Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Nama Mahasiswa
: Nofirly Hamli
NIM
: 140722601754
Mata Kuliah
: Praktikum Handasah
Dosen Pengampu
Asisten
:
1. Fatma Rosita
2. Hendra Agus
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2015
ACARA I
I.
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dari alat ukur tanah beserta bagianbagiannya.
2. Mahasiswa dapat memahami cara menggunakan alat ukur tanah di
lapangan.
3. Mahasiswa mampu mengetahui keunggulan dan kelemahan dari masingmasing alat ukur tanah tersebut.
II.
III.
DASAR TEORI
Pengukuran
merupakan
suatu
aktifitas
dan
atau
tindakan
IV.
lapangan, yaitu: jarak antara dua titik, beda tinggi dan sudut arah.
Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur sederhana
sering disebut pula dengan istilah pengukuran secara langsung karena
hasilnya dapat diketahui sesaat setelah selesai pengukuran. Sebagai contoh
alat tersebut adalah pita ukur, bak ukur, yalon dan abney level. Selain
alat ukur sederhana terdapat alat lain yang digunakan untuk pengukuran
dilapangan yang dikenal dengan tacheometer. Tacheometer merupakan alat
pengukuran cepat yang dilengkapi oleh peralatan optis, misalnya lensa
sehingga dapat melakukan pengukuran secara optis. Sebagai contoh adalah
compass survey, waterpass dan theodolit.
V.
merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan. Penggunaan alat yang
tidak tepat dapat mengakibatkan hasil pengukuran yang salah. Cara
perawatannya pun harus diperhatikan agar alat ukur tanah tidak rusak. Alat
ukur tanah merupakan alat-alat yang harganya cukup mahal. (Dwi,2014).
VI.
Pengukuran
mempertimbangkan
di
atas
permukaan
bumi
dilakukan
dengan
X.
XI.
CARA KERJA
XII.
Pita Ukur
1. Jarak antara titik A dan B dalam ruang akan diukur dengan pita ukur.
2. Melalui titik A dan B direntangkan pita ukur dengan tegangan
secukupnya, sehingga pita ukur betul-betul lurus (tidak melengkung).
3. Apabila pita ukur telah dalam keadaan lurus, maka lakukan pengamatan
pada nilai yang terdapat diskala pita tersebut.
XIII.
Yallon
1. Memilih posisi yang tepat untuk menancapkan yallon ke permukaan
tanah.
2. Yallon tersebut ditancapkan ke permukaan tanah dengan memegang
bagian bawah yang runcing dengan hati-hati.
XIV.
Abney Level
1. Memilih posisi yang tepat, yaitu terdapat rambu penanda berupa yallon.
2. Melakukan bidikan dengan mengarahkan teropong yang terdapat pada
abney level pada yallon atau penanda lain.
3. Melevel nivo agar bubble berada ditengah, sehingga alat ini benar-benar
datar.
4. Melakukan pembacaan pada skala vernier.
XV.
Compass Survey
1. Meletakkan Compass Survey pada statif.
2. Melevel nivo sehingga alat ini benar-benar datar.
3. Mengarahkan alat pada obyek dengan bantuan pisir.
4. Pembacaan sudut mendatar dibaca pada jarum Compass. Sudut vertikal
terbaca dari bidang busur secara langsung.
XVI.
XVII.
Waterpass
Mengatur nivo (gelembung nivo) agar berada di tengah-tengah dengan
sekrup pengontrol yang terdapat di dasar alat. Seandainya gelembung
nivo sudah berada di tengah-tengah, kemudian sekrup pengunci
(pengontrol) pada kaki tiga dikuatkan.
Theodolith
1. Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah
pesawat terikat dengan baik pada statif, pesawat yang sudah terikat
tersebut baru diangkat dan Anda dapat meletakkannya di atas patok
yang sudah diberi paku.
2. Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya.
Kemudian lihat paku dibawah menggunakan centring. Jika paku sudah
terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru diletakkan di tanah.
3. Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah
terlihat, ketiga kaki di statif baru diinjak agar posisinya menancap kuat
di tanah dan alat juga tidak mudah goyang. Kemudian, lihat paku lewat
centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup penyetel.
Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah
maka alat posisinya miring. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih
tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak. Jika nivo kotak berada di
timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di timur sehingga kaki
sebelah timur dapat dipendekkan.
4. Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah
dalam keadaan waterpass namun masih dalam keadaan kasar. Cara
mengaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah theodolit terdapat 3
sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C. Untuk menggunakan
nivo tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2 sekrup penyetel. Misalnya
sekrup A dan B. Kemudian, lohat posisi gelembungnya. Jika tidak di
tengah, posisi alat berarti masih belum level dan harus ditengahkan.
Setelah nivo tabung berada di tengah baru kemudian diputar 90 derajat
atau 270 derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan dengan sekrup C.
Setelah ada di tengah, berarti posisi kotak dan nivo tabung sudah
sempurna.
5. Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah
tepat di atas patok. Tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu
dengan mengendorkan baut pengikat yang terdapat di bawah alat ukur.
Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan diputar karena
jika diputar dapat mengubah posisi nivo.
6. Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung
perlu diulangi seperti langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.
7. Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 00000 dan jangan lupa
mengunci sekrup penggerak horizontal.
XXI.
Baak Ukur
Pada saat dibidik dengan waterpass, akan terbaca tiga benang yaitu
Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah (BB).
XXII.
Kompas Geologi
Mengukur Strike
XXIII.
Tempelkan sisi
(east),
geser-geser, bersabarlah
hingga
XXVII.
XXVIII.
Mengukur Trend
XXIX.
Cara mengukurnya seperti mengukur Strike, namun karena kita
mengukur struktur garis kan susah tuh, maka pakai bantuan buku, atau
papan jalan untuk mempermudah, dengan jalan menempelkan sisi buku
di struktur garis dan melakukan pengukuran di permukaan datar yang
ada di buku atau papan jalan tersebut.
XXX.
Mengukur Pitch
XXXI.
Cara mengukurnya jadi pertama buatlah garis strike di permukaan
bidang, lalu langsung ukur derajat antara struktur garis dan strike
menggunakan busur derajat.
XXXII.
Digunakan untuk menentukan tempat kita terhadap suatu benda dan
arah utara
XXXIII.
XXXIV.
XXXV.
Digunakan untuk menentukan tempat kita terhadap dua buah benda atau
lebih
XXXVII.
XXXVIII.
XXXIX.
XL.
XLI.
Hagameter
1. Tentukan skala sudut jika menggunakan skala derajat (15, 20, 25, 30 m
dan 66 ft), maka perkirakan dulu tinggi pohon yang akan diukur.
Misalnya diperkirakan 15 meter, maka ukur jarak dari si pengukur ke
batang pohon yang bersangkutan sejauh 15 meter. Putar batang-skala
hingga tampak skala ukur untuk jarak 15 meter (b).
2. Jika menggunakan skala persen (%lereng atau %sudut), maka
perkirakan dulu tinggi pohon yang akan diukur (cukup hanya
memperkirakan). Perkiraan tersebut misalnya 15 meter, maka ukur
jarak dari si pengukur ke batang pohon yang bersangkutan sejauh 15
meter. Putar batang-skala hingga tampak skala ukur untuk % lereng (f).
3. Buka kunci K1 (tekan) agar jarum bergerak bebas. Kemudian arahkan
Haga ke batang pohon (A = pangkal batang, B = setinggi mata dan C =
tajuk). Pengertian tajuk disini dapat berupa puncak tajuk (ujung
batang), pada diameter tertentu atau pada bebas cabang. Setelah
pembidikan tepat di titik A atau B atau C tutup kunci K2 (tekan). Catat
hasil pembacaan yang ditunjukkan jarum skala saat pembidikan titik A
atau B atau C.
XLVIII.
XLIX.
1.
2.
3.
4.
L.
2. Yallon
LI.
LII.
Bagian-bagiannya, yaitu:
LIII.
3. Abney Level
LIV.
LV.
LVI.
1.
2.
3.
4.
LVII.
4. Compass Survey
LVIII.
LIX.Bagian-bagian dari compass survey adalah:
1. Skala vernier
2. Teropong pembidik
3. Lingkaran kompas
4. Penggerak vertikal teropong
LX.
LXI.
LXII.
LXIII.
