You are on page 1of 4

2.1.

1 Pembentukan Kurva Permintaan Agregat


Pembentukan kurva permintaan agregat perlu dilihat perubahan yang akan berlaku ke atas
perbelanjaan dalam perekonomian apabila : penawaran uang nominal tidak mengalami
perubahan tetapi tingkat harga mengalami perubahan dan misalkan tingkat harga meningkat.
Hal ini menimbulkan efek yang sangat penting ke atas permintaan ke atas uang terutama
permintaan uang untuk membiayai transaksi-transaksi jual beli barang yang dilakukan.
Keadaan ini akan mengakibatkan kenaikkan suku bunga, peningkatan ini akan menyebabkan
kemerosotan permintaan agregat dan pendapatan nasional. Berdasarkan analisis mengenai
kenaikan tingkat harga ke atas permintaan domestik ke atas barang dan jasa dan ke atas
kegiatan di sektor ekspor dan impor dapatlah disimpulkan bahwa diantara harga dan
permintaan agregat (AD) terdapat sifat perkaitan yang berikut : semakin tinggi harga semakin
sedikit permintaan agregat.
Dalam bagian (a) ditunjukkan keseimbangan IS-LM, dan perubahan keseimbangan tersebut
sebagai akibat inflasi. Kurva LM yang asal adalah LM0 (P0) dan maksudnya adalah keluk LM
yang dibentuk dengan memisalkan penawaran uang nominal adalah Mo dan tingkat harga
adalah P0. Kurva LM ini berpotongan dengan IS di E0 dan berarti pada mulanya
keseimbangan dicapai di E0 yang menggambarkan suku bunga adalah r0 dan pendapatan
nasional adalah Y0.
Seterusnya misalkan perekonomian menghadapi masalah inflasi, yaitu tingkat harga
mengalami kenaikan dari P0 menjadi P1. Kenaikan tersebut menyebabkan penawaran uang riil
merosot dari M0/P0 menjadi M0/P1. Kenaikan harga-harga ini yang menyebabkan permintaan
uang nominal untuk setiap tingkat pendapatan nasional riil bertambah, akan memindahkan
kurva LM0 (P0) ke sebelah kiri menjadi LM0 (P1). Kurva LM yang baru ini akan memotong IS
di E1. Keseimbangan yang baru ini menunjukkan suku bunga meningkat dari r0 menjadi r1
dan pendapatan nasional (riil) merosot dari Y0 menjadi Y1.
Berdasarkan kepada keseimbangan IS-LM yang digambarkan di atas, telah dapat ditunjukkan
cirri hubungan diantara tingkat harga dengan pendapatan nasional riil dan seterusnya kurva
permintaan agregat AD dapat diwujudkan. Keseimbangan pada E 0 menunjukkan bahwa pada
pendapatan nasional Y0 tingkat harga adalah P0 dan keseimbangan pada E1 menunjukkan
pendapatan nasional adalah Y1 dan tingkat harga adalah P1. Hubungan diantara tingkat harga
dan pendapatan nasional ini ditunjukkan kembali pada bagian (b) dari gambar 2.1. Kurva AD

diperoleh dengan menghubungkan titik E0 dengan titik E1. Dalam analisis permintaan agregat
penawaran agregat sumbu datar hanya menunjukkan pendapatan nasional riil dan disingkat
dengan notasi Y*. Dalam analisis IS-LM misalkan tingkat harga tidak berubah, dan
pemisalan ini menyebabkan sumbu datar diberi notasi Y yang menggambarkan pendapatan
nasional nominal dan riil, karena keduanya mempunyai nilai yang sama.
Bentuk AD seperti dalam gambar 2.1 adalah bentuk kurva AD yang tipikal, dan keadaan itu
disebabkan oleh dua perubahan penting yaitu :
1. Inflasi akan menyebabkan suku bunga meningkat. Kenaikan suku bunga ini pertamatama menyebabkan investasi turun yang selanjutnya akan menurunkan permintaan
agregat dan pendapatan nasional.
2. Inflasi menyebabkan kemerosotan ekspor dan kenaikan impor yang juga akan
menyebabkan pengurangan ke atas permintaan agregat dan pendapatan nasional.
Analisis di atas menunjukkan bahwa titik-titik pada kurva AD menggambarkan
keseimbangan yang berlaku serentak di pasaran barang dan pasaran uang (karena setiap titik
pada AD menggambarkan keseimbangan IS-LM pada tingkat harga yang berbeda).
Berdasarkan kepada keadaan ini kurva AD dapat pula didefinisikan sebagai : suatu kurva
yang menunjukkan keseimbangan di pasar barang dan pasar uang pada berbagai tingkat
harga.
Gambar 2.1
Inflasi, Keseimbangan IS-LM dan Kurva AD

2.1.2 Kecondongan Kurva AD dan Faktor faktor Penyebabnya


Kecondongan kurva AD ditentukan oleh dua faktor yaitu kecondongan kurva LM dan
kecondongan kurva IS. Secara umum sifat pertalian diantara kecondongan AD dengan
kecondongan kurva LM atau IS adalah :
a. Kurva AD semakin landai apabila kurva LM semakin curam dan
b. Kurva AD semakin landai apabila kurva IS juga semakin landai.
Perhatikan gambar 2.2, menunjukkan kurva LM yang curam. Misalkan berlaku penurunan
harga, yaitu dari P0 menjadi P1. Perubahan ini menyebabkan kurva LM bergerak dari LM (P 0)
menjadi LM (P1). Tanpa perubahan suku bunga keseimbangan akan bergerak dari E0 menjadi
E2 dan ini berarti pendapatan nasional akan berubah sebanyak Y0 Y2. Perubahan
keseimbangan yang sebenarnya adalah dari E0 menjadi E1 dan berarti suku bunga turun
menjadi r1 dan peningkatan pendapatan nasional hanyalah menjadi Y1. Berdasarkan
perubahan keseimbangan ini kurva ADa dapat dibentuk, dan kurva ADa tersebut relatif lebih
landai.
Gambar 2.2
Kurva LM Dan Kecondongan Kurva AD

2.1.3 Faktor Faktor Yang Memindahkan Kurva AD


Perubahan perubahan di pasar barang atau perubahan di pasar uang akan memindahkan
kurva AD. Perubahan perubahan dalam perbelanjaan agregat, yang akan berlaku sebagai
akibat perubahan dalam komponen-komponennya, seperti tabungan dan konsumsi, investasi,
pengeluaran pemerintah dan pajak, dan ekspor-impor akan memindahkan AD ke kanan atau
ke kiri. Begitu pula kedudukan AD akan berubah sebagai akibat perubahan permintaan dan
penawaran uang.

You might also like