Professional Documents
Culture Documents
1 . Judul Peta
Judul peta merupakan nama suatu daerah yang digambar. Judul mencerminkan
2. Nomor lembar peta. Memberikan petunjuk tentang kedudukan nomor lembar peta
bersangkutan dalam setiap seri peta. Pada umumnya selalu diusahakan supaya sistem
penomoran ini mempunyai suatu bentuk seragam (uniform) yang secara garis besar sistem
tersebut dihubungkan dengan sistem gratikul, sistem grid atau sistem lainnya. Hal ini selain
akan mempermudah pengguna peta di dalam mencari letak suatu tempat dalam lembar peta
secara keseluruhan, juga dalam hubungannya dengan skala peta. Pada peta Rupabumi
Indonesia, nomor lembar peta selalu dikaitkan dengan nama suatu tempat yang ada di lembar
peta bersangkutan. Sebagai contoh, lembar 2010 - 54 Ujungpandang, ini berarti nomor
lembar peta bersangkutan adalah 2010-54, pada lembar peta tersebut ada suatu tempat yang
bernama Ujungpandang.
3. Edisi peta. Hal ini selalu berhubungan dengan tanggal atau tahun waktu lembar-lembar peta
dicetak. Jika terdapat suatu revisi yang sifatnya tidak menyeluruh dari peta tersebut, maka
pada umumnya akan dinyatakan dalam edisi yang baru. Perubahan-perubahan kecil pada isi
atau bentuk penyajian kadan-kadang juga akan memberikan petunjuk mengenai edisi
tersebut. Sebagai contoh, peta Rupabumi Indonesia seri peta 1:50.000 dibuat sebagai Edisi I
tahun 1991, ini berarti peta yang dibuat adalah peta edisi pertama dan dibuat pada tahun
1991.
4. Petunjuk Letak Peta. Keterangan lembar peta bersebelahan dalam bentuk sembilan kotak
yang memberikan data tentang nomor lembar peta bersangkutan (di tengah kotak), dan
nomor-nomor lembar peta bersebelahan, baik sebelah kiri dan kanan, maupun sebelah atas
dan bawah dari lembar peta bersangkutan.
5. Diagram Lokasi. Pada diagram lokasi yang letaknya bersebelahan dengan Petunjuk Letak
Peta, digambarkan lokasi lembar peta bersangkutan terhadap daerah yang lebih luas, sehingga
diharapkan pengguna peta bisa mengetahui dengan pasti lokasi lembar peta bersangkutan.
Pada gambar dibawah terlihat bahwa lembar peta bersangkutan lokasinya di Sulawesi
Selatan.
6.
Data geodetis. Keterangan tentang penggunaan proyeksi peta , datum geodesi, datum
ketinggian, sistem grid.
Proyeksi
Sistem grid
UTM
Datum
horisontal
..
Datum
: ......... Muka
1974)
laut
di
Mamuju,
vertikal
..
Sulawesi Selatan
Satuan
: ......... Meter
tinggi
..
Selang
: ......... 25 meter
kontur
..
2,691 meter
adalah
y = + 14,757 meter
z = -
0,224 meter
nasional dan internasional. Jika terdapat kelainan dalam peta ini harap memberitahu kepada
BAKOSURTANAL
11. Keterangan tentang arah-arah Utara. Setiap lembar peta topografi memuat keterangan
tentang arah-arah utara yang digunakan pada peta tersebut yaitu arah utara sejati (true north):
arah dari meridian ke kutub utara pada setiap titik di peta; arah utara grid (grid north): arah
ke jurusan utara dari garis-garis grid utara-selatan di peta; arah utara magnetis (magnetic
north): arah ke jurusan kutub magnetis utara seperti yang ditunjukkan oleh jarum kompas
bebas dari kesalahan dan gangguan.
Selain arah utara juga dituliskan tentang deklinasi magnetis yaitu sudut antara arah utara
magnetis dan arah utara sejati di setiap titik di peta, ada juga konvergensi grid yaitu sudut
antara arah utara grid dan utara sejati, dan sudut magnetis grid yaitu sudut antara arah utara
grid dengan arah utara magnetis; sudut ini diperlukan untuk merubah (mengkonversi) arah
utara magnetis menjadi arah utara grid atau sebaliknya.
12. Singkatan. Pada bagian ini dijelaskan singkatan-singkatan yang digunakan pada muka peta.
Sebagai contoh,
G Gubernur , W Walikota , B Kabupaten , D Danau
13.. Skala numeris dan skala grafis. Memberikan informasi tentang skala dari peta bersangkutan;
letak penyajian kedua skala peta tersebut adalah sebelah atas skala numeris, sedang skala
grafis berada dibawah skala numeris.
14. Satuan Tinggi dan Selang Kontur. Keterangan tentang satuan tinggi yang digunakan, dan
keterangan tentang besarnya selang kontur yang disajikan pada isi peta.
Satuan tinggi dalam meter. Selang kontur : 25 meter
15.Keterangan Batas Administrasi. Apabila di peta disjikan garis-garis batas wilayah (negara,
propinsi, kabupaten, kota, kecamatan) harus diberi catatan tentang landasan hukum yang
digunakan untuk penggambaran batas. Pada peta dibawah dapat dilihat lokasi atau daerah
administrasi kecamatan yang ada pada isi peta bersangkutan.