You are on page 1of 7

ACARA II

LENSA DAN BAYANGAN OBYEK

I.

Tujuan
1. Mengetahui prinsip dasar terjadinya bayangan obyek dari lensa
2. Mengetahui cara menghitung panjang fokus suatu lensa
3. Mengatahui kuat cahaya yang diloloskan

II.

Alat dan Bahan


1. Lampu sorot
2. Kertas HVS putih
3. Lup ukuran besar (diameter 10 cm)
4. Lup ukuran sedang (diameter 9 cm)
5. Lup ukuran kecil (diameter 6 cm)
6. Penggaris
7. Alat tulis

III.

Langkah Kerja

LampuHVS
sorot,
LupPenggaris
ukuran besar
Kertas
putih,
dan (diameter
Alat tulis 10 cm), Lup ukuran sedang (diameter 9 cm), Lup ukur

Lampu sorot, lup dan kertas HVS terletak pada satu garis
lurus
Pengaturan fokus lensa

Pengukuran
jarak lup ke
obyek dan jarak
lup ke kertas
HVS

Pengukuran
masing -masing
diameter lup

Perhitungan
fokus dan skala
obyek

Pengamatan
hasil bayangan
yang terbentuk
berdasarkan
terang tidaknya
bayangan

Tabel
Perbandingan
terang relative
obyek

Tabel
Perbandingan
Fokus Lensa
Sketsa
Pengukuran

Keterangan :
: Input
IV.

: Proses

: Output

Hasil Praktikum
1. Tabel perbandingan fokus lensa (terlampir)
2. Tabel perbandingan terang relatif objek (terlampir)
3. Perhitungan fokus dan skala (terlampir)
4. Sketsa pengukuran (terlampir)
5. Sketsa bayangan (terlampir)

Penyalinan hasil
bayangan yang
terbentuk

Sketsa
Bayangan

V.

Pembahasan
Lensa merupaan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung
(Anonim, 2014). Dua bidang lengkung tersebut dapat berupa silindris maupun bola.
Lensa silindris memiliki sifat memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada
suatu garis lurus, sedangkan lensa berbentuk bola yang melengkung ke segala arah
memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik. Lensa memiliki fungsi
untuk mengumpulkan berkas sinar yang berasal dari seluruh titik yang membentuk
objek dan mengumpulkannya ke arah titik api yang terletak pada jarak tertentu di sisi
lain dibalik lensa (Wolf, 1983). Terdapat dua jenis lensa yaitu lensa cembung dan
cekung, dimana lup merupakan salah satu jenis dari lensa cembung.
Lup memiliki berbagai jenis berdasarkan ukurannya dan atau diameter lensa
yang digunakan. Perbedaan ukuran lensa pada lup ini akan menyebabkan perbedaan
pada fokus lensa dan skala bayangan yang dihasilkan oleh masing-masing lup,
meskipun lup-lup tersebut termasuk ke dalam satu jenis lensa yang sama yaitu lensa
cembung. Contoh dari lup dengan ukuran berbeda adalah lup dengan besar dengan
diameter sebesar 10 cm, lup sedang dengan diameter 9 cm dan lup kecil berdiameter 6
cm. Perhitungan fokus pada masing-masing menghasilkan lup ukuran besar memiliki
fokus sebesar 22,5 cm, lup ukuran sedang memiliki fokus sebesar 7,3 cm dan lup
berukuran kecil memiliki fokus sebesar 21,4. Berdasarkan hasil pengukuran fokus lensa
lup pada ketiga lup dengan ukuran berbeda tersebut dapat diketahui bahwa semakin
besar ukuran diameter lensa maka akan semakin besar fokus lensa yang dihasilkan.
Namun berdasarkan perhitungan fokus pada ketiga ukuran lup tersebut terdapat
kejanggalan hasil perhitungan fokus pada lup berukuran sedang, dimana fokus yang
dihasilkan tidak memiliki besaran sesuai dengan urutan fokus lensa dengan fokus lensa
yang dihasilkan lup berukuran besar dan kecil, dimana fokus lensa yang dihasilkan pada
lensa berukuran sedang memiliki rentan ukuran fokus yang sangat jauh yaitu sebesar 7,3
cm dibandingkan dengan fokus pada lup berukuran besar dan kecil dengan kisaran
fokus yang dihasilkan sekitar 20an cm. Perbedaan rentan ukuran fokus yang jauh dan
tidak sesuai dengan urutan besar fokus yang seharusnya tersebut dapat disebabkan oleh
berbagai macam faktor contohnya adalah kesalahan pembacaan panjang obyek atau
panjang bayangan oleh pembaca atau kesalahan pada saat meletakkan lensa oleh
pengamat dimana seharusnya lensa ukuran besar, sedang dan kecil tersebut terletak pada
titik yang sama sehingga tingkat akurasi dan perhitungan fokus yang dihasilkan lebih

