Professional Documents
Culture Documents
pemotongannya
PPn : Daftar (Buku) Penjualan dan Faktur Pajak Keluarannya, Daftar (buku) Pembelian dan
Faktur Pajak Masukannya, PPn Import dan bukti pemotongan dari Ditjen Bea Cukai.
Dan lain sebagainya
Jumlah (Total Nilai) dari masing-masing daftar, buku, dan bukti-bukti potong diatas,
dipindahkan ke blanko- blanko (forms) yang ada di lembar-lembar terakhir pada set laporan.
Selanjutnya, Total Nilai dari masing-masing halaman laporan (pada halaman-halaman
terakhir), dipindahkan ke halaman yang lebih di depannya, tentu saja tidak selalu ke halaman
yang persis di didepannya, bisa jadi jumping ke halaman paling depan (halaman utama). Ada
petunjuk-petunjuk kecil yang menginstruksikan nilai tersebut harus dibawa ke nlanko
halaman berapa, baris ke berapa, kolom ke berapa.
Demikian seterusnya hingga sampai kelaporan utama.
Secara singkat, laporan pajak itu di mulai dari halaman yang paling belakang, trus semakin
ke depan, hingga ke halaman utama. Dengan mengikuti alur ini, asalkan dikerjakan dengan
hati-hati, saya yakin anda akan dapat menghasilkan laporan pajak yang memiliki tingkat
5). Bukti Pemotongan ( Untuk jenis pajak yang bertype with holding : PPh Pasal 21, 23, 26,
PPn).
6). Daftar-Daftar atau buku pembantu (Daftar aktiva & penyusutannya, daftar Piutang
Dagang, daftar Utang Dagang, Daftar Uang Muka ).
7). Laporan Keuangan atau laporan aktivitas tertentu dari perusahaan sehubungan dengan
pajak yang dilaporkan.