Professional Documents
Culture Documents
Fotografi
Setelah kita memahami mengenai Esensi Cahaya Dalam Fotograf dan Mengenal Arah Cahaya
Dalam Fotograf yang dibahas pada artikel sebelumnya, sekarang kita akan membahas tentang
Ambient light atau sumber cahaya dan jenis-jenis pencahayaan yang digunakan dalam fotograf.
Ambient light atau dikenal juga dengan cahaya yang ada atau tersedia adalah istilah yang
menjelaskan tentang cahaya yang ada di sekitar subjek atau pemandangan yang dapat digunakan
untuk mengambil foto. Ambient light ini bisa berupa ambient light alami maupun ambient light
buatan. Contoh ambient light alami adalah matahari sedangkan ambient light buatan bisa berupa
cahaya lampu, cahaya dari flash dan lain-lain.
1. Blue hour
Blue hour kurang lebih berkisar pada satu jam sebelum matahari terbit (05:00 06:00), dan satu jam
setelah matahari terbenam (18:00 19:00). Pada saat-saat ini, pendaran matahari yang berada
dibawah horizon membentuk semburat pada langit dengan gradasi warna dari biru hingga ungu
atau kemerahan. Sangat sesuai untuk dikombinasikan dengan lampu buatan (di gedung dan jalan)
sebagai foto pemandangan kota (cityscapes).
2. Golden hour
Golden hour berkisar pada satu jam setelah matahari terbit (06:00 07:00), atau satu jam sebelum
matahari terbenam (17:00 18:00). Pada kisaran waktu ini, sinar matahari yang kita terima terdiffuse lebih banyak oleh lapisan atmosfer sehingga intensitasnya turun, gradasi yang lembut, dan
memiliki warna yang hangat (warm). Sangat sesuai untuk memotret landscape, cityscape, portrait
dan sebagainya.
3. Cahaya pagi/sore
Cahaya matahari pada waktu pagi (07:00 10:00) dan sore (14:00 17:00) bisa digunakan untuk
memotret cityscape dan landscape dengan langit yang lebih biru dibandingkan dengan golden hour.
Perhatikan arah cahaya untuk mengandalkan efek bayangan agar sesuai dengan yang diinginkan.
Pada jam-jam ini anda bisa menggunakan backlight untuk memotret orang.
6. Window light
Window light merupakan hamburan dari cahaya matahari yang masuk melalui jendela, dan bukan
cahaya langsung dari matahari. Pencahayaan ini dibentuk dari pantulan cahaya oleh partikel debu di
udara, langit, dinding, atau setelah dilembutkan oleh lapisan translucent. Sifat window light sangat
lembut, dan sesuai untuk foto portrait, makanan (food photography), produk (still life), dan
sebagainya.
8. Lampu incandescent/bohlam
Ambient light buatan ini memiliki karakter warna yang hangat, cenderung oranye atau kemerahan.
Anda bisa menggunakan sumber cahaya ini dengan mengatur white balance pada posisi auto, atau
incandescent.
9. Lampu flourescent
Lampu flourescent atau sering juga disebut lampu TL, sangat umum digunakan karena memiliki
efsiensi yang lebih baik dari lampu bohlam. Cirikhas lampu ini adalah adanya lonjakan spektrum
warna hijau. Sebagian besar lampu flourescent berwarna putih (cool daylight, CT:5500-6500K), dan
juga ada yang dirancang dengan warna warm sehingga mirip dengan bohlam. Gunakan WB yang
sesuai untuk memotret di bawah jenis pencahayaan ini.
10. Api
Lampu minyak, lilin, obor, dan beberapa benda lain memancarkan sebagian hasil dari api
pembakaran. Intensitas dari pencahayaan dengan api umumnya sangat lemah, dengan warna yang
sangat warm. Anda memerlukan pengaturan exposure yang tepat untuk kondisi yang menyerupai
low light, sangat disarankan menggunakan lensa dengan aperture lebar. Hal lain yang sebaiknya
diperhatikan adalah white balance, sebaiknya diatur secara manual pada temperatur sekitar 17002500K.
11. Flash
Lampu flash umumnya digunakan apabila ambient light di lokasi anda memotret tidak cukup terang
dan saat dibutuhkan untuk fll in. Beberapa teknik dan setting yang disarankan pada penggunaan
flash adalah:
Slow-sync
kamera menggunakan kecepatan rendah, sehingga mengumpulkan lebih banyak cahaya ambient.
Sesuai digunakan pada pemotretan dengan background pencahayaan yang redup.