tepat. Lensa yang memiliki nilai fokus yang besar dan akurat akan menghasilkan
tingkat kejelasan bayangan yang dihasilkan juga akan semakin tajam dan jelas (tidak
blur). Sedangkan semakin kecil fokus lensa lup akan menyababkan tingkat kejelasan
bayangan yang dihasilkan semakin kurang tajam. Hal ini dikarenakan semakin besar
diameter pada lup maka diameter lengkungan lensa pada lup tersebut juga akan semakin
besar, dimana semakin melengkung lengkuangan lensa maka fokus yang dihasilkan
lensa tersebut akan semakin kecil. Selain itu besar fokus lensa memiliki keterkaitan
dengan kekuatan lensa dan atau kemampuan lensa untuk membiaskan atau cahaya yang
diterima.
Perhitungan skala pada lup berukuran besar, sedang dan kecil menghasilkan
skala yang berbeda. Lup dengan diameter besar menghasilkan skala sebesar 1:2,5. Lup
dengan diameter sedang menghasilkan skala sebesar 7,3 dimana terdapat rentan ukuran
skala yang besar dibandingkan kedua ukuran lup lainnya. Sedangkan lup dengan
diameter kecil menghasilkan skala sebesar 1:2,4. Berdasarkan hasil perhitungan skala
pada masing-masing lup tersebut dapat disimpulkan bahwa lup dengan diameter besar
akan menghasilkan skala yang kecil, sebaliknya lup dengan diameter kecil akan
menghasilkan skala yang besar sehingga semakin kecil diameter lensa lup akan
menghasilkan skala yang besar. Besar kecilnya ukuran skala yang dihasilkan oleh lensa
lup akan berpengaruh pada besar-kecilnya ukuran bayangan objek yang dihasilkan.
Dimana semakin besar skala yang dihasilkan maka ukuran bayangan yang dihasilkan
adalah semakin besar, hal ini dapat dilihat dari sketsa bayangan dari masing-masing lup
yang digunakan.
Sketsa bayangan lup dengan diameter kecil menghasilkan ukuran bayangan
obyek paling besar dibandingkan dengan ukuran bayangan yang dihasilkan oleh lup
berdiameter sedang dan besar yaitu ukuran bayangan obyek pada lup berdiamater kecil
pada obyek persegi adalah berukuran 3,3 cm x 3,3 cm dimana terjadi perbesaran
sebesar 0,9 cm dari ukuran sebenarnya yaitu 2,6 cm x 2,6 cm sesuai dengan skala yang
dihasilkan oleh lup berdiamater kecil tersebut. Sebaliknya, pada sketsa bayangan lup
dengan diameter besar menghasilkan ukuran bayangan obyek yang lebih kecil
dibandingkan dengan ukuran obyek sebenarnya yaitu ukuran bayangan sebesar 1,7 cm x
1,7 cm pada obyek persegi dan 9,6 cm x 1,6 cm pada obyek persegi panjang dimana
ukuran obyek sebenarnya adalah sebesar 2,6 cm x 2,6 cm pada obyek persegi dan 14,9
cm x 2,5 cm pada obyek persegi panjang, demikian hasil bayangan obyek dengan
menggunakan lup berdiameter besar sesuai dengan skalanya. Namun, sama seperti pada

hasil perhitungan fokus dan skala pada lup dengan diameter sedang, ukuran bayangan
obyek pada sketsa bayangan juga menghasilkan perbedaan yang signifikan dengan
ukuran bayangan yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran bayangan kedua lup
lainnya.
Berdasarkan pengamatan sketsa pengukuran dapat diketahui bahwa jarak obyek
dengan dengan lensa (so) dan jarak bayangan ke lensa (si) akan mempengaruhi besar
fokus, skala dan ukuran bayangan obyek. Dimana letak sumber sinar, obyek dan
bayangan terletak pada satu garis lurus dengan obyek terletak diantara sumber sinar dan
bayangan. Letak obyek pada lensa pada lup akan mempengaruhi sifat bayangan obyek
yang dihasilkan bergantung dengan pada ruang berapa obyek diletakkan terhadap arah
datangnya sinar. Selain itu besar fokus, skala dan ukuran bayangan obyek juga
dipengaruhi oleh ukuran diameter lensa lup.
VI.

Kesimpulan
1. Lensa merupaan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung. Lensa
cembung mempunyai kemampuan untuk membiaskan cahaya dimana sumber
cahaya akan memancarkan sinar mengenai suatu obyek tertentu, lalu sinar tersebut
dibiaskan oleh lup berlensa cembung sehingga menghasilkan bayangan dengan sifat
nyata, terbail dan diperkecil sesuai dengan ruang letak obyek diletakkan.
2. Panjang fokus suatu lensa dapat dihitung dengan menggunakan rumus
1
f

1
so

1
si

. Dimana so merupakan jarak obyek ke lensa dan si

merupakan jarak bayangan ke lensa.


3. Kuatnya cahaya yang dapat diloloskan bergantung dengan ukuran diameter lensa.
Semakin besar ukuran diameter lensa maka bayangan yang dihasilkan akan semakin
terang, jelas dan berukuran kecil (skala besar). Sebaliknya semakin kecil ukuran
diameter lensa, maka bayangan yang dihasilkan kurang terang, jelas dan memiliki
ukuran yang besar (skala kecil).

VII.

Daftar Pustaka

Anonim,

http://www.pengertianahli.com/2014/04/pengertian-lensa-dan-jenis-lensa.html

diakses oleh Atsarina Nastiti pada tanggal 17 September 2016 pukul 16.47 WIB.

Wolf, Paul R. 1983. Elemen Fotogrametri (terj. Sutanto, dkk). Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

You might also like