You are on page 1of 6

B.

Pembahasan
Praktikum kali ini mengenai aves dengan bahan praktikum bebek, ayam,
burung dara, dan juga burung terkukur. Pada pengamatan pertama yaitu pada
bebek, pada bebek tubuh dibedakan atas Chepala (kepala) terdapat rostrum
(paruh), yang terbentuk dari maxilla, nares eksterna (lubang hidung), cera
merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian
atas. Organon visus (alat penglihat), porus acusticusexternus (lubang telinga
luar), terletak di sebeleh dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani
yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara. Pada
servics (leher) biasanya panjang. Truncus(badan), dibungkus oleh kulit yang
seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil
pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai
pembungkus tubuh yang sangat resisten. Dan Caudal (ekor) mempunyai bulubulu ekor yang berpangkal di uropygium. Sedangkan pada anatominya, bebek
memiliki bagian anatomi yaitu kerongkongan sebagai saluran penghubung
antara mulut dan lambung dimana tempat makanan lewat. Bagian tembolok
yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara. Lambung
berfungsi sebagai tempat pencernaan baik secara mekanik maupun kimia
dengan menggunakan enzim. Usus halus berfungsi sebagai tempat penyerapan
sari-sari makanan dan usus besar berperan sebagai tempat penyerapan air
dalam kapasitas yang besar. Sisa metabolisme kemudian akan di keluarkan
melalui anus. Jantung berperan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Paruparu sebagai alat pernapasan. Hati tempat penetralisir racun yang masuk
dengan mengeluarkan zat toksin berupa empedu. Ginjal tempat pembentukan
urine dan pankreas yang menghasilkan enzim pencernaan.
Praktikum kedua yaitu pada ayam (Gallus gallus), tubuh terbagi atas kepala
(Chepala), leher (Servics), badan (Truncus), sepasang extremitas yaitu
extremitas anterior (sayap) dan extremitas posterior (kaki), dan ekor. Morfologi
ayam meliputi bentuk conus, dimana paruh pendek, lebih pendek daripada
kepala. Bentuk sayap panjang karena ukuran dari pengkolan kedua sampai ke
ujung lebih panjang daripada badan. Tipe bulu adalah tipe bulu lengkap yaitu
terdiri dari batang bulu dan lembaran bulu pendek. Jari terangkat yaitu
halluxnya melekat pada bagian yang lebih tinggi di atas perletakan jari-jari
yang lain. Tipe cakar yaitu tipe obtuse, cakar agak melengkung dengan ujung
tumpul. Kaki termasuk tipe berjalan yaitu halluxnya terangkat sehingga
kedudukannya lebih tinggi dari jari-jari yang lain. Ekor bulat yaitu bulu tengah
lebih panjang dan semakin ke tepi berangsur pendek. Sedangkan anatomi ayam
(Gallus gallus), yaitu kerongkongan sebagai saluran penghubung antara mulut
dan lambung dimana tempat makanan lewat. Bagian tembolok yang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan makanan sementara. Jantung berperan untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Paru-paru sebagai alat pernapasan. Hati

