You are on page 1of 18

Makalah Fisika

Disusun oleh

NUR ALYA ADDI


XI MIPA-5
SMA NEGERI 1 LIMBOTO
T.A 2014-2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
deberikan oleh ibu guru.
kami berharap makalah ini dapat berguna sebagai panduan untuk di pelajari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
perbaikan pada tugas makalah selanjutnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Daftar isi

Kata pengantar
Bab 1
Pendahuluan
-

Latar belakang
Perumusan masalah ..
Tujuan

Bab 2
Pembahasan
-

Pemanasan

global
Efek rumah kaca
Mekanisme efek rumah kaca
Gas rumah kaca
Umpan balik
Variasi matahari
Dampak pemanasan global
Upaya mengurangi pemanasan global
Sumber energy alternatif
Kesepakatan dunia mengenai pemanasan global

Bab 3
Penutup
-

Kesimpulan..
Saran....
Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pemanasan global merupakan peningkatan suhu rata-rata di bumi. Seperti, peningkatan
suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pemanasan global disebabkan oleh efek gas-gas
rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia.
Karena adanya pemanasan global suhu di planet bumi menjadi semakin panas, makin
banyaknya bencan alam dan berbagai fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak
terkendali.

Perumusan masalah
Didalam isi karya tulis yang kami susun ini telah kami ambil beberapa masalah, yaitu
kami ingin mengatahui dampak pemanasan global secara mendasar. Masalah tersebut kami
rangkum dalam beberapa hal, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang dimaksud pemanasan global?


Apa penyebab terjadinya pemanasan global?
Apa dampak dari pemanasan global terhadap alam?
Apa dampak dari pemanasan global pada bidang sosial dan politik?
Bagaimana cara pengendalian pemanasan global?

Tujuan
Tujuan kami membuat karya tulis ini bukan hanya untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Pelajaran Fisika, tetapi masih banyak tujuan lain dari pembuatan karya tulis ini, diantaranya :
a) Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang pemanasan global.
b) Agar kami dan para pembaca pada umumnya dapat mengenal lebih dalam tentang
keadaan alam tempat hidupnya.
c) Agar menjadi motivasi bagi kami dan para pembaca untuk menjaga dan menumbuhkan
rasa cintanya terhadap alam semesta ini.
d) Dapat menambah pengetahuan disamping pelajaran yang diterima di sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN
Pemanasan Global
Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfir, laut, dan
daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 + 0,180C (1,33
+ 0,320F) selama ratusan terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad

ke 20. Kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca
akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh
setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik termasuk semua akademik sains nasional dari negaranegara G8. Akan tetapi masih terbanyak beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh Proyek
IPCC meunjukan suhu permukaan global akan meningkat 1,1 hingga 6,40C (2,0 11,50F) antara
tahun 2020 dan 2140.
Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda
mengeani emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang. Serta model-model sensitifitas iklim
yang berbeda. Walaupun sebagaian besar penelitian terfokus pada periode sehingga tahun 2000.
Pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari 1000
tahun. Walaupun tingkat emisi gas rumah kaca tidak stabil ini mencerminkan besarnya kapasitas
kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkitakan akan menyebabkan perubahan-perubahan lain,
seperti naiknyapermukaan air laut, meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrim serta perubahan
jumlah dan pola presipitasi. Akiabat-akibat pemanasan global yang laina adalah terpengaruhnya
hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.

Efek Rumah Kaca


Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari, sebagaian besar berbentuk
radiasi gelombang pendek. Ketika energi ini tiba di permukaan bumi, ia akan berubah dari
cahaya menjadi panas. Permukaan bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan
kembali. Sisanya sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah, gelombang panjang ke
angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfir akibat menumpuknya gasgas rumah kaca, antara lain: uap air, karbondioksida, sulfurdioksida, dan metana yang menajadi
perangkap gelombang radiasi ini. Jika keadaan ini terjadi terus menerus akan mengakibatkan
suhu rata-rata tahunan terus meningkat.
Dengan semakin meningkatkany akonsentrasi gas-gas ini di atmosfir, semakian banyak
panas yang terperangkap di bawahnya. Bumi sebenarnya telah lebih panas 33 0C (590F) dari suhu
semulanya. Jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 0C hingga es akan menutupi
seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaiknya, apabila gas-gas tersebut berlebihan di atmosfir,
akan mengakibatkan pemanasan global

