You are on page 1of 5

RESTORASI KOMPOSIT

Indikasi menurut ADA

Pit & fissure sealant


Restorasi pada daerah estetik
Restorasi pada pasien alergi atau sensitif terhadap bahan metal
Restorasi kelas I, II, III, IV, V dan VI

Kontra Indikasi

Jika operating site tidak dapat diisolasi dari kontaminasi cairan mulut
Jika semua oklusi akan diisi bahan restoratif
Ekstensi restorasi komposit ke permukaan akar memungkinkan pembentukan gap di
persimpangan komposit dan akar sehingga dapat menyebabkan integritas marginal ideal
berkurang

Keuntungan

Estetik
Konservatif dalam pembuangan struktur gigi
Lebih mudah saat preparasi
Digunakan secara universal
Menghasilkan retensi yang baik, kebocoran mikro sedikit, minimal interfacial staining
repairable

Kerugian

Memungkinkan adanya formasi gap, karena kekuatan polymerization shrinkage komposit

lebih besar dari kekuatan ikatan awal bahan ke dentin


Memakan waktu lebih lama
Mahal , karena insersi lebih sulit
Memiliki koef. Linear yang lebih tinggi dari ekspansi termal

Tehnik Restorasi
1. Etching, priming, & placing adhesive
0 Overdrying etched dentin dapat mengganggu ikatan dentin
0 Air digunakan untuk re wetting

2. Inserting & curing the composite


0 Dua langkah prosedur (enamel atau dentin bonding adhesive & komposit material)
0 Agen bonding enamel atau dentin diletakkan diseluruh preparasi
0 Adhesive dipolimerisasi dengan visible light cured
0 Sedikit demi sedikit kompoasit ditambahkan & successively cured
3. Countouring & polishing the composite
0 Dilakukan setelah light cured composite material dipolimerisasi
0 Permukaan oklusal dibentuk dengan round bur
0 Kelebihan komposit dibuang dengan menggunakan carbide tipped carvers
0 Tahap akhir adalah polishing (setelah penyesuaian oklusi)

AMALGAM

Amalgam merupakan bahan yang paling banyak digunakan oleh dokter gigi, khususnya
untuk tumpatan gigi posterior. Sejak pergantian abad ini, formulasinya tidak banyak berubah,
yang mencerminkan bahwa bahan tambalan lain tidak ada yang seideal amalgam. Komponen
utama amalgam terdiri dari liquid yaitu logam merkuri dan bubuk/powder yaitu logam paduan
yang kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan tembaga. Selain itu juga
terkandung logam-logam lain dengan persentase yang lebih kecil. Kedua komponen tersebut
direaksikan membentuk tambalan amalgam yang akan mengeras, dengan warna logam yang
kontras dengan warna gigi.
Kelemahan utama amalgam memang terletak pada warnanya dan tidak adanya adhesi
terhadap jaringan gigi. Walaupun sifat fisik dan kimia bahan tumpatan amalgam sebagian besar
telah memenuhi persyaratan ADA specification no. l, perlekatannya dengan jaringan dentin gigi
secara makromekanik seperti retention and resistence form, dan undercut tidak dapat melekat
secara kimia.
Prinsip retention and resistance form (dove tail, box form dan retention groove) pada lesi
karies daerah interproksimal, selain mengangkat jaringan karies juga mengangkat jaringan yang
sehat untuk memperoleh retensi pada kavitas. Pada kavitas kelas II dengan isthmus dan garis
sudut bagian dalam yang lebar, akan melemahkan kekuatan terhadap beban kunyah. Akibatnya,
pasien banyak yang mengeluh karena seringkali adanya fraktur pada tumpatan kelas II, baik pada
tumpatan MO (Mesial Oklusal), DO (Distal -, Oklusal), maupun MOD (Mesial - Oklusal Distal).
Perbedaan komposit dan amalgam
1. Sifat bahan
Komposit
Bahan komposit melekat pada enamel gigi dengan cara masuk ke daerah porous
yang disebut dengan Resis Tag, yang didapat dari teknik etsa asam.
Dengan teknik etsa asam tersebut dapat membuat bahan tambalan komposit dapat

melekat karena telah masuk pada daerah porous (berongga).


Amalgam
Bahan komposit melekat pada enamel gigi dengan cara masuk ke daerah porous
yang disebut dengan Resis Tag, yang didapat dari teknik etsa asam.

Dengan teknik etsa asam tersebut dapat membuat bahan tambalan komposit dapat
melekat karena telah masuk pada daerah porous (berongga).
2. Kelebihan dan kelemahan
Komposit
Secara estetik bagus, terutama untuk gigi depan. Karena warna dari
tambalan komposit sama dengan warna gigi, sehingga baik untuk gigi
depan yang butuh estetik
Pengerasan bahan tambal komposit tidak butuh waktu yang lama karena
menggunakan sinar uv / light cure.
Termasuk jenis tambalan yang kuat dan keras karena adanya filler,
sehingga dapat mencegah dari keausan. Namun tambalan komposit tidak
sekuat tambalan amalgam.
Jika tambalan ketinggian dapat di poles saat itu juga, tapi mudah terasah

saat pemolesan.
Pengaplikasiannya mudah, tidak butuh waktu yang lama
Tidak ada efek beracun.
Kurang kuat untuk gigi belakang (gigi posterior).
Harga relatif mahal
Amalgam
Secara estetik kurang bagus, terutama untuk gigi depan. karena warnanya
yang kontras dengan warna gigi, sehingga tidak dapat di indikasikan untuk
gigi depan yang butuh estetik.
Pengerasan bahan tambal amalgam butuh waktu 24 jam.
Termasuk jenis tambalan yang paling kuat dibandingkan bahan tambal
yang lain (GIC dan Komposit) dalam melawan tekanan kunyah, sehingga
amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam
rongga mulut.
Pemolesan amalgam baru dapat dilakukan setelah 24 jam, agar amalgam
dapat mengeras / setting dengan maksimal. Sehingga saat di poles
amalgam tidak rapuh.
Pengaplikasiannya membutuhkan ketepatan, karena saat pengadukan
bubuk amalgam (alloy) dengan mercuri (Hg) harus dalam keadaan
normalmix (antara bubuk amalgam dengan mercuri tercampur dengan
rata), tidak boleh overmix (setelah pengadukan didapatkan mercuri yang
berlebih, sehingga perlu diperas terlebih dahulu agar mendapatkan hasil

yang normalmix) atau undermix (setelah pengadukan didapatkan mercuri


yang kurang sehingga pengadukan tersebut gagal).
Ada efek beracun dari kandungan Hg (mercuri).
Cocok untuk penambalan pada gigi belakang (gigi posterior), yang kurang
membutuhkan estetik.
Harga relative murah

You might also like