You are on page 1of 2

ACARA II

DINAMIKA FLUIDA

A. TUJUAN
Tujuan praktikum fisika dasar acara II ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapar menghitung besar debit saluran dengan pendekatan laju aliran
dan luas penampang.
2. Mahasiswa dapat mengetahui besarnya faktor koreksi/correction factor (Cf) dari
sistem pengukuran yang telah digunakan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalah dengan membagibagi fluida terbut menjadi elemen-elemen volume yang sangat kecil, yang dapat kita
namakan partikel-partikel fluida, dn mengikuti gerak masing-masing partikel ini.
Ebuah partikel fluida yang datang dapat pergi ke arah mana sajapun, dan aliran
tersebut tidak mungkin lagi akan tunak. (Trustho Raharjo, 2008)
Benda sebagai sekelompok partikel yang dapat mengalir disebut zat air atau
fluida. Fluida sebagai zat alir memiliki dua wujud yaitu wujud gas dan cair. Salah satu
ciri fluida yaitu jarak antar partikelnya tidak tetap. (Trustho Raharjo dan Y. Radiono)
Aliran atau pelepasan fluida (Q) adalah bila fluida dalam pipa mengalir
dengan kecepatan rata-rata maka Q = A.v , di mana A adalah luas penampung pipa.

Satau Q adalah

m3
s

dalam SI, dan dalam sistem imperal adalah

ft 3
s

. Terkadang

Q disebut kecepatan aliran atau kecepatan pelepasan. (Frederick J)


Pada saat fluida melewati pipa mengecil mendadak horisontal, maka akan
terjadi perbedaan kecepatan aliran pada lapis sumbu bagian dalam dengan kecepatan
aliran pada lapis batas bagian luar, sehingga akan terjadi perbedaan tekanan aliran
pada pengecilan tersebut. Adanya perbedaan tekanan aliran tersebut, maka lapis batas
bagian luar akan mengalami tekanan yang lebih besar jika dibandingkan dengan
bagian dalam pengecilan pipa. Dengan banyaknya penggunaan pengecilan pipa pipa,
menimbulkan berbagai kerugian aliran fluida baik gesekan, bentuk, kecepatan dan
energi serta terbentuknya sedimentasi, serta turbulensi aliran, sehingga sedapat
mungkin dihindari. (Khairul Mujahir)
Benda yang dilewati fluida yang bergerak, akan mengalami gaya akibat
interaksi dengan fluida yakni normal stress (tegangan normal) dan shear stress

(tegangan geser). Tegangan normal terjadi karena adanya tekanan dari fluida yang
mengalir tegak lurus terhadap bidang, sedangkan tegangan geser disebabkan oleh
fluida viskos yang mengalir sejajar dengan bidang. Untuk aliran dua dimensi, gayagaya yang sejajar dengan aliran fluida disebut dengan drag, sedangkan gaya yang
tegak lurus terhadap arah aliran dinamakan lift.(Astu Pudjanarsa)
C. METODE PENELITIAN
1. Alat
a. Alat ukur : panjang, volume, waktu
b. Beban
c. Pelampung
d. Penampung
e. Model saluran (yang bisa dimodifikasi)
f. Set pompa beserta selangnya
2. Bahan
a. Air
3. Cara Kerja
a. Penyusunan peralatab dan bahan sesuai dengan susunan percobaan.
b. Pengukuran besarnya debit di output saluran dan debit saluran secara
bersamaan.
c. Pengulangan percobaan untuk mendapatkan data yang valid. Pengulangan
dengan memvariasi debit, kedalaman dan jenis pelampung.

DAFTAR PUSTAKA
J, Frederick.Teori dan Soal-Soal Fisika.Erlangga.Jakarta.
Raharjo, Trustho dan Y.Radiono.2007.Fisika-Mekanika.LPP dan UNS Press. Surakarta.
Raharjo, Trustho dan Y. Radiono.2008.Fisika-Mekanika.LPP dan UNS Press.Surakarta.
Astu Pudjanarsa.Simulasi Numerik Karakteristik Aliran Fluida Melewati Silinder Teriris.
Muhajir, Khairul.Karakterisasi Aliran Fluida Gas-Cair Melalui Pipa Sudden Contraction.

You might also like