You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA


(GPW 0101)
ACARA IV
PEMAHAMAN FENOMENA HIDROSFER

Disusun Oleh:
Nama

: Zheila Dwi Ananda Rapiun

NIM

: 15/381000/GE/08057

Hari / Jam

: Selasa / 09.00 - 11.00 WIB

Asisten

: 1. Vicky Nur Fawzy


2. Fathi Almirhea

LABORATORIUM KEWILAYAHAN
DEPARTEMEN GEOGRAFI PEMBANGUNAN
FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
TAHUN 2016

ACARA IV
PEMAHAMAN FENOMENA HIDROSFER
I.

TUJUAN
1. Mengetahui
2. Mengetahui
3. Mengetahui
4. Menjadikan

sistem perairan di Indonesia.


potensi perairan di Indonesia.
permasalahan perairan di Indonesia.
sistem, potensi dan permasalah perairan di

Indonesia sebagai dasar untuk mendukung kegiatan


pengembangan wilayah.
II.

ALAT DAN BAHAN


1. Peta administrasi Indonesia
2. Pensil warna
3. Alat tulis
4. Buku referensi dan acuan lainnya

III.

TINJAUAN PUSTAKA
Hidrosfer merupakan bagian dari fenomena

geosfer yang

terdiri atas lapisan air yang ada di bumi, serta air laut, air sungai,
danau, air tanah yang di dalamnya mengalami fenomenafenomena hidrosfer yang memberi pengaruh bagi kehidupan
mahluk hidup. Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air
dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi
meliputi danau, sungai, laut, salju, air tanah dan uap air yang
terdapat di lapisan udara. Contoh hidrosfer dalam fenomena
geografi yaitu mencairnya es di kutub, pasang surut air di pantai,
arus laut, pergerakan air tanah dan sebagainya.
A. Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur
ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. Air yang
ada di bumi mempunyai jumlah yang relatif tetap dan selalu
mengalami sirkulasi yang disebut siklus air. Perubahan yang
dialami air di Bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan
persebarannya. Air akan selalu mengalami perputaran dan
perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air

mengalami gerakan dan perubahan wujud secara berkelanjutan.


Perubahan ini meliputi wujud cair, gas, dan padat. Siklus air
terjadi dengan bantuan penyinaran matahari. Siklus air dapat
dibedakan menjadi :
1)

Siklus

air

pendek,

Radiasi

matahari

dan

angin

menyebabkan air laut mengalami penguapan. Kemudian terjadi


kondensasi dan membentuk titik-titik air yang disebut awan.
Awan yang jenuh turun sebagai air hujan di permukaan air laut.
Siklus air seperti ini disebut siklus air pendek.
2) Siklus air sedang, Air laut mengalami penguapan, kemudian
terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan tertiup angin dan
terbawa ke daratan kemudian terjadi hujan di daratan. Sebagian
air hujan akan meresap ke dalam tanah, mengalir ke permukaan,
dan akhirnya menuju ke laut. Siklus air seperti ini disebut siklus
air sedang.
3) Siklus air panjang, Air laut mengalami penguapan, lalu
terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan ini terbawa ke
daratan dan terjadi hujan berupa hujan salju dan es. Salju dan es
kemudian mengendap di permukaan tanah dan pada musim
semi mulai mencair. Air tersebut kemudian sebagian akan
meresap ke dalam tanah dan sebagian lagi akan mengalir ke
permukaan tanah, dan akhirnya menuju ke laut. Siklus air seperti
ini disebut siklus air panjang.
B. Tubuh Air
1. Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan
tanah yang dibatasi oleh satu atau dua lapisan tanah atau