LXIV.
LXV.
LXVI.
LXVII.
LXVIII.
LXIX.
5. Waterpass
LXX.
LXXI.
LXXII.
LXXIII.
6. Theodolith
1. Theodolith T0
LXXIV.
2. Theodolith RDS
LXXV.
LXXVI.
3. Theodolith T100
LXXVII.
LXXVIII.
LXXIX.
LXXX.
LXXXI.
1. Bagian bawah
Bagian bawah merupakan bagian yang statis yang terdiri dari 3
sekrup pendatar dan plat dasar
Plat dasar ini dalam penggunaannya dihubungkan dengan statif
(kaki tiga).
Sebuah niveau kotak melengkapi bagian ini untuk mengatur
posisi alat supaya mendatar
LXXXII.
2. Bagian tengah
Bagian tengah terdiri atas sumbu vertikal.
Pada bagian ini terdapat plat atau lingkaran horizontal berskala
dan sepasang kaki yang berfungsi untuk menyangga sumbu kedua
(mendatar).
Sebuah niveau terdapat pula pada bagian ini untuk mengoreksi
posisi sumbu I
LXXXIII.
3. Bagian atas
Bagian atas terdiri atas sumbu kedua atau sumbu horizontal, plat
berbentuk vertikal.
LXXXIV.
secara optis, membuat garis lurus dan sipat datar orde rendah.
LXXXV.
7. Tripod/statif
LXXXVI.
LXXXVII.
LXXXVIII.
LXXXIX.
8. Baak Ukur
XC.
XCI.
XCII.
XCIII.
XCIV.
XCV.
XCVI.
XCVII.
9. Kompas Geologi
XCVIII.
XCIX.
C.
CI.Bagian-bagian kompas geologi:
1. Lingkaran kompas
2. Lingkaran kaca
3. Tubuh kompas geologi
4. Clinometer
CII.
10. Hagameter
CIII.
CIV.Keterangan :
CV.B1 = jendela ; B2 = pisir
CVI.P = batang skala dengan pemutar P
CVII.S = skala pada batang
CVIII.J = jarum skala
CIX.K = Pengunci (K1 = buka; K2 = tutup)
CX.L = lubang penggantung tali
CXI.Batang-skala Hagameter diilustrasikan sebagai berikut.
CXII.
CXIII.
CXIV.
CXV.
CXVI.
CXVII.
CXVIII.
CXIX.
CXX.
CXXI.
CXXII.
CXXIII.
CXXIV.
CXXV. PEMBAHASAN
CXXVI.
CXXVII.
CXXVIII.
CXXIX.
No.
CXXXII.
CXXXIII.
1.
Ukur
AlatCXXX.
Pita
Kelebihan
CXXXI.
Kekurangan
Mudah dalam
Bilangan yang terdapat
membawanya,
pada tali pita ukur
karena terdapat
tersebut mudah hilang
ganggang pada
bila tergeser dengan
tubuh pita tersebut.
permukaan tanah dan
Penggunaannya juga
terkena genangan air.
mudah, karena dapat Tali pita ukur mudah
CXXXIV.
CXXXV.
2.
berbentuk tongkat.
Terdapat warna yang
Yallon
berseling-selingan,
sehingga
memudahkan untuk
melihat dalam jarak
yang cukup jauh.
Praktis untuk dibawa Untuk membidik
CXXXVI.
CXXXVII.
3.
Abney
Level
kemana-mana,
karena ukurannya
harus meneropong,
yang kecil.
serta digerakkan
tabung nivou agar
bubble berada
CXXXVIII.
CXXXIX.
Survey
ditengah.
Angka yang ditunjukan
horizontal pada
lingkaran
kompas survey
mudah berubah-ubah,
dapat langsung
karena
dibaca pada
terhadap benda-benda
lingkaran kompas.
Kompas survey lebih
fleksibel dan mudah
dalam pengukuran
beda tinggi, karena
teropong kompas
survey dapat
digerakkan secara
magnet.
kompas
pengaruhnya
vertikal.
Memiliki ketelitian
yang tinggi untuk
tidak dapat
pengukuran jarak
digerakkan secara
vertikal, sehingga
lebih.
Sangat sesuai untuk
CXL.CXLI.
