengan parenkim tetapi dengan penebalan pada dinding
sel primer umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun.Dinding
sel yang fleksibel pada kolenkim, member dukungan yang cukup untuk sel-sel tetanggannya
karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel standard, jaringan ini tampak sebagai sel-sel
dengan penebalans el yang ekstensif.
Sifat-sifat dari jaringan kolenkim adalah awal perkembangannya dan daya adaptasinya
untuk mengubah dalam organ yang tumbuh dengan cepat, terdiri atas sel-sel panjang .Sel-sel
saling bertumpuk pada ujungnya, dinding sel terdiri atas selulosa dengan kadar air tinggi.
Ekterankim
Ekterankim juga merupakan jaringan penguat yang berfungsi sebagai protoksi sel-sel dari
jaringan ini mempunyai dinding yang keras, berlignin dengan kadar air rendah, apabila ia telah
dewasa maka akan kehilangan protoplasmanya. Penebalan dindingnya seragam dan merata tetapi
bentuk dan ukurannya sangat bervariasi.

Sklerenkim
Sklerankim adalah jaringan pendukung pada tanaman, penebalan lignin terletak pada sel primer
dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal, sehingga hanya sedikit ruang untuk protoplasma
yang nantinya hilang jika sel telah dewasa.Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerankim terbagi
menjadi 2 type :sarat (fibre) atau sklaraid. Sarat adalah sel saklatim yang memanjang umumnya
dengan ujung meruncing pada penampang membujur. Sedangkan sklaraid kecil dengan ukuran
bervariasi. Terdapat pada bagian keras buah dan biji.

JARINGAN PENGANGKUT
Xylem
Ada 4 macamsel yang ditemukan pada xylem: vescels (berkas pengangkut) trakeid, sarat, dan
parankim. Yang meruupakan karakteristik sel-sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakred
yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air trakeid
berbentuk sel panjang berupa dengan sarat tetapi berdiameter lebih besar. Pada penampang
melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
Trakeid sulit dibedakan dengan sarat atau berkas pengangkut (kecuali untuk ukuran berbeda)
-

pada xylem, perbedaan berikut dapat dibuat pada T.S


Mataxylemvessels : sel-sel yang lebih besar ditemukan pada bagian terakhir xylem
Protoxylemvessels : sel-sel yang pertama terligninfikasi biasanya rusak atau pindah ( akibat

pemanjangan). Perlu dicatat, bahwa pada batang protoxylem pada bagian luar (exarch)
Floem
4 type sel ditemukan pada floem; siava tuber member copanien sells, sel parenkim dan sarat.
Banyak sel-sel yang berbentuk tubules, memanjang dengan dinding tipis, sel-sel ini aktif ketika
muda, jika siava tuber members menua, inti menhilang tapi sitoplasma masih ada. Masingmasing tuber member dilengkapi oleh copanion cell yang memiliki atau lebih daerah siavas ering
kali disebut siava plate. Beberapa siava plate mungkin tersumbat, sumbatan ini merupakan
akumulasi protein pada pori.
Jaringan Meristem
Merupakan jaringan yang selapis sel tipis dan rapat, terletak pada luar tapi memiliki
lapisan kutikula atau lilin berfungsi untuk menutupi permukaan daun, bunga, buah dan
-

akar.Anatomi lentisel terdiri dari:


Epidermis, selapis sel yang letaknya d isebelah luar
Phallem, selapis sel-sel mati
Chorripholloid( sel pengisi)
Phalogen( kombium gabus)
Phalloderm
Lentisel biasanya hanya tedapat pada batang saja. Pada akar biasanya terdapat di dekat pangkal
keluarnya cabang akar. Lentisel biasanya terjadi di bawah tempat yang semula ada mulut
kulitnya

(stomata)

dan

umumnya

terdapat

pada

tumbuh-tumbuhan

dicohyladoneae,

gymnospermas dan liliceae yang terletak pada pohon, akar tetapi terdapat pada tumbuhtumbuhan bangsa pandu dan palam.

II.

TUJUAN
1. Melihat macam-macam jaringan yang terdapat pada batang, seperti jaringan dasar
(parenchyma), jaringan penutup (epidermis), jaringan mekanik (collenchym, sclerenchym)
jaringan pengangkut (Xylem,Phloem) jaringan sekresi dan jaringan kelenjar, jaringan
meistem.
2. Melihat macam-macam bentuk berkas pengangkut.
3. Melihat susunan lentisel pada batang atau cabang (melihat jaringan-jaringan yang
menyusun lentisel).

III.