Mekanisme Efek Rumah Kaca


Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang
lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap
oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang
70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih

hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai
radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi
inframerah ini akan tertahan oleh karbon dioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil
akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan
oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal
sebagai efek rumah kaca.
Sedangkan proses secara singkatnya yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus kaca
sebagai gelombang pendek sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan tanaman yang ada di
dalam rumah kaca tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di radiasikan kembali namun
dengan panjang gelombang yang panjang(panjang geklombang berbanding dengan energi)
sehingga sinar radiasi tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah
kaca lebih tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca.

Gas rumah kaca


Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gasgas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat
aktivitas manusia.
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat
penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia
timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia
(yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material
organik (seperti tumbuhan).
Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk
digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah karbondioksida dan melepaskan
oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya. Gas-gas rumah kaca terdiri dari:
1. Uap air
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap
sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan
aktivitas manusia secara langsung memengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal.
Dalam model iklim, meningkatnya temperatur atmosfer yang disebabkan efek rumah
kaca akibat gas-gas antropogenik akan menyebabkan meningkatnya kandungan uap air di
troposfer, dengan kelembapan relatif yang agak konstan. Meningkatnya konsentrasi uap air
mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca; yang mengakibatkan meningkatnya
temperatur; dan kembali semakin meningkatkan jumlah uap air di atmosfer. Keadaan ini

terus berkelanjutan sampai mencapai titik ekuilibrium (kesetimbangan). Oleh karena itu, uap
air berperan sebagai umpan balik positif terhadap aksi yang dilakukan manusia yang
melepaskan gas-gas rumah kaca seperti CO2. Perubahan dalam jumlah uap air di udara juga
berakibat secara tidak langsung melalui terbentuknya awan.
2.

Karbon Dioksida
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika
mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan
bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah
pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan
hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.
Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi karbondioksida di
atmosfer, aktivitas manusia yang melepaskan karbondioksida ke udara jauh lebih cepat dari
kemampuan alam untuk menguranginya. Pada tahun 1750, terdapat 281 molekul
karbondioksida pada satu juta molekul udara (281 ppm). Pada Januari 2007, konsentrasi
karbondioksida telah mencapai 383 ppm (peningkatan 36 persen). Jika prediksi saat ini
benar, pada tahun 2100, karbondioksida akan mencapai konsentrasi 540 hingga 970 ppm.
Estimasi yang lebih tinggi malah memperkirakan bahwa konsentrasinya akan meningkat tiga
kali lipat bila dibandingkan masa sebelum revolusi industri.

3.

Metana
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca. Ia
merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila
dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu
bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik
di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan
tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Sejak permulaan revolusi
industri pada pertengahan 1700-an, jumlah metana di atmosfer telah meningkat satu setengah
kali lipat.

4. Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari
pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Ntrogen oksida dapat menangkap
panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini telah meningkat 16
persen bila dibandingkan masa pre-industri
5. Gas Lainnya

Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran
berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium. Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk
selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan
tempat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih
menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu
menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang melindungi Bumi dari
radiasi ultraviolet). Selama masa abad ke-20, gas-gas ini telah terakumulasi di atmosfer,
tetapi sejak 1995, untuk mengikuti peraturan yang ditetapkan dalam Protokol Montreal
tentang Substansi-substansi yang Menipiskan Lapisan Ozon, konsentrasi gas-gas ini mulai
makin sedikit dilepas ke udara.
Para ilmuan telah lama mengkhawatirkan tentang gas-gas yang dihasilkan dari proses
manufaktur akan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Pada tahun 2000, para ilmuan
mengidentifikasi bahan baru yang meningkat secara substansial di atmosfer. Bahan tersebut
adalah trifluorometil sulfur pentafluorida. Konsentrasi gas ini di atmosfer meningkat dengan
sangat cepat, yang walaupun masih tergolong langka di atmosfer tetapi gas ini mampu
menangkap panas jauh lebih besar dari gas-gas rumah kaca yang telah dikenal sebelumnya.
Hingga saat ini sumber industri penghasil gas ini masih belum teridentifikasi.

