You are on page 1of 6

ACARA V

PENGUAT PENJUMLAH INVERTING


A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Membuktikan penguatan pada amplifier yang hanya bergantung pada penguatan
eksternal negatif feedback pada input dan output.
b. Mengoperasikan Op-Amp penjumlah inverting summer.
2. Waktu Praktikum
Jumat, 8 April 2016
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.
B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat praktikum
a. Battery Holder
b. Breadboard
c. Dual Power Supply
d. Kabel Banana-Aligator
e. Kabel Banana-Banana
f. Kabel Jumper
g. Osiloskop
h. Papan Rangkaian
i. Passive Probe
j. Switch Modul
2. Bahan-bahan praktikum
a. Battery 1,5 V
b. Op-Amp 741
c. Resistor 1 K
d. Resistor 2 K

C. LANDASAN TEORI
Rangkaian adder atau rangkaian penjumlah sinyal dengan Op-Amp adalah konfigurasi
Op-Amp sebagai penguat dengan diberikan input lebih dari satu untuk menghasilkan
2

sinyal output yang linier sesuai dengan nilai jumlah sinyal input dan faktor penguatan
yang ada. Pada umumnya rangkaian adder atau penjumlah dengan Op-Amp adalah
rangkaian penjumlah dasar yang disusun dengan penguat inverting atau noninverting
yang diberikan input lebih dari 1 line ( Wahyudi, 2014 : 76 ).
Besarnya sinyal input ( V1, V2, V3 ) pada operasi adder atau penjumlah sinyal secara
inverting diberikan ke line input penguat inverting berturut-turut melalui R 1, R2, R3.
Besarnya penjumlahan sinyal input tersebut bernilai negatif karena penguat operasional
dioperasikan pada mode membalik ( inverting ). Besarnya penguat tegangan ( A v ) tiap
sinyal input mengikuti nilai perbandingan Rf dan resistor input masing-masing (R1, R2, R3
). Masing-masig tegangan output (Vo) dari penguatan masing-masing sinyal input dapat
ditulis ( Rahiqal, 2012 : 82 ).
Penguat penjumlah memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran merupakan hasil
penguatan dari penjumlahan sinyal masukannya. Pada bagian ini dicontohkan penguat
penjumlah berdasarkan rangkaian penguat inverting. Sehingga sinyal keluaran adalah
berbeda fase sebesar 1800 ( Widodo, 2005 : 130 ).
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Dibuat rangkaian seperti gambar dibawah ini.

2.
3.
4.
5.

Dinyalakan power supply.


Ditutup saklar S1 dengan polaritas + dan membuka saklar S2.
Diukur dan dicatat Vin dan Vout pada tabel.
Diulangi langkah 2-4 dan disesuaikan dengan tabel dibawah ini. Setiap pergantian
polaritas masukan, power supply dimatikan.
Keadaan Saklar
S1
Tutup
Buka
Tutup
Tutup

S2
Buka
Tutup
Tutup
Tutup

Polaritas Tegangan Input


V1
V2
+
X
X
+
+
+
+

E. HASIL PENGAMATAN
Keadaan saklar
S1
S2
Tutup
Buka
Buka
Tutup
Tutup
Tutup
Tutup
Tutup

Polaritas Tegangan Input


V1
V2
+
x
X
+
+
+
+

Vin ( Volt )
V1
V2
1,6
0
0
- 4,5
1,6
1,6
-1,6
1,6

Vout ( Volt )
-3
- 1,6
- 4,5
1,6

F. ANALISIS DATA
Menentukan tegangan keluaran ( Vout) Volt
Diketahui :

Rf = 2 K
R1 = 1 K
R2 = 2 K

1. S1
S2
V1
V2

= Tutup
= Buka
= 1,5 V
=0V

Vout

=-

( RRf1 V 1+ RRf2 V 2)

=-

( 21 KK 1,5 V + 22 KK 0 V )

=-(3V)
= - 3 Volt
2. S1
S2
V1
V2

= Buka
= Tutup
=0V
= 1,5 V

Vout

=-

( RRf1 V 1+ RRf2 V 2)

=-

( 21 KK 0V + 22 KK 1,5 V )

= - ( 1,5 V )
= - 3 Volt
3. S1
S2
V1
V2

= Tutup
= Tutup
= 1,5 V
= 1,5 V
4

Vout

=-

( RRf1 V 1+ RRf2 V 2)

