Professional Documents
Culture Documents
Exciter tanpa sikat terdiri atas alternator yang menghasilkan arus AC yang kemudian disearahkan dan
diumpankan ke generator untuk menghasilkan medan penguat.
Energi eksitasi didapatkan dari PMG yang disambungkan ke stator exciter melalui sebuah power amplifier
yang terdiri atas beberapa thyristor. Pengontrolan eksitasi dilakukan dengan mengendalikan output dari
thyristor.
Bagian-bagian utama dari AVR antara lain : Regulator Drawer, Firing Drawer, Power Drawer, Field Breaker
(41E), Base Adjusting Equipment (70E), Voltage Adjusting Equipment (90R), Balance Meter dan Fault
Indication.
Regulator Drawer mendeteksi tegangan dan arus keluaran generator utama dan menghasilkan sinyal
control yang sesuai untuk mengubah keluaran generator tersebut agar sesuai dengan yang diinginkan.
Sinyal control ini akan dikirimkan ke pembangkit pulsa pada bagian Firing Drawer, untuk menentukan
sudut pemicuan thyristor.
Firing Drawer berfungsi untuk menghasilkan pulsa untuk kaki GATE dari thyristor yang terdapat di Power
Drawer. Pulsa ini mempunyai nilai peak tertentu yang cukup untuk memicu kerja thyristor.
Power Drawer berisi thyristor-thyristor penyearah dan piranti pendukungnya yang berfungsi untuk
menghasilkan tegangan yang sesuai untuk kendali arus medan generator melalui AC exciter.
Field Breaker 41E berfungsi sebagai saklar penghubung AVR dengan generator exciter.
Base Adjusting Equipment (70E) adalah adjustable inductive potensiometer untuk menentukan sinyal
basis bagi system MWTA AVR. Potensiometer ini digerakkan dengan motor DC dan dikendalikan dari
ruangan control.
Voltage Adjusting Equipment (90R) adalah adjustable inductive potensiometer untuk mendapatkan level
tegangan deteksi (sensing) dari generator agar sesuai dengan nilai tertentu sehingga didapatkan
tegangan keluaran generator yang diiinginkan. Alat ini digerakkan dengan motor DC dan dikendalikan dari
ruangan control.
Balance Meter adalah meter yang mengindikasikan derajat kurang atau lebihnya sinyal eror dari
regulator yang akan diumpankan ke bagian power drawer.
Fault indication atau protective device dapat menunjukkan beberapa kondisi alarm antara lain : Loss of
DC Power Source, Blow Out of fuse, Loss of Pulse, Minimum excitation limit, dan cooling fan trouble.
MWTA dilengkapi dengan Breaker 8-90 untuk menghubungkan PMG dengan AVR.
Disamping digunakan sebagai power utama bagi exciter, output PMG juga digunakan untuk menghasilkan
DC Power Supply bagi AVR. DC Power supply menyediakn tegangan untuk rangkaian logika AVR.
AVR juga dilengakapi dengan I/V converter untuk mengubah sinyal arus dari CT menjadi nilai tegangan.
Artikel selanjutnya akan membahas lebih detail dari bagian per bagian AVR.
Artikel kali ini erat kaitannya dengan artikel mengenai sistem eksitasi karena prinsip kerja dari AVR adalah
mengatur arus penguatan ( excitacy)pada exciter.
Sistem pengoperasian Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk menjaga agar tegangan
generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak
terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah, dikarenakan beban sangat mempengaruhi
tegangan output generator.
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan output
generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan
(excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal
generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi
perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi
dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang
bekerja secara otomatis.