You are on page 1of 6

Sistem AVR yang dipakai di PLTU Muara Karang disebut Brushless Excitation System for Steam Turbine

Generators type MWTA dari Mitsubishi.


Fungsi dari system AVR secara umum adalah untuk menghubungkan, menyearahkan dan mengendalikan
arus eksitasi yang berasal dari PMG (permanent magnet generator) ke generator exciter.
Gambar.2 menunjukkan blok diagram AVR secara lengkap, sedangkan gambar.3 menunjukkan blok
diagram yang telah disederhanakan.

Exciter tanpa sikat terdiri atas alternator yang menghasilkan arus AC yang kemudian disearahkan dan
diumpankan ke generator untuk menghasilkan medan penguat.
Energi eksitasi didapatkan dari PMG yang disambungkan ke stator exciter melalui sebuah power amplifier
yang terdiri atas beberapa thyristor. Pengontrolan eksitasi dilakukan dengan mengendalikan output dari
thyristor.
Bagian-bagian utama dari AVR antara lain : Regulator Drawer, Firing Drawer, Power Drawer, Field Breaker
(41E), Base Adjusting Equipment (70E), Voltage Adjusting Equipment (90R), Balance Meter dan Fault
Indication.
Regulator Drawer mendeteksi tegangan dan arus keluaran generator utama dan menghasilkan sinyal
control yang sesuai untuk mengubah keluaran generator tersebut agar sesuai dengan yang diinginkan.

Sinyal control ini akan dikirimkan ke pembangkit pulsa pada bagian Firing Drawer, untuk menentukan
sudut pemicuan thyristor.
Firing Drawer berfungsi untuk menghasilkan pulsa untuk kaki GATE dari thyristor yang terdapat di Power
Drawer. Pulsa ini mempunyai nilai peak tertentu yang cukup untuk memicu kerja thyristor.
Power Drawer berisi thyristor-thyristor penyearah dan piranti pendukungnya yang berfungsi untuk
menghasilkan tegangan yang sesuai untuk kendali arus medan generator melalui AC exciter.
Field Breaker 41E berfungsi sebagai saklar penghubung AVR dengan generator exciter.
Base Adjusting Equipment (70E) adalah adjustable inductive potensiometer untuk menentukan sinyal
basis bagi system MWTA AVR. Potensiometer ini digerakkan dengan motor DC dan dikendalikan dari
ruangan control.
Voltage Adjusting Equipment (90R) adalah adjustable inductive potensiometer untuk mendapatkan level
tegangan deteksi (sensing) dari generator agar sesuai dengan nilai tertentu sehingga didapatkan
tegangan keluaran generator yang diiinginkan. Alat ini digerakkan dengan motor DC dan dikendalikan dari
ruangan control.
Balance Meter adalah meter yang mengindikasikan derajat kurang atau lebihnya sinyal eror dari
regulator yang akan diumpankan ke bagian power drawer.
Fault indication atau protective device dapat menunjukkan beberapa kondisi alarm antara lain : Loss of
DC Power Source, Blow Out of fuse, Loss of Pulse, Minimum excitation limit, dan cooling fan trouble.
MWTA dilengkapi dengan Breaker 8-90 untuk menghubungkan PMG dengan AVR.
Disamping digunakan sebagai power utama bagi exciter, output PMG juga digunakan untuk menghasilkan
DC Power Supply bagi AVR. DC Power supply menyediakn tegangan untuk rangkaian logika AVR.
AVR juga dilengakapi dengan I/V converter untuk mengubah sinyal arus dari CT menjadi nilai tegangan.
Artikel selanjutnya akan membahas lebih detail dari bagian per bagian AVR.

AVR (Automatic Voltage Regulator)


6/15/2009 HaGe 15 komentar

Artikel kali ini erat kaitannya dengan artikel mengenai sistem eksitasi karena prinsip kerja dari AVR adalah
mengatur arus penguatan ( excitacy)pada exciter.
Sistem pengoperasian Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk menjaga agar tegangan
generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak
terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah, dikarenakan beban sangat mempengaruhi
tegangan output generator.
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan output
generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan
(excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal
generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi
perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi
dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang
bekerja secara otomatis.

Gambar 1. Diagram sistem eksitasi.


AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator (PMG) sebagai contoh AVR
dengan tegangan 110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial transformer (PT) dan current
transformer (CT).

Gambar 2. Diagram AVR.


