You are on page 1of 4

Judul jurnal : Development of a New Bioprocess for Production of 1,3-Propanediol I :

Modeling of Glyserol Bioconversion to 1,3-Propanediol with Klebsiella Pneumonia


Enzymes.
1.What sort of microorganism used ?
Jawab :
Mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri Klebsiella Pneumoniae. Menurut Trevisan
(1987), taksonomi bakteri Klebsiella Pneumoniae adalah sebagai berikut :
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Klas : Gamma Proteobacteria
Famili : Enterobacteriales
Genus : Enterobacteriaceae
Species : Klebsiella Pneumoniae
Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri gram negatif (Seaton, 2000), berbentuk
batang (basil). Klebsiella Pneumoniae tergolong bakteri yng tidak memiliki flagela, sehingga
tidak dapat melakukan pergerakan (non motil) , tidak memiliki spora serta menguraikan
laktosa dan membentuk kapsul baik invivo atau invitro dan koloninya berlendir (Favre-Bonte
et al, 1999; Cortes et al,2002). Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella
Pneumoniae merupakan bakteri fakultatif anaerob. Klebsiella Pneumoniae dapat mereduksi
nitrat, bakteri ini banyak ditemukan di mulut, kulit, dan sal usus, namun habitat alami dari
Klebsiella Pneumoniae adalah tanah. Pada manusia, K. pneumoniae hidup secara saprofit
dalam sistem pernafasan dan tinja manusia normal sebesar 5%, dengan 1% dapat
menyebabkan radang paru paru.
2. What kind of metabolit produced ?
Jawab :
Metabolit primer, dimana Glukosa sebagai substrat klebsiella pneumoniae dikonversi menjadi
gliserol oleh gen saccaromyces cerevisiae, dan gliserol dikonversi menjadi 1,3-Propanediol
oleh gen dari regulon DHA klebsiella Pneumoniae. Gliserol, NAD, dan Mncl2 dan bahan
kimia lain dari aktivitas enzim sigma. 1,3-Propanediol oxydoreduktase diukur dengan metode
Lin yang dimodifikasi (Johnson 1987). Larutan uji mengandung 100mM NAD=, 100 mM
1,3-PD, dan 100 mM penyangga bikarbonat Ph=9 dengan 30mM (NH 4)2SO4 dalam 1 m3

volume akhir. Terjadi perubahan absorbansi (yang disebabkan oleh pembentukan NADH
berkurang). Karena penggunaan enzim larutan enzim mentah (Crude enzyme solution) yang
banyak mengandung senyawa yang berbeda. Kemudian dilakukan pemantauan perubahan
absorbansi 8 menit sebelum reaksi terjadi. Dan ketika rekasi terhenti, ditambahkan substrat
1,3-PD ke dalam campuran assay. Dan terus dilakukan pemantauan terhadap perubahan
absorbansi setiap 7 menit. Aktivitas GDH ditentukan penenmpatannya sama sperti 1,3-PD
dengan 1 M grlycerol sebagai substrat. Aktivitas GDHt (enzim Gliserol dehidrogenase)
diukur dengan metode MBHT (Toraya,1977). Biokonversi dilakukan dalam pelarut tahan
aduk sel (Milipore)dilengkapi dengan pengaduk magnet dan 10 kda ultrafilter membran
untuk mempertahankan enzim keika sampling. Komposisi sample yang diambil dari
fermentasi dan kaldu reaksi enzim dianalisis dengan kromatografi Waterz Breeze-cair kinerja
tinggi (HPLC) sistem dilengkapi dengan detektor dan autosampler. Gliserol dan
dihidroksiaseton tidak dapat diukur pada saat yang sama dan sampel yang sama dengan
metode kromatografi ini. Melainkan gliserol ditentukan dengan photomatrikal pada 37 0C ,
500nm menggunakan kit enzim reagen. Sedangkan 1,3-Dihidroksyaceton diukur dengan otolulidin reagen kit.
3. What culture system operated ? Explain !
Jawab :
Digunakan feed-batch culture fermentation pada produksi 1,3-propanediol. Dimana, proses
produksi 1,3-propanediol diaduk reaktor membran, dengan koenzim NAD+/NADH2 dapat
dibuat ulang dan B12 dapat dipertahankan dengan teknik imobilisasi. B12 sebagai koenzim
diperlukan untuk dehidrasi gliserol oleh gliserol-dehidratase (GDHt,EC4.2.1.3.0). Serta
ketika absorbansi mulai terhenti akibat berkurangnya NADH, ditambahka substrat 1,3 PD ke
campuran assay. dalam metodologi ini menerapkan tiga enzim kunci yakni: gliseroldehidratase (GDHt,EC4.2.1.3.0), 1,3-propanediol-oxydoreductase (PDOR,EC 1.1.1.202), dan
gliserol-dehidrogenase (GDH,EC 1.1.1.6). dengan konsentrasi enzim 0,015 U/ml PDOR,
01,365 U/ml GDH, dan 0,085 U/ml GDHt.