batuan yang kedap air. Lebih dari 98% air yang terdapat di
daratan adalah air tanah. Pada saat ini, air tanah mempunyai
peranan yang sangat penting untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia. Air tanah ini terdapat pada lapisan tanah yang disebut
akifer (aquifer).
2. Air Permukaan
Indonesia memiliki wilayah laut dan darat. Tiga perlima
luas wilayah Indonesia merupakan tubuh air permukaan yang
berupa laut. Selain laut, tubuh air permukaan yang berupa
sungai, danau, waduk, dan rawa banyak tersebar di wilayah
Indonesia.
a. Sungai
Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan
air hujan, air tanah, maupun air salju yang mencair ke
danau atau ke laut. Ilmu yang mempelajari tentang sungai
disebut potamologi.
b. Rawa
Di Indonesia, rawa banyak terdapat di pantai timur
Sumatra dan pantai selatan Kalimantan. Rawa merupakan
daerah yang selalu tergenang air. Genangan ini bisa berasal dari
air hujan, air sungai, maupun dari sumber mata air di dalam
tanah. Keberadaan rawa sangat bermanfaat bagi kehidupan.
Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat digunakan sebagai
bahan baku biogas dan barang kerajinan seperti anyaman tas
dan sebagainya. Selain itu, rawa dapat digunakan sebagai lahan
pertanian pasang surut perikanan darat dan dikembangkan
sebagai daerah wisata.
c. Danau
Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yang
menempati basin di wilayah daratan. Suatu genangan dapat
disebut danau jika paling tidak memiliki tiga kriteria,
diantaranya:
Mempunyai permukaan air yang cukup luas sehingga mampu

menimbulkan gelombang.
Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada
kedalaman air tersebut.
Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh
permukaan danau.
3. Perairan Laut
Laut adalah bagian permukaan bumi yang cekung dan
tertutup oleh air yang
mempunyai kadar garam tinggi. Ilmu yang mempelajari perairan
laut adalah oseanografi.
Laut memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, di
antaranya sebagai berikut.
Sumber mata pencaharian penduduk
Sarana transportasi laut
Pembangkit tenaga listrik
Tempat wisata bahari
Pengatur iklim
Tempat pertahanan dan keamanan
Sumber bahan tambang
IV.

LANGKAH KERJA
Pensil wana, alat tulis, peta indonesia,
buku acuan lain
Pemahaman sistem, potensi dan
permasalah perairan di Indonesia

Pemahaman
persebaran
pantai dan
batimetri di
Indonesia

Pemahaman
persebaran
dan jenis
mangrove di
Indonesia

Pemahaman
persebaran
dan ancaman
coralreef di
Indonesia

Tabel
persebaran
pantai dan
batimetri di
pulau besar di
Indonesia

Tabel
persebaran dan
jenis mangrove
di pulau besar
di Indonesia

Tabel
persebaran dan
ancaman
coralreef di
pulau besar di
Indonesia

Peta persebaran
pantai dan
batrimetri di
pulau besar di
Indonesia

Peta persebaran
dan jenis
mangrove di
pulau besar di
Indonesia

Peta
persebaran dan
ancaman
coralreef di
pulau besar di
Indonesia

Keterangan:
Input
Proses
Output

V.
HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel 4.1 Persebaran Pantai dan Batimetri di Pulau Besar
di Indonesia (Sumatera,

Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa

Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua) (Terlampir)


2. Tabel 4.2 Persebaran dan Jenis Mangrove di Pulau Besar
di Indonesia (Sumatera,

Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa

Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua) (Terlampir)


3. Tabel 4.2 Persebaran dan Ancaman coralreef di Pulau
Besar di Indonesia (Sumatera,

Jawa, Kalimantan, Bali,

Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua) (Terlampir)


4. Peta Persebaran Pantai dan Batimetri di Pulau Besar di
Indonesia. (Terlampir)
5. Peta Persebaran Mangrove di Pulau Besar di Indonesia
(Terlampir)
6. Peta Persebaran dan coralreef di Pulau Besar di Indonesia
(Terlampir)

DAFTAR PUSTAKA
file.upi.edu/Direktori/.../Hidrologi-_pendalaman_materi.pdf
staff.uny.ac.id/sites/default/files/...msi/bahan-ajar-hisrosfer.doc.
Diakses oleh: Zheila Dwi Ananda Rapiun. Tanggal 17 Oktober
2016. Pukul 21.00

You might also like