You are on page 1of 12

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA MODUL IV

A. JUDUL

: Hukum Kesetimbangan Kimia, Tetapan Kesetimbangan

B. TUJUAN : Memahami Hukum-Hukum Kesetimbangan Kimia Dan Tetapan


Kesetimbangan
C. DASAR TEORI
Kesetimbangan merupakan reaksi yang berlangsung bolak-balik ada saat dimana laju
terbentuknya produk sama dengan laju terurainya kembali produk menjadi reaktan. Pada
keadaan ini biasanya tidak terlihat lagi ada perubahan. Keadaan reaksi dengan laju reaksi
maju (kekanan) sama dengan laju reaksi baliknya (kekiri) dinamakan keadaan setimbang.
Reaksi yang berada dalam keadaan setimbang di sebut sistem kesetimbangan. Perhatikan
reaksi tersebut CuSO4.5H2O CuSO4+5H2O Laju reaksi tekanan=laju reaksi kekiri reaktan
produk.
Reaksi yang berlangsung setimbang bersifat dinamis, artinya reaksinya berlangsung
terus menerus dalam dua arah yang berlawanan dan dengan laju reaksi yang sama.
(I Made Sukarna, Kimia Dasar 1 Edisi Revisi, 2003)
Entropi pada Kesetimbangan Kimia, suatu sistem yang mengalami reaksi kimia
haruslah merupakan sistem dengan banyak macam zat. Bila sistem tersebut semula hanya
terdiri atas satu komponen, namun akibat reaksi penguraian akan terbentuk zat-zat lain.
Reaksi kimia maupun penguraian tersebut akan berlangsung hingga tercapai keadaan yang
secara termodinamika paling stabil. Reaksi kimia akan berhenti, dan zat-zat yang ada dalam
sistem disebut ada dalam kesetimbangan kimia. Kesetimbangan kimia merupakan salah satu
cara untuk mencek kebenaran asas Nernst, yaitu tentang harga perubahan entropi pada proses
isoterm bila suhu menuju nol kelvin. Cara ini khususnya banyak digunakan untuk mencek
adanya entropi sisa berbagai senyawa pada suhu nol kelvin.Pengaruh perubahan tekanan
sekarang dapat diamati melalui pengaruhnya pada harga Kx, yang menggambarkan letak
keseimbangan antara fraksi-fraksi mol hasil reaksi dan pereaksi.Apabila dalam reaksi jumlah
molekul hasil reaksi lebih banyak dari jumlah molekul pereaksi, harga v > 0 sehingga
berharga negatif. Kenaikan tekanan akan menurunkan harga Kx, yang berarti menurunkan
fraksi mol hasil reaksi dan memperbesar fraksi mol pereaksi. Gejala ini sering disebut sebagai
menggeser kesetimbangan (Rahayu,termodinamika azas dasar dan terapan kimia,2010)
(Referensi : Buku termodinamika azas dasar dan terapan kimia, susanto iman
rahayu,penerbit ITB)

D. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
No
1

Nama Alat
Rak Tabung reaksi

Gambar

Kategori
1

Fungsi
Sebagai wadah dari
tabung reaksi

Botol pencuci

Untuk mencuci gelas


ukur, gelas kimia dan
tempat aquadest

Tabung reaksi

Untuk

mereaksikan

zat-zat kimia dalam


bentuk larutan

Gelas Ukur 25 ml

Sebagai wadah dan


pengukur

tinggi

larutan

Bejana Gelas 100

ml

Sebagai wadah dari


larutan

yang

telah

alat

untuk

dipakai

Pipet Tetes

Sebagai

mengambil larutan

1. Bahan

Nama Bahan

Sifat Kimia

Sifat Fisika

Kategori

o
1

Kalium Tiosianat

-Larut dalam air


-kristal tak
berwarna
-Beracun

Khusus

Larutan

-Berwarna bening
-Berbentuk cairan
-Titiklebur 172,3oC
-Masa molar 98,18
g/mol
-Berwarna kuning
-Berbentuk cairan
-Titik leleh 470C
-Titik lebur 15660C