5. What factors effecting the growth ? Explain !


Jawab :
Fakto-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri, antara lain :
a) Sumber karbon
Menurut Vandekar & Dulmage (1982), Karbon merupakan bahan utama untuk
mensintesis sel baru.
b) Kondisi lingkungan
Salah satu faktor penting dalam mendukung pertumbuhan adalah nutrisi. Nutrisi untuk
pertumbuhan mikroba dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu mikro nutrien dan makro
nutrient. Mikro nutrien terdiri dari elemen yang diperlukan dalam jumlah sedikit akan
tetapi diperlukan dalam proses metabolisme. Mikro nutrient tersebut adalah Mo2+, Zn2+,
Cu2+, Mn2+, Na2+, vitamin, hormon pertumbuhan dan precursor metabolisme. Makro
nutrien terdiri dari elemen yang diperlukan dalam jumlah yang banyak dan penting dalam
pertumbuhannya seperti karbon, nitrogen, oksigen, sulfur, pospat, Mg2+, K+, dan Ca
(Shuler & Kargi, 2002).
6. What factors effecting the yield of metabolite ?
Yield metabolite dalam produksi 1,3-propanodiol : dengan pemodelan gliserol untuk 1,3-PD
dengan enzim klebsiella Pneumoniae dipengaruhi oleh pengonversian ketiga enzim kunci
antara lain PDOR 0,003 U/ml, GDH 0,0258 U/ml, dan GDHt 0,025 U/ml dengan volume
0,06l tanpa membran ultrafilter . Serta pemodelan konversi, pada eksperimen ini terdapat 2
model. Model pertama

yakni dimana pembentukan asam asetat tidak dapat reoksidasi

NADH2 ke NAD+ yang akan digunakan kembali oleh asam asetat ketika aktivitas enzim
terlalu sedikit di jalur 1,3 PD. Dimana NADH2 dihasilkan dari jalur gliserol-DHA-AcOH
tidak dapat diregenrasi secara efektif. Dan dilanjutkan model 2 dimana asam asetat terbentuk
sebagai produk utama (Biebl, 1999).

DAFTAR PSUTAKA

Biebl, H. Menzel, K. Zeng , A P & Deckwer, W D. 1999. Microbial production of 1,3propanediol. Apllied Microbiology and Biotechnology, 52(3), 289-297.
Favre-Bonte, S., T. R. Licht, C. Forestier, and K. A. Krogfelt. 1999. Klebsiella pneumoniae
capsule expression is necessary for colonization of large intestines of streptomycintreated mice. Infect. Immun. 67(11):61526156.
Johnson, E A & Lin,C. 1987.

Klebsiella Pneumoniae 1,3-propanediol : NAD+

Oxidoreductase. Journal Of Bacteriology, 169(5), 2050-2054.


Seaton, D. 2000. Pneumonia In Crofton and Douglass Respiratory Diseases, Vol. 1.
Seaton, A., Seaton, D., and Leitch, A.G. (eds). Malden, MA: Blackwell Science, pp.
406407.
Shuler, M. L. and Kargi, F. 2002. Bioprocess Engineering: Basic Concepts. ed 2nd, p. 6163, Prentice Hall P T R, Englewood Cliffs, New Jersey.
Toraya, T Ushio K, S. & Hogenkamp,P.C. 1977. Studies on the mechanism of the
adenosylobalamin-dependent diol dehydrarase reaction by the use of analogs of
enzyme. Journal of Biologycal Chemistry, 252(3), 963-970.
Trevisan, V. 1887. Sul micrococco della rabia e sulla possibilit di riconoscere durante il
periodo dincubazione, dallesame del sangue della persona morsicata, se ha
contratta linfezione rabbica. R. C. Ist. Lombardo (Ser. II) 20:88105.
Vandekar, M., dan H.T Dulmage. 1982. Guidelines for Production of Bacillus thuringiensis
H-14. Special Programme for Research and Training in Tropical Diseases. Geneva,
Switzerland.

You might also like