tempat penetralisir racun yang masuk dengan mengeluarkan zat toksin berupa
empedu. Lambung berfungsi sebagai tempat pencernaan baik secara mekanik
maupun kimia dengan menggunakan enzim. Usus halus berfungsi sebagai
tempat penyerapan sari-sari makanan dan usus besar berperan sebagai tempat
penyerapan air dalam kapasitas yang besar. Sisa metabolisme kemudian akan
di keluarkan melalui anus. Ginjal tempat pembentukan urine dan pankreas
yang menghasilkan enzim pencernaan.
Praktikum ketiga yaitu pada burung dara, tubuh dara (Columba livia)
dibedakan atas caput, cervix, truncus dan cauda. Bagian kepala terdiri atas
paruh, merupakan struktur yang dibangun dari zat tanduk, mata (palpebra
superior dan palpebra inferior), membrane niktitans, lubang telinga luar dan
nares externa yang terdapat suatu penebalan kulit yang disebut cerome yang
dapat membuka dan menutup lubang hidung. Anggota badan (extrimitas) yang
seluruhnya tertutup bulu kecuali pada paruh dan kakinya. Sedangkan pada
anatominya ditemukan tembolok, proventikulus, ventrikulus atau ampela, paruparu, jantung, hati, usus halus, pancreas, limfa, usus besar, usus buntu, rectum,
ginjal, ureter dan kloaka.
Praktikum terakhir yaitu pada burung terkukur ditemukan morfologinya tidak
jauh berbeda dengan yang ditemukan pada burung dara yaitu truncus, paruh,
caput, mata, leher, sayap sekunder, sayap primer. Sedangkan pada anatominya
ditemukan jantung, usus, kloaka, paru-paru, empedal, hati, gonad.
Sistem urogenital aves pada hewan jantan terdapat sepasang testis yang bulat
berwarna putih, melekat di sebelah anterior dari ren dengan suatu alat
penggantung. Testis di sebelah kanan lebih kecil dari pada yang kiri. Dari
masing-masing testis terjulur saluran vasa diferensia sejajar dengan ureter yang
berawal dari ren. Pada sebagian aves, memiliki vesicula seminalis yang
merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar dan bagi tempat menampung
sementara sperma sebelum dituangkan melalui pupil yang terletak pada kloaka.
Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dekskum mengalami
atrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct panjang
berkelok-kelok, berlubang pada bagian cronial dengan bentuk corong. Lubang
oviduct disebut ostium abdomanalis (Jasin, 1992: 231).
Sistem sirkulasi pada aves, proses pengeluaran darah kotor dan bersih sudah
terpisah dengan baik. Jantung terbagi dalam 4 ruang dan efisiensinya
memungkinkan perkembangan suhu tubuh yang tetap (homeotermi). Ini
memungkinkan laju metabolisme yang tinggi pada semua suhu lingkungan.
Sebagai sentral adalah cor, yang terletak di lenea mediana, berbentuk kerucut,
diliputi oleh pembungkus pericardium. Terbagi atas empat ruangan: atrium
sinistrum dan atrium dextrum, yang terpisahkan oleh septum atrium,

vetriculum sinistrum dan ventriculum dextrum yang terpisah oleh septum


ventriculum. Pada Aves tidak terdapat lagi vinus vinoses. Pembuluh darah
dibedakan atas pembuluh darah arteriae dan pembuluh darah venae
(Radiopoetro, 1996: 186).
Sistem pernafasan pada aves yaitu udara mengalir dari kantung udara belakang
(posterior) ke depan (anterior). Udara di hirup melalui hidung, masuk ke paruparu melalui tenggorokan atau trakea. Setelah sampai diparu-paru, oksigen
tersebut masuk kedalam darah dan membawa oksigen keseluruh tubuh,
kemudian darah yang kembali keparu-paru membawa karbon dioksida, dan
dikeluarkan kembali melalui hidung atau mulut. Difusi atau pertukaran gas
pada paru-paru aves lebih baik dibandingkan mamalia (Sukiya, 2011: 129).
Sistem pencernaan pada burung dimulai dari rostrum (paruh), rongga mulut,
pharynx, esophagus, proventriculus, lambung, intestinum (usus) tenue dan
crassum, dan terakhir adalah pembuangan melalui kloaka. Hati, pankreas dan
glandula salivales juga membantu pencernaan melalui enzim dan zat yang
dihasilkannya. Burung memiliki kantung otot sepanjang esofagus yang disebut
panen. Lambung pada burung terdiri dari empat otot yang memutar dan
menghancurkan (Mukayat, 1990: 154).
Sistem saraf dan organ indera pada aves, burung memiliki otak relatif besar
untuk ukuran tubuh mereka. Tidak mengherankan, bagian dari otak yang
mengontrol penerbangan adalah bagian yang paling maju. Ukuran otak besar
burung juga tercermin oleh tingkat tinggi kecerdasan dan perilaku yang
kompleks. Bahkan, burung seperti burung gagak mungkin lebih cerdas
daripada banyak mamalia lainnya. Mereka cukup pintar menggunakan benda
seperti ranting sebagai alat bantu. Mereka juga menunjukkan perencanaan dan
kerjasama. Sebagian burung memiliki indera penciuman yang buruk, tetapi
mereka menebusnya dengan indera yang sangat baik dari pandangan. Burung
pemangsa memiliki penglihatan sangat baik. Burung elang misalnya, memiliki
penglihatan yang delapan kali lebih tajam dari penglihatan manusia (Jasin,
1992: 252).
Sistem otot pada aves, kebanyakan aves memiliki sekitar 175 otot yang
berbeda, yang sebagian besar mengontrol sayap, kulit dan kaki. Otot terbesar
dari seekor aves adalah otot pektoralis atau otot dada yang mengatur gerakan
sayap dan aves penerbang, berat otot ini sekitar 15-25% dari berat tubuhnya.
Otot ini memberikan kepakan sayap yang kuat untuk terbang. Otot medialis
(bawah) sampai pectorals adalah supracoracoideus. Otot ini mengangkat sayap
pada saat aves mengepakkan sayap. Kedua otot supracoracoideus dan pectorals
ini memiliki berat sekitar 25-35% dari keseluruhan berat badan aves. Otot-otot
kulit membantu aves pada saat terbang dengan menyesuaikan arah bulu yang

