You are on page 1of 8

Ambient Light Dan Jenis Pencahayaan Dalam

Fotografi
Setelah kita memahami mengenai Esensi Cahaya Dalam Fotograf dan Mengenal Arah Cahaya
Dalam Fotograf yang dibahas pada artikel sebelumnya, sekarang kita akan membahas tentang
Ambient light atau sumber cahaya dan jenis-jenis pencahayaan yang digunakan dalam fotograf.
Ambient light atau dikenal juga dengan cahaya yang ada atau tersedia adalah istilah yang
menjelaskan tentang cahaya yang ada di sekitar subjek atau pemandangan yang dapat digunakan
untuk mengambil foto. Ambient light ini bisa berupa ambient light alami maupun ambient light
buatan. Contoh ambient light alami adalah matahari sedangkan ambient light buatan bisa berupa
cahaya lampu, cahaya dari flash dan lain-lain.

Sumber pencahayaan fotograf


Matahari merupakan sumber cahaya utama pada fotograf outdoor disiang hari. Sumber cahaya ini
memiliki karakter yang khas mengikuti posisi dan kondisi langit. Pergeseran posisi matahari karena
rotasi bumi ini bisa digambarkan dengan siklus harian matahari.

1. Blue hour
Blue hour kurang lebih berkisar pada satu jam sebelum matahari terbit (05:00 06:00), dan satu jam
setelah matahari terbenam (18:00 19:00). Pada saat-saat ini, pendaran matahari yang berada
dibawah horizon membentuk semburat pada langit dengan gradasi warna dari biru hingga ungu
atau kemerahan. Sangat sesuai untuk dikombinasikan dengan lampu buatan (di gedung dan jalan)
sebagai foto pemandangan kota (cityscapes).

Soft Color of The Cold Evening by Miroslav Petrasko on 500px.com

2. Golden hour
Golden hour berkisar pada satu jam setelah matahari terbit (06:00 07:00), atau satu jam sebelum
matahari terbenam (17:00 18:00). Pada kisaran waktu ini, sinar matahari yang kita terima terdiffuse lebih banyak oleh lapisan atmosfer sehingga intensitasnya turun, gradasi yang lembut, dan
memiliki warna yang hangat (warm). Sangat sesuai untuk memotret landscape, cityscape, portrait
dan sebagainya.

Morning Glow by Miroslav Petrasko on 500px.com

3. Cahaya pagi/sore
Cahaya matahari pada waktu pagi (07:00 10:00) dan sore (14:00 17:00) bisa digunakan untuk
memotret cityscape dan landscape dengan langit yang lebih biru dibandingkan dengan golden hour.
Perhatikan arah cahaya untuk mengandalkan efek bayangan agar sesuai dengan yang diinginkan.
Pada jam-jam ini anda bisa menggunakan backlight untuk memotret orang.

The Blink by Costas Gountanas on 500px.com

4. Cahaya tengah siang


Sinar matahari pada tengah siang memiliki karakter yang tajam, keras dan kontras dengan arah
hampir tegak. Foto yang dihasilkan dengan sinar langsung matahari pada jam-jam ini umumnya
kurang enak dilihat. Hindari memotret ditengah siang, atau gunakan naungan untuk melembutkan
cahaya tadi. Apabila terpaksa, maksimalkan penggunaan komposisi untuk membantu memperkuat
foto.

Brighton Beach by Deborah Bowness on 500px.com

5. Shade atau cloudy


Lokasi dengan naungan/shade tepat sekali untuk memotret pada jam-jam dengan matahari yang
cukup tinggi sudut dan intesitasnya, yaitu antara 08:00 16:00. Pada lokasi ini diperoleh cahaya
yang memiliki karakter lembut. Cahaya matahari pada saat langit berawan juga memiliki karakter
yang serupa.Awan bekerja sebagai diffuser yang menghamburkan sinar matahari menjadi soflight.
Anda memamfaatkan kondisi berawan untuk memotret apapun, tentu saja dengan menggunakan
white balance yang tepat.

Spring Is Here by Miroslav Petrasko on 500px.com

6. Window light
Window light merupakan hamburan dari cahaya matahari yang masuk melalui jendela, dan bukan
cahaya langsung dari matahari. Pencahayaan ini dibentuk dari pantulan cahaya oleh partikel debu di
udara, langit, dinding, atau setelah dilembutkan oleh lapisan translucent. Sifat window light sangat
lembut, dan sesuai untuk foto portrait, makanan (food photography), produk (still life), dan
sebagainya.

Blueberries by Mark Richardson on 500px.com

7. Ray of light (RoL)


RoL adalah istilah yang digunakan untuk berkas sorotan sinar. Efek ini muncul pada sinar yang
melewati celah-celah dan kemudian melalui partikel di udara, bisa berupa asap, kabut, uap air, debu,
dan sebagainya. Anda bisa memamfaatkan RoL untuk menambah kesan dramatis pada foto yang
dihasilkan.

Sunday Morning II by Michael Guggemos on 500px.com

8. Lampu incandescent/bohlam

Ambient light buatan ini memiliki karakter warna yang hangat, cenderung oranye atau kemerahan.
Anda bisa menggunakan sumber cahaya ini dengan mengatur white balance pada posisi auto, atau
incandescent.

Coffe by Sara Petagna on 500px.com

9. Lampu flourescent
Lampu flourescent atau sering juga disebut lampu TL, sangat umum digunakan karena memiliki
efsiensi yang lebih baik dari lampu bohlam. Cirikhas lampu ini adalah adanya lonjakan spektrum
warna hijau. Sebagian besar lampu flourescent berwarna putih (cool daylight, CT:5500-6500K), dan
juga ada yang dirancang dengan warna warm sehingga mirip dengan bohlam. Gunakan WB yang
sesuai untuk memotret di bawah jenis pencahayaan ini.

Brookefeld Place by David Keller on 500px.com

10. Api
Lampu minyak, lilin, obor, dan beberapa benda lain memancarkan sebagian hasil dari api
pembakaran. Intensitas dari pencahayaan dengan api umumnya sangat lemah, dengan warna yang
sangat warm. Anda memerlukan pengaturan exposure yang tepat untuk kondisi yang menyerupai
low light, sangat disarankan menggunakan lensa dengan aperture lebar. Hal lain yang sebaiknya
diperhatikan adalah white balance, sebaiknya diatur secara manual pada temperatur sekitar 17002500K.

A Happy New Year by Kohei Endo on 500px.com

11. Flash
Lampu flash umumnya digunakan apabila ambient light di lokasi anda memotret tidak cukup terang
dan saat dibutuhkan untuk fll in. Beberapa teknik dan setting yang disarankan pada penggunaan
flash adalah:

Slow-sync
kamera menggunakan kecepatan rendah, sehingga mengumpulkan lebih banyak cahaya ambient.
Sesuai digunakan pada pemotretan dengan background pencahayaan yang redup.

Rear curtain/2nd curtain


flash melepaskan cahaya saat shutter menutup, sesuai untuk objek yang bergerak karena flash akan
membekukan gambar pada posisi akhir.

Red eye reduction

You might also like