Umpan Balik
Umpan balik dihasilkannya pada saat penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat
bertambahnya gas-gas rumah kaca, seperti CO2. Pemanasan pada walnya akan menyebabkan
lebih banyaknya uap air yang menguap ke atmosfir. Karena uapm air sendiri merupakan gas
rumah kaca. Pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah air di udara sampai
tercapainya siuatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Umpan balik meningkatkan kandungan air
di udara namunkelembaban relatif di udara hampir konstan atau agak menurun, karena udara
menjadi menghangat. Umpan bhalik hanya berdampak secara perlahan dari bawah, awan akan
memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek
pemanasan. Sebaliknya jika dilihat dari atas awan tersebut akan memantulkan sinar matahari dan
radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendingin.

Variasi Matahari
Variasi yang dihasilkan dari matahari dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik
dari awan. Variasi matahari akan memanaskan stratosfer. Fenomena variasi matahari
dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi, mungkintelah memberikan efek pemanasan di
masa pra industri hingga tahun 1950.

Menurut perkiraan Duke University bahwa matahari mungkin telah berkontribusi


terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata selama periode 1900-2000 dan sebar 25-35% antara
tahun 1980 dan 2000.
Menurut beberapa peneliti, bahwa variasi matahari hanya membawa pengaruh kecil terhadap
pemanasan global, yaitu sekitar 0,07%.

Dampak Pemanasan Global


1. Iklim Mulai Tidak Stabil
Selama pemanasan global, daerah bagian utama dari belahan bumi utara akan memanas
lebih dari daerah-daerah lain. Akibatnya gunung-gunung es akan mencair Musim tnam akan
lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cendrung
meningkat. Daerah hangat akan menjadi lembab karena lebih banayak air yang menguap dari
lautan. Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan cuaca hujan. Badai akan menjadi lebih
sering, air akan lebih cepat menguap dari tanah yang akan dapat mengakibatkan beberapa daerah
menjadi kering. Selain itu juga, angin akan bertiup kencang dan cuaca menjadi tidak terprediksi
dan lebih ekstrim.
2. Peningkatan Permukan Laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan laut juga akan menghangat, sehingga
volumenya akan membesar dan menaikan permukaan laut. Tinggi permukaan laut diseluruh
dunia telah meningkat 10-25cm (9-10 inchi) selama abad ke 20 dan ilmuan IPCC memprediksi
peningkatan lebih lanjut 9-88cm (4-35inchi) pada abad ke 21. Perubahan tinggi laut akan sangat
mempengaruhi kehidupan di daerah pantai dan dapat menenggewlamkan beberapa negara.
3. Suhu Global Cendrung Meningkat
Bagian selatan kanada, sebagai contoh mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih
tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Dilain pihak, lahan pertanian ropis semi
kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang
menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack
(kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum
puncak musim bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.
4. Gangguan Ekologi
Hewan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghidari dari efek pemanasan ini,
karena sebagaian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Dalam pemanasan global, henwan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah
arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan

tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang


bermigrasi ke utara atau ke selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju
kutub mungkin juga akan musnah.
5. Dampak Sosial dan Budaya
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan panas dan nkematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan
gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrim dan
peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan
penyakit yang dengan bencana alam (banjir, badai, dan kebakaran) dan kematian akibat trauma.
Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat
pengungsian, dimana sering muncul penyakit diare, malnutrisi, difisiensi mikronutrien, trauma
psikologis, penyakit kulit dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air.
Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru
untuk berkembangbiak. Dengan adanya perubahan iklim ini, maka munculah spesies vektor
penyakit (eq. Aedes Agipty). Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat
tertentu yang targetnya adalah organisme tersebut.
Selain itu bisa diprediksi bahwa ada beberapa spesies yang akan punah karena perubahan
ekosistem. Gradasi lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga
berkontribusi pada waterborne diseases dan vektor-vektor diseases. Ditambah pula dengan
polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol, akan berkontribusi terhadap
penyakit-penyakit saluran pernapasan, seperti asma, alergi, coccidiodomicosys, penyakit jantung
dan paru kronis, dan lain-lain.
6. Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak
makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian
Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah
hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di
beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang
menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack
(kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum
puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.
7. Kesehatan manusia

Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena
penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah
tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan
semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi
mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh
nyamuk pembawa parasit malaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika
temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria,

Upaya Mengurangi Pemanasan Global


Bidang makanan dan minuman
1. Kurangi konsumsi daging, bervegetarian adalah yang terbaik! Berdasarkan penelitian,
untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg
gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan
jika kita bervegetarian. Peternakan juga penyumbang 18% jejak karbon dunia, yang
mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah
lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktiitas
peternakan lainnya seperti metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan
gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat
kesehatan dan spiritual dari bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.
2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah
diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan
transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.
3. Beli produk lokal, hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi,
terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih
ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain,
kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa
menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara
dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
5. Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk
kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat
membelinya.
6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup,
maka panas tersebut tidak akan hilang.

7. Hindari fast food. Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu
konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.
8. Bawa tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian
Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa
pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk
menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk
menyelamatkan lingkungan.
9. Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu
menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara
lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa
kita cuci dan dipakai ulang.
10. Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. Akan sangat menghemat biaya transportasi
dan BBM Anda.
11. Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi
dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain.
Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.
Kebiasaan di rumah
1. Turunkan suhu AC Anda. Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada
tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan berAC Anda. Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC
Anda karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan
ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.
2. Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC. Gunakanlah timer sesuai dengan
kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer
AC Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa
mematikan AC hingga keesokan harinya.
3. Gunakan pemanas air tenaga surya. Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini
akan menghemat tagihan listrik Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan
tenaga surya).
4. Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes. Selain menghemat
energi dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan Anda.

5. Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali
dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa.
6. Maksimalkan pencahayaan dari alam. Gunakan warna terang di tembok, gunakan
genteng kaca di plafon, maksimalkan pencahayaan melalui jendela.
7. Hindari posisi stand by pada elektronik Anda! Jika semua peralatan rumah tangga kita
matikan (bukan dalam posisi stan by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar
biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-offnya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
8. Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut! Telepon genggam,
pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera, dan lain-lain. Jika sudah penuh segera
cabut.
9. Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda. Untuk setiap menit Anda membuka
pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu kulkas
ke suhu yang diinginkan.
10. Jangan membeli bunga potong. Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa
dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan jejak karbon
yang besar.
11. Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil. Ukuran potongan yang lebih kecil akan
menggunakan energi lebih sedikit untuk memasaknya.
12. Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak. Jika Anda
memiliki keluarga kecil, tidaklah perlu setiap hari mencuci. Kumpulkanlah sampai
kapasitas mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi pemakaian
listrik dan juga mengurangi pencemaran akibat deterjen Anda.
13. Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan. Saat ini mungkin harganya memang
lebih mahal. Tetapi bila Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anak cucu kita.
14. Gunakan ulang perabotan rumah Anda. Jika Anda sudah bosan dengan perabotan Anda,
Anda bisa melakukan obral di garasi rumah, berikan kepada orang lain. Atau bawa ke
pengerajin untuk dimodifikasi sesuai keinginan Anda.
15. Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda. Hal ini akan
mengurangi produksi mainan-mainan yang hanya akan terus menghabiskan sumber daya
bumi kita.

16. Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan
aerosol. Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga
penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.

Sumber Energi Altenatif


Berikut ini merupakan contoh mengenai macam-macam sumber energi alternatif :
1. Energi Tenaga Nuklir
Tenaga nuklir digadang-gadang merupakan energi alternatif yang mempunyai
potensi hasil yang paling besar bagi kebutuhan energi manusia. Tetapi selain
memiliki segudang kelebihan, tenaga nuklir juga mempunyai bahaya yang
menakutkan bagi lingkungan dan makhluk hidup.
2. Energi Biomassa
Biomassa terdiri dari Tanaman hidup, pohon mati, dan serpihan kayu.
3.

Energi Gas Alam


Merupakan energi yang terbarukan dan harganya lebih terjangkau daripada bahan

bakar minyak.
4. Energi Panas Bumi
Panas bumi merupakan energi yang melimpah dan terbarukan sehingga tidak
perlu

khawatir

akan

kehabisan

energi

panas

bumi.