5.
Waterpas
s
Teropong waterpass
mampu untuk
mengukur sudut
mengukur suatu
vertikal.
obyek yang terletak Tidak ada lensa
pada topografi yang
pembalik pada
datar
waterpass,
pengopersiannya
menjadi lebih sulit.
Terbatasnya
pengukuran dengan
sudut vertikal yang
Tidak perlu
CXLII.
CXLIII.
6.
Theodoli
besarnya 90.
Pembacaan sudut
menyesuaikan
vertikal dan
azimuth dengan
horizontal dilakukan
kompas.
th T0
terpisah.
Dalam pembacaan
mikrometernya
CXLIV.
CXLV.
7.
h RDS
kurang teliti.
Perlu melakukan
penyesuian azimuth
horizontal dapat
dengan kompas.
dilakukan sekaligus,
CXLVI.
karena ada
mikrometer RDS.
Theodolith RDS
memiliki lensa
pembalik sehingga
lebih mudah dalam
pembacaan nilai
kurva atas dan
bawah.
Pembacaan
mikrometernya
teliti.
Pengoperasiannya
Dalam penggunaannya
dilakukan secara
digital.
Sangat membantu
CXLVII.
CXLVIII.
8.
Theodoli
th T100
utara magnetisnya
terlebih dahulu,
sehingga pembacaan
memiliki gangguan
sudut horizontalnya
penglihatan, karena
tepat.
CXLIX. CL.
9.
Tripod/st
benar-benar
menancap ketanah,
ukuran
ketinggiannya yang
mudah berpindah
disesuai dengan
atif
Pemasangannya harus
kebutuhan.
Mudah dibawa karena
posisi.
Pastikan kepala statif
terpasang relatif datar.
Baak
dapat menutup.
Mudah dibawa karena Karena bahannya yang
atau aluminium
harus digunakan
yang ringan.
Dalam pembacaannya
10.
pembengkokan atau
benang dilengkapi
patah.
dengan satuan
Ukur
meter, desimeter,
sentimeter dan
milimeter yang
disesuaikan dengan
kebutuhan dari
pengguna itu
sendiri.
Praktis digunakan
CLIII.CLIV.
11.
Geologi
untuk pengukuran
lingkaran kompas
langsung
dilapangan, karena
kompas geologi
ukurannya yang
mudah pecah,
sehingga dalam
sehingga mudah
pengguanannya harus
untuk dibawa.
Hagamet Praktis digunakan
CLV.CLVI.
12.
Kompas
er
berhati-hati.
Dalam membidik
untuk pengukuran
sasaran, diperlukan
yang dilakukan
langsung
dilapangan, karena
ukurannya yang
kecil dan ringan,
pengukurannya.
Pada bagian mata bidik
sehingga mudah
untuk dibawa.
Bentuknya yang mirip
dengan pistol,
haruslah berhati-hati.
memudahkan
pengguna untuk
membidik sasaran
obyek menjadi lebih
tepat.
CLVII.
CLVIII.
CLIX.
KESIMPULAN
CLX.
1. Untuk mengetahui fungsi dan bagian-bagian dari masing-masing alat ukur
memerlukan literature, serta gambar yang menunjukan bagian-bagian dari
masing-masing alat ukur tersebut.
2. Penggunaan masing-masing alat ukur yang dilakukan di lapangan
membutuhkan
pemahaman
yang
mendalam
terkait
dengan
cara
http://darmini.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/35226/IUT+Pertemuan
+1_2012A.ppt
CLXV. Tersedia di link:
http://share.its.ac.id/pluginfile.php/40467/mod_resource/content/3/4.1.3%20P
eralatan%20Pendukung%20Survey%20IUT.pdf
CLXVI. Tersedia di link:
CLXVII. http://www.andyonline.net/2011/06/cara-memakai-kompas-geologi.html
CLXVIII.
Tersedia di link:
CLXIX.
CLXX.
CLXXI.
CLXXII.
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/34997746/LAPORAN
_PRAKTIKUM.pdf
Tersedia di link:
http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=374
Tersedia di link:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18261/3/Chapter%20II.pdf
CLXXIII.
CLXXIV. LAMPIRAN
CLXXV.
CLXXVI.