METODE PRAKTIKUM
III.1. Waktu dan tempat
Waktu
Hari Rabu, Tanggal 19 Maret 2014
Pada pukul, 10.00-12.00 WITA
Tempat
Laboratorium Agronomi, lantai dasar gedung OECF. FAPERTA, Universitas Mulawarman.
III.2. Alat dan bahan
Bahan

1. Batang atau ranting kembang sepatu( Hibiscusrosaninensis )


2. Batang jagung( Zea mays )
3. Ujung akar lidah buaya (Aloe-Sp)
4. Lentisel dari batang atau cabang (Sambucusjavanica)
Alat
1. Gelas obyek
2. Cover glass
3. Silet
4. Pipet
5. Mikroskop
3.3. Cara kerja
1. buatlah irisan penampang melintang batang/ranting kembang sepatu setipis mungkin
dan utuh. Perhatikan jaringan dasar, sclerenchym, tipe berkas pengangkut, jari-jari
empulur yang mengadakan dilatasi , serta kemungkinan juga kelihatan ruang-ruang
lendir.
2. buatlah irisan penampang melintang dari batang jagung setipis mungkin dan utuh ,
perhatikan jaringan hypodermis yang berupa sclerenchym. Berkas-berkas pengangkut
yang tersebar dengan tipe kolateral tertutup.
3. buatlah irisan penampang membujur/memanjang ujung akar lidah buaya setipis
mungkin dan tidak terbelah atau utuh. Perhatikan bagian ujung akar lidah buaya yang
merupakan salah satu contoh terdapatnya jaringan meristem, dimana akan terlihat bagianbagiannya antara lain calyptra,dermatogen, periblem, dan pleuron.
4. ambilah lenti sel pada permukaan batang/cabang

tua sambacus javanica atau

tumbuhan dicotylodeneae lainnya yang kelihatan sebagai bintik-bintik berbentuk lensa

yang berwarna coklat tua. Perhatikan beberapa jaringan seperti phellem,phellogeen,dan


choriphelloid.

IV.

HASIL PENGAMATAN

V. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang jaringan pengangkut yang terdiri dari jaringan
xylem dan floem, ini sangat berhubungan dengan perkembangan batang-batang dengan
melakukan pengamatan ini kita dapat mengetahui komponen penyusun bagian-bagian yang
diamati meliputi tumbuhan dikotil dan monokotil.
1. Batang atau ranting kembang sepatu(Hibiscus rosasinensis)
Pada pengamatan sayatan tipis batang kembang sepatu dengan irisan melintang
perbesaran 10x40, dapat terlihat epidermis ,korteks,floem,kambium,xylem, dan empulur
batang kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) termaksud batang tanaman dikotil dan
mempunyai berkas pembuluh tipe kolateral terbuka dan berkas pengangkut berada teratur
di dalam lingkaran. Epidermis pada batang kembang sepatu adalah sel hidup yang
mampu bermitosis , hal ini penting dalam berupaya memperluas permukaan apabila

terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder korteks adalah kawasan diantara
epidermis dan sel silinder pembuluh paling luar, korteks batang terdiri dari parenkrim
yang berisi kloroplas. Di tepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim batas antara
korteks dan daerah pembuluh atau pengangku tidak jelas karena sering tidak ditemukan
endodermis apabila ada batang yang masih muda kekhususan yang utama pada kolateral
ternuka adalah terdapatnya kambium dalam berkas ini berfungsi sebagai jaringa
penghubung antara floem dan xylem. Selai ini dapat berperan demikian besar dalam
pembentukan pembuluh-pembuluh tapis sekunder ke arah luar dan membentuk pembuluh
kayu. Kambium pada batang penampang melintang biasanya merupakan lingkaran yang
kontiyu pada tipe ini floem dan xylem berdampingan, ada dua tipe yaitu tipe kolateral
tertutup yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil dan kolateral
terbuka yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang dikotil empulur biasanya
terdapat dari permukaan yang dapat mengandung klorolas. Bagian tengah empulur dapat
rusak diwaktu pertumbuhan , sering hal ini terjadi dibagian di daerah ruas, sementara
didaerah buku dan empulur utuh.

