You are on page 1of 3

A.

Hukum

Newton

Pada zaman dahulu, orang percaya bahwa alam ini bergerak dengan sendirinya.
Tidak ada sesuatu pun yang menggerakkannya. Mereka menyebutnya dengan gerak
alami. Di lain sisi, untuk benda yang jelas-jelas digerakkan, mereka menamakan
gerak paksa. Teori yang dipelopori oleh Aristoteles ini terbukti salah saat Galileo dan
Newton
mengemukakan
pendapat
mereka.
Galileo mematahkan teori Aristoteles dengan sebuah percobaan sederhana. Ia
membuat sebuah lintasan lengkung licin yang digunakan untuk menggelindingkan
sebuah bola. Satu sisi dari lintasan tersebut diubah-ubah kemiringannya. Setelah
mengamati, Galileo menyatakan Jika gaya gesek pada benda tersebut ditiadakan,
maka benda tersebut akan terus bergerak tanpa memerlukan gaya lagi.
Teori Galileo dikembangkan oleh Isaac Newton. Hukum Newton I mengatakan
bahwa
Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan
tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap.
Berdasarkan hukum I Newton, dapatlah Anda pahami bahwa suatu benda cenderung
mempertahankan keadaannya. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan
keadaan diamnya, dan benda yang mulamula bergerak akan mempertahankan
geraknya. Oleh karena itu, hukum I Newton juga sering disebut sebagai hukum
kelembaman
atau
hukum
inersia.
Ukuran kuantitas kelembaman suatu benda adalah massa. Setiap benda memiliki
tingkat kelembaman yang berbeda-beda. Makin besar massa suatu benda, makin
besar kelembamannya. Saat mengendarai sepeda motor Anda bisa langsung
memperoleh kelajuan besar dalam waktu singkat. Namun, saat Anda naik kereta,
tentu memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai kelajuan yang besar. Hal
itu terjadi karena kereta api memiliki massa yang jauh lebih besar daripada massa
sepeda
motor.
Setiap hari Anda mengalami hukum I Newton. Misalnya, saat kendaraan yang Anda
naiki direm secara mendadak, maka Anda akan terdorong ke depan dan saat
kendaraan yang Anda naiki tiba-tiba bergerak, maka Anda akan terdorong ke
belakang.
B.

Hukum

Newton

II

Hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang bekerja pada
sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam, atau jika sedang bergerak,
akan bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan). Selanjutnya, apa yang terjadi
jika sebuah gaya total diberikan pada benda tersebut?
Newton berpendapat bahwa kecepatan akan berubah. Suatu gaya total yang diberikan pada
sebuah benda mungkin menyebabkan lajunya bertambah. Akan tetapi, jika gaya total itu
mempunyai arah yang berlawanan dengan gerak benda, gaya tersebut akan memperkecil laju
benda. Jika arah gaya total yang bekerja berbeda arah dengan arah gerak benda, maka arah
kecepatannya akan berubah (dan mungkin besarnya juga). Karena perubahan laju atau
kecepatan merupakan percepatan, berarti dapat dikatakan bahwa gaya total dapat

menyebabkan percepatan.
Hubungan antara percepatan dan gaya tersebut selanjutnya dikenal sebagai Hukum II
Newton, yang bunyinya sebagai berikut:
"Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya
dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya
total yang bekerja padanya."
Hukum II Newton tersebut dirumuskan secara matematis dalam persamaan:

Perhatian contoh soal berikut:

C.

Hukum

Newton

III

Hukum II Newton menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya


memengaruhi gerak. Tetapi kita mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu datang?
Berdasarkan pengamatan membuktikan bahwa gaya yang diberikan pada sebuah
benda selalu diberikan oleh benda lain. Sebagai contoh, seekor kuda yang menarik
kereta, tangan seseorang mendorong meja, martil memukul/ mendorong paku, atau
magnet menarik paku. Contoh tersebut menunjukkan bahwa gaya diberikan pada
sebuah benda, dan gaya tersebut diberikan oleh benda lain, misalnya gaya yang
diberikan
pada
meja
diberikan
oleh
tangan.
Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya seperti itu. Memang benar
tangan memberikan gaya pada meja, tampak seperti pada gambar di atas. Tetapi
meja tersebut jelas memberikan gaya kembali kepada tangan. Dengan demikian,

Newton berpendapat bahwa kedua benda tersebut harus dipandang sama. Tangan
memberikan gaya pada meja, dan meja memberikan gaya balik kepada tangan.
Hal ini merupakan inti dari Hukum III Newton, yaitu:
"Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda
pertama."
Hukum III Newton ini kadang dinyatakan sebagai hukum aksi-reaksi, untuk setiap
aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah. Untuk menghindari
kesalahpahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa gaya aksi dan gaya
reaksi
bekerja
pada
benda
yang
berbeda.
Semoga artikel tersebut di atas tentang Hukum Newton I, II, III bisa bermanfaat
bagi sobat sekalian. Apabila ada dari sobat yang menemukan kesalahan baik berupa
penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan sarannya yang
membangun untuk kemajuan bersama. Terima kasih. ^^ Maju Terus Pendidikan
Indonesia ^^

You might also like