Professional Documents
Culture Documents
Fika Nurul Falah (B1J013064), Iis Islamiyah (B1J013092, Weni Rahayu Putri (B1J013094),
Mufti Rahayu (B1J013098), Annisa Dwi Septiani (B1J013100), Leader Alfason
(B1J013107), dan Yuniar Nur Aziz (B1J012181)
Biologi Laut, Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Email : asisten
Pendahuluan
Terumbu karang merupakan komunitas
yang unik di antara komunitas laut lainnya
dan mereka terbentuk seluruhnya dari
aktivitas biologi. Pada dasarnya karang
merupakan endapan massive kalsium
karbonat (kapur) yang diproduksi oleh
binatang karang dengan sedikit tambahan
dari alga berkapur dan organismeorganisme
lain penghasil kalsium karbonat. Klasifikasi
ilmiah menunjukkan bahwa karang ini
termasuk kelompok binatang dan bukan
sebagai kelompok tumbuhan. Binatang
karang ini masuk ke dalam phylum Cnidaria,
kelas Anthozoa, ordo Scleractinia) (Sukmara
et al., 2001). Dilihat dari proses geologis
terbentuknya
terumbu
karang
dan
hubungannya dengan daratan, maka terumbu
karang dibagi ke dalam tiga tipe yaitu
terumbu karang cincin (atol), terumbu
karang penghalang (barrier reefs), dan
terumbu karang tepi (fringing reefs)
(Sukmara et al., 2001). Pengelolaan suatu
pulau untuk pariwisata merupakan salah satu
bentuk pengelolaan yang berkelanjutan
dengan harapan tidak mengeksploitasi
sumberdaya
secara
degradatif
pada
ekosistem di pesisir tetapi mengedepankan
menikmati jasa estetika untuk kepuasan
wisatawan (Adibrata, 32013)
Tujuan
praktikum
ini
adalah
Mengetahui persen tutupan karang di
Kepulauan Karimun Jawa pada kedalaman 3
dengan menggunakan Metode PIT (Point
Intercept Transect).
Metode
Alat yang digunakan pada praktikum
kali ini meliputi pensil, papan, transek,
kamera underwater, snorkle dan masker.
Cara kerja yang dilakukan dilapangan
adalah dengan menggunakan snorkling,
Encrusting
Tubular
Non living
form
Total
T (2)B (10)
M (2)E (2)
11%
11%
0%
0%
12,5%
0%
99%
100%
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa terumbu karang yang
berada pada Kepulauan Karimun Jawa
termasuk dalam kategori sangat baik karena
memiliki presentase antara 75-100%, yang
diamati dengan menggunakan metode PIT
(point intecept transect).
Daftar Referensi
Sukmara, A., Audrie, J. S., & Christovel, R.
2001. Panduan Pemantauan Terumbu
Karang Berbasis-Masyarakat dengan
Metoda Manta Tow. Jakarta, Coastal
Resources Center.
Adibrata, S. 2013. Evaluasi Kondisi terumbu
Karang di Pulau Ketawau Kabupaten
Bangka Tengah. Jurnal Kelautan, Vol.
6 (1): 19-28.