Bagian-bagian pada unit AVR
a. Sensing circuit
Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit melewati PT dan 90R terlebih dahulu, dan
tegangan tiga phasa keluaran dari 90R diturunkan kemudian disearahkan dengan rangkaian dioda, dan
diratakan oleh rangkaian kapasitor dan resistor dan tegangan ini dapat diatur dengan VR (Variable Resistant).
Keuntungan dari sensing circuit adalah mempunyai respon yang cepat terhadap tegangan output generator.
Output tegangan respon berbanding lurus dengan output tegangan Generator berbanding lurus seperti
ditinjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik hubungan sensing tegangan terhadap output of Generator


b. Comparative amplifier
Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara sensing circuit dengan set voltage.
Besar sensing voltage dengan set voltage tidak mempunyai nilai yang sama sehingga selisih/rentang besar
tegangan tersebut. Selisih tegangan disebut dengan error voltage. Ini akan dihilangkan dengan cara memasang
VR (variable resistance) pada set voltage dan sensing voltage.
c. Amplifier circuit
Aliran arus dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat utama atau penguatan tingkat terendah. Keluaran
dari comparative amplifier dan keluaran dari over excitation limiter (OEL) adalah tegangan negative dan dari
tegangan negative kemudian pada masukan OP201. Ketika over excitation limiter (OEL) atau minimum excitation
limiter (MEL) tidak operasi maka keluaran dari comparative amplifier dikuatkan oleh OP201 dan OP301 masukan
dari OP301 dijumlahkan dengan keluaran dari dumping circuit. OP401 adalah Amplifier untuk balance meter
hubungan antara tegangan masuk dan tegangan keluaran dari OP201 dan OP401 diperlihatkan pada bagan
berikut.

Gambar 4. Rangkaian Amplifier

d. Automatic manual change over and mixer circuit


Rangkaian ini disusun secara Auto-manual pemindah hubungan dan sebuah rangkaian untuk mengontrol
tegangan penguatanmedan generator. Auto-manual change over and mixer circuit pada operasi manual
pengaturan tegangan penguatan medan generator dilakukan oleh 70E, dan pada saat automatic manual change
over and mixer circuit beroperasi manual maka AVR (automatic voltage Rregulator) belum dapat beroperasi. Dan
apabila rangkaian ini pada kondisi auto maka AVR sudah dapat bekerja untuk mengatur besar arus medan
generator.
e. Limited circuit
Limited circuit adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan kurang penguatan (excitation) untuk pengaturan
tegangan output pada sistem excitacy, VR125 untuk pembatas lebih dari keluaran terminal C6 dan VR126 untuk
pembatas minimal dari keluaran terminal C6.
f. Phase syncronizing circuit
Unit tyristor digunakan untuk mengontrol tegangan output tyristor dengan menggunakan sinyal kontrol yang
diberikan pada gerbang tyristor dengan cara mengubah besarnya sudut sinyal pada gerbang tyristor. Rangkaian
phase sinkronisasi berfungsi untuk mengubah sudut gerbang tyristor yang sesuai dengan tegangan output dari
batas sinkronisasi dan juga sinyal kontrol yang diberikan pada tyristor di bawah ini terdapat gambar sinkronisasi.
g. Thyristor firing circuit
Rangkaian ini sebagai pelengkap tyristor untuk memberikan sinyal kontrol pada gerbang tyristor.
h. Dumping circuit
Dumping circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan tegangan dari AC exciter dan untuk diberikan ke
amplifier circuit dengan dijadikan feed back masukan terminal OP301.
i. Unit tyristor
Merupakan susunan dari tyristor dan dioda. Dan juga menggunakan fuse (sekring) yang digunakan sebagai
pengaman lebur dan juga dilengkapi dengan indikator untuk memantau kerja dari tyristor yang dipasang pada
bagian depan tyristor untuk tiap phase diberikan dua fuse yang disusun pararel dan ketika terjadi kesalahan atau
putus salah satunya masih dapat beroperasi.
j. MEL (minimum excitacy limiter)
MEL (minimum eksitasi limiter) yaitu untuk mencegah terjadinya output yang berlebihan pada generator dan
adanya penambahan penguatan (excitacy) untuk meningkatkan tegangan terminal generator pada level konstan.
Rangkaian ini digunakan untuk mendeteksi operasional dari generator yaitu dengan mendeteksi keluaran
tegangan dan arus pada generator. Rangkaian inijuga digunakan untuk membandingkan keluaran tegangan
generator dengan eksitasi minimum yang telah diseting. Rangkaian ini akan memberikan batas sinyal pada
rangkaian AVR apabila melebihi eksitasi minimum, kemudian output dari MEL (Minimum Eksitasi Limiter)
dikuatkan oleh amplifier.

Gambar 5. Diagram Minimum Excitasi Limiter.


k. Automatic follower
Prinsip kerja dari alat ini adalah untuk melengkapi penguatan dengan pengaturan secara manual oleh 70E.
Untuk menyesuaikan pengoperasian generator dalam pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal
error. Hal tersebut digunakan untuk menjaga kesetabilan tegangan pada generator. Pengoperasian ini digunakan
untuk pengaturan manual (70E) untuk ketepatan tingkatan excitacy yang telah disesuaikan. Kondisi
pengoperasian generator dan pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal tegangan error. Hal
tersebut dijadikan pegangan untuk menjaga kestabilan tegangan pada generator dengan adanya perubahan
beban.
Automatic Follower digunakan untuk mendeteksi keluaran regulator dari sinyal tegangan error dan
pengoperasian otomatis manual adjuster dengan membuat nilai nol. Rangkaian ini untuk menaikkan sinyal dan
menurunkan sinyal yang dikendalikan oleh 70E. Dengan cara memutar 70E untuk mengendalikan sinyal pada
rangkaian ini.

Gambar 6. Blok Diagram Automatic Follower


semoga bermanfaat,

You might also like