You are on page 1of 9

ACARA VII

KALORIMETER
ABSTRAK
Kalorimeter adalah alat untuk menentukan kalor jenis yg dimasukkan kedalam bejana yg
lebih besar . Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kalor jenis air dan panas jenis berbagai
logam dan kaca. Praktikum ini dilakukan dengan metode sederhana yaitu dengan menimbang dan
mengukur suhu pada kalorimeter dan logam. Pada kalorimeter terjadi perubahan energi dari
energi listrik menjadi energi panas sesuai dengan hukum kekekalan energy. Dimana perpindahan
terjadi panas (energy) melibatkan perubahan suhu,tetapi panas juga melibatkan perubahan fasefase. Pada percobaan ini didapatkan hasil kalor atau kalor jenis air yg berbeda-beda yaitu
C1=89,71 kal/grcl C2=106,73 kal/grcl C3=89,71 kal/grc. Pada penentuan jenis massa jenis
logam juga didapatkan hasil yg berbeda pula, dimana pada besi didapatkan nilai kalor sebagai
berikut cb1=7,08kal/grc cb2=6,83 kal/grcl , cb3=6,83 kal/grc. Sedangkan pada tembaga
didapatkan nilai kalor sebagai berikut ct1=20,1kal/grc , ct2=20,01 kal/grc , dan ct3=15,37
kal/grc, dengan standar deviasi pada besi sebesar 0,204 dan pada tembaga sebesar 64,07. Jadi
dapat diketahui bahwa kalor jenis air dan masa jenis atau kalor jenis logam (besi dan tembaga)
menghasilkan nilai kalor yg berbeda-beda.

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Menentukan kalor jenis air
b. Menentukan panas jenis berbagai logam dan kaca
2. Waktu Praktikum
Selasa, 13 Oktober 2015
3. Tempat Praktikum
Laboratorium Fisika Dasar, Lantai II, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.
B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat praktikum
a. Centong

b. Cerek
c. Kalorimeter
d. Katel listrik
e. Neraca analitik
f. Penggaris
g. Termometer
h. Tissue
2. Bahan-bahan praktikum
a. Air mineral
b. Keping logam (besi dan tembaga)

C. LANDASAN TEORI
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor yang dipindahkan dengan cara mengukur
perbedaan temperature sebelum dan sesudah reaksi yang terjadi dalam kalorimeter tersebut.
Kalorimeter dapat di gunakan untuk menghitung energi dalam makanan dan atmosfer, serta
mengukur jumlah energi yang meningkat dalam suhu kalorimeter. Prinsip kerja kalorimeter
didasarkan pada Azas Black yang dinyatakan sebagai berikut: Jika dua benda yang mempunyai
suhu berbeda didekatkan sehingga terjadi kontak. Maka temperatur akhir kedua benda yang
mempunyai suhu berbeda setelah keseimbangan termis tercapai akan sama sehingga Jumlah
kalor yang diterima = Jumlah kalor yang diberikan (wahyu,2010:30).
Qlepas = Qterima
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum,
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu
benda tersebut. Jika suhunya tinggi, maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar
begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil
percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda atau zat
bergantung pada tiga faktor yaitu massa zat jenis zat atau kalor jenis dan yang terakhir yaitu
perubahan suhu (Purnomo,2008:18)
Kalorimeter berarti mengukur panas. Ketika aliran panas yang terjadi antara dua
benda yang terisolasi dari lingkungan dengan jumlah panas yang hilang dari satu benda

harus setara dengan jumlah yang lainnya. Panas adalah yang berpidah jadi prinsipnya yaitu
kekekalan energi. Kuantitas panas yang ditambahkan suatu benda sebagai positif dan
kuantitas yang meninggalkan benda adalah negatif. Ketika sejumlah benda berinteraksi,
maka aljabar dari setiap kuantitas panas yang dipindahkan pada semua benda harus sama
dengan nol. Hal ini dapat dibuktikan dengan Asas Black yaitu (Tippler,1998:14):
Q
= m.c. T
keluar

Qmasuk = Qair + Qwadah


D. PROSEDUR PERCOBAAN

Percobaan pertama, menentukan kalor jenis air

1. Ditimbang kalorimeter yang kosong dengan pengaduknya pada timbangan analitik.


2. Ditimbang massa kalorimeter setelah ditambahakan air.
3. Dicatat temperatur air didalam kalorimeter.
4. Dipanaskan air dalam cerek dan ditunggu sampai mendidih dan diukur suhunya.
5. Dimasukkan air yang telah dipanaskan kedalam kalorimeter yang telah berisi air dingin
hingga volume menjadi kalorimeter tersebut, lalu diukur suhunya.
6. Ditimbang kembali kalorimeter seluruhnya.
7. Percobaan tersebut dilakukan sebanyak 3 kali.