Selain jumlahnya yang melimpah energi ini memiliki harga yang lebih ekonomis dan
ramah terhadap lingkungan. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang
kaya akan energi panas bumi, hal ini di karenakan indonesia mempunyai banyak
gunung berapi aktif yang menjadi keuntungan tersendiri bagi negara kita. Contoh
pemanfaatan panas bumi adalah dengan mengubahnya menjadi pembangkit listrik.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Air
Energi yang bersumber dari tenaga air sudah lama di manfaatkan oleh manusia
karena ramah lingkungan dan juga berlimpah. Pembangkit listrik tenaga air atau
PLTA merupakan salah satu contoh pemanfaatab tenaga air untuk kehidupan yang
lebih baik.
6. Tenaga Angin
Pemanfaatan tenaga angin saat ini sedang gencar-gencarnya di lakukan di banyak
negara di dunia. Karena jumlahnya yang tidak terbatas. Kebanyakan negara
mengubah energi angin menjadi energi untuk memutar turbin pembangkit listrik.
7. Tenaga Matahari
Tenaga surya banyak digunakan untuk pembangkit listrik, baik itu untuk
perseorangan atau untuk perusahaan. Perkembangan energi ini cukup pesat karena
teknologi sel surya yang semakin canggih.
8. Energi Pasang Surut

Pasang surut air laut dianggap lebih menjanjikan hasil yang maksimal bila di
bandingkan dengan tenaga surya dan tenaga angin. tetapi pemanfaatan energi pasang
surut masih sedikit hal ini di karenakan biayanya yang mahal.
9. Energi Gelombang Laut.
Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang
laut menuju daratan dan sebaliknya. Beberapa negara di dunia, seperti Jerman dan
Jepang, sudah memanfaatkan energi tersebut untuk menghasilkan listrik dan
mendistribusikannya ke rumah-rumah. Pembangkit listrik gelombang laut juga
dikembangkan di lepas pantai Australia Selatan. Dari pemanfaatan energi tersebut,
Australia dapat mendistribusikan listrik sekitar 500 rumah yang berada di daerah
Selatan Sydney. Pemanfaatan energi gelombang laut juga ramah lingkungan, tidak
seperti BBM yang menimbulkan polusi udara. Namun, memang tidak dipungkiri
bahwa pengadaan alat untuk merealisasikan pembangkit listrik tenaga gelombang
laut memang mahal dan sangat sulit perawatannya.
10. Energi Panas Laut
Ide pemanfaatan energi dari laut yang terakhir bersumber dari adanya perbedaan
temperatur di dalam laut. Jika Anda pernah berenang di laut dan menyelam ke bawah
permukaannya, Anda tentu menyadari bahwa semakin dalam di bawah permukaan,
air laut akan semakin dingin. Temperatur di permukaan laut lebih hangat karena
panas dari sinar matahari diserap sebagian oleh permukaan laut. Tapi di bawah
permukaan, temperatur akan turun dengan cukup drastis. Pembangkit listrik dapat
memanfaatkan

perbedaan

temperatur

tersebut

untuk

menghasilkan

energi.

Pemanfaatan sumber energi jenis ini disebut dengan konversi energi panas laut atau
Ocean Themal Energy Conversion (OTEC). OTEC mempunyai kelebihan seperti
tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya, tidak membutuhkan
bahan bakar, biaya operasi rendah, produksi listrik stabil, serta dapat dikombinasikan
dengan fungsi lainnya, yakni menghasilkan air pendingin, produksi air minum, suplai
air untuk aquaculture, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis.
Namun, OTEC juga memiliki kekurangan seperti belum adanya analisa mengenai
dampaknya terhadap lingkungan, efisiensi total masih rendah (hanya 1 hingga 3
persen), dan biaya pembangunan yang sangat mahal.
11. Etanol atau Metanol,
Bahan bakar ini merupakan varian dari alkohol dan dapat dihasilkan dari gas
alam atau sumber daya alam lain yang mengandung karbon. Masa depan alkohol
sebagai bahan bakar alternatif cukup menjanjikan yang didukung oleh tingkat polusi
rendah sehingga lebih ramah lingkungan. Etanol atau metanol juga relatif lebih
murah diproduksi, meskipun sebagian masih bergantung pada cadangan gas alam.
12. Hidrogen
Hidrogen diproduksi dengan memecah gas alam dan sumber daya lain yang
sejenis. Namun, sumber terbesar hidrogen adalah air. Ketika teknologi untuk
mensintesis hidrogen dari air telah ekonomis, hidrogen berpotensi besar menjadi arus

