Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Dapat mengetahui dan menentukan tipe genetik sungai dan jenis-jenis pola aliran
sungai.
1.2 ALAT
Adapun alat yang digunakan yaitu
1. Alat tulis
2. Drawin Pen (warna biru)
3. Mistar
4. Peta
5. Penuntun praktikum (Sebegai literatur)
1.3 BAHAN
1. Kalkir
2. Pensil warna
BAB II
DASAR TEORI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
Pola aliran dendritik adalah pola aliran dengan cabang-cabang sungainya mirip
garis-garis pada penampang daun. Secara umum, pola aliran ini dikontrol oleh litologi
yang homogen. Pola aliran ini memiliki tekstur sungai (kerapatan sungai) yang
dikontrol oleh jenis batuannya dan tidak dikontrol oleh struktur. umunya pada batuan
sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan batuan kristalin
yang homogen. Pola aliran ini tidak teratur, biasanya terdapat di dataran atau daerahh
pentai dan di jumpai di daerah plato.Tekstur sungai didefinisikan sebagai panjang
sungai per satuan luas
Contohnya, sungai yang mengalir diatas batuan yang tidak/kurang resisten
terhadap erosi akan membentuk tekstur sungai yang rapat. Sedangkan pada batuan
yang resisten (seperti granit) akan membentuk tekstur renggang. Resistensi batuan
terhadap erosi sangat berpengaruh pada proses pembentukan alur-alur sungai. Batuan
yang tidak resisten cenderung mudah ter-erosi membentuk alur-alur sungai.
aliran
radial
adalah
pola
aliran
sungai
yang
arah
alirannya
terdistribusi/menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak
gunungapi atau puncak intrusi. Pola ini terbentuk mengikuti bentukan muka bumi
yang cembung, yang merupakan asal mula sungai konsekuen. Pola aliran radial ini
juga dapat dijumpai pada bentukan-bentukan bentangalam kubah (domes) dan
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
laccolith. Anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungaisungai utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. Berkembang di
lereng yang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling
sejajar dengan spasi yang pendek) atau dekat pantai. Pola aliran radial dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a. Aliran sungai radial sentrifugal adalah pola aliran sungai dalam bentuk menjari
yang arah alirannya meninggalkan titik pusat. Pola aliran sungai ini biasanya terdapat
di daerah vulkan atau puncak yang berbentuk kerucut.
b. Aliran sungai radial sentripetal adalah pola aliran sungai dalam bentuk menjari
yang arah alirannya menuju ke titik pusat. Pola aliran sungai ini biasanya terdapat di
daerah ledokan/basin atau aliran sungai yang masuk ke danau
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
mengikuti kemiringan lereng dan tegak lurus terhadap saluran utamanya. Biasanya arah
saluran utamanya searah dengan sumbu lipatan.
Pada pola ini terdapat perpaduan antara sungai konsekuen dan subsekuen. Pola ini
juga dapat terbentuk disepanjang lembah yang paralel pada sabuk pegunungan lipatan.
Pada daerah tersebut, sungai-sungai akan melewati lembah dan akan bergabung dengan
saluran utamanya.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
mengikuti jalur yang kurang resisten serta terkonsentrasi pada tempat-tempat dimana
singkapan batuannya bersifat lunak. Cabang-cabang sungainya membentuk sudut
tumpul dengan sungai utamanya.
Dapat disimpulkan bahwa pola rektangular adalah pola yang dikontrol oleh struktur
geologi, seperti struktur sesar (patahan) dan kekar (rekahan). Sungai rektangular
dicirikan oleh kumpulan saluran-saluran air yang mengikuti pola dari struktur geologi
tersebut.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
Sungai Konsekuen
Sungai Konsekuen adalah sungai yang berkembang dan mengalir searah lereng
topografi aslinya. Sungai konsekuen sering diasosiasikan dengan kemiringan asli
dan struktur lapisan batuan yang ada di bawahnya. Selama tidak dipakai sebagi
pedoman, bahwa asal dari pembentukan sungai konsekuen adalah didasarkan atas
lereng topografinya bukan pada kemiringan lapisan batuannya.
Sungai Subsekuen
Sungai Subsekuen adalah sungai yang berkembang di sepanjang suatu garis atau
zona yang resisten. sungai ini umumnya dijumpai mengalir di sepanjang jurus
perlapisan batuan yang resisten terhadap erosi, seperti lapisan batupasir. Mengenal
dan memahami genetika sungai subsekuen seringkali dapat membantu dalam
penafsiran geomorfologi.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
Sungai Obsekuen
Sungai Obsekuen. Lobeck juga mendefinisikan sungai obsekuen sebagai sungai
yang mengalir berlawanan arah terhadap arah kemiringan lapisan dan berlawanan
terhadap sungai konsekuen. Definisi ini juga mengatakan bahwa sungai konsekuen
mengalir searah dengan arah lapisan batuan.
Sungai Resekuen
Sungai Resekuen. Lobeck (1939) mendefinisikan sungai resekuen sebagai sungai
yang mengalir searah dengan arah kemiringan lapisan batuan sama seperti tipe
sungai konsekuen. Perbedaanya adalah sungai resekuen berkembang belakangan.
Sungai Insekuen
Merupakan sungai yang tidak jelas pengendaliannya tidak mengikuti struktur
batuan, dan tidak jelas mengikuti kemiringan lapisan. Pola alirannya umumnya
dendritik. Banyak menyangkut sungai sungai kecil.
Sungai Superimpos
Sungai Superposed atau sungai Superimposed adalah sungai yang terbentuk di atas
permukaan bidang struktur dan dalam perkembangannya erosi vertikal sungai
memotong ke bagian bawah hingga mencapai permukaan bidang struktur agar
supaya sungai dapat mengalir ke bagian yang lebih rendah. Dengan kata lain sungai
superposed
adalah
sungai
yang
berkembang
belakangan
dibandingkan
Sungai Asteseden
Sungai yang mengalir tetap pada pola alirannya meskipun selama itu terjadi
perubahan perubahan struktur misalnya sesar, lipatan,. Ini dapat terjadi jika
struktur terbentuk atau terjadi perlahan lahan.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
Anaklinal
Dipergunakan untuk sungai anteseden didaerah yang mengalami pengangkatan
sedemikian sehingga kemiringannya berlawanan dengan arah aliran sungai.
Compound Streams
Mengairi daerah dengan umur geomorfik yang berbedabeda, compound streams
mengairi daerah dengan struktur geologi yang berlainan. Banyak sungai-sungai
besar dapat dimasukan kedalam compound ataupun comporite streams misalnya
sungai Bengawan solo, Citarum, Asahan, dan sebagainya.
BAB III
METODOLOGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2
BAB IV
PEMBAHASAN
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI
: F 121 14 011
Praktek : Geomorfologi
Acara 2