Percobaan kedua, menentukan panas jenis logam(besi dan tembaga)

1. Dipanaskan air hingga mendidih.


2. Dimasukkan keping-keping logam ke tabung pemanas hingga beberapa menit, catat
suhunya.
3. Dipanaskan lagi air hingga mendidih.
4. Dimasukkan 1/8 air kedalam kalorimeter, timbang dan catat suhunya.
5. Dimasukkan keping logam besi panas kedalam kalorimeter . Aduk dan catat suhunya.

6. Ditimbang lagi kalorimeter keseluruhannya.Ulangi percobaan untuk tembaga sama seperti


besi dimana masing-masing 3 kali percobaan

E. HASIL PENGAMATAN

Penentuan kalor jenis air


No
.
1.
2.
3.

Mk (gr)

Mk+ a(gr)

Ta (oC)

Tb (oC)

Tc (oC)

854,5
851,5
851,5

1012,4
1012,4
1012,4

31
32
31

100
100
100

55
59
59

Mtotal
(gr)
1125,8
1141,6
1128,7

Penentuan kalor jenis logam


a. Besi
No
Jenis
Mk+
Mk (gr)
.
Logam
a(gr)
1.
Besi
851,5
933,5
2.
Besi
851,5
933,5
3.
Besi
851,5
933,5

No
.

Jenis
Mk (gr)
Logam
Tembag
1.
851,5
a
Tembag
2.
851,5
a
Tembag
3.
851,5
a
Menentukan kalor jenis air
Q = m.c. T
Q = 26.000 Joule
= 6190,4
QI
C1 = m1 x T 1
=

6190,4
1 x 69

= 89,71 kal/grc

Ta
(oC)
33
33
33

Tb
(oC)
101
101
100

Tc
(oC)
61
60
60

Mtotal
(gr)
1026,5
1026,2
1026,5

Mk+
a(gr)

Ta
(oC)

Tb
(oC)

Tc
(oC)

Mtotal
(gr)

935,5

32

100

51

1015,2

935,5

32

100

56

1015,1

935,5

32

101

55

1015,4

b. Temb
aga

F.

ANALISIS
DATA
1.

C2 =

Q2
m2 x T 2
6190,4
1 x 68

= 106,73 kal/grc
Q3
C3 = m3 x T 3
=

6190,4
1 x 69

= 89,71 kal/grc
2. Menentukan kalor jenis logam
a. Besi
ma x ca x Ta
Cb1 = mb 1 x Tb 1
1 x 933,5 x 28
=
90 x 41

26,138
3690

= 7, 08 kal/gramc
ma x ca x Ta
Cb2 = mb 2 x Tb 2

1 x 933,5 x 27
90 x 41

25,204
3690

= 6,83 kal/gramc
ma x ca x Ta
Cb3 = mb 3 x Tb 3

1 x 933,5 x 27
=
90 x 41

25,204
3690

= 6,83 kal/gramc
= 45,304 kal/goC
SD =
=
=
=

= 0,204 kal/goC
%error =

SD
x 100

cb

0,204
x 100
6,91

= 2,9 %

Jenis
Logam

Mk (gr)

Mk+
a(gr)

Ta
(oC)

Besi
Besi
Besi

851,5
851,5
851,5

933,5
933,5
933,5

33
33
33

b. Tembaga
ma x ca x Ta
Ct1 = mt 1 x Tt 1

Tb
Tc Mka + b + p
(oC) (oC)
(gr)
101
101
100

61
60
60

1026,5
1026,2
1026,5

Cb
(kal/grc
)
1026,5
1026,5
1026,5

1 x 933,5 x 25
=
22 x 53

2337,5
1166

= 20,01 kal/gramc
Ct2 =

ma x ca x Ta
mt 2 x Tt 2

1 x 933,5 x 25
=
22 x 53

23337,5
1166

= 20,01 kal/gramc
ma x ca x Ta
Ct3 = mt 3 x Tt 3

1 x 933,5 x 25
22 x 69

23337,5
1518

= 15,37 kal/gramc
SD =
=
=
=
= 3,75 kal/goC
%error =

SD
x 100

ct

3,75
x 100
18,46

= 20,31 %

Jenis
Logam

Mk
(gr)

Mk+ a
(gr)

Ta
(oC)

Tb
(oC)

Tc
(oC)

Mka + t +
p (gr)