Ferri -larut dalam air


-Bersifat korosi
atau tidak mudah
terbakar

Nitrat

Khusus

E. PROSEDUR KERJA
Pengenceran
Fe(NO3)3 0.2 M
-

Mengukur 10 ml Fe(NO3)3 0,2 M kemudian di


tambahkan air hingga volume 25 ml

Mengukur
10 ml Fe(NO3)3 0,08 M kemudian di
Fe(NO3-)3 0,08
M
tambahkan air hingga volume 25 ml
Fe(NO3)3 -0,032
M
Mengukur
10 ml Fe(NO3)3 0,08 M kemudian di
tambahkan air hingga volume 25 ml
Mengukur
10 ml Fe(NO3)3 0,08 M kemudian di
Fe(NO3)3 -0,0128
M
tambahkan air hingga volume 25 ml
Fe(NO3)3 0,00512 M

KSCN 0,002 M
Menyediakan 5 tabung reaksi yang telah
bersih dan memberi nomor 1,2,3,4 dan 5
memasukkan masing-masing 5 mol KSCN
0,002 M

KSCN 0,002 M
Tabung 1

KSCN 0,002
M tabung 2

KSCN 0,002
M tabung 3

KSCN 0,002
M tabung 4

KSCN 0,002
M tabung 5

menmbahkan 5

mengukur 10

menambahkan

menambahkan

menambah-

ml larutan

ml Fe(NO3)3

air sampai volu-

air 25 ml de-

sisa larutan

Fe(NO3)3 0,2 M

0,2 M yang

me 25 ml dengan

ngan men-

dari tabung 4

menjadikan

sudah ditambah

mencampurkan-

campurkannya

dan memasu-

Tabung reaksi

kan air hingga

nya dengan sisa

dengan sisa la-

kannya keda-

Standar

volume 25 ml

larutan dari ta-

rutan dari ta-

lam tabung 5

Mengukur 5
ml larutan
memasukkan
kedalam tabung
selebihnya
(20ml Fe(NO3)
(0,2) disimpan
Dimana 10 ml
diambil

ng 2 ( 10 ml Fe
bung 3 (10ml
(NO3)3
Fe(NO3)3)
mengukur 5 ml
mengukur 5ml
dan memasukkan memasukkanya
kedalam tabung dalam tabung
reaksi
reaksi

menambakan
air hingga 25
ml
mengukur 5
ml dan memasukkannya kedalam
tabung reaksi

F. HASIL PENGAMATAN

Tabung
1
2
3
4
5

Tabung
1
2
3
4
5

Tinggi Larutan

Tinggi Larutan Standar Perbandingan Tinggi

3,3 cm
6,6 cm
6,6 cm
6,6 cm
6,6 cm

3,3 cm
3,3 cm
3,3 cm
3,3 cm
3,3 cm

Terhadap Tabung I
1 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm
0,5 cm

Konsentrasi mula-mula

Konsentrasi kesetimbangan

[Fe3+]

[FeSCN2+]

0,2 M
0,08 M
0,032 M
0,0128 M
0,00512 M

(SCN)
0,002 M
0,002 M
0,002 M
0,002 M
0,002 M

0,001 M
0,0005 M
0,0005 M
0,0005 M
0,0005 M

[Fe3+]
0,199 M
0,797 M
0,0315M
0,123 M
0,00462 M

(SCN)
0,001 M
0,0015 M
0,0015 M
0,0015 M
0,0015 M

Tabung

[Fe3+][FeSCN2+][SCN]

[Fe3+][FeSCN2+]/(SCN)

[FeSCN2+]/[Fe3+](SCN)

1
2
3
4
5

0,000000199 M
0,0000000596 M
0,000000023 M
0,000000009 M
0,000000003 M

0,199 M
0,265 M
0,0105 M
0, 0041 M
0,00154 M

0,000005025 M
0,0000000596 M
0,000023809 M
0,000060975 M
0,000016233 M

G. Perhitungan
1. Menghitung perbandingan tinggi terhadap larutan standar
Perbandingan tinggi =

tinggi larutan pada tabung standar


tinggi larutan pada tabung l

Tabung 1

3,3
=1cm
3,3

Tabung 2

3,3
=0,5 cm
6,6

Tabung 3

3,3
=0,5 cm
6,6

Tabung 4

3,3
=0,5 cm
6,6

Tabung 5

3,3
=0,5 cm
6,6

2. Menghitung konsentrasi mula-mula Fe3+


Tabung 1
[Fe3+ ] = 0,2 m
Tabung 2
M1 = 0,2 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 .m1 = V2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,2
=0,08 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,08M
Tabung 3