melekat pada otot kulit dan membantu aves saat melakukan manuver
penerbangan. Bagian tubuh dan ekor hanya memiliki beberapa otot, tetapi otototot tersebut sangat kuat dan sangat penting bagi aves. Pygostylemengontrol
semua gerakan di bagian ekor dan mengontrol bulu di bagian ekor. Hal ini
menjadikan ekor memiliki permukaan yang lebih besar yang membantu
menjaga burung di udara (Radiopoetro, 1996: 195).
Sistem integumen pada aves, yang pertama ada sisik. Sisik burung terdiri dari
keratin yang sama seperti yang terdapat pada paruh, cakar, dan taji. Sisik-sisik
ini ditemukan terutama pada jari kaki dan metatarsus, namun pada beberapa
burung dapat ditemukan juga di pergelangan kaki. Kebanyakan sisik burung
tidak terlalu tumpang tindih, kecuali pada burung raja-udang dan burung
pelatuk. Sisik burung dianggap homolog dengan sisik pada reptil dan mamalia.
Pada tahap janin, kulit burung mulai berkembang dalam kondisi mulus. Di
kaki, stratum, atau lapisan terluar, kulit ini dapat terkeratin, menebal dan sisik
mulai terbentuk. Sisik-sisik ini dapat digolongkan dalam; 1) Cancella - sisik
sangat kecil, yang hanya berupa penebalan serta pengerasan dari kulit, saling
bersilang dengan alur yang dangkal. 2) Reticula - kecil tapi berbeda, terpisah,
berbentuk sisik. Ditemukan pada permukaan lateral dan medial
metatarsusayam. Sisik ini terbuat dari alpha-keratin. 3) Scutella - Sisik yang
tidak sebesar scute, seperti yang ditemukan pada bagian belakang, dari
metatarsus ayam. 4) Scute - sisik terbesar, biasanya ditemukan pada permukaan
bagian depan metatarsus dan permukaan dorsal jari. Sisik ini terbuat dari betakeratin seperti pada sisikreptilia. Pada beberapa kaki burung, bulu dapat
bercampur dengan sisik. Kantung bulu dapat terletak di antara sisik atau
bahkan langsung di bawah sisik, di lapisan dermis kulit yang lebih dalam.
Dalam kasus terakhir ini, bulu mungkin muncul secara langsung melalui sisik,
dan sepenuhnya akan dilingkari di bidang munculnya oleh keratin sisik.
Selanjutnya ada rampoteka dan podoteka, paruh pada sebagian besar burung
wader memiliki ujung saraf yang membantu mereka mendeteksi mangsa yang
bersembunyi di bawah pasir yang basah dengan merasakan perbedaan tekanan
yang mendadak di dalam air. Semua burung berevolusi dengan memindahkan
bagian rahang atas terhubung dengan tengkorak otak. Namun hal ini lebih
menonjol dalam beberapa burung dan dapat dengan mudah dideteksi pada
burung bayan. Selaput bersisik yang melingkupi kaki burung disebut podoteka
(Sukiya, 2011: 147).
Osmoregulasi pada Aves, pada burung pengaturan keseimbangan air ternyata
berkaitan erat dengan proses mempertahankan suhu tubuh. Burung yang hidup
didaerah pantai dan memperoleh makanan dari laut (burung laut) menghadapi
masalah berupa pemasukan garam yang berlebihan. Hal ini berarti bahwa
burung tersebut harus berusaha mengeluarkan kelebihan garam dari tubuhnya.
Burung mengeluarkan kelebihan garam tersebut melalui kelenjar garam, yang