Tembaga
Tembaga
Tembaga

851,5
851,5
851,5

935,5
935,5
935,5

32
32
32

100
100
101

57
56
55

1015,2
1015,1
1015,4

Cb
(kal/grc
)
20,01
20,01
15,37

G. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kalor jenis air dan menentukan panas jenis
berbagai logam dan kaca. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kalorimeter.
Kalorimeter adalah alat untuk menentukan kalor jenis yang dimasukkan dalam bejana yang lebih
besar. Pengukuran kalor jenis dengan kalorimeter didasarkan pada azas black, yaitu kalor yang
diterima oleh kalorimeter sama dengan kalor jenisnya . Hal ini berarti jika dua benda yang
berbeda suhunya saling bersentuhan, maka akan menuju keseimbangan termodinamika.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dalam menentukan kalor jenis air dan kalor
jenis bahan yaitu dengan menggunakan kalorimeter ,sehingga diperoleh hasil seperti tabel diatas.
Pada percobaan dalam menentukan kalor jenis bahan atau logam digunakan dua logam berbeda
yaitu balok besi dan balok tembaga. Untuk menentukan kalor jenisnya, balok besi dipanaskan
didalam pemanas (ketel berisi air mendidih ) hingga suhu naik /berubah, kemudian segera segera
dimasukkan pada kalorimeter dan ditutup rapat, kemudian diaduk secara perlahan untuk
mendapatkan suhu campuran . Pada proses ini pengadukan dilakukan secara perlahan agar suhu
pada lingkungan atau luar system tidak ikut masuk kedalam kalorimeter, karena jika masuk akan
mempengaruhi keseimbangan termalnya. Langkah ini juga dilakukan pada penentuan kalor jenis
tembaga.
Pada praktikum ini dilakukan 2 percobaan yaitu menentukan kalor jenis air dan
menentukan kalor jenis logam. Pada percobaan pertama dilakukan percobaan penentuan kalor
jenis air . Didapatkan hasil sebagai berikut C1=89,71 kal/grc , C2=106,73 kal/grc ,C3=89,71
kal/grc. Pada percobaan ini dilakukan sebanyak 3 kali dan didapatkan pula hasil yg berbedabeda dari suhu awal air dan suhu campurannya. Hal ini disebabkan Karena adanya pengaruh
pengaruh suhu dari luar lingkungan. Pada percobaan kedua yaitu menentukan kalor jenis logam
besi dan tembaga. Pada masa jenis besi diperoleh hasil sebagai berikut cb1=7,08 kal/grc,
cb2=6,83 kal/grc, cb3=6,83 kal/grc, nilai standar devisasi 0,204. Sedangkan pada masa jenis
tembaga diperoleh hasil sebagai berikut ct1=20,01 kal/grc , ct2=20,01 kal/grc , ct3=15,37
kal/grc dan nilai standar devisiasinya sebesar .Hal-hal yang mempengaruhi pada percobaan ini
yaitu standar devisiasi, suhu logam, suhu campuran, dan kalor jenis setiap logam.
Dengan demikian,berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa
kalor jenis tembaga lebih besar dibandingkan kalor jenis besi Artinya, tembaga akan menyerap

kalor lebih banyak juga dari pada besi. Kalor jenis sendiri adalah banyaknya kalor yg dibutuhkan
untuk menaikan 1 gram zat sebesar 1c.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Praktikum kalorimeter ini ini didasarkan pada Azas Black, dimana jika ada dua benda
bersentuhan maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda bertemperatur tinggi ke
rendah.
b. Pada percobaan menentukan massa jenis air sebanyak tiga kali diperoleh hasil yg
berbeda-beda yakni C1=89,71 kal/grc, C2=106,73 kal/grc, C3=89,71 kal/grc. Hal-hal
yg mempengaruhi perbedaan tersebut yaitu pengaruh suhu yg masuk dari air luar.
c. Pada percobaan menentukan massa logam besi dan tembaga diperoleh hasil yg berbeda
pula. Massa jenis pada tembaga lebih besar dibandingkan dengan massa jenis pada
besi.Standar devisiasinya pun lebih besar dibandingkan besi.
2. Saran
Sebaiknya pada saat praktikum diharapkan lebih tanggap dan dan cepat dalam memindahkan
bahan atau logam tetap terisisolasi didalam calorimeter dan bercampur dengan suhu luar.
Dan diharapkan asisten lebih membimbing agar tidak terjadi banyak kesalahan pada saat
praktikum berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, Sidik. 2008 . Fisika Dasar. Jakarta : Bina Cipta.


Tipler, Paul A. 1998 . Fisika Edisi Tiga Jilid Satu . Jakarta : Erlangga.
Wahyu,dkk. 2010 . Kimia Fisika . Jakarta : Rineka Cipta

You might also like