=-

( 21 KK 1,5 V + 22 KK 1,5V )

= - ( 3 V + 1,5 V )
= - 4,5 Volt
4. S1
S2
V1
V2

= Tutup
= Tutup
= - 1,5 V
= 1,5 V

Vout

=-

( RRf1 V 1+ RRf2 V 2)

=-

( 21 KK (1,5V )+ 22 KK 1,5 V )

= - ( - 3 V + 1,5 V )
= 1,5 Volt

G. PEMBAHASAN
Penguat penjumlah tegangan adalah sirkuit yang sangat fleksibel berdasarkan standar
rangkaian penguat pembalik atau inverting amplifier. Sama seperti namanya, penguat
penjumlah tegangan dapat digunakan untuk menggabungkan atau menjumlahkan
tegangan yang masuk pada beberapa input menjadi tegangan output tunngal.
Penguat penjumlah tegangan memungkinkan untuk membuat secara efektif dengan
memambahkan bersama beberapa sinyal individual, jika resistor input memiliki nilai
yang sama dengan resistor feedback atau resistor yang membalik. Namun jika resistor
input memiliki nilai yang

berbeda dengan skala penjumlahan amplifier maka akan

memberikan jumlah tertimbang dari sinyal input. Hal ini dapat dilihat dari percobaan
resistor yang digunakan yakni Rf dengan R2 memiliki nilai yang sama 2 K dan R 1
sebesar 1 K.
Umpan balik negatif adalah proses makan kembali sebagian kecil dari sinyal keluaran
kembali ke input, tetapi untuk membuat umpan balik negatif harus diberikan kembali ke
negatif atau pembalik masukan terminal dari Op-Amp menggunakan eksternal
tegangan resistor disebut Rf. Artinya koneksi umpan balik antar output dan terminal
masukan pembalik memaksa tegangan input differensial menuju nol.
5

Dari praktikum yang telah kami lakuakan, kami menggunakan data sekunder karena
praktikum yang kami lakukan tidak berjalan sesuai rencana dikarenakan kesalahan teknis.
Nilai V1 sebesar ( 1,6 ; 0 ; 1,6 ; -1,6 ) volt, dengan banyaknya jumlah V 1 adalah sebanyak
4 nilai, dikarenakan dalam praktikum dilakukan 4 kali percobaan dengan membuka dan
menutup switch modul maupun penggantian polaritas tegangan. Dan didapatkan nilai V 2
sebesar ( 0 ; - 1,6 ; 1,6 ; 1,6 ) volt dan nilai tegangan keluaran V o yang diperoleh adalah
sebesar ( -3 ; -1,6 ; -4,5 ; 1,6 ) volt. Sementara dari hasil perhitungan analisis data
didapatkan nilai tegangan keluaran Vo sebesar ( -3 ; -1,5 ;-4,5 ; 1,5 ) volt. Data yang
dihasilkan sempurna karna kita menggunakan data sekunder. Pada data diatas hanya data
pada pecobaan ke-4 memiliki nilai positif dikarenakan polaritas tegangan pada masukan
yang mempunyai hambatan yang lebih kecil dari hambatan yang lain atau R-nya lebih
kecil yakni polaritasnya negatif (-) maka otomatis pada penguat inverting menghasilkan
tegangan keluaran positif (+).
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Penguatan pada amplifier hanya bergantung pada penguatan eksternal negatif
feedback pada input dan output, sehinnga koneksi umpan balik antara input
memaksa tegangan input differensial menuju nol.
b. Dapat mengoperasikan Op-Amp penjumlah inverting summer dengan keadaan
saklar dan polaritas yang bervariasi sehingga didapat nilai tegangan masukan
dan tegangan keluaran yang bervariasi juga.
2. Saran
Diharapkan pada saat sebelum dilaksanakan praktikum, alngkah baiknya alat yang
digunakan diperiksa atau dipastikan dalam kondisi baik, sehinnga tidak akan terjadi
kesalahan pada saat melaksanakan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Rahiqal. 2012. Elektronika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Wahyudi. 2014. Elektronika Dasar 2. Mataram: FKIP Press.
Widodo. 2005. Elektronika Digital dan Mikroskoper. Yogyakarta: ANDI.

You might also like