terdapat pada cekungan dangkal dikepala bagian atas, disebelah atas setiap
matanya, didekat hidung. Apabila burung laut menghadapi kelebihan garam
didalm tubhnya, hewan itu akan menyekresikan cairan pekat yang banyak
mengandung NaCl. Kelenjar garam ini hanya aktif pada saat tubuh burung
dijenuhkan oleh garam (Mukayat, 1990: 163).
Sistem endokrin pada Aves, kelenjar endokrin terdiri atas glandulae pituitaria
atau hypophysa terletak di dasar otak pada ujung infundibulum, glandulae
thyroidea yang terletak di bawah pena jugularis dekat cabang arteri subclavia
dan arteri carotis. Glandulae pancreatucus menghasilkan hormon insulin.
Glandulae sub renalis atau glandula andrenalis terletak pada permukaan ventral
dan Ren, Glandulae sexualis menghasilkan hormon yang mempengaruhi tanda
kelamin sekunder terutama terletak pada warna bulu (Jasin, 1992: 261).
Berdasarkan letaknya bulu terbagi menjadi 3 macam yaitu remiges, tetrices,
retrices. Remiges berupa bulu besar yang terdapat pada sayap, bentuknya
simetris, digunakan untuk terbang. Tectrises berupa bulu-bulu kecil yang
menutupi tubuh burung. Rectrises adalah bulu-bulu ekor, bentuknya simetris,
digunakan sebagai kemudi saat terbang. Berdasarkan strukturnya, bulun terbagi
menjadi 3 macam, yaitu : plumae, plumulae dan filoplumae. Plumae terdiri dari
calamus, rachis, rami, radii dan radioli. Filoplumae hanya terdiri calamus dan
rami saja. Plumulae merupakan bulu yang lebih kecil dari plumae, mempunyai
calamus yang pendek, vexillumnya tidak kukuh karena tidak ada radioli.
Filoplumae disebut juga bulu rambut karena bentuknya seperti rambut yang
hanya dibangun oleh calamus dan rami. Keseluruhannya membentuk bendera
bulu atau vexillum. Plumulae merupakan bulu yang sangat halus (Iskandar,
1998: 172).
Ayam, bebek, dan burung sebenarnya masuk kedalam golongan yang sama
yaitu aves. Salah satu persamaan dari ketiga spesies tersebut yaitu tubuhnya
ditutupi oleh bulu dan memiliki sayap. Tapi dari 3 spesies tersebut memiliki
perbedaan yaitu terletak pada kakinya, pada bebek terdapat selaput, sedangkan
pada burung dan ayam tidak, karena bebek umumnya hidup ditempat yang
berair. Perbedaan lainnya yaitu ayam memiliki jambul sedangkan burung dan
bebek tidak. Paruh pada ke 3 spesies tersebut juga berbeda sesuai dengan
makanannya. Misalkan pada ayam paruhnya meruncing sedangkan pada bebek
paruhnya lebar. Leher bebek lebih panjang dibandingkan leher ayam dan
burung. Kemudian telur ayam (ras) telurnya warna cokelat, telur bebek
warnanya hijau atau putih.

C. Kesimpulan
Adapun kesimpulan berdasarkan praktikum yang telah dilakukan adalah :
1. Susunan tubuh terdiri atas : kepala, leher, badan, ekorm dan alat gerak.
2. Kepala dilengkapi dengan dua mata dengan kelopak atas, bawah, dan
membran niktitans yang dikelilingi bulu halus.
3. Lubang telinga dengan bulu halus dan membran tympani didalamnya.
4. Paruh terdiri atas rahang atas, dan bawah.
5. Macam-macam bulu ditubuh aves yaitu plamae : bulu dasar bentuk tubuh,
plumulae : bulu lunak mirip kapas, filoplumae : bulu mirip rambut.
6. Alat gerak utama berupa pasangan sayap dan pasangan kaki yang bercakar
untuk berjalan, berenang, dan mencengkram.
7. Alat respirasi utama adalah paru-paru (pulma) dan alat tambahan (sacus
pneumatikus) aktu terbang nengudara).
D. Daftar Pustaka
Iskandar, T. 1998. Aves. Puslitbang Biologi. Bogor.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Sinar
Wijaya. Surabaya
Mukayat, D. 1990. Zoologi Vertebrata. Erlangga. Jakarta
Radiopoetro.1996. Zoologi. Tiga Serangkai. Jakarta
Sukiya. 2011. Biologi Vertebrata. UNY. Yogyakarta

Praktikan

BandarLampung, 29 Maret 2016


Mengetahui,
Asisten

Hanifa Nurmira Tama


NPM : 1413024037

Nia Agniati Nisa


NPM : 1313024060

You might also like