M1 = 0,08 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 .m1 = V2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,08
=0,032 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,032 M
Tabung 4
M1 = 0,032 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 .m1 = V2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,032
=0 , 0128 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,0128M
Tabung 5
M1 = 0,0128 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 .m1 = V2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,0128
=0,00512 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,00512 M
3. Menghitung konsentrasi kesetimbangan FeSCN2+
Dik:

V KSCN
V Fe(NO3)3
M KSCN

= 5 ml
= 5 ml
= 0,002 M

M Fe(NO3)3

= 0,2 M

0,005 L
0,005 L

Vol KSCN x M KSCN =0,005 x 0,002 =0,00001 mol


Vol Fe(NO3)3 x M Fe(NO3)3 = 0,005 x 0,2 = 0,001mol
Vol Total = V KSN + V Fe(NO3)3 = 0,005 + 0,005 = 0,01 L
Konsentrasi standar = Mol KSCN/ Vol Total
= 0,00001 / 0,01
= 0,001 M

[FeSCN2+] = Perbandingan tinggi x Konsentrasi standar

Tabung 1
[FeSCN2+] = 1 x 0,001 = 0,001 M

Tabung 2
[FeSCN2+] = 0,5 x 0,001 = 0,0005 M

Tabung 3
[FeSCN2+] = 0,5 x 0,001 = 0,0005 M

Tabung 4
[FeSCN2+] = 0,5 x 0,001 = 0,0005 M

Tabung 5
[FeSCN2+] = 0,5 x 0,001 = 0,0005 M

4. Menghitung konsentrasi kesetimbangan (Fe3+)


[Fe3+] = [Fe3+] mula-mula [FeSCN2+]
Tabung 1
[Fe3+] = 0,2 M 0, 001 M = 0,199 M

Tabung 2
[Fe3+] = 0,08 0,0005 M = 0, 795 M

Tabung 3
[Fe3+] = 0,032 0,0005 M = 0,0315 M

Tabung 4
[Fe3+] = 0,0128 0,0005 M = 0,0123 M

Tabung 5
[Fe3+] = 0,00512 0,005 M = 0,00462 M

5. Menghitung konsentrasi kesetimbangn SCN[SCN- ] mula-mula = [KSCN] = 0,002


[SCN] = [SCN] mula-mula [FeSCN2+]
Tabung 1
[SCN] = 0,002 0,001 M = 0,001 M
Tabung 2
[SCN] = 0,002 0,0005 M = 0,0015 M

Tabung 3
[SCN] = 0,002 0,0005 M =0,0015 M
Tabung 4
[SCN] = 0,002 0,0005 M = 0,0015 M
Tabung 5
[SCN] = 0,002 0,0005 M = 0,0015 M
6. Menghitung [Fe3+] . [ FeSCN2+] . [SCN]
Tabung 1
[Fe3+] . [ FeSCN2+] . [SCN] = 0,199 . 0.001 . 0.001
= 0,000000199 M
Tabung 2
[Fe3+] . [ FeSCN2+] . [SCN] = 0,795 . 0.0005 . 0,0015
= 0,0000000596 M
Tabung 3
[Fe3+] . [ FeSCN2+] . [SCN] = 0,0315 . 0,0005 . 0,0015
= 0,000000023 M
Tabung 4
[Fe3+] . [ FeSCN2+] . [SCN] = 0,0123 . 0,0005 . 0,0015
= 0,000000009 M
Tabung 5
[Fe3+] . [ FeSCN2+] . [SCN] =0,00462 . 0.0005 . 0.0015
= 0,000000003 M
7. Menghitung [Fe2+] [Fe SCN2+] / [SCN-]
Tabung 1
[Fe3+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = 0,199 . 0,001 / 0,001
= 0,199 M
Tabung 2
[Fe3+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = 0,795 . 0.0005 / 0.0015
= 0,265 M
Tabung 3
[Fe3+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = 0,0315 . 0,0005 / 0,0015
= 0,0105 M
Tabung 4

[Fe3+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = 0,0123 . 0,0005 / 0,0015


= 0,0041 M
Tabung 5
[Fe3+] [Fe SCN2+] / [SCN-] = 0,00462 . 0.0005 / 0.0015
= 0,00154 M
8. Menghitung [Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-]
Tabung 1
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-] = 0,001 / 0,199 . 0,001
= 0,000005025 M

