Professional Documents
Culture Documents
A. Pengantar
Setiap tanah memiliki potensi yang menyimpan berbagai benih/biji dari
suatu tanaman atau pohon. Kebanyakan biji yang disimpan lama di dalam tanah
dalam keadaan dormansi. Biji tersebut akan melakukan dormansi. Biji tersebut akan
melakukan germinasi ketika faktor lingkungan sudah mendukung untuk germinasi.
Studi tentang bank benih tanah dimulai pada tahun 1859, Charles Darwin
mengamati munculnya bibit pada sampel tanah dari bagian bawah danau. Bank
benih telah dipelajari secara intensif dalam ilmu pertanian karena ada dampak
penting dalam bidang ekonomi serta bidang lain yang tertarik pada bank benih tanah
untuk regenerasi hutan dan restorasi ekologi. Bank benih tanah memainkan peran
penting dalam ekosistem lingkungan alam karena dapat berpengaruh terhadap
kecepatan tumbuh kembalinya vegetasi.
B. Tujuan
1. Mengetahui soil seed bank pada 2 macam kedalam tanah
2. Mengetahui berbagai jenis benih yang ditemukan pada lokasi yang berbeda
3. Mengidentifikasi spesies yang ditemukan pada berbagi soil seed bank
4. Menghitung kerapatan populasi tumbuhan
5. Menganalisis keterkaitan soil seed bank
6. Mengevaluasi hasil pengamatan soil seed bank pada lokasi yang berbeda
C. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Pencukil
b. Polybag
c. Alat siram
d. Kamera
e. Naungan
f. Alat tulis
2. Bahan :
a. Sampel tanah
b. Air
D. Prosedur Percobaan
1. Menentukan lokasi lahan yang akan diamati.
2. Mengambil sampel tanah (ladang, kebun, halaman,dll) sebanyak 3 kg.
3. Masing-masing sampel tanah diambil dari 2 jenis kedalaman tanah. Lapisan
pertama sedalam 0-25 cm dan lapisan kedua 26-50 cm, kemudian dimasukan
= 0,0314 m2
Kerapatan Spesies A =
Kerapatan Spesies B =
Kerapatan Spesies C =
Kerapatan Spesies D =
b. Sampel 2650 cm
Keseluruahan spesies yang tumbuh pada kategori tanah dengan kedalaman
26-50 cm adalah 8 spesies, yakni Meniran berjumlah 2 individu, rumput
rumputan 1 individu, spesies D berjumlah 3 individu, spesies E berjumlah 1
individu dan spesies F berjumlah 1 individu. Dapat dihitung kerapatan
populasinya pada spesies Meniran, rumputrumputan, spesies D, spesies E,
dan spesies F. Berikut ini perhitungan untuk kerapatan spesies:
Diketahui : Jumlah individu spesies Meniran = 2
Jumlah individu spesies Rumput-rumputan = 1
Jumlah individu spesies D = 3
Jumlah individu spesies E = 1
Jumlah individu spesies F = 1
= 0,00314 m2
Kerapatan Spesies Meniran =
Kerapatan Spesies rumput-rumputan =
Kerapatan Spesies D =
Kerapatan Spesies E =
Kerapatan Spesies F =
4. Bagaimanakah karakteristik tanah yang diambil untuk sampel percobaan ?
Jawab :
Karakteristik tanah yang dijadikan sampel adalah berwarna merah kecoklatan,
gembur dan cocok untuk dijadikan pertanian, karena memang diambil dari
kebun, serta mengandung unsur-unsur hara karena mampu menumbuhkan soil
seed banks yang terkandung di dalamnya.
5. Apakah terdapat faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap proses germinasi
pada percobaan ?
Jawab :
Ada, seperti faktor cahaya, air dan nutrisi
6. Bagaimana keterkaitan bank benih tanah dengan upaya konservasi ?
Jawab :
Kerapatan
No
Nama Spesies
Meniran
Rumput rumputan
Sampel A
Sampel B
Ket
Tidak
3
diketahui
spesies
Tidak
diketahui
spesies
Tidak
diketahui
spesies
Tidak
diketahui
-
spesies
Tidak
diketahui
spesies
Tidak
8
diketahui
spesies
= 0,0314 m2
Kerapatan Spesies A =
Kerapatan Spesies B =
Kerapatan Spesies C =
Kerapatan Spesies D =
Pada polybag sampel B diisi tanah yang diambil dari kedalaman 26-50 cm,
tumbuh 8 spesies tanaman, yakni Meniran berjumlah 2 individu, rumputrumputan
1 individu, spesies D berjumlah 3 individu, spesies E berjumlah 1 individu dan
spesies F berjumlah 1 individu. Sedangkan kerapatannya dapat dihitung sebagai
berikut:
= 0,00314 m2
Kerapatan Spesies Meniran =
Kerapatan Spesies rumput-rumputan =
Kerapatan Spesies D =
Kerapatan Spesies E =
Kerapatan Spesies F =
Kecepatan tumbuh lebih cepat pada tanaman yang terdapat di polybag
sampel A pada hari ke 6, sedangkan pada polybag sampel B tanaman tumbuh pada
hari ke 10.
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, tanah yang diambil dari kebun singkong pada
polybag sampel A dengan kedalaman 0-25 cm ditemukan 15 spesies, dan pada
polybag sampel B dengan kedalaman 26-50 cm ditemukan 8 spesies.
Jumlah spesies pada polybag sampel A lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah spesies pada polybag sampel B, karena pada kedalaman 0-25 cm terdapat
banyak benih, sedangkan pada polybag sampel B benih yang didalamnya hanya
sedikit. Selain itu faktor yang mempengaruhi benih itu tumbuh adalah cahaya
matahari, air dan nutrisi.
Lampiran Foto
Oleh :
Kelompok 5
Asep Rahman
Rahayu Siti Fatonah
Lia Nuraeni
Iftahul Fajriyah
Risma Rismayanti
122154054
122154063
122154065
122154069
122154073