utama bahan bakar di masa depan. Banyak penelitian masih harus dilakukan, namun
potensi hidrogen sebagai bahan bakar alternatif jelas tidak bisa diremehkan.
13. Biomassa
Biomassa adalah suatu bahan yang diperoleh dari makhluk hidup baik masih
hidup atau baru mati yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif dalam jumlah
yang besar. Pada umumnya biomassa berasal dari tanaman namun juga terdapat
biomassa dari hewan. Biomassa dapat merujuk pada limbah pertanian atau
peternakan seperti jerami, serbuk gergaji, kotoran hewan, sampah dapur, dan
sebagainya.
14. Urine
Di indonesia sudah dilakukan penelitian penggunaan urine atau air seni ini
sebagai pengganti BBM menurut penelitian yang dilakukan dua siswa Jurusan IPA
SMA Negeri 10 Malang, bernama Nurul Inayah dan Nando Novia. Menurut kedua
peneliti muda tersebut, cara mengubah urine ini menjadi sumber energi alternatif
cukup dengan memanaskan air seni yang mengandung senyawa amonia secara
perlahan. Urine pun akan berubah menjadi gas amonia. Gas ini kemudian
dimasukkan ke dalam sel bahan bakar, sejenis generator, dan digunakan untuk
memproduksi energi listrik.
15. E85
E85 adalah jenis bahan bakar yang bisa digunakan sebagai alternatif bagi bensin.
E85 adalah campuran etanol 85 persen dan 15 persen bensin. Kelemahannya, E85
kurang efisien dibandingkan dengan bensin. Dibutuhkan dua kali E85 lebih banyak
dibanding bensin untuk menempuh jarak yang sama.
Kesepakatan Dunia Mengenai Pemanasan Global
1. Protocol Kyoto
Protokol Kyoto adalah sebuah amandemen terhadap Konvensi Rangka Kerja
PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah persetujuan internasional mengenai
pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk
mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau
bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah
emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global.
Jika sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata
cuaca global antara 0,02 C dan 0,28 C pada tahun 2050. (sumber: Nature, Oktober
2003)
Nama resmi persetujuan ini adalah Kyoto Protocol to the United Nations
Framework Convention on Climate Change (Protokol Kyoto mengenai Konvensi
Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim). [1] Ia dinegosiasikan di Kyoto pada
Desember 1997, dibuka untuk penanda tanganan pada 16 Maret 1998 dan ditutup pada

15 Maret 1999. Persetujuan ini mulai berlaku pada 16 Februari 2005 setelah ratifikasi
resmi yang dilakukan Rusia pada 18 November 2004.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan bumi.
Penyebab terbesar pemanasan global adalah efek gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia
melalui efek rumah kaca. Pemanasan global sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini,
seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,
perubahan jumlah dan pola presipitasi, berpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser,
punahnya berbagai jenis hewan dan munculnya berbagai penyakit.
Pemanasan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang ditimbulkan
sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya: menghilangkan karbondioksida di
atmosfir dengan cara menanam dan memelihara pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi
produksi gas rumah kaca.

SARAN
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu
untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya.
Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta
melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah
memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.

Daftar Pustaka
- file:///E:/fisika%20makalah/makalah-pemanasan-global-plh.html

- file:///E:/pemanasan%20global/Efek%20rumah%20kaca%20-%20Wikipedia
%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.htm
- file:///E:/pemanasan%20global/IPA%20%20mekanisme%20terjadinya
%20pemanasan%20global.htm
- file:///E:/pemanasan%20global/10%20Sumber%20Energi%20Alternatif%20Masa
%20Depan%20_%20Didno76.com.htm
- file:///E:/pemanasan%20global/Cara%20Mengurangi%20Pemanasan%20Global
%20_%20Kumpulan%20Artikel%20Lingkungan%20Hidup.htm
- file:///E:/pemanasan%20global/Persetujuan%20Internasional.htm
- file:///E:/pemanasan%20global/Apa%20Dampak%20dari%20Pemanasan
%20Global.htm

You might also like