Tabung 2
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-] = 0,0005 / 0,795 . 0,0015
= 0,000000769 M
Tabung 3
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-] = 0,0005 / 0,0315 . 0,0015
= 0,000023809 M
Tabung 4
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-] = 0,0005 / 0,0123 . 0,0015
= 0,000060975 M
Tabung 5
[Fe SCN2+] / Fe2+] [SCN-] = 0,0005 / 0,00462 . 0,0015
= 0,000016233 M

H. Pembahasan
Pada percobaan ini pertama-tama yaitu menyediakan 5 tabung reaksi yang bersih
dan di beri nomor 1,2,3,4,dan 5. Lalu di masukkan masing-masing larutan 5,0 ml KSCN
0,002 M ke dalam 5 tabung reaksi tersebut.Pada tabung pertama yaitu memasukkan 5,0

ml KSCN 0,002 M dengan menggunakan pipet tetes, setelah itu memasukkan lagi 5 ml
larutan Fe (NO3)3 yang telah di ukur di dalam gelas ukur dengan menggunakan pipet
tetes. Terjadi perubahan warna pada tabung tersebut yaitu berwarna merah bata kehitamhitaman, pada saat itu juga mengukur tinggi larutan yaitu 3,3 cm sebagai tinggi larutan
standar.
Selanjutnya pada tabung yang kedua menyediakan 10 ml larutan Fe (NO 3)3 yang di
letakkan dalam bejana gelas, kemudian di tambahkan airhingga volumenya menjadi 25
ml. Kemudian mengambil 5 ml dari larutan ini dan di masukkan ke dalam tabung reaksi
kedua. Pada tabung ini mengalami perubahan warna dari merah bata kehim-hitaman
menjadi merah bata kemerah-merahan dengan tinggi 6,6 cm. Tersisa 20 ml dari tabung
yang ke dua lalu mengambil 10 ml dari larutan ini yang akan di gunakan pada tabung
selanjutnya.
Pada tabung yang ke tiga pertama-tama menyediakan 10 ml larutan Fe (NO 3)3 yang
di letakkan dalam bejana gelas, setelah itu di tambahkan air hingga volumenya mencapai
25 ml. Lalu di ambil 5 ml dari larutan ini. Tinggi yang di telah di ukur pada larutan ini
adalah 6,6 cm dan berwarna orens kecoklatan. Tersisa 20 ml dari tabung yang ke dua lalu
mengambil 10 ml dari larutan ini yang akan di gunakan pada tabung selanjutnya.
Untuk tabung yang ke empat, pertama-tama menyediakan 10 ml larutan Fe (NO 3)3,
lalu menambahkan air hingga volumenya mencapai 25 ml. Tinggi dari larutan yang ke
empat ini adalah 6,6 cm dan mempunyai warna orens kemerahan.Tersisa 20 ml dari
tabung yang ke empat lalu mengambil 10 ml dari larutan ini yang akan di gunakan pada
tabung reaksi yang ke lima.
Pada percobaan yang terakhir yaitu pada tabung yang ke lima di lakukan hal yang
sama pada tabung-tabung sebelumnya. Pertama menyediakan larutan 10 ml larutan Fe
(NO3)3 di tambahkan air sehingga volumenya menjadi 25 ml. Kemudian di ambil 5 ml
dari larutan ini dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi ke lima. Setelah itu di ukur
tingginya adalah 6,6 cm dan mengalami perubahan warna yaitu orens kekuningan.
Pada setiap percobaan yang di amatai terjadi perubahan warna yang semakin
memudar ini di karenakan penurunan konsentrasi Fe (NO3)3 yang pada tiap tabungya di
tambahkan sehingga terjadi penurunan konsentrasi.
Persamaan reaksinya: Fe3+ + SCN-

FeSCN2+

Jika tidak terjadi perubahan jumlah molekul gas dari pereaksi menjadi produk reaksi,
tidak ada pengaruh perubahan tekanan pada susunan kesetimbangan.Sistem tetap berada
dalam keadaan kesetimbangan setelah terjadi perubahan tekanan.