2. Batang jagung(Zea mays)


Pada irisan penampang melintang tipis pada batang jagung dengan perbesaran
10x40 dapat terlihat epidermis,korteks,dan floem, batang jagung termaksud dalam
tanaman monokotil dan mempunyai berkas pengangkut yang terletak tersebar.
Kekhususan yang terutama pada kolateral tertutup adalah diantara pembuluh kayu dan
pembuluh tapis

tidak terdapat kambium, dalam hal ini parenkrim berperan sebagai

penghubung diantara keduanya. Tidak ada jaringan pula berkas pengangkut ini terletak
dikelilingi oleh jaringan sklerenkim oleh karenanya disebut seludung sklerenkim, tipe
kolateral letak xylem dan floem yang berdampingan , umunya floem terletak di luar
xylem. Sedangkan bila antara xylem dan floem berdampingan langsung tanpa adanya
kambium disebut kolateral terbuka. Pada tipe floem dan xylem berdampingan . ada dua
tipe kolateral tertutup yang biasanya terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil
dan kolateral terbuka terdapat pada ikatan pembuluh batang dikotil.

3. Ujung lidah buaya (Aloe sp)


Pada pengamatan sayatan tipis melintang pada ujung akar lidah buaya dengan
perbesaran 10x40, dapat terlihat dermatogen,periblem,pleuron, dan cyliptra serta tudung
akar gymnospermae ada dua tipe kelomok sel yaitu kelompok satu sel yang berada
disekitar pembentuk periblem dan dermatogen hanyalah berkembang pada perkembangan
dari pada periblem, hal ini karena tidak jelas batas-batas antara sel-sel dan cyliptra
dengan ujung akar demikian pula pada batas-batas antara histogen ini tidak jelas
sedangkan yang tedapat pada tanaman ujung akar lidah buaya pada tanmana golongan
angiospermae terdapat tiga kelompok dan dalam hal ini pada golongan dicotylodenae
ternyata bahwa lapisan (kelompok) sel yang paling ujung(kelompok sel distal)
membentuk calyptya dan dermatogen, lapisan sel setengah membentuk periblem
sedangkan yang paling dalam membentuk peluron. Mengenai ketiga lapisan(kelompok)
sel-sel inti tiap ini dapat dinyatakan dengan jelas.
4. Lenti sel dari batang atau cabang (Sambucus javanica)
Penebalan dinding sel terdapat pada daerah-darerah yang berbatasan dengan
ruang antar sel , pembentuk sel tidak teratur,banyak ruang antar sel bentuk pita. Misalnya
terdapat pada batang, tangkai, daun , dan akar napas jaringan sklerenkim tersusun atas
sel-sel yang berdinding tebal dan keras karena telah mengalami lignifikasi (penebalan
dengan zat lignin) yang merupakan penebalan sekunder. Pada umumnya sel dewasa tidak
memiliki klorofillagi seperti halnya jaringan sklerenkim berfungsi sebagai jaringan
penyongkong dan penguat bagi jaringan lainnya. Jaringan ujung lainya yang terdapat
pada batang Sambucus javanica yaitu epidermis selapis sel yang letaknya disebelah laur.
Phellem selapis sel-sel gabus yang mati ,choriphelloid(sel pengisi) jaringa yang
dihasilkan oleh phellogeen (kambium bagus) dan mengisi liang sel-sel choriphelloid telah
mati dan kayu akar ruang antara sel yang tersusun radial phellogen (kambium gabus)
ialah lapisan inti sel yang kearah luar membentuk sel-sel phellem dan kerarah dalam
membentuk sel-sel yang dibentuk oleh phellogeen tetapi hidup dan menyerupai sel dari
jaringan yang terbatas.

VI. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahsan diatas dapat disimpulkan

1. Pada pengamatan sayatan tipis bunga sepatu(Hibiscus rosasinensis) dapat terlihat


epidermis , kortek , kambium,floem,xylem, dan empulur, batang kemang sepatu
termaksud tanaman dikotil dan mempunyai berkas pembuluh tipe kolateral terbuka dan
terbekas pengangkutnya berada teratur di dalam lingkaran.
2. Pada pengamatan sayatan tipis batang jagung (Zea mays) dapat terlihat epidermis , kortek
, kambium,floem,xylem, batang jagung termaksud tanaman monokotil dan mempuyai
berkas pembuluh tipe kolateral tertutup dan berkas pengangkut terletak tersebar
3. Pada pengamatan sayatan ujung akar lidah buaya (Aloe sp) dapat terlihat
caliptra,dermatogen,periblem,dan pleuron ujung akar lidah buaya termaksud tanaman
gymnospermae
4. Macam bentuk berkas pengangkut kollateral, konsntris dan radial kollateral dibagi tiga :
kollateral

tertututp,

kollateral

terbuka

,dan

bikollateral.

Sedangkan

konsentris,amphikribel dan amphivasel.


5. Jaringan-jaringan yang terdapat pada sususnan inti sel ialah epidermis, pheltem,
choriphelloid,phellogeen, dan phellodurm.

You might also like