Jika terjadi perubahan dalam jumlah molekul gas ketika pereaksi berubah menjadi
produk reaksi, sistem tidak lagi berada dalam kesetimbangan setelah ada perubahan
tekanan dan reaksi akan bergeser untuk memulihkan kesetimbangan. Dalam hal reeaksi
pada proses Haber.
N2 + 3 H2
2 NH3
4 mol gas berubah menjadi 2 mol gas.
Dengan menaikkan tekanan, reaksi akan bergeser ke kanan, yaitu lebih banyak amonis
yang terbentuk. Dengan penurunan tekanan, pengaruh sebaliknya yang terjadi yaitu
produk reaksi berubah kembali menjadi pereaksi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa :
Jika tekanan di naikkan dengan memperkecil volume campuran reaksi - reaksi
bergeser ke arah jumlah mol gas paling sedikit.
Berdasarkan kesimpulan di atas, secara keseluruhan dapat di simpulkan bahwa reaksi
kimia yang berlangsung secara spontan, konsentrasi reaktan dan hasil reaksinya berubah
dan energi bebas reaksi (pereaksi dan hasil reaksi) itu berkurang sampai akhirnya
mencapai nilai minimum.Reaksi yang energi bebas pereaksi dan hasil reaksinya telah
mencapai

nilai

minimum,

telah

mencapai

suatu

keadaan

yang

disebut

kesetimbangan.Pada keadaan kesetimbangan ini, reaksi terbentuknya hasil hasil dan


reaksi terbentuknya kembali reaktan berlangsung secara terus menerus tanpa perubahan
konsentrasi dan kesetimbangan seperti ini dikatakan kesetimbangan dinamis. Persamaan
reaksinya ditandai dengan simbol bolak balik:
Tetapan kesetimbangan bergantung pada temperatur.Bagi reaksi eksoterm, (H negatif),
K berkurang dengan kenaikan temperatur dan bagi reaksi endoterm (H positif), K
bertambah dengan kenaikan temperatur. Sesuai dengan asas Le Chatelier :
Untuk reaksi endoterm (H positif), produk reaksi bertambah pada keadaan
kesetimbangan jika temperatur di naikkan (Kc bertambah besar pada T tinggi).
Untuk reaksi eksoterm (H negatif) produk reaksi bertambah pada keadaan
kesetimbangan, jika temperatur di turunkan (Kc bertambah pada T rendah).

H. Kesimpulan
Hukum kesetimbangan kimia yaitu bila suatu reaksi dalam keadaan setimbang,
maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dipangkatkan koefisiennya dibagi
dengan hasil kali konsentrasi zat-zat pereaksi dipangkatkan koefisiennya akan
mempunyai harga yang tetap.

Pada suhu tertentu kesetimbangan mencapai harga yang konstan dan yang
berkaitan dengan konsentrasi dalam suatu sistem kesetimbangan merupakan ukuran
sampai kesetimbangan. Besarnya tetapan kesetimbangan suatu reaksi pada temperatur
tertentu hanya dapat ditentukan dengan eksperimen dan tidak dapat dilihat bahwa
besarnya tetapan kesetimbangan berubah. Jika temperaturnya berubah besarnya
tetapan kesetimbangan bergantung pada persamaan reaksi-reaksi harus diketahui
untuk menyatakan tetapan kesetimbangan dalam suatu reaksi kimia.
Tetapan kesetimbangan dalam sistem gas dapat dinyatakan berdasarkan
tekanan parsial gas, bukan konsentrasi molarnya.
I. Kemungkinan Kesalahan
Kurang teliti ketika menuangkan aquades kedalam tabung reaksi sehingga
mempengaruhi konsentrasi dan juga warna pada larutan tersebut
J. Jawaban Pertanyaan
1. Dikenal sebagai kesetimbangan
2. Jika reaksi kimia yang berlangsung secara spontan konsetrasi reaktan dan hasilhasilnya berubah dan energi bebas reaksi ( pereaksi dan hasil reaksi ) itu berkurang
hingga akhirnya mencapai nilai minimum.
3. Hubunhan antara konsentrasi dan hasil reaksi pada reaksi kesetimbangan :
aA + bB
cC + dD dapat diketahui dari penjelasan berikut.
Pada awal reaksi [A] dan [B] maksimum makin lama makin berkurang pada saat
ketinggian mencapai [A] dan [B] tidak lagi berubah. Pada awal reaksi [C] dan [D]
makin lama makin bertambah hingga maksimum pada saat kesetimbangan tercapai
[C] dan [D] tidak berubah lagi. Garis putus-putus menunjukkan kesetimbangan
tercapai. Terdapat kemungkinan pada saat kesetimbangan tercapai [A] dan [B] sama
dengan [C] dan [D].

You might also like